Prototipe Robot Pemadam Api Terkendali

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sangat sering terjadi dan
merupakan kejadian yang sangat tidak kita inginkan. Apabila kebakaran telah terjadi,
maka

petugas

pemadam

kebakaran

segera

melaksanakan

tugasnya


untuk

memadamkan api yang telah membakar bangunan ataupun ruangan. Dalam
menjalankan tugasnya, pemadam kebakaran sering dihadapkan pada situasi dan
kondisi yang sangat beresiko terhadap keselamatan petugas itu sendiri. Petugas
pemadam kebakaran (PMK) harus memasuki ruangan yang dipenuhi oleh api yang
harus segera dipadamkan agar tidak menjalar ketempat lain. Sudah tentu hal ini harus
dikerjakan oleh PMK dengan cara yang ekstra hati-hati. Untuk itu diperlukan sebuah
alat yang dapat membantu tugas mereka agar resiko dalam menjalankan tugas dapat
diminimalkan dan alat tersebut dapat membantu dan membuka jalan yang aman bagi
petugas PMK untuk memasuki ruangan yang akan dipadamkan.
Dalam kurun waktu yang singkat perkembangan teknologi melaju dengan
sangat pesat. Perkembangan teknologi ini merupakan hasil kerja keras dari rasa ingin
tahu manusia terhadap suatu hal yang pada akhirnya diharapkan akan mempermudah
manusia. Dengan pesatnya laju perkembangan teknologi tersebut banyak bermunculan
alat-alat canggih yang dapat bekerja secara otomatis dan salah satunya adalah
dibidang robotika.
Sekarang ini telah banyak jenis-jenis robot yang telah dibuat untuk berbagai
macam kepentingan dan dapat bekerja cepat, teliti, tidak mengenal lelah serta dapat

bekerja pada lingkungan yang berbahaya sekalipun, salah satunya adalah sebagai
pemadam kebakaran. Pada robot pemadam kebakaran, robot bekerja secara otomatis
untuk mencari api yang berada di dalam suatu ruangan dan kemudian mematikannya.
Akan tetapi terdapat kelemahan pada robot otomatis seperti ini, yaitu apabila ruangan
(maze) berubah maka program yang diisikan pada robot tersebut harus diubah terlebih

Universitas Sumatera Utara

dahulu sesuai dengan maze. Sudah tentu hal ini sangat merepotkan dan secara teknis
robot yang seperti ini belum cocok untuk di terapkan pada kejadian nyata. Untuk itu
diperlukan sebuah robot pemadam api yang dapat dikendalikan secara langsung dan
dapat mengetahui situasi sekitar sehingga dengan adanya robot ini resiko dalam hal
pemadaman api yang dilakukan oleh PMK dapat diminimalkan.

1.2 Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah-masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup
masalah sebagai berikut :
1. Alat yang dibuat masih berupa prototipe.
2. Robot tidak dilengkapi dengan sensor dinding maupun sensor api karena robot

dikendalikan secara langsung.
3. Sistem pemancar dan penerima frekwensi radio pada alat tidak dirancang
secara langsung melainkan memodifikasi pemancar yang sudah tersedia di
pasaran.
4. Robot hanya dirancang pada medan atau kondisi jalan yang rata, robot belum
dapat menaiki tangga.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuat robot pemadam api sederhana yang dapat dikendalikan secara
langsung dan dapat menampilkan kondisi sekitar medan yang akan dilaluinya.
2. Pengembangan lebih lanjut aplikasi mikrokontroller dan PC dibidang
robotika.

Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

Dengan adanya robot ini diharapkan robot dapat membantu petugas pemadam
kebakaran dalam hal pemadaman kebakaran dan mengurangi resiko yang terjadi
pada saat proses pemadaman kebakaran karena lokasi rute yang aman untuk
dilewati petugas dan keberadaan api dapat dipetakan dengan jelas.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat
sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari alat ini sebagai
berikut:

Bab I

Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian , tempat penelitian, dan
sistematika penulisan.

Bab II


Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan dalam
pembahasan dan cara kerja rangkaian.

Bab III

Perancangan Sistem
Berisi tentang tahap-tahap perancangan sistem, sampai diperoleh suatu
diagram blok yang merupakan gambaran dari keseluruhan sistem
sehingga dapat menjalankan fungsi yang kita inginkan.

Bab IV

Pengujian dan Analisa Sistem
Berisi tentang pengujian dan analisa sistem/ rangkaian pada penelitian
ini.

Universitas Sumatera Utara

Bab V


Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari
pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah
rangkaian

ini

dapat

dibuat

lebih

efisien

dan dikembangkan

perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja
yang sama.


Universitas Sumatera Utara