Penentuan Jenis Kelamin Berdasarkan Kerapatan Alur Sidik Jari

ABSTRAK
Jenis kelamin adalah salah satu informasi yang penting untuk
mengidentifikasi seseorang. Jika kita dapat menentukan dengan pasti apakah
seseorang itu laki-laki atau perempuan maka akan membatasi daftar pencarian dan
mempersingkat waktu pencarian sekaligus memperbesar kemungkinan
teridentifikasinya seseorang.
Telah banyak terjadi bencana di Indonesia baik itu bencana alam maupun
bencana akibat kelalaian manusia. Bencana sering menimbulkan banyak korban
jiwa manusia dan harus segera diidentifikasi. Mayat yang telah membusuk, rusak
berat ataupun yang berupa potongan tubuh kadang hanya menyisakan jari tangan dalam hal ini sidik jari - untuk diperiksa. Pemeriksaan sidik jari merupakan salah
satu metode identifikasi yang penting. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan
mudah, biayanya murah dan hasilnya spesifik bila dilakukan oleh ahli
daktiloskopi. Jika pemeriksaan yang sederhana ini dapat dipergunakan untuk
menentukan jenis kelamin pada korban-korban pada tahap awal oleh dokter maka
akan sangat membantu proses identifikasi.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan jenis kelamin berdasarkan
kepadatan alur sidik jari. Desain penelitian ini adalah deskritif dengan pendekatan
cross sectional terhadap 276 peserta mahasiswa yang sedang menjalani magang
klinis di RSUP H. Adam Malik dan RSUD dr. Pirngadi Medan dari 2 Mei 2016
sampai 10 Juli 2016.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa sidik jari dengan rata-rata kerapatan

alur sidik jari 11,23 alur sidik jari/25 mm2 dan simpang bakunya 1,18 alur sidik
jari/25 mm2 adalah cenderung dimiliki oleh laki-laki sedangkan sidik jari dengan
rata-rata kerapatan alur sidik jari 12,29 alur sidik jari/25 mm2 dan simpang
bakunya 1,10 alur sidik jari/25 mm2 cenderung dimiliki oleh perempuan.
Didapatkan nilai P-value 0,00001 pada data hubungan antara kerapatan alur sidik
jari/25 mm2 dengan jenis kelamin sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis
kelamin dapat ditentukan berdasarkan kerapatan alur sidik jari. Akan tetapi pada
penelitian ini kami tidak dapat menentukan suku berdasarkan kerapatan alur sidik
jari.
Kata kunci: Jenis kelamin, Kerapatan alur sidik jari.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Gender plays a very important role in the process of identification. We can
limit our effort in the process of identification and at the same time increases the
possibility of identification.
There have been increasing disasters in Indonesia whether it may be due
to natural or man-made disaster. Disaster usually caused many human lives
which need identification. Decomposed bodies, severely damaged bodies or in

case the remaining body parts only leaving the finger to examined fingerprint test.
Fingerprint is one of the very important methods in the process of
identification. This examination can be done easily, cheap with specific result if
done by the expert in the field of dactyloscopy. This simple procedure can be used
to determine gender which will help in process of identification.
This study is aimed to determine gender based on density of fingerprint
ridges. The design of the study is descriptive with cross sectional study approach
from 276 medical students doing their clinical rotation in the department of
forensic medicine in RSUP H. Adam Malik and RSUD dr. Pirngadi Medan from
May 2nd, 2016 until July 10th, 2016.
The result of this study is density of ridges 12 ridges/25 mm2 more likely
belongs to females. In the study we cannot determine race on ridge density.
Keywords: Gender, Density of the fingerprint ridges.

Universitas Sumatera Utara