Analisis Normalisasi Saluran Drainase Primer Studi Kasus: Sungai Badera Kota Medan

ABSTRAK
Salah satu masalah perkotaan yang dirasakan sangat mendesak untuk
ditangani adalah masalah banjir. Medan sebagai kota yang dilintasi beberapa
sungai sering mengalami banjir ketika musim penghujan tiba, khususnya di DAS
Sei Badera.Untuk itu, normalisasi pada saluran di DAS tersebut perlu untuk
dianalisis.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengumpulan data dan
analisis data. Data yang digunakan adalah data primer yaitu pengukuran dimensi
penampang saluran eksisting dan data sekunder yaitu data curah hujan kemudian
dianalisis berdasarkan analisis hidrologi dan hidrolika. Hasil analisis lalu
dievaluasi berdasarkan nilai debit saluran eksisting dengan nilai debit rencana.
Nilai curah hujan yang memenuhi persyaratan adalah nilai curah hujan
Distrbusi Log Pearson III dengan periode ulang 10 tahun. Waktu konsentrasi
ditentukan dengan persamaan Kirpich. Untuk intensitas curah hujan digunakan
rumus Mononobe. Evaluasi penampang pada 3 titik saluran drainase dilakukan
dengan menghitung debit eksisting saluran lalu membandingkannya dengan debit
rencana.
Dari hasil analisis terhadap 3 titik penampang saluran yang ditinjau,
terdapat 2 titik yang kapasitasnya tidak memenuhi syarat atau tidak dapat
mengalirkan debit banjir secara maksimal yaitu pada saluran di jalan Seroja dan
jalan Pemasyarakatan. Pada saluran jalan Seroja debit saluran eksisting adalah

3,98m3/det sementara debit banjir Q 10 sebesar 14,389m3/det. Untuk saluran jalan
Pemasyarakatan debit eksisting adalah 13,77m3/det sementara debit banjir Q 10
sebesar 20,804m3/det. Untuk mengatasi banjir dilakukan perbaikan saluran
melalui penambahan dimensi saluran. Pada saluran jalan seroja didesain dengan
dimensi h=1,3m, B=4m; sedangkan pada saluran jalan pemasyarakatan h=1,9m,
B=6m.

Kata Kunci : Drainase, debit rencana, debit eksisting, metode rasional

Universitas Sumatera Utara