Perilaku Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kecamatan Medan Deli Chapter III VI

34

BAB 3
KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka ini disusun berdasarkan perilaku wanita usia subur dalam mendeteksi
dini kanker payudara. Deteksi dini kanker payudara adalah upaya untuk mengenali
kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut
menyebar. Perilaku wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara
meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Sesuai dengan tujuan, maka konsep
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Perilaku wanita usia subur
dalam mendeteksi dini kanker
payudara:
− Pengetahuan
− Sikap
− Tindakan

Baik

Buruk

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

34

Universitas Sumatera Utara

35

Variabel

Definisi Operasional

Alat Ukur

Hasil Ukur

Perilaku


Semua kegiatan atau aktivitas
wanita usia subur di
Kecamatan Medan Deli, baik
yang dapat diamati maupun
yang tidak dapat diamati
secara langsung, meliputi:

Kuesioner dengan
total 21 item
pernyataan

Skala
Ukur

1. Pengetahuan yaitu apa yang
diketahui wanita usia subur di
Kecamatan Medan Deli
tentang deteksi dini kanker
payudara yang terdiri dari :
pengertian, etiologi dan faktor

risiko, tanda dan gejala
kanker payudara, Cara
mendeteksi dini kanker
payudara.

- Pengetahuan
baik (80100)
- Pengetahuan
kurang (079)

Ordinal

2.Sikap yaitu respon atau
tanggapan wanita usia subur
di Kecamatan Medan Deli
terhadap deteksi dini kanker
payudara

- Sikap positif
(17-32)

- Sikap negatif
(0-16)

Ordinal

3.Tindakan yaitu kegiatan
atau perbuatan yang
dilakukan wanita usia subur di
Kecamatan Medan Deli dalam
mendeteksi dini kanker
payudara dengan sadari

- Tindakan
baik (2-3)

Ordinal

- Tindakan
buruk (0-1)


Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Universitas Sumatera Utara

36

BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang
bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku wanita usia subur dalam mendeteksi dini
kanker payudara di Kecamatan Medan Deli.
4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
4.2.1 Populasi
Menurut Arikunto (2013), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur yang berumur 15 sampai 49
tahun di Kecamatan Medan Deli berjumlah 40.022 orang. Yang terdiri dari beberapa
Kelurahan yaitu : Kelurahan Tanjung Mulia dengan jumlah 8.724 orang, kelurahan
Tanjung Mulia Hilir 8.375 orang, kelurahan Mabar Hilir 4.548 orang, kelurahan
Mabar 7.832 orang, kelurahan Kota Bangun 2.904 orang, kelurahan Titi Papan 6.145

orang.
4.2.2 Sampel dan Teknik Sampling
Sample merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).
Dalam menentukan jumlah sample suatu populasi dapat menggunakan rumus:

n=



�(�)2 +1

Universitas Sumatera Utara

37

Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Ketetapan relatif yang ditetapkan oleh peneliti (Ditetapkan 10%)


40.022

n=

40.022 (10)2 +1

n=

40.022

400,2+1

n=

40.022
401,2

n = 99,7 ( di bulatkan menjadi 100)
Jumlah sampel yang diperoleh adalah 100 orang wanita usia subur di Kecamatan

Medan Deli.
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik proportional random
sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara proporsi dilakukan dengan cara
mengambil subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan
banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah (Arikunto, 2006).
Didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 orang wanita usia subur dan jumlah sampel
dari masing-masing wilayah ditentukan dengan menggunakan rumus:

∑ Lokasi
x ∑ Sampel
∑ Total

Universitas Sumatera Utara

38

No

Jumlah Wanita
Usia Subur


Kelurahan

Sampel yang dibutuhkan
8823

1

Tanjung Mulia

8.823

40.022

2

Tanjung Mulia Hilir

8.474


40.022

3

Mabar Hilir

5.097

4

Mabar

8.081

5

Kota Bangun

3.153


6

Titi Papan

6.394

8.474
5.097
40.022
8.081
40.022
3.153
40.022
6.394
40.022

. 100 = 22 orang
. 100 =

21 orang

. 100 = 13 orang
. 100 =

20 orang

. 100 =

8 orang

. 100 =

16 orang

Jumah

100 orang

Tabel 4.1 Jumlah Sampel Penelitian

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan Kecamatan Medan Deli. Alasan pemilihan lokasi ini
adalah karena berdasarkanwawancara yang dilakukan dengan salah seorang petugas
kesehatan dibidang sumber daya kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Medan
didapatkan informasi bahwa penderita kanker payudara terbanyak di Kota Medan
adalah di Kecamatan Medan Deli, dan sampai saat ini belum pernah dilakukan
penelitian yang berkaitan dengan kanker payudara di wilayah ini. Waktu pengambilan
data dilakukan pada bulan Aprilsampai Mei 2017.

Universitas Sumatera Utara

39

4.4 Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat ijin dari Fakultas Keperawatan
USU danCamat Medan Deli. Setelah mendapat persetujuan dari pihak terkait maka
peneliti mulai mengumpulkan data. Penelitian ini memiliki pertimbangan etik
penelitian (Hidayat, 2009) meliputi :
4.4.1 Informed Consent
Responden dalam penelitian ini harus menyatakan kesediaannya dengan
mengisi informed consent. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus
menghormati hak pasien.
4.4.2 Anonimity (tanpa nama)
Peneliti memberikan jaminan dalam pengunaan subjek penelitian dengan cara
tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
4.4.3 Kerahasiaan (confidentiality)
Data yang didapat dari responden, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya akan dijamin kerahasiaannya. Hanya data untuk penelitian saja yang akan
dilaporkan.
4.4.4 Beneficience(asas kemanfaatan)
Penelitian sangat mempertimbangkan manfaat dan risiko yang mungkin
terjadi. Jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari pada risiko penelitian maka

Universitas Sumatera Utara

40

boleh dilakukan. Penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus
menjaga kesejahteraan responden.

4.5 Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan informasi dari responden tentang perilaku wanita usia subur
dalam mendeteksi dini kanker payudara digunakan instrumen kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang terdiri dari 2 bagian, yakni :
4.5.1 Kuesioner Data Demografi
Kuesioner tentang data demografi responden meliputi: inisial nama, usia, tingkat
pendidikan, suku, pekerjaan, dan agama.Data demografi ini berguna untuk membantu
peneliti mengetahui latar belakang responden yang mungkin ikut mempengaruhi
dalam penelitian ini.
4.5.2 Kuesioner Perilaku
1. Kuesioner Pengetahuan
Kuesioner

penelitian

diukur

melalui

10

pertanyaan

dengan

menggunakan thrustone scale, dimana pengukurannya berdasarkan jawaban yang
diperoleh dari responden terhadap pertanyaan yang diberikan, untuk 1 pertanyaan
nilainya 10, jawaban tidak tahu diberi nilai 0. Dimana pengetahuan dikategorikan
dalam 2 kategori, sehingga apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor
80-100 % adalah pengetahuan baik, dan 0-79% adalah pengetahuan kurang.

Universitas Sumatera Utara

41

2. Kuesioner Sikap
Kuesioner sikap terdiri dari 8 pernyataan. Pernyataan ini disusun berdasarkan
skala likert dengan pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju
(TS),Sangat Tidak Setuju dan Tidak tahu, kuesioner terdiri dari pernyataan positif dan
negatif. Bila pernyataan positif (terdapat pada nomor 1, dan 7) jawaban sangat setuju
akan diberi nilai 4, jawaban setuju akan diberi nilai 3, jawaban tidak setuju diberi
nilai 2, jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1 dan Tidak tahu diberi nilai 0.
Sebaliknya untuk pernyataan negatif (terdapat pada nomor 2,3,4,5,6 dan 8), jawaban
tidak tahu diberi nilai 0, sangat setuju akan diberi nilai 1, jawaban setuju akan diberi
nilai 2, jawaban tidak setuju diberi nilai 3, jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 4.
Sesuai dengan penilaian tersebut, maka didapati nilai tertinggi sebesar 32 dan nilai
terendah sebesar 0. Dimana sikap dikategorikan dalam 2 kategori, sehingga jumlah
skor 17-32Sikap Positif dan 0-16 Sikap Negatif.
3. Kuesioner Tindakan
Kuesioner tindakan

terdiri dari 3 pernyataan, dengan pilihan jawaban yaitu

dilakukan dan tidak dilakukan. Pernyataan ini disusun berdasarkan skala Guttman
yaitu skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas dan konsisten, jika
tindakan dilakukan diberi skor 1, dan tindakan tidak dilakukan diberi skor 0. Sesuai
dengan penilaian tersebut, maka didapati nilai tertinggi sebesar 3 dan nilai terendah
sebesar 0. Dimana tindakan dikategorikan dalam 2 kategori, sehingga jumlah skor 2-3
Tindakan Baik dan 0-1 Tindakan Buruk.

Universitas Sumatera Utara

42

4.6 Validitas dan Reliabilitas
4.6.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan
kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti mencoba instrument tersebut pada
sasaran dalam penelitian (Arikunto, 2013). Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini
sudah divalidasi oleh seorang ahli dalambidang Maternitas.
4.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2012). Uji reliabilitas
penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat
ukur untuk dapat digunakan atau tidak. Sebelum melakukan, terlebih dahulu peneliti
melakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian. Uji reliabilitas akan dilakukan di
Kecamatan Medan Belawan dengan responden 30 orang. Dimana responden dalam
uji reliabilitas ini memiliki karakteristik dan kriteria yang sama dengan responden
penelitian.
Untuk variabel pengetahuan dan sikap uji realiabilitas dilakukan dengan
menggunakan rumus Cronbach Alpha karena jenis pernyataan pada kuesioner

Universitas Sumatera Utara

43

menggunakan skala likert dan thursthone.Untuk variabel tindakan, uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan rumus KR-21 karena jenis pernyataan pada
kuesioner menggunakan skala Guttman. Dari ketiga skala yang digunakan didapatkan
hasil nilai reliabilitas 0,7. Dimana Instrumen ini dikatakan validapabila memiliki nilai
reliabilitas lebih dari 0,7 (Polit & Back, )
4.7 Pengumpulan Data
Peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian
melalui bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
kemudian mengajukan permohonan izin pelaksana penelitian Kepala Kecamatan
Medan Deli. Setelah mendapatkan izin maka dilakukan pengumpulan data. Peneliti
mendatangi rumah responden dan menentukan responden sesuai kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya. Kemudian peneliti memberikan lembar penjelasan kepada
subjek penelitian. Jika responden bersedia maka minta untuk menandatangani surat
persetujuan (informed consent), responden dipersilahkan untuk menjawab semua
pernyataan yag diajukan.Setelah responden selesai mengisi kuesioner selanjutnya
peneliti mengambil data responden dan melihat kelengkapan jawaban responden, jika
ada yang belum diisi maka peneliti menjelaskan maksud dari pertanyaan tersebut,
sehingga semua pertanyaan terjawab. Dalam pengisian kuesioner ini, responden
diberikan kesempatan untuk mengisi kuesioner tersebut kurang lebih 45 menit.
Penelitian ini dilakukan dengan mengunjungi rumah-rumah penduduk di Kecamatan
Medan Deli.

Universitas Sumatera Utara

44

4.8 Analisis Data
Setelah semua data penelitian terkumpul, maka peneliti melakukan penelitian data
dengan menggunakan komputerisasi. Data yang sudah dikumpulkan diolah dengan
beberapa tahap-tahap berikut (Notoatmodjo, 2012) :
1. Editing, peneliti memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan melalui kuesioner. Dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data.
2. Coding, peneliti mengubah kata berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau
bilanganmenjadi kode pada kuesioner. Kemudian membuat daftar kode dan artinya
dalam satu buku untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode
dari variabel.
3. Data Entry , peneliti memasukkan jawaban dari responden yang berbentuk
kodekedalam database komputer.
4. Cleaning, peneliti mengecek kembali kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau
koreksi.
Analisis data dilakukan secara univariat yaitu menampilkan tabel distribusi
frekuensi dan persentase data demografi, pengetahuan, sikap dan tindakan.

Universitas Sumatera Utara

45

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang Perilaku
Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 24 April sampai 30 Mei 2017 di Kecamatan Medan Deli
dengan jumlah responden 100 orang.

5.1.1 Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini karakteristik demografi responden meliputi umur,
pendidikan, suku, pekerjaan, agama dan responden pernah mendapatkan informasi
tentang kanker payudara.
Karakteristik responden didapat mayoritas adalah remaja akhir 35 responden
(35%), tingkat pendidikan SMA 38 responden (38%), suku jawa 45 responden (45%),
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 53 responden (53%), beragama Islam 90
responden (90%), dan tidak pernah mendapatkan informasi 66 responden (66%).

45
Universitas Sumatera Utara

46

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi Karakteristik Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker
Payudara di Kecamatan Medan Deli (N=100)
Karakteristik

Frekuensi

%

Umur
Remaja awal
Remaja akhir
Dewasa awal
Dewasa akhir
Lansia awal

2
35
33
22
8

2
35
33
22
8

Pendidikan
Tidak sekolah
SD
SMP
SMA
Perguruan tinggi

1
17
17
38
27

1
17
17
38
27

Suku
Mandailing
Jawa
Karo
Batak
Minang
Melayu

14
45
3
13
4
21

14
45
3
13
4
21

3
21
2
53

3
21
2
53

21

21

90
5
4
1

90
5
4
1

Pekerjaan
PNS
Wiraswasta
Petani
IRT
Pelajar/Mahasiswa
Agama
Islam
Protestan
Katolik
Hindu

Pernah Mendapatkan Informasi Tentang Kanker Payudara
Pernah
34
Tidak pernah
66
Pernah Mendapatkan Informasi Dari
Internet/sosial media
16
Tv
3
Tetangga/teman
7
Buku
4
Petugas Kesehatan
4

34
66
16
3
7
4
4

Universitas Sumatera Utara

47

5.1.2 Pengetahuan Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara
di Kecamatan Medan Deli
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
pengetahuan Kurang dalam mendeteksi dini kanker payudara yaitu sebanyak 99
responden (99%).
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan presentase tentang pengetahuan wanita usia subur
dalam mendeteksi dini kanker payudara
Hasil Ukur

Frekuensi (n)

Persentasi (%)

Baik

1

1

Kurang

99

99

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu
sebanyak 100% mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai waktu melakukan
SADARI dan pengetahuan tentang mammografi.
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang deteksi dini kanker
payudara
No Pernyataan
1
2.
3.
4
5.
6.
7.

Defenisi kanker payudara
Penyebab dan kemungkinan terkena
kanker payudara
Tanda dan gejala kanker payudara
Deteksi dini kanker payudara
Yang dimaksud deteksi dini kanker
payudara
Waktu melakukan SADARI
Pemeriksaan payudara Klinis dapat

Baik
N
6
2

Kurang
n
94
98

12
8
6

88
92
94

24

100
76

Universitas Sumatera Utara

48

dilakukan oleh
Mammografi
dianjurkan
perempuan pada usia
9. Biopsi payudara adalah
10. Tujuan dari USG payudara
8.

untuk

-

100

4
1

96
99

5.1.3 Sikap Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di
Kecamatan Medan Deli
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap
positif dalam mendeteksi dini kanker payudara yaitu sebanyak 93 orang (93%).
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan presentase Sikap Wanita Usia Subur dalam
Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kecamatan Medan Deli
Hasil Ukur

Frekuensi (n)

Persentasi (%)

Positif

93

93

Negatif

7

7

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu
sebanyak 61% menyatakan tidak takut dan malu dalam mendeteksi dini kanker
payudara.
Tabel 5.5Distribusi frekuensi jawaban responden tentang deteksi dini kanker
payudara
No

Pernyataan

1.

Merasa penting melakukan deteksi dini
kanker payudara
Usia muda tidak perlu mendeteksi dini

2.

SS
n
53

S
n
46

TS
n
0

STS
n
1

TT
n
0

3

18

56

20

3

Universitas Sumatera Utara

49

3.
4.

5.

6.
7.

8.

kanker payudara
Takut dan malu mendeteksi dini kanker
payudara
Akan sering mendeteksi dini kanker
payudara setelah ada gejala-gejala yang
timbul
Sering mendeteksi
dini
kanker
payudara karena saya beresiko kanker
payudara
Akan melakukan SADARI setiap hari
kalau sudah tua
Akan melakukan pemeriksaan keadaan
payudara kepada petugas kesehatan
karena saya tidak tahu cara memeriksa
payudara sendiri
Merasa mendeteksi dini kanker
payudara menghabiskan uang

3

27

61

7

2

23

44

30

2

1

9

51

21

8

11

5

40

44

7

4

17

59

20

3

1

3

13

48

27

9

5.1.4 Tindakan Wanita Usia Subur Dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di
Kecamatan Medan Deli
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam melakukan
tindakan mengenal kehamilan risiko tinggi buruk yaitu sebanyak 63 orang (63%).
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentasi tindakan Wanita usia subur dalam
mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deli.
Hasil Ukur

Frekuensi (n)

Persentasi (%)

Baik

37

37

Buruk

63

63

Universitas Sumatera Utara

50

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu
sebanyak 64% tidak melakukan pemeriksaan payudara sendiri dimulai pada usia 20
tahun.
Tabel 5.7Distribusi frekuensi jawaban responden dalam mendeteksi dini kanker
payudara

No
1

2.
3.

Pernyataan
Melakukan
pemeriksaan
payudara
sendiri (SADARI) sebulan sekalli,
seminggu setelah menstruasi
Melakukan
pemeriksaan
payudara
sendiri dimulai pada usia 20 tahun
Jika menemukan kelainan pada payudara
seperti tonjolan, apakah melakukan :
1. Melakukan
pemeriksaan
payudara klinis (kepada petugas
kesehatan)
2. Melakukan USG
3. Melakukan pemeriksaan yang
menggunakan sinar x terhadap
payudara (mammografi)
4. Melakukan pengambilan sampel
jaringan payudara
( Biopsi klinis)

Dilakukan
n(%)

Tidak
dilakukan
n(%)

52

48

32

56

7

0

3

4

0

0

1

6

Universitas Sumatera Utara

51

5.1.5 Perilaku Wanita Usia Subur Dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di
Kecamatan Medan Deli
Dari hasil kroscek data didapatkan bahwa mayoritas responden memiliki
perilaku buruk dalam mendeteksi dini kanker payudara yaitu sebanyak 68 orang
(68%).
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi dan presentase Perilaku Wanita usia subur dalam
mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deli.
Hasil Ukur

Frekuensi (n)

Persentasi (%)

Baik

32

32

Buruk

68

68

5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengetahuan Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara
di Kecamatan Medan Deli
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
pengetahuan wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan
Medan Deli secara umum adalah kurang (99%). Hal ini dikarenakan masyarakat
tidak pernah mendapatkan informasi tentang kanker payudara sebelumnya, dilihat
dari 66 responden menyatakan tidak pernah mendapatkan informasi tentang kanker
payudara khususnya dari petugas kesehatan setempat. Informasi yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara

52

responden tentang kanker payudara akan sangat mendukung pengetahuan responden
terhadap deteksi dini kanker payudara. Menurut pendapat Notoatmodjo (2008) bahwa
semakin banyak memperoleh informasi maka dapat mempengaruhi atau menambah
pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan tersebut

dapat mempengaruhi

perilaku seseorang sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Menurut Nanda (2005) faktor yang terkait dengan kurangnya pengetahuan
adalah kurang terpapar informasi, kurang daya ingat atau hapalan, salah menafsirkan
informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar
terhadap sumber informasi.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia,
yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah, faktor internal meliputi pendidikan,
persepsi, motivasi juga pengalaman dan fakor eksternal meliputi informasi, sosial
budaya dan lingkungan (Notoatmodjo,2012)
Menurut Azwar (2007) Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pendidikan.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya. Hal
ini tidak sejalan dengan hasil penelitian, dimana karakteristik responden yang pada
umumnya berpendidikan SMA (38%) dan perguruan tinggi (27%) namun memiliki
pengetahuan yang sangat kurang mengenai waktu melakukan SADARI (100%) dan
usia melakukan mammografi (100%).

Universitas Sumatera Utara

53

Pengetahuan wanita usia subur dalam hal ini berhubungan dengan pekerjaan.
Wanita usia subur dalam penelitian ini mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga
(53%). Ibu rumah tangga yang sehari-harinya hanya bekerja di rumah saja
kemungkinan besar memiliki pengetahuan dan wawasan yang relatif sempit bila
dibandingkan dengan ibu-ibu yang memiliki aktivitas di luar rumah. Komunikasi
yang baik dengan orang-orang di lingkungan luar rumah memberi banyak informasiinformasi penting termasuk tentang perilakumendeteksi dini kanker payudara.
Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Rohmi (2013)
dengan hasil bahwa sebanyak 27 orang (50%) wanita usia subur di RT 12 RW 11
Kedungdoro Surabaya memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang kanker
payudara.Menurut Rohmi responden yang berpengetahuan kurang mayoritas tidak
bekerja. Sementara hasil penelitian yang dilakukan Martyani (2008) yang dilakukan
di RW III Kelurahan Warungboto Kecamatan Umbulharjo D.I. Yogyakarta,
didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang SADARI sebagai deteksi dini
kanker payudara memiliki pengetahuan baik. Perbedaan hasil penelitian tersebut
dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi masyarakat, seperti keterbatasanarus
informasi yang diterima masyarakat setempat.

Universitas Sumatera Utara

54

5.2.2 Sikap Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di
Kecamatan Medan Deli
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa sikap
wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deli
adalah positif (93%). Hal ini dikarenakan responden mempunyai kesadaran akan
pentingnya mendeteksi dini kanker payudara, hanya saja informasi yang didapatkan
masih sangat kurang.

Sikap positif yang dimiliki responden dibuktikan dengan

mayoritas responden tidak takut dan malu mendeteksi dini kanker payudara dan akan
melakukan pemeriksaan keadaan payudara kepada petugas kesehatan karena tidak
tahu cara memeriksa payudara sendiri.
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo,2012). Sikap dipengaruhi oleh pengalaman
pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, dan media massa, lembaga
pendidikan, dan pengaruh faktor emosional.
Menurut Notoatmodjo (2012) sikap yang baik terhadap suatu objek baru akan
muncul ketika seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang objek tersebut.
Namun hasil penelitian bertentangan dengan teori diatas, dimana hasil penelitian
menunjukkan bahwa responden memiliki sikap positif tetapi pengetahuannya kurang
dalam mendeteksi dini kanker payudara. Hal ini dikarenakan kepedulian masyarakat
akan pentingnya kesehatan khususnya deteksi dini kanker payudara sangat tinggi
namun pengetahuan yang diperoleh sangatlah kurang.Olehkarena itu, perlu perhatian

Universitas Sumatera Utara

55

khusus dari petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang
deteksi dini kanker payudarasehingga pengetahuan wanita usia subur menjadi lebih
baik. Karena menurut Notoatmodjo (2008), pendidikan kesehatan merupakan
intervensi utama terhadap pengetahuan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Azwar (2015), bahwa pengaruh
kebudayaan dapat memengaruhi sikap karena kebudayaan yang sudah ada di
masyarakat tentu saja masih dipercayai dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana seseorang menyikapi dan memilahmilah kebudayaan yang positif atau negatif. Pengaruh kebudayaan di masyarakat
yang masih dipercayai yaitu menganggap kanker payudara tidak bisa disembuhkan,
hal itulah yang menyebabkan kesadaran masyarakat akan adanya perubahan atau
tidak pada payudaranya sangat tinggi. Hal ini dilihat dari 53 responden merasa
penting melakukan deteksi dini kanker payudara.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marwati
(2008) di Lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta,
sebanyak 90 dari 168 responden (53,6%) memiliki sikap positif. Hasil penelitian ini
juga didukung oleh penelitian Anni (2016) yang berjudul Gambaran Sikap Wanita
Usia Subur didusun Glagahan Desa Caturharjo Pandak Bantul didapatkan responden
yang mempunyai sikap positif sebanyak 29 responden (52,7%).

Universitas Sumatera Utara

56

5.2.3 Tindakan Wanita Usia Subur dalam Mendeteksi Dini Kanker Payudara di
Kecamatan Medan Deli
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
tindakan wanita usia subur dalam mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan
Medan Deli secara umum adalah buruk yaitu 63 responden. Hal ini dikarenakan
banyak responden yang tidak tahu tentang mendeteksi dini kanker payudara, terlihat
hanya 1 responden yang memiliki pengetahuan yang baik dan melakukan deteksi dini
kanker payudara.
Tindakan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas seseorang
dalam rangka memelihara kesehatan. Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu
tindakan, meskipun sikap seseorang positif. Untuk mewujudkannya menjadi suatu
perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung, antara lain adalah fasilitas.
Disamping faktor fasilitas (sarana dan prasarana), juga diperlukan dukungan
(support) dari pihak lain misalnya orang terdekat atau petugas kesehatan setempat
yang mengarahkan dan mendorong melakukan deteksi dini kanker payudara secara
rutin. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa wanita yang menemukan tonjolan pada
payudaranya hanya melakukan pemeriksaan kepada petugas kesehatan saja dan tidak
mengikuti pemeriksaan lanjutan terhadap tonjolan dipayudaranya.
Menutut Notoatmodjo (2008) tindakan adalah proses melakukan apa yang
diketahui atau apa yang disikapinya (dinilai baik). Selain itu, dikatakan bahwa

Universitas Sumatera Utara

57

tingkat-tingkat untuk melakukan tindakan ada empat yaitu : 1) Persepsi yaitu dengan
mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang diambil. 2)
Respon Terpimpin yaitu kemampuan melakukan sesuatu dengan urutan yang benar
sesuai dengan contoh. 3) Mekanisme yaitu apabila seseorang telah mampu melakukan
sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasan. 4)
Adaptasi yaitu suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, sudah
dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Hasil penellitian ini sesuai dengan yang dilakukan Sari (2015) berjudul
hubungan pengetahuan, sikap, dengan tindakan sadari sebagai deteksi dini kanker
payudara pada mahasiswa di fakultas kesehatan masyarakat universitas sumatera
utara. Tindakan responden sebagian besar mayoritas responden tidak melakukan
deteksi yang berjumlah 52 orang (61,9%) dan minoritas yang melakukan deteksi dini
berjumlah 32 orang (38,1%).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perilaku wanita usia subur dalam
mendeteksi dini kanker payudara di Kecamatan Medan Deliresponden yang
berperilaku kurang 68 responden, dimana ini dilihat dari 63 responden
berpengetahuan kurang tentang mendeteksi dini kanker payudara memiliki tindakan
yang buruk dalam mendeteksi dini kanker payudara, dan 61 responden yang bersikap
positif terhadap deteksi dini kanker payudara memiliki tindakan yang buruk dalam
mendeteksi dini kanker payudara, selanjutnya 92 responden yang bersikap positif
terhadap mendeteksi dini kanker payudara memiliki pengetahuan yang kurang

Universitas Sumatera Utara

58

tentang mendeteksi dini kanker payudara. Hal ini disebabkan informasi yang diterima
masyarakat tentang deteksi dini kanker payudara sangat kurang. Informasi yang
diterima akan menambah pengetahuan wanita usia suburtentang deteksi dini kanker
payudara dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang deteksi dini kanker
payudara sehingga muncul kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker payudara.

Universitas Sumatera Utara

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitianperilaku wanita usia subur dalam mendeteksi dini
kanker payudara di Kecamatan Medan Deli adalah buruk sehubungan dengan
pengetahuan yang kurang baik, sikap baik dan tindakan yang buruk dalam
mendeteksi dini kanker payudara, hal ini dikarenakan minimnya informasi yang
diperoleh.
6.2 Saran
6.2.1. Pendidikan Keperawatan
Dalam pendidikan keperawatan perlu diberikan penekanan materi mengenai
kanker payudara, sehingga mahasiswa keperawatan dapat memberikan informasi
yang lebih banyak tentang kanker payudara dan upaya pencegahan kanker payudara.
6.2.2. Pelayanan Keperawatan
Petugas kesehatan di Kecamatan Medan Deli hendaknya dapat memberikan
pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan deteksi dini kanker payudara
agar dapat meningkatkan pengetahuan wanita usia subur dalam melakukan deteksi
dini kanker payudara. Pelayanan kesehatan ini hendaknya disertai dengan brosur,
leaflet, maupun spanduk dan praktek langsung tentang SADARI.

59

Universitas Sumatera Utara

60

6.2.3. Penelitian Keperawatan
Peneliti merasa bahwa masih penting bagi peneliti selanjutnya untuk membuat
kuesioner yang lebih lengkap dan tegas terkait dengan pentingnya mendeteksi dini
kanker payudara. Jumlah responden tidak mewakili perilaku wanita usia subur,
mengingat terlalu luas wilayah penelitian.

Universitas Sumatera Utara