Rancang Bangun Mata Pisau Pada Alat Pembuat Sari Kedelai (Glycine Max)
3
ABSTRAK
MUHAMMAD FADIL : Uji mata pisau pada alat pembuat sari kedelai (glycine max),
dibimbing oleh SAIPUL BAHRI DAULAY dan ADIAN RINDANG.
Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Dalam
bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang diolah
menjadi: susu, vetsin, kue-kue, permen dan daging nabati. Pisau penghancur merupakan
salah satu komponen utama pada alat pembuat sari kedelai, dimana pisau penghancur
berperan sabagai penghancur kedelai sehingga menjadi sari kedelai yang sempurna.
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, menguji, menganalisis serta membandingkan
tingkat efektivitas antara dua jenis pisau penghancur dengan bentuk mata pisau yang
berbeda terhadap penggunaannya pada alat pembuat sari kedelai. Parameter yang diamati
adalah Kapasitas efektif alat, Rendemen, Analisis ekonomi, Biaya pelumatan biji kedelai,
Break Even Point (Perhitungan Titik Impas), Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return (IRR).
Hasil penelitian menunjukkan kapasitas alat 6,14 kg/jam, Rendemen yang didapat pada
alat pembuat sari kacang kedelai dengan menggunakan pisau tidak bergerigi adalah
sebesar 64,4%, sedangkan menggunakan pisau bergerigi adalah 61,84%, biaya
pembuatan sari kedelai sebesar Rp. 1.903,18/kg pada tahun pertama, Rp. 1.813,04/kg
pada tahun ke-2, Rp. 1.783,02/kg pada tahun ke-3, Rp. 1.724,18/kg pada tahun ke-4, dan
Rp. 1.722,72/kg tahun ke-5, break even point apabila telah menghasilkan sari kedelai
dengan memproses kedelai sebanyak 31.860 kg/tahun, Net present value alat ini dengan
suku bunga 8% adalah Rp. 189.285.7881,7 dan Internal rate of return pada alat ini adalah
sebesar 47%, berarti alat ini layak untuk diusahakan.
kata kunci : mata pisau, alat pembuat sari kedelai.
ABSTRACT
MUHAMMAD FADIL: Test of blades on the soymilk maker (glycine max), supervised
by SAIPUL BAHRI DAULAY and ADIAN RINDANG.
Soybean is a shrubs crop that grow upright. In the form of soy protein, it can
be used as an industrial material that is processed into foods, such as: milk, MSG,
pastries, candies and edible meat industry. Crusher knife is one of the main components
in the soymilk maker, which plays as crusher that crush soybeans into perfect soymilk.
This research was aimed to design, test, analyze and compare the effectiveness between
two types of crusher knives with blades of different shapes to be applied on soymilk
maker. The parameters observed were the effective capacity of the tool, yield, economic
analysis, cost of digestion of soy beans, Break Even Point (BEP), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR).
The results showed the capacity of the equipment are 6.14 kg/h, the yield obtained in
making the soymilk using a non serrated knife was 64.4%, while using a serrated knife
was 61.84%, cost of manufacture of soymilk was Rp. 1903.18/kg in the year 1, Rp.
1813.04/kg in year 2, Rp. 1783.02/kg in year 3, Rp. 1724.18/kg in year 4, and Rp.
1722.72/kg in year 5, break even point it was 31.860 kg/year, Net present value of this
equipment with an interest rate of 8% was Rp. 189.285.7881,7 and its internal rate of
return was 47%, then the equipment was worth to used.
keywords: blade, soymilk maker.
I
ABSTRAK
MUHAMMAD FADIL : Uji mata pisau pada alat pembuat sari kedelai (glycine max),
dibimbing oleh SAIPUL BAHRI DAULAY dan ADIAN RINDANG.
Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Dalam
bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang diolah
menjadi: susu, vetsin, kue-kue, permen dan daging nabati. Pisau penghancur merupakan
salah satu komponen utama pada alat pembuat sari kedelai, dimana pisau penghancur
berperan sabagai penghancur kedelai sehingga menjadi sari kedelai yang sempurna.
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, menguji, menganalisis serta membandingkan
tingkat efektivitas antara dua jenis pisau penghancur dengan bentuk mata pisau yang
berbeda terhadap penggunaannya pada alat pembuat sari kedelai. Parameter yang diamati
adalah Kapasitas efektif alat, Rendemen, Analisis ekonomi, Biaya pelumatan biji kedelai,
Break Even Point (Perhitungan Titik Impas), Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return (IRR).
Hasil penelitian menunjukkan kapasitas alat 6,14 kg/jam, Rendemen yang didapat pada
alat pembuat sari kacang kedelai dengan menggunakan pisau tidak bergerigi adalah
sebesar 64,4%, sedangkan menggunakan pisau bergerigi adalah 61,84%, biaya
pembuatan sari kedelai sebesar Rp. 1.903,18/kg pada tahun pertama, Rp. 1.813,04/kg
pada tahun ke-2, Rp. 1.783,02/kg pada tahun ke-3, Rp. 1.724,18/kg pada tahun ke-4, dan
Rp. 1.722,72/kg tahun ke-5, break even point apabila telah menghasilkan sari kedelai
dengan memproses kedelai sebanyak 31.860 kg/tahun, Net present value alat ini dengan
suku bunga 8% adalah Rp. 189.285.7881,7 dan Internal rate of return pada alat ini adalah
sebesar 47%, berarti alat ini layak untuk diusahakan.
kata kunci : mata pisau, alat pembuat sari kedelai.
ABSTRACT
MUHAMMAD FADIL: Test of blades on the soymilk maker (glycine max), supervised
by SAIPUL BAHRI DAULAY and ADIAN RINDANG.
Soybean is a shrubs crop that grow upright. In the form of soy protein, it can
be used as an industrial material that is processed into foods, such as: milk, MSG,
pastries, candies and edible meat industry. Crusher knife is one of the main components
in the soymilk maker, which plays as crusher that crush soybeans into perfect soymilk.
This research was aimed to design, test, analyze and compare the effectiveness between
two types of crusher knives with blades of different shapes to be applied on soymilk
maker. The parameters observed were the effective capacity of the tool, yield, economic
analysis, cost of digestion of soy beans, Break Even Point (BEP), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR).
The results showed the capacity of the equipment are 6.14 kg/h, the yield obtained in
making the soymilk using a non serrated knife was 64.4%, while using a serrated knife
was 61.84%, cost of manufacture of soymilk was Rp. 1903.18/kg in the year 1, Rp.
1813.04/kg in year 2, Rp. 1783.02/kg in year 3, Rp. 1724.18/kg in year 4, and Rp.
1722.72/kg in year 5, break even point it was 31.860 kg/year, Net present value of this
equipment with an interest rate of 8% was Rp. 189.285.7881,7 and its internal rate of
return was 47%, then the equipment was worth to used.
keywords: blade, soymilk maker.
I