PERANAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung)

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Auditor Internal pada PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung sudah memadai. Hal ini
dibuktikan dengan persentase yang mayoritas menyatakan setuju dan
termasuk kategori Memadai.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pencegahan Kecurangan pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung dapat dikatakan
memadai. Hal ini dibuktikan dengan persentase yang mayoritas
menyatakan setuju dan termasuk kategori memadai.. Adapun faktor yang
mendukung

kesimpulan


ini

diantaranya

adalah

adanya

standar

pemeriksaan dalam audit kecurangan, adanya ruang lingkup audit
kecurangan, serta melakukan pendekatan audit
3. Peranan Auditor Internal Dalam Pencegahan Kecurangan pada PT. Kereta
Api

Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung, berdasarkan hasil uji

korelasi menunjukkan hubungan yang kuat. Hasil uji koefisien
determinasi menunjukkan adanya pengaruh serta hasil uji hipotesis


114

115

ditolak dan

diterima menunjukkan Auditor Internal berperan dalam

Pencegahan Kecurangan.

5.2

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis mengajukan

beberapa saran dalam penerapan audit internal bagi upaya pencegahan
kecurangan, berikut ini penulis mengajukan saran guna:
1. Perusahaan
a. Untuk perusahaan sebaiknya peran auditor internal yang terlibat dalam
kegiatan audit internal memiliki latar belakang berbagai disiplin ilmu

dan bersertifikasi CIA, QIA, CISA, CFSA, CCSA, dan CFE sebab
tingkat pendidikan formal yang dimiliki tim auditor internal pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk. Kota Bandung pada umumnya
adalah S-1 dan S-2 dengan jurusan sesuai bidangnya masing-masing.
b. Untuk perusahaan sebaiknya lebih menganalisis penggunaan sumber
daya

agar dapat

digunakan secara efektif

dan efisien dan

ditingkatkannya kinerja dengan memegang prinsip-prinsip yang ada
guna menciptakan kualitas kinerja auditor internal yang memadai.
c. Untuk perusahaan sebaiknya audit internal lebih memeperhatikan
objek yang akan diperiksa dan dilakukannya audit mendadak (surprise
audit) sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan
oleh pihak-pihak yang diaudit.
2. Penelitian selanjutnya


116

a.

Pada penelitian selanjutnya, disarankan mencoba menambah variabel
dan indikator yang belum ada serta menambahkan adanya wawancara
atau observasi untuk memperkuat hasil penelitian.

b.

Peneliti menyadari masih ada keterbatasan dalam melakukan
penelitian, diantaranya sulitnya mengendalikan responden dalam
mengembalikan kuesioner yang telah dijawab, sementara waktu
penelitian

terbatas.

Disarankan


untuk

penelitian

selanjutnya

setidaknya dapat memastikan pihak responden bersedia untuk diajak
bekerja sama dengan baik.
c.

Agar hasil penelitian ini dapat digunakan secara luas, maka untuk
peneliti berikutnya diharapkan subjek penelitian dapat menggunakan
subyek penelitian lainnya seperti pada
lainnya.

BUMN maupun BUMD