Telahaan Staf Substitusi Impor doc
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR
BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN
NOTA DINAS
Kepada
Dari
Tanggal
Nomor
Sifat
Lampiran
Perihal
:
:
:
:
:
:
:
Yth. Bp. Kepala Bagian Perindustrian dan Perdagangan
Sub Bagian Perdagangan
Februari 2014
530/
/021/2014
Segera
5
Telaahan
Staf
Tentang
Substitusi
Impor
Bahan
Baku/Penolong Yang Dapat Diimplementasikan di Jawa
Timur
Menindaklanjuti perintah Bp. Kepala Bagian Perindustrian dan
Perdagangan tanggal 07 Februari 2014 untuk membuat telaahan staf perihal
pada pokok nota, bersama ini dengan hormat kami laporkan hal – hal sebagai
berikut :
I. Latar Belakang Masalah
1. Peningkatan investasi yang ada di provinsi Jawa Timur membuat para
pengusaha yang telah berinvestasi ingin terus meningkatkan efisiensi
manajemen produksi perusahaannya guna memperoleh keuntungan yang
maksimal. Oleh karena itu peningkatan investasi di Jawa Timur sejajar
dengan peningkatan impor bahan baku/penolong guna menapai efisiensi
perusahaan – perusahaan ;
2. Peningkatan jumlah impor membuat cadangan devisa negara Indonesia
menjadi lebih menipis oleh karena itu harus segera diformulasikan
kebijakan substitusi impor yang efektif dan efisien ;
3. Ketersediaan barang baik dalam segi kualitas maupun kuantitas barang
yang dibutuhkan masih belum dapat dipastikan kontinuitasnya ;
4.
II. Hipotesa
1. Kebijakan substitusi impor dapat dimaksimalkan dengan meningkatkan
perdagangan antar pulau dalam negeri ;
2. Peningkatan tekhnologi industri pengolahan bahan mentah untuk dijadikan
bahan baku/penolong bagi industri harus segera dilakukan guna memenuhi
kebutuhan industri yang ada di Jawa Timur tanpa harus impor bahan
baku/penolong.
III. Pembahasan
Teori substitusi impoer yang dikemukakan oleh Raul Prebisch merupakan penjabaran
dari teori ketergantungan yang berpangkal dari teori struktural yang dikembangkan oleh Karl
Marx. Dari teori ketergantungan lahirlah dua teori induk yaitu pemikiran liberal serta
pemikiran imperalisme dan kolonialisme. Teori substitusi impor menurut Raul Prebisch
menyatakan bahwa negara-negara yang terbelakang harus melakukan industrialisasi ,bila mau
membangun dirinya.Industrialisasi ini dimulai dengan industri substitusi impor. Hal ini harus
dilakukan guna mengurangi ketergantuangan terhadap produk – produk impor dan
meningkatkan kemandirian negara tersebut.
Substitusi impor merupakan suatu industri yang mengganti atau menghasilkan barangbarang yang sebelumnya diimpor dari luar negeri yang kemudian diproduksi sendiri di dalam
negeri. Substitusi impor yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat ketergantungan
impor Jawa Timur yang mencapai 83,26% adalah dengan meningkatkan perdagangan antar
pulau dan antar provinsi.
Pelaksanaan kebijakan substitusi impor tidak akan berjalan maksimal jika tidak ada
kepastian atau jaminan akan ketersediaan bahan baku/penolong (kuantitas) yang
berkesinambungan (kontinuitas) dan sesuai dengan standar mutu yang dibutuhkan (kualitas)
untuk industri. Jika ketiga faktor tersebut dapat dipenuhi maka keuntungan dari penerapan
kebijakan substitusi impor yang diterapkan di Jawa Timur, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Menghemat penggunaan devisa import
Dengan mengurangi jumlah import maka secara otomatis kita tidak perlu membeli barang
dari luar negeri.
2. Menciptakan lapangan kerja/pekerjaan yang luas bagi masyarakat
Pelaksanaan substitusi impor akan semakin berkembangnya industri pengolah bahan –
bahan mentah (smelter) di Indonsesia, sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang banyak.
Selain itu dengan adanya kebutuhan dalam negeri yang tinggi maka masyarakat yang telah
berbadan hukum dapat membuat kontrak – kontrak kerja dengan para pengusaha untuk
menyediakan bahan baku/penolong industri. Secara otomatis maka Koperasi dan UMKM
yang ada di Jawa Timur akan semakin berdayaguna dan berhasilguna.
3. Terjadi transfer of technologi (alih teknologi).
Penerapan kebijakan substitusi impor dengan memproduksi kebutuhan barang – barang
industri secara mandiri akn memacu para pengusaha dan masyarakat untuk terus
mengembangkan industri pengolahan bahan baku/penolong (smelter) sehingga akan terjadi
transfer tekhnologi
4. Menjamin stabilitas harga/menstabilkan harga jual.
Jika kebijakan substitusi impor ini dapat berjalan secara efektif dan dilaksanakan secara
berkelanjutan maka pemenuhan kebutuhan akan bahan baku/penolong bagi industri tidak
akan terpengaruh oleh fluktuatifnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
5. Perluasan pasar.
Perdagangan antar pulau antar provinsi yang dilaksanakan untuk mendukung substitusi
impor akan memperluas pasar dalam negeri, sehingga hubungan antar pengusaha akan
menjadi semakin luas.
6. Transportasi/pengangkutan berkembang.
Dengan perkembangan perdagangan antar pulau antar provinsi yang dilaksanakan untuk
menunjang pelaksanaan kebijakan substitusi impor dapat mengembangkan tekhnologi
transportasi menjadi lebih modern guna mencapai efektifitas dan efisiensi transport bahan
baku/penolong. Hal tersebut dapat terwujud hanya jika didukung oleh kebijakan subsidi
maupun bantuan biaya ongkos angkut bagi yang melaksanakan perdagangan antar pulau
antar provinsi dalam jangka waktu tertentu hingga harga pasar transpotasi perdagangan
telah terbentuk menjadi efektif dan efisien.
Berikut adalah data yang dihimpun dari data distribusi produk impor di Jawa Timur
Sub Bagian Perdagangan Biro Adm. Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur :
Tabel 1
Total Distribusi Produk Impor Provinsi Jawa Timur mulai dari 2012-2014
Komoditi
Jagung
Kc Kedelai
Bk Kedelai
Kc Tanah
Kc Hijau
Susu
Tp Terigu
Daging
Tp Jagung
Tp Bulu
Tp Ikan
Ikan
Cumi-cumi
Hortikultura
Konsumsi
257461
47302876
13356369
9071185
409088
1942973
751799
0
141301
98603
256368
6356027
6356027
137377293
Dalam Jawa Timur
Industri
Total
2014
198134606.883
198392067.883
63508556.4374
110811432.437
10421436552.4
10434792921.4
4900020
13971205
19075
428163
6602119.611
8545092.611
9604959.44
10356758.44
0
0
13230896.025
13372197.025
8427336.237
8525939.237
3064946.33
3321314.33
15485749.973
21841776.973
15485749.973
21841776.973
20291044.1645
157668337.164
Total
Luar Jatim
4268202
108498
2671903
682540
75
2879138
154220
0
7348769
283
145000
3094742
3094742
112944769
Jumlah
202660269.883
110919930.437
10437464824.4
14653745
428238
11424230.611
10510978.44
0
20720966.025
8526222.237
3466314.33
24936518.973
24936518.973
270613106.164
Sumber : impor-provjatim.go.id
Berdasarkan data diatas sebenarnya banyak komoditi yang dapat
dilakukan substitusi impor dengan cara perdagangan antar pulau. Hal tersebut
karena melimpahnya produk – produk yang diproduksi juga di provinsi lain,
antara lain :
1. Impor produk hortikultura yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa
Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari
tahun 2014 adalah sebanyak 270613,106164 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan seluruh provinsi di Indonesia yang jumlah produksinya seperti
terlampir pada lmpiran 1 Nota dinas ini. Namun kerjasama tersebut juga harus didukung
dengan adanya industri pengolah hortikultura mentah yang dapat
memproduksi produk-produk hortikultura sesuai dengan kebutuhan konsumsi
maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas maupun kuantitas
produk ;
2. Impor produk jagung yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa
Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan tahun bulan
Januari tahun 2014 adalah sebanyak 202660,269883 ton dapat dilakukan substitusi impor
dengan melakukan kerjasama perdagangan dengan seluruh provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta. Hal
tersebut karena produksi jagung di 31 provinsi di Indonesia mencapai 12596406 ton. Namun
kerjasama tersebut juga harus didukung dengan adanya industri pengolah
jagung mentah yang dapat memproduksi produk-produk jagung yang sesuai
dengan kebutuhan konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi
kualitas maupun kuantitas produk ;
3. Impor produk kacang kedelai yang didistribusikan didalam maupun diluar
Jawa Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan tahun
bulan Januari tahun 2014 adalah sebanyak 110919,930437 ton dapat dilakukan substitusi
impor dengan melakukan kerjasama perdagangan dengan 30 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta dan
Bangka Belitung yang pada tahun 2013 tidak menghasilkan kecang kedelai. Jumlah keseluruhan produksi
kacang kedelai di 30 provinsi di Indonesia adalah 463200 ton. Jumlah tersebut dapat
memenuhi kebutuhan impor kacang kedelai . Namun kerjasama tersebut juga
harus didukung dengan adanya industri pengolah kacang kedelai mentah yang
dapat memproduksi produk-produk kacang kedelai yang sesuai dengan
kebutuhan konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas
maupun kuantitas produk ;
4. Impor produk Kacang Hijau yang didistribusikan didalam maupun diluar
Jawa Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan
Januari tahun 2014 adalah sebanyak 14653.745 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan 31 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta. Jumlah
keseluruhan produksi kacang hijau di 31 provinsi di Indonesia tersebut adalah sebesar 582485 ton.
Jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan impor kacang hijau . Namun
kerjasama tersebut juga harus didukung dengan adanya industri pengolah
kacang hijau yang dapat memproduksi produk-produk kacang hijau yang
sesuai dengan kebutuhan konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari
sisi kualitas maupun kuantitas produk ;
5. Impor produk Kacang Tanah yang didistribusikan didalam maupun diluar
Jawa Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan
Januari tahun 2014 adalah sebanyak 428.238 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan 29 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Bangka Belitung,
dan Kep. Riau tersebut adalah sebesar 152500 ton. Namun kerjasama tersebut
juga harus didukung dengan adanya industri pengolah kacang tanah mentah
yang dapat memproduksi produk-produk kacang tanah yang sesuai dengan
kebutuhan konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas
maupun kuantitas produk ;
6. Impor produk Susu yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa Timur
baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari tahun
2014 adalah sebanyak 11424,230611 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan melakukan
kerjasama dengan seluruh perusahaan penghasil susu perah di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik Nasional, pada tahun 2012 produksi susu perusahaan sapi perah di Indonesia adalah sebanyak
38.421,82 liter. Berikut adalah tabel produksi susu perusahaan sapi perah 2007 – 2012 :
Tabel 2
produksi susu perusahaan sapi perah 2007 – 2012
Produksi Susu
Jumlah (000 Ltr)
Nilai (Juta Rp)
2007
45 036,63
125
831,68
2008
2009
2010
19
439,21
60
151,99
19
210,49
59
535,43
16
240,95
48
798,93
2011
2012
36 460,64
38 421,82
125
499,89
242 517,01
7. Impor produk Tepung ikan yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa
Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari
tahun 2014 adalah sebanyak 3466,31433 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan 29 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Bangka Belitung,
dan Kep. Riau adalah sebesar 152500 ton. Namun kerjasama tersebut juga harus
didukung dengan adanya industri pengolah tepung mentah yang dapat
memproduksi produk-produk tepung ikan yang sesuai dengan kebutuhan
konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas maupun
kuantitas produk ;
8. Impor produk Ikan yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa Timur
baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari tahun
2014 adalah sebanyak 24936,518973 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan melakukan
kerjasama perdagangan dengan 29 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Bangka Belitung, dan Kep.
Riau adalah sebesar 152500 ton. Namun kerjasama tersebut juga harus
didukung dengan adanya industri pengolah ikan fresh yang dapat
memproduksi produk-produk ikan yang sesuai dengan kebutuhan konsumsi
maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas maupun kuantitas
produk ;
9. Impor produk cumi - cumi yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa
Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari
tahun 2014 adalah sebanyak 24936,518973 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan 29 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Bangka Belitung,
dan Kep. Riau adalah sebesar 152500 ton. Namun kerjasama tersebut juga harus
didukung dengan adanya industri pengolah cumi-cumi fresh yang dapat
memproduksi produk-produk cumi-cumi yang sesuai dengan kebutuhan
konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas maupun
kuantitas produk.
IV. Kesimpulan
1. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, upaya
substitusi
impor
bahan
baku/penolong
dengan
memaksimalkan
perdagangan antar pulau antar provinsi dapat diterapkan di Jawa Timur ;
2. Pelaksanaan substitusi impor bahan baku/penolong dapat dilaksanakan
secara efektif jika dilaksanakan bersamaan dengan peningkatan tekhnologi
industri pengolahan bahan mentah untuk dijadikan bahan baku/penolong
yang sesuai dengan kebutuhan konsumsi dan industri di Jawa Timur
dengan memperhatikan kualitas produknya ;
V. Rekomendasi
1. Perlu adanya percepatan pengambilan kebijakan yang konkrit mengenai
substitusi impor bahan baku/penolong.
2. Pelaksanaan substitusi impor bahan baku/penolong di Jawa Timur akan
lebih efisien jika pelaksanaanya diawali dengan bantuan dari Pemerintah
Provinsi Jawa Timur berupa meningkatkan fasilitas transportasi baik darat
maupun laut. Peningkatan fasilitas transportasi tersebut dapat dilakukan
dengan memperbaiki jalan dan memberikan bantuan subsidi berupa
bantuan biaya ongkos angkut sementara bagi para importir yang mau
beralih ke perdagangan antar pulau antar provinsi ;
3. Pelaksanaan substitusi impor bahan baku/penolong di Jawa Timur dapat
dilakukan dengan lebih efisien jika Pemerintah Provinsi Jawa Timur
memfasilitasi hubungan perdagangan business to business ;
4. Pelaksanaan substitusi impor bahan baku/penolong di Jawa Timur
5. Kajian Kebijakan Substitusi Impor
A. Keuntungan substitusi Impor
1.
6. Kesimpulan Dan Rekomendasi
Demikian untuk menjadikan maklum dan mohon arahan lebih lanjut
Kepala
Kepala Bagian Perindustrian dan
Perdagangan
Ir. ARIS MUKIYONO, MT, MM
Pembina
NIP. 19660625 199903 1 005
Lampiran 1
PRODUKSI BUAH – BUAHAN (HORTIKULTURA) MENURUT PROVINSI TAHUN 2012
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Alpuka
t
Blimbin
g
4 231
7 954
42 600
594
2 826
4 198
6 489
10 886
376
72
304
89 797
23 119
7 566
50 101
1 023
1 997
768
10 306
233
128
30
744
2 866
4 096
18 210
515
19
451
348
444
506
801
7 247
520
1 015
824
1 109
1 187
1 828
167
178
8 796
13 630
13 221
896
28 295
2 003
410
392
809
860
853
1 636
1 260
303
400
1 986
430
29
113
163
122
105
Duku
5 267
32 714
4 492
3 383
22 694
26 710
1 387
15 201
2 423
506
635
17 628
27 024
1 419
7 014
3 869
898
325
9
4 063
2 624
5 959
5 422
5 330
7 786
28 495
7 677
388
9 732
2 734
1 968
1 706
Durian
37 203
102 766
45 116
13 250
32 768
28 344
17 487
45 396
9 956
4 744
937
76 599
79 236
8 528
158 341
47 466
14 134
3 587
1 172
25 100
10 636
13 291
17 359
5 793
16 543
38 210
5 171
939
3 987
6 788
12 184
2 846
Jambu
3 371
19 861
2 132
2 471
1 642
1 797
1 755
2 850
488
167
2 385
65 897
33 977
4 741
19 642
4 721
1 380
10 633
5 004
1 752
1 629
2 178
1 319
651
1 513
11 771
1 078
55
273
329
82
351
Jeruk
18 502
362 250
42 067
5 059
45 056
17 934
10 960
3 791
5 113
655
419
29 860
23 102
2 610
390 388
1 708
129 670
6 914
19 914
172 945
7 019
101 016
10 556
963
29 861
46 054
39 484
1 211
70 903
5 961
3 399
567
Mangga
Mangg
is
Nanas
39 465
35 471
8 665
7 337
3 898
14 294
6 309
21 725
3 634
3 887
15 413
344 205
422 992
41 688
840 315
52 188
40 372
137 689
71 430
5 674
5 379
6 205
10 774
6 025
18 353
158 006
19 833
3 942
19 805
3 546
3 633
1 181
2 306
13 182
11 872
2 618
3 919
1 096
3 950
6 698
1 332
217
7
79 444
19 719
2 738
8 392
19 875
4 128
726
33
819
1 031
564
226
708
1 124
2 239
95
0
81
120
1 021
7
545
262 090
278
92 445
144 896
47 341
482
585 608
24 107
1 851
0
174 451
69 058
600
196 581
394
546
11 003
7 282
108 704
14 252
7 790
21 074
2 448
1 085
2 265
2 637
235
840
368
149
163
Pepaya
12 535
31 658
11 623
12 966
29 791
7 064
9 290
103 312
1 355
1 671
1 133
75 980
78 292
11 410
323 371
11 573
7 864
6 953
53 400
9 521
3 457
5 662
21 005
5 656
6 905
42 517
7 959
422
1 404
6 461
1 236
1 376
Pisang
62 661
363 060
137 348
20 644
37 797
182 959
33 540
817 606
6 769
6 655
2 194
1 192 861
617 455
61 153
1 362 881
248 243
164 700
91 830
148 278
53 454
19 816
69 669
124 743
32 004
47 748
149 061
30 678
4 405
53 816
29 237
3 028
5 452
Rambut
an
30 160
26 908
11 321
9 223
52 249
15 504
9 610
34 934
5 942
7 296
4 193
131 942
82 557
19 474
104 998
31 907
13 219
4 078
4 131
21 437
15 882
19 588
16 232
3 701
17 718
44 400
11 031
456
2 141
1 344
801
946
Salak
337
350 010
2 758
920
841
920
3 683
6 264
1 173
1 072
248
40 816
443 840
40 262
76 356
1 595
34 060
13
804
1 383
1 208
898
9 340
65
785
13 572
392
1
75
757
135
362
Sawo
5 484
9 398
9 300
3 903
3 005
4 621
2 552
13 569
408
773
695
25 059
11 647
5 350
10 694
2 907
5 063
9 297
1 072
2 543
1 501
3 445
1 932
0
217
797
69
0
10
5
0
16
Lampiran 2
PRODUKSI TANAMAN PANGAN MENURUT PROVINSI, 2012-2013
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Padi
2012
2013
1788738.00
3715514.00
2368390.00
512152.00
625164.00
3295247.00
581910.00
3101455.00
22395.00
1323.00
11044.00
11271861.00
10232934.00
946224.00
12198707.00
1865893.00
865553.00
2114231.00
698566.00
1300100.00
755507.00
2086221.00
561959.00
615062.00
1024316.00
5003011.00
516291.00
245786.00
412338.00
84271.00
65686.00
30245.00
1968474.00
3664588.00
2373806.00
440131.00
685681.00
3593463.00
626176.00
3218232.00
29087.00
1396.00
10141.00
12009422.00
10295494.00
891137.00
12144973.00
2046832.00
857157.00
2161442.00
725507.00
1514654.00
793576.00
1990788.00
573382.00
641236.00
1033241.00
4911567.00
562078.00
291248.00
429006.00
113178.00
71002.00
26280.00
Jagung
2012
2013
167285.00
1347124.00
495497.00
31433.00
25571.00
112917.00
103771.00
1760275.00
967.00
849.00
6.00
1028653.00
3041630.00
336608.00
6295301.00
9819.00
61873.00
642674.00
629386.00
170123.00
7947.00
112066.00
9940.00
440308.00
141649.00
1515329.00
78447.00
644754.00
122554.00
18281.00
25543.00
2049.00
186761.00
984453.00
525205.00
30185.00
26038.00
147499.00
90769.00
1725727.00
1061.00
818.00
0.00
1113088.00
3042420.00
271751.00
5741833.00
11897.00
57954.00
624445.00
711278.00
161632.00
7283.00
104402.00
8492.00
439263.00
140304.00
1440003.00
69137.00
677249.00
121232.00
12315.00
27146.00
1710.00
Kedelai
2012
2013
51439.00
5419.00
1106.00
4182.00
3516.00
12162.00
2316.00
7993.00
1.00
15.00
0.00
47426.00
152416.00
36033.00
361986.00
5780.00
8210.00
74156.00
2781.00
1339.00
1700.00
3860.00
1364.00
2973.00
8202.00
29938.00
3710.00
3451.00
3222.00
348.00
1303.00
650.00
51637.00
3163.00
1038.00
3192.00
2625.00
8761.00
3454.00
6274.00
0.00
19.00
0.00
48636.00
112404.00
31712.00
337283.00
11900.00
7066.00
97144.00
1852.00
1806.00
2185.00
3609.00
1625.00
3156.00
11973.00
38956.00
3717.00
4113.00
2175.00
227.00
1261.00
543.00
Kacang Tanah
2012
2013
6934.00
12074.00
9597.00
1622.00
1535.00
4060.00
5802.00
10694.00
325.00
164.00
1.00
76574.00
143687.00
62901.00
213792.00
11691.00
11616.00
38890.00
21563.00
1663.00
771.00
12377.00
1809.00
8247.00
9473.00
27402.00
5199.00
1126.00
1001.00
1941.00
5745.00
487.00
3881.00
13657.00
11641.00
1352.00
1502.00
3403.00
3813.00
10406.00
310.00
166.00
0.00
91353.00
181983.00
69602.00
320660.00
12788.00
10765.00
60440.00
16178.00
1255.00
709.00
11029.00
1608.00
8430.00
6937.00
45553.00
5022.00
1308.00
1045.00
1557.00
6240.00
560.00
Kacang Hijau
2012
2013
1453.00
3817.00
1073.00
920.00
381.00
2480.00
1476.00
3212.00
0.00
0.00
0.00
10198.00
111495.00
300.00
66778.00
851.00
1528.00
34152.00
11478.00
862.00
173.00
843.00
556.00
2045.00
1373.00
22623.00
1076.00
198.00
930.00
674.00
275.00
196.00
957.00
2308.00
720.00
666.00
257.00
1783.00
1228.00
2928.00
0.00
0.00
0.00
9175.00
70951.00
341.00
56657.00
661.00
1095.00
23957.00
10186.00
578.00
119.00
788.00
442.00
2079.00
847.00
17113.00
1100.00
187.00
703.00
859.00
323.00
149.00
Ubi Kayu
2012
2013
38257.00
1171520.00
213647.00
88577.00
38978.00
143565.00
57618.00
8387351.00
13469.00
7666.00
47.00
2131123.00
3848462.00
866357.00
4246028.00
82796.00
147201.00
79472.00
892145.00
153564.00
46630.00
90043.00
82786.00
63187.00
93642.00
682995.00
175719.00
3776.00
48265.00
119545.00
116515.00
9747.00
35202.00
1491108.00
232335.00
106195.00
33556.00
147913.00
50656.00
9633560.00
15243.00
8296.00
0.00
2194525.00
3771334.00
1004607.00
4030474.00
90377.00
148263.00
59115.00
862879.00
170495.00
44482.00
92343.00
91480.00
61413.00
79522.00
474542.00
245171.00
4343.00
49687.00
94224.00
122061.00
11625.00
Ubi Jalar
2012
2013
13356.00
186583.00
124881.00
9424.00
80057.00
17380.00
37271.00
47408.00
3303.00
1916.00
0.00
436577.00
166978.00
5047.00
411957.00
32756.00
62352.00
13232.00
151864.00
15169.00
9525.00
19608.00
16367.00
41227.00
26932.00
94474.00
29411.00
2002.00
16589.00
19411.00
34661.00
10647.00
13882.00
139890.00
134128.00
8907.00
74432.00
13959.00
27106.00
45081.00
2701.00
1897.00
0.00
471344.00
185605.00
4449.00
391807.00
27179.00
61875.00
11530.00
98725.00
15482.00
9620.00
13357.00
15545.00
40876.00
21305.00
73762.00
24657.00
2301.00
12130.00
18064.00
35003.00
18783.00
Lampiran 3
PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA MENURUT PROVINSI DAN JENIS BUDIDAYA (TON), 2010 DAN 2011
Provinsi
Aceh
Budida
ya
Laut
Tamb
ak
Kola
m
2010
Keram
ba
Jaring
Apung
Sawah
jumlah
Budid
aya
Laut
Tamba
k
Kolam
2011
Keramba
Jaring
Apung
Sawa
h
jumla
h
34 451
125
607
131
554
61 337
7 257
34 369
291
375
6 474
33 806
119
228
34 142
695
104
91 741
242
865
44 542
715
865
119
371
381
410
379
399
29 972
31 772
76 903
171
718
151
549
100
42
31 041
14 238
143
555
792
46 811
164
23 405
9 224
298
271
1 089
Sumatera Utara
1 888
32 785
29 512
2 251
47 683
4 987
119 106
3 566
32 830
41 181
252
42 962
4 816
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
13
11
16 477
-
12
2 371
14
2 097
3 267
12 468
386
35 849
87
11 960
5 823
6
102 617
44 385 r
16 818
31 905
79
3
4 682
-
12
2 120
13
1 852
934
973
563
212
2 371
4 367
356
36 664
16 875
11 930
6 494
19
392
746
-
65 133
503
897
57 653
29 447
327
17 456
100
160
1 200
13 820
27 053
67
9 168
41
230
15 491
3 614
217 397
2 490
18 628
4 585
248
70 730
535
1 125
140 731
1 352
23 673
42 911
197
12 683
3
296
24 681
8 266
Lampung
DKI Jakarta
9 448
35 281
53 248
1 030
696
-
2 145
-
160
-
98 072 r
50 366
10 696
26 726
54 666
1 800
50 453
5 617
508
-
2 747
-
159
-
Jawa Barat
Banten
14 707
15 024
170 684
56 309
32 378
14 055
247
369
12 217
346
38
157 195
862
32 660
2 327
622 961
86 777
7 934
16 708
179 980
59 345
295 715
12 864
491
95
185 428
1 989
25 556
739
4 809
-
83 878
268
66 964
38 772
2 557
91
15 990
13
1 798
438
175 995 r
39 582
5 737
-
115 786
499
94 566
43 795
2 697
85
21 823
22
2 255
142
389 430
158 927
65 869
264
2 557
17 232
634 279
412 798
177 682
115 086
676
9 281
341
99 883
2 649
2 626
158
1 811
368
107 495
106 667
2 232
6 602
-
3 533
338
Nusa Tenggara Barat
163 287
40 544
3 927
306
6 781
127
214 972
278 107
67 999
33 016
1 249
797
242
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
347 828
197
300
1 502
1
12
4
15
027
889
031
378
809
4 509
8 706
31 329
7 390
11 228
12 019
2 213
294
2 945
40
2
175
288
349 704
27 200
24 733 r
63 460 r
377 203
20
149
2 303
1
10
5
20
195
089
224
101
966
7 215
12 505
27 045
1 721
13 634
20 258
10 928
258
6 940
36
2
256
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Bengkulu
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
85
37
2
20
Kalimantan Timur
55 995
53 517
2 060
35 905
-
27
147 504
83 216
51 164
2 214
35 103
-
21
Sulawesi Utara
Gorontalo
48 546
64 077
606
4 081
6 976
652
3 825
188
7 499
3 273
7 834
11
75 288 r
72 281 r
103 544
89 190
428
3 212
33 039
1 025
3 112
89
2 943
6 577
8 484
11
Sulawesi Tengah
716 496
23 214
4 294
266
-
10
744 280
734 635
42 057
4 394
273
-
19
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
815 777
13 211
534 456
16 018
4 886
426
123
-
4
2 126
142
1 357 368
29 801
1 024 310
21 553
600 241
17 928
6 273
608
194
-
4
2 255
221
Sulawesi Tenggara
353 431
46 962
3 730
-
-
-
404 123
588 745
54 921
4 169
-
-
-
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
275 193
49 878
224
20 613
527
127
628
189
34
1 351
1 263
796
223
12
334
11
128
275
51
2
21
610 712
65 093
176
26 280
1 741
85
950
1 164
52
1 930
2 798
2 335
213
234
-
478
-
5
754
690
338
749
PRODUKSI DAGING TERNAK MENURUT PROVINSI DAN JENIS TERNAK (TON), 2011-2013
1
40
67
4
29
103
781
378
633
274
315
647
836
612
505
799
157
784
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Banten
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
2012
Sapi
6 569
24 547
22 638
11 317
585
6 507
14 649
2 917
3 761
9 833
12 206
74 312
36 121
60 893
8 896
110 762
8 759
11 228
13 595
7 263
4 154
9 610
8 069
4 501
4 347
4 250
12 725
3 053
3 328
1 496
578
2 903
2 533
Kerba
u
2 679
7 308
2 452
1 608
0
2 014
777
2
853
394
42
3 268
5 102
1 666
0
111
14
2 847
1 522
53
28
784
234
0
0
23
2 690
150
10
255
0
78
0
Kuda
0
100
0
0
0
2
0
0
0
0
0
39
0
2
53
12
0
889
658
0
0
4
0
0
0
12
1 108
0
7
34
0
0
0
2013 (sementara)
Kambi
ng
1 653
3 353
750
466
87
597
1 217
78
313
2 406
1 015
5 822
3 683
11 540
642
16 884
1 301
4 866
651
474
320
730
451
387
130
1 513
1 675
468
201
1 285
59
118
80
Domb
a
335
1 707
3
6
0
103
158
0
17
53
329
26 340
3 540
5 338
700
5 239
0
232
75
0
3
15
2
0
0
41
1
0
1
118
0
0
0
Babi
Sapi
14
38 221
460
831
7 598
197
329
633
19
858
9 142
1 309
169
1 509
0
2 399
99 683
376
8 897
18 516
2 348
124
1 114
19 043
76
2 305
3 645
620
743
5 131
188
5 242
403
7 478
32 171
23 543
11 473
592
8 034
16 114
3 209
4 183
9 226
12 847
81 254
31 914
62 720
10 408
118 363
8 832
11 565
13 595
13 375
4 322
9 678
8 473
4 568
4 419
5 126
12 979
3 202
3 428
1 699
562
3 116
3 153
Kerba
u
2 771
9 652
2 550
1 613
0
2 093
855
2
913
427
42
3 227
5 356
1 716
0
111
14
2 933
1 522
56
26
823
239
0
0
23
2 744
160
12
293
1
81
0
PRODUKSI SUSU PERUSAHAAN SAPI PERAH, 2007 – 2012
Kuda
0
102
0
0
0
2
0
0
0
0
0
39
0
2
54
12
0
915
658
0
0
2
0
0
0
12
1 164
0
4
38
0
0
0
Kambin
g
1 707
3 452
780
480
92
681
1 338
86
333
2 399
1 396
5 567
3 866
12 002
662
16 884
1 339
5 012
651
484
262
723
474
393
134
1 604
1 843
478
213
1 384
56
127
88
Domb
a
346
1 867
3
6
0
139
173
0
20
54
333
26 959
3 715
5 418
714
5 440
0
239
75
0
0
15
2
0
0
42
2
0
0
126
0
0
0
Babi
15
41 088
478
896
7 726
203
669
697
22
820
10 056
1 233
1 112
1 517
0
2 399
103 551
388
8 897
20 310
2 441
106
1 170
19 790
83
2 395
3 864
684
777
5 926
49
5 746
486
Produksi Susu
Jumlah (000 Ltr)
Nilai (Juta Rp)
2007
2008
2009
2010
2011
2012
45 036,63
19 439,21
19 210,49
16 240,95
36 460,64
38 421,82
125 831,68
60 151,99
59 535,43
48 798,93
125 499,89
242 517,01
Jumlah Perusahaan Sapi Perah Menurut Badan Hukum/Usaha, Tahun 2007 – 2012
Badan Hukum
2007
PT/CV/Firma
BUMN
Koperasi
Perorangan
Yayasan
Lainnya
Jumlah
2008
10
2
28
387
90
517
2009
27
2
31
0
39
99
2010
26
2
29
0
37
94
2011
29
4
26
30
89
2012
34
5
22
30
91
41
6
21
16
84
Jumlah Perusahaan Sapi Perah Menurut Kegiatan Utama, 2000 – 2012
Kegiatan Utama
Pembibitan
Budidaya
Pengumpul Susu Sapi
Jumlah
2007
2008
6
511
517
2009
4
95
99
2010
4
90
94
2011
4
84
1
89
2012
3
87
1
91
6
70
8
84
BIRO ADMINISTRASI PEREKONOMIAN
NOTA DINAS
Kepada
Dari
Tanggal
Nomor
Sifat
Lampiran
Perihal
:
:
:
:
:
:
:
Yth. Bp. Kepala Bagian Perindustrian dan Perdagangan
Sub Bagian Perdagangan
Februari 2014
530/
/021/2014
Segera
5
Telaahan
Staf
Tentang
Substitusi
Impor
Bahan
Baku/Penolong Yang Dapat Diimplementasikan di Jawa
Timur
Menindaklanjuti perintah Bp. Kepala Bagian Perindustrian dan
Perdagangan tanggal 07 Februari 2014 untuk membuat telaahan staf perihal
pada pokok nota, bersama ini dengan hormat kami laporkan hal – hal sebagai
berikut :
I. Latar Belakang Masalah
1. Peningkatan investasi yang ada di provinsi Jawa Timur membuat para
pengusaha yang telah berinvestasi ingin terus meningkatkan efisiensi
manajemen produksi perusahaannya guna memperoleh keuntungan yang
maksimal. Oleh karena itu peningkatan investasi di Jawa Timur sejajar
dengan peningkatan impor bahan baku/penolong guna menapai efisiensi
perusahaan – perusahaan ;
2. Peningkatan jumlah impor membuat cadangan devisa negara Indonesia
menjadi lebih menipis oleh karena itu harus segera diformulasikan
kebijakan substitusi impor yang efektif dan efisien ;
3. Ketersediaan barang baik dalam segi kualitas maupun kuantitas barang
yang dibutuhkan masih belum dapat dipastikan kontinuitasnya ;
4.
II. Hipotesa
1. Kebijakan substitusi impor dapat dimaksimalkan dengan meningkatkan
perdagangan antar pulau dalam negeri ;
2. Peningkatan tekhnologi industri pengolahan bahan mentah untuk dijadikan
bahan baku/penolong bagi industri harus segera dilakukan guna memenuhi
kebutuhan industri yang ada di Jawa Timur tanpa harus impor bahan
baku/penolong.
III. Pembahasan
Teori substitusi impoer yang dikemukakan oleh Raul Prebisch merupakan penjabaran
dari teori ketergantungan yang berpangkal dari teori struktural yang dikembangkan oleh Karl
Marx. Dari teori ketergantungan lahirlah dua teori induk yaitu pemikiran liberal serta
pemikiran imperalisme dan kolonialisme. Teori substitusi impor menurut Raul Prebisch
menyatakan bahwa negara-negara yang terbelakang harus melakukan industrialisasi ,bila mau
membangun dirinya.Industrialisasi ini dimulai dengan industri substitusi impor. Hal ini harus
dilakukan guna mengurangi ketergantuangan terhadap produk – produk impor dan
meningkatkan kemandirian negara tersebut.
Substitusi impor merupakan suatu industri yang mengganti atau menghasilkan barangbarang yang sebelumnya diimpor dari luar negeri yang kemudian diproduksi sendiri di dalam
negeri. Substitusi impor yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat ketergantungan
impor Jawa Timur yang mencapai 83,26% adalah dengan meningkatkan perdagangan antar
pulau dan antar provinsi.
Pelaksanaan kebijakan substitusi impor tidak akan berjalan maksimal jika tidak ada
kepastian atau jaminan akan ketersediaan bahan baku/penolong (kuantitas) yang
berkesinambungan (kontinuitas) dan sesuai dengan standar mutu yang dibutuhkan (kualitas)
untuk industri. Jika ketiga faktor tersebut dapat dipenuhi maka keuntungan dari penerapan
kebijakan substitusi impor yang diterapkan di Jawa Timur, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Menghemat penggunaan devisa import
Dengan mengurangi jumlah import maka secara otomatis kita tidak perlu membeli barang
dari luar negeri.
2. Menciptakan lapangan kerja/pekerjaan yang luas bagi masyarakat
Pelaksanaan substitusi impor akan semakin berkembangnya industri pengolah bahan –
bahan mentah (smelter) di Indonsesia, sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang banyak.
Selain itu dengan adanya kebutuhan dalam negeri yang tinggi maka masyarakat yang telah
berbadan hukum dapat membuat kontrak – kontrak kerja dengan para pengusaha untuk
menyediakan bahan baku/penolong industri. Secara otomatis maka Koperasi dan UMKM
yang ada di Jawa Timur akan semakin berdayaguna dan berhasilguna.
3. Terjadi transfer of technologi (alih teknologi).
Penerapan kebijakan substitusi impor dengan memproduksi kebutuhan barang – barang
industri secara mandiri akn memacu para pengusaha dan masyarakat untuk terus
mengembangkan industri pengolahan bahan baku/penolong (smelter) sehingga akan terjadi
transfer tekhnologi
4. Menjamin stabilitas harga/menstabilkan harga jual.
Jika kebijakan substitusi impor ini dapat berjalan secara efektif dan dilaksanakan secara
berkelanjutan maka pemenuhan kebutuhan akan bahan baku/penolong bagi industri tidak
akan terpengaruh oleh fluktuatifnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
5. Perluasan pasar.
Perdagangan antar pulau antar provinsi yang dilaksanakan untuk mendukung substitusi
impor akan memperluas pasar dalam negeri, sehingga hubungan antar pengusaha akan
menjadi semakin luas.
6. Transportasi/pengangkutan berkembang.
Dengan perkembangan perdagangan antar pulau antar provinsi yang dilaksanakan untuk
menunjang pelaksanaan kebijakan substitusi impor dapat mengembangkan tekhnologi
transportasi menjadi lebih modern guna mencapai efektifitas dan efisiensi transport bahan
baku/penolong. Hal tersebut dapat terwujud hanya jika didukung oleh kebijakan subsidi
maupun bantuan biaya ongkos angkut bagi yang melaksanakan perdagangan antar pulau
antar provinsi dalam jangka waktu tertentu hingga harga pasar transpotasi perdagangan
telah terbentuk menjadi efektif dan efisien.
Berikut adalah data yang dihimpun dari data distribusi produk impor di Jawa Timur
Sub Bagian Perdagangan Biro Adm. Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur :
Tabel 1
Total Distribusi Produk Impor Provinsi Jawa Timur mulai dari 2012-2014
Komoditi
Jagung
Kc Kedelai
Bk Kedelai
Kc Tanah
Kc Hijau
Susu
Tp Terigu
Daging
Tp Jagung
Tp Bulu
Tp Ikan
Ikan
Cumi-cumi
Hortikultura
Konsumsi
257461
47302876
13356369
9071185
409088
1942973
751799
0
141301
98603
256368
6356027
6356027
137377293
Dalam Jawa Timur
Industri
Total
2014
198134606.883
198392067.883
63508556.4374
110811432.437
10421436552.4
10434792921.4
4900020
13971205
19075
428163
6602119.611
8545092.611
9604959.44
10356758.44
0
0
13230896.025
13372197.025
8427336.237
8525939.237
3064946.33
3321314.33
15485749.973
21841776.973
15485749.973
21841776.973
20291044.1645
157668337.164
Total
Luar Jatim
4268202
108498
2671903
682540
75
2879138
154220
0
7348769
283
145000
3094742
3094742
112944769
Jumlah
202660269.883
110919930.437
10437464824.4
14653745
428238
11424230.611
10510978.44
0
20720966.025
8526222.237
3466314.33
24936518.973
24936518.973
270613106.164
Sumber : impor-provjatim.go.id
Berdasarkan data diatas sebenarnya banyak komoditi yang dapat
dilakukan substitusi impor dengan cara perdagangan antar pulau. Hal tersebut
karena melimpahnya produk – produk yang diproduksi juga di provinsi lain,
antara lain :
1. Impor produk hortikultura yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa
Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari
tahun 2014 adalah sebanyak 270613,106164 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan seluruh provinsi di Indonesia yang jumlah produksinya seperti
terlampir pada lmpiran 1 Nota dinas ini. Namun kerjasama tersebut juga harus didukung
dengan adanya industri pengolah hortikultura mentah yang dapat
memproduksi produk-produk hortikultura sesuai dengan kebutuhan konsumsi
maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas maupun kuantitas
produk ;
2. Impor produk jagung yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa
Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan tahun bulan
Januari tahun 2014 adalah sebanyak 202660,269883 ton dapat dilakukan substitusi impor
dengan melakukan kerjasama perdagangan dengan seluruh provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta. Hal
tersebut karena produksi jagung di 31 provinsi di Indonesia mencapai 12596406 ton. Namun
kerjasama tersebut juga harus didukung dengan adanya industri pengolah
jagung mentah yang dapat memproduksi produk-produk jagung yang sesuai
dengan kebutuhan konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi
kualitas maupun kuantitas produk ;
3. Impor produk kacang kedelai yang didistribusikan didalam maupun diluar
Jawa Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan tahun
bulan Januari tahun 2014 adalah sebanyak 110919,930437 ton dapat dilakukan substitusi
impor dengan melakukan kerjasama perdagangan dengan 30 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta dan
Bangka Belitung yang pada tahun 2013 tidak menghasilkan kecang kedelai. Jumlah keseluruhan produksi
kacang kedelai di 30 provinsi di Indonesia adalah 463200 ton. Jumlah tersebut dapat
memenuhi kebutuhan impor kacang kedelai . Namun kerjasama tersebut juga
harus didukung dengan adanya industri pengolah kacang kedelai mentah yang
dapat memproduksi produk-produk kacang kedelai yang sesuai dengan
kebutuhan konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas
maupun kuantitas produk ;
4. Impor produk Kacang Hijau yang didistribusikan didalam maupun diluar
Jawa Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan
Januari tahun 2014 adalah sebanyak 14653.745 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan 31 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta. Jumlah
keseluruhan produksi kacang hijau di 31 provinsi di Indonesia tersebut adalah sebesar 582485 ton.
Jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan impor kacang hijau . Namun
kerjasama tersebut juga harus didukung dengan adanya industri pengolah
kacang hijau yang dapat memproduksi produk-produk kacang hijau yang
sesuai dengan kebutuhan konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari
sisi kualitas maupun kuantitas produk ;
5. Impor produk Kacang Tanah yang didistribusikan didalam maupun diluar
Jawa Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan
Januari tahun 2014 adalah sebanyak 428.238 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan 29 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Bangka Belitung,
dan Kep. Riau tersebut adalah sebesar 152500 ton. Namun kerjasama tersebut
juga harus didukung dengan adanya industri pengolah kacang tanah mentah
yang dapat memproduksi produk-produk kacang tanah yang sesuai dengan
kebutuhan konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas
maupun kuantitas produk ;
6. Impor produk Susu yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa Timur
baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari tahun
2014 adalah sebanyak 11424,230611 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan melakukan
kerjasama dengan seluruh perusahaan penghasil susu perah di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik Nasional, pada tahun 2012 produksi susu perusahaan sapi perah di Indonesia adalah sebanyak
38.421,82 liter. Berikut adalah tabel produksi susu perusahaan sapi perah 2007 – 2012 :
Tabel 2
produksi susu perusahaan sapi perah 2007 – 2012
Produksi Susu
Jumlah (000 Ltr)
Nilai (Juta Rp)
2007
45 036,63
125
831,68
2008
2009
2010
19
439,21
60
151,99
19
210,49
59
535,43
16
240,95
48
798,93
2011
2012
36 460,64
38 421,82
125
499,89
242 517,01
7. Impor produk Tepung ikan yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa
Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari
tahun 2014 adalah sebanyak 3466,31433 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan 29 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Bangka Belitung,
dan Kep. Riau adalah sebesar 152500 ton. Namun kerjasama tersebut juga harus
didukung dengan adanya industri pengolah tepung mentah yang dapat
memproduksi produk-produk tepung ikan yang sesuai dengan kebutuhan
konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas maupun
kuantitas produk ;
8. Impor produk Ikan yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa Timur
baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari tahun
2014 adalah sebanyak 24936,518973 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan melakukan
kerjasama perdagangan dengan 29 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Bangka Belitung, dan Kep.
Riau adalah sebesar 152500 ton. Namun kerjasama tersebut juga harus
didukung dengan adanya industri pengolah ikan fresh yang dapat
memproduksi produk-produk ikan yang sesuai dengan kebutuhan konsumsi
maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas maupun kuantitas
produk ;
9. Impor produk cumi - cumi yang didistribusikan didalam maupun diluar Jawa
Timur baik untuk konsumsi maupun industri sampai dengan bulan Januari
tahun 2014 adalah sebanyak 24936,518973 ton dapat dilakukan substitusi impor dengan
melakukan kerjasama perdagangan dengan 29 provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Bangka Belitung,
dan Kep. Riau adalah sebesar 152500 ton. Namun kerjasama tersebut juga harus
didukung dengan adanya industri pengolah cumi-cumi fresh yang dapat
memproduksi produk-produk cumi-cumi yang sesuai dengan kebutuhan
konsumsi maupun industri di Jawa Timur baik dari sisi kualitas maupun
kuantitas produk.
IV. Kesimpulan
1. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, upaya
substitusi
impor
bahan
baku/penolong
dengan
memaksimalkan
perdagangan antar pulau antar provinsi dapat diterapkan di Jawa Timur ;
2. Pelaksanaan substitusi impor bahan baku/penolong dapat dilaksanakan
secara efektif jika dilaksanakan bersamaan dengan peningkatan tekhnologi
industri pengolahan bahan mentah untuk dijadikan bahan baku/penolong
yang sesuai dengan kebutuhan konsumsi dan industri di Jawa Timur
dengan memperhatikan kualitas produknya ;
V. Rekomendasi
1. Perlu adanya percepatan pengambilan kebijakan yang konkrit mengenai
substitusi impor bahan baku/penolong.
2. Pelaksanaan substitusi impor bahan baku/penolong di Jawa Timur akan
lebih efisien jika pelaksanaanya diawali dengan bantuan dari Pemerintah
Provinsi Jawa Timur berupa meningkatkan fasilitas transportasi baik darat
maupun laut. Peningkatan fasilitas transportasi tersebut dapat dilakukan
dengan memperbaiki jalan dan memberikan bantuan subsidi berupa
bantuan biaya ongkos angkut sementara bagi para importir yang mau
beralih ke perdagangan antar pulau antar provinsi ;
3. Pelaksanaan substitusi impor bahan baku/penolong di Jawa Timur dapat
dilakukan dengan lebih efisien jika Pemerintah Provinsi Jawa Timur
memfasilitasi hubungan perdagangan business to business ;
4. Pelaksanaan substitusi impor bahan baku/penolong di Jawa Timur
5. Kajian Kebijakan Substitusi Impor
A. Keuntungan substitusi Impor
1.
6. Kesimpulan Dan Rekomendasi
Demikian untuk menjadikan maklum dan mohon arahan lebih lanjut
Kepala
Kepala Bagian Perindustrian dan
Perdagangan
Ir. ARIS MUKIYONO, MT, MM
Pembina
NIP. 19660625 199903 1 005
Lampiran 1
PRODUKSI BUAH – BUAHAN (HORTIKULTURA) MENURUT PROVINSI TAHUN 2012
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Alpuka
t
Blimbin
g
4 231
7 954
42 600
594
2 826
4 198
6 489
10 886
376
72
304
89 797
23 119
7 566
50 101
1 023
1 997
768
10 306
233
128
30
744
2 866
4 096
18 210
515
19
451
348
444
506
801
7 247
520
1 015
824
1 109
1 187
1 828
167
178
8 796
13 630
13 221
896
28 295
2 003
410
392
809
860
853
1 636
1 260
303
400
1 986
430
29
113
163
122
105
Duku
5 267
32 714
4 492
3 383
22 694
26 710
1 387
15 201
2 423
506
635
17 628
27 024
1 419
7 014
3 869
898
325
9
4 063
2 624
5 959
5 422
5 330
7 786
28 495
7 677
388
9 732
2 734
1 968
1 706
Durian
37 203
102 766
45 116
13 250
32 768
28 344
17 487
45 396
9 956
4 744
937
76 599
79 236
8 528
158 341
47 466
14 134
3 587
1 172
25 100
10 636
13 291
17 359
5 793
16 543
38 210
5 171
939
3 987
6 788
12 184
2 846
Jambu
3 371
19 861
2 132
2 471
1 642
1 797
1 755
2 850
488
167
2 385
65 897
33 977
4 741
19 642
4 721
1 380
10 633
5 004
1 752
1 629
2 178
1 319
651
1 513
11 771
1 078
55
273
329
82
351
Jeruk
18 502
362 250
42 067
5 059
45 056
17 934
10 960
3 791
5 113
655
419
29 860
23 102
2 610
390 388
1 708
129 670
6 914
19 914
172 945
7 019
101 016
10 556
963
29 861
46 054
39 484
1 211
70 903
5 961
3 399
567
Mangga
Mangg
is
Nanas
39 465
35 471
8 665
7 337
3 898
14 294
6 309
21 725
3 634
3 887
15 413
344 205
422 992
41 688
840 315
52 188
40 372
137 689
71 430
5 674
5 379
6 205
10 774
6 025
18 353
158 006
19 833
3 942
19 805
3 546
3 633
1 181
2 306
13 182
11 872
2 618
3 919
1 096
3 950
6 698
1 332
217
7
79 444
19 719
2 738
8 392
19 875
4 128
726
33
819
1 031
564
226
708
1 124
2 239
95
0
81
120
1 021
7
545
262 090
278
92 445
144 896
47 341
482
585 608
24 107
1 851
0
174 451
69 058
600
196 581
394
546
11 003
7 282
108 704
14 252
7 790
21 074
2 448
1 085
2 265
2 637
235
840
368
149
163
Pepaya
12 535
31 658
11 623
12 966
29 791
7 064
9 290
103 312
1 355
1 671
1 133
75 980
78 292
11 410
323 371
11 573
7 864
6 953
53 400
9 521
3 457
5 662
21 005
5 656
6 905
42 517
7 959
422
1 404
6 461
1 236
1 376
Pisang
62 661
363 060
137 348
20 644
37 797
182 959
33 540
817 606
6 769
6 655
2 194
1 192 861
617 455
61 153
1 362 881
248 243
164 700
91 830
148 278
53 454
19 816
69 669
124 743
32 004
47 748
149 061
30 678
4 405
53 816
29 237
3 028
5 452
Rambut
an
30 160
26 908
11 321
9 223
52 249
15 504
9 610
34 934
5 942
7 296
4 193
131 942
82 557
19 474
104 998
31 907
13 219
4 078
4 131
21 437
15 882
19 588
16 232
3 701
17 718
44 400
11 031
456
2 141
1 344
801
946
Salak
337
350 010
2 758
920
841
920
3 683
6 264
1 173
1 072
248
40 816
443 840
40 262
76 356
1 595
34 060
13
804
1 383
1 208
898
9 340
65
785
13 572
392
1
75
757
135
362
Sawo
5 484
9 398
9 300
3 903
3 005
4 621
2 552
13 569
408
773
695
25 059
11 647
5 350
10 694
2 907
5 063
9 297
1 072
2 543
1 501
3 445
1 932
0
217
797
69
0
10
5
0
16
Lampiran 2
PRODUKSI TANAMAN PANGAN MENURUT PROVINSI, 2012-2013
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Padi
2012
2013
1788738.00
3715514.00
2368390.00
512152.00
625164.00
3295247.00
581910.00
3101455.00
22395.00
1323.00
11044.00
11271861.00
10232934.00
946224.00
12198707.00
1865893.00
865553.00
2114231.00
698566.00
1300100.00
755507.00
2086221.00
561959.00
615062.00
1024316.00
5003011.00
516291.00
245786.00
412338.00
84271.00
65686.00
30245.00
1968474.00
3664588.00
2373806.00
440131.00
685681.00
3593463.00
626176.00
3218232.00
29087.00
1396.00
10141.00
12009422.00
10295494.00
891137.00
12144973.00
2046832.00
857157.00
2161442.00
725507.00
1514654.00
793576.00
1990788.00
573382.00
641236.00
1033241.00
4911567.00
562078.00
291248.00
429006.00
113178.00
71002.00
26280.00
Jagung
2012
2013
167285.00
1347124.00
495497.00
31433.00
25571.00
112917.00
103771.00
1760275.00
967.00
849.00
6.00
1028653.00
3041630.00
336608.00
6295301.00
9819.00
61873.00
642674.00
629386.00
170123.00
7947.00
112066.00
9940.00
440308.00
141649.00
1515329.00
78447.00
644754.00
122554.00
18281.00
25543.00
2049.00
186761.00
984453.00
525205.00
30185.00
26038.00
147499.00
90769.00
1725727.00
1061.00
818.00
0.00
1113088.00
3042420.00
271751.00
5741833.00
11897.00
57954.00
624445.00
711278.00
161632.00
7283.00
104402.00
8492.00
439263.00
140304.00
1440003.00
69137.00
677249.00
121232.00
12315.00
27146.00
1710.00
Kedelai
2012
2013
51439.00
5419.00
1106.00
4182.00
3516.00
12162.00
2316.00
7993.00
1.00
15.00
0.00
47426.00
152416.00
36033.00
361986.00
5780.00
8210.00
74156.00
2781.00
1339.00
1700.00
3860.00
1364.00
2973.00
8202.00
29938.00
3710.00
3451.00
3222.00
348.00
1303.00
650.00
51637.00
3163.00
1038.00
3192.00
2625.00
8761.00
3454.00
6274.00
0.00
19.00
0.00
48636.00
112404.00
31712.00
337283.00
11900.00
7066.00
97144.00
1852.00
1806.00
2185.00
3609.00
1625.00
3156.00
11973.00
38956.00
3717.00
4113.00
2175.00
227.00
1261.00
543.00
Kacang Tanah
2012
2013
6934.00
12074.00
9597.00
1622.00
1535.00
4060.00
5802.00
10694.00
325.00
164.00
1.00
76574.00
143687.00
62901.00
213792.00
11691.00
11616.00
38890.00
21563.00
1663.00
771.00
12377.00
1809.00
8247.00
9473.00
27402.00
5199.00
1126.00
1001.00
1941.00
5745.00
487.00
3881.00
13657.00
11641.00
1352.00
1502.00
3403.00
3813.00
10406.00
310.00
166.00
0.00
91353.00
181983.00
69602.00
320660.00
12788.00
10765.00
60440.00
16178.00
1255.00
709.00
11029.00
1608.00
8430.00
6937.00
45553.00
5022.00
1308.00
1045.00
1557.00
6240.00
560.00
Kacang Hijau
2012
2013
1453.00
3817.00
1073.00
920.00
381.00
2480.00
1476.00
3212.00
0.00
0.00
0.00
10198.00
111495.00
300.00
66778.00
851.00
1528.00
34152.00
11478.00
862.00
173.00
843.00
556.00
2045.00
1373.00
22623.00
1076.00
198.00
930.00
674.00
275.00
196.00
957.00
2308.00
720.00
666.00
257.00
1783.00
1228.00
2928.00
0.00
0.00
0.00
9175.00
70951.00
341.00
56657.00
661.00
1095.00
23957.00
10186.00
578.00
119.00
788.00
442.00
2079.00
847.00
17113.00
1100.00
187.00
703.00
859.00
323.00
149.00
Ubi Kayu
2012
2013
38257.00
1171520.00
213647.00
88577.00
38978.00
143565.00
57618.00
8387351.00
13469.00
7666.00
47.00
2131123.00
3848462.00
866357.00
4246028.00
82796.00
147201.00
79472.00
892145.00
153564.00
46630.00
90043.00
82786.00
63187.00
93642.00
682995.00
175719.00
3776.00
48265.00
119545.00
116515.00
9747.00
35202.00
1491108.00
232335.00
106195.00
33556.00
147913.00
50656.00
9633560.00
15243.00
8296.00
0.00
2194525.00
3771334.00
1004607.00
4030474.00
90377.00
148263.00
59115.00
862879.00
170495.00
44482.00
92343.00
91480.00
61413.00
79522.00
474542.00
245171.00
4343.00
49687.00
94224.00
122061.00
11625.00
Ubi Jalar
2012
2013
13356.00
186583.00
124881.00
9424.00
80057.00
17380.00
37271.00
47408.00
3303.00
1916.00
0.00
436577.00
166978.00
5047.00
411957.00
32756.00
62352.00
13232.00
151864.00
15169.00
9525.00
19608.00
16367.00
41227.00
26932.00
94474.00
29411.00
2002.00
16589.00
19411.00
34661.00
10647.00
13882.00
139890.00
134128.00
8907.00
74432.00
13959.00
27106.00
45081.00
2701.00
1897.00
0.00
471344.00
185605.00
4449.00
391807.00
27179.00
61875.00
11530.00
98725.00
15482.00
9620.00
13357.00
15545.00
40876.00
21305.00
73762.00
24657.00
2301.00
12130.00
18064.00
35003.00
18783.00
Lampiran 3
PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA MENURUT PROVINSI DAN JENIS BUDIDAYA (TON), 2010 DAN 2011
Provinsi
Aceh
Budida
ya
Laut
Tamb
ak
Kola
m
2010
Keram
ba
Jaring
Apung
Sawah
jumlah
Budid
aya
Laut
Tamba
k
Kolam
2011
Keramba
Jaring
Apung
Sawa
h
jumla
h
34 451
125
607
131
554
61 337
7 257
34 369
291
375
6 474
33 806
119
228
34 142
695
104
91 741
242
865
44 542
715
865
119
371
381
410
379
399
29 972
31 772
76 903
171
718
151
549
100
42
31 041
14 238
143
555
792
46 811
164
23 405
9 224
298
271
1 089
Sumatera Utara
1 888
32 785
29 512
2 251
47 683
4 987
119 106
3 566
32 830
41 181
252
42 962
4 816
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
13
11
16 477
-
12
2 371
14
2 097
3 267
12 468
386
35 849
87
11 960
5 823
6
102 617
44 385 r
16 818
31 905
79
3
4 682
-
12
2 120
13
1 852
934
973
563
212
2 371
4 367
356
36 664
16 875
11 930
6 494
19
392
746
-
65 133
503
897
57 653
29 447
327
17 456
100
160
1 200
13 820
27 053
67
9 168
41
230
15 491
3 614
217 397
2 490
18 628
4 585
248
70 730
535
1 125
140 731
1 352
23 673
42 911
197
12 683
3
296
24 681
8 266
Lampung
DKI Jakarta
9 448
35 281
53 248
1 030
696
-
2 145
-
160
-
98 072 r
50 366
10 696
26 726
54 666
1 800
50 453
5 617
508
-
2 747
-
159
-
Jawa Barat
Banten
14 707
15 024
170 684
56 309
32 378
14 055
247
369
12 217
346
38
157 195
862
32 660
2 327
622 961
86 777
7 934
16 708
179 980
59 345
295 715
12 864
491
95
185 428
1 989
25 556
739
4 809
-
83 878
268
66 964
38 772
2 557
91
15 990
13
1 798
438
175 995 r
39 582
5 737
-
115 786
499
94 566
43 795
2 697
85
21 823
22
2 255
142
389 430
158 927
65 869
264
2 557
17 232
634 279
412 798
177 682
115 086
676
9 281
341
99 883
2 649
2 626
158
1 811
368
107 495
106 667
2 232
6 602
-
3 533
338
Nusa Tenggara Barat
163 287
40 544
3 927
306
6 781
127
214 972
278 107
67 999
33 016
1 249
797
242
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
347 828
197
300
1 502
1
12
4
15
027
889
031
378
809
4 509
8 706
31 329
7 390
11 228
12 019
2 213
294
2 945
40
2
175
288
349 704
27 200
24 733 r
63 460 r
377 203
20
149
2 303
1
10
5
20
195
089
224
101
966
7 215
12 505
27 045
1 721
13 634
20 258
10 928
258
6 940
36
2
256
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Bengkulu
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
85
37
2
20
Kalimantan Timur
55 995
53 517
2 060
35 905
-
27
147 504
83 216
51 164
2 214
35 103
-
21
Sulawesi Utara
Gorontalo
48 546
64 077
606
4 081
6 976
652
3 825
188
7 499
3 273
7 834
11
75 288 r
72 281 r
103 544
89 190
428
3 212
33 039
1 025
3 112
89
2 943
6 577
8 484
11
Sulawesi Tengah
716 496
23 214
4 294
266
-
10
744 280
734 635
42 057
4 394
273
-
19
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
815 777
13 211
534 456
16 018
4 886
426
123
-
4
2 126
142
1 357 368
29 801
1 024 310
21 553
600 241
17 928
6 273
608
194
-
4
2 255
221
Sulawesi Tenggara
353 431
46 962
3 730
-
-
-
404 123
588 745
54 921
4 169
-
-
-
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
275 193
49 878
224
20 613
527
127
628
189
34
1 351
1 263
796
223
12
334
11
128
275
51
2
21
610 712
65 093
176
26 280
1 741
85
950
1 164
52
1 930
2 798
2 335
213
234
-
478
-
5
754
690
338
749
PRODUKSI DAGING TERNAK MENURUT PROVINSI DAN JENIS TERNAK (TON), 2011-2013
1
40
67
4
29
103
781
378
633
274
315
647
836
612
505
799
157
784
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Banten
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
2012
Sapi
6 569
24 547
22 638
11 317
585
6 507
14 649
2 917
3 761
9 833
12 206
74 312
36 121
60 893
8 896
110 762
8 759
11 228
13 595
7 263
4 154
9 610
8 069
4 501
4 347
4 250
12 725
3 053
3 328
1 496
578
2 903
2 533
Kerba
u
2 679
7 308
2 452
1 608
0
2 014
777
2
853
394
42
3 268
5 102
1 666
0
111
14
2 847
1 522
53
28
784
234
0
0
23
2 690
150
10
255
0
78
0
Kuda
0
100
0
0
0
2
0
0
0
0
0
39
0
2
53
12
0
889
658
0
0
4
0
0
0
12
1 108
0
7
34
0
0
0
2013 (sementara)
Kambi
ng
1 653
3 353
750
466
87
597
1 217
78
313
2 406
1 015
5 822
3 683
11 540
642
16 884
1 301
4 866
651
474
320
730
451
387
130
1 513
1 675
468
201
1 285
59
118
80
Domb
a
335
1 707
3
6
0
103
158
0
17
53
329
26 340
3 540
5 338
700
5 239
0
232
75
0
3
15
2
0
0
41
1
0
1
118
0
0
0
Babi
Sapi
14
38 221
460
831
7 598
197
329
633
19
858
9 142
1 309
169
1 509
0
2 399
99 683
376
8 897
18 516
2 348
124
1 114
19 043
76
2 305
3 645
620
743
5 131
188
5 242
403
7 478
32 171
23 543
11 473
592
8 034
16 114
3 209
4 183
9 226
12 847
81 254
31 914
62 720
10 408
118 363
8 832
11 565
13 595
13 375
4 322
9 678
8 473
4 568
4 419
5 126
12 979
3 202
3 428
1 699
562
3 116
3 153
Kerba
u
2 771
9 652
2 550
1 613
0
2 093
855
2
913
427
42
3 227
5 356
1 716
0
111
14
2 933
1 522
56
26
823
239
0
0
23
2 744
160
12
293
1
81
0
PRODUKSI SUSU PERUSAHAAN SAPI PERAH, 2007 – 2012
Kuda
0
102
0
0
0
2
0
0
0
0
0
39
0
2
54
12
0
915
658
0
0
2
0
0
0
12
1 164
0
4
38
0
0
0
Kambin
g
1 707
3 452
780
480
92
681
1 338
86
333
2 399
1 396
5 567
3 866
12 002
662
16 884
1 339
5 012
651
484
262
723
474
393
134
1 604
1 843
478
213
1 384
56
127
88
Domb
a
346
1 867
3
6
0
139
173
0
20
54
333
26 959
3 715
5 418
714
5 440
0
239
75
0
0
15
2
0
0
42
2
0
0
126
0
0
0
Babi
15
41 088
478
896
7 726
203
669
697
22
820
10 056
1 233
1 112
1 517
0
2 399
103 551
388
8 897
20 310
2 441
106
1 170
19 790
83
2 395
3 864
684
777
5 926
49
5 746
486
Produksi Susu
Jumlah (000 Ltr)
Nilai (Juta Rp)
2007
2008
2009
2010
2011
2012
45 036,63
19 439,21
19 210,49
16 240,95
36 460,64
38 421,82
125 831,68
60 151,99
59 535,43
48 798,93
125 499,89
242 517,01
Jumlah Perusahaan Sapi Perah Menurut Badan Hukum/Usaha, Tahun 2007 – 2012
Badan Hukum
2007
PT/CV/Firma
BUMN
Koperasi
Perorangan
Yayasan
Lainnya
Jumlah
2008
10
2
28
387
90
517
2009
27
2
31
0
39
99
2010
26
2
29
0
37
94
2011
29
4
26
30
89
2012
34
5
22
30
91
41
6
21
16
84
Jumlah Perusahaan Sapi Perah Menurut Kegiatan Utama, 2000 – 2012
Kegiatan Utama
Pembibitan
Budidaya
Pengumpul Susu Sapi
Jumlah
2007
2008
6
511
517
2009
4
95
99
2010
4
90
94
2011
4
84
1
89
2012
3
87
1
91
6
70
8
84