permen no.22 th 2013 lampiran 1

LAMPIRAN:
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
: 22 TAHUN 2013.
TENTANG
STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS 
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH. 

URAIAN STANDAR KOMPETENSI PENGAWAS PEMERINTAHAN
I.

Pendahuluan
Dalam   rangka   menjamin   penyelenggaraan   pemerintahan   daerah
berjalan   sesuai   dengan   ketentuan   perundang­undangan   yang   berlaku,
pemerintah   melakukan   pengawasan   atas   penyelenggaraan   pemerintahan
daerah.
Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan Daerah berjalan
secara   efisien   dan   efektif   sesuai   dengan  rencana   dan  ketentuan  peraturan
perundang­undangan.   Pengawasan   atas   penyelenggaraan   pemerintahan
daerah   secara   normatif   meliputi   pengawasan   administrasi   umum

pemerintahan   dan   pengawasan   urusan   pemerintahan.   Pengawasan
administrasi umum pemerintahan terdiri dari pengawasan kebijakan daerah,
pengawasan   kelembagaan,   pengawasan   pegawai   daerah,   pengawasan
kebijakan   keuangan   daerah   dan   pengawasan   barang   daerah.   Sedangkan
pengawasan   urusan   pemerintahan   di   daerah   meliputi   pengawasan   urusan
wajib dan pengawasan urusan pilihan yang menjadi wewenang daerah serta
pengawasan   atas   pelaksanaan   Dekonsentrasi   Dan   Tugas   Pembantuan   dari
Pemerintah Pusat.
Sejalan   dengan   kompleksitas   penyelenggaraan   pemerintahan   daerah,
Pemerintah   melalui   Peraturan   Menteri   Negara   Pendayagunaan   Aparatur
Negara   Nomor   15   Tahun   2009   telah   menetapkan   Jabatan   Fungsional
Pengawas   Penyelenggaraan   Urusan   Pemerintahan   di   Daerah   dan   Angka
Kreditnya.  Jabatan fungsional ini mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab   dan   wewenang   untuk   melakukan   kegiatan   pengawasan   atas
penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan
keuangan sesuai dengan peraturan perundang­undangan.
Untuk   membangun   profesionalitas   pejabat   Pengawas   Pemerintahan
tersebut,   perlu   diatur  standar   kompetensi   kerja   khusus  Pengawas
Pemerintahan sebagai persyaratan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
harus dimiliki untuk melaksanakan pekerjaan/jabatan di bidang pengawasan

pemerintah.   Standar   Kompetensi   ini   memiliki   kesetaraan   dengan     standar
sejenis   seperti yang berlaku di kalangan dunia usaha maupun standar di
negara lain atau internasional.

II. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan 
Penyusunan standar kompetensi dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam   Negeri   Nomor   2   Tahun   2013   tentang   Pedoman   Pengembangan
Sistem   Pendidikan   dan   Pelatihan   Berbasis   Kompetensi   di   Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri, khususnya pada prosedur penyusunan Standar
Kompetensi   Kerja   Khusus   Aparatur   Pemerintahan   Dalam   Negeri

2

(SK3APDN).   Untuk   menentukan   unit­unit   kompetensi   kerja   Pengawas
Pemerintahan,  didasarkan pada tugas­tugas yang diatur dalam Peraturan
Menteri   Pendayagunaan   Aparatur   Negara   Nomor   15   Tahun   2009   tentang
Jabatan   Fungsional   Pengawas   Penyelenggaraan   Urusan   Pemerintahan   di
Daerah dan Angka Kreditnya. Sedangkan pengembangan substansi masing­
masing  unit kompetensi mengacu  pada regulasi teknis dan standar yang
ada antara lain sebagai berikut:

1. Peraturan   Pemerintah   Nomor   65   Tahun   2005   tentang   Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 
2. Peraturan   Pemerintah   Nomor   79   tahun   2005   tentang   Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan  Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan   Pemerintah   Nomor   41   Tahun   2007   tentang   Organisasi
Perangkat Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008  tentang  Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008  tentang  Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,   Pengendalian   dan   Evaluasi   Pelaksanan   Rencana
Pembangunan Daerah;
9. Peraturan   Pemerintah   Nomor   19  Tahun   2010  tentang  Tata   Cara
Pelaksanaan   Tugas   dan   Wewenang   serta   Kedudukan   Keuangan

Gubernur sebagai Wakil Pemer            intah di Wilayah Provinsi;
10. Peraturan   Pemerintah   Nomor   53   Tahun   2010  tentang  Disiplin   Pegawai
Negeri Sipil;
11. Peraturan   Presiden   Nomor   54   Tahun   2010   tentang   Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
12. Peraturan   Menteri   Dalam   Negeri   Nomor   7   Tahun   2006   tentang
Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
15. Peraturan   Menteri   Dalam   Negeri   Nomor  23   Tahun     2007   tentang
Pedoman   Pengawasan   atas   Penyelenggaraan   Pemerintahan   Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;
16. Peraturan   Menteri   Dalam   Negeri   Nomor  24  Tahun     2007   tentang
Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala
Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25Tahun  2007 tentang Pedoman
Penangangan Pengaduan Masyarakat di lingkungan Departemen Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor  28 Tahun   2007 tentang Norma
Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
20. Peraturan
 Menteri 
Pendayagunaan   Aparatur   Negara
Nomor:PER/04/M.PAN/03/2008   tentang   Kode   Etik   Aparat   Pengawas
Internal Pemerintah;

3

21. Peraturan  Menteri  Pendayagunaan   Aparatur   Negara   Nomor
PER/05/M.PAN/03/2008   tentang   Standar   Audit   Aparat   Pengawas
Internal Pemerintah;
22. Peraturan   Menteri   Dalam   Negeri   Nomor   54   Tahun   2010   tentang
Pelaksanaan   Peraturan   Pemerintah   Nomor   8   Tahun   2008   tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan
Rencana Pembangunan Daerah;
23. Peraturan  Menteri  Pendayagunaan   Aparatur   Negara   dan   Reformasi

Birokrasi NomorPER/04/M.PAN/03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP;
24. ISO 19011­2011 :  Guidelines for Auditing Management Systems.
A. Pemetaan Fungsi Kerja Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan. 
Pemetaan   fungsi   kerja   jabatan   fungsional   Pengawas   Pemerintahan
didasarkan   pada   ruang   lingkup   pekerjaan   sebagaimana   diatur   dalam
Peraturan   Menteri   Pendayagunaan   Aparatur   Negara   Nomor   15   Tahun
2009   tentang   Pengawas   Penyelenggaraan   Urusan   Pemerintahan   di
Daerah dan Angka Kreditnya,sebagai berikut:
Fungsi Utama
Pengawasan atas 
Pembinaan  
Pelaksanaaan 
Urusan 
Pemerintahan 

Melaksanakan  
Pengawasan 
Administrasi Umum 
Melaksanakan  

Pengawasan 
Substantif Urusan 
Pemerintahan
Melaksanakan 
Pengawasan atas 
Peraturan Daerah 
dan Peraturan 
Kepala Daerah
Melaksanakan 
pengawasan 
Dekonsentrasi dan 
Tugas Pembantuan
Melaksanakan 
Pengawasan akhir 
masa jabatan kepala
Daerah

Fungsi Dasar
Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam 
Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, 

RKPD, Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA 
SKPD)
Menganalisis Penerapan NSPK Dalam 
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Menganalisis teknis penerapan SPM 
Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan 
pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, 
Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD
Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan 
pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat
Menganalisis kemampuan kelembagaan 
Menganalisis pengelolaan SDM
Menganalisis kebijakan keuangan daerah 
Menganalisis pengelolaan barang/aset daerah
Melaksanakan pengawasan urusan wajib 
Melaksanakan pengawasan urusan pilihan
Melakukan Evaluasi Peraturan Daerah dan 
Peraturan Kepala Daerah
Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah dan 
Peraturan Kepala Daerah

Melaksanakan pengawasan kebijakan 
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Melaksanakan   pengawasan  akhir   masa   jabatan
Kepala Daerah

4

Fungsi Utama
Melaksanakan 
Pengawasan 
pengaduan 
masyarakat/instansi
pemerintah 
Evaluasi   Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
Evaluasi

kemampuan
penyelenggaraan
Otonom daerah

Fungsi Dasar
Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/
Instansi Pemerintah

Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan 
Provinsi 
Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan 
Kabupaten/Kota
Melakukan Evaluasi Kemampuan 
Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan 
Provinsi 
Melakukan Evaluasi Kemampuan 
Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan 
Kabupaten/Kota
Evaluasi   Daerah Melakukan Evaluasi DOB provinsi 
Otonom Baru (DOB) Melakukan Evaluasi DOB kabupaten/kota

Evaluasi   Kecamatan Evaluasi Kecamatan
dan   Pemerintahan Evaluasi Pemerintahan Desa
Desa
Evaluasi
 Laporan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kementerian
Akuntabilitas
Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan 
Provinsi
Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan 
Kabupaten/Kota
Menyiapkan
Merencanaan Program Kerja Pengawasan 
Pengawasan
Pemerintahan
Memverifikasi  Program Kerja Pengawasan 
Pemerintahan
Menilai Program Kerja Pengawasan Pemerintahan
Melaksanakan Program Kerja Pengawasan 
Pemerintahan
Melaksanakan Ekspose  Pengawasan 
Pemerintahan
Menyusun Laporan Pengawasan Pemerintahan
B. Peta Kompetensi  Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan. 
Berdasarkan   peta   fungsi   kerja   pada   butir   1.A   di   atas,   maka   Peta
Kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan adalah:
Kode Unit
FPP.BIN.01.001.01

FPP.BIN.01.002.01
FPP.BIN.01.003.01
FPP.BIN.01.004.01
FPP.BIN.01.005.01

Judul Unit
Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam 
Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, 
RKPD, Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA 
SKPD)
Menganalisis penerapan NSPK dalam 
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Menganalisis teknis penerapan SPM 
Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan 
pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, 
Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD
Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan 
pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat

5

Kode Unit
FPP.WAS.02.006.01
FPP.WAS.02.007.01
FPP.WAS.02.008.01
FPP.WAS.02.009.01
FPP.WAS.02.010.01
FPP.WAS.02.011.01
FPP.WAS.02.012.01
FPP.WAS.02.013.01
FPP.WAS.02.014.01
FPP.WAS.02.015.01
FPP.WAS.02.016.01
FPP.WAS.02.017.01
FPP.WAS.02.018.01
FPP.WAS.02.019.01
FPP.WAS.02.020.01
FPP.WAS.02.021.01
FPP.WAS.02.022.01
FPP.WAS.02.023.01
FPP.WAS.02.024.01
FPP.WAS.02.025.01
FPP.WAS.02.026.01
FPP.WAS.02.027.01
FPP.WAS.02.028.01
FPP.WAS.00.029.01
FPP.WAS.00.030.01
FPP.WAS.00.031.01
FPP.WAS.00.032.01
FPP.WAS.00.033.01
FPP.WAS.00.034.01

Judul Unit
Menganalisis kemampuan kelembagaan 
Menganalisis pengelolaan SDM
Menganalisis kebijakan keuangan daerah 
Menganalisis pengelolaan barang/aset daerah
Melaksanakan pengawasan urusan wajib 
Melaksanakan pengawasan urusan pilihan
Melakukan Evaluasi Peraturan Daerah dan 
Peraturan Kepala Daerah
Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah dan 
Peraturan Kepala Daerah
Melaksanakan   pengawasan
 kebijakan
Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan
Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan
Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan
Melaksanakan   pengawasan  akhir   masa   jabatan
Kepala Daerah
Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/
Instansi Pemerintah
Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan 
Provinsi 
Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan 
Kabupaten/Kota
Melakukan
 Evaluasi
 
Kemampuan
Penyelenggaraan   Otonomi  Daerah   Pemerintahan
Provinsi 
Melakukan
 Evaluasi
 
Kemampuan
Penyelenggaraan   Otonomi  Daerah   Pemerintahan
Kabupaten/Kota
Melakukan Evaluasi DOB provinsi 
Melakukan Evaluasi DOB kabupaten/kota
Melakukan Evaluasi kecamatan
Melakukan Evaluasi Pemerintahan Desa
Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas 
Kementerian 
Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas 
Pemerintahan Provinsi
Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas 
Pemerintahan Kabupaten/Kota
Merencanaan Program Kerja Pengawasan 
Pemerintahan
Memverifikasi  Program Kerja Pengawasan 
Pemerintahan
Menilai Program Kerja Pengawasan Pemerintahan
Melaksanakan Kegiatan Pengawasan 
Pemerintahan
Melaksanakan Ekspose  Pengawasan 
Pemerintahan
Menyusun Laporan Pengawasan Pemerintahan

Dari   Peta   Kompetensi   di   atas,   terdapat   unit   kompetensi   yang   harus
dikuasai   oleh   seluruh   Pengawas   Pemerintahan   sebagai   dasar   dalam

6

pelaksanaan tugas­tugas pengawasan pemerintahan dalam ketentuan ini
disebut Kompetensi Umum, yaitu :
Kode Unit
FPP.WAS.00.029.01
FPP.WAS.00.030.01
FPP.WAS.00.031.01
FPP.WAS.00.032.01
FPP.WAS.00.033.01
FPP.WAS.00.034.01

Judul Unit
Merencanaan Program Kerja Pengawasan 
Pemerintahan
Memverifikasi  Program Kerja Pengawasan 
Pemerintahan
Menilai Program Kerja Pengawasan Pemerintahan
Melaksanakan Kegiatan Pengawasan 
Pemerintahan
Melaksanakan Ekspose Pengawasan 
Pemerintahan
Menyusun Laporan Pengawasan Pemerintahan

Sedangkan unit kompetensi yang harus dikuasai oleh seluruh Pengawas
Pemerintahan   untuk   dapat   melaksanakan   penugasan   yang   sifatnya
pengawasan teknis urusan pemerintahan di daerah, dalam ketentuan ini
disebut Kompetensi Inti, yaitu:
Kode Unit
FPP.BIN.01.001.01

FPP.BIN.01.002.01
FPP.BIN.01.003.01
FPP.BIN.01.004.01
FPP.BIN.01.005.01
FPP.WAS.02.006.01
FPP.WAS.02.007.01
FPP.WAS.02.008.01
FPP.WAS.02.009.01
FPP.WAS.02.010.01
FPP.WAS.02.011.01
FPP.WAS.02.012.01
FPP.WAS.02.013.01
FPP.WAS.02.014.01
FPP.WAS.02.015.01
FPP.WAS.02.016.01
FPP.WAS.02.017.01
FPP.WAS.02.018.01
FPP.WAS.02.019.01

Judul Unit
Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam 
Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, 
RKPD, Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA 
SKPD)
Menganalisis penerapan NSPK dalam 
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Menganalisis teknis penerapan SPM 
Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan 
pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, 
Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD
Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan 
pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat
Menganalisis kemampuan kelembagaan 
Menganalisis pengelolaan SDM
Menganalisis kebijakan keuangan daerah 
Menganalisis pengelolaan barang/aset daerah
Melaksanakan pengawasan urusan wajib 
Melaksanakan pengawasan urusan pilihan
Melakukan Evaluasi Rancangan Peraturan 
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah dan 
Peraturan Kepala Daerah
Melaksanakan   pengawasan
 kebijakan
Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan
Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan
Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan
Melaksanakan   pengawasan  akhir   masa   jabatan
kepala Daerah
Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/
Instansi Pemerintah
Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan 
Provinsi 
Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan 
Kabupaten/Kota

7

Kode Unit
FPP.WAS.02.020.01
FPP.WAS.02.021.01
FPP.WAS.02.022.01
FPP.WAS.02.023.01
FPP.WAS.02.024.01
FPP.WAS.02.025.01
FPP.WAS.02.026.01
FPP.WAS.02.027.01
FPP.WAS.02.028.01

Judul Unit
Melakukan
 Evaluasi
 
Kemampuan
Penyelenggaraan   Otonomi  Daerah   Pemerintahan
Provinsi 
Melakukan
 Evaluasi
 
Kemampuan
Penyelenggaraan   Otonomi  Daerah   Pemerintahan
Kabupaten/Kota
Melakukan Evaluasi DOB Provinsi 
Melakukan Evaluasi DOB Kabupaten/kota
Melakukan Evaluasi Kecamatan
Melakukan Evaluasi Pemerintahan Desa
Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas 
Kementerian 
Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas 
Pemerintahan Provinsi
Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas 
Pemerintahan Kabupaten/Kota

Rincian   unit  kompetensi  yang   harus   dikuasai   pada   masing­masing
jenjang Pengawas Pemerintahan adalah sebagai berikut:
1. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan  Pertama.
A.
Standar Kompetensi Umum
Kode Unit
Unit Kompetensi
FPP.WAS.00.029.0
1. Merencanaan   Program   Kerja
1
Pengawasan Pemerintahan
FPP.WAS.00.032.0
2. Melaksanakan   Kegiatan   Pengawasan
1
Pemerintahan
FPP.WAS.00.033.0
3. Melaksanakan   Ekspose  
  Hasil
1
Pengawasan Pemerintahan
FPP.WAS.00.034.0
4. Menyusun   Laporan   Hasil   Pengawasan
1
Pemerintahan
B.

Standar Kompetensi Inti
Kode Unit
Unit Kompetensi
FPP.WAS.02.006.01 1. Melaksanakan Pengawasan 
administrasi umum aspek Kemampuan 
Kelembagaan
FPP.WAS.02.010.01 2. Melaksanakan   pengawasan   urusan
wajib.   Unit   ini   diaplikasikan   dalam
tugas pengawasan, sebagai berikut:
a. sub bidang persandian pada bidang
otonomi   daerah   dan   pemerintahan
umum bidang Masyarakat dan desa
b. sub   bidang   Kebijakan   sarana   dan
prasarana pada bidang pendidikan
c. sub   bidang   SDM   Kesehatan,   obat
danperbekalan   serta   pemberdayaan
masyarakat pada bidang Kesehatan
d. sub   bidang  kepemudaan   dan
olahraga  pada   bidang   Kepemudaan
dan olahraga
e. sub   bidang   pembinaan   pelatihan
dan   produktifitas   tenaga   kerja,
pembinaan   dan   penempatan   tenaga
kerja   dalam   negeri   dan   pengelolaan

8

Kode Unit

FPP.WAS.02.011.0
1

Unit Kompetensi
umum
 
pada
 
bidang
ketenagakerjaan.
f. sub bidang pengelolaan umum pada
bidang ketahanan pangan
g. sub bidang perhubungan darat pada
bidang perhubungan
h. sub   bidang   Pos   dan   telekomunikasi
pada   bidang   Komunikasi   dan
Informatika
i. sub bidang pembinaan bidang sosial,
identifikasi   dan   pengawasan
penyandang   masalah   kesejahteraan
sosial,   pelaksanaan   program/
kegiatan
 
bidang
 
sosial,
penganugrahan   tanda   kehormatan
dan   nilai­nilai   kepahlamwanan,
keprintisan   kejuangan   dan
kesetiakawanan pada bidang sosial.
j. Sub   bidang   sumber   daya   air,   air
munum,   air   limbah,   persampahan,
drainase,   permukiman,   bangunan
gedung   dan   lingkungan   pada
pekerjaan umum.
3. Melaksanakan   pengawasan   urusan
pilihan.   Unit   ini   diaplikasikan   dalam
tugas pengawasan, sebagai berikut:
a. Sub   bidang   kelautan,   pengelolaan
pemasaran,   penyuluhan   dan
pengendalian   pada   bidang   kelautan
dan perikanan
b. Sub   bidang   tanaman   pangan   dan
hortikultura,   perkebunan   dan
penunjang pada bidang pertanian
c. Sub   bidang   inventarisasi   hutan,
penataan batas luar areal kerja unit
usaha pemanfaatan hutan produksi,
rencana   pengelolaan   jangka   pendek
cakar   alam,   suaka   margasatwa,
taman nasional, tamana wisata dan
taman   buru,   pengelolaan   taman
hutan   raya,   pemanfaatan   hasil
hutan   pada   hutan   produksi,
pemanfaatan   kawasan   hutan   dan
jasa   lingkungan   pada   hutan
produksi,  industri  pengelolaan hasil
hutan, pemanfaatan kawasan hutan
pada   hutan   lindung,   penerimaan
Negara   bukan   pajak   bidang
kehutanan,   pengelolaan   DAS,
pengembangan   hutan   hak   dan
aneka usaha kehutanan, perbenihan
tanaman   hiasan,   penguasahaan
pariwisata   alam   pada   kawasan

9

Kode Unit

Unit Kompetensi
pelestarian   alam,   dan   penguasaaan
taman buru, areal buru dan kebun,
pemanfaatan   tumbuhan   dan   satwa
liar,
 
lembaga
 
konservasi,
perlindungan
 
hutan
 
dan
penebangan/penanaman/
pemungutan   hasil   hutan   pada
bidang kehutanan
d. Sub   bidang   usaha   industri,
perlindungan   usaha   industri,
pemasaran,   sumber   daya   manusia,
lingkunga   hidup,   sarana   dan
prasarana   dan   data   industri   pada
bidang perindustran.
e. Sub   bidang   metrologi   legal   dan
perdagangan   berjangka   komoditi,
alternatif   pembiayaan   sistem   resi
gudang,   pasar   lelang   pada   bidang
Perdagangan.
f. Sub   bidang   mineral,   batubara,
panas   bumi   dan   air   tawar   pada
bidang   energi   dan   sumber   daya
mineral.
FPP.WAS.02.014.01 4. Melaksanakan
 
pengawasan
Dekonsentrasi   dan   Tugas   Pembantuan
di Kabupaten/Kota dan Desa
2. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan  Muda.
A.
Standar Kompetensi Umum
Kode Unit
Unit Kompetensi
FPP.WAS.00.030.0 1. Memverifikasi   Program
1
Pengawasan Pemerintahan
B.

 

kerja

Standar Kompetensi Inti.
Kode Unit
Unit Kompetensi
FPP.BIN.01.001.01 1. Menganalisis   rencana   pencapaian   SPM
dalam  Dokumen Perencanaan (RPJMD,
Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja   SKPD,
KUA­PPAS dan RKADPA SKPD)
FPP.BIN.01.003.01 2. Menganalisis teknis penerapan SPM
FPP.BIN.01.002.01 3. Menganalisis   penerapan   NSPK   dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
FPP.BIN.01.004.01 4. Menganalisis   pembinaan   pelaksanaan
urusan   pilihan   terhadap   RPJMD,
Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja   SKPD,
KUA­PPAS dan RKADPA SKPD
FPP.BIN.01.005.01 5. Menganalisis   dampak   pelaksanaaan
urusan   pilihan   terhadap   kesejahteraan
masyarakat
FPP.WAS.02.007.0 6. Menganalisis pengelolaan SDM
1
FPP.WAS.02.010.0 7. Melaksanakan   Pengawasan   urusan
1
wajib.   Unit   ini  diaplikasikan   dalam
tugas pengawasan, sebagai berikut:

10

FPP.WAS.02.011.0
1

FPP.WAS.02.015.0
1
FPP.WAS.02.017.0
1

a. Bidang   Kependudukan   dan   Catatan
Sipil
b. Sub   bidang   perangkat   daerah   pada
Bidang   otonomi   daerah   dan
pemerintahan umum
c. Sub   Bidang   sosial   budaya
masyarakat
 
pada
 
bidang
pemberdayaan
 
adat
 
dan
pengembangan kehidupan
d. Sub   bidang   kebijakan   pembiayaan
dan   pendidikan   serta   tenaga
kependidikan   pada   bidang
Pendidikan
e. Sub   bidang   upaya   kesehatan   dan
kebijakan   pembiayaan   kesehatan
pada bidang kesehatan.
f. Sub
 
bidang
 
pembinaan
ketenagakerjaan   pada   bidang
ketenagakerjaan
g. Sub bidang kemananan pangan pada
bidang ketahanan pangan
h. Sub   bidang   perkereta   apian   pada
bidang perhubungan
i. Sub   bidang   sarana   komunikasi   dan
diseminasi   informasi   pada   bidang
komunikasi dan informatika
j. Sub bidang kerja sama, pengawasan,
sarana   dan   prasarana   dan   Sistem
Informasi Kesejahteraan Sosial pada
bidang Sosial
k. Sub bidang perkotaan dan pedesaan
serta jasa konstruksi pada Pekerjaan
Umum
8. Melaksanakan   Pengawasan   urusan
pilihan.   Unit   ini   diaplikasikan   dalam
tugas pengawasan, sebagai berikut: 
a. Sub   bidang   umum,   perikanan
tangkap,   perikanan   budidaya   pada
bidang Kelautan dan perikanan
b. Sub   bidang   peternakan   dan
kesehatan   hewan   pada   bidang
Pertanian
c. Bidang Kehutanan
d. Sub   bidang   perdagangan   dalam
negeri bidang Perdagangan
e. Sub bidang geologi, ketenagakerjaan,
pendidikan   dan   pelatihan   pada
bidang   energy   dan   sumber   daya
mineral.
9. Melaksanakan pengawasan 
pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi 
dan Tugas Pembantuan
10. Melakukan   pengawasan   pengaduan
masyarakat/Instansi Pemerintah

11

FPP.WAS.02.025.0
1
FPP.WAS.02.027.0
1
FPP.WAS.02.028.0
1

11. Evaluasi Pemerintahan Desa
12. Evaluasi   Laporan 
Akuntabilitas
Pemerintahan Provinsi
13. Evaluasi   Laporan 
Akuntabilitas
Pemerintahan Kabupaten/Kota

3. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan  Madya.
A. Standar Kompetensi Umum
Kode unit
Unit kompetensi
FPP.WAS.00.031.0 1. Menilai PKPP
1
B. Standar Kompetensi Inti
Kode unit
Unit kompetensi
FPP.WAS.02.008.0 1. Menganalisis   Kebijakan   Keuangan
1
Daerah
FPP.WAS.02.009.0 2. Menganalisis pengelolaan Barang / Aset
1
Daerah
FPP.WAS.02.010.0 3. Melaksanakan   pengawasan   urusan
1
wajib.yang     diaplikasikan dalam tugas
pengawasan, sebagai berikut:
a. Bidang kesatuan bangsa dan politik
luar negeri
b. Sub   bidang   otonomi   daerah,
pemerintahan   umum,   kebijakan
administrasi keuangan daerah, pada
bidang   otda   dan   pemerintahan
umum.
c. Sub bidang penguatan kelembagaan
pada   bidang   Pemberdayaan
Masyarkat dan Desa
d. Sub   Bidang   Pemberdayaan   Usaha
Ekonomi   Masyarakat   dan
pemberdayaan   masyarakat   dalam
Pengelolaan   SDA   dan   TTG   pada
bidang   Pemberdayaan   Adat   dan
Pengembangan Kehidupan.
e. Sub   bidang   kebijakan   dan   standar,
kurikulum,   pengendalian   mutu
pendidikan pada bidang Pendidikan.
f. Sub   bidang   manajemen   kesehatan
pada bidang Kesehatan
g. Sub bidang kebijakan, perencanaan,
pembinaan   dan   pengawasan,
pembinaan   SDM,   penempatan
Tenaga   Kerja   Luar   Negeri   dan
pembinaan Hubungan Industrial dan
Jaminan   Sosial   Tenaga   Kerja   pada
Bidang Ketenagakerjaan.
h. Sub   bidang   ketahanan   pangan
dalam bidang Ketahanan Pangan
i. Sub   bidang   perhubungan   laut   dan
udara pada bidang Perhubungan

12

Kode unit

FPP.WAS.02.011.0
1

FPP.WAS.02.012.0
1
FPP.WAS.02.013.0
1
FPP.WAS.02.014.0
1
FPP.WAS.02.016.0
1
FPP.WAS.02.018.0
1
FPP.WAS.02.019.0
1
FPP.WAS.02.020.0
1
FPP.WAS.02.021.0
1
FPP.WAS.02.022.0
1
FPP.WAS.02.023.0
1
FPP.WAS.02.024.0
1
FPP.WAS.02.026.0

Unit kompetensi
j. Sub bidang kebijakan bidang sosial,
perencanaan   sosial,   Pengembangan
dan   pendayagunaan   PSKS   dan
pembinaan tenaga fungsional Pekerja
Sosial pada bidang Sosial
k. Sub   bidang   Bina   Marga   dan
Penataan   ruang   pada   bidang
Pekerjaan Umum.
4. Melaksanakan  pengawasan   urusan
pilihan,   yang       diaplikasikan   dalam
tugas pengawasan, sebagai berikut:
a. Sub   bidang   pengawasan   dan
pengendalian   pada   bidang   Kelautan
dan perikanan.
b. Bidang Kehutanan
c. Sub   bidang   perencanaan   dan
program,   standarisasi   dan
pengawasan   industri   pada   bidang
perindustrian
d. Sub bidang perdagangan luar negeri,
kerja
 
sama
 
perdagangan
internasional   dan   pengembangan
ekspor   nasional   pada   bidang
perdagangan
e. Sub bidang kebijakan, perencanaan,
pembinaan   dan   pengawasan   pada
bidang Transmigrasi.
5. Melakukan   Evaluasi   Rancangan
Kebijakan   Daaerah   (Peraturan   Daerah
dan Peraturan Kepala Daerah)
6. Melakukan Klarifikasi Kebijakan Daerah
7. Melaksanakan   pengawasan  kebijakan
Dekon dan TP
8. Melaksanakan pengawasan  akhir  masa
jabatan kepala Daerah
9. Melakukan
 
evaluasi
 kinerja
pemerintahan provinsi
10. Melakukan   evaluasi
 kinerja
pemerintahan Kabupaten / kota
11. Melakukan   Evaluasi   kemampuan
penyelenggaraan   Otonom   Daerah
pemerintahan provinsi
12. Melakukan   Evaluasi   kemampuan
penyelenggaraan   Otonom   Daerah
pemerintahan Kabupaten /Kota
13. Melakukan evaluasi DOB provinsi
14. Melakukan   evaluasi   DOB   Kabupaten/
kota
15. Melakukan   Evaluasi   Pemerintahan
kecamatan
16. Melakukan   Evaluasi
 Laporan

13

Kode unit
1

Unit kompetensi
Akuntabilitas 

C. DAFTAR   UNIT   KOMPETENSI   JABATAN   FUNGSIONAL   PENGAWAS
PEMERINTAHAN.
1.  Menganalisis   rencana   pencapaian   SPM/NSPK  dalam  Dokumen
Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA­PPAS
dan RKADPA SKPD)
Kode Unit
FPP.BIN.01.001.01
Judul Unit
Menganalisis   rencana   pencapaian
SPM/NSPK  dalam  Dokumen   Perencanaan
(RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja
SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD)
Deskripsi Unit
Unit   kompetensi   ini
 mencakup
pengetahuan,   keterampilan,   dan   sikap
kerja     Pengawas   Pemerintahan     dalam
menganalisis   rencana   pencapaian
SPM/NSPK  dalam  Dokumen   Perencanaan
(RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja
SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD). 
Elemen Kompetensi
1. Mempersiapan
pelaksanaan
pengawasan 

Kriteria Unjuk kerja

1.1 PKPP  diakses dan dipelajari;
1.2 entry briefing dengan pimpinan 
tertinggi unit objek yang akan 
diperiksa diikuti;
1.3 SPM/NSPK yang akan dianalisis 
diakses dan dipelajari;
1.4 Kriteria pencapaian SPM/NSPK dalam 
dokumen perencanaan kegiatan dan 
keuangan daerah disusun sesuai 
dengan SPM/ NSPK yang akan 
dianalisis.
2. Mengakses data 
2.1. Dokumen perencanaan Daerah berupa
dan informasi 
RPJMD,   RKPD,   Renstra,   dan   Renja
tentang SPM/ 
SKPD, dll diakses dan dipelajari;
NSPK yang akan di 2.2. Data dan informasi yang kurang tepat
analisis.
diklarifikasi,   diminta   penjelasan
dandiminta lagi tambahanya;
2.3. Data   dan   informasi   dianalisis   dengan
menggunakan
 
teknik­teknik
pengawasan sesuai PKPP dan hasilnya
dicatat di lembar KKP.
3. Melakukan 
3.1. Kreteria   pelaksanaan   kegiatan
Pengujian atas 
ditentukan   dan   disepakati   dengan
data dan informasi 
SKPD penanggungjawab kegiatan;
rencana 
3.2. Kesesuaian antara dokumen data dan
pencapaian 
informasi dengan kriteria pelaksanaan
SPM/NSPK
dibandingan   dan   dianalisa   dengan
menggunakan
 
teknik­teknik
pengawasan;
3.3. Hasil analisis atas pembandingan data
dan   informasi   yang   sesuai   maupun
tidak   sesuai   dengan   kriteria

14

diklarifikasi dengan SKPD penanggung
jawab pekerjaan;
3.4. Hasil 
klarifikasi   dengan   SKPD
penanggungjawab   dicatat     dalam
Kertas   Kerja   Pengawasan   (KKP)
sebagai   bagian   dari   atribut   kondisi
temuan.
4. Mengembangkan 
4.1. Kemungkinan   penyebab   terjadinya
temuan 
kondisi   temuan   (positif   maupun
pengawasan aspek 
negatif) diidentifikasi dan dianalisis;
rencana 
4.2. Tiap­tiap kemungkinan penyebab diuji
pencapaian 
dan   dinalisis,   hasilnya   dicatat   dalam
SPM/NSPK
KKP;
4.3. Catatan   dalam   KKP   diklarifikasi
dengan   SKPD   Penanggungjawab
Kegiatan   sebagai   bagian   dari   atribut
penyebab temuan;
4.4. Kemungkinan   akibat   terjadinya
kondisi   temuan   (positif   maupun
negatif) diidentifikasi dan dianalisis;
4.6 Tiap­tiap kemungkinan akibat diuji 
dan dianalisis, hasilnya dicatat dalam 
KKP;
4.7 Catatan   dalam   KKP   diklarifikasi
dengan   SKPD   Penanggungjawab
Kegiatan  sebagai   bagian   dari   atribut
akibat temuan;
4.8 Rekomendasi   perbaikan   untuk
mencegah   penyebab   terjadinya
temuan tidak terulang dirumuskan;
4.9 Rumusan
 
rekomendasi
dikomunikasikan   dengan   SKPD
penanggungjawab kegiatan dan dicatat
dalam KKP.
5. Menulis temuan 
5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat
pengawasan 
pada   KKP   diringkas   supaya   mudah
rencana 
dipahami dan dikonsultasikan dengan
pencapaian 
pimpinan unit kerja dan dicatat dalam
SPM/NSPK
KKP   untuk   mendapatkan   tanggapan
tertulis dari pimpinan unit kerja;
5.2. Konsep   temuan   dikonsultasikan
kepada supervisor  pengawasan untuk
dinilai; 
5.3. Hasil   konsultasi   ditindaklanjuti   dan
selanjutnya   diserahkan   kepada
Sekretariat   Tim   pengawasan   untuk
digabung menjadi konsep LHP.
BATASAN VARIABEL (RANGE  OF VARIABLES)
1. Kontek variabel (range of stetement)
Unit   kompetensi   ini   berlaku   untuk  menganalisis   rencana
pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD,
Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja   SKPD,   KUA­PPAS   dan   RKADPA
SKPD)  yang   terdiri   dari   persiapan   pelaksanaan   pengawasan;
mengakses   data   dan   informasi   pengawasan;   melakukan

15

pengujian   atas   data   dan   informasi   pengawasan;
mengembangkan   temuan   pengawasan;   menulis   temuan
pengawasan;   menyusun   pokok­pokok   hasil   pengawasan   yang
digunakan untuk mengawasi pencapaian SPM/NSPK.
Standar   Pelayanan   Minimal   yang   selanjutnya   disingkat   SPM
adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga secara minimal.
Norma  adalah   aturan   atau   ketentuan   yang   dipakai   sebagai
tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Standar   adalah   acuan   yang   dipakai   sebagai   patokan   dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
Kriteria   adalah   ukuran   yang   dipergunakan   menjadi   dasar
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Perencanaan   pembangunan   daerah   adalah   suatu   proses
penyusunan   tahapan­tahapan   kegiatan   yang   melibatkan
berbagai   unsur   pemangku   kepentingan   di   dalamnya,   guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam
rangka   meningkatkan   kesejahteraan   sosial   dalam   suatu
lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu.
Rencana   pembangunan   jangka   panjang   daerah   yang
selanjutnya   disingkat   RPJPD   adalah   dokumen   perencanaan
daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Rencana   pembangunan   jangka   menengah   daerah   yang
selanjutnya   disingkat   RPJMD   adalah   dokumen   perencanaan
daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat
RKPDadalah   dokumen   perencanaan   daerah   untuk   periode   1
(satu)   tahun   atau   disebut   dengan   rencana   pembangunan
tahunan daerah.
Rencana   strategis   SKPD   yang   selanjutnya   disingkat   dengan
Renstra   SKPD   adalah   dokumen   perencanaan   SKPD   untuk
periode 5 (lima) tahun.
Rencana   kerja   SKPD   yang   selanjutnya   disingkat   Renja   SKPD
adalah   dokumen   perencanaan   SKPD   untuk   periode   1   (satu)
tahun.
Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat
RKA­SKPD   adalah   dokumen   perencanaan   dan   penganggaran
yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan
kegiatan   SKPD   serta   rencana   pembiayaan   sebagai   dasar
penyusunan APBD.
Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah
dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja,
dan   pembiayaan   serta   asumsi   yang   mendasarinya   untuk
periode 1 (satu) tahun.
Prioritas   dan   plafon   anggaran   sementara   yang   selanjutnya
disingkat   PPAS   adalah   rancangan   program   prioritas   dan
patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD
untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA­
SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.

16

2. Perlengkapan  
Sarana yang diperlukan adalah:
2.1. Ruangan kerja;
2.2. ATK;
2.3. Form Kertas Kerja Pengawasan(KKP);
2.4. Lap top;
2.5. Literatur terkait.
3. Tugas yang harus dilakukan
Tugas   yang   harus   dilaksanakan  oleh   Pengawas   Pemerintah
adalah sebagai berikut:
3.1. Mempelajari dokumen rencana RPJMD, RKPD, Renstra dan
Renja   SKPD,   KUA­PPAS   dan   RKA­SKPD   terkait
program/kegiatan dan pengintegrasian SPM;
3.2.  Menguji target pencapaian SPM dalam dokumen rencana,
yang terdiri dari:
a. Cek di  dalam  tabel  indikasi  rencana program prioritas
RPJMD,   apakah  terdapat   program­program   SKPD
pengampu SPM;
b. Di dalam renstra SKPD melihat kegiatan dalam masing­
masing renstra SKPD pengampu SPM, apakah indikator
SPM   di   dalam   renstra   SKPD   sesuai   tidak   jumlah
indikator, target dan pagunya;
c. Renja   SKPD,   target­target   masing­masing   SKPD
pengampu   SPM   apakah   sudah   tercantum   dan   sesuai
dengan indikator SPM;
d. RKPD (seluruh program kegiatan bagi SKPD pengampu
SPM   sudah   terangkum   dalam   dokumen   ini)   disini
mengecek   apakah   indikator   SPM   dari   masing­masing
SKPD pengampu SPM  sudah tertampung (di chek);
e. Pemda menyampaikan RKPD dan KUA ke DPRD untuk
ditetapkan   menjadi   PPAS   harus   sejalan   (melakukan
pengecekan kesesuaian KUA PPAS dengan target­target
pencapaian SPM di RKPD;
f. Langkah   terakhir   adalah   memastikan   target­target
pencapaian   SPM   tercantum   sebagai   kegiatan   dalam
Program RKA­SKPD.
4. Peraturan–peraturan yang terkait:
Peraturan  yang   terkait  untuk   melaksanakan   kompetensi   ini
adalah:
4.1. Undang­Undang  Nomor   32   Tahun   2004   tentang
Pemerintahan Daerah;
4.2. Peraturan   Pemerintah   Nomor   65   Tahun   2005   tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal;
4.3
Peraturan   Pemerintah   Nomor   79   tahun   2005   tentang
Pedoman  Pembinaan  dan  Pengawasan  Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
4.4. Peraturan   Pemerintah   Nomor  8   Tahun  2006   tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4.5. Peraturan   Pemerintah   Nomor   41   Tahun   2007   tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
4.6. Peraturan   Pemerintah   Nomor  38   Tahun   2007   tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah;
4.7. Peraturan   Pemerintah   Republik   Indonesia   Nomor   6

17

4.8.
4.9.
4.10.

4.11.

4.12.

4.13.
4.14.
4.15.

Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
Peraturan   Pemerintah   Nomor   8   Tahun   2008   tentang
Tahapan,   Tata   Cara   Penyusunan,   Pengendalian   dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Peraturan   Pemerintah   Nomor  60   Tahun   2008   tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
Peraturan   Pemerintah   Nomor   19   Tahun   2010   tentang
Tata   Cara   Pelaksanaan   Tugas   dan   Wewenang   serta
Kedudukan   Keuangan   Gubernur   sebagai   Wakil
Pemerintah di Wilayah Provinsi;
Permendagri   Nomor   23   Tahun   2007   tentang   Pedoman
Tata   Cara   Pengawasan   atas   Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor  8 Tahun
2009;
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
PP   Nomor   8   Tahun   2008   tentang   Tahapan,   Tata   cara
Pengendalian   dan  Penyusunan  Dokumen  Rencana
Pembangunan Daerah;
Permendagri   Nomor  28   Tahun   2007   tentang   Norma
Pengawasan   dan   Kode   Etik   Pejabat   Pengawas
Pemerintah;
Peraturan   Menpan  PER/04/M.PAN/03/2008  tentang
Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP);
Peraturan   Menpan   dan   RB   Nomor  42   Tahun   2011
tentang   Petunjuk   Pelaksanaan   Penyusunan     Ikhtisar
Laporan Hasil Pengawasan  APIP.

PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)
1.  Penjelasan Prosedur Penilaian
1.1. Unit   ini   wajib   dinilai   di   tempat   kerja   ataupun   melalui
praktek/demonstrasi pada tempat  uji  kompetensi  melalui
demonstrasi   atau   simulasi:  persiapan   pelaksanaan
pengawasan; mengakses data dan informasi pengawasan;
melakukan   pengujian   atas   data   dan   informasi
pengawasan;   mengembangkan   temuan   pengawasan;
menulis   temuan   pengawasan;   menyusun   pokok­pokok
hasil   pengawasan   yang   digunakan   untuk  mengawasi
pencapaian SPM/NSPK;
1.2. Untuk   mendukung   penilaian   penguasaan   pengetahuan
yang   diperlukan   dalam   unit   kompetensi   ini   dapat
menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara.
2. Kompetensi yang dipersyaratkan
Kompetensi   yang   dipersyaratkan   yang   harus   dimiliki   sebagai
persyaratan   awal   yang   diperlukan   dalam   melanjutkan
penguasaan   unit   kompetensi   ini   adalah   kompetensi   umum
merencanakan PKPP dan melaksanakan kegiatan pengawasan.
3. Pengetahuan  yang   dibutuhkan   untuk   mendukung   unit
kompetensi ini:
3.1. Memahami   tatacara   penyusunan   dokumen   perencanaan
pembangunan   di   daerah   (RPJPD,   RPJMD,   RKPD,)   dan
dokumen   SKPD   (Renstra   dan   Renja)   serta   dokumen
anggaran (KUA dan PPAS serta RKA­SKPD);
3.2. Memahami   prinsip   pengendalian   dan   evaluasi     terhadap
dokumen   rencana   RPJPD,   RPJMD,   RKPD,   Rensra   SKPD

18

3.3.
3.4.
3.5.
3.6.

dan   Renja   SKPD   terhadap   pengendalian   kebijakan,
pengendalian pelaksanaan dan evaluasi hasil;
Memahami   ketentuan   peraturan   yang   berkaitan   dengan
target pencapaian SPM;
Memahami indikator kinerja target capain SPM;
Memahami   teknik­teknik   pengawasan   guna
mengungkapkan pembuktian;
Memahami     Standar   Pengawasan  peme,   Kode   Etik   APIP,
Norma   dan   Etika   P2  dan   pedoman   penetapan   indikator
kinerja utama instansi pemerintah.

4. Keterampilan   yang   dibutuhkan   untuk   mendukung   unit
kompetensi ini:
4.1. Mampu   menyusun   standar   penilaian   pengawasan
pemerintahan;
4.2. Mampu   minta   data   pengawasan/pengawasan   sesuai
sasaran pengawasan yang benar, lengkap dan akurat;
4.3. Mampu mengembangkan temuan secara lengkap, akurat,
dan dapat dipertanggungjawabkan;
4.4. Mampu   mempedomani   Standar   Audit   APIP,   Kode   Etik
APIP,   dan   pedoman   penetapan   indikator     kinerja   utama
instansi pemerintah;
4.5. Mampu   menyusun   Pokok­Pokok   Hasil   Pengawasan   (P2
HP);
4.6. Mampu   menerapkan 
prinsip­prinsip   penyusunan
dokumen   perencanaan   pada   saat   melakukan
pengawaswan.
5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
5.1. Integritas;
5.2. Independen;
5.3. Obyektif;
5.4. Cermat/teliti;
5.5. Berorientasi hasil;
5.6. Santun.
6. Aspek Kritis
6.1. Jika   teknik   pemeriksaan   yang   diterapkan   tidak   sesuai
dengan standar;
6.2. Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara
utuh populasi pemeriksaan;
6.3. Jika   pembuatan   simpulan   tidak   dibangun   berdasarkan
bukti yang memadai;
6.4. Jika   ada   Pengawas   Pemerintahan     yang   bertugas   tidak
dapat   mengembangkan   temuan   sebagaimana   mestinya
dan tidak berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan
yang   sudah   berpengetahuan   dan   berpengalaman   yang
cukup, serta Ketua Tim tidak teliti;
6.5. Jika   ada   Pengawas   Pemerintahan     yang   tidak
mempedomani   sebagaimana   mestinya   Standar
Pemeriksaan  APIP,   Kode   Etik   APIP,   dan     pedoman
penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah.
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT  INI
1
Mengumpulkan, menganalisa dan 
mengorganisasikan informasi

TINGKAT
3

19

2
3
4
5
6
7

Mengkomunikasikan ide dan informasi
Merencanakan dan mengorganisasikan 
kegiatan
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
Menggunakan ide­ide dan teknik matematika
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi

3
3
3
3
3
2

2. Menganalisis penerapan NSPK dalam Penyelenggaraan Pemda
Kode Unit
Judul Unit
Deskripsi Unit

FPP.BIN.01.002.01
Menganalisis penerapan NSPK dalam 
Penyelenggaraan Pemda
Unit   kompetensi   ini  mencakup  pengetahuan,
sikap   dan   ketrampilan   kerja   Pengawas
Pemerintahan   dalam  menganalisa   penerapan
NSPK   dalam   penyelenggaraan   Pemerintahan
Daerah. 
Kriteria Unjuk kerja

ElemenKompetens
i
1. Mempersiapka
1.1. PKPP diakses dan dipelajari;
n  pelaksanaan 1.2. Entry   briefing  dengan   pimpinan   tertinggi
pengawasan
unit kerja yang akandilakukan diikuti;
1.3. Dokumen   NSPK   yang   akan   diawasi
diakses dan ditentukan;
1.4. Peraturan  Daerah   tentang   pelaksanaan
urusan   pemerintahan   diakses   dan
ditentukan.
2. Mengakses Data 2.1. Data   dan   informasi   tentang   penerapan
penerapan 
NSPK diakses dan dipelajari;
NSPK.
2.2. Data   dan   Informasi   yang   kurang   tepat
diklarifikasi dan dipenuhi;
2.3. Data   dan   informasi   tentang  penerapan
NSPKdianalisis   dengan   menggunakan
teknik­teknik   pengawasandan   hasilnya
dicatat di lembar KKP.
3. Melakukan 
3.1. Kreteria keabsahan Data penerapan NSPK,
Pengujian 
ditentukan   dan   disepakati   dengan
Data Penerapan
penanggungjawab kegiatan;
NSPK. 
3.2. Kesesuaian   peraturan   daerah   tentang
pelaksanaan   urusan   dengan   Kriteria
NSPKserta   implementasinya,   dibandingan
dan   dianalisa   dengan   menggunakan
teknik­teknik pengawasan;
3.3. Hasil   analisis   NSPK   diklarifikasi   dengan
penanggung jawab pekerjaan  dan hasilnya
dicatat     dalam   Kertas   Kerja   Pengawasan
(KKP)   sebagai   bagian   dari   atribut   kondisi
temuan.
4. Mengembangka 4.1. Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi
n temuan 
temuan   (positif   maupun   negatif)
pengawasan 
diidentifikasi   dan   dianalisis   dan   hasilnya
Penerapan 
dicatat dalam KKP dan diklarifikasi dengan
NSPK. 
penanggungjawab kegiatan;

20

4.2. Kemungkinan   akibat   terjadinya   kondisi
temuan   (positif   maupun   negatif)
diidentifikasi dan dianalisa, serta hasilnya
dicatat dalam KKP, kemudian diklarifikasi
dengan penanggungjawab kegiatan;
4.3. Rekomendasi   perbaikan   untuk   mencegah
penyebab   terjadinya   temuan   tidak
berulang
 
dirumuskan
 
dan
dikomunikasikan
 
dengan
penanggungjawab   kegiatan,   serta   dicatat
dalam KKP.
5. Menulis temuan 5.1. Atribut   kondisi,   kreteria,   sebab   akibat
pengawasanpen
pada   KKP   diringkas   supaya   mudah
erapan NSPK. 
dipahami   sebagai   konsep   temuan
pengawasan;
5.2. Konsep
 
temuan
 
pengawasan
dikonsultasikan   dengan   Pimpinan   unit
kerja   dan   dicatat   dalam   KKP   untuk
mendapatkan tanggapan;
5.3. Tanggapan   tertulis   dari   pimpinan   unit
kerja   ditulis   dalam   konsep   temuan
pengawasan;
5.4. Konsep   temuan   dikonsultasikan   kepada
Supervisi Pengawasan untuk dinilai;
5.5. Hasil   konsultasi   ditindaklanjuti   dan
selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat
Tim Pengawasan untuk digabung menjadi
konsep LHP.
6. Menyusun 
6.1.Atribut kondisi dan penyebab dari seluruh
Pokok­Pokok 
temuan
 diringkas
Hasil 
sebagai konsep P2HP;
Pengawasan (P2 6.2.Konsep   P2HP   dikonsultasikan   kepada
HP) penerapan 
Supervisi
 
Pengawasan
 
NSPK. 
untuk   ditentukan   temuan   yang   menjadi
P2HP;
6.3.   P2HP   yang   telah   ditentukan   diserahkan
kepada   Sekretariat   Tim   Pengawasan   guna
penggabungan.
BATASAN VARIABEL (RANGE  OF VARIABLES)
1. Kontek variabel (range of stetement)
Unit   kompetensi   ini   berlaku   untuk   melakukan  menganalisa
penerapan  NSPK  dalam   penyelenggaraan   Pemerintahan   Daerah
yang terdiri dari persiapan pelaksanaan pengawasan; Mengakses
Data   penerapan   NSPK;   Melakukan   Pengujian   Data   Penerapan
NSPK,  Mengembangkan   temuan   pengawasan  Penerapan   NSPK,
Menulis  temuan  pengawasanpenerapan   NSPK  dan  Menyusun
Pokok­Pokok Hasil Pengawasan (P2 HP) penerapan NSPK.Unit ini
berkaitan   dengan   unit   kompetensi   lain   yang   berkaitan   erat
dengan  Kompetensi   Umum   Pengawas   Pemerintahan   dan   Unit
Kompetensi Menganalisis Rencana Pencapaian SPM/NSPK dalam
Dokumen   Perencanaan   (RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja
SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD).
NSPK adalah berbagai ketentuan berupa petunjuk pelaksanaan

21

dan  petunjuk  teknis   yang   dikeluarkan   oleh  Menteri/  Pimpinan
LPNK   sebagai   dasar   bagi   Pemerintahan   Daerah   dalam
melaksanakan urusan yang menjadi kewenangannya. 
Norma  adalah   aturan   atau   ketentuan   yang   dipakai   sebagai
tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Standar   adalah   acuan   yang   dipakai   sebagai   patokan   dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Peraturan   Daerah   tentang   pelaksanaan   urusan   adalah     dasar
hukum bagi daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangannya dengan mengacu pada NSPK yang
ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK.
Kebijakan   daerah   tentang   rencana   pencapaian   SPM   adalah
dokumen kebijakan daerah yang memuat target pencapaian SPM
yang   dituangkan   dalam   dokumen   perencanaan   daerah   yang
dijabarkan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan renja SKPD.
Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutny