Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terha
Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan dengan
Corporate Social Responsibility (CSR)
sebagai Variabel Pemoderasi
Nama : Nur Khoerini
Kelas : Manajemen Pagi B
NPM : 0110472812
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam
menghadapi
MEA
pada
akhir
tahun
2015,
perusahaan dihadapkan dengan persaingan tidak hanya di
negeri sendiri, tetapi juga dihadapkan dengan perusahaan
yang ada di asia tenggara. hal ini akan menyebabkan
persaingan semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan,
ada berbagai cara yang dapat dilakukan perusahaan, salah
satunya adalah dengan meningkatkan nilai perusahaan.
Secara umum, tujuan perusahaan adalah meningkatkan
nilai perusahaan karena nilai perusahaan berkaitan dengan
daya tarik perusahaan tersebut untuk menarik investor agar
menanamkan modal ke perusahaan tersebut. Semakin tinggi
nilai
perusahaan
menyebabkan
semakin
tinggi
pula
kemakmuran para pemegang saham. Bagi perusahaan yang
menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang
diperjualbelikan
di
bursa
merupakan
indikator
nilai
perusahaan (Suad dan Enny, 1994). Tinggi rendahnya harga
saham
perusahaan
ditentukan
oleh
kinerja
keuangan.
Semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut, maka
akan semakin menguntungkan untuk para investor.
Penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Pratana pada
tahun 2004 menemukan bahwa struktur risiko keuangan dan
perataan
laba
berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan
(Maryatini, 2006). Sedangkan penelitian Andri dan Hanung
pada tahun 2007 menemukan bahwa investment opportunity
set dan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penilaian baik buruknya kinerja keuangan dapat dilakukan
dengan analisis rasio keuangan. Salah satunya adalah ROA
(Return on Asset). Secara teori, semakin tinggi nilai ROA,
maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Bagi para pemegang saham, nilai perusahaan yang tinggi
merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, banyak
dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Namun, untuk
penelitian tentang kinerja keuangan yang diukur dengan ROA
terhadap
nilai
perusahaan
menunjukkan
hasil
yang
berlawanan. Hasil penelitian Ulupui (2007), Zulfikar (2006),
serta Ni Wayan dan Made Gede (2009) menemukan bahwa
ROA berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan.
Sementara Eddy dan Pratana (2004) serta Kaaro (2002)
dalam Eddy dan Pratana (2004) justru menemukan bahwa
ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan
penelitian-penelitian
tersebut,
penulis
menduga ada faktor lain yang mempengaruhi hubungan ROA
dengan
nilai
perusahaan.
Oleh
karena
itu,
penulis
memasukkan CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai
variabel
pemoderasi
yang
dapat
memperkuat
dan
memperlemah hubungan ROA terhadap nilai perusahaan.
Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin
menyadari pentingnya menerapkan program Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnisnya.
Eipstein & Freedman (1994) dalam Reni (2006) menemukan
bahwa investor individual tertarik terhadap informasi sosial
yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut
berupa
keamanan
dan
kualitas
produk
serta
aktivitas
lingkungan. Selain itu, mereka juga menginginkan informasi
mengenai
etika
serta
hubungan
perusahaan
dengan
karyawan dan masyarakat.
Berdasarkan uraian latar belakang, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja Keuangan
Terhadap
Nilai
Perusahaan
dengan
Corporate
Responsibility (CSR) sebagai Variabel Pemoderasi.
1.2.
Identifikasi Masalah
Social
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan
harga sahamnya (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Tingginya
harga saham mengakibatkan nilai perusahaan dan juga
kepercayaan pasar meningkat. Optimalisasi nilai perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan tiga fungsi keuangan yang
saling
mempengaruhi
dan
akan
berdampak
pada
nilai
perusahaan. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang
mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu:
1. Keputusan investasi
Penelitian yang dilakukan oleh Afzal dan Rohman
(2012) menunjukkan bahwa keputusan investasi memiliki
pengaruh
positif
terhadap
nilai
perusahaan
sektor
manufaktur. Penelitian ang dilakukan oleh Yulia Dkk.
(2011)
menunjukkan
bahwa
keputusan
investasi
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada
sektor Property & Real Estate.
Jika investasi perusahaan
bagus,
maka
akan
berpengaruh pada kinerja perusahaan. Hal ini akan
direspon positif oleh investor dengan membeli saham
perusahaan tersebut sehingga harga saham akan naik.
2. Keputusan pendanaan
Perusahaan
yang
porsi
utangnya
tinggi
mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu
untuk mebayar kewajiban-kewajiban di masa yang akan
datang,
sehingga
akan
mengurangi
ketidakpastian
investor
terhadap
memberikan
kemampuan
pengembalian
atas
perusahaan
modal
dalam
yang
telah
disetorkan. Kepercayaan investor ditunjukkan melalui
pembelian
saham
perusahaan
meningkatkan nilai perusahaan.
3. Kebijakan dividen
Teori
signaling
theory
yang
nantinya
menenkankan
akan
bahwa
pembayaran dividen merupakan sinyal bagi para investor
bahwa perusahaan memiliki kesempatan untuk tumbuh di
masa yang akan datang, sehingga pembayaran dividen
akan meningkatkan apresiasi pasar terhadap saham
perusahaan yang membagikan dividen tersebut, dengan
demikian
pembayaran
dividen
terhadap nilai perusahaan.
4. Ukuran perusahaan
Penelitian
yang
dilakukan
Hardiningsih
(2011)
berimplikasi
positif
Sofyaningsih
menunjukkan
bahwa
dan
ukuran
perusahaaan secara positif berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin
besar keyakinan investor akan kemampuan perusahaan
dalam
memberikan
(Sofyaningsih
dan
tingkat
pengembalian
Hardiningsih,
2011).
investasi
Perusahaan-
perusahaan besar cenderung memberikan hasil operasi
yang lebih besar, sehingga memiliki kemampuan yang
lebih besar untuk memberikan imbal balik investasi yang
lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan
yang berukuran lebih kecil.
5. Profitabilitas
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi
bagi para pemegang saham. Dengan rasio profitabilitas
yang tinggi akan menarik minat para investor untuk
menanamkan modalnya di perusahaan (Sofyaningsih dan
Hardiningsih,
perusahaan
2011).
tersebut
mengakibatkan
nilai
Semakin
oleh
diminatinya
para
perusahaan
saham
investor
akan
tersebut
akan
meningkat.
6. Kepemilikan institusional
Penelitian yang dilakukan oleh Soebiantoro (2007)
membuktikan bahwa kepemilikan institusional memiliki
pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan
institusional
memonitor
Semakin
mempunyai
manajer
tinggi
peranan
dalam
presentase
penting
mengelola
kepemilikan
untuk
perusahaan.
saham
oleh
institusi maka semakin efisien fungsi monitoring terhadap
manajemen dalam pemanfaatan aset perusahaan serta
pencegahan pemborosan oleh manajemen (Sofyaningsih
dan Hardiningsih, 2011). Dengan ini, masalah keagenan
yang timbul antara pemegang saham dengan manajer
dapat diminimalkan. Penilaian investor akan semakin baik
pada perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh investor
institusi,
dan
akhirnya
akan
meningkatkan
nilai
perusahaan.
1.3.
Pembatasan Masalah
Ada beberapa masaah yang telah diidentifikasi, tetapi
hanya beberapa masalah yang dibahas dalam penelitian ini,
yakni
membatasi
perusahaan
pada
variabel
kinerja
yang
mempengaruhi
keuangan
dan
CSR.
nilai
Kinerja
keuangan dibatasi dengan alat ukur rasio profitabilitas.
Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan
yang ada di BEI (Bursa Efek Indonesia) wilayah DKI Jakarta
selama tahun 2014.
1.4. Rumusan Masalah
1. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
2. Apakah
pengungkapan
CSR
mampu
memoderasi
hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan?
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan.
2. Untuk menguji
apakah
pengungkapan
CSR
mampu
memoderasi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada pihak akademisi sebagai bahan referensi untuk
penelitian lebih lanjut tentang analisis pengaruh kinerja
keuangan terhadap nilai perusahaan dengan CSR sebagai
variabel pemoderasi.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan
dapat
menjadi
bahan
pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Terhadap Nilai Perusahaan dengan
Corporate Social Responsibility (CSR)
sebagai Variabel Pemoderasi
Nama : Nur Khoerini
Kelas : Manajemen Pagi B
NPM : 0110472812
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam
menghadapi
MEA
pada
akhir
tahun
2015,
perusahaan dihadapkan dengan persaingan tidak hanya di
negeri sendiri, tetapi juga dihadapkan dengan perusahaan
yang ada di asia tenggara. hal ini akan menyebabkan
persaingan semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan,
ada berbagai cara yang dapat dilakukan perusahaan, salah
satunya adalah dengan meningkatkan nilai perusahaan.
Secara umum, tujuan perusahaan adalah meningkatkan
nilai perusahaan karena nilai perusahaan berkaitan dengan
daya tarik perusahaan tersebut untuk menarik investor agar
menanamkan modal ke perusahaan tersebut. Semakin tinggi
nilai
perusahaan
menyebabkan
semakin
tinggi
pula
kemakmuran para pemegang saham. Bagi perusahaan yang
menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang
diperjualbelikan
di
bursa
merupakan
indikator
nilai
perusahaan (Suad dan Enny, 1994). Tinggi rendahnya harga
saham
perusahaan
ditentukan
oleh
kinerja
keuangan.
Semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut, maka
akan semakin menguntungkan untuk para investor.
Penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Pratana pada
tahun 2004 menemukan bahwa struktur risiko keuangan dan
perataan
laba
berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan
(Maryatini, 2006). Sedangkan penelitian Andri dan Hanung
pada tahun 2007 menemukan bahwa investment opportunity
set dan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penilaian baik buruknya kinerja keuangan dapat dilakukan
dengan analisis rasio keuangan. Salah satunya adalah ROA
(Return on Asset). Secara teori, semakin tinggi nilai ROA,
maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Bagi para pemegang saham, nilai perusahaan yang tinggi
merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, banyak
dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Namun, untuk
penelitian tentang kinerja keuangan yang diukur dengan ROA
terhadap
nilai
perusahaan
menunjukkan
hasil
yang
berlawanan. Hasil penelitian Ulupui (2007), Zulfikar (2006),
serta Ni Wayan dan Made Gede (2009) menemukan bahwa
ROA berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan.
Sementara Eddy dan Pratana (2004) serta Kaaro (2002)
dalam Eddy dan Pratana (2004) justru menemukan bahwa
ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan
penelitian-penelitian
tersebut,
penulis
menduga ada faktor lain yang mempengaruhi hubungan ROA
dengan
nilai
perusahaan.
Oleh
karena
itu,
penulis
memasukkan CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai
variabel
pemoderasi
yang
dapat
memperkuat
dan
memperlemah hubungan ROA terhadap nilai perusahaan.
Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin
menyadari pentingnya menerapkan program Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnisnya.
Eipstein & Freedman (1994) dalam Reni (2006) menemukan
bahwa investor individual tertarik terhadap informasi sosial
yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut
berupa
keamanan
dan
kualitas
produk
serta
aktivitas
lingkungan. Selain itu, mereka juga menginginkan informasi
mengenai
etika
serta
hubungan
perusahaan
dengan
karyawan dan masyarakat.
Berdasarkan uraian latar belakang, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja Keuangan
Terhadap
Nilai
Perusahaan
dengan
Corporate
Responsibility (CSR) sebagai Variabel Pemoderasi.
1.2.
Identifikasi Masalah
Social
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan
harga sahamnya (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Tingginya
harga saham mengakibatkan nilai perusahaan dan juga
kepercayaan pasar meningkat. Optimalisasi nilai perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan tiga fungsi keuangan yang
saling
mempengaruhi
dan
akan
berdampak
pada
nilai
perusahaan. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang
mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu:
1. Keputusan investasi
Penelitian yang dilakukan oleh Afzal dan Rohman
(2012) menunjukkan bahwa keputusan investasi memiliki
pengaruh
positif
terhadap
nilai
perusahaan
sektor
manufaktur. Penelitian ang dilakukan oleh Yulia Dkk.
(2011)
menunjukkan
bahwa
keputusan
investasi
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada
sektor Property & Real Estate.
Jika investasi perusahaan
bagus,
maka
akan
berpengaruh pada kinerja perusahaan. Hal ini akan
direspon positif oleh investor dengan membeli saham
perusahaan tersebut sehingga harga saham akan naik.
2. Keputusan pendanaan
Perusahaan
yang
porsi
utangnya
tinggi
mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu
untuk mebayar kewajiban-kewajiban di masa yang akan
datang,
sehingga
akan
mengurangi
ketidakpastian
investor
terhadap
memberikan
kemampuan
pengembalian
atas
perusahaan
modal
dalam
yang
telah
disetorkan. Kepercayaan investor ditunjukkan melalui
pembelian
saham
perusahaan
meningkatkan nilai perusahaan.
3. Kebijakan dividen
Teori
signaling
theory
yang
nantinya
menenkankan
akan
bahwa
pembayaran dividen merupakan sinyal bagi para investor
bahwa perusahaan memiliki kesempatan untuk tumbuh di
masa yang akan datang, sehingga pembayaran dividen
akan meningkatkan apresiasi pasar terhadap saham
perusahaan yang membagikan dividen tersebut, dengan
demikian
pembayaran
dividen
terhadap nilai perusahaan.
4. Ukuran perusahaan
Penelitian
yang
dilakukan
Hardiningsih
(2011)
berimplikasi
positif
Sofyaningsih
menunjukkan
bahwa
dan
ukuran
perusahaaan secara positif berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin
besar keyakinan investor akan kemampuan perusahaan
dalam
memberikan
(Sofyaningsih
dan
tingkat
pengembalian
Hardiningsih,
2011).
investasi
Perusahaan-
perusahaan besar cenderung memberikan hasil operasi
yang lebih besar, sehingga memiliki kemampuan yang
lebih besar untuk memberikan imbal balik investasi yang
lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan
yang berukuran lebih kecil.
5. Profitabilitas
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi
bagi para pemegang saham. Dengan rasio profitabilitas
yang tinggi akan menarik minat para investor untuk
menanamkan modalnya di perusahaan (Sofyaningsih dan
Hardiningsih,
perusahaan
2011).
tersebut
mengakibatkan
nilai
Semakin
oleh
diminatinya
para
perusahaan
saham
investor
akan
tersebut
akan
meningkat.
6. Kepemilikan institusional
Penelitian yang dilakukan oleh Soebiantoro (2007)
membuktikan bahwa kepemilikan institusional memiliki
pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan
institusional
memonitor
Semakin
mempunyai
manajer
tinggi
peranan
dalam
presentase
penting
mengelola
kepemilikan
untuk
perusahaan.
saham
oleh
institusi maka semakin efisien fungsi monitoring terhadap
manajemen dalam pemanfaatan aset perusahaan serta
pencegahan pemborosan oleh manajemen (Sofyaningsih
dan Hardiningsih, 2011). Dengan ini, masalah keagenan
yang timbul antara pemegang saham dengan manajer
dapat diminimalkan. Penilaian investor akan semakin baik
pada perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh investor
institusi,
dan
akhirnya
akan
meningkatkan
nilai
perusahaan.
1.3.
Pembatasan Masalah
Ada beberapa masaah yang telah diidentifikasi, tetapi
hanya beberapa masalah yang dibahas dalam penelitian ini,
yakni
membatasi
perusahaan
pada
variabel
kinerja
yang
mempengaruhi
keuangan
dan
CSR.
nilai
Kinerja
keuangan dibatasi dengan alat ukur rasio profitabilitas.
Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan
yang ada di BEI (Bursa Efek Indonesia) wilayah DKI Jakarta
selama tahun 2014.
1.4. Rumusan Masalah
1. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
2. Apakah
pengungkapan
CSR
mampu
memoderasi
hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan?
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan.
2. Untuk menguji
apakah
pengungkapan
CSR
mampu
memoderasi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada pihak akademisi sebagai bahan referensi untuk
penelitian lebih lanjut tentang analisis pengaruh kinerja
keuangan terhadap nilai perusahaan dengan CSR sebagai
variabel pemoderasi.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan
dapat
menjadi
bahan
pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan.