Facebook NARASI SIPD print
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Buku Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kota Surakarta
merupakan gambaran seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh
Kota Surakarta yang disusun dengan mengolah database 8 kelompok
data Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kota Surakarta. Dengan
ketersediaan data dan informasi Pembangunan Daerah Kota Surakarta ini
diharapkan dapat menjadi salah satu pendukung bagi pengambilan
keputusan dan kebijakan baik di Daerah maupun di Pusat, dan dapat
meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun program
berbasis data dan informasi, serta akan meningkatkan kapasitas daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah. Hal
tersebut sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 274, Perencanaan pembangunan
Daerah didasarkan pada data dan informasi yang dikelola dalam sistem
informasi pembangunan Daerah. Dengan pengoptimalan dan peningkatan
sistem informasi pemerintah daerah akan memperkuat kerja sama baik
antar Pemerintah Daerah maupun dengan Pemerintah Pusat.
Data yang tersaji dalam buku ini merupakan data yang terekam
sampai dengan Bulan Desember tahun 2016, sehingga secara bertahap
selalu diusahakan pembaharuannya serta penyempurnaan kualitas
maupun kuantitasnya. Kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan buku ini, diucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat
bagi penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat.
Kami berharap dukungan ini akan terus berlanjut sehingga kualitas data
dan informasi yang tersaji akan semakin baik.
Surakarta, Agustus 2017
Kepala Bapppeda Kota Surakarta
Ir. AHYANI, MA
Pembina Utama Muda
NIP. 19631123 199003 1 009
Bapppeda Kota Surakarta
i
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................... 2
B. Dasar Hukum........................................................................ 2
C. Maksud, Tujuan, Sasaran, dan Manfaat ............................... 4
D. Ruang Lingkup Data ............................................................. 5
BAB II Selayang Pandang Kota Surakarta ............................................ 6
A. Riwayat Pemerintahan Kota Surakarta ..................................6
B. Visi dan Misi Kota Surakarta Tahun 2016 – 2021 ................. 8
BAB III Geografi dan Pemerintahan .................................................... 10
A. Geografi ............................................................................... 10
1. Lahan persawahan...................................................... 11
2. Lahan Kering ................................................................ 12
B. Pemerintahan .................................................................... 14
1. Organisasi Pemerintahan ............................................ 14
2. Pegawai Negeri Sipil .................................................. 14
3. Pejabat Struktural dan Fungsional ............................... 15
BAB IV Sosial Budaya ........................................................................... 17
A. Kependudukan .................................................................... 17
1. Jumlah Penduduk .........................................................18
2. Komposisi Penduduk ....................................................18
3. Sebaran Penduduk .......................................................19
4. Lapangan Usaha dan Ketenagakerjaan ........................20
B. Kesehatan ............................................................................ 23
1. Sarana Kesehatan ....................................................... 24
2. Sarana Industri, Distribusi Obat dan Alat Kesehatan .... 27
3. Tenaga Kesehatan ....................................................... 28
C. Pendidikan............................................................................. 28
D. Kesejahteraan Sosial............................................................ 35
Bapppeda Kota Surakarta
ii
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
E. Keagamaan ........................................................................... 37
BAB V Sumber Daya Alam ..................................................................... 38
A . Pertanian .......................................................................... 38
B . Pertambangan dan Energi ................................................ 41
C . Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pertanahan .............. 41
BAB VI Infrastruktur ............................................................................... 43
A. Perumahan dan Permukiman .......................................... 43
B. Pekerjaan Umum.............................................................. 44
C. Pariwisata ......................................................................... 46
D. Perhubungan dan Transportasi ....................................... 48
BAB VII Ekonomi .................................................................................... 49
A.
B.
C.
Industri ........................................................................... 49
Perdagangan................................................................... 51
Lembaga Keuangan dan Koperasi ................................ 52
BAB VIII Keuangan Daerah .................................................................... 54
A . PDRB ............................................................................ 54
B.
C.
D.
E.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ...... 58
Pendapatan Asli Daerah (PAD) ..................................... 58
Pajak Daerah .................................................................. 59
Dana Perimbangan ........................................................ 60
BAB IX Politik, Hukum dan Keamanan ................................................. 61
A. Suprastruktural dan Infrastruktural Politik ....................... 61
B. Hukum ............................................................................. 62
C. Keamanan ....................................................................... 63
BAB X Insidensial ................................................................................... 65
A. Penyakit Menular ............................................................ 65
BAB XI Penutup ...................................................................................... 66
Bapppeda Kota Surakarta
iii
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah yang dipertegas dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD), Perencanaan pembangunan Daerah
didasarkan pada data dan informasi yang dikelola dalam sistem
informasi
pembangunan
Daerah.Dalam
rangka
mendukung
penyediaan data dan informasi hasil pembangunan, maka dilakukan
kerjasama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
hal penyediaan database yang dikemas dalam bentuk Sistem
Informasi Profil Daerah (SIPD). SIPD adalah suatu sistem pengelolaan
data dan informasi profil daerah untuk mendukung perencanaan,
pengendalian dan analisis kinerja pembangunan daerah dengan
memanfaatkan
teknologi
informasi.
Pengembangan
data
dan
informasi profil daerah, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas
daerah, komunikasi data dan informasi antar daerah, dan antara
daerah dengan pusat.
Sistem Informasi Pembangunan Daerah ini merupakan sistem
informasi berbasis Website yang menyajikan data base pembangunan
daerah yang menggambarkan seluruh potensi dan sumberdaya yang
dimiliki daerah. Data ini bersumber dari perangkat daerah dan instansi
terkait. SIPD ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan
stakeholder untuk mencari informasi tentang perkembangan dan
potensi yang ada di daerah. Selain itu SIPD ini diharapkan bisa
menjadi satu-stunya Pintu Gerbang penghimpun, penyedia data yang
akurat dan terbaru untuk perencanaan daerah.
Bapppeda Kota Surakarta
1
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Data Sistem Informasi Pembangunan Daerah mencakup 8
kelompok data, meliputi: Data Umum; Sosial Budaya; Sumber Daya
Alam; Infrastruktur; Industri, Perdagangan, Keuangan, Koperasi
Usaha dan Investasi; Ekonomi dan Keuangan; Politik, Hukum, dan
Keamanan serta Insidental dari setiap SKPD maupun instansi
pemerintah lainnya. Pengelompokan kedalam 8 Jenis kelompok data
tersebut merupakan standar yang terdapat dalam SIPD sehingga
daerah-daerah lain di Indonesia yang melaksanakan pendataan
dalam kemasan SIPD juga melaksanakan pendataan dalam 8 jenis
kelompok data dengan harapan bahwa kondisi masing-masing daerah
dapat dibandingkan secara nasional.
Sistem Informasi Pembangunan Daerah pada dasarnya memiliki
nilai yang sangat strategis bagi kepentingan Pusat dan Daerah,
apabila
keseluruhan aspek data yang
telah ditetapkan dapat
dipenuhi. Karena di dalamnya, SIPD berisi data-data mendasar yang
mampu memberikan gambaran Pembangunan Daerah. Sehingga
berbagai potensi daerah yang ada, dapat dikembangkan lebih lanjut
kearah yang lebih tepat dalam rangka mendukung eksistensi daerah
yang bersangkutan.
B . Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD)
Kota Surakarta ini adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Bapppeda Kota Surakarta
2
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi
Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4698);
f. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Surakarta
(Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2016 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Surakarta Nomor 57);
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;
Bapppeda Kota Surakarta
3
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
C . Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat
Maksud :
1. Menyediakan data dan informasi sebagai dasar kebijakan dalam
menyusun perencanaan pembangunan daerah;
2. Meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah untuk membangun
pola kerjasama berbasis data dan informasi;
3. Menyempurnakan dan mengupdate data base profil/pembangunan
daerah Kabupaten/Kota yang menggambarkan seluruh potensi
dan sumber daya yang dimiliki Kabupaten/Kota secara series
Tujuan :
1. Menyediakan data bagi pengambil kebijakan dan pemangku
kepentingan
2. Mewujudkan perencanaan pembangunan berbasis data
Sasaran : menyediakan analisis data dan informasi 8 kelompok data
pembangunan daerah yang komprehensif sebagai dasar dalam
pengambilan kebijakan daerah.
Manfaat :
1. Tersedianya data dasar perencanaan pembangunan
2. Memetakan potensi yang dimiliki dan permasalahan yang
dihadapi.
3. Sebagai masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan.
4. Mendukung pelaksanaan evaluasi pembangunan daerah.
5. Mendukung promosi potensi daerah.
Bapppeda Kota Surakarta
4
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
D . Ruang Lingkup Data
Ruang Lingkup Materi Sistem Informasi Pembangunan Daerah
ini adalah analisa indikator terdiri dari delapan kelompoktime serties 5
(lima) tahun, yaitu:
1) Data
Umum
mencakup
data
geografi
dan
pemerintahan,
demografi penduduk
2) Data sosial budaya mencakup, pendidikan, kesehatan, agama,
dan kesejahteraan sosial.
3) Sumber daya alam (SDA) mencakup pertanian, kehutanan,
kelautan, perikanan, peternakan, perkebunan; pertambangan dan
energy; lingkungan hidup, tata ruang & pertanahan.
4) Data infra struktur mencakup perumahan dan permukiman;
pekerjaan umum; pariwisata, pos, telekomunikasi & informatika;
perhubungan, dan transportasi.
5) Data Ekonomi mencakup industri, perdagangan, koperasi, usaha,
dan investasi; dan BUMD, Perbankan daerah dan Lembaga
Keuangan Daerah
6) Data Keuangan Daerah mencakup pengelolaan asset / barang
daerah; produk domestik regional bruto (PDRB), APBD, pajak,
dana perimbangan, PAD, Pinjaman daerah, retribusi daerah.
7) Data politik, hukum & keamanan mencakup politik dalam negeri &
pengawasan; hokum; keamanan dan ketertiban masyarakat
8) Data insidensial mencakup pengungsi, bencana alam, penyakit
menular, pencurian ikan; pembakaran hutan; dan pencuridan dan
penyelundupan kayu
Bapppeda Kota Surakarta
5
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
BAB II
SELAYANG PANDANG KOTASURAKARTA
A. Riwayat Pemerintahan Kota Surakarta
Kota Surakarta didirikan tahun 1745, yang ditandai dengan
dimulainya pembangunan Keraton Kasunanan sebagai ganti keraton di
Kartasura yang hancur akibat pemberontakan Mas Gerendi
Kuning)
yang
didukung
orang-orang
Tionghoa
guna
(Sunan
melawan
kekuasaan Pakubuwono (PB) II yang bertahta di Kartasura Tahun
1742. Sunan Kuning juga dibantu oleh kerabat-kerabat Keraton yang
tidak setuju dengan sikap Paku Buwono II yang mengadakan
kerjasama dengan Belanda. Salah satu pendukung pemberontakan
tersebut adalah Pangeran Sambernyowo (RM Said) yang merasa
kecewa karena daerah Sukowati yang dulu diberikan oleh Keraton
Kartosuro kepada ayahandanya dipangkas. Akibat dari pemberontakan
ini Raja Paku Buwono II terdesak mundur hingga ke Jawa Timur
tepatnya di wilayah Ponorogo. Paku Buwono II meminta bantuan
Belanda yang diwakili oleh VOC untuk menumpas pemberontakan ini.
Dengan bantuan pasukan Kompeni di bawah pimpinan Mayor Baron
Van
Hogendrof
serta
Adipati
Bagus
pemberontakan berhasil dipadamkan, dan
Suroto
dari
Ponorogo
Kartasura bisa direbut
kembali namun keraton sudah hancur dan dianggap "tercemar". Raja
Sunan Pakubuwono II memerintahkan Tumenggung Honggowongso
dan Tumenggung Mangkuyudo dengan dibantu pasukan Belanda
J.A.B. Van Hogendorf berusaha untuk mencari lokasi ibu kota kerajaan
yang baru. Pada tahun 1745, dengan berbagai pertimbangan fisik dan
supranatural, Paku Buwono II memilih Desa Sala – sebuah desa di tepi
sungai Bengawan Solo-sebagai daerah yang terasa tepat untuk
membangun istana yang baru. Sejak saat itulah, desa Sala segera
Bapppeda Kota Surakarta
6
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
berubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Pembangunan kraton baru ini
menurut catatan menggunakan bahan
kayu jati dari kawasan Alas
Donoloyo, hutan di daerah Wonogiri dan kayunya dihanyutkan melalui
sungai. Secara resmi, keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745
(atau Rabu Pahing 14 Sura 1670 Penanggalan Jawa, Wuku Landep,
Windu Sancaya). Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan
penetapan Pemerintah Tahun 1946 Nomor 16/SD, yang diumumkan
pada Tanggal 15 Juli 1946 dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor
historis sebelumnya, kemudian ditetapkanlah tanggal 16 Juni 1946
sebagai hari jadi Pemerintah Daerah Kota Surakarta. Secara de facto
sejak tanggal 16 Juni 1946 tersebut Pemerintah Daerah
Kota
Surakarta berhak mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri,
sekaligus
menghapus
kekuasaan
kerajaan
Kasunanan
dan
Mangkunegaran (Sumber: Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun
2010 Nomor 12).
Dilihat dari sisi perkembangan Pemerintahan di Kota Surakarta,
periode pemerintahan secara umum dapat dibagi menjadi tujuh, yaitu
(Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 12):
1) Periode Pemerintahan Daerah Kota Surakarta, yaitu mulai tanggal
16 Juni 1946 sampai dengan berlakunya Undang-Undang No.16
Tahun 1947, yang ditetapkan pada tanggal 5 Juni 1947.
2) Periode Pemerintahan Haminte Surakarta, yaitu sejak berlakunya
Undang-Undang No.16 Tahun 1947 sampai dengan berlakunya
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948, yang ditetapkan pada
tanggal 10 Juli 1948.
3) Periode Pemerintahan
Daerah
Kota
Surakarta,
yaitu
sejak
berlakunya Undang-Undang No. 22 Tahun 1948, yang ditetapkan
pada tanggal 10 Juli 1948 sampai dengan berlakunya UndangUndang No.1
Tahun 1957, yang ditetapkan pada tanggal 18
Januari 1957.
Bapppeda Kota Surakarta
7
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
4) Periode Pemerintahan Daerah Kotapraja Surakarta, yaitu sejak
berlakunya Undang-Undang No.1 Tahun 1957 sampai dengan
berlakunya Undang-Undang No.18 Tahun 1965, yang ditetapkan
pada tanggal 1 September 1965.
5) Periode
Pemerintahan
Kotamadya
Surakarta,
yaitu
sejak
berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 sampai dengan
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tanggal 4 Mei 1999.
6) Periode Pemerintahan Kota Surakarta,
yaitu sejak berlakunya
Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
7) Periode Pemerintahan Kota Surakarta,
yaitu sejak berlakunya
Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sampai sekarang.
B. Visi dan Misi Kota Surakarta Tahun 2010-2016
Berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2016 – 2021, Visi WalikotaWakil Walikota Surakarta terpilih Tahun 2016-2021, ditetapkan sebagai
visi pembangunan jangka menengah daerah Kota Surakarta Tahun
2016–2021 adalah :
Misi
Kepala
Daerah
Terpilih
tahun
2016-2021
adalah
“Mewujudkan Masyarakat Surakarta yang Waras, Wasis, Wareg,
Mapan, dan Papan.” Penjabaran misi RPJMD Kota Surakarta Tahun
2016-2021 dilakukan dengan meyelaraskan misi kepala daerah terpilih
Bapppeda Kota Surakarta
8
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
dengan misi RPJPD Kota Surakarta Tahun 2005-2025. Penjabaran misi
pembangunan Kota Surakarta Tahun 2016-2021 dirumuskan sebagai
berikut:
1.
Waras
Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dalam
lingkungan hidup yang sehat.
2.
Wasis
Mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkualitas, berdaya saing,
mandiri, dan berkarakter menjunjung tinggi nilai–nilai luhur dan
melestarikan warisan budaya daerah.
3.
Wareg
Mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri, dan berkeadilan
mampu memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan rohani.
4.
Mapan
Mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai, berkeadilan,
berkarakter, dan berdaya saing melalui pembangunan daerah yang
akuntabel (sektoral, kewilayahan, dan kependudukan) dan tata
kelola pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, responsif dan
melayani.
5.
Papan
Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan kebutuhan
perumahan
dan
permukiman,
tempat
untuk
berusaha
dan
berkreasi, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum perkotaan
yang berkeadilan, serta berwawasan kependudukan, lingkungan,
dan budaya.
Bapppeda Kota Surakarta
9
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
BAB III
GEOGRAFI DAN PEMERINTAHAN
A. Geografi
Dari sisi letak geografis,
Kota Surakarta atau Kota Solo
berada di cekungan antara lereng
pegunungan
pegunungan
Lawu
Merapi
dan
dengan
ketinggian sekitar 92 m di atas
permukaan laut, terletak di antara
110°45'15" - 110° 45'35" Bujur Timur dan 7°36’- 7°56’ Lintang Selatan.
Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah sungai besar, yaitu
Sungai Bengawan Solo, Kali Jenes, dan Kali Pepe.
Kota Surakarta di bagian selatan dibatasi oleh Kabupaten
Sukoharjo, bagian timur dibatasi oleh Kabupaten Karanganyar dan
Sukoharjo, bagian utara dibatasi oleh Kabupaten Boyolali dan
Karanganyar, dan bagian barat dibatasi oleh Kabupaten Karanganyar
dan Kabupaten Sukoharjo. Kota Surakarta dibagi menjadi 5 wilayah
kecamatan yang terdiri dari 51 wilayah kelurahan.
Dengan luas sekitar 4.406 ha, Kota Surakarta memiliki lahan
yang cukup datar dimana 3.537 ha atau 80,3 % berupa lahan dengan
kemiringan 0-2%, sedangkan sisanya 866 ha atau 19,7% berupa lahan
bergelombang dengan kemiringan 2-15%. Luasan setiap kecamatan
secara rinci dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Bapppeda Kota Surakarta
10
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Luas Wilayah
Kecamatan
Kelurahan
RW
RT
(Ha)
1. Laweyan
11
105
457
863,83 (19,61%)
2. Serengan
7
72
312
319,4 (7,25%)
3. Pasar Kliwon
9
100
422
481,52 (10,93%)
4. Jebres
11
151
646
1258,18 (28,57%)
5. Banjarsari
13
176
877
1481,1 (33,63%)
Total
51
604
2714
100%
Sumber : Bag.Pemerintahan Setda Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
1. Lahan Persawahan
Pada tahun 2016 luas lahan persawahaan tercatat hanya
sebesar 82 Ha yang terbagi atas lahan sawah teririgasi 60Ha dan
sawah tadah hujan seluas 22Ha. Data terkait luas lahan
Persawahan di Kota Surakarta dapat dilihat dalam data berikut :
Tabel 2. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Irigasi (Ha)
No
Jenis Lahan Sawah
1 Sawah Teririgrasi
2 Sawah Tadah Hujan
3 Pasang Surut
4 Sawah Lainnya
Total Luas Lahan
2012
130,98
Tahun
2013
2014
130,98 127,48
2015
127
2016
60
4,05
4,05
4,05
3
22
0
0
135,03
0
0
135,03
0
0
131,53
0
0
130
0
0
82
Sumber : Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta (data
perDesember 2016)
Bapppeda Kota Surakarta
11
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
140
130,98 130,98 127,48
127
120
(Ha)
100
80
60
60
40
22
20
4,05
4,05
4,05
3
0
sawah irigasi
2012
2013
sawah tadah hujan
2014
2015
2016
Gambar 1. Perkembangan Lahan Sawah di Kota Surakarta
Meskipun demikian secara periodik telah terjadi alih fungsi dan
lahan sawah menjadi lahan bukan sawah yang ditunjukkan dengan
luas sawah irigasi pada tahun 2015
luas total sawah 130
Ha
berubah fungsi sehingga pada tahun tahun 2016 luas sawah
menyusut menjadi 82 Ha. Hal ini disebabkan karena penggunaan
untuk lahan permukiman, untuk ladang maupun usaha lain dan
fasilitas
umum
maupun
sarana
kerja
yang
terkait
dengan
penggunaan lahan diluar sektor pertanian.
2. Lahan Kering
Lahan kering yang ada di Kota Surakarta sebagian besar
penggunaannyaadalah lahan pemukiman seluas 2.880 ha (80%),
lahan untuk usaha lain sebesar 389 ha (11%), hanya sedikit yang
digunakan untuk ladang, yaitu 98 ha (3%) dan yang belum
diusahakan hampir mendekati 1%.
Bapppeda Kota Surakarta
12
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
3%
11%
LADANG KERING
PEMUKIMAN
JASA / TANAH LAINNYA
86%
Gambar 2. Penggunaan Lahan Kering di Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 3. Luas Penggunaan Lahan Kering di Kota Surakarta (Ha)
Tahun
Jenis Lahan
Kering
2012
2013
2014
2015
1 Rawa-rawa
0,00
0,00
0,00
0,00
2 Ladang (Tegalan)
126,02
126,02
125,99
125
3 Perkebunan
0,00
0,00
0,00
0,00
4 Permukiman
2.809,64 2.809,64 2.848,17
2.859
5 Usaha Lain
1.231,41 1.231,41 1.231,41
1.231
6 Padang Rumput
0,00
0,00
0,00
0,00
7 Lahan Industri
97,72
97,72
97,32
97
8 Belum/Tidak
2,71
2,71
2,71
2
Diusahakan
Total Luas Lahan
625,89 4.267,50 4.267,50 4.267,50
Sumber : Badan Pertanahan Kota Surakarta (data per Desember 2016)
No
2016
0,00
98
0,00
2.880
386
0,00
98
35
3.539
Luas lahan kelima kecamatan, sebagian besar bahkan lebih dari
separuh lahannya digunakan untuk lahan perumahan. Untuk
Kecamatan Jebres lahan untuk Jasa 14% merupakan lahan untuk
jasa dimana lahan ini digunakan untuk Perguruan Tinggi UNS, STSI,
Solo Technopark dan Terminal Peti Kemas. Pada kecamatan ini
Bapppeda Kota Surakarta
13
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
juga rnasih terdapat tanah tegalan 6,5% di Kelurahan Mojosongo,
berupa perkebunan rakyat yang banyak diusahakan untuk kayu jati.
B. Pemerintahan
1. Organisasi Pemerintahan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota
Surakarta, dalam struktur kepemerintahan Kota Surakarta dipimpin
oleh seorang Walikota dan seorang Wakil Walikota. Dalam
pelaksanaan tugas pemerintahan dibantu Sekretariat Daerah
(Setda) yang membawahi 3 asisten. Untuk pelaksanaan teknis
pemerintahan daerah, walikota dibantu oleh Lembaga Teknis
Daerah yang terdiri atas 22 Dinas, 3 Badan, 2 Kantor, 10 Bagian
dan 1 Inspektorat.
2. Pegawai Negeri Sipil
Jumlah Pegawal Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota
Surakarta jika dilihat dari tahun ke tahun terjadi fluktuasi. Tetapi
secara umum jumlah PNS menurun dari total 9.751 orang PNS pada
tahun 2012menjadi 8.912 orang PNS pada tahun 2016 hal ini
disebabkan
adanya
beberapa
hal
diantaranya
penambahan
pegawai dari honorer dan aturan minimal jam mengajar bagi guru
bersertifikasi sehingga pengangkatan guru baru menjadi lebih sulit.
Tabel 4. Jumlah Aparatur Pemerintahan Kota Surakarta (Orang)
Golongan PNS
1). Golongan I
2). Golongan II
Bapppeda Kota Surakarta
2012
2013
397
1.504
397
1.305
Tahun
2014
346
1.245
2015
2016
309
1.385
268
1.315
14
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Golongan PNS
3). Golongan III
4). Golongan IV
Total
2012
2013
4.197
3.653
9.751
4.074
3.599
9.375
Tahun
2014
4.053
3.503
9.147
2015
2016
4.254
3.377
9.325
4.194
3.135
8.912
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota
Surakarta (Desember 2016)
Untuk perkembangan jumlah PNS di Kota Surakarta dari Tahun
2012 sampai dengan 2016 yang dirinci menurut golongan I
sampai dengan golongan IV dapat dilihat seperti gambar 5 grafik
berikut :
4500
4000
3500
3000
Golongan I
2500
Golongan II
2000
Golongan III
1500
Golongan IV
1000
500
0
2012
2013
2014
2015
2016
Gambar 5. Grafik Perkembangan Aparatur Pemkot Surakarta
3. Pejabat Struktural dan Fungsional
Formasi jabatan Struktural dan Fungsional Perangkat Daerah di
Kota Surakarta tercatat secara keseluruhan sejak tahun 2012
sampai dengan tahun 2016 ini terjadi pasang surut. Jumlah pejabat
struktural eselon II sampai dengan eselon IV sejak tahun 2012
hingga tahun 2016 ini mengalami penurunan dari 914 di tahun 2012
menjadi 863 orang di tahun 2016. Jumlha pejabat fungsional juga
mengalami penurunan dari 8.837 orang di tahun 2012 menjadi 8.049
Bapppeda Kota Surakarta
15
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
orang di tahun 2016.
Tabel 5. Jumlah Jabatan Struktural di Lingkungan Pemkot Surakarta
Tahun
2012
2013
2014
2015
Eselon II
27
31
30
30
Eselon III
128
130
129
129
Eselon IV
726
740
738
734
Eselon V
33
35
35
33
JFK
6.116
5.920
5.771
5.695
JFU
2.721
2.519
2.444
2.704
TOTAL
9.751
9.375
9.147
9.325
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Surakarta (Data per Desember 2016)
Eselon
Bapppeda Kota Surakarta
2016
28
120
685
30
5.593
2.456
8.912
Daerah Kota
16
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
BAB IV
SOSIAL BUDAYA
Bab
IV
menyajikan
data-data
kependudukan,
kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, olah raga, kesejahteraan sosial dan data
keagamaan.
A. Kependudukan
Data penduduk sangat penting karena menjadi dasar dalam
perencanaan
kebutuhan
sarana
publik
(transportasi,
pendidikan,
kesehatan, dll) dan juga sebagai dasar perencanaan kebutuhan
masyarakat lainnya seperti sandang, papan, produk industri, jasa dan
sebagainya menuju masyarakat yang berkualitas. Tujuan ini sejalan
dengan visi pembangunan yang menempatkan penduduk sebagai
sasaran pembangunan dan sekaligus pelaku pembangunan. Dengan
data
kependudukan yang
valid
(benar dan
akurat) dan selalu
diperbaharui, maka diharapkan semua perencanaan, yang berdasarkan
data
kependudukan,
menjadi
perencanaan
yang
sesuai
dengan
kebutuhan dan tepat sasaran.
1. Jumlah Penduduk
Data penduduk Kota Surakarta termasuk yang dinamis, selalu
mengalami perubahan dari waktu ke waktu, karena itu perlu
diperbarui (update) secara berkala dengan mekanisme pengumpulan
data secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga
tingkat
kota.
Menurut
data
yang
diperbarui
melalui
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, pada tahun 2016 jumlah
penduduk wajib KTP Kota Surakarta tercatat 426.663orang.
Sementara itu, julah keseluruhan penduduk d Kota Surakarta tahun
2016 tercatat 570.876orang.
Bapppeda Kota Surakarta
17
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 6. Jumlah Penduduk Kota Surakarta (Orang)
Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Total
2012
2013
266.724 273.012
278.929 278.114
545,653 551.126
Tahun
2014
273.038
279.612
552.650
2015
275. 266
282. 340
557. 606
2016
282.336
288.540
570.876
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta (Data per
Desember 2016)
580000
560000
570876
545653
551126
552650
2013
2014
557606
540000
520000
500000
2012
2015
2016
Pertumbuhan Penduduk
Gambar 3. Grafik Pertumbuhan Penduduk
2. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk Kota Surakarta pada tahun 2016 jumlah
penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk laki-laki
dengan sex ratio sebesar 97,85%, yaitu mengalami sedikit
penurunan sex ratio jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang
memiliki sex ratio sebesar 97,21%. Dilihat dalam kurun waktu lima
tahun dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 jumlah penduduk
perempuan di Kota Surakarta selalu lebih banyak dibandingkan
jumlah penduduk laki-laki. Di Tahun 2016 sekarang ini jumlah
penduduk wanita tercatat sebesar 288.540jiwa (50,54%) dan
penduduk laki-laki tercatat 282.336(49,46%). Walaupun jumlah
penduduk
perempuan
selalu
lebih
banyak,
dengan
melihat
perbedaan angka-angka tersebut komposisi jumlah penduduk
Bapppeda Kota Surakarta
18
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
perempuan dan laki-laki tidak berbeda secara signifikan.
300000
200000
Laki-laki
Perempuan
100000
0
2012
2013
2014
2015
2016
Gambar 4. Komposisi Penduduk Pria dan Wanita
3. Sebaran Penduduk
Sebaran penduduk Kota Surakarta tersebar di 5 kecamatan 51
kelurahan.
Di
tingkat
kecamatan
terlihat
bahwa
Kecamatan
Banjarsari memiliki penduduk paling besar pada tahun 2016 yaitu
181.006 jiwa atau 31,71% dari total jumlah penduduk.Sedangkan
Kecamatan Serengan memiliki penduduk paling kecil yaitu 54.649
jiwa atau 9,57% dari total jumlah penduduk Kota Surakarta. Data
terkait sebaran penduduk Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 7. Sebaran Penduduk Tingkat Kecamatan
Jumlah
Penduduk ( % )
Luas Wilayah
(km2)
1 Laweyan
17,93%
8,638
11.847
2 Serengan
9,57%
3,194
17.110
3 Pasar Kliwon
15,18%
4,815
18.002
4 Jebres
25,61%
12,582
11.620
5 Banjarsari
31,71%
14,811
12.221
No
Kecamatan
Kepadatan
(jiwa/km2)
Total
100%
44,040
12.963
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Surakarta (Data per
Desember 2016)
Bapppeda Kota Surakarta
19
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Dari sebaran penduduk di atas diketahui Kecamatan Banjarsari
memiliki jumlah penduduk yang paling besar, tetapi karena
daerahnya cukup luas maka tingkat kepadatan Banjarsari justru lebih
rendah dibanding Kecamatan Serengan yang memiliki jumlah
penduduk terkecil. Wilayah paling padat penduduknya adalah
Kecamatan Pasar Kliwon, dan kepadatan penduduk paling kecil
adalah Kecamatan Jebres.
4. Lapangan Usaha dan Ketenagakerjaan
Kota Surakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia
memiliki struktur tenaga kerja yang hampir sama, yaitu didominasi
oleh sektor perdagangan, rumah makan dan hotel. Dari tabel
perkembangan lapangan usaha ini terlihat sektor perdagangan
menyerap tenaga kerja relatif tinggi dalam kurun waktu lima tahun
terakhir. Sektor perdagangan mampu menyerap tenaga kerja lebih
dari 108 ribu orang. Lapangan usaha sektor ini sejak tahun 2012
sampai dengan tahun 2016 selalu menempati urutan pertama di
Kota Surakarta dan rata-rata menyerap tenaga kerja diatas 40,14%.
Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha (Orang)
No
1
2
Lapangan Usaha
Pertanian, kehutanan,
perkebunan dan
perikanan
Pertambangan dan
penggalian
Tahun
2012
2.034
2013
2.015
2014
1.586
2015
2.073
2016
1840
339
348
365
342
364
3
Industri pengolahan
49.748
58.584
50.956
64.014
62,226
4
Listrik , gas dan air
1.068
1.042
430
459
426
5
Bangunan
Perdagangan besar,
eceran, rumah makan
dan hotel
Angkutan,
penggudangan dan
17.111
14.107
10.701
11.638
13,658
84.608
95.302
84.693
97.710
108,207
15.847
10.772
29.052
14.034
12,643
6
7
Bapppeda Kota Surakarta
20
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
No
Tahun
Lapangan Usaha
2012
2013
2014
2015
2016
komunikasi
8
Keuangan, asuransi,
usaha sewa bangunan,
tanah dan jasa
perusahaan
12.748
12.226
13.750
13.832
16,612
9
Jasa kemasyarakatan
65.865
61.225
68.331
54.132
55,223
246.768
235.998
249.368
255.621
269,543
Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
Sektor ketiga yang terbesar menyerap tenaga kerja adalah
sektor jasa kemasyarakatan. Sektor ini mampu menyerap lebih dari
55 ribu tenaga kerja atau sebesar 20,49% dari total tenaga kerja.
Untuk sektor industri pengolahan menempati urutan kedua dengan
menyerap tenaga kerja lebih dari 62 ribu orang.
Pada tahun 2016, ketiga sektor ini mampu menyerap tenaga
kerja yang cukup besar yaitu dikisaran 83,72%. Dari delapan sektor
yang ada, nampaknya sektor perdagangan mengalami kenaikan
penyerapan tenaga kerja. Sebanding dengan itu sektor-sektor
lainnya juga mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja.
2016
108.207
62.226
1.840
364
55.223
426
13.658
12.643 16.612
Gambar 5. Pekerjaan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
Bapppeda Kota Surakarta
21
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Keadaan ketenagakerjaan di Kota Surakarta jika dilihat dalam
lima
tahun
terakhir
mengalami
pasang
surut
meskipun
prosentasenya tidak begitu besar. Untuk TKI di luar negeri tahun ini
mengalami peningkatan dibanding tahun 2015. Jumlah tenaga kerja
PHK terjadi peningkatan signifikan, pada tahun 2015 terdapat 32
kasus PHK dengan jumlah tenaga kerja di PHK sebanyak 32 orang,
sedangkan tahun 2016 terjadi 16 kasus PHK dengan jumlah tenaga
kerja di PHK sebanyak 110 orang. Krisis ekonomi global berimbas
pada kondisi nasional dan daerah. Kondisi ketenagakerjaan di Kota
Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Kondisi Ketenagakerjaan
No
1
2
3
4
Jumlah
kesempatan
Kerja
TKI Diluar
Negeri
(Penempatan
TKI)
Kasus PHK
Jumlah Orang
Terkena PHK
2012
2.406
2013
2.194
Tahun
2014
1.366
35
21
41
14
15
18
32
18
18
24
90
32
32
18
110
2015
1.200
2016
1.061
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta dan BPS Kota
Surakarta(Data per Desember 2016)
Keterangan:
Angkatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bekerja dan atau mencari pekerjaan.
Penduduk yang bekerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas
yang melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling
sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu dari saat
Bapppeda Kota Surakarta
22
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
dilakukan survey.
Mencari pekerjaan atau pengangguran terbuka adalah seseorang
yang tidak bekerja dan pada saat survey orang tersebut sedang
mencari pekerjaan
Setengah pengangguran adalah orang yang bekerja kurang dari
35 jam/minggu.
B. Kesehatan
Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan penduduk,
pemerintah Kota Surakarta berupaya menyediakan sarana dan
prasarana kesehatan disertai tenaga kesehatan yang memadai baik
secara kualitas maupun kuantitas. Upaya ini bertujuan agar tempat
pelayanan kesehatan mudah dikunjungi dengan biaya yang relatif
terjangkau oleh masyarakat. Selain meningkatkan prasarana dan
sarana kesehatan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan
masyarakatnya
adalah
dengan
Program
PKMS
(Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta). PKMS ini terbagi
dalam dua jenis, yaitu untuk masyarakat miskin berhak mendapatkan
Kartu PKMS Gold, dan PKMS Silver bagi masyarakat yang tidak masuk
kategori penduduk miskin dan bukan PNS.
1. Sarana Kesehatan
a. Posyandu
Jumlah posyandu untuk tahun 2016 tidak mengalami
peningkatan dari tahun 2015 yaitu sebanyak 602 unit. Keberadaan
posyandu umumnya berada pada tingkat RW. Hampir semua RW
yang ada di wilayah Kota Surakarta telah memiliki posyandu
sebagai ujung tombak unit pelayanan kesehatan berbasis
kemasyarakatan.
Bapppeda Kota Surakarta
23
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Posyandu
Posyandu
603
602
2012
602
2013
602
2014
602
2015
2016
Gambar 6. Perkembangan Posyandu di Surakarta
Dengan data ini terlihat partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kesehatan mandiri cukup tinggi, ini terbukti dengan
jumlah posyandu aktif sebesar 602 unit yang tersebar di 51
kelurahan.
Kegiatan
posyandu
dalam
membina
kesehatan
masyarakat berupa pemberian imunisasi, penimbangan bayi,
pemberian gizi bayi dan informasi kesehatan kepada masyarakat.
Posyandu juga membina kader-kader kesehatan masyarakat yang
akan terus menerus mengawasi kondisi kesehatan masyarakat di
sekitarnya.
b. Puskesmas
Jumlah Puskemas Induk pada tahun 2016 tidak mengalami
peningkatan dibanding tahun 2015 yaitu 17 unit. Demikian juga
dengan puskesmas keliling dibandingkan dengan tahun 2015 tidak
mengalami peningkatan yakni 17 unit puskesmas keliling. Untuk
Puskemas Pembantu (Pustu) dibandingkan dengan tahun 2015,
pada tahun 2016 ini mengalami kenaikan, yaitu 25 unit puskesmas
pembantu menjadi 26. Daftar puskesmas, wilayah kelurahan, dan
alamatnya pada tahun 2016 seperti tabel di bawah ini :
Bapppeda Kota Surakarta
24
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 10. Puskesmas di Kota Surakarta
No.
NAMA TEMPAT
ALAMAT
KECAMATAN
Jl. Sidoluhur no. 29 Rt 03/IV
Laweyan
Songgalan Pajang
Jl. Kiageng Manger Gg.II
2
Penumping
Laweyan
Penumping
Jl. Flamboyan Dalam no. 2 Rt
3
Purwosari
Laweyan
002/XI Purwosari
Jl. Pringgodani no. 34
4
Kratonan
Serengan
Kratonan
Kartopuran RT 12/V
5
Jayengan
Serengan
Jayengan
6
Gajahan
Pasar Kliwon
Jl. Veteran no. 46 Gajahan
Jl. S. Indragiri RT 04/I
7
Sangkrah
Pasar Kliwon
Sangkrah
Sibela Timur no. 1 Perum
8
Sibela
Jebres
Mojosongo
Jl. Suryo no. 49
9
Purwodiningratan
Jebres
Purwodiningratan
10 Ngoresan
Jebres
Jl. Kartika IV no. 2 RT 03/18
Jl. Waringin no. 1 RT 03/13
11 Pucangsawit
Jebres
Pucangsawit
Jl. Bone Utara no. 38
12 Banyuanyar
Banjarsari
Banyuanyar
Jl. Srigunting VII / 11
13 Manahan
Banjarsari
Manahan
Jl. Sriwijaya Utara III / 5
14 Nusukan
Banjarsari
Nusukan
Bibis Wetan RT 03/19
15 Gilingan
Gilingan
Banjarsari
Jl. D.I. Panjaitan no. 5
16 Setabelan
Banjarsari
Setabelan
Jl. Kelud Barat RT 06 /13
17 Gambirsari
Banjarsari
Kadipiro
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
1
Pajang
Telp
0271 - 714594
0271 - 714832
0271 - 716333
0271 - 655539
0271 - 641257
0271 - 654077
0271 - 655061
0271 - 854252
0271 - 647545
0271 - 646919
0271 - 648990
0271 - 719313
0271 - 719313
0271 - 717736
0271 - 637025
0271 - 641033
0271 - 857376
Data terkait posyandu dan puskesmas di Surakarta dapat
dilihat dalam table berikut:
Bapppeda Kota Surakarta
25
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 11. Jumlah Posyandu dan Puskesmas di Kota Surakarta (Unit)
Sarana
Kesehatan
1 Posyandu
2 Puskesmas
a). Induk
b). Pembantu
c). Keliling
No
2012
602
2013
602
Tahun
2014
602
17
25
17
17
26
17
17
26
17
2015
603
2016
602
17
25
17
17
26
17
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
30
25
26
26
25
26
25
20
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
15
10
5
0
induk
pembantu
2012
2013
2014
keliling
2015
2016
Gambar 7. Perkembangan Puskesmas Kota Surakarta
c. Rumah Sakit
Data Rumah Sakit Umum Pemerintah untuk type A sebanyak
1 unit (RS Moewardi) dan rumah sakit tipe C sebanyak 1 unit.
Untuk rumah sakit umum swasta, Kota Surakarta memiliki rumah
sakit tipe B sebanyak 3 unit, tipe C sebanyak 3 unit, dan tipe D
sebanyak 2 unit. Untuk rumah sakit khusus tahun 2016 terdapat 3
unit.
Bapppeda Kota Surakarta
26
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 12. Jumlah Rumah Sakit Menurut Tipe Rumah Sakit (Unit)
Tahun
Tipe Rumah Sakit
2012 2013 2014 2015 2016
a. Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD)
1
1
1
1). Tipe A
1
1
0
0
0
2). Tipe B
0
0
1
1
1
3). Tipe C
0
1
0
0
0
4). Tipe D
1
0
b. Rumah Sakit Umum
Swasta
0
0
1). Tipe A
0
0
0
3
3
2). Tipe B
2
3
3
4
3
3). Tipe C
5
3
2
1
2
4). Tipe D
1
1
1
c. Rumah Sakit Khusus
0
0
0
0
3
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
2. Sarana Industri, Distribusi Obat dan Alat Kesehatan
Secara umum sarana industri kesehatan pada tahun 2016
mengalami peningkatan jumlah dibanding dengan tahun 2015, yaitu
apotek sebanyak 168 unit, dan mengalami penurunan untuk
pedagang besar farmasi jumlah sebanyak 34 unit di tahun 2015 dan
menurun menjadi 32 unit di tahun 2016. Sedangkan yang tidak
mengalami perubahan adalahtoko obat sebanyak 23 unit.. Untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.
Tabel 13. Jumlah Pedagang Farmasi di Kota Surakarta (Unit)
Tipe Pedagang farmasi
2012
2013
Tahun
2014
2015
2016
a. Pedagang Besar
0
0
33
34
32
Farmasi
161
163
171
166
168
c. Apotik
21
20
20
23
23
d. Toko Obat
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
Bapppeda Kota Surakarta
27
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
3. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang ada di Kota Surakarta terdiri dari
tenaga dokter, keperawatan, gizi, farmasi, teknis medis, kesehatan
masyarakat, dan sanitasi. Secara umum jumlah tenaga kesehatan
pada tahun 2016 mengalami peningkatandibandingkan tahun 2015.
Tabel 14. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kota Surakarta (Orang)
No
Tenaga Kesehatan
1
2
3
4
5
2012
2013
Tahun
2014
246
294
85
2.274
314
75
2015
619
601
198
2.493
410
39
2016
Dokter Umum
178
255
619
Dokter Spesialis
154
272
601
Dokter Gigi
51
72
198
Perawat
2.068
2.317
2.735
Bidan
294
299
466
Ahli Penyehatan
35
58
39
6
Lingkungan
332
381
7
Apoteker
78
323
381
90
76
8
Ahli Gizi
83
72
81
9
Analis Laboratorium
150
252
192
192
285
61
61
10 Ahli Rontgen
52
68
0
Pranata Laboratorium
11 Kesehatan
150
252
192
192
285
35
58
75
39
39
12 Sanitarian
Total
3.328
4.298
4.230
5.301
5.729
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
Untuk tahun 2016 jumlah tenaga dokter yang ada di wilayah
Surakarta masih sama dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 619
dokter. Sedangkan tenaga perawat mengalami peningkatan dari
2.493 di tahun 2015 menjadi 2.735 di tahun 2016.
C. Pendidikan
1. Sarana Pendidikan
Kualitas pendidikan yang memadai diperlukan penduduk
untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Tingginya permintaan
Bapppeda Kota Surakarta
28
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
jasa pendidikan menuntut tersedianya penyelenggara pendidikan
yang makin bermutu.
Kebijakan
pemerintah
untuk
meningkatkan
kualitas
sumberdaya manusia ini didasarkan kepada pemikiran bahwa
pendidikan tidak sekedar menyiapkan peserta didik agar mampu
masuk dalam pasaran kerja, namun lebih dari itu, pendidikan
merupakan salah satu pembangunan watak bangsa (national
character
building),
seperti
kejujuran,
keadilan,
keikhlasan,
kesederhanaan dan keteladanan.
Dengan meningkatnya pendapatan penduduk dan semakin
majunya ilmu pengetahuan, maka masyarakat mulai menuntut
adanya peningkatan sarana dan mutu pendidikan. Pemerintah
beserta
pihak
swasta
harus
mampu
memenuhi
kebutuhan
pendidikan tinggi yang berkualitas. Untuk itu beberapa upaya
pemerintah telah banyak dilakukan antara lain pengadaan sarana
dan peralatan belajar, penyempurnaan kurikulum, penataran guru,
dan perbaikan gedung sekolah dasar.
Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan bagi anakanaknya cukup tinggi. Dilihat selama kurun waktu lima tahun dari
tahun 2012 sampai 2016 jumlah siswa TK mengalami kenaikan dari
tahun 2012 ke tahun 2013 dan sebaliknya mengalami penurunan di
tahun 2014. Namun demikian jika dibandingkan dengan tahun
2014, tahun 2015 mengalami peningkatan jumlah siswa menjadi
16.182 dan menurun lagi di tahun 2016 menjadi 16.005 siswa.
Tabel 15. Jumlah Sekolah TK, Murid, Guru
No
1
Taman Kanakkanak (TK)
Jumlah Sekolah
a) Negeri
Bapppeda Kota Surakarta
Tahun
2012
2
2013
2
2014
2015
2
Ket
2016
2
2
buah
29
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
No
Taman Kanakkanak (TK)
Tahun
Ket
2012
291
2013
293
2014
293
2015
324
2016
324
buah
214
17.485
223
16.627
132
16.175
252
15.930
245
15.760
orang
orang
16
18
18
19
19
a) Negeri
1.291
1.305
1.310
1.259
1.320
b) Swasta
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
orang
orang
2
b) Swasta
Jumlah Siswa
3
a) Negeri
b) Swasta
Jumlah Guru
2016
2015
2014
Jumlah Guru
2013
Jumlah Sekolah
2012
Jumlah Siswa
0
Jumlah Guru
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
5.000
10.000
15.000
20.000
2012
1.339
2013
1.278
2014
1.328
2015
1.323
2016
1.307
326
326
295
295
293
16.005
15.955
16.307
16.850
17.699
Gambar 8. Grafik jumlah Sekolah TK, Siswa dan Guru
Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Dari Tahun 2012 sampai
dengan tahun 2016 jumlah sekolah negeri dan swasta untuk
jenjang SD didominasi oleh pendidikan Negeri. Tahun 2016
dominasi sekolah negeri sebesar 66,40 % dimana jumlah SD
negeri terdapat 166 unit sekolah dan swasta hanya 84 unit
(33,60%). Jumlah murid SD Negeri sebanyak 34.847 orang dan
SD swasta 27.501 orang.
Bapppeda Kota Surakarta
30
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 16. Jumlah Sekolah SD, Murid, Guru
No
Sekolah Dasar (SD)
2012
2013
Tahun
2014
2015
2016
1
Jumlah Sekolah
177
170
166
a) Negeri
189
182
85
85
84
b) Swasta
79
84
2 Jumlah Siswa
a) Negeri
41,365 39,632 38,531 36.671 34.847
b) Swasta
24,485 25,564 26,144 27.568 27.501
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
2016
2015
2014
Jumlah Sekolah
2013
Jumlah Siswa
2012
0
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
20.000
40.000
60.000
80.000
2012
268
2013
266
2014
262
2015
255
2016
250
65.850
65.196
64.675
64.239
62.347
Gambar 15. Grafik jumlah Sekolah SD, Siswa dan Guru
Pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP),
Jumlah sekolah negeri dan swasta untuk jenjang SLTP didominasi
oleh pendidikan swasta sebesar 62 % dimana pada tahun 2016
jumlah SLTP swasta berjumlah 48 sedangkan jumlah SLTP Negeri
sebanyak 27 unit. Tetapi jika dibandingkan dengan jumlah murid
yang masuk, maka jumlah murid SLTP Negeri jauh lebih banyak
yang masuk ke sekolah negeri dengan porsi untuk SLTP Negeri
Bapppeda Kota Surakarta
31
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
hingga 19.124 murid pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa
sekolah lanjutan negeri masih lebih diminati oleh masyarakat
dibandingkan dengan sekolah swasta.
Tabel 17. Jumlah Sekolah SLTP, Murid, Guru
No
SLTP
2012
2013
Tahun
2014
2015
2016
1
Jumlah Sekolah
27
27
27
27
27
a) Negeri
44
47
47
48
48
b) Swasta
2 Jumlah Siswa
17,409 18,027 18,800 19.077 19.124
a) Negeri
14,401 14,119 14,041 13.637 12.483
b) Swasta
3 Jumlah Guru
1,235
1,213
1,169
1153
1133
a) Negeri
1,273
1,173
1,323
1200
1152
b) Swasta
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
2016
2015
2014
2013
Jumlah Guru
2012
Jumlah Sekolah
0
Jumlah Guru
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
5.000
10.000
15.000
20.000
2012
2.508
2013
2.386
2014
2.492
2015
2.353
2016
2.285
71
74
74
75
75
31.810
32.146
32.841
32.714
31.607
Jumlah Siswa
Gambar 17. Grafik Jumlah Sekolah SLTP, Siswa dan Guru
Untuk Sekolah SMU jumlah sekolah negeri tidak mengalami
perubahan, sedangkan jumlah sekolah swasta berkurang menjadi
25 pada tahun 2016. Jumlah murid dan jumlah guru secara umum
Bapppeda Kota Surakarta
32
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
mengalami penurunan. Jumlah siswa SMU tahun 2016 mengalami
penurunan untuk SMU negeri, dan untuk SMU swasta mengalami
kenaikan. Sedangkan jumlah guru SMU tahun 2016 mengalami
penurunan sebesar 20 guru.
Tabel 18. Jumlah Sekolah SMU, Murid, Guru
No
SMU
2012
Tahun
2013
2014
2015
2016
Jumlah Sekolah
1 a) Negeri
8
8
8
8
8
b) Swasta
26
26
27
26
25
Jumlah Siswa
2
a) Negeri
7,695
6,724 7,490 7427
7323
b) Swasta
8,125
8,278 8,574 9234
9652
Jumlah Guru
589
3
a) Negeri
637
599
588
568
803
b) Swasta
816
798
803
811
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
2016
2015
2014
2013
Jumlah Guru
2012
Jumlah Sekolah
0
Jumlah Guru
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
5.000
10.000 15.000 20.000
2012
1.453
2013
1.397
2014
1.392
2015
1.391
2016
1.379
34
34
35
34
33
Jumlah Siswa
15.820 15.002 16.064 16.661 16.975
Gambar 9. Grafik jumlah Sekolah SMU, Siswa, dan Guru
Di Kota Surakarta selain SMU, sekolah kejuruan juga
menjadi alternatif masyarakat yang ingin memberikan pendidikan
bagi putra-putrinya. Jika dibandingkan dengan SMU, minat
Bapppeda Kota Surakarta
33
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
masyarakat hampir berimbang untuk menyekolahkan anaknya ke
SMK. Selain memberikan pengetahuan umum sekolah kejuruan
juga memberikan pendidikan ketrampilan yang mencukupi
sehingga lulusan SMK dapat bersaing di dunia usaha. Bisa dilihat
di tahun 2016, dengan jumlah sekolah 49 buah, SMK mempunyai
jumlah siswa sebanyak 22.970 orang.
Tabel 19. Jumlah Sekolah SMK, Murid, Guru
No
SMK
2012
Tahun
2014
2013
2015
2016
Ket
1
Jumlah Sekolah
a) Negeri
9
9
9
9
9
b) Swasta
40
40
41
41
40
2 Jumlah Siswa
a) Negeri
11,591 11,441 11,332 11252 11,390
b) Swasta
13,578 12,912 11,523 11804 11,580
3 Jumlah Guru
988
a) Negeri
953
967
1.002
992
1,127
b) Swasta
1,238
1,252
1,223
1,205
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (data per Desember 2016)
buah
buah
orang
orang
orang
orang
2016
2015
2014
2013
Jumlah Guru
2012
Jumlah Sekolah
0
Jumlah Guru
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
10.000
2012
2.191
2013
2.219
20.000
2014
2.115
30.000
2015
2.225
Jumlah Siswa
2016
2.
KATA PENGANTAR
Buku Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kota Surakarta
merupakan gambaran seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh
Kota Surakarta yang disusun dengan mengolah database 8 kelompok
data Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kota Surakarta. Dengan
ketersediaan data dan informasi Pembangunan Daerah Kota Surakarta ini
diharapkan dapat menjadi salah satu pendukung bagi pengambilan
keputusan dan kebijakan baik di Daerah maupun di Pusat, dan dapat
meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun program
berbasis data dan informasi, serta akan meningkatkan kapasitas daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah. Hal
tersebut sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 274, Perencanaan pembangunan
Daerah didasarkan pada data dan informasi yang dikelola dalam sistem
informasi pembangunan Daerah. Dengan pengoptimalan dan peningkatan
sistem informasi pemerintah daerah akan memperkuat kerja sama baik
antar Pemerintah Daerah maupun dengan Pemerintah Pusat.
Data yang tersaji dalam buku ini merupakan data yang terekam
sampai dengan Bulan Desember tahun 2016, sehingga secara bertahap
selalu diusahakan pembaharuannya serta penyempurnaan kualitas
maupun kuantitasnya. Kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan buku ini, diucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat
bagi penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat.
Kami berharap dukungan ini akan terus berlanjut sehingga kualitas data
dan informasi yang tersaji akan semakin baik.
Surakarta, Agustus 2017
Kepala Bapppeda Kota Surakarta
Ir. AHYANI, MA
Pembina Utama Muda
NIP. 19631123 199003 1 009
Bapppeda Kota Surakarta
i
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................... 2
B. Dasar Hukum........................................................................ 2
C. Maksud, Tujuan, Sasaran, dan Manfaat ............................... 4
D. Ruang Lingkup Data ............................................................. 5
BAB II Selayang Pandang Kota Surakarta ............................................ 6
A. Riwayat Pemerintahan Kota Surakarta ..................................6
B. Visi dan Misi Kota Surakarta Tahun 2016 – 2021 ................. 8
BAB III Geografi dan Pemerintahan .................................................... 10
A. Geografi ............................................................................... 10
1. Lahan persawahan...................................................... 11
2. Lahan Kering ................................................................ 12
B. Pemerintahan .................................................................... 14
1. Organisasi Pemerintahan ............................................ 14
2. Pegawai Negeri Sipil .................................................. 14
3. Pejabat Struktural dan Fungsional ............................... 15
BAB IV Sosial Budaya ........................................................................... 17
A. Kependudukan .................................................................... 17
1. Jumlah Penduduk .........................................................18
2. Komposisi Penduduk ....................................................18
3. Sebaran Penduduk .......................................................19
4. Lapangan Usaha dan Ketenagakerjaan ........................20
B. Kesehatan ............................................................................ 23
1. Sarana Kesehatan ....................................................... 24
2. Sarana Industri, Distribusi Obat dan Alat Kesehatan .... 27
3. Tenaga Kesehatan ....................................................... 28
C. Pendidikan............................................................................. 28
D. Kesejahteraan Sosial............................................................ 35
Bapppeda Kota Surakarta
ii
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
E. Keagamaan ........................................................................... 37
BAB V Sumber Daya Alam ..................................................................... 38
A . Pertanian .......................................................................... 38
B . Pertambangan dan Energi ................................................ 41
C . Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pertanahan .............. 41
BAB VI Infrastruktur ............................................................................... 43
A. Perumahan dan Permukiman .......................................... 43
B. Pekerjaan Umum.............................................................. 44
C. Pariwisata ......................................................................... 46
D. Perhubungan dan Transportasi ....................................... 48
BAB VII Ekonomi .................................................................................... 49
A.
B.
C.
Industri ........................................................................... 49
Perdagangan................................................................... 51
Lembaga Keuangan dan Koperasi ................................ 52
BAB VIII Keuangan Daerah .................................................................... 54
A . PDRB ............................................................................ 54
B.
C.
D.
E.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ...... 58
Pendapatan Asli Daerah (PAD) ..................................... 58
Pajak Daerah .................................................................. 59
Dana Perimbangan ........................................................ 60
BAB IX Politik, Hukum dan Keamanan ................................................. 61
A. Suprastruktural dan Infrastruktural Politik ....................... 61
B. Hukum ............................................................................. 62
C. Keamanan ....................................................................... 63
BAB X Insidensial ................................................................................... 65
A. Penyakit Menular ............................................................ 65
BAB XI Penutup ...................................................................................... 66
Bapppeda Kota Surakarta
iii
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah yang dipertegas dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD), Perencanaan pembangunan Daerah
didasarkan pada data dan informasi yang dikelola dalam sistem
informasi
pembangunan
Daerah.Dalam
rangka
mendukung
penyediaan data dan informasi hasil pembangunan, maka dilakukan
kerjasama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
hal penyediaan database yang dikemas dalam bentuk Sistem
Informasi Profil Daerah (SIPD). SIPD adalah suatu sistem pengelolaan
data dan informasi profil daerah untuk mendukung perencanaan,
pengendalian dan analisis kinerja pembangunan daerah dengan
memanfaatkan
teknologi
informasi.
Pengembangan
data
dan
informasi profil daerah, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas
daerah, komunikasi data dan informasi antar daerah, dan antara
daerah dengan pusat.
Sistem Informasi Pembangunan Daerah ini merupakan sistem
informasi berbasis Website yang menyajikan data base pembangunan
daerah yang menggambarkan seluruh potensi dan sumberdaya yang
dimiliki daerah. Data ini bersumber dari perangkat daerah dan instansi
terkait. SIPD ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan
stakeholder untuk mencari informasi tentang perkembangan dan
potensi yang ada di daerah. Selain itu SIPD ini diharapkan bisa
menjadi satu-stunya Pintu Gerbang penghimpun, penyedia data yang
akurat dan terbaru untuk perencanaan daerah.
Bapppeda Kota Surakarta
1
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Data Sistem Informasi Pembangunan Daerah mencakup 8
kelompok data, meliputi: Data Umum; Sosial Budaya; Sumber Daya
Alam; Infrastruktur; Industri, Perdagangan, Keuangan, Koperasi
Usaha dan Investasi; Ekonomi dan Keuangan; Politik, Hukum, dan
Keamanan serta Insidental dari setiap SKPD maupun instansi
pemerintah lainnya. Pengelompokan kedalam 8 Jenis kelompok data
tersebut merupakan standar yang terdapat dalam SIPD sehingga
daerah-daerah lain di Indonesia yang melaksanakan pendataan
dalam kemasan SIPD juga melaksanakan pendataan dalam 8 jenis
kelompok data dengan harapan bahwa kondisi masing-masing daerah
dapat dibandingkan secara nasional.
Sistem Informasi Pembangunan Daerah pada dasarnya memiliki
nilai yang sangat strategis bagi kepentingan Pusat dan Daerah,
apabila
keseluruhan aspek data yang
telah ditetapkan dapat
dipenuhi. Karena di dalamnya, SIPD berisi data-data mendasar yang
mampu memberikan gambaran Pembangunan Daerah. Sehingga
berbagai potensi daerah yang ada, dapat dikembangkan lebih lanjut
kearah yang lebih tepat dalam rangka mendukung eksistensi daerah
yang bersangkutan.
B . Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD)
Kota Surakarta ini adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Bapppeda Kota Surakarta
2
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi
Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4698);
f. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Surakarta
(Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2016 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Surakarta Nomor 57);
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;
Bapppeda Kota Surakarta
3
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
C . Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat
Maksud :
1. Menyediakan data dan informasi sebagai dasar kebijakan dalam
menyusun perencanaan pembangunan daerah;
2. Meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah untuk membangun
pola kerjasama berbasis data dan informasi;
3. Menyempurnakan dan mengupdate data base profil/pembangunan
daerah Kabupaten/Kota yang menggambarkan seluruh potensi
dan sumber daya yang dimiliki Kabupaten/Kota secara series
Tujuan :
1. Menyediakan data bagi pengambil kebijakan dan pemangku
kepentingan
2. Mewujudkan perencanaan pembangunan berbasis data
Sasaran : menyediakan analisis data dan informasi 8 kelompok data
pembangunan daerah yang komprehensif sebagai dasar dalam
pengambilan kebijakan daerah.
Manfaat :
1. Tersedianya data dasar perencanaan pembangunan
2. Memetakan potensi yang dimiliki dan permasalahan yang
dihadapi.
3. Sebagai masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan.
4. Mendukung pelaksanaan evaluasi pembangunan daerah.
5. Mendukung promosi potensi daerah.
Bapppeda Kota Surakarta
4
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
D . Ruang Lingkup Data
Ruang Lingkup Materi Sistem Informasi Pembangunan Daerah
ini adalah analisa indikator terdiri dari delapan kelompoktime serties 5
(lima) tahun, yaitu:
1) Data
Umum
mencakup
data
geografi
dan
pemerintahan,
demografi penduduk
2) Data sosial budaya mencakup, pendidikan, kesehatan, agama,
dan kesejahteraan sosial.
3) Sumber daya alam (SDA) mencakup pertanian, kehutanan,
kelautan, perikanan, peternakan, perkebunan; pertambangan dan
energy; lingkungan hidup, tata ruang & pertanahan.
4) Data infra struktur mencakup perumahan dan permukiman;
pekerjaan umum; pariwisata, pos, telekomunikasi & informatika;
perhubungan, dan transportasi.
5) Data Ekonomi mencakup industri, perdagangan, koperasi, usaha,
dan investasi; dan BUMD, Perbankan daerah dan Lembaga
Keuangan Daerah
6) Data Keuangan Daerah mencakup pengelolaan asset / barang
daerah; produk domestik regional bruto (PDRB), APBD, pajak,
dana perimbangan, PAD, Pinjaman daerah, retribusi daerah.
7) Data politik, hukum & keamanan mencakup politik dalam negeri &
pengawasan; hokum; keamanan dan ketertiban masyarakat
8) Data insidensial mencakup pengungsi, bencana alam, penyakit
menular, pencurian ikan; pembakaran hutan; dan pencuridan dan
penyelundupan kayu
Bapppeda Kota Surakarta
5
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
BAB II
SELAYANG PANDANG KOTASURAKARTA
A. Riwayat Pemerintahan Kota Surakarta
Kota Surakarta didirikan tahun 1745, yang ditandai dengan
dimulainya pembangunan Keraton Kasunanan sebagai ganti keraton di
Kartasura yang hancur akibat pemberontakan Mas Gerendi
Kuning)
yang
didukung
orang-orang
Tionghoa
guna
(Sunan
melawan
kekuasaan Pakubuwono (PB) II yang bertahta di Kartasura Tahun
1742. Sunan Kuning juga dibantu oleh kerabat-kerabat Keraton yang
tidak setuju dengan sikap Paku Buwono II yang mengadakan
kerjasama dengan Belanda. Salah satu pendukung pemberontakan
tersebut adalah Pangeran Sambernyowo (RM Said) yang merasa
kecewa karena daerah Sukowati yang dulu diberikan oleh Keraton
Kartosuro kepada ayahandanya dipangkas. Akibat dari pemberontakan
ini Raja Paku Buwono II terdesak mundur hingga ke Jawa Timur
tepatnya di wilayah Ponorogo. Paku Buwono II meminta bantuan
Belanda yang diwakili oleh VOC untuk menumpas pemberontakan ini.
Dengan bantuan pasukan Kompeni di bawah pimpinan Mayor Baron
Van
Hogendrof
serta
Adipati
Bagus
pemberontakan berhasil dipadamkan, dan
Suroto
dari
Ponorogo
Kartasura bisa direbut
kembali namun keraton sudah hancur dan dianggap "tercemar". Raja
Sunan Pakubuwono II memerintahkan Tumenggung Honggowongso
dan Tumenggung Mangkuyudo dengan dibantu pasukan Belanda
J.A.B. Van Hogendorf berusaha untuk mencari lokasi ibu kota kerajaan
yang baru. Pada tahun 1745, dengan berbagai pertimbangan fisik dan
supranatural, Paku Buwono II memilih Desa Sala – sebuah desa di tepi
sungai Bengawan Solo-sebagai daerah yang terasa tepat untuk
membangun istana yang baru. Sejak saat itulah, desa Sala segera
Bapppeda Kota Surakarta
6
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
berubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Pembangunan kraton baru ini
menurut catatan menggunakan bahan
kayu jati dari kawasan Alas
Donoloyo, hutan di daerah Wonogiri dan kayunya dihanyutkan melalui
sungai. Secara resmi, keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745
(atau Rabu Pahing 14 Sura 1670 Penanggalan Jawa, Wuku Landep,
Windu Sancaya). Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan
penetapan Pemerintah Tahun 1946 Nomor 16/SD, yang diumumkan
pada Tanggal 15 Juli 1946 dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor
historis sebelumnya, kemudian ditetapkanlah tanggal 16 Juni 1946
sebagai hari jadi Pemerintah Daerah Kota Surakarta. Secara de facto
sejak tanggal 16 Juni 1946 tersebut Pemerintah Daerah
Kota
Surakarta berhak mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri,
sekaligus
menghapus
kekuasaan
kerajaan
Kasunanan
dan
Mangkunegaran (Sumber: Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun
2010 Nomor 12).
Dilihat dari sisi perkembangan Pemerintahan di Kota Surakarta,
periode pemerintahan secara umum dapat dibagi menjadi tujuh, yaitu
(Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 12):
1) Periode Pemerintahan Daerah Kota Surakarta, yaitu mulai tanggal
16 Juni 1946 sampai dengan berlakunya Undang-Undang No.16
Tahun 1947, yang ditetapkan pada tanggal 5 Juni 1947.
2) Periode Pemerintahan Haminte Surakarta, yaitu sejak berlakunya
Undang-Undang No.16 Tahun 1947 sampai dengan berlakunya
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948, yang ditetapkan pada
tanggal 10 Juli 1948.
3) Periode Pemerintahan
Daerah
Kota
Surakarta,
yaitu
sejak
berlakunya Undang-Undang No. 22 Tahun 1948, yang ditetapkan
pada tanggal 10 Juli 1948 sampai dengan berlakunya UndangUndang No.1
Tahun 1957, yang ditetapkan pada tanggal 18
Januari 1957.
Bapppeda Kota Surakarta
7
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
4) Periode Pemerintahan Daerah Kotapraja Surakarta, yaitu sejak
berlakunya Undang-Undang No.1 Tahun 1957 sampai dengan
berlakunya Undang-Undang No.18 Tahun 1965, yang ditetapkan
pada tanggal 1 September 1965.
5) Periode
Pemerintahan
Kotamadya
Surakarta,
yaitu
sejak
berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 sampai dengan
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tanggal 4 Mei 1999.
6) Periode Pemerintahan Kota Surakarta,
yaitu sejak berlakunya
Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
7) Periode Pemerintahan Kota Surakarta,
yaitu sejak berlakunya
Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sampai sekarang.
B. Visi dan Misi Kota Surakarta Tahun 2010-2016
Berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Surakarta Tahun 2016 – 2021, Visi WalikotaWakil Walikota Surakarta terpilih Tahun 2016-2021, ditetapkan sebagai
visi pembangunan jangka menengah daerah Kota Surakarta Tahun
2016–2021 adalah :
Misi
Kepala
Daerah
Terpilih
tahun
2016-2021
adalah
“Mewujudkan Masyarakat Surakarta yang Waras, Wasis, Wareg,
Mapan, dan Papan.” Penjabaran misi RPJMD Kota Surakarta Tahun
2016-2021 dilakukan dengan meyelaraskan misi kepala daerah terpilih
Bapppeda Kota Surakarta
8
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
dengan misi RPJPD Kota Surakarta Tahun 2005-2025. Penjabaran misi
pembangunan Kota Surakarta Tahun 2016-2021 dirumuskan sebagai
berikut:
1.
Waras
Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dalam
lingkungan hidup yang sehat.
2.
Wasis
Mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkualitas, berdaya saing,
mandiri, dan berkarakter menjunjung tinggi nilai–nilai luhur dan
melestarikan warisan budaya daerah.
3.
Wareg
Mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri, dan berkeadilan
mampu memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan rohani.
4.
Mapan
Mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai, berkeadilan,
berkarakter, dan berdaya saing melalui pembangunan daerah yang
akuntabel (sektoral, kewilayahan, dan kependudukan) dan tata
kelola pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, responsif dan
melayani.
5.
Papan
Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan kebutuhan
perumahan
dan
permukiman,
tempat
untuk
berusaha
dan
berkreasi, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum perkotaan
yang berkeadilan, serta berwawasan kependudukan, lingkungan,
dan budaya.
Bapppeda Kota Surakarta
9
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
BAB III
GEOGRAFI DAN PEMERINTAHAN
A. Geografi
Dari sisi letak geografis,
Kota Surakarta atau Kota Solo
berada di cekungan antara lereng
pegunungan
pegunungan
Lawu
Merapi
dan
dengan
ketinggian sekitar 92 m di atas
permukaan laut, terletak di antara
110°45'15" - 110° 45'35" Bujur Timur dan 7°36’- 7°56’ Lintang Selatan.
Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah sungai besar, yaitu
Sungai Bengawan Solo, Kali Jenes, dan Kali Pepe.
Kota Surakarta di bagian selatan dibatasi oleh Kabupaten
Sukoharjo, bagian timur dibatasi oleh Kabupaten Karanganyar dan
Sukoharjo, bagian utara dibatasi oleh Kabupaten Boyolali dan
Karanganyar, dan bagian barat dibatasi oleh Kabupaten Karanganyar
dan Kabupaten Sukoharjo. Kota Surakarta dibagi menjadi 5 wilayah
kecamatan yang terdiri dari 51 wilayah kelurahan.
Dengan luas sekitar 4.406 ha, Kota Surakarta memiliki lahan
yang cukup datar dimana 3.537 ha atau 80,3 % berupa lahan dengan
kemiringan 0-2%, sedangkan sisanya 866 ha atau 19,7% berupa lahan
bergelombang dengan kemiringan 2-15%. Luasan setiap kecamatan
secara rinci dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Bapppeda Kota Surakarta
10
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Luas Wilayah
Kecamatan
Kelurahan
RW
RT
(Ha)
1. Laweyan
11
105
457
863,83 (19,61%)
2. Serengan
7
72
312
319,4 (7,25%)
3. Pasar Kliwon
9
100
422
481,52 (10,93%)
4. Jebres
11
151
646
1258,18 (28,57%)
5. Banjarsari
13
176
877
1481,1 (33,63%)
Total
51
604
2714
100%
Sumber : Bag.Pemerintahan Setda Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
1. Lahan Persawahan
Pada tahun 2016 luas lahan persawahaan tercatat hanya
sebesar 82 Ha yang terbagi atas lahan sawah teririgasi 60Ha dan
sawah tadah hujan seluas 22Ha. Data terkait luas lahan
Persawahan di Kota Surakarta dapat dilihat dalam data berikut :
Tabel 2. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Irigasi (Ha)
No
Jenis Lahan Sawah
1 Sawah Teririgrasi
2 Sawah Tadah Hujan
3 Pasang Surut
4 Sawah Lainnya
Total Luas Lahan
2012
130,98
Tahun
2013
2014
130,98 127,48
2015
127
2016
60
4,05
4,05
4,05
3
22
0
0
135,03
0
0
135,03
0
0
131,53
0
0
130
0
0
82
Sumber : Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta (data
perDesember 2016)
Bapppeda Kota Surakarta
11
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
140
130,98 130,98 127,48
127
120
(Ha)
100
80
60
60
40
22
20
4,05
4,05
4,05
3
0
sawah irigasi
2012
2013
sawah tadah hujan
2014
2015
2016
Gambar 1. Perkembangan Lahan Sawah di Kota Surakarta
Meskipun demikian secara periodik telah terjadi alih fungsi dan
lahan sawah menjadi lahan bukan sawah yang ditunjukkan dengan
luas sawah irigasi pada tahun 2015
luas total sawah 130
Ha
berubah fungsi sehingga pada tahun tahun 2016 luas sawah
menyusut menjadi 82 Ha. Hal ini disebabkan karena penggunaan
untuk lahan permukiman, untuk ladang maupun usaha lain dan
fasilitas
umum
maupun
sarana
kerja
yang
terkait
dengan
penggunaan lahan diluar sektor pertanian.
2. Lahan Kering
Lahan kering yang ada di Kota Surakarta sebagian besar
penggunaannyaadalah lahan pemukiman seluas 2.880 ha (80%),
lahan untuk usaha lain sebesar 389 ha (11%), hanya sedikit yang
digunakan untuk ladang, yaitu 98 ha (3%) dan yang belum
diusahakan hampir mendekati 1%.
Bapppeda Kota Surakarta
12
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
3%
11%
LADANG KERING
PEMUKIMAN
JASA / TANAH LAINNYA
86%
Gambar 2. Penggunaan Lahan Kering di Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 3. Luas Penggunaan Lahan Kering di Kota Surakarta (Ha)
Tahun
Jenis Lahan
Kering
2012
2013
2014
2015
1 Rawa-rawa
0,00
0,00
0,00
0,00
2 Ladang (Tegalan)
126,02
126,02
125,99
125
3 Perkebunan
0,00
0,00
0,00
0,00
4 Permukiman
2.809,64 2.809,64 2.848,17
2.859
5 Usaha Lain
1.231,41 1.231,41 1.231,41
1.231
6 Padang Rumput
0,00
0,00
0,00
0,00
7 Lahan Industri
97,72
97,72
97,32
97
8 Belum/Tidak
2,71
2,71
2,71
2
Diusahakan
Total Luas Lahan
625,89 4.267,50 4.267,50 4.267,50
Sumber : Badan Pertanahan Kota Surakarta (data per Desember 2016)
No
2016
0,00
98
0,00
2.880
386
0,00
98
35
3.539
Luas lahan kelima kecamatan, sebagian besar bahkan lebih dari
separuh lahannya digunakan untuk lahan perumahan. Untuk
Kecamatan Jebres lahan untuk Jasa 14% merupakan lahan untuk
jasa dimana lahan ini digunakan untuk Perguruan Tinggi UNS, STSI,
Solo Technopark dan Terminal Peti Kemas. Pada kecamatan ini
Bapppeda Kota Surakarta
13
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
juga rnasih terdapat tanah tegalan 6,5% di Kelurahan Mojosongo,
berupa perkebunan rakyat yang banyak diusahakan untuk kayu jati.
B. Pemerintahan
1. Organisasi Pemerintahan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota
Surakarta, dalam struktur kepemerintahan Kota Surakarta dipimpin
oleh seorang Walikota dan seorang Wakil Walikota. Dalam
pelaksanaan tugas pemerintahan dibantu Sekretariat Daerah
(Setda) yang membawahi 3 asisten. Untuk pelaksanaan teknis
pemerintahan daerah, walikota dibantu oleh Lembaga Teknis
Daerah yang terdiri atas 22 Dinas, 3 Badan, 2 Kantor, 10 Bagian
dan 1 Inspektorat.
2. Pegawai Negeri Sipil
Jumlah Pegawal Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota
Surakarta jika dilihat dari tahun ke tahun terjadi fluktuasi. Tetapi
secara umum jumlah PNS menurun dari total 9.751 orang PNS pada
tahun 2012menjadi 8.912 orang PNS pada tahun 2016 hal ini
disebabkan
adanya
beberapa
hal
diantaranya
penambahan
pegawai dari honorer dan aturan minimal jam mengajar bagi guru
bersertifikasi sehingga pengangkatan guru baru menjadi lebih sulit.
Tabel 4. Jumlah Aparatur Pemerintahan Kota Surakarta (Orang)
Golongan PNS
1). Golongan I
2). Golongan II
Bapppeda Kota Surakarta
2012
2013
397
1.504
397
1.305
Tahun
2014
346
1.245
2015
2016
309
1.385
268
1.315
14
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Golongan PNS
3). Golongan III
4). Golongan IV
Total
2012
2013
4.197
3.653
9.751
4.074
3.599
9.375
Tahun
2014
4.053
3.503
9.147
2015
2016
4.254
3.377
9.325
4.194
3.135
8.912
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota
Surakarta (Desember 2016)
Untuk perkembangan jumlah PNS di Kota Surakarta dari Tahun
2012 sampai dengan 2016 yang dirinci menurut golongan I
sampai dengan golongan IV dapat dilihat seperti gambar 5 grafik
berikut :
4500
4000
3500
3000
Golongan I
2500
Golongan II
2000
Golongan III
1500
Golongan IV
1000
500
0
2012
2013
2014
2015
2016
Gambar 5. Grafik Perkembangan Aparatur Pemkot Surakarta
3. Pejabat Struktural dan Fungsional
Formasi jabatan Struktural dan Fungsional Perangkat Daerah di
Kota Surakarta tercatat secara keseluruhan sejak tahun 2012
sampai dengan tahun 2016 ini terjadi pasang surut. Jumlah pejabat
struktural eselon II sampai dengan eselon IV sejak tahun 2012
hingga tahun 2016 ini mengalami penurunan dari 914 di tahun 2012
menjadi 863 orang di tahun 2016. Jumlha pejabat fungsional juga
mengalami penurunan dari 8.837 orang di tahun 2012 menjadi 8.049
Bapppeda Kota Surakarta
15
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
orang di tahun 2016.
Tabel 5. Jumlah Jabatan Struktural di Lingkungan Pemkot Surakarta
Tahun
2012
2013
2014
2015
Eselon II
27
31
30
30
Eselon III
128
130
129
129
Eselon IV
726
740
738
734
Eselon V
33
35
35
33
JFK
6.116
5.920
5.771
5.695
JFU
2.721
2.519
2.444
2.704
TOTAL
9.751
9.375
9.147
9.325
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Surakarta (Data per Desember 2016)
Eselon
Bapppeda Kota Surakarta
2016
28
120
685
30
5.593
2.456
8.912
Daerah Kota
16
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
BAB IV
SOSIAL BUDAYA
Bab
IV
menyajikan
data-data
kependudukan,
kesehatan,
pendidikan, kebudayaan, olah raga, kesejahteraan sosial dan data
keagamaan.
A. Kependudukan
Data penduduk sangat penting karena menjadi dasar dalam
perencanaan
kebutuhan
sarana
publik
(transportasi,
pendidikan,
kesehatan, dll) dan juga sebagai dasar perencanaan kebutuhan
masyarakat lainnya seperti sandang, papan, produk industri, jasa dan
sebagainya menuju masyarakat yang berkualitas. Tujuan ini sejalan
dengan visi pembangunan yang menempatkan penduduk sebagai
sasaran pembangunan dan sekaligus pelaku pembangunan. Dengan
data
kependudukan yang
valid
(benar dan
akurat) dan selalu
diperbaharui, maka diharapkan semua perencanaan, yang berdasarkan
data
kependudukan,
menjadi
perencanaan
yang
sesuai
dengan
kebutuhan dan tepat sasaran.
1. Jumlah Penduduk
Data penduduk Kota Surakarta termasuk yang dinamis, selalu
mengalami perubahan dari waktu ke waktu, karena itu perlu
diperbarui (update) secara berkala dengan mekanisme pengumpulan
data secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga
tingkat
kota.
Menurut
data
yang
diperbarui
melalui
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, pada tahun 2016 jumlah
penduduk wajib KTP Kota Surakarta tercatat 426.663orang.
Sementara itu, julah keseluruhan penduduk d Kota Surakarta tahun
2016 tercatat 570.876orang.
Bapppeda Kota Surakarta
17
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 6. Jumlah Penduduk Kota Surakarta (Orang)
Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Total
2012
2013
266.724 273.012
278.929 278.114
545,653 551.126
Tahun
2014
273.038
279.612
552.650
2015
275. 266
282. 340
557. 606
2016
282.336
288.540
570.876
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta (Data per
Desember 2016)
580000
560000
570876
545653
551126
552650
2013
2014
557606
540000
520000
500000
2012
2015
2016
Pertumbuhan Penduduk
Gambar 3. Grafik Pertumbuhan Penduduk
2. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk Kota Surakarta pada tahun 2016 jumlah
penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk laki-laki
dengan sex ratio sebesar 97,85%, yaitu mengalami sedikit
penurunan sex ratio jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang
memiliki sex ratio sebesar 97,21%. Dilihat dalam kurun waktu lima
tahun dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 jumlah penduduk
perempuan di Kota Surakarta selalu lebih banyak dibandingkan
jumlah penduduk laki-laki. Di Tahun 2016 sekarang ini jumlah
penduduk wanita tercatat sebesar 288.540jiwa (50,54%) dan
penduduk laki-laki tercatat 282.336(49,46%). Walaupun jumlah
penduduk
perempuan
selalu
lebih
banyak,
dengan
melihat
perbedaan angka-angka tersebut komposisi jumlah penduduk
Bapppeda Kota Surakarta
18
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
perempuan dan laki-laki tidak berbeda secara signifikan.
300000
200000
Laki-laki
Perempuan
100000
0
2012
2013
2014
2015
2016
Gambar 4. Komposisi Penduduk Pria dan Wanita
3. Sebaran Penduduk
Sebaran penduduk Kota Surakarta tersebar di 5 kecamatan 51
kelurahan.
Di
tingkat
kecamatan
terlihat
bahwa
Kecamatan
Banjarsari memiliki penduduk paling besar pada tahun 2016 yaitu
181.006 jiwa atau 31,71% dari total jumlah penduduk.Sedangkan
Kecamatan Serengan memiliki penduduk paling kecil yaitu 54.649
jiwa atau 9,57% dari total jumlah penduduk Kota Surakarta. Data
terkait sebaran penduduk Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 7. Sebaran Penduduk Tingkat Kecamatan
Jumlah
Penduduk ( % )
Luas Wilayah
(km2)
1 Laweyan
17,93%
8,638
11.847
2 Serengan
9,57%
3,194
17.110
3 Pasar Kliwon
15,18%
4,815
18.002
4 Jebres
25,61%
12,582
11.620
5 Banjarsari
31,71%
14,811
12.221
No
Kecamatan
Kepadatan
(jiwa/km2)
Total
100%
44,040
12.963
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Surakarta (Data per
Desember 2016)
Bapppeda Kota Surakarta
19
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Dari sebaran penduduk di atas diketahui Kecamatan Banjarsari
memiliki jumlah penduduk yang paling besar, tetapi karena
daerahnya cukup luas maka tingkat kepadatan Banjarsari justru lebih
rendah dibanding Kecamatan Serengan yang memiliki jumlah
penduduk terkecil. Wilayah paling padat penduduknya adalah
Kecamatan Pasar Kliwon, dan kepadatan penduduk paling kecil
adalah Kecamatan Jebres.
4. Lapangan Usaha dan Ketenagakerjaan
Kota Surakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia
memiliki struktur tenaga kerja yang hampir sama, yaitu didominasi
oleh sektor perdagangan, rumah makan dan hotel. Dari tabel
perkembangan lapangan usaha ini terlihat sektor perdagangan
menyerap tenaga kerja relatif tinggi dalam kurun waktu lima tahun
terakhir. Sektor perdagangan mampu menyerap tenaga kerja lebih
dari 108 ribu orang. Lapangan usaha sektor ini sejak tahun 2012
sampai dengan tahun 2016 selalu menempati urutan pertama di
Kota Surakarta dan rata-rata menyerap tenaga kerja diatas 40,14%.
Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha (Orang)
No
1
2
Lapangan Usaha
Pertanian, kehutanan,
perkebunan dan
perikanan
Pertambangan dan
penggalian
Tahun
2012
2.034
2013
2.015
2014
1.586
2015
2.073
2016
1840
339
348
365
342
364
3
Industri pengolahan
49.748
58.584
50.956
64.014
62,226
4
Listrik , gas dan air
1.068
1.042
430
459
426
5
Bangunan
Perdagangan besar,
eceran, rumah makan
dan hotel
Angkutan,
penggudangan dan
17.111
14.107
10.701
11.638
13,658
84.608
95.302
84.693
97.710
108,207
15.847
10.772
29.052
14.034
12,643
6
7
Bapppeda Kota Surakarta
20
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
No
Tahun
Lapangan Usaha
2012
2013
2014
2015
2016
komunikasi
8
Keuangan, asuransi,
usaha sewa bangunan,
tanah dan jasa
perusahaan
12.748
12.226
13.750
13.832
16,612
9
Jasa kemasyarakatan
65.865
61.225
68.331
54.132
55,223
246.768
235.998
249.368
255.621
269,543
Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
Sektor ketiga yang terbesar menyerap tenaga kerja adalah
sektor jasa kemasyarakatan. Sektor ini mampu menyerap lebih dari
55 ribu tenaga kerja atau sebesar 20,49% dari total tenaga kerja.
Untuk sektor industri pengolahan menempati urutan kedua dengan
menyerap tenaga kerja lebih dari 62 ribu orang.
Pada tahun 2016, ketiga sektor ini mampu menyerap tenaga
kerja yang cukup besar yaitu dikisaran 83,72%. Dari delapan sektor
yang ada, nampaknya sektor perdagangan mengalami kenaikan
penyerapan tenaga kerja. Sebanding dengan itu sektor-sektor
lainnya juga mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja.
2016
108.207
62.226
1.840
364
55.223
426
13.658
12.643 16.612
Gambar 5. Pekerjaan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016
Bapppeda Kota Surakarta
21
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Keadaan ketenagakerjaan di Kota Surakarta jika dilihat dalam
lima
tahun
terakhir
mengalami
pasang
surut
meskipun
prosentasenya tidak begitu besar. Untuk TKI di luar negeri tahun ini
mengalami peningkatan dibanding tahun 2015. Jumlah tenaga kerja
PHK terjadi peningkatan signifikan, pada tahun 2015 terdapat 32
kasus PHK dengan jumlah tenaga kerja di PHK sebanyak 32 orang,
sedangkan tahun 2016 terjadi 16 kasus PHK dengan jumlah tenaga
kerja di PHK sebanyak 110 orang. Krisis ekonomi global berimbas
pada kondisi nasional dan daerah. Kondisi ketenagakerjaan di Kota
Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Kondisi Ketenagakerjaan
No
1
2
3
4
Jumlah
kesempatan
Kerja
TKI Diluar
Negeri
(Penempatan
TKI)
Kasus PHK
Jumlah Orang
Terkena PHK
2012
2.406
2013
2.194
Tahun
2014
1.366
35
21
41
14
15
18
32
18
18
24
90
32
32
18
110
2015
1.200
2016
1.061
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta dan BPS Kota
Surakarta(Data per Desember 2016)
Keterangan:
Angkatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bekerja dan atau mencari pekerjaan.
Penduduk yang bekerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas
yang melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling
sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu dari saat
Bapppeda Kota Surakarta
22
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
dilakukan survey.
Mencari pekerjaan atau pengangguran terbuka adalah seseorang
yang tidak bekerja dan pada saat survey orang tersebut sedang
mencari pekerjaan
Setengah pengangguran adalah orang yang bekerja kurang dari
35 jam/minggu.
B. Kesehatan
Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan penduduk,
pemerintah Kota Surakarta berupaya menyediakan sarana dan
prasarana kesehatan disertai tenaga kesehatan yang memadai baik
secara kualitas maupun kuantitas. Upaya ini bertujuan agar tempat
pelayanan kesehatan mudah dikunjungi dengan biaya yang relatif
terjangkau oleh masyarakat. Selain meningkatkan prasarana dan
sarana kesehatan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan
masyarakatnya
adalah
dengan
Program
PKMS
(Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta). PKMS ini terbagi
dalam dua jenis, yaitu untuk masyarakat miskin berhak mendapatkan
Kartu PKMS Gold, dan PKMS Silver bagi masyarakat yang tidak masuk
kategori penduduk miskin dan bukan PNS.
1. Sarana Kesehatan
a. Posyandu
Jumlah posyandu untuk tahun 2016 tidak mengalami
peningkatan dari tahun 2015 yaitu sebanyak 602 unit. Keberadaan
posyandu umumnya berada pada tingkat RW. Hampir semua RW
yang ada di wilayah Kota Surakarta telah memiliki posyandu
sebagai ujung tombak unit pelayanan kesehatan berbasis
kemasyarakatan.
Bapppeda Kota Surakarta
23
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Posyandu
Posyandu
603
602
2012
602
2013
602
2014
602
2015
2016
Gambar 6. Perkembangan Posyandu di Surakarta
Dengan data ini terlihat partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kesehatan mandiri cukup tinggi, ini terbukti dengan
jumlah posyandu aktif sebesar 602 unit yang tersebar di 51
kelurahan.
Kegiatan
posyandu
dalam
membina
kesehatan
masyarakat berupa pemberian imunisasi, penimbangan bayi,
pemberian gizi bayi dan informasi kesehatan kepada masyarakat.
Posyandu juga membina kader-kader kesehatan masyarakat yang
akan terus menerus mengawasi kondisi kesehatan masyarakat di
sekitarnya.
b. Puskesmas
Jumlah Puskemas Induk pada tahun 2016 tidak mengalami
peningkatan dibanding tahun 2015 yaitu 17 unit. Demikian juga
dengan puskesmas keliling dibandingkan dengan tahun 2015 tidak
mengalami peningkatan yakni 17 unit puskesmas keliling. Untuk
Puskemas Pembantu (Pustu) dibandingkan dengan tahun 2015,
pada tahun 2016 ini mengalami kenaikan, yaitu 25 unit puskesmas
pembantu menjadi 26. Daftar puskesmas, wilayah kelurahan, dan
alamatnya pada tahun 2016 seperti tabel di bawah ini :
Bapppeda Kota Surakarta
24
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 10. Puskesmas di Kota Surakarta
No.
NAMA TEMPAT
ALAMAT
KECAMATAN
Jl. Sidoluhur no. 29 Rt 03/IV
Laweyan
Songgalan Pajang
Jl. Kiageng Manger Gg.II
2
Penumping
Laweyan
Penumping
Jl. Flamboyan Dalam no. 2 Rt
3
Purwosari
Laweyan
002/XI Purwosari
Jl. Pringgodani no. 34
4
Kratonan
Serengan
Kratonan
Kartopuran RT 12/V
5
Jayengan
Serengan
Jayengan
6
Gajahan
Pasar Kliwon
Jl. Veteran no. 46 Gajahan
Jl. S. Indragiri RT 04/I
7
Sangkrah
Pasar Kliwon
Sangkrah
Sibela Timur no. 1 Perum
8
Sibela
Jebres
Mojosongo
Jl. Suryo no. 49
9
Purwodiningratan
Jebres
Purwodiningratan
10 Ngoresan
Jebres
Jl. Kartika IV no. 2 RT 03/18
Jl. Waringin no. 1 RT 03/13
11 Pucangsawit
Jebres
Pucangsawit
Jl. Bone Utara no. 38
12 Banyuanyar
Banjarsari
Banyuanyar
Jl. Srigunting VII / 11
13 Manahan
Banjarsari
Manahan
Jl. Sriwijaya Utara III / 5
14 Nusukan
Banjarsari
Nusukan
Bibis Wetan RT 03/19
15 Gilingan
Gilingan
Banjarsari
Jl. D.I. Panjaitan no. 5
16 Setabelan
Banjarsari
Setabelan
Jl. Kelud Barat RT 06 /13
17 Gambirsari
Banjarsari
Kadipiro
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
1
Pajang
Telp
0271 - 714594
0271 - 714832
0271 - 716333
0271 - 655539
0271 - 641257
0271 - 654077
0271 - 655061
0271 - 854252
0271 - 647545
0271 - 646919
0271 - 648990
0271 - 719313
0271 - 719313
0271 - 717736
0271 - 637025
0271 - 641033
0271 - 857376
Data terkait posyandu dan puskesmas di Surakarta dapat
dilihat dalam table berikut:
Bapppeda Kota Surakarta
25
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 11. Jumlah Posyandu dan Puskesmas di Kota Surakarta (Unit)
Sarana
Kesehatan
1 Posyandu
2 Puskesmas
a). Induk
b). Pembantu
c). Keliling
No
2012
602
2013
602
Tahun
2014
602
17
25
17
17
26
17
17
26
17
2015
603
2016
602
17
25
17
17
26
17
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
30
25
26
26
25
26
25
20
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
15
10
5
0
induk
pembantu
2012
2013
2014
keliling
2015
2016
Gambar 7. Perkembangan Puskesmas Kota Surakarta
c. Rumah Sakit
Data Rumah Sakit Umum Pemerintah untuk type A sebanyak
1 unit (RS Moewardi) dan rumah sakit tipe C sebanyak 1 unit.
Untuk rumah sakit umum swasta, Kota Surakarta memiliki rumah
sakit tipe B sebanyak 3 unit, tipe C sebanyak 3 unit, dan tipe D
sebanyak 2 unit. Untuk rumah sakit khusus tahun 2016 terdapat 3
unit.
Bapppeda Kota Surakarta
26
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 12. Jumlah Rumah Sakit Menurut Tipe Rumah Sakit (Unit)
Tahun
Tipe Rumah Sakit
2012 2013 2014 2015 2016
a. Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD)
1
1
1
1). Tipe A
1
1
0
0
0
2). Tipe B
0
0
1
1
1
3). Tipe C
0
1
0
0
0
4). Tipe D
1
0
b. Rumah Sakit Umum
Swasta
0
0
1). Tipe A
0
0
0
3
3
2). Tipe B
2
3
3
4
3
3). Tipe C
5
3
2
1
2
4). Tipe D
1
1
1
c. Rumah Sakit Khusus
0
0
0
0
3
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
2. Sarana Industri, Distribusi Obat dan Alat Kesehatan
Secara umum sarana industri kesehatan pada tahun 2016
mengalami peningkatan jumlah dibanding dengan tahun 2015, yaitu
apotek sebanyak 168 unit, dan mengalami penurunan untuk
pedagang besar farmasi jumlah sebanyak 34 unit di tahun 2015 dan
menurun menjadi 32 unit di tahun 2016. Sedangkan yang tidak
mengalami perubahan adalahtoko obat sebanyak 23 unit.. Untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini.
Tabel 13. Jumlah Pedagang Farmasi di Kota Surakarta (Unit)
Tipe Pedagang farmasi
2012
2013
Tahun
2014
2015
2016
a. Pedagang Besar
0
0
33
34
32
Farmasi
161
163
171
166
168
c. Apotik
21
20
20
23
23
d. Toko Obat
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
Bapppeda Kota Surakarta
27
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
3. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang ada di Kota Surakarta terdiri dari
tenaga dokter, keperawatan, gizi, farmasi, teknis medis, kesehatan
masyarakat, dan sanitasi. Secara umum jumlah tenaga kesehatan
pada tahun 2016 mengalami peningkatandibandingkan tahun 2015.
Tabel 14. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kota Surakarta (Orang)
No
Tenaga Kesehatan
1
2
3
4
5
2012
2013
Tahun
2014
246
294
85
2.274
314
75
2015
619
601
198
2.493
410
39
2016
Dokter Umum
178
255
619
Dokter Spesialis
154
272
601
Dokter Gigi
51
72
198
Perawat
2.068
2.317
2.735
Bidan
294
299
466
Ahli Penyehatan
35
58
39
6
Lingkungan
332
381
7
Apoteker
78
323
381
90
76
8
Ahli Gizi
83
72
81
9
Analis Laboratorium
150
252
192
192
285
61
61
10 Ahli Rontgen
52
68
0
Pranata Laboratorium
11 Kesehatan
150
252
192
192
285
35
58
75
39
39
12 Sanitarian
Total
3.328
4.298
4.230
5.301
5.729
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
Untuk tahun 2016 jumlah tenaga dokter yang ada di wilayah
Surakarta masih sama dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 619
dokter. Sedangkan tenaga perawat mengalami peningkatan dari
2.493 di tahun 2015 menjadi 2.735 di tahun 2016.
C. Pendidikan
1. Sarana Pendidikan
Kualitas pendidikan yang memadai diperlukan penduduk
untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Tingginya permintaan
Bapppeda Kota Surakarta
28
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
jasa pendidikan menuntut tersedianya penyelenggara pendidikan
yang makin bermutu.
Kebijakan
pemerintah
untuk
meningkatkan
kualitas
sumberdaya manusia ini didasarkan kepada pemikiran bahwa
pendidikan tidak sekedar menyiapkan peserta didik agar mampu
masuk dalam pasaran kerja, namun lebih dari itu, pendidikan
merupakan salah satu pembangunan watak bangsa (national
character
building),
seperti
kejujuran,
keadilan,
keikhlasan,
kesederhanaan dan keteladanan.
Dengan meningkatnya pendapatan penduduk dan semakin
majunya ilmu pengetahuan, maka masyarakat mulai menuntut
adanya peningkatan sarana dan mutu pendidikan. Pemerintah
beserta
pihak
swasta
harus
mampu
memenuhi
kebutuhan
pendidikan tinggi yang berkualitas. Untuk itu beberapa upaya
pemerintah telah banyak dilakukan antara lain pengadaan sarana
dan peralatan belajar, penyempurnaan kurikulum, penataran guru,
dan perbaikan gedung sekolah dasar.
Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan bagi anakanaknya cukup tinggi. Dilihat selama kurun waktu lima tahun dari
tahun 2012 sampai 2016 jumlah siswa TK mengalami kenaikan dari
tahun 2012 ke tahun 2013 dan sebaliknya mengalami penurunan di
tahun 2014. Namun demikian jika dibandingkan dengan tahun
2014, tahun 2015 mengalami peningkatan jumlah siswa menjadi
16.182 dan menurun lagi di tahun 2016 menjadi 16.005 siswa.
Tabel 15. Jumlah Sekolah TK, Murid, Guru
No
1
Taman Kanakkanak (TK)
Jumlah Sekolah
a) Negeri
Bapppeda Kota Surakarta
Tahun
2012
2
2013
2
2014
2015
2
Ket
2016
2
2
buah
29
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
No
Taman Kanakkanak (TK)
Tahun
Ket
2012
291
2013
293
2014
293
2015
324
2016
324
buah
214
17.485
223
16.627
132
16.175
252
15.930
245
15.760
orang
orang
16
18
18
19
19
a) Negeri
1.291
1.305
1.310
1.259
1.320
b) Swasta
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
orang
orang
2
b) Swasta
Jumlah Siswa
3
a) Negeri
b) Swasta
Jumlah Guru
2016
2015
2014
Jumlah Guru
2013
Jumlah Sekolah
2012
Jumlah Siswa
0
Jumlah Guru
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
5.000
10.000
15.000
20.000
2012
1.339
2013
1.278
2014
1.328
2015
1.323
2016
1.307
326
326
295
295
293
16.005
15.955
16.307
16.850
17.699
Gambar 8. Grafik jumlah Sekolah TK, Siswa dan Guru
Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Dari Tahun 2012 sampai
dengan tahun 2016 jumlah sekolah negeri dan swasta untuk
jenjang SD didominasi oleh pendidikan Negeri. Tahun 2016
dominasi sekolah negeri sebesar 66,40 % dimana jumlah SD
negeri terdapat 166 unit sekolah dan swasta hanya 84 unit
(33,60%). Jumlah murid SD Negeri sebanyak 34.847 orang dan
SD swasta 27.501 orang.
Bapppeda Kota Surakarta
30
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
Tabel 16. Jumlah Sekolah SD, Murid, Guru
No
Sekolah Dasar (SD)
2012
2013
Tahun
2014
2015
2016
1
Jumlah Sekolah
177
170
166
a) Negeri
189
182
85
85
84
b) Swasta
79
84
2 Jumlah Siswa
a) Negeri
41,365 39,632 38,531 36.671 34.847
b) Swasta
24,485 25,564 26,144 27.568 27.501
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
2016
2015
2014
Jumlah Sekolah
2013
Jumlah Siswa
2012
0
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
20.000
40.000
60.000
80.000
2012
268
2013
266
2014
262
2015
255
2016
250
65.850
65.196
64.675
64.239
62.347
Gambar 15. Grafik jumlah Sekolah SD, Siswa dan Guru
Pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP),
Jumlah sekolah negeri dan swasta untuk jenjang SLTP didominasi
oleh pendidikan swasta sebesar 62 % dimana pada tahun 2016
jumlah SLTP swasta berjumlah 48 sedangkan jumlah SLTP Negeri
sebanyak 27 unit. Tetapi jika dibandingkan dengan jumlah murid
yang masuk, maka jumlah murid SLTP Negeri jauh lebih banyak
yang masuk ke sekolah negeri dengan porsi untuk SLTP Negeri
Bapppeda Kota Surakarta
31
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
hingga 19.124 murid pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa
sekolah lanjutan negeri masih lebih diminati oleh masyarakat
dibandingkan dengan sekolah swasta.
Tabel 17. Jumlah Sekolah SLTP, Murid, Guru
No
SLTP
2012
2013
Tahun
2014
2015
2016
1
Jumlah Sekolah
27
27
27
27
27
a) Negeri
44
47
47
48
48
b) Swasta
2 Jumlah Siswa
17,409 18,027 18,800 19.077 19.124
a) Negeri
14,401 14,119 14,041 13.637 12.483
b) Swasta
3 Jumlah Guru
1,235
1,213
1,169
1153
1133
a) Negeri
1,273
1,173
1,323
1200
1152
b) Swasta
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
2016
2015
2014
2013
Jumlah Guru
2012
Jumlah Sekolah
0
Jumlah Guru
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
5.000
10.000
15.000
20.000
2012
2.508
2013
2.386
2014
2.492
2015
2.353
2016
2.285
71
74
74
75
75
31.810
32.146
32.841
32.714
31.607
Jumlah Siswa
Gambar 17. Grafik Jumlah Sekolah SLTP, Siswa dan Guru
Untuk Sekolah SMU jumlah sekolah negeri tidak mengalami
perubahan, sedangkan jumlah sekolah swasta berkurang menjadi
25 pada tahun 2016. Jumlah murid dan jumlah guru secara umum
Bapppeda Kota Surakarta
32
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
mengalami penurunan. Jumlah siswa SMU tahun 2016 mengalami
penurunan untuk SMU negeri, dan untuk SMU swasta mengalami
kenaikan. Sedangkan jumlah guru SMU tahun 2016 mengalami
penurunan sebesar 20 guru.
Tabel 18. Jumlah Sekolah SMU, Murid, Guru
No
SMU
2012
Tahun
2013
2014
2015
2016
Jumlah Sekolah
1 a) Negeri
8
8
8
8
8
b) Swasta
26
26
27
26
25
Jumlah Siswa
2
a) Negeri
7,695
6,724 7,490 7427
7323
b) Swasta
8,125
8,278 8,574 9234
9652
Jumlah Guru
589
3
a) Negeri
637
599
588
568
803
b) Swasta
816
798
803
811
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (Data per Desember 2016)
2016
2015
2014
2013
Jumlah Guru
2012
Jumlah Sekolah
0
Jumlah Guru
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
5.000
10.000 15.000 20.000
2012
1.453
2013
1.397
2014
1.392
2015
1.391
2016
1.379
34
34
35
34
33
Jumlah Siswa
15.820 15.002 16.064 16.661 16.975
Gambar 9. Grafik jumlah Sekolah SMU, Siswa, dan Guru
Di Kota Surakarta selain SMU, sekolah kejuruan juga
menjadi alternatif masyarakat yang ingin memberikan pendidikan
bagi putra-putrinya. Jika dibandingkan dengan SMU, minat
Bapppeda Kota Surakarta
33
SIPD Kota Surakarta Tahun 2016
masyarakat hampir berimbang untuk menyekolahkan anaknya ke
SMK. Selain memberikan pengetahuan umum sekolah kejuruan
juga memberikan pendidikan ketrampilan yang mencukupi
sehingga lulusan SMK dapat bersaing di dunia usaha. Bisa dilihat
di tahun 2016, dengan jumlah sekolah 49 buah, SMK mempunyai
jumlah siswa sebanyak 22.970 orang.
Tabel 19. Jumlah Sekolah SMK, Murid, Guru
No
SMK
2012
Tahun
2014
2013
2015
2016
Ket
1
Jumlah Sekolah
a) Negeri
9
9
9
9
9
b) Swasta
40
40
41
41
40
2 Jumlah Siswa
a) Negeri
11,591 11,441 11,332 11252 11,390
b) Swasta
13,578 12,912 11,523 11804 11,580
3 Jumlah Guru
988
a) Negeri
953
967
1.002
992
1,127
b) Swasta
1,238
1,252
1,223
1,205
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Surakarta (data per Desember 2016)
buah
buah
orang
orang
orang
orang
2016
2015
2014
2013
Jumlah Guru
2012
Jumlah Sekolah
0
Jumlah Guru
Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa
10.000
2012
2.191
2013
2.219
20.000
2014
2.115
30.000
2015
2.225
Jumlah Siswa
2016
2.