S KIM 1200072 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan sumber daya
manusia agar memiliki keahlian dan keterampilan sesuai dengan tuntutan
pembangunan bangsa (Ilyasin dalam Umiarso & Zamroni, 2011). Tujuan tersebut
dapat dicapai dengan cara melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas (Ali,
2009). Aunurrahman (2008, hlm. 5) mengemukakan bahwa “pembelajaran
sebagai pilar utama pendidikan”. Oleh karena itu, untuk mencapai pendidikan
yang berkualitas harus diciptakan pembelajaran yang berkualitas pula. Kualitas
pembelajaran tersebut ditentukan oleh kualitas dari tiap-tiap komponen yang
terlibat di dalamnya. Terdapat tiga komponen utama yang terlibat di dalam proses
belajar mengajar, yaitu pengajar (guru), pembelajar (siswa), dan bahan ajar
(Anwar, 2015).
Bahan ajar merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
proses pembelajaran karena masih banyak bahan ajar yang beredar di lapangan
belum sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan demikian, bahan ajar
tersebut sulit untuk dipahami oleh siswa (Anwar, 2015). Mudlofir (2011)
menyatakan bahwa terdapat beberapa masalah yang sering dihadapi guru terkait
dengan bahan ajar dalam proses pembelajaran, yaitu guru memberikan bahan ajar

terlalu luas, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak
tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai oleh siswa. Dengan demikian, penelitian mengenai bahan ajar penting
untuk dilakukan karena meskipun strategi yang digunakan baik, pembelajaran
tidak akan optimal apabila tidak didukung oleh bahan ajar yang baik pula (Anwar,
2015).
Bahan ajar memiliki beberapa jenis, di antaranya ialah bahan ajar cetak. Salah
satu contoh bahan ajar cetak yaitu buku teks (Direktorat Pembinaan SMA, 2010).
Buku teks merupakan salah satu jenis bahan ajar yang banyak digunakan di
hampir seluruh sekolah meskipun perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di Indonesia sudah berkembang pesat. Berkaitan dengan hal itu,
Nuning Nurmalasari, 2016
ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI BENZENA DAN
TURUNANNYA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Sitepu (2012) menyatakan bahwa di dunia ini belum ada satu negara pun yang
meninggalkan buku teks dalam proses pembelajaran. Pernyataan tersebut

didukung oleh hasil survei Irawati (2015) bahwa semua SMA/MA negeri di Kota
Bandung menggunakan buku teks dalam pembelajaran kimia.
Hasil penelitian National Science Teacher Association (NSTA) di Amerika
Serikat menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menggunakan buku teks dalam
proses pembelajaran yaitu sebanyak 96% siswa (Swanepoel, 2010). Selain siswa,
masih banyak guru yang bergantung penuh pada buku teks dan menjadikannya
sebagai

satu-satunya

sumber

pembelajaran

(Muslich,

2010).

Hal


ini

mengakibatkan buku teks berperan sebagai penentu benar atau tidaknya suatu
proses pembelajaran. Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa kebanyakan guru-guru menggunakan buku teks selama
proses pembelajaran. Sebanyak 59% guru di Amerika mengindikasikan bahwa
buku teks berpengaruh besar terhadap pembelajarannya (NSTA dalam Swanepoel,
2010); di Prancis, guru menggunakan buku teks hampir di setiap pembelajarannya
(B. Pepin & L. Haggerty dalam Swanepoel, 2010); di Jerman, 70% guru hampir
selalu menggunakan buku teks (C. Sitte dalam Swanepoel, 2010). Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Chiappetta, Ganesh, Lee dan Philips (dalam Dikmenli dkk,
2009) juga menunjukkan bahwa lebih dari 90% guru sains di sekolah menengah
mengandalkan buku teks dalam menyiapkan dan memberikan pengajaran.
Sheldon (dalam Muslich, 2010) mengemukakan bahwa terdapat beberapa alasan
utama penggunaan buku teks oleh guru, diantaranya yaitu (1) mengembangkan
materi ajar sendiri sangat sulit dan berat bagi guru; dan (2) guru mempunyai
waktu yang terbatas untuk mengembangkan materi baru.
Banyaknya penggunaan buku teks oleh siswa dan guru tersebut disebabkan
buku teks berperan penting dalam menunjang proses pembelajaran (Smith &
Jacobs, 2003; Koseoglu dkk. dalam Tasdelen & Koseoglu, 2008). Dengan adanya

buku teks, program pembelajaran dapat diselenggarakan secara lebih teratur sebab
guru memiliki pedoman materi yang jelas (Muslich, 2010). Selain itu, Sitepu
(2012, hlm. 27) menyatakan bahwa “buku teks bertujuan untuk membantu siswa
mempelajari pengetahuan baru dan mencapai kemampuan yang ditargetkan dalam
kurikulum”. Buku teks juga berkontribusi penting terhadap hasil belajar siswa
Nuning Nurmalasari, 2016
ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI BENZENA DAN
TURUNANNYA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

(Lee, 2014; Muslich, 2010; Efendi, 2009). Berdasarkan laporan World Bank
(dalam Efendi, 2009), di Indonesia dan Filipina tingkat kepemilikan buku teks
pada siswa meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.
Banyaknya penggunaan buku teks sebagai bahan ajar, menuntut buku teks
yang digunakan harus berkualitas (layak digunakan). Namun, faktanya buku teks
yang beredar di lapangan masih menuai kritik dan kerap ditemukan masalahmasalah terkait dengan isi buku teks tersebut (Anwar, 2015). Beberapa praktisi
kepengajaran pun berpandangan bahwa banyak buku yang diwajibkan sekolah
seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan siswa (Harmer dalam Muslich, 2010).

Berdasarkan uraian pada paragraf sebelumnya, maka diperlukan metode
untuk menilai kelayakan buku teks. Metode yang dapat digunakan adalah Four
Steps Teaching Material Development (4S TMD) yang dikembangkan oleh
Anwar (2015). Metode tersebut didasarkan pada kriteria isi bahan ajar yang baik
menurut Anwar (2015) dan meliputi empat tahap pengolahan bahan ajar, yakni
tahap seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Metode ini tidak hanya
dapat digunakan untuk mengolah bahan ajar tetapi juga dapat digunakan untuk
menganalisis kelayakan isi buku teks (Anwar, 2015). Pada penelitian ini, analisis
kelayakan buku teks dilakukan berdasarkan kriteria tahap seleksi dari 4S TMD.
Ketiga kriteria pada tahap seleksi tersebut, yaitu:
1.

kiteria sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku;

2.

kriteria kebenaran ilmiah;

3.


kriteria nilai-nilai yang terkait dengan bahan ajar.
(Anwar, 2015)

Penelitian mengenai analisis kelayakan buku teks kimia menggunakan metode 4S
TMD telah dilakukan sebelumnya oleh Irawati (2015), Majid (2015), Pratiwi
(2015), Ramadhan (2015), dan Husna (2015).
Buku teks berkaitan erat dengan kurikulum yang berlaku sehingga harus
relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum tersebut (Tarigan & Tarigan,
1986). Hal ini sejalan dengan pernyataan Sitepu (2012) yang mengemukakan
bahwa kesesuaian buku teks sebagai sumber belajar bergantung kepada sejauh
mana buku teks tersebut dapat memenuhi tuntutan kurikulum. Bilamana isi buku
teks tidak sesuai dengan standar isi kurikulum, ruang lingkup materi dan tingkat
Nuning Nurmalasari, 2016
ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI BENZENA DAN
TURUNANNYA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

kompetensi siswa yang harus dipenuhi pada suatu satuan pendidikan dalam

jenjang dan jenis pendidikan tertentu tidak akan tercapai (Muslich, 2010;
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud], 2013a).
Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa masih banyak isi
buku teks yang beredar di lapangan tidak sesuai dengan kurikulum. Hal ini
ditunjukkan oleh hasil penelitian Eliyana (2010) bahwa terdapat beberapa buku
teks kimia SMA kelas X dari penerbit ER, WU, dan ES yang isinya tidak sesuai
dengan kurikulum. Persentase kesesuaian isi buku teks dari ketiga penerbit
tersebut dengan standar isi secara berturut-turut ialah sebesar 80,91%, 78,78%,
dan 89,75%. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Irawati (2015) pada materi
termokimia dalam buku teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XI oleh penulis A,
penerbit B, ditemukan bahwa 13 konsep pada materi termokimia dalam buku teks
tersebut tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum,
Selain harus sesuai dengan tuntutan kurikulum, dalam memilih buku teks dari
berbagai sumber perlu mempertimbangkan aspek kebenaran konsepnya karena
jika isi buku teks tersebut salah kemungkinan akan mengakibatkan miskonsepsi
pada siswa yang membacanya (Anwar, 2015; Wibowo dalam Winarni, 2010).
Hasil penelitian oleh Abimbola & Baba (1996) dan Abraham, dkk. (1992) telah
membuktikan bahwa buku teks dapat menyebabkan miskonsepsi pada siswa.
Buku-buku teks yang beredar di lapangan masih banyak yang mengandung
konsep-konsep yang salah. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil penelitian Irawati

(2015) pada materi termokimia dalam buku teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XI
oleh penulis A dan penerbit B. Pada buku teks tersebut ditemukan 22 konsep yang
dinyatakan salah.
Pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting, mengingat fakta di
lapangan saat ini menunjukkan bahwa karakter siswa sangat jauh dari yang
diharapkan mulai dari kebiasaan siswa mencontek, merokok, tawuran dan lain
sebagainya. Pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi ke dalam semua
mata pelajaran. Pengintegrasian pendidikan karakter tersebut dapat dilakukan
dengan cara menanamkan nilai-nilai karakter dalam semua mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah (Marzuki, 2012). Melalui pendidikan karakter, siswa

Nuning Nurmalasari, 2016
ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI BENZENA DAN
TURUNANNYA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

diharapkan dapat mengenal nilai secara kognitif, menghayati nilai secara afektif,
dan mengamalkan nilai secara nyata (Lickona dalam Marzuki, 2012).

Buku teks merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan untuk
mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menambah nilai-nilai karakter ke dalam pembahasan
materi yang ada di dalam buku teks (Abidin, 2012; Marzuki, 2012). Pernyataan
tersebut sejalan dengan pernyataan Anwar (2015) yang menyatakan bahwa sains
tidak bebas nilai, tetapi terikat dengan nilai sehingga materi dalam buku teks
hendaknya mengandung penanaman nilai.
Musse dkk (dalam Muslich, 2010) menyatakan bahwa buku teks dapat
mendorong perkembangan yang baik dan menghalangi perkembangan yang tidak
baik. Hal ini diperkuat oleh Muslich (2010) bahwa buku teks akan berpengaruh
terhadap kepribadian siswa karena dengan membaca buku teks, siswa dapat
terdorong untuk berpikir dan berbuat positif.
Materi dalam buku-buku teks yang beredar selama ini masih belum memadai
dalam mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya (Marzuki, 2012).
Beberapa hasil penelitian pun menunjukkan bahwa beberapa materi pada buku
teks hanya sedikit dan bahkan tidak mengandung penanaman nilai sama sekali.
Berdasarkan hasil penelitian Irawati (2015) pada buku teks Kimia untuk SMA/MA
Kelas XI oleh penulis A, penerbit B pada materi termokimia, hanya mengandung
dua nilai yakni rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. Sedangkan, berdasarkan
hasil penelitian Majid (2015) pada buku teks yang sama pada materi koloid

menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai yang ditanamkan pada materi tersebut.
Berdasarkan uraian pada paragraf sebelumnya, isi buku teks yang beredar di
lapangan masih banyak masalah terkait dengan kesesuaiannya dengan kurikulum,
kebenaran konsepnya dan penanaman nilai-nilai. Berdasarkan hal tersebut, kriteria
tahap seleksi dari 4S TMD dapat digunakan untuk menganalisis isi buku teks.
Materi-materi yang telah dianalisis dengan menggunakan metode 4S TMD
adalah termokimia, koloid, ikatan kimia, struktur atom, dan laju reaksi pada buku
teks kimia SMA/MA oleh penulis A, penerbit B. Karena masih banyak materi
yang belum dianalisis pada buku teks tersebut maka penelitian pada buku teks

Nuning Nurmalasari, 2016
ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI BENZENA DAN
TURUNANNYA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

tersebut masih perlu dilakukan, mengingat buku teks tersebut merupakan buku
teks yang sebagian besar –19 dari 27– digunakan di SMA/MA di Kota Bandung.
Salah satu materi yang belum dianalisis adalah materi benzena dan

turunannya, yang merupakan salah satu materi kimia SMA yang dianggap sulit
oleh siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Nasir (2014)
menunjukkan bahwa penguasaan siswa dalam memahami materi benzena dan
turunannya masih kurang. Hal ini terlihat dari hasil jawaban Ujian Nasional (UN)
siswa pada materi tersebut belum memuaskan.
Berdasarkan uraian pada paragraf sebelumnya, maka analisis kelayakan buku
teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XII oleh penulis A, penerbit B pada materi
benzena

dan

turunannya

perlu

dilakukan.

Analisis

dilakukan

dengan

menggunakan metode 4S TMD pada tahap seleksi. Berdasarkan latar belakang
penelitian yang telah dipaparkan, judul penelitian ini adalah “Analisis Kelayakan
Buku Teks Kimia SMA/MA Kelas XII Materi Benzena dan Turunannya
Berdasarkan Kriteria Tahap Seleksi dari 4S TMD”.

B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah
utama dalam penelitian ini yaitu “bagaimana kelayakan buku teks Kimia untuk
SMA/MA Kelas XII oleh penulis A, penerbit B pada materi benzena dan
turunannya berdasarkan kriteria tahap seleksi dari Four Steps Teaching Material
Development (4S TMD)?”
Rumusan masalah ini kemudian dikembangkan dalam tiga pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1.

Bagaimana kesesuaian materi benzena dan turunannya dalam buku teks
Kimia untuk SMA/MA Kelas XII oleh penulis A, penerbit B dengan
kurikulum 2013?

2.

Bagaimana kebenaran konsep pada materi benzena dan turunannya
dalam buku teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XII oleh penulis A,
penerbit B?

Nuning Nurmalasari, 2016
ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI BENZENA DAN
TURUNANNYA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

3.

Nilai-nilai apa saja yang ditanamkan pada materi benzena dan
turunannya dalam buku teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XII oleh
penulis A, penerbit B?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan buku
teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XII oleh penulis A, penerbit B pada materi
benzena dan turunannya berdasarkan kriteria tahap seleksi dari Four Steps
Teaching Material Development (4S TMD). Secara lebih khusus, tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.

Untuk mengetahui kesesuaian materi benzena dan turunannya dalam
buku teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XII oleh penulis A, penerbit B
dengan kurikulum 2013.

2.

Untuk mengetahui kebenaran konsep pada materi benzena dan
turunannya dalam buku teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XII oleh
penulis A, penerbit B.

3.

Untuk mengetahui nilai-nilai yang ditanamkan pada materi benzena dan
turunannya dalam buku teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XII oleh
penulis A, penerbit B.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut.
1.

Memberikan gambaran dan informasi kepada pembaca mengenai metode
analisis buku teks kimia menggunakan kriteria tahap seleksi dari Four
Steps Teaching Material Development (4S TMD).

2.

Memberikan pertimbangan kepada guru dalam menentukan buku teks
mata pelajaran kimia yang digunakan sebagai pegangan siswa.

3.

Memberikan informasi mengenai kesesuaian materi benzena dan
turunannya dengan kurikulum 2013, konsep-konsep yang benar secara
keilmuan, dan nilai-nilai yang ditanamkan dalam buku teks Kimia untuk
SMA/MA Kelas XII oleh penulis A, penerbit B.

Nuning Nurmalasari, 2016
ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI BENZENA DAN
TURUNANNYA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab, daftar pustaka, dan lampiran-lampiran. Bab I
adalah pendahuluan. Di dalamnya berisi uraian latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. Bab II merupakan kajian pustaka berisi
teori-teori yang melandasi penelitian. Bab III yaitu metode penelitian yang terdiri
atas definisi operasional, desain penelitian yang dipakai, objek penelitian, alur
penelitian, dan pengumpulan serta analisis data yang dilakukan dalam penelitian.
Bab IV adalah temuan dan pembahasan yang berisi hasil-hasil penelitian untuk
menjawab rumusan masalah dan pembahasan mengenai hasil analisis kelayakan
buku teks Kimia untuk SMA/MA Kelas XII oleh penulis A, penerbit B pada materi
benzena dan turunannya. Bab V berisi simpulan dan rekomendasi berdasarkan
hasil penelitian. Bagian selanjutnya adalah daftar pustaka, berisi perincian
referensi atau acuan yang digunakan dalam penelitian. Bagian terakhir yaitu
lampiran-lampiran, berisi semua dokumen yang terkait dengan bab IV dalam
skripsi ini.

Nuning Nurmalasari, 2016
ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI BENZENA DAN
TURUNANNYA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu