PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung NUR

90

BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai a) deskripsi penelitian; b) paparan
data, yang meliputi 1) paparan data pratindakan, 2) paparan data tindakan, c)
temuan penelitian; dan d) pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Aryojedimg, Rejotangan,
Tulungagung, yaitu pada siswa kelas VII C. Untuk mendapatkan gambaran yang
jelas tentang obyek penelitian, peneliti akan mendeskripsikan MTs Negeri
Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung secara keseluruhan.
1. Sejarah singkat MTs Negeri Aryojeding
Sejarah berdirinya MTs Negeri Aryojeding diawali dengan berdirinya
PGAP pada tahun 1964, kemudian pada tanggal

23 Juli

1968 berubah


menjadi MTs AIN dengan Bapak Sukatno sebagai Kepala Madrasah yang
pertama
Pada tahun 1980, pemerintah membuat kebijakan baru yang berkaitan
dengan pemberian nama lembaga tersebut. Yakni, dari MTs AIN berubah
menjadi MTsN Aryojeding, yang pada saat itu dikepalai oleh Drs. H. Ahmad
Kholid.

91

MTsN Aryojeding merupakan MTsN yang tertua di Tulungagung yang
menjadi pusat rayon ujian negara. MTsN Aryojeding ini membawai beberapa
MTs yang berada di Blitar, MTs di Tulungagung, dan MTs yang berada di
Trenggalek, seperti MTs Kauman Srengat, MTs Tunggangri, MTs Kampak
Trenggalek, MTs Ma’arif Ngantru (Pucung), sehingga MTsN Aryojeding
pernah menjadi filial dari MTs yang berada di Kecamatan Rejotangan
Kabupaten Tulungagung.
Pada tahun 1990 yang menjadi Kepala MTs Negeri Aryojeding adalah
Bapak Drs. H. Miftahul Huda. Kemudian tahun 1997, pemerintah membuat
kebijakan bahwa MTs filial harus ditiadakan atau harus berubah statusnya

menjadi MTs Negeri atau Swasta. Dengan adanya kebijakan tersebut maka
MTs yang dahulu berada di bawah MTsN Aryojeding harus mengubah
statusnya menjadi MTs Negeri atau Swasta sesuai dengan kondisi di masingmasing MTs tersebut. Sehingga MTsN Aryojeding tidak lagi membawahi
sejumlah MTs yang berada di sekitar Tulungagung.
Pada tahun 2001, MTsN Aryojeding berada dibawah kepemimpinan
Drs. H. Widji. Dan pada saat itu masih menjadi sub rayon ujian negara dan
menjadi KKM (Kelompok Kerja Madrasah), yaitu yang terdiri dari :
a. MTs Darussalam Aryojeding
b. MTs Ar-rosydiyah Sumberagung
c. MTs PSM Tanen Rejotangan

92

Perkembangan MTsN Aryojeding ini semakin lama semakin baik
utamanya dalam hal kuantitas siswa bahkan dapat dikatakan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini dapat diketahui dari
keadaan siswa yang semakin bertambah banyak, maupun dapat diketahui dari
pesatnya perkembangan gedung yang dibarengi dengan bertambahnya sarana
dan prasarana yang semakin lengkap dan memadai sehingga saat ini pun
masih melakukan pembangunan prasarana yang lain.

2. Letak Geografis
MTs Negeri Aryojeding terletak di desa Aryojeding, kecamatan
Rejotangan, kabupaten Tulungagung yang memiliki jarak sebagai berikut:
1. Jarak dari Kecamatan Rejotangan ± 5 km
2. Jarak dari Kabupaten Tulungagung ± 20 km
3. Jarak dari Propinsi Jawa Timur ± 300 km
3. Keadaan Siswa
Yang dimaksud siswa disini adalah siswa-siswa yang secara resmi
belajar di MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung dan terdaftar
dalam buku induk sekolah. Pada saat penulis mengadakan penelitian, jumlah
siswa MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung adalah 965 siswa.
Jumlah tersebut terbagi ke dalam sembilan kelas VII, delapan kelas VIII, dan
tujuh kelas IX.

93

Tabel 4.1 Jumlah siswa MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung
Tahun Pelajaran 2010/2011
No.
Kelas

1.
VII
2.
VIII
3.
IX
Jumlah siswa

L
182
171
130
483

P
164
159
159
482


Jumlah
346
330
289
965

4. Keadaan Guru dan Karyawan
Keadaan yang dimaksud disini adalah para pendidik atau guru dan
pegawai yang bukan guru di MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan,
Tulungagung yakni pada saat penulis mengadakan penelitian sebanyak 67
orang seperti pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Keadaan Guru dan Karyawan
NO
1.
2.
3.
4.
5.

6


STATUS
Jumlah guru NIP 15
Jumlah guru NIP 13
Guru Honorer / GTT
Guru Kontrak
Tenaga Lainnya
a. Tenaga Administrasi (PNS)
b. Pustakawan (PNS)
c. Laboran
d. Teknisi Ketrampilan
Pegawai Tidak Tetap (PTT)
a. Tenaga administrasi
b. Tukang kebun
c. Penjaga malam
Jumlah

Jumlah yang ada
Laki-laki Perempuan
15

16
1
1
11
15
1
-

2
-

2
1
1
32

33

Keterangan


94

Guru Bidang Study
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Jumlah Yang Ada
Keterangan
NIP 15 NIP 13
GTT Kontrak (Kekurangan)
Qur’an dan Hadits
1
1

Fiqih
2
2
Ushul Fiqih
Ilmu Tafsir
Ilmu Hadits
Aqidah Akhlak
1
1
Bahasa Arab
2
1
Sejarah Kebudayaan Islam
1
1
Pendidikan Pancasila
2
2
Bahasa dan Sastra Indonesia
4

1
Bahasa Inggris
3
2
Matematika
4
Fisika
3
1
Biologi
3
1
Kimia
Ekonomi
1
2
Sejarah Nasional dan Umum
1
1
1
Penjas dan Kesehatan
2
2
Antropologi
Sosiologi
Tata Negara
Sastra dan Budaya
Sejarah Budaya
Bahasa Asing dan lainnya
Pendidikan Seni
3
Geografi
1
Program Ketrampilan
1
3
Teknologi Inf. dan Kom. (TIK)
3
Jumlah
31
2
27
Bidang Studi

Dari daftar guru MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung
tersebut terlibat bahwa memiliki guru yang dapat menunjang terwujudnya
proses pembelajaran yang baik.

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

95

Dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar tidak bisa
terlepas dari sarana dan prasarana. Karena adanya sarana dan prasarana
akan memperjelas dan mempercepat siswa dalam memahami pelajaran
yang sedang disampaikan oleh seorang guru pada saat kegiatan proses
belajar mengajar. MTs Negeri Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung
selain memiliki gedung sendiri juga memiliki beberapa sarana dan
prasarana yang lain diantaranya sebagai berikut:

Nomor

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana

Ruangan Atau
Bangunan

2

Jumlah Luas (M )

Permanen
Semi Permanen
Tahun
Rusak Rusak
Rusak Rusak
Bangun Baik
Baik
Berat Ringan
Berat Ringan

1
2
3
4

Ruang kelas
Ruang Kep Sek
Ruang Guru
Ruang TU

22
1
1
1

22.040,26
12
176,7
64

-

-

-

6
v
-

-

-

-

5
6

Perpustakaan
Laboratorium
Komputer
Fisika
Kimia
Biologi
Bahasa
Ruang ketramp
Ruang Kesen.
Ruang BP/BK
Ruang UKS
Ruang Aula
Masjid/Mushola
Rumah Dinas
Kantin
WC Guru
WC Siswa

1

193,32

-

-

-

-

-

-

-

1

203,7

1

387,5

-

-

-

-

-

-

-

1
1
1
1
4
11

88
323,68
170,94
87,5
24
65.5

-

-

-

v
v
4

-

-

-

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

96

6. Sruktur

Organisasi

MTs

Negeri

Aryojeding,

Rejotangan,

Tulungagung
Organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka untuk
memperoleh pendidikan. Organisasi dipergunakan untuk mempermudah
manajemen sekolah sehingga program dan tujuan sekolah dapat tercapai.
Adapun struktur organisasi di MTsN Aryojeding saat ini adalah sebagai
berikut: 1
Gambar Bagan 4.1 Struktur Organisasi MTs Negeri Aryojeding
KOMITE MADRASAH
Drs.HARDIONO, M.Ag

KEPALA MADRASAH
Drs. H. MOH. MAKSUM, M.Ag

KAUR TU
MALIKATUL HABSOH, S.Ag
PKM URUSAN
KURIKULUM

PKM URUSAN HUMAS
Drs. H. ZAINURI
PKM URUSAN SARPRAS
ZUHDI MARAMBA, S.Pd

PKM URUSAN KESISWAAN
MUJIONO, S.Ag

DEWAN GURU

SISWA

1

Sumber Data: Kantor TU MTsN Aryojeding, hal.5

97

B. Paparan Data
1. Paparan Data Pratindakan
Setelah mengadakan Seminar Proposal pada tanggal 25 Maret
2011 yang diikuti oleh 11 mahasiswa dari program study Tadris
Matematika dan PAI serta seorang dosen pembimbing, maka peneliti
segera mengajukan surat ijin penelitian ke BAK dengan persetujuan
pembimbing. Pada hari Selasa tanggal 5 April 2011, peneliti mengadakan
pertemuan dengan Wakil Kepala Sekolah MTs Negeri Aryojeding,
Rejotangan,

Tulungagung.

Pada

pertemuan

tersebut

peneliti

menyampaikan rencana untuk melaksanakan penelitian di madrasah
tersebut sekaligus menyerahkan surat permohonan izin mengadakan
penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir Program Sarjana STAIN
Tulungagung.

Kepala

Sekolah

menyatakan

tidak

keberatan

dan

menyambut dengan baik keinginan peneliti untuk melaksanakan penelitian
serta berharap agar penelitian yang akan dilaksanakan dapat memberikan
sumbangan besar bagi praktik pembelajaran di madrasah tersebut. Untuk
langkah selanjutnya Wakil Kepala Sekolah menyarankan agar menemui
guru matematika kelas VIIC untuk membicarakan langkah selanjutnya.
Sesuai dengan saran Wakil Kepala Sekolah, peneliti mengadakan
pertemuan dengan guru matematika kelas VIIC pada hari Sabtu tanggal 9
April 2011. Kebetulan guru matematika kelas VIIC di MTs Negeri
Aryojeding sudah selesai mengajar, kemudian Wakil Kepala Sekolah

98

menyuruh saya untuk menemuinya langsung. Setelah itu peneliti
menyampaikan rencana penelitian yang telah mendapat izin dari Wakil
Kepala Sekolah. Dari pertemuan dengan guru matematika kelas VIIC,
peneliti memperoleh informasi bahwa materi himpunan telah disampaikan
tetapi beliau mengatakan bahwa walaupun materi tersebut telah
disampaikan, tetapi siswa masih belum menguasai materi himpunan
dengan baik. Mengingat materi himpunan merupakan materi prasyarat
juga.
Setelah itu, peneliti memberikan gambaran secara garis besar
mengenai pelaksanaan penelitian. Guru kelas VIIC mengatakan bahwa
kelas tersebut sulit dalam proses pembelajaran, terutama pada pelajaran
matematika. Terkadang guru matematika merasa sedikit putus asa
menghadapi siswa kelas VIIC, tetapi peneliti meyakinkan guru bahwa
model pembelajaran quantum teaching mungkin merupakan salah satu
alternatif dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran
matematika.
Pada pertemuan tersebut, peneliti juga berdiskusi dengan guru
matematika kelas VIIC tentang kondisi siswa, jumlah siswa, dan latar
belakang siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah siswa kelas
VIIC berjumlah 37 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan. Sesuai dengan kondisi kelas pada umumnya, kemampuan
siswa sangat heterogen. Latar belakang keluarga siswa bervariasi, yaitu

99

dari keluarga buruh, wiraswasta, pedagang, petani, dan pegawai. Peneliti
menyampaikan bahwa yang bertindak sebagai pelaksana tindakan adalah
peneliti, dan teman sejawat sebagai pengamat (observer). Peneliti
menjelaskan bahwa pengamat disini bertugas untuk mengamati semua
aktifitas peneliti dan siswa dalam kelas apakah sudah sesuai dengan
rencana atau belum. Untuk mempermudah pengamatan tersebut pengamat
diberi lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Peneliti
menyampaikan bahwa penelitian tersebut dilakukan dalam 2 siklus, yang
mana masing-masing siklus terdiri dari dua kali tindakan atau pertemuan.
Setiap akhir siklus akan diadakan tes akhir tindakan untuk mengukur
seberapa jauh keberhasilan tindakan yang telah dilakukan. Kemudian
peneliti menyampaikan bahwa pada hari Sabtu tanggal 16 April 2011 akan
dilaksanakan tes awal. Materi yang diujikan adalah materi himpunan.
2. Paparan Data Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan terbagi dalam empat tahap yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi yang
membentuk suatu siklus, untuk lebih jelasnya masing-masing tahap akan
dijelaskan sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:

100

(1) Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja
siswa dan catatan lapangan.
(2) Menyiapkan kerangka pembelajaran.
(3) Menyusun rencana pembelajaran dan menyiapkan alat peraga.
(4) Membentuk kelompok.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini terbagi dalam empat
pertemuan. Pertemuan pertama adalah hari Sabtu tanggal 16 April
2011. Pada pertemuan ini peneliti akan melakukan tes awal yang berisi
materi pra syarat untuk materi himpunan dan pembentukan kelompok.
Pertemuan kedua adalah hari Sabtu tanggal 30 April 2011. Pada
pertemuan ini, siswa akan diajak mempelajari bentuk himpunan,
mendaftar anggotanya, menyebutkan anggota dan bukan anggota
himpunan, menyatakan notasi himpunan dan menyatakan himpunan
kosong

dan

notasinya.

Siswa

diajak

untuk

belajar

dengan

menggunakan model pembelajaran quantum teaching.
Pada pertemuan ketiga yaitu hari Selasa tanggal 3 Mei 2011,
siswa akan diajak mempelajari himpunan bagian dari suatu bagian,
menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan, dan mengenal
pengertian himpunan semesta serta dapat menyebutkan anggotanya
dengan model pembelajaran quantum teaching.

101

Pada pertemuan keempat yaitu hari Kamis tanggal 5 Mei 2011,
peneliti melakukan tes akhir dari pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
1) Pertemuan I tes awal, memperdalam materi prasyarat dan
membentuk kelompok belajar.
Sesuai dengan rencana, pertemuan ini dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 16 April 2011, jam pelajaran ke 5-6 (pukul
10.00-11.20). Pada pertemuan ini, peneliti melakukan tes awal
terlebih dahulu guna mengetahui tingkat pemahaman siswa
sebelum memasuki materi himpunan. Tes terbentuk soal uraian.
Hal ini bertujuan agar kemampuan dan pemahaman siswa terhadap
materi bisa terlihat dengan jelas. Pada pertemuan awal, dibuka
dengan salam dan siswa menjawab salam dengan serempak.
Dilanjutkan dengan mengingatkan kembali tentang beberapa
macam bilangan, antara lain bilangan asli, bilangan cacah,
bilangan bulat, bilangan prima, dan bilangan real. Kemudian
peneliti memberitahukan bahwa siswa akan mengerjakan 4 butir
soal dalam waktu 40 menit. Peneliti memberikan motivasi bahwa
soal yang dikerjakan tidak sulit dan pasti semua siswa bisa
mengerjakannya.
Dan hasil yang didapat siswa pada tes awal adalah sebagai
berikut :

102

Tabel 4.4 Hasil Tes Awal
N
o

Nama
siswa

1
2
1
AM
2
ACFJ
3
DK
4
DAP
5
EN
6
EIN
7
FHB
8
FAF
9
FN
10
GMA
11
HD
12
HZM
13
KN
14
LIN
15
MAN
16
MN
17
MHB
18
MAS
19
MAK
20
MBZ
21
MFA
22
MFZ
23
MH
24
MI
25
MKN
26
NK
27
NAH
28
NIW
29
NMN
30
NNK
31
RNN
32
RAI
33
SKN
34
TA
35
TMF
36
WS
37
YAA
Jumlah
:
Rata-rata
:
Kategori
:

L
/
P
3
L
P
L
P
P
P
L
L
P
L
P
P
L
P
L
P
L
L
L
L
L
L
L
L
L
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
L
L

Skor Soal
1
a
4
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10

b
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

2
c
6
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10

d
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

a
8
5
5
0
5
5
5
5
0
5
5
5
5
5
5
0
5
5
5
5
0
0
5
0
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
0

b
9
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

3
c
10
5
5
0
5
5
0
5
0
0
5
0
5
5
0
0
5
5
0
5
0
0
5
0
0
5
5
0
0
5
5
5
0
0
5
5
5
0

d
11
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

a
12
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

b
13
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

4
c
14
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

d
15
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

a
16
0
5
0
5
5
5
5
0
5
5
5
5
0
5
0
0
0
5
0
0
0
5
0
5
0
5
5
5
5
5
0
5
5
5
0
0
5

b
17
0
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
0
5
5
0
0
5
0
5
5
5
5
5
0
5
5
5
5
5
0
5
5
5
0
0
5

c
18
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

d
19
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

Jumlah
Skor
20
70
80
65
80
80
75
80
65
75
80
75
80
70
75
65
70
70
75
70
65
65
80
65
75
70
80
75
75
80
80
70
75
75
80
70
70
65
2715
73,378
Baik

Dari hasil tes awal ini diperoleh data 21 siswa telah memenuhi
kriteria minimum ketuntasan belajar, yaitu dengan mendapatkan skor ≥ 75
dan 16 siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum. Prosentase
ketuntasan belajar siswa diperoleh dari :
KKM =

 siswayangmemperolehn ilai 75
 seluruhsiswa

103

=

21
X 100 % = 56,756%
37

Berdasarkan pada KKM dapat diketahui bahwa pada tes awal
siswa belum memenuhi, karena ketuntasan belajar siswa sebesar 56,756%
masih berada di bawah ketuntasan minimum yang telah ditetapkan, yaitu
75% dari jumlah siswa memperoleh nilai 75.2
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mayoritas siswa belum
sempurna menjawab soal nomor 1 b, d; 2 a, c; dan 4 a, b. Soal nomor 1
berbunyi ” Dari objek-objek di bawah ini, manakah yang dapat dibentuk
menjadi suatu himpunan? Berikan penjelasannya! b. kumpulan warna
yang menawan, d. kelompok siswa yang berbadan tinggi”. Soal nomor 2
berbunyi “ Sebutkan anggota himpunan-himpunan berikut diantara kurung
kurawal! a. A= Himpunan bilangan asli, c. A= Himpunan bilangan cacah.
Dan soal nomor 4 berbunyi “ Dari himpunan-himpunan berikut, manakah
yang merupakan himpunan kosong? a. Himpunan bilangan asli yang
kurang dari 1, b. Himpunan bilangan genap yang habis dibagi 3”.
Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa siswa kurang memahami
himpunan dan bukan himpunan, himpunan macam-macam bilangan, dan
himpunan kosong. Melihat hal tersebut, peneliti mengajak siswa untuk
mengenal serta memahami himpunan dan bukan himpunan, himpunan
macam-macam bilangan, dan himpunan kosong.
2

Standar Nilai Minimum Siswa MTs Negeri Aryojeding Rejotangan Tulungagung

104

Setelah siswa mengerti dan faham, peneliti membagi siswa
menjadi enam kelompok, dimana kelompok I, II, III, IV dan V masingmasing berjumlah 6 siswa, sedangkan kelompok VI berjumlah 7 siswa.
Kelompok-kelompok tersebut berisi siswa yang berkemampuan tinggi,
sedang, dan rendah sesuai dengan hasil tes awal dan keseharian siswa.
Pada pembagian kelompok, siswa laki-laki dan perempuan bercampur.
Daftar Pembagian Kelompok tersebut adalah :
Tabel 4.5 Daftar Kelompok Siswa
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

Kelompok
2

I

II

III

IV

V

VI

Nama
3
TA
NMN
HD
RAI
DK
MFA
FAF
MAA
EIN
NAHAM
EN
MN
MH
SKN
TMF
HZM
MANA
KN
ACFJ
FHB
FN
MKN
MHB
NNK
AM
MAK
NIW
WS
DAP
NK
GMAR
LIN
MFZ
MI
RNN
YAA
MBZ

Jenis Kelamin
4
P
P
P
P
L
L
L
L
P
P
P
P
L
P
P
P
L
L
P
L
P
L
L
P
L
L
L
L
P
P
L
P
L
L
P
L
L

Nilai
5
80
80
75
75
65
65
65
75
75
75
80
70
65
75
70
80
65
70
80
80
75
70
70
80
70
70
75
70
80
80
80
75
80
75
70
65
65

105

Setelah pembagian kelompok ini peneliti meminta salah satu
anggota kelompok dari masing-masing kelompok untuk mencatat
anggotanya. Pada akhir pertemuan peneliti menyampaikan bahwa pada
pertemuan berikutnya akan dilaksanakan pembelajaran materi penelitian
pada siklus I. Pada pertemuan berikutnya siswa akan belajar secara
kelompok dan berkewajiban saling bekerja sama serta aktif berpartisipasi
dalam kelompok. Peneliti menjelaskan bahwa kewajiban setiap kelompok
adalah berusaha bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok dan
melaporkan hasilnya di depan kelas. Peneliti juga berdiskusi dengan guru
matematika tentang kelompok yang layak dijadikan sebagai subyek
wawancara. Guru matematika menyarankan peneliti untuk memilih
subyek wawancara terdiri dari siswa yang mudah berkomunikasi agar
mempermudah peneliti mengumpulkan data. Pertemuan pertama diakhiri
dengan membaca tahmid bersama-sama.
2) Pertemuan II, Pembelajaran materi himpunan dan mendaftar anggotanya,
anggota dan bukan anggota himpunan, notasi himpunan, himpunan
kosong dan notasinya.
a. Paparan Data Siklus I
Sesuai dengan rencana, pertemuan kedua dilakukan pada hari
Sabtu tanggal 30 April 2011. Pertemuan ini berlangsung mulai jam
pelajaran kelima sampai jam keenam (pukul 10.00-11.20). Pembelajaran
dibuka dengan salam dan siswa menjawabnya dengan serempak. Sebelum

106

pembelajaran dimulai, peneliti meminta salah satu siswa untuk maju
kedepan kelas memimpin teman-temannya menyanyikan tepuk pramuka.
Hal ini dilakukan untuk mencairkan suasana kelas agar para siswa kembali
bersemangat untuk belajar karena melihat hari sudah siang dan para siswa
sudah mulai jenuh dan capek mengikuti pelajaran. Terbukti berhasil,
semangat para siswa muncul kembali seperti jam pelajaran pertama baru
dimulai.
Setelah ini peneliti akan memulai pelajaran dengan mengatakan
“Berapa banyak dari kalian yang menginginkan kesempatan untuk
mengetahui rahasia tentang himpunan dan dapat mempergunakan rahasia
ini dengan mudah setiap saat”. Misalnya saja, jika kalian disuruh
mengelompokkan suatu barang-barang atau menata makanan didalam
kulkas kalian akan bisa menata rapi dengan menghimpun barang-barang
atau makanan tersebut sesuai dengan pengelompokkannya dengan
mempelajari materi himpunan ini. Siswa serempak menanggapinya
dengan berkata “Saya ingin tahu bu….!”. Sebelum memulai pelajaran,
para siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompoknya yang telah
dibentuk pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian topik yang akan
dipelajari, yaitu himpunan dan mendaftar anggotanya, anggota dan bukan
anggota himpunan, notasi himpunan, himpunan kosong dan notasinya.
Materi ini belum pernah disampaikan pada kelas sebelumnya, jadi peneliti

107

menjelaskan materi tersebut terhadap para siswa. Hal ini dilakukan dengan
cara memberikan penjelasan dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan himpunan untuk memberikan pengertian dan kaitan sehari-hari.
Kegiatan penjelasan dan tanya jawab ini berlangsung selama 18
menit. Adapun penjelasan dan tanya jawab yang terjadi diantaranya adalah
sebagai berikut:
Peneliti

:

Para siswa :
Peneliti
:
Para siswa :
Peneliti
:
Para siswa :
Peneliti
:

ACFJ

:

Peneliti

:

Para siswa :
GMAR
:
Peneliti
:
GMAR

:

Peneliti

:

Para siswa :
Peneliti
:

Taukah kalian himpunan itu apa?
Sebelum kalian menjawab pertanyaan dari ibu coba
perhatikan apa yang ibu bawa ini (sambil membawa buku
ensiklopedia hewan-hewan).
apa bu itu….??
ini buku ensiklopedia hewan-hewan, bagaimana kalau kita
sekarang berpariwisata dikebun binatang, kalian mau?
saya mau bu…., tapi dimana?
Di Jatim Park, kebun binatang atau dimana bu?
kalau misalnya kita ke Jatim Park bagaimana?
okey bu…!!
dari sini kita bisa mempelajari himpunan, disini ada hewan
yang buas dan jinak, ada yang berkaki dua dan juga
berkaki empat, ada yang hidup didarat, ada yang hidup di
air dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan dari
hewan yang bisa kita kelompokkan.
jadi kalau hewan itu ayam, bebek, angsa itu bisa
digolongkan hewan yang berkaki dua bu?
iya, benar ACFJ. Dan dari hewan-hewan itu, juga ada
penggolongan lain lagi. Coba ada yang tahu tidak?
diam sejenak…!!
(mengacungkan jari tangannya).
iya GMAR, kamu tahu dapat digolongkan hewan-hewan
apa itu selain yang dikatakan oleh ACFJ?
hewan-hewan itu termasuk hewan unggas bu?
Apakah benar jawaban saya bu?
bagaimana anak-anak? Apakah benar jawaban dari
GMAR?
iya bu, benar.
iya pintar…Nha dari sini ibu mau tanya himpunan itu
apa?

108

FAF
MH

:
:

Peneliti
HZM
Peneliti

:
:
:

FAF
Peneliti

:
:

Para siswa :
Peneliti

:

saya bu, himpunan itu kumpulan hewan-hewan.
saya juga tahu bu, himpunan itu sekumpulan hewanhewan
sesuai dengan pengelompokkannya masingmasing bu…
bagaimana anak-anak jawaban siapa yang benar?
kalau menurut saya jawaban MH bu
begini anak-anak, jawaban FAF dan MH hampir benar.
Himpunan itu adalah sekumpulan benda atau objek yang
terdefinisi dengan jelas.
jadi tidak hanya hewan saja bu?
iya, bukan hanya hewan saja, bisa sekumpulan alat tulis,
anak laki-laki didalam kelas, bilangan-bilangan dan masih
banyak lagi. Hewan-hewan tadi masih sebagian kecil saja,
dan sebagai contoh.
Coba sekarang perhatikan papan tulis, untuk memberi
nama himpunan digunakan dengan huruf kapital,
anggotanya berupa huruf kecil. Cara menuliskan
himpunan itu dinotasikan dengan kurung kurawal {} dan
dipisahkan dengan tanda koma. Misalnya himpunan
hewan unggas tadi dituliskan dengan A= {ayam, bebek,
angsa}. Kalau sapi, kuda, buaya apakah itu termasuk
hewan unggas juga?
bukan bu, itu termasuk hewan yang berkaki empat,
benarkan Bu?
iya benar, jadi jika itu sapi, kuda, buaya itu bukan anggota
dari hewan unggas, bisa dituliskan dengan sapi, kuda,
buaya  A, kalau ayam, bebek, angsa  A. Untuk
menuliskan notasi pembentuk himpunannya A= {x|x
hewan-hewan unggas}. Kalau untuk menggambarkan
diagram vennya seperti ini:
Gambar 4.2 Diagram venn
S

Nha sekarang kalian sudah mulai tahu kan?

109

Para siswa :
NMN
:
Peneliti
:
Para siswa :
Peneliti
:
Para siswa :
LIN
:
Peneliti

:

iya bu…..
terus yang dimaksud dengan himpunan kosong itu yang
bagaimana bu?
ada yang tahu?
tidak tahu…
himpunan kosong itu himpunan yang tidak mempunyai
anggota, yang ditulis dengan {} atau Ø. Contohnya
himpunan bilangan asli antara 7 dan 8. Apakah ada?
tidak ada bu..
o… jadi himpunan kosong itu tidak mempunyai anggota,
atau tidak ada bu?
iya benar LIN.

Nha sekarang tugas kalian kerja kelompok, seperti yang kita
bicarakan di pertemuan kemarin.
Selanjutnya peneliti meminta tiap kelompok untuk menuliskan
himpunan yang anggotanya terdapat pada gambar yang sudah dibagikan
ke setiap kelompok. Peneliti menjelaskan tugas yang harus dikerjakan
oleh setiap kelompok dan menjelaskan aturan dari pembelajaran ini.
Peneliti menjelaskan bahwa penskoran dari setiap jawaban, setiap soal
akan mendapat nilai 2 dalam arti jawabannya benar, tetapi jika diisi tetapi
jawabannya salah, maka akan mendapat nilai (-1), dengan kata lain akan
mengurangi jumlah skor yang diperoleh. Kelompok dengan nilai terendah
akan mendapat hukuman dari teman-teman kelompok lain. Waktu yang
diberikan untuk setiap kelompok adalah10 menit.
Setelah 10 menit, semua pekerjaan kelompok harus berhenti.
Peneliti meminta salah satu dari kelompok yang sudah siap untuk maju
kedepan mempresentasikan pekerjaan kelompoknya. Peneliti akan

110

memberikan 2 poin untuk siswa yang jawabannya benar dan akan
dikurangi 1 poin jika jawabannya salah. Tetapi bukan hanya itu saja, bagi
yang bertanya dan memberi pendapat atau jawabannya juga akan
mendapatkan 1 poin. Poin itu berupa uang koin Rp 500,00 ini untuk
memancing siswa supaya bersemangat untuk maju mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya. Dan semuanya antusias untuk bertanya jawab
selama proses diskusi kelompok berlangsung. Peneliti menunjuk
kelompok GMAR untuk maju kedepan mewakili kelompoknya. Dan saat
itu pula peneliti memutar musik the corrs tanda show musik dimulai
dalam

kelas.

Semua

siswa

antusias

mendengarkan

GMAR

mempresentasikan hasil kerjanya, semuanya berjalan lancar dan siswa
mulai pada sesi tanya jawab. Dari hasil itu masing-masing kelompok
sudah mengumpulkan pundi-pundi koin. Siswa sangat semangat
mengikuti pelajaran ini.
Akhirnya semua wakil kelompok dari tiap-tiap kelompok sudah
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Peneliti meminta supaya
hasil dari tiap-tiap kelompok ditempelkan di tempat yang sudah
disediakan dikelas tersebut agar kelompok lain mudah untuk melakukan
pengamatan. Dan terlihat para siswa sangat bangga dan puas melihat hasil
pekerjaan mereka dipasang.

111

Adapun hasil kerja dari masing-masing kelompok tersebut adalah:
Kelompok I
A = Himpunan hewan bertelur
A = {ayam, bebek, angsa, burung,
merak}
Ayam  A
Angsa  A
Kuda  A
Himpunan kosong
A = Kumpulan hewan beranak
Kelompok II
B = Himpunan hewan herbivora
B = {kambing, unta, kerbau, kelinci,
burung dara}
Kambing  hewan herbivora
Singa  hewan herbivora
Himpunan kosong
B = {kumpulan hewan karnivora}
Kelompok III
K = Himpunan ikan hias
Lumba-lumba  K
Arwana  K
Himpunan kosong
K = {kumpulan ikan laut}

Kelompok IV
A = himpunan hewan beranak
A = {kuda, sapi, kambing,
kelinci, kucing, zebra}
Kuda  A
Sapi  A
kambing  A
ayam  A
bebek  A
himpunan kosong
A = {kumpulan hewan bertelur}
Kelompok V
H = himpunan burung terbang
H = {merpati, kenari, hantu,
elang}
merpati  H
sapi  H
Himpunan kosong
A = {himpunan hewan melata}
Kelompok VI
G = himpunan hewan laut
G = {hiu, paus, lumba-lumba,
pari manta}
Hiu  G
Paus  G
Lumba-lumba  G
Pari manta  G
Udang  G
Cakalang  G
Tongkol  G
Himpunan kosong
G = {kumpulan ikan air tawar}

Setelah pekerjaan masing-masing kelompok ditempel, peneliti
mengamati dan memberikan poin dari hasil presentasinya tadi, kelompok I
mendapat poin 6, kelompok II mendapat poin 5, kelompok III mendapat

112

poin 4, kelompok IV mendapat poin 8, kelompok V mendapat poin 3, dan
kelompok VI mendapat poin 7. Dari hasil tersebut kelompok dengan poin
sedikit adalah kelompok V dan kelompok dengan poin terbanyak adalah
kelompok IV. Sesuai kesepakatan awal, kelompok V berhak menerima
hukuman dari kelompok yang lain. Akhirnya kelompok V yang dipimpin
oleh NK itu dihukum menyanyikan lagu balonku dengan vokal u.
Setelah kegiatan tersebut selesai, para siswa kembali ketempat
duduk mereka semula. Peneliti memberikan selembar kertas yang berisi
soal tes dari kegiatan belajarnya yang baru saja dipelajari. Siswa bekerja
secara individu, dan peneliti memberikan penguatan bahwa siswa pasti
bisa mengerjakan soal-soal tersebut. Waktu yang diberikan adalah 25
menit.
25 menit sudah berlalu, guru meminta hasil pekerjaan siswa
dikumpulkan dimeja guru. Setelah semua terkumpul, guru menyatakan
bahwa pelajaran hari ini telah berhasil, guru memberikan selamat pada
semua siswa untuk menghormati usaha dan ketekunan mereka yang
akhirnya memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan.
Semua siswa bersorak bersama tanda mereka sudah berhasil
mengikuti pelajaran hari ini. Selanjutnya guru memberikan pekerjaan
rumah yang harus dikerjakan serta mengingatkan untuk belajar lebih giat
untuk materi selanjutnya dan mengakhiri pertemuan hari ini karena waktu
sudah habis.

113

b. Hasil Observasi
Pengamatan ini dilakukan oleh 2 orang, yaitu guru matematika
kelas VIIC dan teman sejawat dari mahasiswa STAIN Tulungagung
Jurusan Tadris Matematika Semester VIII yang juga sedang melakukan
penelitian di MTsN tersebut. Disini, pengamat bertugas untuk mengamati
kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Jenis
observasi yang dilakukan adalah observasi yang terstruktur dan siap pakai,
sehingga pengamat tinggal mengisi lembar observasi pada tempat yang
disediakan.
Hasil pengamatan kedua pengamat aktivitas peneliti dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti pada Siklus I
Tahap
1

Deskriptor

2
Melakukan aktifitas rutin
sehari-hari
Menyampaikan tujuan
Menentukan materi dan
pentingnya materi
Memotifasi siswa
AWAL
Membangkitkan pengetahuan
persyaratan siswa
Membentuk kelompok
Menjelaskan tugas kelompok
Menyediakan sarana yang
dibutuhkan
INTI Menjelaskan materi
Memberikan contoh materi

Pengamat I

Pengamat II

Nilai

Deskriptor

Nilai

Deskriptor

3

4

5

6

4

a, b, c

4

a, b, c

4

b, c, d

4

b, c, d

4

a, b, c

4

a, b, c

4

a, b, c

4

a, b, c

4

b, c, d

4

b, c, d

4
5

a, c. d
Semua

5
5

Semua
Semua

5

Semua

5

Semua

4
5

a, b, d
Semua

4
5

a, b, d
Semua

114

Meminta siswa memahami
lembar kerja
Meminta masing-masing
kelompok bekerja sesuai
lembar kerja
Membimbing dan
mengarahkan kelompok
dalam mengerjakan tugas
kelompok.
Meminta kelompok
melaporkan hasil kerjanya
Membantu kelancaran
kegiatan diskusi
Merespon kegiatan diskusi
AKHIR Melakukan Evaluasi
1. Mengakhiri Pembelajaran
Jumlah

4

a, b, c

5

Semua

5

Semua

5

Semua

5

Semua

5

Semua

4

a, b, c

4

a, b, c

4

b, c, d

4

b, c, d

4
4
4
77

a, b, c
b, c, d
a, b, d

4
4
4
79

a, b, c
b, c, d
a, b, d

Berdasarkan tabel di atas, beberapa hal yang tidak sempat
dilakukan peneliti adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanggapi pendapat temannya. Secara umum, kegiatan peneliti sudah
sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Nilai yang diperoleh dari
pengamat I adalah 77 dan nilai yang diperoleh pengamat II adalah 79.
Sedangkan skor maksimal adalah 90.
Sehingga rata-ratanya adalah

77  79
78
2

Jadi nilai akhir yang didapat adalah

Nilai 

78
x100% 86,6%
90

Sesuai taraf keberhasilan yang ditetapkan, yaitu:
Taraf Keberhasilan Tindakan

115

1) 90% ≤ NR ≤ 100%

: Sangat baik

2) 80% ≤ NR ≤ 90%

: Baik

3) 70% ≤ NR ≤ 80%

: Cukup

4) 60% ≤ NR ≤ 70%

: Kurang

5) 0% ≤ NR ≤ 60%

: Kurang sekali3

Maka taraf keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori Baik.
Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus I
Tahap

Deskriptor

1

2
Melakukan aktifitas
keseharian
Memperhatikan tujuan
Motivasi siswa
Keterlibatan dalam
pembangkitan pengetahuan
prasyarat
Keterlibatan dalam
pembentukan kelompok
Mendengarkan penjelasan
materi
Memperhatikan contoh materi
Memahami lembar kerja
Keterlibatan dalam kelompok
untuk mengerjakan lembar
kerja
Memanfaatkan sarana yang
tersedia
Menyiapkan laporan

AWAL

INTI

3

Pengamat I
Nilai
Deskriptor
3
4

Pengamat II
Nilai
Deskriptor
5
6

5

Semua

5

Semua

4
4

a, b, d
a, b, d

4
4

a, b, d
a, b, d

4

a, b, c

4

a, b, c

5

Semua

5

Semua

5

Semua

5

Semua

5
5

Semua
Semua

5
5

Semua
Semua

4

b, c, d

5

Semua

4

a, b, c

5

Semua

4

a, b, c

5

Semua

Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2002), hal. 122

116

AKHIR

Melaporkan hasil kerja
kelompok
Menyiapkan laporan
Menanggapi evaluasi
Mengakhiri pembelajaran
JUMLAH

4

a, b, c

5

Semua

4
4
4
65

a, b, c
a, b, c
b, c, d

4
4
4
69

a, b, c
a, b, c
b, c, d

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa secara umum
kegiatan belajar kelompok siswa sudah sesuai harapan. Sebagian besar
indikator pengamatan muncul dalam aktivitas kerja siswa. Nilai yang
diperoleh dari pengamat I adalah 65 dan nilai yang diperoleh dari
pengamat II adalah 69, sedangkan skor maksimal adalah 70.
Sehingga nilai yang diperoleh rata-rata adalah
Jadi nilai akhir yang diperoleh adalah
Sesuai

dengan

keberhasilan

yang

65  69
67.
2

67
x100% 89,3%
75

ditetapkan,

maka

taraf

keberhasilan aktivitas siswa berada pada kategori baik.
Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.

117

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Kerja Kelompok Siswa pada Siklus I
Kel

Deskriptor

1

2
Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar
Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan
oleh peneliti
Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu
Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri
dalam kelompoknya
Kelompok dapat menyeleseikan semua masalah yang diberikan peneliti
Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru
Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar
Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan
oleh peneliti
Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu
Jika siswa mengalami kesulitan, siswa berusaha memecahkan sendiri
dalam kelompoknya
Kelompok dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan peneliti
Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru
Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar
Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan
oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti
Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu
Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri
dalam kelompoknya
Kelompok dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan peneliti
Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru
Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar
Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan
oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti
Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu
Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri
dalam kelompoknya
Kelompok dapat dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan
peneliti
Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru
Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar
Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan
oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti
Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu
Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri
dalam kelompoknya
Kelompok dapat dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan
peneliti
Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru
Siswa dalam kelompok antusias dalam belajar

I

II

III

IV

V

VI

Skor
Pengamat I Pengamat II
3
4
3
4
3
4
3
3

3
3

3
4
3
3

3
4
3
3

2
2

2
2

3
4
4
4

3
4
4
4

3
4

3
4

4
3
4
4

4
3
4
4

4
4

4
4

4

4

3
2
2

3
2
2

2
2

2
2

3

3

3
4

3
4

118

Masing-masing anggota kelompok memahami masalah yang diberikan
oleh peneliti masalah yang diberikan oleh peneliti
Siswa terlihat sangat aktif dan saling membantu
Jika siswa mengalami kesulitan siswa berusaha memecahkan sendiri
dalam kelompoknya
Kelompok dapat dapat menyelesaikan semua masalah yang diberikan
peneliti
Jika siswa mengalami kesulitan siswa langsung bertanya kepada guru
Jumlah

4

4

4
4

4
4

4

4

3
118

3
120

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat I adalah
105 sedangkan dari pengamat II adalah 107 dan nilai maksimal adalah
144.
Sehingga nilai rata-ratanya adalah

118  120
119
2

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah

119
x100% 82,638%
144

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori baik.
c. Hasil Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu
yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal
yang dicatat oleh peneliti antara lain:
1) Pemahaman siswa terhadap materi sudah cukup baik
2) Dalam belajar kelompok, siswa masih belum bisa kompak.
3) Siswa senang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran
matematika
4) Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok.

119

5) Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih terlihat sangat malumalu dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya
penjelasan yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan
menuliskannya di papan tulis.
6) Siswa juga tampak senang saat wakil dari kelompok
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini terlihat dari
pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.
7) Untuk suasana dalam presentasi tergolong ramai.
8) Hasil kerja kelompok berbeda-beda.
d. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap subyek penelitian yang berjumlah
3 siswa untuk mengetahui tanggapan terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang telah mereka ikuti dan pemahaman terhadap materi pelajaran.
Wawancara dilakukan peneliti terhadap subyek wawancara setelah
pelaksanaan tindakan.
Pada penerapan pembelajaran quantum teaching, siswa merasa
senang karena menggunakan kerangka pembelajaran TANDUR

yang

selama ini belum pernah dilakukan oleh guru-guru matematika
sebelumnya,

khususnya

di

MTs

Negeri

Aryojeding

Rejotangan

Tulungagung. Siswa juga merasa senang dan lebih mudah memahami
materi. Siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran matematika karena

120

terdapat permainan, musik, dan media yang menyenangkan dan
menantang.
Dengan belajar kelompok, subyek menyatakan senang karena
dapat saling tukar pendapat/ide dengan teman yang lain. Disamping itu
mereka juga berpendapat bahwa dengan belajar kelompok, dapat saling
mengakrabkan siswa yang satu dengan yang lain.
Siswa beranggapan mereka lebih mudah mengingat konsep yang
diberikan. Tetapi siswa masih belum terlalu terbiasa dengan pembelajaran
quantum teaching. Hal ini disebabkan pembelajaran ini masih pertama kali
mereka temui.
e. Nilai Hasil Tes Evaluasi
Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus I diperoleh data berupa skor
dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah ini.

121

Tabel 4.9 Nilai Hasil Tes Evaluasi Siklus I

No

Nama
siswa

1
2
1
AM
2
ACFJ
3
DK
4
DAP
5
EN
6
EIN
7
FHB
8
FAF
9
FN
10
GMA
11
HD
12
HZM
13
KN
14
LIN
15
MAN
16
MN
17
MHB
18
MAS
19
MAK
20
MBZ
21
MFA
22
MFZ
23
MH
24
MI
25
MKN
26
NK
27
NAH
28
NIW
29
NMN
30
NNK
31
RNN
32
RAI
33
SKN
34
TA
35
TMF
36
WS
37
YAA
Jumlah
:
Rata-rata
:
Kategori
:

Skor Soal

Jumlah
Skor

L/P
3
L
P
L
P
P
P
L
L
P
L
P
P
L
P
L
P
L
L
L
L
L
L
L
L
L
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
L
L

1
4
10
20
20
20
20
20
10
10
20
20
20
20
10
20
10
20
10
20
10
20
10
20
10
20
10
20
20
10
20
20
20
20
20
20
20
10
10

2
5
10
20
10
10
10
20
20
10
20
10
10
10
10
20
20
20
20
10
20
10
20
10
10
20
10
20
10
10
20
10
10
10
20
20
10
10
10

3
6
10
20
10
10
10
10
20
10
20
10
10
10
10
20
10
10
20
10
20
10
20
10
10
10
10
20
10
10
20
10
10
10
20
20
10
10
10

4
7
20
20
20
20
20
20
10
20
20
20
20
20
20
20
20
20
10
20
10
20
10
20
10
20
20
20
20
10
20
20
20
20
20
20
20
10
10

5
8
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
10
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

9
70
100
80
80
80
90
80
70
100
80
80
80
70
100
80
90
80
80
80
70
80
80
60
90
70
100
80
60
100
80
80
80
100
100
80
60
60
3000
81
Baik

122

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 81 dan
berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman
materi pada siklus I masuk dalam kategori baik.
f. Refleksi
Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap nilai akhir tindakan I, hasil
pengamatan, dan hasil catatan lapangan, maka dapat diperoleh beberapa
hal berikut:
1) Masih kurangnya aktivitas siswa pada saat kerja kelompok karena
belum terbiasa dengan belajar kelompok.
2) Kegiatan pembelajaran menunjukkan penggunaan waktu sudah sesuai
dengan rencana.
3) Kegiatan pembelajaran menunjukkan masih terdapat siswa yang belum
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4) Hasil belajar siswa dari tes evaluasi 1 menunjukkan pemahaman yang
baik, tetapi masih perlu diadakan pengulangan siklus karena masih ada
siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar.
5) Hasil pengamatan terhadap peneliti menunjukkan kriteria baik, begitu
juga aktivitas siswa juga menunjukkan tingkat keberhasilan pada
kriteria baik.
Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa masih
diperlukan pengulangan siklus untuk meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

123

3) Pertemuan III, Pembelajaran Menentukan Himpunan Bagian dari suatu
himpunan, menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan,
mengenal pengertian himpunan semesta seta dapat menyebutkan
anggotanya.
a. Paparan Data Siklus II
Sesuai dengan rencana, pertemuan ketiga dilakukan pada hari
Selasa tanggal 3 Mei 2011. Pertemuan ini berlangsung mulai jam
pelajaran keenam sampai jam pelajaran ketujuh (pukul 10.40-12.00).
Pembelajaran dibuka dengan salam dan siswa menjawabnya dengan
serempak. Kemudian guru menanyakan kabar siswa serta mengabsen
siswa. Dan alhamdulillah pada hari ini siswa masuk semua. Peneliti
mengajak siswa bertepuk tangan dan bernyanyi kalau kau suka hati
dengan dipimpin oleh ACFJ untuk memberi semangat siswa memulai
pembelajaran.
Setelah ini peneliti akan memulai pelajaran dengan mengatakan
“Berapa banyak dari kalian yang menginginkan kesempatan untuk
mengetahui rahasia tentang himpunan bagian dan dapat mempergunakan
rahasia ini dengan mudah setiap saat”. Misalnya saja kalau himpunan
kemarin kalian disuruh mengelompokkan suatu barang-barang atau
menata makanan didalam kulkas kalian akan bisa menata rapi dengan
menghimpun barang-barang atau makanan tersebut sesuai dengan
pengelompokkannya dengan mempelajari materi himpunan ini. Kalau

124

untuk himpunan bagian kalian nanti bisa mengelompokkannya sesuai
dengan bagiannya. Siswa serempak menanggapinya dengan berkata “
Saya ingin tahu bu….!”. Sebelum memulai pelajaran, para siswa diminta
untuk berkumpul dengan kelompoknya yang telah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya.
Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian topik yang akan
dipelajari, yaitu menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan,
menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan, mengenal
pengertian himpunan semesta seta dapat menyebutkan anggotanya.
Materi ini belum pernah disampaikan pada kelas sebelumnya, jadi
peneliti menjelaskan materi tersebut terhadap para siswa. Hal ini
dilakukan dengan cara memberikan penjelasan dan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan himpunan untuk memberikan pengertian dan kaitan
sehari-hari.
Kegiatan penjelasan dan tanya jawab ini berlangsung selama 20
menit. Adapun penjelasan dan tanya jawab yang terjadi diantaranya adalah
sebagai berikut:
Peneliti

:

Para siswa
Peneliti

:
:

Taukah kalian himpunan bagian itu apa?
Sebelum kalian menjawab pertanyaan dari ibu coba
perhatikan apa yang ibu bawa ini (sambil membawa
buku ensiklopedia sayuran beserta bumbu-bumbu
sayuran).
apa bu itu….??
ini buku ensiklopedia sayuran beserta bumbu-bumbu
sayuran, bagaimana kalau kita sekarang berpariwisata
lagi, kalian mau?

125

Para siswa
Peneliti
Para siswa
Peneliti

:
:
:
:

saya mau bu…., tapi dimana?
kali ini kita berpariwisatanya di pasar.
yaaaa…..masak dipasar bu?
lho kenapa? Apa kalian tidak ingin tahu rahasia dari
sini?
Dari sini kita bisa mempelajari konsep himpunan
bagian, disini ada macam-macam sayuran beserta
bumbu-bumbunya untuk membuat sayur tersebut.
ACFJ
: saya ingin tahu bu…
Para siswa : saya juga ingin tahu bu…(dengan serempak)
Peneliti
: iya ibu akan mulai menceritakan rahasia ini, kalian
sudah siap?
Para siswa : siap bu..
Peneliti
: nha, dari pasar kita akan mendapatkan sayur-mayur
beserta bumbu-bumbunya yang diolah supaya matang
dan enak dimakan. Bahan-bahan membuat sayuran tadi
dapat disebutkan sebagai himpunan semesta, sedangkan
himpunan bumbu dan himpunan bahan-bahan membuat
sayuran tadi sebagai anggota himpunannya.
Coba semua tolong perhatikan kedepan, ibu akan
menjelaskan apa yang disebut himpunan semesta,
himpunan bagian dan menentukan banyaknya himpunan
bagian dari suatu himpunan berdasarkan contoh-contoh
membuat sayur tadi. Kalian ingin tahu semua itu bukan?
Para siswa : iya bu…
Peneliti
: Pehatikan himpunan berikut ini :
P = {siswa kelas VII E, MTs N Aryojeding}
Q = {siswa kelas VII dan VIII MTs N Aryojeding}
R = {siswa kelas VII MTs N Aryoding}
Apakah himpunan R memuat semua anggota himpunan P?
Apakah himpunan R juga memuat semua anggota himpunan Q?
 Karena R memuat semua anggota P maka R merupakan himpunan
semesta atau himpunan universal dari himpunan P.
 Karena ada anggota Q yang tidak termuat pada pada himpunan R,
yaitu kelas VIII  R, maka R bukan himpunan semesta.
Himpunan semesta dari P di atas yang mungkin antara lain :
Q = {siswa kelas VII dan VIII MTs N Aryojeding}
R = {siswa kelas VII MTs N Aryojeding}
Jadi himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota
himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga
semesta pembicaraan.
Himpunan semesta dilambangkan dengan huruf S atau U.

126

LIN

:

Peneliti
SKN
Peneliti

:
:
:

MFA

:

Peneliti

:

ACFJ

:

Peneliti
TMF

:
:

o..jadi himpunan semesta itu memuat semua anggota
himpunan yang dibicarakan bu?
iya benar LIN
kalau himpunan bagian itu yang bagaimana bu?
ada yang tahu? Coba perhatikan himpunan-himpunan
berikut ini:
S = {siswa MTs N Aryojeding}
A = {siswa kelas VII MTs N Aryojeding}
B = {siswa kelas VII E MTs N Aryojeding}
apakah setiap anggota B juga merupakan anggota A?
saya tahu bu.. siswa kelas VII E anggota dari B dan
siswa kelas VII E juga anggota A?
iya benar kamu MFA
Hal ini dapat disimpulkan bahwa himpunan B
merupakan himpunan bagian dari himpunan A,
yang ditulis B  A .
coba ada yang bisa memberikan contoh lain?
saya bu,
Misalkan P dan Q adalah himpunan.
Himpunan P merupakan himpunan bagian dari Q,
ditulis P  Q
iya benar, ada yang lain?
bu saya ingin tanya, kalau misalnya
Himpunan P bukan himpunan bagian dari Q,bagaimana
bu?
mungkin ada yang tahu? Pertanyaan kamu bagus TMF
ditulis P  Q, jika ada anggota P yang bukan merupakan

Peneliti
:
Jika seperti itu
anggota Q.
Contoh : P = {1,2,3,4}
A = himpunan bilangan yang kurang dari 5 yang menjadi anggota P.
B = himpunan bilangan yang lebih dari 4 yang menjadi anggota P.
Anggota himpunan A dan B dibentuk dari himpunan P, sehingga
A  P atau {1,2,3,4}  {1,2,3,4}
Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap himpunan merupakan
himpunan bagian dari himpunan itu sendiri.
B  P atau {}  {1,2,3,4}
Sehingga dapat disimpulkan bahwa himpunan kosong merupakan
himpunan bagian setiap himpunan.
Jadi, jika A = {1,2,3}, maka himpunan bagiannya adalah
{},{1},{2},
{3},{1,2},{1,3},{2,3},{1,2,3}.
Kalian mengerti? Ada yang ditanyakan?
Para siswa : tidak bu, kami sudah mengerti

127

Peneliti
: sekarang ibu akan menjelaskan tentang
Banyak himpunan bagian dari suatu himpunan
Misalkan A = {1}
Ada 1 himpunan bagian yang tidak mempunyai anggota, yaitu {}
Ada 1 himpunan bagian yang mempunyai 1 anggota, yaitu {1}
Jadi, himpunan bagian dari A ad 2, yaitu {} dan {1}
Misalkan B = {1,2}
Ada 1 himpunan bagian yang tidak mempunyai anggota, yaitu {}
Ada 2 himpunan bagian yang mempunyai 1 anggota, yaitu {1},{2}
Ada 1 himpunan bagian yang mempunyai 2 anggota, yaitu {1,2}
Dari contoh diatas, kita dapat menentukan banyak himpunan bagian dari
suatu himpunan yang banyak anggotanya diketahuinya.
Sehingga dapat disimpulkan jika banyaknya anggota suatu
himpunan adalah n, maka banyak himpunan bagian = 2 n, untuk
menentukan banyaknya himpunan bagian juga dapat menggunakan pola
bilangan segitiga pascal.
ACFJ
: apa itu bu segitiga pascal?sepertia apa bu?
Peneliti
: begini ACFJ
Contoh: tentukan banyak himpunan bagian dari A = {a,b,c} yang
mempunyai:
a. satu anggota
b. dua anggota
Jawab:
Gambar 4.3 Segitiga pascal
1
1

1

1
1

2
3

1
3

1

untuk A= {}
untuk A = {a}
untuk A = {a,b}
untuk A = {a,b,c}

Banyak himpunan bagian dengan 2 anggota
Banyak himpunan bagian dengan 1 anggota
Perhatikan keterangan pada bilangan segitiga pascal di atas untuk
himpunan dengan 3 anggota yaitu : 1, 3, 3, 1.
a. Banyak himpunan bagian yang mempunyai satu anggota adalah 3
b. Banyak himpunan bagian yang mempunayai dua anggota adalah 3
Sekarang kalian sudah mengerti semua bukan?
Para siswa : iya bu, kami mengerti…!!!
Peneliti
: Sekarang tugas kalian bekerja kelompok seperti
pertemuan kemarin, disini saya minta kalian berdiskusi
untuk membuat contoh membuat sayuran lalu
menentukan himpunan semestanya, himpunan bagian
serta banyak himpunan bagiannya.Dari sini ada yang

128

Para siswa

:

ditanyakan, kalau tidak mulailah bekerja kelompok, saya
beri waktu 10 menit.
tidak bu….

Setelah 10 menit, semua pekerjaan kelompok harus berhenti.
Peneliti meminta salah satu dari kelompok yang sudah siap untuk maju
kedepan mempresentasikan pekerjaan kelompoknya. Peneliti akan
memberikan 3 poin untuk siswa yang jawabannya benar dan akan
dikurangi 1 poin jika jawabannya salah. Tetapi bukan hanya itu saja, bagi
yang bertan

Dokumen yang terkait

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Team Quiz Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs Negeri Aryojeding Rejotangan Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Team Quiz Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs Negeri Aryojeding Rejotangan Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB I V

0 0 100

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung NUR

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung NUR

0 0 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung NUR

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung NUR

0 1 4

PENERAPAN QUANTUM TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR SEGI EMPAT SISWA KELAS VII-E DI SMPN 6 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010-2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

PENERAPAN QUANTUM TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR SEGI EMPAT SISWA KELAS VII-E DI SMPN 6 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010-2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

PENERAPAN QUANTUM TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR SEGI EMPAT SISWA KELAS VII-E DI SMPN 6 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010-2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 8