T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Berbagai Ukuran Antena Yagi Terhadap Kekuatan Sinyal Modem T0 BAB IV
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
Hasil Analisa Dan Implementasi
Setelah semua materi tutorial cara pembuatan antena Yagi
didapat dan mengumpulkan alat dan bahan yang telah dibutuhkan
maka tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan antena seperti
berikut :
Tahap Pembuatan
1. lubangi boom allumunium untuk tempat elemen
tembaga
dan
pasang
isolator(berwarna hitam).
Gambar 4.1 Boom antena
15
manik-manik
16
2. setelah boom selesai, potong elemen tembaga
sesuai ukuran usahakan agar elemen tembaga
lurus.
Gambar 4.2 Director , elemen tembaga
17
3. Tahap selanjutnya, masukan elemen tembaga
tersebut kedalam boom yang sudah dilubangi
sesuai dengan nomor urutnya.
Gambar 4.3 Perakitan elemen tembaga pada Boom
18
4. Pembuatan Driven, potong pcb, tembaga, dan
kabel coaxial. Sambungkan kabel coaxial pada
ujung tembaga radiator. Masing-masing driven
dibuat berbeda, berikut gambar driven antena yang
berbeda :
a. Gambar berikut adalahDriven antena 30cm,
dengan radiator melengkung, tanpa balun.
Gambar 4.4 Driven antena 30cm
19
b. Gambar Driven antena 50cm, dengan
radiator lurus.
Gambar 4.5 Driven Antena 50cm
c. Driven antena 100cm dengan bentuk
elengkung, lengkap dengan balun.
Gambar 4.6 Driven antena 100cm
20
5. Setelah driven dibuat, tempelkan pada
boom setelah director
6. Pasaang reflektor pada ujung belakang
antena
7. Setelah antena jadi, pasang jack pada ujung
kabel
8. Karena
terdapat
tiga
antena,
maka
dibuatlah sambungan antena modem yang
bersifat portable agar mudah saat pengujian
Gambar 4.7 Kabel portable penghubung modem dan antena
21
Tahap Uji Coba
Tahap uji coba adalah tahap lanjut setelah pembuatan
antena beserta alat pendukungnya telah selesai dibuat. Lima
parameter
yang
telah
ditentukan
untuk
pengujian
akan
dilaksanakan dalam tahap ini. Masing-masing antena akan secara
bergantian diuji coba dengan modem yang sama, operator
jaringan yang sama, dan tempat yang sama. Berikut gambar
sebagai bukti telah dilakukan tahap uji coba :
Gambar 4.8Uji antena 30cm
Gambar 4.9Uji antena 100cm
22
Gambar 4.10Pengujian antena 50cm
Gambar 5.1, 5.2, dan 5.3 adalah foto bukti bahwa semua
antena yang telah dibuat sudah di uji coba.
Hasil Analisa
Setelah pembuatan antena selesai, dan telah melakukan
tahap uji coba maka dilanjutkan dengan tahap analisa. Berikut
hasil analisanya :
1. Parameter
Stabilitas
comandpromt)
(hanya
ping
melalui
aplikasi
23
a. Antena 30cm. Memiliki rentan waktu 78ms2429ms. Antena ini tidak dapat stabil dalam
menerima paket data ditunjukan pada permintaan
waktu yang tinggi.
Gambar 4.11Stabilitas 30cm
24
b. Gambar antena 50cm. Memiliki rentan waktu
71ms-117ms, antena ini cukup stabil dalam
menerima paket data.
Gambar 4.12 Stabilitas 50cm
25
c. Antena 100cm. Memiliki rentan waktu paling
sedikit yaitu 66ms-89ms, sehingga antena ini
paling stabil diantara antena yang lain.
Gambar 4.13Stabilitas 100cm
26
2. Parameter Speedtest (dengan bantuan software Ookla di
google)
Antena 30cm. Memiliki kecepatan ping 205ms,
download 0,49Mbps, upload 0,01Mbps dan ping
pada aplikasi command prompt memiliki grafik
yang cukup buruk dengan rentan waktu antara
489ms-2293ms
Gambar 4.14Speedtest 30cm
27
Antena 50cm. Memiliki kecepatan ping 181ms,
download 3,13Mbps, upload 0,48Mbps dan ping
pada aplikasi command prompt memiliki rentan
waktu antara 111ms-1819ms.
Gambar 4.15Speedtest 50cm
28
Antena 100cm. Memiliki kecepatan ping 68ms,
download 4,01Mbps, upload 1,79Mbps dan ping
pada aplikasi command prompt memiliki rentan
waktu antara 61ms-93ms.
Gambar 4.16Speedtest 100cm
29
3. Parameter loadtest (realitas unduh)
Antena 30cm. Kecepatan download dengan IDM
mencapai 56,627Kbps dan ping di CMD meliliki
rentan waktu 243ms-3226ms.
Gambar 4.17Loadtest 30cm
30
Antena 50cm. Kecepatan download dengan IMD
mencapai 97,611Kbps dan ping di CMD memiliki
rentan waktu 126ms-694ms.
Gambar 4.18Loadtest 50cm
31
Antena 100cm. Kecepatan download dengan IDM
mencapai 681,211Kbps dan ping di CMD
memiliki rentan waktu 74ms-352ms.
Gambar 4.19Loadtest 100cm
32
4. Parameter Streaming test (melakukan streaming video di
youtube)
Antena 30cm. Streaming dengan kualitas video
480p sering ditemukan buffering, dan ping pada
CMD menembus 1190ms.
Gambar 4.20 Streamingtest 30cm
Antena 50cm. Streaming dengan kualitas video
480p, dengan aktivitas buffering yang cukup baik
33
yang artinya tidak sering putus-putus saat
menonton video, dan ping pada CMD rata-rata
berjalan di angka 300ms-600ms.
Gambar 4.21Streamingtest 50cm
34
Antena 100cm. Streaming dengan kualitas video
480p, tidak terjadi putus-putus, video berjalan
lancar dan ping pada cmd rata-rata berjalan di
angka 70ms-200ms.
Gambar 4.22Streamingtest 100cm
35
5. Parameter Db (Desibel merupakan satuan perbedaan
antara kekuatan daya pancar signal. Semakin mendekati 0
akan semakin baik)
Pada antena 30cm
memiliki kekuatan daya
pancar sinyal Db -105dBm.
Gambar 4.23Db test 30cm
36
Pada antena 50cm
memiliki kekuatan daya
pancar sinyal Db -95dBm.
Gambar 4.24Db test 50cm
Antena 100cm, memiliki Db -83dBm.
Gambar 4.26Db test 100cm
37
Selain kelima parameter diatas, penulis juga melakukan tes
kualitas sinyal. Berikut hasil tes kuaalitas sinyal :
Antena 30cm memiliki kualitas sinyal F* dengan ping
362ms dan jitter 160 ms.
Gambar 4.25Kualitas sinyal 30cm
Antena 50cm memiliki kualitas sinyal D* dengan ping
206ms dan jitter 90ms.
Gambar 4.27Kualitas sinyal 50cm
38
Antena 100cm memiliki kualitas sinyal B* dengan ping
81ms dan jitter 7ms.
Gambar 4.28Kualitas sinyal 100cm
Semua analisi tersebut menggunakan modem yang sama
operator GSM yang sama dan di tempat yang sama, yaitu
lab jaringan gedung G2 UKSW Salatiga.
HASIL DAN ANALISIS
Hasil Analisa Dan Implementasi
Setelah semua materi tutorial cara pembuatan antena Yagi
didapat dan mengumpulkan alat dan bahan yang telah dibutuhkan
maka tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan antena seperti
berikut :
Tahap Pembuatan
1. lubangi boom allumunium untuk tempat elemen
tembaga
dan
pasang
isolator(berwarna hitam).
Gambar 4.1 Boom antena
15
manik-manik
16
2. setelah boom selesai, potong elemen tembaga
sesuai ukuran usahakan agar elemen tembaga
lurus.
Gambar 4.2 Director , elemen tembaga
17
3. Tahap selanjutnya, masukan elemen tembaga
tersebut kedalam boom yang sudah dilubangi
sesuai dengan nomor urutnya.
Gambar 4.3 Perakitan elemen tembaga pada Boom
18
4. Pembuatan Driven, potong pcb, tembaga, dan
kabel coaxial. Sambungkan kabel coaxial pada
ujung tembaga radiator. Masing-masing driven
dibuat berbeda, berikut gambar driven antena yang
berbeda :
a. Gambar berikut adalahDriven antena 30cm,
dengan radiator melengkung, tanpa balun.
Gambar 4.4 Driven antena 30cm
19
b. Gambar Driven antena 50cm, dengan
radiator lurus.
Gambar 4.5 Driven Antena 50cm
c. Driven antena 100cm dengan bentuk
elengkung, lengkap dengan balun.
Gambar 4.6 Driven antena 100cm
20
5. Setelah driven dibuat, tempelkan pada
boom setelah director
6. Pasaang reflektor pada ujung belakang
antena
7. Setelah antena jadi, pasang jack pada ujung
kabel
8. Karena
terdapat
tiga
antena,
maka
dibuatlah sambungan antena modem yang
bersifat portable agar mudah saat pengujian
Gambar 4.7 Kabel portable penghubung modem dan antena
21
Tahap Uji Coba
Tahap uji coba adalah tahap lanjut setelah pembuatan
antena beserta alat pendukungnya telah selesai dibuat. Lima
parameter
yang
telah
ditentukan
untuk
pengujian
akan
dilaksanakan dalam tahap ini. Masing-masing antena akan secara
bergantian diuji coba dengan modem yang sama, operator
jaringan yang sama, dan tempat yang sama. Berikut gambar
sebagai bukti telah dilakukan tahap uji coba :
Gambar 4.8Uji antena 30cm
Gambar 4.9Uji antena 100cm
22
Gambar 4.10Pengujian antena 50cm
Gambar 5.1, 5.2, dan 5.3 adalah foto bukti bahwa semua
antena yang telah dibuat sudah di uji coba.
Hasil Analisa
Setelah pembuatan antena selesai, dan telah melakukan
tahap uji coba maka dilanjutkan dengan tahap analisa. Berikut
hasil analisanya :
1. Parameter
Stabilitas
comandpromt)
(hanya
ping
melalui
aplikasi
23
a. Antena 30cm. Memiliki rentan waktu 78ms2429ms. Antena ini tidak dapat stabil dalam
menerima paket data ditunjukan pada permintaan
waktu yang tinggi.
Gambar 4.11Stabilitas 30cm
24
b. Gambar antena 50cm. Memiliki rentan waktu
71ms-117ms, antena ini cukup stabil dalam
menerima paket data.
Gambar 4.12 Stabilitas 50cm
25
c. Antena 100cm. Memiliki rentan waktu paling
sedikit yaitu 66ms-89ms, sehingga antena ini
paling stabil diantara antena yang lain.
Gambar 4.13Stabilitas 100cm
26
2. Parameter Speedtest (dengan bantuan software Ookla di
google)
Antena 30cm. Memiliki kecepatan ping 205ms,
download 0,49Mbps, upload 0,01Mbps dan ping
pada aplikasi command prompt memiliki grafik
yang cukup buruk dengan rentan waktu antara
489ms-2293ms
Gambar 4.14Speedtest 30cm
27
Antena 50cm. Memiliki kecepatan ping 181ms,
download 3,13Mbps, upload 0,48Mbps dan ping
pada aplikasi command prompt memiliki rentan
waktu antara 111ms-1819ms.
Gambar 4.15Speedtest 50cm
28
Antena 100cm. Memiliki kecepatan ping 68ms,
download 4,01Mbps, upload 1,79Mbps dan ping
pada aplikasi command prompt memiliki rentan
waktu antara 61ms-93ms.
Gambar 4.16Speedtest 100cm
29
3. Parameter loadtest (realitas unduh)
Antena 30cm. Kecepatan download dengan IDM
mencapai 56,627Kbps dan ping di CMD meliliki
rentan waktu 243ms-3226ms.
Gambar 4.17Loadtest 30cm
30
Antena 50cm. Kecepatan download dengan IMD
mencapai 97,611Kbps dan ping di CMD memiliki
rentan waktu 126ms-694ms.
Gambar 4.18Loadtest 50cm
31
Antena 100cm. Kecepatan download dengan IDM
mencapai 681,211Kbps dan ping di CMD
memiliki rentan waktu 74ms-352ms.
Gambar 4.19Loadtest 100cm
32
4. Parameter Streaming test (melakukan streaming video di
youtube)
Antena 30cm. Streaming dengan kualitas video
480p sering ditemukan buffering, dan ping pada
CMD menembus 1190ms.
Gambar 4.20 Streamingtest 30cm
Antena 50cm. Streaming dengan kualitas video
480p, dengan aktivitas buffering yang cukup baik
33
yang artinya tidak sering putus-putus saat
menonton video, dan ping pada CMD rata-rata
berjalan di angka 300ms-600ms.
Gambar 4.21Streamingtest 50cm
34
Antena 100cm. Streaming dengan kualitas video
480p, tidak terjadi putus-putus, video berjalan
lancar dan ping pada cmd rata-rata berjalan di
angka 70ms-200ms.
Gambar 4.22Streamingtest 100cm
35
5. Parameter Db (Desibel merupakan satuan perbedaan
antara kekuatan daya pancar signal. Semakin mendekati 0
akan semakin baik)
Pada antena 30cm
memiliki kekuatan daya
pancar sinyal Db -105dBm.
Gambar 4.23Db test 30cm
36
Pada antena 50cm
memiliki kekuatan daya
pancar sinyal Db -95dBm.
Gambar 4.24Db test 50cm
Antena 100cm, memiliki Db -83dBm.
Gambar 4.26Db test 100cm
37
Selain kelima parameter diatas, penulis juga melakukan tes
kualitas sinyal. Berikut hasil tes kuaalitas sinyal :
Antena 30cm memiliki kualitas sinyal F* dengan ping
362ms dan jitter 160 ms.
Gambar 4.25Kualitas sinyal 30cm
Antena 50cm memiliki kualitas sinyal D* dengan ping
206ms dan jitter 90ms.
Gambar 4.27Kualitas sinyal 50cm
38
Antena 100cm memiliki kualitas sinyal B* dengan ping
81ms dan jitter 7ms.
Gambar 4.28Kualitas sinyal 100cm
Semua analisi tersebut menggunakan modem yang sama
operator GSM yang sama dan di tempat yang sama, yaitu
lab jaringan gedung G2 UKSW Salatiga.