PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN BERDASARKAN LANGKAH- LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIKA (Penelitian dilakukan di SMPN 16 Surakarta Tahun Ajaran 2015 2016) | Widaninggar | Jurnal Pendidikan Mate

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL CERITA
PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN BERDASARKAN LANGKAHLANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIKA
(Penelitian dilakukan di SMPN 16 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)
Nisita Nariswari Widaninggar1), Mardiyana2), Ira Kurniawati3)
1)

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sebelas Maret
Dosen Prodi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sebelas Maret

2), 3)

Alamat Korenspondensi:
nariswariw@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui proses berpikir siswa SMPN 16
Surakarta yang memiliki kecemasan matematika tinggi dalam memecahkan
masalah soal cerita pada pokok bahasan lingkaran berdasarkan langkah-langkah
Polya, (2) mengetahui proses berpikir siswa SMPN 16 Surakarta yang memiliki
kecemasan matematika sedang dalam memecahkan masalah soal cerita pada
pokok bahasan lingkaran berdasarkan langkah-langkah Polya. (3) mengetahui
proses berpikir siswa SMPN 16 Surakarta yang memiliki kecemasan matematika

rendah dalam memecahkan masalah soal cerita pada pokok bahasan lingkaran
berdasarkan langkah-langkah Polya. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif, subjek penelitian ditentukan melalui purposive sampling.
Subjek pada penelitian ini adalah 6 orang siswa kelas VIII B SMPN 16 Surakarta
yang terdiri dari 2 orang siswa dengan kecemasan tinggi, 2 orang siswa dengan
kecemasan sedang, dan 2 orang siswa dengan kecemasan rendah . Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket dan
wawancara berbasis tugas yang dilakukan pada materi lingkaran. Teknik analisis
data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validasi
data dilakukan dengan triangulasi waktu. Hasil dari penelitian ini adalah: (1)
proses berpikir berdasarkan langkah-langkah Polya pada siswa dengan kecemasan
tinggi hanya sampai pada tahap memahami masalah (2) proses berpikir
berdasarkan langkah-langkah Polya pada siswa dengan kecemasan sedang sampai
pada tahap memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian (3) proses berpikir
berdasarkan langkah-langkah Polya pada siswa dengan kecemasan rendah sampai
pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah.
Kata kunci: langkah Polya, kecemasan, proses berpikir.

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017


117

strategi untuk menjawab pertanyaan

PENDAHULUAN
Matematika adalah salah satu

yang dihadapi. Pemecahan masalah

bidang studi yang dipelajari di semua

dapat melatih siswa untuk berpikir.

jenjang

Tujuan

Hal ini sudah dibuktikan oleh para

matematika perlu diajarkan kepada


ahli melalui sejumlah penelitian,

siswa adalah untuk membekali siswa

salah satu ahli tersebut menyatakan

dengan kemampuan berpikir logis,

bahwa,

analitis, sistematis, kritis dan kreatif,

generally been accepted as means

serta kemampuan memperoleh, me-

for advancing thinking skills”, yang

ngelola,


memanfaatkan

berarti bahwa pemecahan masalah

informasi untuk bertahan hidup pada

telah diterima secara umum sebagai

keadaan

berubah.

cara untuk meningkatkan keahlian

yang harus dikuasai

berpikir [2]. Proses berpikir siswa

siswa setelah belajar matematika


perlu ditekankan dalam pembelajaran

adalah

matematika

pendidikan.

dan

yang

Kompetensi

selalu

penalaran

(reasoning),


pemecahan

masalah

solving),

dan

(problem
komunikasi

fakta,

konsep,

prinsip

menunjukkan


abstrak

kemampuan

sesuai

solving

has

dengan

objek

dasar matematika yang merupakan

(communication) [1]. Hal tersebut
bahwa

“problem


relasi/operasi

merupakan

hal-hal

sehingga

dan
yang
untuk

pemecahan masalah adalah salah

memahaminya tidak cukup hanya

satu kemampuan yang harus dimiliki

menghafal tetapi dibutuhkan adanya


siswa

proses berpikir [3].

dalam

pembelajaran

ma-

tematika.

Dalam pembelajaran tentunya

Pemecahan masalah merupakan

terjadi

proses


berpikir,

karena

suatu serangkaian proses tertentu

seseorang dikatakan berpikir jika

yang

dalam

orang tersebut melakukan kegiatan

menghadapi situasi yang direpresen-

mental. Proses berpikir adalah proses

tasikan


yang

dilakukan

ke

siswa

dalam

pertanyaan-

dimulai

dari

penerimaan

pertanyaan disadari oleh siswa, serta

informasi (dari dunia luar atau dari

menantang

dalam

untuk

diselesaikan

meskipun tidak segera ditentukan

diri

penyimpanan,

siswa),
dan

pengolahan,
pemanggilan

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

118

informasi itu dari dalam ingatan serta

menceritakan langkah-langkah yang

pengubahan struktur-struktur kog-

ada dalam pikirannya. Dengan siswa

nitif [4]. Sangat penting bagi guru

menceritakan langkah-langkah yang

mengetahui proses berpikir siswa

ada di dalam pikirannya maka dapat

dalam menyelesaikan suatu masalah

diketahui kelemahan siswa dalam

matematika. Guru harus memahami

mengerjakan

cara berpikir siswa dan mengolah

Kelemahan siswa dalam menger-

informasi

sambil

jakan soal matematika dapat dijadi-

mengarahkan siswa untuk mengubah

kan sumber informasi belajar dan

cara berpikirnya jika itu ternyata

pemahaman bagi siswa sehingga

diperlukan.

guru dapat merancang pembelajaran

yang

masuk

Proses berpikir siswa dalam
memecahkan

masalah

matematika

soal

matematika.

yang sesuai dengan proses berpikir
siswa.

mereka

Dalam menyelesaikan soal/ma-

menyelesaikan masalah. Salah satu

salah matematika diperlukan langkah

masalah yang dihadapi siswa dalam

yang

matematika adalah soal cerita. Soal

menyelesaikannya. Dalam memecah-

cerita

kemampuan

kan masalah terdapat empat langkah

nalar dalam proses berpikir siswa.

utama yaitu: (1) memahami masalah-

Jadi soal-soal tersebut tidak dapat

nya, (2) menyusun rencana pemecah-

langsung

pe-

an masalah, (3) melaksanakan renca-

mahaman yang mendalam. Siswa

na pemecahan masalah, dan (4)

harus memahami dulu apa yang

memeriksa kembali prosedur dan

diketahui dan tidak diketahui dari

hasil pemecahan masalah [5].

dapat

dilihat

dari

cara

membutuhkan

dikerjakan

tanpa

urut

dan

bertahap

untuk

soal serta apa yang ditanyakan oleh

Salah satu materi matematika

soal tersebut. Dalam hal ini peran

yang menekankan pemecahan ma-

guru

salah

adalah

membantu

siswa

adalah

lingkaran.

Materi

mengungkapkan bagaimana proses

lingkaran yang diajarkan di Sekolah

yang

Menengah Pertama (SMP) adalah

ketika

berjalan

dalam

pikirannya

memecahkan

masalah,

misalnya dengan cara meminta siswa

keliling

dan

luas

lingkaran.

Pemahaman konsep tentang keliling

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

119

dan luas lingkaran dibutuhkan untuk

menghadapi

memecahkan

permasalahan-perma-

siswa kesulitan dalam memahami

salahan lain yang lebih kompleks

konsep yang menyebabkan siswa

pada

Dalam

tidak dapat mengerjakan soal latihan

kehidupan sehari-hari, banyak per-

yang diberikan guru, hal ini menim-

masalahan yang dapat dipecahkan

bulkan

dengan menggunakan kaidah keliling

Akibatnya siswa cenderung mem-

dan luas lingkaran, misalnya per-

peroleh hasil belajar yang kurang

hitungan jumlah ubin, banyak pohon

memuaskan dan indikasi dari hal ini

yang dibutuhkan pada suatu area dan

terlihat pada hasil ujian nasional

perhitungan

luas

siswa SMPN 16 Surakarta tahun

berbentuk

lingkaran.

memecahkan

permasalahan-perma-

matematika khususnya pada bangun

salahan tersebut, siswa harus mampu

geometris yaitu persentase pengua-

menterjemahkan

saan materinya sebesar

bidang

geometri.

kolam

kalimat

yang
Untuk

dalam

2015

matematika

kecemasan

untuk

sehingga

pada

mata

siswa.

pelajaran

49,33%.

bahasa sehari-hari ke dalam kalimat

Artinya lebih dari setengah siswa

matematika kemudian menerapkan

SMPN

konsep keliling dan luas lingkaran

menguasai

pada permasalahan tersebut. Seba-

geometris.

16

Surakarta
materi

pada

belum
bangun

gian besar siswa kesulitan dalam

Siswa tumbuh tanpa menyukai

menerjemahkan bahasa sehari-hari

matematika sama sekali. Mereka

ke dalam kalimat matematika.

tidak senang dalam mengerjakan

Berdasarkan hasil wawancara

tugas-tugas

dan

merasa

bahwa

peneliti terhadap siswa SMPN 16

matematika itu sulit, menakutkan,

Surakarta

dan

banyak

siswa

yang

tidak

semua

orang

dapat

menyatakan bahwa mereka cemas

mengerjakannya [6]. Dari rasa takut

ketika

tersebut munculah kecemasan ketika

menghadapi

pembelajaran

matematika. Banyak siswa di SMPN

siswa

belajar

matematika

16 Surakarta menganggap bahwa

disebut

matematika sangat sulit. Anggapan

Menghilangkan kesenangan dalam

tersebut menyebabkan siswa takut

pembelajaran akan mengakibatkan

kecemasan

atau

matematika.

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

120

Kecemasan

kecemasan.

dianggap

sebagai salah satu penghambat dalam
belajar

yang

rendah.

mengganggu

Berdasarkan paparan di atas

kinerja fungsi-fungsi kognitif se-

maka tujuan dalam penelitian ini

seorang, seperti dalam berkonsen-

adalah

trasi, mengingat, pembentukan kon-

berpikir siswa SMPN 16 Surakarta

sep dan pemecahan masalah [7].

yang

Pada tingkat kronis dan akut, gejala

matematika tinggi dalam meme-

kecemasan dapat berbentuk gang-

cahkan masalah soal cerita pada

guan

pokok

fisik

dapat

sedang, dan kecemasan matematika

(somatik),

seperti:

(1)

mengetahui

memiliki

proses

kecemasan

bahasan

lingkaran

gangguan pada saluran pencernaan,

berdasarkan langkah-langkah Polya,

sering

kepala,

(2) mengetahui proses berpikir siswa

gangguan jantung, sesak di dada,

SMPN 16 Surakarta yang memiliki

gemetaran,

buang

Indikator

air,

sakit

bahkan

pingsan.

kecemasan matematika sedang dalam

kecemasan

matematika

memecahkan masalah soal cerita

yang dialami seseorang yaitu: (a)

pada

sulit diperintah untuk mengerjakan

berdasarkan langkah-langkah Polya.

matematika, (b) menghindari kelas

(3) mengetahui proses berpikir siswa

matematika, (c) merasa sakit secara

SMPN 16 Surakarta yang memiliki

fisik, pusing, takut, dan panik, (d)

kecemasan matematika rendah dalam

tidak dapat mengerjakan soal tes

memecahkan masalah soal cerita

matematika [8]. Kecemasan

pada

mate-

pokok

pokok

bahasan

bahasan

lingkaran

lingkaran

matika dikelompokkan dalam empat

berdasarkan langkah-langkah Polya.

kategori

yaitu

kecemasan

mate-

METODE PENELITIAN

matika

tinggi,

kecemasan

mate-

Penelitian

ini

menggunakan

matika sedang, kecemasan matema-

metode deskriptif kualitatif, Subjek

tika rendah, dan tidak memiliki

penelitian ditentukan melalui pur-

kecemasan matematika [9]. Dalam

posive sampling. Subjek pada peneli-

penelitian ini, kategori yang di-

tian ini adalah 6 orang siswa kelas

gunakan adalah kecemasan matema-

VIII B SMPN 16 Surakart. Proses

tika tinggi, kecemasan matematika

pemilihan subjek diawali dengan

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

121

kecemasan

tahui kecemasan matematika siswa

matematika pada siswa kelas VIII B.

sehingga dapat ditentukan subjek

Dari hasil angket tersebut siswa

penelitian berdasarkan hasil angket

dikelompokkan

tiga

tersebut. Tes pemecahan masalah ini

kategori

terdiri dari soal pemecahan masalah

kecemasan matematika, yaitu kelom-

berbentuk soal cerita pada materi

pok siswa dengan kecemasan mate-

lingkaran. Instrumen bantu ketiga

matika

yaitu

memberikan

kelompok

angket

menjadi

berdasarkan

tinggi,

dengan

kelompok

kecemasan

siswa

matematika

sedang, dan kelompok siswa dengan
kecemasan

wawancara

yang

digunakan untuk memandu peneliti
dalam kegiatan wawancara.

rendah.

Teknik keabsahan data yang di-

Berdasarkan pertimbangan tersebut,

gunakan dalam penelitian ini adalah

ditentukan 6 orang subjek yang ter-

triangulasi waktu. Prosedur yang di-

diri dari 2 orang siswa dengan

lakukan yaitu dengan melakukan

kecemasan

2

wawancara berbasis tugas dua kali

kecemasan

dengan waktu yang berbeda dengan

orang

matematika

pedoman

matematika

siswa

tinggi,

dengan

matematika sedang, dan 2 orang

menggunakan

siswa dengan kecemasan matematika

masalah

rendah.

mendapatkan data yang kredibel.

tugas

yang

pemecahan

setipe

untuk

Teknik pengumpulan data pada

Pengujian data dilakukan dengan

penelitian ini menggunakan angket

pengecekan dari paparan hasil wa-

dan wawancara berbasis tugas yang

wancara

dilakukan pada materi lingkaran.

dingan

Instrumen utama dalam penelitian ini

pertama dan kedua sama, maka

adalah peneliti sendiri. Instrumen

dikatakan data tersebut valid. Jika

bantu

dalam

tidak

angket

pengambilan data dan pengecekan

kecemasan matematika, (2) tugas

kembali sehingga ditemukan data

pemecahan masalah, (3) pedoman

yang sama atau kredibel tersebut.

yang

penelitian

wawancara.

digunakan
yaitu:

Angket

(1)

keduanya.

Jika

paparan hasil

sama

maka

perban-

wawancara

dilakukan

kecemasan

Teknik analisis data meliputi

matematika digunakan untuk menge-

reduksi data, penyajian data, dan

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

122

penarikan kesimpulan. Data dipero-

a. Dalam memahami masalah siswa

leh dari hasil wawancara berbasis

menjelaskan apa yang diketahui

tugas. Setelah diperoleh data dari

dan ditanya oleh soal.

wawancara berbasis tugas, maka
dilakukan

reduksi

data

cahan masalah untuk mencari apa

tersebut. Reduksi data dilakukan

yang ditanya oleh soal dengan

dengan

menggunakan informasi yang di-

memilih

terhadap

b. Siswa tidak merencanakan peme-

hal-hal

pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang

ketahui pada soal.

penting, dan membuang yang tidak

c. Siswa tidak melaksanakan ren-

perlu. Kemudian data hasil reduksi

cana pemecahan masalah karena

tersebut diklasifikasikan dan diiden-

tidak menyusun rencana peme-

tifikasi sehingga terdapat gambaran

cahan masalah.

yang jelas dan memungkinkan untuk
menarik

kesimpulan.

Langkah

d. Siswa tidak memeriksa kembali
prosedur dan hasil penyelesaian

terakhir yaitu menarik kesimpulan.

(termasuk menyimpulkan jawab-

HASIL DAN PEMBAHASAN

an)

Dari

hasil

analisis

data

Proses

berpikir

siswa

dengan

wawancara berbasis tugas, berikut

kecemasan

tinggi

dalam

meme-

ulasan

mengenai

cahkan soal matematika pada subjek

siswa

dalam

matematika
langkah

proses

berpikir

memecahkan

berdasarkan
Polya

soal

langkah-

ditinjau

dari

kecemasan siswa.

a. Dalam memahami masalah siswa
menuliskan apa yang diketahui
dan ditanya oleh soal.

1. Proses Berpikir Siswa dengan
Kecemasan

2 sebagai berikut :

Tinggi

dalam

b. Siswa tidak merencanakan pemecahan masalah untuk mencari apa

Memecahkan Soal Matematika

yang ditanya oleh soal dengan

Proses berpikir siswa dengan

menggunakan

kecemasan

tinggi

dalam

memecahkan soal matematika pada
subjek 1 sebagai berikut :

informasi

yang

diketahui pada soal.
c. Siswa

tidak

melaksanakan

rencana pemecahan masalah ka-

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

123

rena tidak menyusun rencana pe-

tahu”, “lupa” dan “bingung” untuk

mecahan masalah.

soal-soal yang mereka anggap sulit

d. Siswa tidak memeriksa kembali

dan

tidak

berusaha

menjawab.

prosedur dan hasil penyelesaian

Namun secara keseluruhan, kedua

(termasuk menyimpulkan jawab-

subjek mampu menjalankan langkah

an)

pertama dari tahap Polya dalam

Berdasarkan hasil analisis kedua

memecahkan masalah yaitu mema-

subjek tersebut, diperoleh bahwa

hami masalah, walaupun masih ku-

kedua subjek menjalankan tahapan

rang pemahaman terhadap apa yang

Polya

diketahui dan ditanya oleh soal.

sampai

dengan

langkah

Hasil tersebut sesuai dengan

pertama, yaitu memahami masalah
yang

diberikan.

subjek

Namun,

menuliskan

apa

kedua

teori kecemasan yang disampaikan

yang

Richardson dan Suinn (dalam [10])

diketahui dan ditanya oleh soal

bahwa

belum sempurna. Hal ini terlihat

matika adalah reaksi negatif dari

bahwa

seseorang

ada

bagian-bagian

yang

kecemasan

belajar

terhadap

situasi

bermakna ganda dan kurang jelas

melibatkan

angka,

dalam

perhitungan

matematika,

menuliskan

apa

yang

diketahui dan ditanya sama seperti

tegang

dan

cemas

soal

mengganggu

dalam

yang

diberikan,

tidak

mate-

yang

matematika,
perasaan

yang

dapat

memanipulasi

menggunakan bahasa sendiri. Pada

angka dan memecahkan masalah

tahap

matematika dalam kehidupan sehari-

merencanakan

masalah

sebenarnya subjek 1 dan 2 sudah

hari

berusaha

rencana

Kecemasan tinggi mengalami gang-

mereka

guan dalam memecahkan masalah

menyebutkan

penyelesaian

yang

akan

gunakan namun keduanya menyerah
saat

dilakukan

dalam
berpikir

untuk

wawancara
mengetahui

mereka.

Pada

dan

situasi

akademik.

matematika.

lebih
proses
saat

wawancara pun, kedua subjek lebih

2. Proses Berpikir Siswa dengan
Kecemasan

Sedang

dalam

Memecahkan Soal Matematika

banyak diam dan menjawab “tidak

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

124

Proses berpikir siswa dengan

c. Siswa

melaksanakan

rencana

kecemasan sedang dalam meme-

pemecahan masalah karena tidak

cahkan soal matematika pada subjek

menyusun

1 sebagai berikut :

masalah.

a. Siswa

menjelaskan

apa

yang

d. Siswa

rencana

pemecahan

memeriksa

kembali

diketahui dan ditanya oleh soal

prosedur dan hasil penyelesaian

b. Siswa merencanakan pemecahan

(termasuk menyimpulkan jawab-

masalah untuk mencari apa yang

an)

ditanya oleh soal dengan meng-

Berdasarkan hasil analisis kedua

gunakan informasi yang diketahui

subjek tersebut, diperoleh bahwa

pada soal.

kedua subjek menjalankan tahapan

c. Siswa melaksanakan rencana pe-

Polya

sampai

dengan

langkah

mecahan masalah karena tidak

keempat, yaitu memahami masalah,

menyusun

merencanakan pemecahan masalah,

rencana

pemecahan

melaksanakan

masalah.
d. Siswa

memeriksa

kembali

rencana

pemecahan

masalah serta memeriksa kembali

prosedur dan hasil penyelesaian

prosedur

dan

hasil

penyelesaian

(termasuk menyimpulkan jawab-

(termasuk menyimpulkan jawaban).
Siswa dengan tingkat kecema-

an)
Proses berpikir siswa dengan

san

sedang

mampu

melakukan

dalam

tahapan pemecahan masalah dengan

memecahkan soal matematika pada

baik. Tahap demi tahap mereka

subjek 2 sebagai berikut :

lakukan dengan lancar tanpa ragu-

kecemasan

a. Siswa

sedang

menuliskan

apa

yang

ragu. Hasil tersebut sesuai dengan

diketahui dan ditanya oleh soal

teori kecemasan yang disampaikan

b. Siswa merencanakan pemecahan

Richardson dan Suinn (dalam [10])

masalah untuk mencari apa yang

bahwa

kecemasan

ditanya oleh soal dengan meng-

matika adalah reaksi negatif dari

gunakan informasi yang diketahui

seseorang

pada soal.

melibatkan

terhadap
angka,

belajar

situasi

mate-

yang

matematika,

perhitungan matematika, perasaan

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

125

tegang

dan

cemas

mengganggu dalam

yang

dapat

memanipulasi

angka dan memecahkan masalah

menggunakan

informasi

yang

diketahui pada soal.
c. Siswa

melaksanakan

rencana

matematika dalam kehidupan sehari-

pemecahan masalah berdasarkan

hari dan situasi akademik. Kecema-

rencana pemecahan masalah yang

san

telah dia susun.

sedang

tidak

mendapatkan

gangguan dalam memecahkan ma-

d. Siswa tidak memeriksa kembali

salah matematika. Selain itu juga

prosedur dan hasil penyelesaian

sesuai dengan yang dikemukakan

(termasuk menyimpulkan jawab-

Sadock[11] bahwa kecemasan me-

an)

rupakan

suatu

sinyal

yang

Proses berpikir siswa dengan

menyadarkan, memperingatkan, ada-

kecemasan

nya bahaya yang mengancam dan

memecahkan soal matematika pada

memungkinkan seseorang mengam-

subjek 2 sebagai berikut :

bil

a. Siswa

tindakan

untuk

mengatasi

ancaman. Kecemasan sedang memiliki

kesadaran

menuliskan

dalam

apa

yang

diketahui dan ditanya oleh soal

mengatasi

b. Siswa merencanakan pemecahan

ancaman yang dalam hal ini dalam

masalah untuk mencari apa yang

menghadapi masalah matematika.

ditanya oleh soal dengan meng-

3. Proses Berpikir Siswa dengan

gunakan informasi yang diketahui

Kecemasan

dalam

rendah

Rendah

dalam

Memecahkan Soal Matematika
Proses berpikir siswa dengan
kecemasan rendah dalam memecahkan soal matematika pada subjek
1 sebagai berikut :
a. Siswa

pada soal.
c. Siswa

melaksanakan

rencana

pemecahan masalah berdasarkan
rencana pemecahan masalah.
d. Siswa tidak memeriksa kembali
prosedur dan hasil penyelesaian

menjelaskan

apa

yang

diketahui dan ditanya oleh soal

(termasuk menyimpulkan jawaban).

b. Siswa merencanakan pemecahan

Berdasarkan hasil analisis kedua

masalah untuk mencari apa yang

subjek tersebut, diperoleh bahwa

ditanya

kedua subjek menjalankan tahapan

oleh

soal

dengan

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

126

Polya sampai dengan langkah ketiga,

kecemasan tinggi adalah: (a) pada

yaitu memahami masalah, merenca-

tahap memahami masalah, siswa

nakan

dengan

pemecahan

masalah

serta

kecemasan

tinggi

dapat

melaksanakan rencana pemecahan

menjelaskan apa yang diketahui dan

masalah.

apa yang ditanyakan soal, (b) pada

Siswa dengan kecemasan mate-

tahap

merencanakan

pemecahan

matika rendah mampu melakukan

masalah, siswa dengan kecemasan

tahapan pemecahan masalah dengan

tinggi

cukup baik, meskipun tahap terakhir

pemecahan masalah karena kurang

langkah Polya tidak dilakukan.

memahami apa yang ditanyakan soal.

Hasil tersebut sesuai dengan
yang

dikemukakan

Sadock

[11]

tidak

Siswa

menyusun

dengan

kurang

rencana

kecemasan

berusaha

dalam

tinggi
mencari

bahwa kecemasan merupakan suatu

pemecahan masalah berdasarkan apa

sinyal yang menyadarkan, memper-

yang

ingatkan,

menggunakan

adanya

mengancam

dan

bahaya

yang

memungkinkan

ditanyakan

soal

dengan

informasi

yang

diketahui pada soal, (c) pada tahap

seseorang mengambil tindakan untuk

melaksanakan

mengatasi ancaman. Kecemasan ren-

masalah, siswa dengan kecemasan

dah

tinggitidak

kurang

dalam

memiliki

mengatasi

kesadaran

ancaman

yang

rancana

pemecahan

menjalankan

langkah-

langkah pemecahan masalah dengan

dalam hal ini dalam menghadapi

karena

masalah

sehingga

pemecahan masalahnya, (d) Pada

kurang mempersiapkan dan memiliki

tahap memeriksa kembali prosedur

kesadaran

dan hasil penyelesaian (termasuk

matematika,

dalam

mempersiapkan

menghadapi masalah matematika.

tidak

menyimpulkan
dengan

hasil

kecemasan

analisis

tinggi

siswa
tidak

hasil penyelesaian yang diperoleh

data diperoleh bahwa: (1) proses

nya

berpikir

jawabannya,

berdasarkan

jawaban),

rencana

memeriksa kembali prosedur dan

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan

menyusun

langkah-

langkah Polya pada siswa dengan

serta

tidak
(2)

menyimpulkan
proses

berpikir

berdasarkan langkah-langkah Polya

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

127

pada

siswa

sedang

dengan

adalah:

(a)

kecemasan
Pada

tahap

tahap memahami masalah, siswa
dengan

kecemasan rendah dapat

memahami masalah, siswa dengan

menjelaskan apa yang diketahui dan

kecemasan sedang dapat memahami

ditanyakan soal, (b) pada tahap

masalah dengan menjelaskan apa

merencanakan pemecahan masalah,

yang diketahui dan ditanyakan soal.

siswa

Siswa juga dapat membuat sketsa

dapat menyusun rencana pemecahan

gambar dari soal dengan benar. (b)

masalah untuk mencari pemecahan

pada tahap merencanakan pemeca-

masalah

han

dengan

ditanyakan soal, walaupun rencana

kecemasan sedang dapat menyusun

yang disusun ada yang kurang tepat.

rencana pemecahan masalah dengan

Namun,

runtut dan benar untuk mencari

dianggap sulit, siswa tidak menyusun

pemecahan masalah berdasarkan apa

rencana

yang ditanyakan soal. (c) pada tahap

pada tahap melaksanakan rancana

melaksanakan rancana pemecahan

pemecahan masalah, siswa dengan

masalah, siswa dengan kecemasan

kecemasan

sedang dapat menjalankan langkah-

menjalankan langkah-langkah peme-

langkah pemecahan masalah dengan

cahan masalah yang telah disusun

runtut dan benar sesuai dengan

walaupun ada penyelesaian yang

rencana yang telah disusun untuk

tidak benar karena rencana yang

mencari pemecahan masalah dengan

disusun juga ada yang tidak tepat, (d)

menggunakan

pada

masalah,

siswa

informasi

yang

dengan

kecemasan

rendah

berdasarkan apa yang

untuk

soal-soal

pemecahan

masalah,

rendah

tahap

memeriksa

dapat

kembali

prosedur

memeriksa kembali prosedur dan

siswa

hasil penyelesaian, siswa dengan

tidak memeriksa kembali prosedur

kecemasan

dan

kembali
berpikir

jawabannya
berdasarkan

memeriksa
(3)

proses
langkah-

langkah Polya pada siswa dengan
kecemasan rendah adalah: (a) pada

dengan

hasil

hasil

(c)

diketahui pada soal, (d) pada tahap

sedang

dan

yang

penyelesaian,

kecemasan

penyelesaian

rendah

yang

diperolehnya serta kurang lengkap
dalam menyimpulkan jawabannya.
Berdasarkan
berpikir

ditinjau

temuan

proses

dari

tingkat

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

128

kecemasan pada siswa, guru mata

Guru menekankan agar siswa selalu

pelajaran hendaknya menggunakan

melakukan

pendekatan dan metode pembelaja-

karena tahapan ini sangatlah penting

ran yang sesuai sehubungan dengan

dalam

upaya

masalah.

untuk

mencegah

dan

langkah

suatu

lookingback,

proses

pemecahan

mengurangi tingkat kecemasan siswa

Saran untuk siswa adalah siswa

yang mempunyai intensitas kuat dan

sebaiknya lebih banyak mengerjakan

bersifat negatif, serta tetap berupaya

soal-soal

agar siswa tetap memiliki sikap

dengan beberapa variasi soal. Untuk

kewaspadaan yang juga timbul dari

siswa dengan kecemasan matematika

kecemasan

sedang mengerjakan soal-soal bertipe

(sedang),

yang dapat
guru

dikontrol

lingkaran

juga

pengayaan, lalu untuk siswa dengan

lingkaran

kecemasan matematika tinggi dan

dipahami dengan baik oleh siswa,

rendah mengerjakan soal-soal rutin,

terutama siswa dengan kecemasan

siswa lebih teliti dalam perhitungan

matematika tinggi dan rendah, lalu

lingkaran dan mengaitkan materi

guru sebaiknya memberikan contoh

lingkaran dengan materi lainnya,

soal yang lebih variatif, hal ini

khususnya

diperuntukkan untuk semua siswa

kecemasan matematika tinggi dan

dalam kategori kecemasan matema-

rendah, siswa berusaha menanamkan

tika tinggi, sedang, ataupun rendah.

konsep dasar dari materi lingkaran,

Berdasarkan

sehingga

memastikan

diperoleh

sebaiknya

pengayaan

materi

hasil
bahwa

wawancara

siswa

mampu

dengan

menentukan

dengan

langkah pemecahan masalah dengan

kecemasan tinggi terlihat ragu-ragu

tepat, khususnya untuk siswa dengan

(kurang percaya diri) saat menyele-

kecemasan matematika tinggi, siswa

saikan masalah. Oleh karena itu,

lebih

guru

misalnya melalui berdiskusi atau

seharusnya

siswa

untuk

memberikan

motivasi khususnya kepada siswa
dengan

kecemasan

tinggi,

aktif

menggali

informasi,

bertanya.

guru

Dari hasil penelitian diketahui

mengedukasi langkah-langkah peme-

proses berpikir siswa berdasarkan

cahan masalah Polya kepada siswa.

kategori

kecemasan

matematika.

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

129

Penelitian ini akan penting untuk
dikembangkan
keberhasilan

untuk

mengetahui

pembelajaran

yang

dilakukan. Peneliti lain mungkin
dapat menganalisis mengenai teori
proses berpikir yang lain atau dapat
melakukan penelitian dengan tema
yang sama tetapi dengan sudut
peninjauan yang berbeda, misalnya
tingkat berpikir, gaya belajar, dan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Depdiknas. (2006). Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang
Standar Isi Sekolah Menengah
Atas. Jakarta: Balai Pustaka.
[2] Pehkonen, E. (2007). Problem
Solving Mathematic Education
in Finland. Makalah diunduh
pada 26 Januari 2016, dari
https://www.unige.ch/math/Ens
Math/Rome2008/WG2/Papers/
PEHKON.pdf. University of
Helsinki, Finland.
[3]

Soedjadi, R. (2000). Kiat
Pendidikan Matematika Di
Indonesia: Konstatasi Keadaan
Masa Kini Menuju Harapan
Masa
Depan.
Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi,
Departemen
Pendidikan Nasional.

[5] Polya, G. (1973). How To Solve
It. New Jersey: Princeton
University Press..
[6] Krismanto. (2003). Beberapa
Teknik, Model, dan Strategi
dalam
Pembelajaran
Matematika. Makalah pada
Pelatihan Instruktur/Pengembang SMU, Yogyakarta .
[7] Sudrajat, A. (2008). Mencegah
dan Mengurangi Kecemasan
Siswa
di Sekolah.
https://akhmadsudrajat.wordpre
ss.com/2008/07/01/upayamencegah-kecemasan-siswa-disekolah/. Diakses pada 20
Januari 2016 pukul 21.00
[8] Mahmood, S., & Khatoon, T.
(2011). British Journal of Art
and Social Sciences. 2 (2), 169180.
[9] Paul, M. (2014). Mediterranean
Journal of Social Sciences. 5
(1),
283-295.
Rome-Italy:
MCSER Publishing
[10] Ashcraft, M. H., & Moore, A.
M.
(2009).
Mathematics
anxiety and the affective dropin
performance.
Journal
of
Psychoeducational Assessment,
27, 197–205.
[11] Sadock, B.J., dan Sadock, V.A.,
(2007). Kaplan & Sadock's
Synopsis
of
Psychiatry:
Behavioral
Sciences/Clinical
Psychiatry,
10th
Edition.
Philadelphia:
Lippincott
Williams & Wilkins.

[4] Siswono, T.Y.E. (2002). “Proses
Berpikir
Siswa
Dalam
Pengajuan
Soal”.
Jurnal
Matematika
dan
Pembelajarannya.

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.I No.1 Januari 2017

130

Dokumen yang terkait

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOAL CERITA DENGAN LANGKAH LANGKAH POLYA PADA POKOK BAHASAN BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER

1 12 125

Karakteristik Siswa Dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran Berdasarkan Langkah Polya Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa (Penelitian Dilakukan di SMP N 14 Surakarta Kelas VIII Tahun Ajaran 2015/2016 ).

0 0 18

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGIEMPAT BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Penelitian Dilakukan di SMP Negeri 3 Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2013/2014).

0 0 21

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 5

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 31

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 9

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 34

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

0 0 9

PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH- LANGKAH POLYA DITINJAU DARIADVERSITY QUOTIENT

0 1 11

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF (Penelitian Dilakukan di SMP Negeri 1 Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 20142015)

0 0 20