T PSN 1402395 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

A.

Desain penelitian
Pemaparan mengenai metode penelitian berjudul “ Aplikasi Media Audio

J Concone opus 9 no 1 sampai 5 pada pembelajaran paket keahlian vokal kelas X
di SMKN 10 Bandung. Dapat di jabarkan ke dalam bentuk bagan sebagai berikut
:
Studi pendahuluan identifikasi
kajian empirik dan teori

Membuat desain eksperimen

Pengembangan instrumen

Pengembangan model konseptual

Validasi media


Revisi media audio etude concone opus 9

Eksperimen aplikasi media audio etude concone opus 9

Evaluasi hasil aplikasi media audio etude concone opus 9

Laporan penelitian
Bagan 3.1
Desain Penelitian
(sumber diadaptasi dari tesis nurhadiat, 2015)

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan bagan di atas peneliti akan menguraikan rangkaian desain
penelitian dengan pemaparan sebagai berikut :
1.


Studi pendahuluan
Langkah

pertama

yang

dilaksanakan

peneliti

melakukan

studi

pendahuluan studi pendahuluan dilaksanakan berdasarkan kepada kajian empirik
dan teori. Dalam hal ini peneliti mengkaji permasalahan- permasalahan yang ada
seputar konsep vokal non klasik dasar di lapangan terkait dengan materi atau
bahan ajar, metode pembelajaran serta media yang digunakan di lapangan pada

umumnya. Setelah melakukan hal tersebut peneliti mengkaji pengalaman empirik
dengan teori yang ada dalam substansi materi vokal non klasik dasar. Hal ini
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana program penelitian
berkaitan dengan aplikasi media tersebut dilaksanakan.
2.

Membuat desain eksperimen
Setelah melalui serangkaian studi pendahuluan, peneliti mengambil

pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian aplikasi media audio
concone opus 9 tersebut. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
dengan metode eksperimen yang menjadi landasan dalam program penelitian ini.
Desain eksperimen dibuat sebagai acuan dalam penelitian ini. Dalam hal ini
penelitian kuantitatif menurut (Surakhmad, 1998, hlm 139) menyatakan “
pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dengan cara mengukur indikator –
indikator variabel tersebut, tujuan dari pendekatan kuantitatif untuk mengukur
dimensi yang hendak diteliti “
Penggunaan metode deskriptif kuantitatif diselaraskan dengan variabel
penelitian yang memusatkan pada masalah – masalah aktual dan fenomenal yang
sedang terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa angka –

angka memiliki makna, sebagaimana di kemukakakn ( Sudjana, 1997, hlm 53 ) “
Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan apabila
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian
yang terjadi pada saat sekarang dalam bentuk angka – angka yang bermakna. “
Metode penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data
numerik dan bersifat objektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas
objektif yang bisa diukur. Sedangkan menurut Susan Stainback pada (Sugiono,
Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015, hlm. 231). Menyatakan ciri- ciri penelitian kualitatif itu dilakukan secara
intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati- hati
apa yang terjadi, melakukan analisis refleksi terhadap berbagai dokumen yang
ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.
Kaitannya dengan hal tersebut data- data yang diamati adalah keberdaya
gunaan media audio dengan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran paket keahlian vokal di SMKN 10 Bandung. Terkait dengan
pendekatan kuantitatif metode penelitain yang digunakan dalam penelitian ini

termasuk pada metode penelitian ekspreimen. Frankel dalam (Sugiyono, 2013,
hlm 159) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah unik di dalam dua hal
yang sangat penting. Penelitian ini merupakan satu- satunya jenis penelitian yang
secra langsung mencoba mempengaruhi suatu variabel tertentu. Penelitian ini juga
merupakan jenis penelitian yang terbaik dalam hipotesis hubungan sebab akibat
atau kausalitas.
Sugiyono menyatakan bahwa, penelitian eksperimen merupakan suatu
penelitian yang menjawab pertanyaan “ jika kita melakukan sesuatu pada kondisi
yang dikontrol secara ketat maka apakah yang akan terjadi ? “ untuk mengetahui
apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang dikontrol secara ketat
maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan hal inilah
yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga penelitain eksperimen dapat
dikatakan suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol ketat Sugiyono dalam
(Nurhadiat, 2014, hlm. 71) senada dengan pernyataan tersebut, Syaodih
mengungkapkan bahwa, penelitian eksperimen merupakan penelitian untuk
mengukur pengaruh suatu atau beberapa dengan variabel lain. Penelitain
eksperimental berbeda dengan penelitian lain sebab penelitian ini menggunakan
kelompok kontrol selain kelompok eksperimen Syaodih dalam (Nurhadiat, 2014,
hlm. 71). Dan menurut (Arikunto, 2008, hlm. 121) “ penelitian eksperimen yaitu

penelitian untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan
pada subjek penyelidik”.
Penelitian ini menggunakan media audio etude concone opus 9 sebagai
media utama yang digunakan dalam pembelajaran paket keahlian vokal di SMKN
Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10 Bandung. Dalam hal ini tentunya media audio etude concone opus 9 tersebut
merupakan faktor yang utama yang mempengaruhi eksperimentasi dalam
pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal. Terkait dengan hal tersebut
Syamsudin dalam (Nurhadiat, 2014, hlm 73) menyatakan bahwa penelitian
eksperimental merupakan suatu metode yang sistematik dan logis untuk melihat
kondisi- kondisi tertentu, kemudia mengamati pengaruh atau perubahan yang
diakibatkan oleh manipulasi.
Dengan ini maka pernyataan yang lebih spesifik menurut Tuckman dalam
(Sugiyono, 2013, hlm. 161) terdapat beberapa bentuk desaint eksperimen, yaitu :
(1) pre- eksperimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group
pretestposttest, intec-group comparison : (2) true-eksperimental, meliputi posttest

only control design, pretest control group design; (3) Faktorial eksperimental;
dan (4) quasi eksperimental, meliputi time series design dan nonequivalent
control group design.
Dari beberapa desain di atas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
desain penelitian Pre- Experimental design (non designs) dengan jenis the one
group pretest- posttest design. Sugiyono (2013, hlm. 163) “ mengapa di sebut
desain pretest-posttest design karena ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan,
dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan .”
Berikut gambar berberapa macam desain eksperimen dengan model pre
eksperimen
1.

One shot case study

XO

Keterangan
X = Treatment yang diberikan (variabel independent)
O = Observasi (variabel dependen)


Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu kelompok diberi treatmen / perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya
(treatment adalah sebagai variable independen, dan hasil adalah sebagai variabel
dependen)
2.

One-group pretest- posttest design

X1 x X2

Keterangan :
X1 = Nilai Pretest (sebelum di beri perlakuan)
X2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
Pengaruh perlakuan terhadap prestasi pembelajaran = (X1 – X2)
3.


Intact-group comparison
X

O1

O2

Keterangan :
O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan
Pengaruh treatment / perlakuan ( variabel independen terhadap variabel dependen
/ hasil) = (O1 – O2 ).
3.

Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrumen dilaksanakan dengan cara melakukan pra

observasi dalam persiapan rancangan kegiatan pengaplikasian media audio J
concone opus 9 untuk pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal kelas X.

Dengan data yang ditemukan di lapangan peneliti bisa menentukan instrumen
yang digunakan dalam penelitian.
4.

Pengembangan model konseptual
Penyusunan model konseptual aplikasi media audio etude concone opus 9

diawali dengan proses bimbingan dengan dosen pembimbing terutama kaitanya
Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan akan diaplikasikannya media audio etude concone opus 9 dalam
pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung.
Kegiatan itu didasarkan hasil kajian teoretik dan studi pendahuluan, bahkan
peneliti menginformasikan dan membahas hasil studi pendahuluan dengan dosen,
untuk (1) meningkatkan pengetahuan dan pemahaman instruktur tentang media
audio etude concone opus 9. (2) merencanakan dan menyediakan kelengkapan
serta menyempurnakan media yang akan di aplikasikan kepada siswa di SMKN

10 Bandung pada paket keahlian vokal.
5.

Validasi Media Audio Etude Concone Opus 9
Validasi media audio etude concone opus 9 dilaksanakan dengan

pengujian kualitas dari audio yang terdapat pada setiap media. Pengukuran
tersebut melibatkan pakar karya dalam hal ini dosen serta praktisi atau seniman
dan guru pengajar di SMKN 10 Bandung. Proses validasi dilaksanakan untuk
pengujian tahap awal tentang kelayakan media audio etude concone opus 9 untuk
diaplikasikan. Kegiatan ini sangat perlu dilaksanakan untuk mengetahui sejauh
mana media audio etude concone opus 9 tersebut dapat digunakan dalam
penelitian.
6.

Revisi media audio etude concone opus 9
Setelah proses validasi revisi audio dilakukan berdasarkan kepada hasil

validasi audio. Revisi ini terkait dengan unsur- unsur musikal yang ada di dalam
media audio etude concone opus 9. Tentunya unsur- unsur musikal tersebut harus
disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dalam pencapain nilai substansi
materi pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal.
7.

Aplikasi eksperimen media audio etude concone opus 9
Setelah media dibuat serta telah melewati tahap validasi dan revisi media

kemudian media diaplikasikan dalam serangkaian kegiatan penelitian. Eksperimen
pengaplikasian media audio tersebut tentunya memperhatikan aspek tujuan
pembelajaran serta tahapan (syntax) pembelajarn. Media ini diaplikasikan pada
tiap pertemuan pembelajaran yang nantinya di gunakan untuk membantu siswa
dalam mempelajari materi inti tentang pembelajaran vokal pada paket keahlian
vokal kelas X.

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8.

Uji Validasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan nilai

yang dicapai oleh siswa baik secara konsep teori maupun kemampuan praktis
dengan menggunakan media audio etude concone opus 9 ini.

9.

Laporan penelitian
Dari serangkaian kegiatan yang telah di paparkan sebelumnya pada bagian

akhir, penelitian menuangkan semua fenomena yang terjadi dilapangan ke dalam
karya ilmiah berbentuk tesis yang berjudul aplikasi media audio etude concone
opus 9 pada pembelajaran vokal paket keahlian vokal X

B.

Populasi
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan partisipan yang terlibat dalam

penelitian. Hal tersebut terkait dengan jumlah partisipan yang terlibat,
karatketristik yang spesifik dari partisipan, dan dasar pertimbangan pemilihannya.
Peneliti mengambil Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 10 Bandung sebagai
lokasi penelitian. Peneliti mengambil lokasi tersebut sebagai tempat penelitian
dengan alasan yaitu ingin membantu dalam mengembangkan media pembelajaran
dalam pembelajaran vokal khusunya pada paket keahlian vokal. selain itu sebagai
alumnus, peneliti juga mencoba untuk berkontribusi dalam segi keilmuan baik
secara teori maupun praktis tentang substansi media audio etude concone opus 9
yang telah didesain.
Partisipan merupakan orang yang terlibat dalam penelitian ini. Dalam hal
ini orang yang terlibat dalam penelitian ini akan peneliti rinci sebagai berikut.
a)

Siswa kelas X paket keahlian vokal
Siswa kelas X yang memilih paket keahlian vokal merupakan partisipan

peneliti yang menjadi objek yang di treatment. Dengan kata lain, merupakan
peserta pembelajaran vokal pada paket keahlian vokal yang dieksperimentasikan
untuk menggunakan media audio etude concone opus 9 sebagai media dasar
dalam pembelajaran vokal dengan substansi etude vokal. jumlah siswa Yang
memilih paket keahlian vokal berjumlah 6 orang terdiri dari 1 laki- laki dan 5
orang perempuan.
Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b)

Guru mata pelajaran paket keahlian vokal
Guru mata pelajaran paket keahlian vokal dalam hal ini berperan untuk

memantau keberlangsungan pembelajaran paket keahlian vokal dengan tujuan
untuk melihat kesesuaian antara materi pelajaran paket kealhian vokal dengan
media audio etude concone opus 9 yang digunakan dalam penelitian.
Peneliti menentukan lokasi dan partisipan penelitian ini di latar belakangi
oleh kepentingan tertentu. Hal ini berkaitan dengan kemampuan praktik yang di
miliki peneliti yang secara akademis sebelum di dapat dariDepartemen
Pendidikan Musik FPSD UPI peneliti juga alumnus dari SMKN 10 Bandung
sehingga kebutuhan media pembelajaran di SMKN 10 Bandung sangat di perluka
dan menjadi landasan utama peneliti untuk mengembangkan media audio etude
concone opus 9 di tempat tersebut.
C.

Populasi dan Sampel
Penelitian atau penentuan partisipan pada dasarnya dilalui dengan cara

penetuan sampel dari populasi. Dalam hal ini peneliti memberikan paparan jelas
tentang bagaimana sampel ditentukan. Populasi pada penelitian ini merupakan
seluruh siswa kelas X paket keahlian vokal jurusan musik SMKN 10 Bandung.
Peneliti memilih sample pada populasi yang ada disesuaikan dengan
keberdayagunaan media yang akan digunakan dalam penelitian, berkaitan dengan
hal ini peneliti telah melakukan observasi pra penelitian untuk meninjau dan
menentukan paket keahlian kelas X yang akan dipilih untuk mengaplikasikan
media audio etude concone opus 9 yang telah di rancang oleh peneliti. penelitian
tersebut mengacu pada materi yang di ajarkan oleh guru kepada siswa yang
selaras dengan media yang telah di buat yakni etude concone opus 9.
D.

Instrumen penelitian
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan mengenai instrumen atau alat

pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian ini
dapat berupa angket, catatan, observasi, atau soal test. Penjelasan secara rinci
terkait jenis instrumen, sumber instrumen pengecekan validasi dan realibilitasnya,
serta teknik penggunaanya disampaikan pada bagian ini.
Menurut arikunto (2006, hlm. 149) ada beberapa instrumen yang namanya sama
dengan metodenya antara lain adalah :
Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.

Instrumen untuk tes adalah tes atau soal tes

2.

Instrumen untuk angket atau kuisioner adalah angket atau kuisioner

3.

Instrumen untuk observasi adalah chek – list

4.

Instrumen untuk observasi adalah pedoman observasi atau dapat juga chek
– list
Oleh karena itu dapat di simpulakan bahwa pengertian pengumpulan data

dan

instrumen

mengungkapkan

penelitian

adalah

suatu

proses

yang

dilakukan

untuk

berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat dengan

menggunakan berbagai cara dan metode agar proses ini berjalan secara sistematik
dan lebih dapat dipertanggung jawabkan kevaliditasannya. Setelah jelas
mennetukan fokus penelitian, kemudian dikembangkan menjadi instrumen
penelitian sederhana, dengan melengkapi data- data melalui observasi,
wawancara, dokumentasi. Penelitian menggunakan instrumen penelitian yang
berpedoman kepada :
1.

Pedoman observasi
Pedoman observasi pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi

awal berupa instrumen chek-list yang di dalamnya terdapat pertanyaanpertanyaan seputar substansi materi tentang pengalaman dan pemahaman terhadap
konsep vokal beserta unsur yang menunjang terhadap pembelajaran vokal
tersebut. Selain itu pedoman dalam observasi juga berupa angket dan kuesioner
yang di desain khusus berkaitan dengan pemahaman tentang konsep vokal.
2.

Pedoman Test
Test ini di lakukan dalam dua tahapan yakni pre test dan post test. Tahapan

ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan media audio j concone
opus 9 terhadap kemampuan siswa paket keahlian vokal menguasai konsep dasar
secara praktik maupun teoritis tentang etude concone tersebut dan materi vokal di
dalamnya. Kriteria tersebut ditentukan meliputi penilaian pada aspek apektif,
kognitif serta aspek psikomotorik siswa proses penilaian tersebut tergambar dalam
tabel sebagai berikut

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Table 3.1 penilaian untuk siswa paket keahlian vokal
No

Penilaian

Keterangan

Indikator
Sangat
baik
1

2

3

4

5

3.

Baik

Cukup

Kurang

Kemampuan ketepatan
nada siswa dalam
pembelajaran materi
etude concone opus 9
Kemampuan siswa
mengolah pernafasan
dalam mempelajarai
etude concone opus 9
Kemampuan siswa
dalam membaca
ketepatan ritmik pada
materi etude concone
opus 9
Kemampuan
siswa
dalam
ketepatan
pengkalimatan melodi
dengan daya dukung
nafas pada materi etude
concone opus 9
Kemampuan siswa
dalam
mengekspresikan karya
etude concone opus 9
musik dalam
pembelajaran paket
keahlian vokal

Pedoman wawancara
Pedoman wawancara dalam penelitian kuantitatif terbagi menjadi dua jenis

yakni wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Berikut penggunaan
pedoman wawancara di dalam penelitian.

a.

Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau oengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang
akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, peneliti telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabanya pun sudah di siapkan. Dengan wawancara terstruktur ini
responden di beri pertanyaan yang sama berkaitan dengan vokal, dan peneliti
mencatatnya. Dalam melakukan wawancara selain harus membawa instrumen
Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai pedoman untuk wawancara, maka peneliti data juga dapat menggunakan
alat bantu seperti tape recorder, handphone, dan material lain yang dapat
membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar.
b.

Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersususun secara
sistematik dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis- garis besar permasalahan yang akan di tanyakan.
Wawancara tidak terstruktur di gunakan dalam penelitian pendahuluan untuk
mengkaji hal yang lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian
pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu
atau permasalahan yang ada pada objek, sehingga peneliti dapat menentukan
secara pasti permaslahan variabel apa yang harus di teliti.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara
pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan
apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap
jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai
pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada satu tujuan. Dalam melakukan
wawancara maka pewawancara harus memperhatikan tentang situasi dan kondisi
sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan
wawancara.
Berkaitan dengan ini peneliti melakukan wawancara dengan beberapa
pakar yang ahli di bidang vokal secara akademik.
4.

Pedoman dokumentasi
Instrunmen dokumentasi ini di lakukan untuk mengapresiasi materi-

materi lagu atau etude yang digunakan dalam pembelajaran vokal yang nantinya
akan digunakan sebagai salah satu contoh untuk di buatkan media pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan pada pembelajan vokal paket keahlian vokal.
kegiatan ini dilaksanakan guna untuk memperoleh data audio yang valid tentang
konsep musikal yang ada di dalamya. Sehingga media audio yang akan
diaplikasikan layak digunakan dalam penelitian. Sehingga media audio yang akan

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di aplikasikan layak digunakan dalam penelitian. Sebagai contoh peneliti melihat
materi vokal pada pembelajaran vokal
Setelah menyusun instrumen peneliti mengembangkan instrumen untuk
menguji keabsahan datanya dengan cara sebagai berikut :
1.

Validasi Data
Validasi data digunakan untuk mencocokan data- data mengenai

kebenaran dan keakuratan mengenai kelayakan media audio etude concone opus 9
yang di buat untuk diaplikasikan untuk pembelajaran vokal pada paket keahlian
vokal. tentunya hal ini melibatkan para pakar praktisi di bidang vokal.
2.

Realibilitas Data
Realibilitas data yakni menyesuaikan data sebelum penelitian di lapangan

dengan data yang ada di lapangan sesuai dengan kenyataannya. Data- data
tersebut adalah materi- materi yang diajarkan dalam pembelajaran vokal pada
paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung jurusan musik. Yang
nantinya disesuaikan dengan media audio etude concone opus 9 yang akan
digunakan dalam pembelajaran vokal tersebut.
E.

prosedur penelitian ekperimen
Bagian ini memaparkan secara kronologis langkah- langkah penelitian

yang dilakukan terutama bagaimana desain penelitian dioprasionalkan secara
nyata

Langkah
Awal

Tahapan
l
Penelitian

Langkah
Akhir

bagan 3.2
proses pembeuatan media audio etude concone opus 9

Dari bagan di atas dapat di lihat bahwa dalam penelitian ini ada proses
pembuatan media terlebih dahulu. Pembuatan media audio etude concone opus 9
dilakukan dengan proses pemasukan data dari partitur etude concone opus 9 ke
dalam sebuah software di dalam komputer yang dapat di lihat pada tahapan
sebagai berikut :

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.

tahapan input data
pada tahapan ini dilaksanakan proses pemasukan data atau input data dari

partitur etude concone opus 9 ke dalam perangkat komputer yang di bantu dengan
software NUENDO 3 yang membantu peneliti dalam pembuatan media audio
etude concone opus 9. Pada awal pembuatan media audio etude concone opus 9
ini peneliti membagi menjadi bagian bagian alur lagu atau track- track yang di
desain sedemikian rupa.
2.

tahapan mixing audio
pada tahapan ini peneliti melakukan mixing untuk meningkatkan kualitas

media audio yang telah di input untuk meningkatkan kualitas media audio yang
telah di input sehingga hasil media yang di hasilkan di nilai lebih baik, baik dalam
artian auditif media audio tersebut.
3.

Tahapan Mastering
Pada tahapan ini peneliti melakukan proses mastering yang tujuan

utamanya untuk menstabilkan kualitas media secara keseluruhan. Artinya proses
mastering merupakan proses penyamaan peak volume pada keseluruhan track.
Sehingga seluruh track yang merupakan media audio j concone opus 9 di dalam
penelitian berada pada posisi yang stabil dan konstan mengacu pada desibel (dB)
volume yang dihasilkan.
Proses pembuatan media audio etude concone opus 9 untuk pembelajaran
paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung. Dibantu oleh software
(perangkat lunak) NUENDO 3 yang mana di dalam software tersebut terdapat
perangkat yang bisa membantu dalam editing, mixing dan matering. Setelah
proses digital tersebut selesai maka peneliti memasukan data yang telah dibuat
berupa track-track untuk pembelajaran kedalam sebuah CD yang kemudian
dibagikan keseluruh siswa paket keahlian vokal kelas X yang mengikuti paket
keahlian vokal hal tersebut peneliti berharap media pembelajaran dapat di pelajari
siswa di rumah atau kostan siswa tersebut.
Setelah itu peneliti melanjutkan pada tahapan penelitian yang merupakan
proses inti pengaolikasian media audio etude concone opus 9 pada pembelajaran
paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung. Tahapan penelitain ini
dilakukan selama 8x pertemuan karena satu dan lain hal yang seharusnya
Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian dilakukan selama satu semester maka penelitian diputuskan selama 8x
pertemuan dengan harapan media audio etude concone opus 9 ini dapat membantu
di dalam proses pembelajaran. Penelitian ini di mulai pada tanggal
Secara garis besar materi yang dipahamkan terhadap siswa paket keahlian
vokal ada dua yakni mempelajari etude concone opus 1- 5 dan yang kedua lagu
yang ada di dalam pembelajaran paket keahlian vokal berupa 2 lagu klasik yakni
Santa Lucia dan Melati Suci yang di adopsi dari buku paket yang digunakan pada
pambelajaran paket keahlian vokal yang diberi judul Concone Lecons De Chant.
Konsep yang disajikan yakni lebih kepada pembelajaran yang mengacu anak
dapat dengan mudah membaca etude di dalam pembelajaran paket keahlian vokal.
F.

Analisis Data
Pada bagian ini secara khusus disampaikan jenis analisis statistik yang

digunakan. Statistik deskriptif dan inferensial akan dibahas dan dihasilkan
nantinya disampaikan beserta langkah – langkah pemaknaan hasil temuannya.
Adapun bentuk desaint eksperimen yang diaplikasikan dalam penelitian ini
yaitu menurut sugiono (2013, hlm. 161-163) disebut dengan istilah pre
eksperimen design yang secara khusus dalam bentuk design eksperimen intactgroup comparison karena dalam penelitian ini terdapat satu kelompok yang
digunakan tetapi di bagi menjadi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen
(yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi
perlakuan). Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :
X

O1

O2

Keterangan :
O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi aplikasi media audio
etude concone opus 9
O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi aplikasi media
audio j concone opus 9
Pengaruh treatment / perlakuan ( variabel independen terhadap variabel dependen
/ hasil) = (O1
Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu