T PSN 1402395 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Salah

satu

sekolah

formal

yang

mengkhususkan

musik

dalam


pembelajarannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 10
Bandung Jurusan Musik. Berdasarkan pengamatan dilapangan, SMKN 10
Bandung adalah sekolah kejuruan di bidang seni pertunjukan, SMKN 10 Bandung
khusunya jurusan musik ini memiliki metode pembelajaran guru yang statis dari
tahun ke tahun. Guru memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi dimana siswa hanya mengikuti setiap materi yang diajarkan
oleh guru, dan selalu menerapkan metode imitasi pada peserta didik sehingga
tidak mengikuti paradigma baru pendidikan di indonesia
Demikian halnya pada pembelajaran vokal di jurusan musik, siswa
mengandalkan guru pengajar vokal sebagai satu - satunya media dalam
pembelajaran vokal sehingga kreatifitas dari setiap siswa tidak berkembang sesuai
yang di harapkan dan pendekatan pembelajaran vokal lebih berorientasi kepada
guru pengajar atau Teacher Center Approaches. Dimana menurut (Rusman, 2015,
hlm. 190) “ Dimana guru menempatkan diri sebagai orang yang serba tahu dan
sebagai satu- satunya sumber belajar”. Hal tersebut sangat tidak sesuai dengan
paradigma baru pendidikan di Indonesia. Senada dengan yang diungkapkan
Sadiman dalam (Mutammam. 2012, hlm, 6) yang mengatakan bahwa:
“Guru tidak sematamata sebagai pengajar‟ yang memberikan ilmu
pengetahuan, tetapi juga sebagai ,pendidik yang memberikan nilai-nilai kehidupan

dan sekaligus sebagai pembimbing‟ yang memberikan pengarahan dan menuntun
siswa dalam belajar”. Guru adalah salah satu komponen dalam proses”.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Mulyasa dalam (Iwan. S, 2008, hlm.
161)
“guru merupkan komponen yang paling berpengaruh terhadap tercapainya
proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Guru di dalam pendidikan dan
pembelajaran menepati posisi yang sangat tinggi karena guru dapat memotivasi
dan harus bisa memotivasi peserta didika dalam belajar, karena motivasi guru
adalah efikasi diri (self- efficasy)”

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Begitupula menurut Bandura dalam (Hermawan, 2008, hlm. 152)
“efficacy is a major basic of action. Peopel giide their lives by their beliefs of
personal efficacy self efficacy refres to beliefs in one’s capabilities to organize
and execute the cours of action required to produce giveb attainments”. Dengan
kata lain motivasi guru merupakan bekal dasar yang memberi kekuatan kepada

individu (siswa) untuk mencapai dan melakukan sesuatu.
Permasalahan yang adapun tidak lepas dari peran guru sebagai pengajar
paket keahlian vokal, bila dilihat dari latar belakang pendidikan peneliti
mengetahui guru pengajar tersebut bukan dari pendidikan yang sejalan dengan
tugas yang diemban oleh guru vokal tersebut. Karena Guru pengajar vokal
tersebut berasal dari pendidikan musik tradisi (karawitan) yang pada masa tertentu
diperbantukan sebagai tenaga pelatih paduan suara oleh salah satu guru pengajar
vokal di jurusan musik. Namun dengan berkurangnya tenaga pengajar vokal
maka beliau pada akhirnya diminta mengajar dan mendedikasikan diri di jurusan
musik yang pada awalnya ada di jurusan karawitan Peneliti menilai permasalahan
yang ada tidak hanya datang dari siswa paket keahlian vokal saja namun kwalitas
dari guru pengajarpun sangat mempengaruhi terhadap perkembangan belajar
siswa paket keahlian vokal.
Menurut Tapscott dalam (Triana, 2008, hlm. 183) menyatakan bahwa
“guru sebagai fasilitator sekolah sesuai dengan keinginan konsumen lerning to
learn, lerner center, konstructiv dan discovery serta belajar melalui hiper media”.
Kaitan dengan hal tersebut guru di sini belum sepenuhnya memenuhi kriteria yang
ada sesuai dengan kebutuhan di lapangan yang dapat memotivasi siswa belajar
lebih kreatif. keterbatasan yang ada sangat mempengaruhi kwalitas dari siswa itu
sendiri sehingga siswa

Beberapa materi yang seyogyanya di sampaikan kepada siswa paket
keahlian vokal nampaknya belum tersampaikan dengan baik seperti teori musik
yang seyogyanya mengawali pada setiap pembelajaran paket keahlian vokal agar
siswa belajar mendalami atau menganalisis materi vokal terlebih dahulu,
seringkali terabaikan oleh guru pengajar vokal tersebut. Dengan beberapa
keterbatasan yang ada, beliau pun mengakui bahwa terdapat ketidak singkronan

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara latar belakang pendidikan beliau dengan tugas mengajar yang beliau
emban. Ditambah dengan tidak adanya partner untuk membantu beliau dalam
memecahkan permasalahan yang ada dalam pembelajaran paket keahlian vokal,
baik mengenai siswa, materi dan metode dalam pembelajaran yang seyogyanya
ada dalam musik barat itu tersebut.
Salah satu pembelajaran yang sangat di minati adalah paket keahlian
vokal. Hal ini terbukti dari tingginya minat peserta didik untuk mengambil
spesialisasi vokal, bisa dilihat dari jumlah siswa, dalam satu kelas saja yakni kelas

X Musik 1, ada 15 orang dari 28 siswa, sedangkan sisa dari jumlah siswa yang
mengikuti paket keahlian vokal terbagi pada beberapa paket keahlian yaitu piano,
gitar, drum, dan saxophone. Dengan jumlah yang lumayan banyak, guru pengajar
menghadapi beberapa kesulitan, diantaranya pada penyampaian materi yang
membutuhkan ketelitian dalam mengevaluasi setiap personal siswa. Cara yang
dipakai oleh guru saat ini yaitu dengan membimbing satu - persatu siswa untuk
membunyikan nada per nada. Sehingga cara tersebut dirasa kurang efektif di
dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
Materi yang diajarkan yaitu sebuah etude karya etude concone opus 9 dan
merupakan sumber utama yang ada di SMKN 10 Bandung, khususnya Jurusan
Musik pada paket keahlian vokal. Materi tersebut dianggap dapat melatih
beberapa teknik diantaranya, melatih Solfegio, ketepatan nada dan melatih
pernapasan.
Metode yang digunakan oleh guru pengajar vokal yaitu menggunakan
metode demonstrasi, menurut Syah, M dalam (Milwati, 2015 hlm 145) “ Metode
demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun menggunakan penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang disajikan dengan adanya subjek yang berkompeten”.
Sesuai pernyataan tersebut metode demonstrasi di sini kurang tepat di terapkan

pada pembelajaran paket keahlian vokal karena guru pengajar harus selalu
membimbing dan ada untuk pembelajaran, yang tentu menghambat proses belajar
mandiri pada anak.

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan metode demonstrasi yang di ajarkan oleh guru pengajar vokal di
SMKN 10 Bandung nampaknya akan banyak menimbulkan kendala, yang
dihadapi dan dianggap kurang efektif dalam pembelajaran di kelas. Karena anak
– anak hanya menirukan atau mengimitasi untuk membaca satu notasi ke notasi
lainnya, yang di bimbing oleh guru vokal bersangkutan. Seyogyanya siswa
berusaha mandiri, membaca apa yang akan dipelajari di dalam pembelajaran paket
keahlian vokal, sehingga kreatifitas siswa dapat teraplikasikan dengan baik.
Pada observasi awal peneliti melakukan wawancara kepada guru pengajar
mengenai kesulitan apa yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, selain dari
permasalahan yang ada pada pemaparan awal tentang ketidak singkronan latar
belakang guru vokal dan ketiadaan patner sharing untuk beliau. Beliau

mengungkapkan bahwa beberapa siswa masih belum bisa membaca notasi dengan
baik, dan guru pengajar mengatakan hampir seluruh siswa yang mengambil paket
keahlian vokal selalu mengandalkan guru pengajar untuk membaca notasi atau
menyanyikan lagu terlebih dahulu kemudian siswa menirukan notasi yang telah
dicontohkan oleh guru pengajar. Dampaknya berpengaruh kepada teknik yang
seharusnya diperhatikan dan disampaikan oleh guru pengajar tidak tersampaikan.
Menurut peneliti metode belajar tersebut kurang tepat bagi perkembangan
belajar siswa karena siswa hanya menirukan apa yang di contohkan oleh guru,
yang akan berdampak terhadap kreatifitas dalam membentuk teknik olah vokal
yang akhirnya tidak diutamakan, padahal dalam berolah vokal, teknik seharunya
menjadi prioritas utama. Teknik dalam bernyanyi atau mengolah vokal merupakan
modal

yang

sangat

penting

bagi


seorang

penyanyi

untuk

dapat

menginterpretasikan dirinya, dan membawakan makna lagu yang ia bawakan.
Peneliti melihat teknik olah vokal pada sebagian siswa kelas X paket keahlian
vokal belum mencapai teknik- teknik yang seharunya dicapai.
Adapun kekurangan yang ada dari sebagian siswa paket keahlian vokal
jurusan musik yaitu : Pada saat membaca notasi pitch nya masih kurang stabil,
nada nya sedikit goyah dan kadang tidak tercapai stabilitas nada yang di inginkan
pada materi pembelajaran vokal. Begitupun warna suara sebagian siswa belum
mencapai suara (sonar) suara yang bulat sehingga antara bernyanyi dan berbicara

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK

PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak terlalu berbeda karena resonansi suara ditempatkan pada bagian hidung yang
mana hasil suaranya menjadi “sengau”.
Pada pembelajaran paket keahlian vokal seyogyanya guru memberikan
stimulus kepada siswa berupa media pembelajaran yang dapat merangsang siswa
untuk lebih kreatif dan mandiri dalam mempelajari materi yang akan dipelajari
dan yang sudah dipelajari di luar pembelajaran paket keahlian vokal. Karena
tingkat kecerdasan siswa tentunya berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam
memahami materi pada pembelajaran vokal, dengan permasalah yang ada pada
pembelajaran paket keahlian vokal maka peneliti menganggap perlunya media
yang adapat mendukung pada pembelajaran vokal berupa media audio untuk
membantu siswa dalam memahami materi yang mereka pelajari. Setelah peneliti
mengkonfirmasi pada guru pengajar, media yang ada hanya apresiasi sebuah
sajian musik dan sifat nya hanya melihat, mendengar, namun tidak bisa di
praktekan seperti apa yang siswa lihat pada sebuah Compact Disc.
Menurut (Asnawir dan Usman, 2002, hlm. 11) “ media sebagai benda
yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca atau dibicarakan beserta
instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar,

dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.“ Seperti halnya media
yang seyogyanya ada pada pembelajaran vokal, dengan tujuan memberikan
kemudahan kepada siswa dalam mempelajari materi yang diberikan oleh guru
pengajar vokal, sesuai tujuan media pada pembelajaran vokal untuk guru yaitu
sebagai alat yang membantu kegiatan belajar mengajar agar seluruh kegiatan
pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Guru pengajar vokal di SMKN 10 Bandung belum menggunakan media
secara baik, walaupun seharusnya fasilitas media tersebut seyogyanya sudah ada
dan dapat diaplikasikan kedalam pembelajaran vokal untuk guru dan siswa vokal.
Dengan permasalahan yang sudah dipaparkan oleh peneliti di atas, nampaknya
Fasilitas yang ada pada pembelajaran vokal seyogyanya tidak terbatas pada piano
yang digunakan oleh guru untuk mengiringi pembelajaran etude juga mengiringi
materi lagu yang ada pada sumber buku etude concone, neapolitan song, popular
song. Namun keberadaan media sebagai alat bantu untuk siswa paket keahlian

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


vokal dan guru perlu di pertimbangkan bahkan difasilitasi oleh guru dan jurusan.
Hal tersebut adalah solusi yang tepat terhadap permasalahan yang ada pada siswa
dan pembelajaran juga guru vokal tersebut
Media yang sebaiknya ada pada pembelajaran vokal di jurusan musik,
yakni sebuah media pembelajaran berupa audio yang dapat membantu siswa
secara mandiri untuk belajar membaca notasi, membaca ritme dan memiliki
teknik pernapasan yang seharunya di miliki oleh siswa paket keahlian vokal.
Selain

siswa dapat belajar mandiri dengan media siswa diharapkan dapat

merangsang kreatifitas untuk belajar materi etude concone sesuai dengan tujuan
dari pembelajaran tersebut karena kreatifitas sendiri sangat diperlukan dalam
pembelajaran agar materi dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
Menurut Al- khailili dalam (Giyartini, 2008, hlm. 15) “ Kreatifitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan pemikiran- pemikiran yang asli tidak biasa dan
sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan pemikiran dan aktifitas “.
Sedangkan menurut James Mapes dalam (Kartawinata, 2008, hlm. 54) “ Berfikir
kreatif adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang tak terlihat sebelumnya
dan menciptakan sesuatu yang baru dari penataan kembali dari yang sudah lama”.
Kaitan dengan penerapan media audio tersebut kreatifitas tidak hanya di
burtuhkan oleh siswa namun tentunya diperlukan oleh guru pengajar vokal itu
sendiri sejalan pemikiran itu Moreno mengungkapkan dalam (Barnas, 2008, hlm.
29) “ yang terpenting dalamn kreatifitas bukanlah penemuan sesuatu yang belum
pernah diketahui orang sebelumnya melainkan produk kreatifitas adalah sesuatu
yang baru”.
Manfaat aplikasi media sangat berguna bagi kedua belah pihak baik guru
maupun siswa paket keahlian vokal, dimana menurut (Ahmad Rivai, 1991, hlm.
1) salah satu manfaat dari media yang dikaitkan dengan metode yaitu “ Metode
pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata- mata komunikasi, verbal
melalui penuturan kata- kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar setiap jam pelajaran.”
Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini akan fokus dengan judul “
Aplikasi Media Audio Etude Concone Opus 9 No 1 Sampai Dengan No 5

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk Pembelajaran Paket Keahlian Vokal kelas X Di SMKN 10 Bandung.
“ Aplikasi media audio yang peneliti buat untuk pembelajaran vokal dirasa
penting untuk membantu siswa pada paket keahlian vokal agar siswa lebih kreatif
dalam mempelajari materi yang di berikan oleh guru pengajar vokal, kemudian
selain kreatif siswa juga dapat melatih teknik- teknik yang ada dalam
pembelajaran vokal, sehingga peningkatan teknik dan kemandirian siswa dapat
terwujud sesuai dengan apa yang diharapkan guru pengajar.

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti menemukan permasalahan

mendasar yakni perlu adanya media yang mendukung pembelajaran pada paket
keahlian vokal sehingga siswa bisa belajar mandiri dengan tujuan mewujudkan
kreatifitas dalam mengolah vokal dan meningkatkan teknik yang ada pada
pembelajaran vokal. Sehingga dapat memperbaiki ketidak layakan teknik yang
ada pada pembelajaran vokal. Karena berdasarkan kenyataan di lapangan
pembelajaran vokal di SMKN 10 Bandung belum menggunakan media audio
etude concone opus 9, sementara media yang ada hanya berupa media audio
visual namun, itupun tidak setiap pembelajaran dapat diaplikasikan, dan
sifatnyapun hanya berupa apresiasi 1 arah, artinya siswa tidak bisa
mengekspresikan dengan kreatifitas siswa itu sendiri.
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka peneliti memfokuskan
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.

Bagaimana konsep media audio etude concone opus 9 no 1 sampai dengan
no 5 pada pembelajaran paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10
Bandung ?

2.

Bagaimana penerapan Media audio etude Concone opus 9 no 1 sampai 5
pada paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung ?

3.

Bagaimana efektifitas Media audio etude concone opus 9 no 1 sampai 5
pada pembelajaran paket keahlian vokal kelas X di SMKN 10 Bandung ?

C.

Tujuan Penelitian

1.

Tujuan Umum

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menyiapkan

media

pembelajaran untuk diaplikasikan di dalam pembelajaran paket keahlian vokal
kelas X di jurusan musik, yang selama ini media itu belum tersedia sebagai
penunjang pembelajaran vokal di SMKN 10 Bandung. Media audio yang telah
dibuat di harapkan akan bermanfaat di dalam pembelajaran terutama pada
pembelajaran paket keahlian vokal.
2.

Tujuan Khusus
Berdasarkan hal di atas maka disusun tujuan khusus di dalam penelitian ini

yakni:
a.

Merumuskan konsep media audio etude concone Opus 9 no 1 sampai 5
yang di aplikasikan ke dalam pembelajaran paket keahlian vokal kelas X
jurusan musik di SMKN 10 Bandung.

b.

Mendeskripsikan proses tahap - tahap pembuatan media audio etude
concone Opus 9 no 1 sampai 5 untuk pembelajaran paket keahlian vokal
kelas X di SMKN 10 Bandung.

c.

Mengetahui efektifitas penerapan media audio etude concone opus 9 no 1
sampai 5 pada pembelajaran paket keahlian vokal di SMKN 10 Bandung.

D.

Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep dan prinsip baru

terkait dengan pembelajaran vokal untuk membantu meningkatkan kwalitas siswa
pada paket keahlian vokal di SMKN 10 Bandung.
Penelitian ini hasilnya kelak diharapkan akan berkontribusi secara langsung
dan bermanfaat secara signifikan terutama :
1.

Berdasarkan teori; penelitian ini merupakan hal yang baru di lakukan di

SMKN 10 Bandung berdasarkan aplikasinya maka diharapkan menjadi salah satu
contoh kajian bidang ilmu pembelajaran terutama dalam hal pengembangan media
pembelajaran yang aplikatif dan interaktif.
2.

Berdasarkan segi praktik ; bahwa penelitian ini akan berkontribusi secara

positif dan menjadi salah satu solusi pemecahan ketiadaan media yang menunjang

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan pembelajaran pada paket keahlian vokal di SMKN 10 Bandung
jurusan musik.

E.

Susunan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur Organisasi
skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Ruang lingkupnya membahas tentang : konsep media pembelajaran musik, materi
vokal, teknik vokal.
BAB III METODE PENELITIAN
Mengemukakan tentang desaint penelitian, partisipasi instrumen penelitian,
prosedur penelitian, serta analisis data.
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Meliputi hasil temuan dan pembahasan dari penelitian yang telah di konsep
BAB V KESIMPULAN
Membahas simpulan implikasi dan rekomendasi dari aplikasi media audio
concone untuk meningkatkan teknik pernapasan pada pembelajaran vokal di
SMKN 10 Bandung
DAFTAR PUSTAKA

Nurul Nur Liana, 2016
APLIKASI MEDIA AUDIO ETUDE CONCONE OPUS 9 NO 1 SAMPAI DENGAN NO 5 UNTUK
PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN VOKAL KELAS X DI SMKN 10 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu