S PSIPS 1202870 Chapter3

41

BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam
penelitian, disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan di kelas VIII-CSMPN 2
Lembang. Adapun isi dari bab 3 ini mencakup lokasi dan subjek penelitian, metode
penelitian, desain penelitian,

definisi istilah, instrument penelitian, teknik

pengumpilan data, dan analisis data.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa Melalui Penggunaan Teka-Teki Silang dalam Pembelajaran IPS” ini
dilaksanakan disalah satu sekolah menengah pertama yang beralamat di Jl.
Maribaya No. 129, yaitu SMPN 2 Lembang. Lokasi sekolah tersebut cocok untuk
suasana belajar karena berada jauh dari pusat kota dan jalan raya sehingga tidak
terlalu bising oleh keramaian dan lalu-lalang kendaraan. Namun kendaraan umum

seperti angkot jarang melintasi sekolah tersebut, sehingga akses menuju sekolah
tersebut lumayan sulit kebanyakan siswa berangkat sekolah diantarkan oleh orang
tuanya.

2. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa dari kelas VIII-Cdi SMPN 2
Lembang yang berjumlah 38 orang, terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 14 siswa
perempuan. Peneliti memilih kelas VIII-C sebagai subjek dalam penelitian ini
berdasarkan pertimbangan setelah dilakukannya observasi di kelas tersebut dan
menemukan berbagai permasalahan seperti metode yang digunakan oleh guru dan
yang paling menonjol adalah pemahaman siswa pada suatu konsep. Peneliti
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran IPS yang mengajar di kelas tersebut.

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42


B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research) . Pada dasarnnya tujuan dari
PTK menurut Kemmis (dalam Sanjaya, 2011, hlm. 24) adalah suatu bentuk
penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial
untuk meningkatkan penalaran praktik sosial. Sedangkan menurut Elliot (dalam
Sanjaya 2011, hlm. 44) mengemukakan bahwa penelitian tindakan sebagai kajian
tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui
proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajarai
pengaruh yang ditimbulkanya.
Menurut Burn (dalam Sanjaya, 2011, hlm. 44) pengertian penelitian tindakan
kelas, yakni menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan penerapan
penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan
untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang
melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti, praktisi dan orang awam.Lebih
lanjut pengertian Penelitian tindakan kelas menurut Wiriaatmadja (2012, hlm 11)
adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif, suatu tindakan yang yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu
usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Mulyasa (2011,hlm. 10) mengungkapkan, secara sederhana PTK dapat
diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan
tujuan untuk memperbaiki kualitas dan proses dan hasil belaajar sekelompok peserta
didik.
Berdasarkan penjelasan menurut beberapa ahli diatas, pengertian dari
penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan
secara kolaborasi oleh peneliti, praktisi, dan orang awam malalui prosedur yang
bersifat reflektif dan kolektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

kualitas pendidikan. Artinya setelah dilakukan penelitian tindakan ini, diharapkan
kualitas proses belajar dan hasil belajar siswa.

C. Desain Penelitian

Pelaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) memiliki beberapa model.
Model penelitian digunakan sebagai bahan visualisasi dan dasar untuk melakukan
tindakan dalam PTK. Dalam bukunya Wiraatmadja (2012, hlm 66) menyebutkan
moodel penelitian tersebut antara lain, yakni model penelitian oleh Lewin, Elliott,
Kemmis dan Mc Taggart, Ebbutt, dan MacKernan.
Dari beberapa model di atas, desain penelitian yang akan digunakan yaitu
model menurut Kemmis dan McTaggart. Setiap model penelitian memiliki
beberapa komponen yang berbeda, seperti dikatakan oleh Wiraatmadja (2012, hlm.
67) dalam medel Kemmis dan McTaggart ini terdiri dari 4 komponen, yaitu dimulai
dengan menyusun perencanaan (plan), melakukan tindakan (act), melakukan
pengamatan (observe), dan mengadakan refleksi (reflect).
Penelitian ini bersifat parsipatorik dan kolaboratif, dilaksanakan beberapa
putaran siklus hingga mencapai data jenuh. Adapun di bawah ini merupakan
gambaran visual yang memperjelas tahapan setiap komponen dalam model Kemmis
dan McTaggart.
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart (Wiraatmadja, 2012, hlm 66)

Plan

Plan


Act

Act
Reflect

Reflect

Observe

Observe

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

Siklus 1


Siklus 2

Berdasarkan gambar diatas, dibawah ini merupakan penjabaran dari
tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart adalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan (Plan)
Perencanaan tindakan (Planning) yaitu rencana tindakan seperti apa yang akan
dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan pemahaman
konsep siswa. Menurut Sanjaya (2011, hlm. 40) proses perencanaan yang
dilakukan peneliti berupa aktivitas tinjauan lapangan, diagnosis masalah,
pemilihan materi yang akan digunakan untuk penerapan metode, penentuan
waktu pelaksanaan siklus penanganan masalah, pencarian observer sebagai
tenaga bantuan selama peneliti menerapkan tindakan, dan perencanaan
instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk mendukung proses tindakan.
2. Pelaksanaan Tindakan (act)
Tahap tindakan yaitu penerapan dari rencana yang telah dibuat sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

Tahap pelaksanaan


tindakan ini berlangsung di dalam kelas dan di luar kelas.

Tahap ini juga

merupakan realisasi dari segala perencanaan yang telah disiapkan sebelumnya.
3. Pengamatan (observing )
Tahap pengamatan yaitu tahap mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan
yang dilaksanakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang
pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap
proses dan hasil yang dikumpulkan melalui instrumen pengamatan yang
digunakan oleh peneliti. Oleh karena itu, data dari tahapan ini berguna untuk
proses berikutnya yaitu refleksi.
4. Refleksi (reflecting )
Tahap refleksi yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan. Peneliti beserta observer mendiskusikan hasil dari
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


45

pengamatan proses kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan dari
instrumen pengamatan.

Dari diskusi tersebut jika ada kegiatan yang sudah

berlangsung dinilai tidak membuahkan hasil maka peneliti akan meninjau
kembali rencana yang sudah disiapkan untuk dijadikan siklus baru sehingga
pemecahan masalah yang diinginkan dapat terselesaikan.

D. Prosedur Penelitian
Berdasarkan penjabaran sebelumnya, prosedur penelitian ini dilakukan
melalui beberapa tahapan sesuai dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis
dan Taggart yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun jumlah
siklus dan tindakan yang dilakukan berdasarkan ketercapaian titik jenuh. Penelitian
ini melibatkan beberapa pihak sebagai observer, seperti guru mitra dan rekan yang
ditunjuk oleh peneliti guna mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa
dengan menggunakan TTS (teka-teki silang). Berikut merupakan penejalasan

mengenai prosedur penelitian tindakan kelas disetiap siklusnya.
1. Perencanaan (Plan)
Perencanaan ini merupakan suatu rancangan kegiatan tindakan yang
akan dilakukan dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa sebagai objek
penelitian. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan
diantaranya sebagai berikut:
a. Melakukan kegiatan pengamatan lapangan secara langsung terhadap siswa kelas
VIII-C sebagai subjek dari penelitian tindakan kelas.
b. Membangun kerjasama yang baik antara siswa sebagai subjek, guru mitra dan
rekan yang dipilih sebagai observer.
c. Menjadwalkan kegiatan penelitian tindakan kelas bersama guru mitra dan rekan
sejawat.
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan
dalam penelitian tindakan kelas. Penyusunan RPP ini mengacu pada Standar
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan memilih materi yang
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


46

mendukung untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan
pemahaman konsep siswa menggunakan teka-teki silang.
e. Menyusun lembar kerja kelompok berupa TTS sebagai evaluasi pembelajaran
juga tolak ukur pemahaman konsep siswa.
f. Menyusun instrumen penelitian, berupa rubrik dan lembar observasi penelitian
pemahaman konsep mengunakan teka-teki silang.

2. Pelaksanaan Tindakan (Act)
Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan penerapan dari rancangan yang
telah dibuat sebelumnya yaitu pada tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan ini
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui teka-teki silang
dalam pembelajaran IPS. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan
tindakan adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tindakan dalam pembelajaran IPS sesuai dengan renacana yang
telah disusun bersama guru mitra.
b. Melaksanakan tindakan dalam pembelajaran IPS sesui dengan RPP yang telah
disusun.
c. Membagikan Teka-teki Silang untuk dikerjakan secara berkelompok setelah

guru menyampaikan materi untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa
dalam pembelajaran IPS.
d. Melakukan penilaian terhadap Teka-teki Silang yang telah dikerjakan oleh
siswa.
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini peneliti sangat memerlukan peran dari
observer untuk melihat dan mencatat secara detail proses pembelajaran yang

sedang berlangsung. Untuk itu diperlukan adanya rekan yang dapat membantu
berlangsungnya proses penelitian.

3. Pengamatan (Observe)
Tahap pengmanatan atau observasi ini dilakukan oleh guru mitra dan rekan
sejawat bersamaan dengan dilakukannya pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

dilakukan untuk mengetahui kesesuian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana
yang telah disusun sebelumnya. Observer mengisi lembaran intrumen untuk menilai
pelaksanaan tindakan dan menuliskan catatan yang diperlukan selama proses
pembelajaran.
Data yang dihasilakan dari lembar observasi dan catatan yang ditulis oleh
observer selama melakukan pengamatan pelaksanaan tindakan sangat diperlukan

untuk melakukan tahap selanjutnya yaitu tahap refleksi. Berikut ini merupakan
kegiatan yang dilakukan pada tahap observasi atau pengamatan.
a. Pengamatan dilakukan terhadap kondisi siswa kelas VIII-C yang menjadi subjek
penelitian.
b. Pengamatan dilakukan terhadap kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan RPP
yang telah disusun.
c. Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan kelompok pada saat mengisi TTS.
d. Pengamatan

dilakauakn

terhadap

kegiatan

evalusi

pembalajaran

yang

dilaksanakan.
e. Penilaian dilakauan dengan menggunakan rubrik dan format penilaian
pemahaman konsep siswa..

4. Refleksi (Reflect)
Tahap refleksi ini dlakukan setelah tahap pelaksanaan tindakan dan
pengamatan. Pada tahap ini dilakukan evaluasi mulai dari tahap perencanaan
kemudian berlanjut pada pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan
hasil yang diperoleh setelah melakukan pengamatan.Hasil yang diperoleh setelah
melakukan tahap refleksi ini sangat bermanfaat untuk melaksanakan sikus
berikutnya hingga diperoleh ketercapain tujuan penelitian yaitu ketika data
mencapai titik jenuh.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi ini adalah sebagai
berkut:
a. Melakukan evaluasi dengan guru mitra dan rekan sejawat mengenai pelaksanaan
tindakan dan hasil pengamatan yang diperoleh.
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

b. Menjadikan hasil dari evaluasi sebagai acuan dalam melakukan siklus
berikutnya hingga data mencapai titik jenuh.
c. Melakukan diskusi dengan dosen pembimbing terkait hasil yang didapatkan
setelah melakukan penelitian.

E. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini merupakan hal yang sangat penting agar memudahkan
juga menghindari kekliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
Adapun yang menjadi fokus yaitu:
1. Pemahaman Konsep
Pembelajran IPS merupakan suatu mata pelajaran yang berada di jenjang
SMP yang terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti diantaranya
sosiologi, geografi, ekonomi, antropoligi, dan sejarah. Terdapat banyak sekali
konsep yang terdapat pada materi pembelajaran IPS sehingga pada saat proses
pembelajaran siswa merasa kesulitan untuk memahami materi yang dipelajari.
Menurut pandangan siswa bahwa pembelajaran IPS itu harus banyak mengingat
dan menghafal materi, padahal pemahaman konsep yang harus dimiliki siswa tidak
hanya sampai disitu. Selain mengingat dan menghafal indikator pemahaman konsep
yang harus dimiliki siswa adalah menjelaskan, mencontohkan, memahami, dan
mengklasifikasikan.
Seperti dikemukakan oleh Wiggins dan McTighe(2012, hlm.273-275) bahwa
siswa benar-benar memahami sesuatu dalam hal ini konsep dalam pembelajaran IPS
jika:
a. Dapat menerangkan, maksudnya siswa mampu menunjukkan kemampuan dan
wawasan terhadap sesuatu dengan penjelasan yang baik. Secara lebih rinci
penjabarannya sebagai berikut:
1) Menjelaskan suatu peristiwa dengan berdasarkan bukti, teori, wawasan dan
argument yang jelas.
2) Menghindari kesalahpahaman umum dan pandangan yang sederhana.

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

3) Mengungkapkan pemahaman pribadi, bijaksana, dan koheren dari sebuah
subjek tentang apa yang telah dia ketahui berdasarkan pengalaman langsung.
4) Membuktikan dan membenarkan pendapatnya dengan argument dan bukti
suara.
b. Dapat berinterpretasi, maksudnya siswa mampu menawarkan interpretasi makna,
berikut penjabarannya:
1) Dengan efektif menafsirkan teks, data, situasi yang ditampilkan.
2) Mampu menterjemahkan hal-hal yang abstrak dengan membuat ide yang lebih
mudah dipahami dan relevan.
c. Dapat menerapkan, maksudnya menggunakan atau memanfaatkan pengetahuan
dalam konteks memiliki pengetahuan, berikut penjabarannya:
1) Menggunakan pengetahuan secara efektif dalam beragam konteks autentik
dan realistis.
2) Menerapkan apa yang telah ia ketahui dengan cara baru dan efektif.
3) Mampu menyesuaikan diri disaat melakukan sesuatu.
d. Melihat dalam perspektif, maksudnya mampu untuk:
1) Mengkriktik dan membenarkan posisi sebagai titik pandang untuk
menggunakan keterampilan yang dimilikinya.
2) Menempatkan fakta dan teori kedalam konteks serta menempatkannya sebagai
solusi atas sebuah masalah.
3) Menyimpulkan asumsi diatas ide.
4) Mengetahui batas serta kekuatan ide yang disampaikan.
5) Melihat dan menjelaskan pentingnya atau manfaat suatu gagasan.
6) Bersikap kritis dan bijaksana.
e. Menunjukkan empati, maksudnya mampu untuk:
1) Menempatkan diri dalam situasi serta menghargai sudut pandang lain.
2) Menempatkan ide, gagasan, teks dari orang lain sebagai sesuatu yang berarti
dan berusaha untuk memahaminya.
3) Mendengarkan dan menyaksikan apa yang orang lain sering kali tidak
melihatnya.
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

4) Melihat dan menjelaskan bagaimana ide atau gagasan disalahpahami.
f. Mengungkapkan pengetahuan diri sendiri, maksudnya mampu untuk:
1) Mengenali gaya dan kemampuan diri dalam memahami sesuatu.
2) Mengetahui kekuatan dan kelemahan intelektual diri.
3) Memilah apa yang ia yakini secara intelek, jujur, dan mengakui
kebodohannya.
4) Secara akurat menilai sendiri dan efektif mengatur diri
5) Menerima masukan dan kritik dengan bijaksana.
6) Secara teratur merenungkan makna belajar dan pengalamannya.

Peneliti memilih beberapa kategori yang menjadi indikator dari pengertian
pemahaman konsep dalam pembelajaran IPS menurut Anderson dan Kratwohls
(dalam Kuswana, 2012, hlm. 8) adalah sebagai berikut:
a. Mampu menjelaskan konsep materi yang dipelajari, maksudnya adalah siswa
memiliki kemampuan menyatakan ulang dan menjelaskan konsep yang telah
dipelajarinya. Dalam hal ini adalah siswa mampu mengenal konsep, mampu
menyebutkan konsep, dan mampu mendeskripsikan konsep.
b. Mampu menginterpretasi,

maksudnya adalah kemampuan

siswa dalam

menafsirkan pemahaman terhadap suatu konsep. Dalam hal ini adalah siswa
mampu menuangkan pemahaman, mampu menafsirkan teks, data, situasi yang
ditampilkan, dan mampu menterjemahkan hal-hal abstrak dengan membuat ide
yang lebih mudah dipahami dan relevan.
c. Mampu memberikan contoh, maksudnya adalah kemampuan siswa dalam
memberikan suatu contoh dari sebuah konsep yang bersifat umum. Dalam hal ini
adalah Siswa mampu mengidentifikasi contoh dari suatu konsep, mampu
membuat contoh dari suatu konsep, dan mampu memberikan ilustrasi dari sebuah
konsep.
d. Mampu mengklasifikasikan, maksudnya adalah kemampuan siswa dalam
mengenali bahwa suatu konsep/fenomena termasuk dalam kategori tertentu.

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

Dalam hal ini adalah siswa mampu mengidentifikasi konsep, mampu
membedakan ciri dari suatu konsep, dan mampu mengkategorisasikan konsep.
e. Mampu

membandingkan,

maksudnya adalah kemampuan

siswa dalam

mendeteksi persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh suatu konsep. Dalam
hal ini adalah Siswa mampu mampu membedakan suatu konsep dengan konsep
yang lain, dan mampu menemukan kaitan antara unsur-unsur dalam suatu konsep
dengan unsur-unsur yang terdapat dalam konsep lain.
2. Teka-Teki Silang
Melihat siswa kesulitan dalam belajar IPS dan kurangnya pemahaman
konsep yang dimiliki, peneliti memilih teka-teki silang untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa. Teka-teki silang merupakan strategi pembelajaran yang
dikembangkan dari pembelajaran konsep. Dimana dilihat dari segi penyampaian
materi pelajaran lebih banyak menggunakan konsep-konsep untuk memudahkan
siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan. Teka-teki silang dalam
pelaksanaannya diimplementasikan dalam bentuk permainan atau games yang
ditunjukan sebagai bahan yang disajikan kepada siswa sehingga siswa dapat
memperoleh dan menemukan pengertian atau konsep dari materi yang disajikan
melalui teka-teki silang.
Teka-teki silang ini termasuk dalam salah satu bagian dari model
pembelajaran aktif atau active learning. Hal ini tampak pada keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak
siswa untuk belajar secara aktif, artinya aktif melibatkan siswa belajar dalam
melakukan sesuatu dan berpikir tentang apa yang mereka lakukan dalam proses
pembelajaran sehingga peserta didik menjadi lebih antusias dalam mengikuti
pelajaran.
Teka-teki silang ini berbentu permainan dengan megisi kotak-kotak kosong
dengan huruf yang kemudian menjadi suatu kata. Sebagimana diungkapan oleh
Wynne (2007, hlm 13) bahwa
Teka-teki silang (TTS) merupakan sebuah permainan yang cara mainnya
yaitu mengisi ruang-ruang kosong yang berbentuk kotak dengan huruf-huruf
sehingga membentuk sebuah kata yang sesuai dengan petunjuk yang
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

diberikan. Petunjuk biasanya dibagi dalam kategori ”Mendatar” dan
”Menurun” tergantung kata-kata yang harus diisi.
3. Pembelajaran IPS
Terdapat perbedaan dalam pelaksanaan pembelajaran IPS antara SD, SMP
dan SMA, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan beberapa pendapat mengenai IPS
di atas. Definisi IPS secara integral dikemukakan oleh National Council for Social
Studies (dalam Effendi, 2009, hlm. 9) adalah sebagai berikut:
Social Studies is the integrated study of the social sciences and humanities to
promote civic competence. Within the school program, social studies
provide, coordinated, sistematic study drawing upon such disciplines as
antropology, archeology, economics, geography, history, la w, philosophy,
political science, phsycology, religion, and sociology, as well as appropriate
content from the humanities, mathematics, and natural sciences. The
primary purposes of sovial studies is to help young people develop the
ability to make informed and reasoned decisions for the public good as
citizens of a culturally diverse, democratic society in an interdependent
word.

Menurut NCSS, IPS merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial dan
humaniora untuk meningkatkan kompetensi warga negara. Sedangkan di sekolah
IPS merupakan suatu program yang disusun secara sistematis dari bebabgai disiplin
ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filosofi,
politik, psikologi, agama, dan sosiologi, yang selayaknya juga berisikan humaniora,
matematik dan ilmu alam. Tujuan utama dari IPS adalah untuk membantu generasi
muda (siswa) dalam mengatasi permasalahan dan isu sosial sehingga menjadi warga
negara yang baik.
Sedangkan menurut Rosser (dalam Dahar, 2006, hlm. 22) yang menjelaskan
beberapa pendekatan, isi, dan maksud tentang mata pelajaran IPS sebagai
kurikulum, yakni:
Subject-centered approaches argue that the Social Studies curriculum
derives its content and purposes from disciplines taught in higher education.
Some advocates would limit Social Studies curriculum ti the study of
traditional history and geography while others would also include the
traditional social sciences (e.g., anthropology, economics, political science,
sociology, psychology). Still other would inter and multidisciplinary areas
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

53

such as ethnic studies, law, women’s studies, cultural studies, and
gay/lesbian studies.
Berdasarkan pendapat Ross, maka mata pelajaran IPS atau yang dikenal
dengan social studies tidak hanya sebatas tentang penggabungan disiplin ilmu sosial
yang terdiri dari antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, dan hukum serta bukah
hanya mempelajari hal-hal agar menjadi warga negara yang baik. Namun,
pembelajaran IPS juga dapat dikaitkan dengan berbagai multidispliner keilmuan
yang terdiri dari suku, gender, budaya, dan penyimpangan sosial.
Adapun langkah-langkah dalam strategi pembelajaran dengan permainan
Teka-Teki Silang yang dijelaskan oleh Zaini (2008, hlm. 71) adalah sebagai berikut:
a. Tulislah kata-kata kunci, terminologi atau nama-nama yang berhubungan dengan
materi pembelajaran yang telah diberikan.
b. Buatlah kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih dan
hitamkan bagian yang tidak diperlukan.
c. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah
dibuat atau dapat juga hanya membuat pernyataan-pernyataan mengarah kepada
kata-kata tersebut.
d. Bagikan teka-teki yang telah dibuat kepada peserta didik bisa individu atau
kelompok.
e. Batasi waktu mengerjakan.
f.Beri hadiah kepada individu atau kelompok yang mengerjakan paling cepat dan
benar.

F. Instrument Penelitian
Menurut Arikunto (2010, hlm. 134) instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Dari pengertian
tersebut dapat dikatakan bahwa untuk memperoleh data atau informasi peneliti
membutuhkan istrumen sebagai alat bantu. Berikut ini merupakan intrumen sebagai
perangkat yang diguanakan untuk memperoleh data hasil penelitian, yaitu:
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

1. Lembar Pedoman Observasi
Dalam penelitian ini observasi dapat diartikan sebagai suatu pengamatan
yang dilakukan untuk memperoleh data menganai sejauh mana peningkatan proses
pembelajaran dilihat dari aktivitas guru dan siswa pada saat pra penelitian dan
pelaksanaan tindakan meningkatkan pemahaman konsep melalui penggunaan tekateki silang dalam pembelajaran IPS.

2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan pada saat pengamatan dilapangan.
Peneliti memilih menggunakan wawancara untuk menggali informasi dari guru
mitra dan siswa kelas VIII-Cmengenai kondisi pembelajaran IPS sebelum
dilakukannya penelitian tindakan.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan alat bantu yang digunakan untuk menunjang
pengambilan data-data lain yang berkembang selama peneliti tindakan berlangsung
dan dibuat oleh observer . Catatan lapangan memuat catatan tentang kegiatan
sekolah, suasana kelas, berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi yang tidak
terdapat pada lembar observasi.
4. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah alat perekam ataupun
alat pengambil gambar untuk merekam suasana kelas secara detail tentang
peristiwa-peristiwa selama proses pembelajaran berlansung. Dokumentasi termasuk
dokumen-dokumen resmi dalam perencanaan seperti silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan
pembelajaran IPS yang diambil oleh peneliti adalah berupa kurikulum dan pedoman
pelaksanaannnya, silabus, RPP, tugas siswa, buku teks IPS yang digunakan oleh
siswa.
Dokumen sebagai sumber data banyak dimanfaatkan oleh para peneliti,
terutama untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Lebih lanjut
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

Moleong (2007, hlm.217) memaparkan alasan-alasan kenapa studi dokumen
berguna bagi penelitian kualitatif, diantaranya;
a. Karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong.
b. Berguna sebagai bukti (evident) untuk suatu pengujian.
c. Berguna dan sesuai karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir,
dan berada dalam konteks.
d. Relatif murah dan tidak sukar ditemukan, hanya membutuhkan waktu.
e. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh
pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI
PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM PEMBELAJARAN IPS
No
1

Rumusan
Masalah

Dimensi

Indikator

Bagaimana
a. Rencana 1) Indikator
perencanakan
Pelaksana
menggambarkan
penerapan
an
pencapaian standar
teka-teki
Pembelaja
kompetensi/ kompetensi
silanguntuk
ran
dasar
meningkatkan
2) Indikator
pemahaman
menggambarkan
konsep siswa
pencapaian aspek
dalam
kognitif, apektif, dan
pembelajaran
psikomotor
IPS di kelas
3) Rumusan tujuan
menggambarkan
VIII- SMPN 2
pencapaian standar
Lembang?
kompetensi/ kompetensi
dasar
4) Rumusan tujuan
menggambarkan
pencapaian aspek
kognitif, apektif, dan
psikomotor

Jenis
Instrumen
Penilaian
Rencana
Pelaksanaan
Pembembelaj
aran (RPP)
(Chek List)

No
Instr
umen
1

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

3

4

56

5) Materi ajar disusun
berdasarkan standar
kompetensi/ kompetensi
dasar
6) Materi ajar disusun
berdasarkan indikator/
tujuan pembelajaran
7) Metode pembelajaran
yang digunakan sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
8) Mencantumkan skenario
atau langkah-langkah
pembelajaran
9) Skenario disusun untuk
setiap butir tujuan
pembelajaran
10)
Skenario disusun
mencerminkan
komunikasi yang
berorientasi berpusat
pada siswa
11)
Skenario disusun
dengan menerapkan
metode pembelajaran
12)
Skenario disusun
dengan menerapkan
media pembelajaran
13)
Skenario disusun
berdasarkan alokasi
waktu yang proporsional
14)
Media disesuaikan
dengan tuntunan standar
kompetensi
15)
Media disesuaikan
dengan tujuan
pembelajaran yang
diharapkan
16)
Bentuk dan jenis
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

57

evaluasi sesuai dengan
materi ajar
17)
Penilaian
disesuaikan dengan
mengacu pada norma
penilaian yang jelas
2

Bagaimana
b. Aktivita
pelaksanakan
s Guru
penerapan
teka-teki
silanguntuk
meningkatkan
pemahaman
konsep siswa
dalam
pembelajaran
IPS IPS di
kelas
VIIISMPN SMPN
2 Lembang?

18) Guru membuka
pembelajaran dengan
salam
19) Guru membimbing
siswa untuk berdoa
20) Guru memeriksa
kebersihan dan
kerapihan kelas
21) Guru memeriksa
kehadiran siswa
22) Guru menanyakan
materi pada pertemuan
sebelumnya
23) Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
24) Guru menyiapkan
media pembelajaran
25) Guru melakukan
apersepsi dengan
memberikan
pertanyaan
26) Guru menjelaskan
materi ajar
27) Guru
menginterpretasikan
materi ajar
28) Guru memberikan
contoh dari matei ajar
29) Guru
mengklasifikasikan
materi ajar
30) Guru memabandingkan

17

Lembar
Penilaian
Aktivitas
Guru
(Chek List)

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18

19
20

21
22

23
24
25

26
27

28
29

58

31)
32)

33)
34)

35)

36)
37)

38)
39)

40)

41)

materi ajar
Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
Guru mencurahkan
beberapa istilah yang
berkaitan dengan
materi ajar
Guru membentuk
kelompok siswa
Guru menyampaiakan
aturan mengisi tekateki silang
Guru membatasi waktu
pengisian teka-teki
silang
Guru memberikan
reward
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Guru mengulas
pertanyaan
Guru dan siswa
membuat kesimpulan
seluruh kegiatan belajar
Guru
menginformasikan
materi selanjutnya
Guru menutup
pembelajaran dengan
megucap salam

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30
31
32

33

34

35

36
37

38
39

40

41

59

c. Aktivita 42) Siswa membalas salam
s Siswa
salam
43) Siswa berdoa sebelum
memulai pembelajaran
44) Siswa memeriksa
kebersihan dan
kerapihan kelas
45) Siswa menyatakan
kehadiran
46) Siswa menyampaikan
pertemuan sebelumnya
47) Siswa menyimak tujuan
pembelajaran
48) Siswa menyiapkan alat
dan sumber belajar
49) Siswa menjawab
apersepsi
50) Siswa menyimak
penjelasan materi ajar
51) Siswa menyimak
penginterpretasian
materi ajar
52) Siswa menyimak
contoh materi ajar
53) Siswa menyimak
pengklasifikasian
materi ajar
54) Siswa menyimak
perbandingan materi
ajar
55) Siswa melakukan tanya
jawab
56) Siswa menyimak
penjelasan beberapa
istilah yang berkaitan
dengan materi ajar
57) Siswa membentuk
kelompok
58) Siswa mengikuti aturan

Lembar
Penilaian
Aktivitas
Siswa
(Check List)

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42
43
44

45
46
47
48
49
50
51

52
53

54

55
56

57

60

59)

60)
61)

62)
63)

64)

65)

dalam mengisi teka-teki
silang
Siswa mengerjakan
teka-teki silang
berdasarkan batasan
waktu
Siswa termotivasi
karena adanya reward
Siswa bertanya
mengenai hal yang
belum dipahami
Siswa menyimak
ulasan guru
Siswa ikut serta
membuat kesimpulan
dari seluruh kegiatan
belajar
Siswa menyimak
informasi materi
selanjutnya
Guru menutup
pembelajaran dengan
megucap salam

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58

59

60
61

62
63

64

65

61

3

Bagaimana
d. Pemaha
peningkatan
man
pemahaman
konsep
konsep siswa
siwa
setelah
melalui
diterapkannya
penggun
teka-teki
aan
silanguntuk
teka-teki
meningkatkan
silang
pemahaman
dalam
konsep siswa
pembela
dalam
jaran
pembelajaran
IPS
IPS
dalam
pembelajaran
IPS?

e. Peningk
atan
Pemaha
man
Konsep

66) Menjelaskan, (siswa
memiliki kemampuan
menyatakan ulang dan
menjelaskan konsep
yang telah
dipelajarinya)
67) Menginterpretasikan,
(menafsirkan
pemahaman terhadap
suatu konsep)
68) Mencontohkan,
(memberikan suatu
contoh dari sebuah
konsep yang bersifat
umum)
69) Mengklasifikasikan,
(mengenali bahwa
suatu konsep/fenomena
termasuk dalam
kategori tertentu)
70) Membandingkan,
(mendeteksi persamaan
dan perbedaan yang
dimiliki oleh suatu
konsep)

Lembar
Pedoman
Observasi
Pemahaman
Konsep
Siswa
(Check List)

71) Apakahkamumemaham

Wawancara
Siswa

imateriketikapembelaja

66

67

68

69

70

71

ran IPS
berlangsungdenganmen
ggunakantekatekisilang?
72) Apakah
mampu

kalian

lebih

mengingat

konsep yang ada pada
materi

pembelajaran

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

72

62

IPS

dengan

menggunakan
permainan TTS ?
73) Apakah

kalian

bisa

73

memahami soal yang
ada di permainan TTS ?
74) Bagaimana
anda

pendapat

74

mengenai

pembelajaran

IPS

menggunakan
permainan TTS ?
75) Bagaimana suasana

75

kegiatan pembelajaran
IPS dengan
menggunakan
permainan teka-teki
silang?
76) Apakah kalian bisa
mengerjakan soal yang

76

bekaitan dengan
memberikan contoh
dalam konsep di materi
IPS?
77) Apakah kalian bisa
mengerjakan soal yang
bekaitan dengan
penjelasan konsep
dalam materi IPS?
78) Apakesulitan yang

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

77

63

kamualamiketikamengi

78

kutipembelajaran IPS
denganmenggunakante
ka-tekisilang?
79) Apakah kalian jadi bisa
mengerti penjelasan
dari konsep-konsep

79

yang ada di materi IPS
?
80) Menurutmuadakah
yang
80

harusdiubahketikameng
gunakantekatekisilangdalampembel
ajaran IPS?
4

Bagaimana

f. Refleksi

81) Membahas yang sudah

cara mengatasi

pelaksan

optimal selama

kendala dalam

aan

kegiatan pembelajaran

penerapan

82) Membahas kekurangan

permainan

selama kegiatan

teka-teki

pembelajaran

silanguntuk

83) Membahas hambatan

meningkatkan

ketika mengguanakan

pemahaman

teka-teki silang dalam

konsep siswa

pembelajaran IPS di

dalam

kelas

pembelajaran
kelas
SMPN

Catatan
Lapangan

84) Membahas solusi

VIII2

mengenai upaya dalam
mengatasi hambatan

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

81

82

83

84

64

Lembang?

ketika menggunakan
teka-teki silang dalam
proses pembelajaran
IPS selanjutnya
sehingga menjadi lebih
baik

Tabel 3. 2Penilaian Aktivitas Guru
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI
PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM PEMBELAJARAN IPS
No
1

Tahap

SKOR
Aspek Yang Diamati

Pembelajaran
Kegiatan
Awal

3

2

1

a. Guru menyampaikan salam
b. Guru membimbing siswa untuk berdoa
sebelum memulai pembelajaran
c. Guru memeriksa kebersihan kelas
d. Guru memeriksa kehadiran siswa
e. Guru

menanyakan

materi

pada

pertemuan sebelumnya
f. Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran
g. Guru menyiapkan media pembelajaran
berupa teka-teki silang
h. Guru

melakukan

apersepsi

dengan

memberikan pertanyaan terkait materi
yang akan dipelajari
2

Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru menjelaskan konsep-konsep materi

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

yang sedang dipelajari
b. Guru menginterpretasikan materi yang
sedang dipelajari
c. Guru memberikan contoh dari materi
yang sedang dipelajari
d. Guru mengklasifikasikan materi yang
sedang dipelajari
e. Guru

membandingkan

materi

yang

sedang dipelajari
f. Guru melakukan tanya jawab selama
menyampaikan materi
Elaborasi

a. Guru menyampaikan beberapa istilah
untuk memperkuat pemahaman konsep
terkait materi yang telah dipelajari
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dalam mengerjakan teka-teki
silang
c. Guru

menyampaikan

aturan

dalam

mengerjakan teka-teki silang.
d. Guru membatasi waktu pengerjaan tekateki silang.
e. Guru

memberikan

reward

untuk

memotivasi siswa dalam mengerjakan
teka-teki silang
Konfirmasi

a. Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66

b. Guru

mengulas

pertanyaan

yang

dikemukakan oleh siswa
3

Kegiatan

a. Guru

bersama

kesimpulan

Penutup

siswa

dari

membuat

seluruh

kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan
b. Guru menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
c. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Skor Total
Skor Total Maksimal
Persentase =

Skor Total

x 100

Skor Total Maksimal
Predikat

Tabel 3.3 Penilaian Aktivitas Siswa
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI
PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM PEMBELAJARAN IPS
No
1

Tahap
Pembelajaran
Kegiatan
Awal

SKOR

Aspek Yang Diamati

3

2

1

a. Siswa membalas salam
b. Siswa

berdoa

sebelum

memulai

pembelajaran
c. Siswa merapihkan dan membersihkan
kelas sebelum memulai pembelajaran
d. Siswa menyatakan kehadiran
e. Siswa

menyampaikan

materi

pada

pertemuan sebelumnya
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67

f. Siswa

menyimak

ketika

guru

menyampaikan tutujuan pembelajaran
g. Siswa menyiapkan alat dan sumber
belajar
h. Siswa

menjawab

pertanyaan

dalam

kegiatan apersepsi
2

Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa menyimak penjelasan konsepkonsep materi yang sedang dipelajari
b. Siswa

menyimak

penginterpretasian

materi yang sedang dipelajari
c. Siswa menyimak contoh dari materi yang
sedang dipelajari
d. Siswa

menyimak

pengklasifikasian

materi yang sedang dipelajari
e. Siswa menyimak perbandingan materi
yang sedang dipelajari
f. Siswa melakukan tanya jawab selama
proses penyampaian materi berlangsung.
Elaborasi

a. Siswa menyimak penyampaian beberapa
istilah untuk memperkuat pemahaman
konsep

terkait

materi

yang

telah

dipelajari
b. Siswa membentuk 5-6 kelompok untuk
mengerjakan teka-teki silang
c. Siswa

mengikuti

aturan

dalam

mengerjakan teka-teki silang.
d. Siswa

mengerjakan

teka-teki

silang

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

berdasarkan batasan waktu yang telah
ditentukan.
e. Siswa termotivasi untuk mengerjakan
teka-teki silang karena adanya reward
yang diberikan oleh guru
Konfirmasi

a. Siswa bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
b. Siswa menyimak ketika guru mengulas
materi yang sudah dijelaskan
3

Kegiatan

a. Siswa ikut serta dalam menyimpulkan

Penutup

seluruh kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
b. Siswa

menyimak

ketika

guru

menginformasikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya
c. Siswa membalas salam guru pada saat
menutup pembelajaran
Skor Total
Skor Total Maksimal
Persentase =

Skor Total

x 100

Skor Total Maksimal
Predikat

Tabel 3.4Penilaian Pemahaman Konsep Siswa
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI
PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM PEMBELAJARAN IPS
Aspek yang diamati

NO

Kelom
pok

Mampu
menjelask
an konsep
materi
yang
dipelajari.

Mampu
menginter
pretasikan

Mampu
memberik
an contoh

Mampu
mengklasif
ikasikan

Mampu
membandi
ngkan

3

3

3

3

3

2

1

2

1

2

1

2

1

2

S
K
O
R

1

1
2
3
4
5
6

Presentase kemampuan pemahaman konsep =
Jumlah Skor Total

Jumlah Skor

x 100%

Nilai

Skor Persentase

Kurang

0% - 33,3%

Cukup

33,4% - 66,6%

Baik

66,7% - 100%

Tabel 3.5Rubrik Observasi Siswa
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P
E
R
S
E
N

N
I
L
A
I

70

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI
PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM PEMBELAJARAN IPS

No
1.

Aspek yang
diamati

Skala nilai

3
2
1
Mampu
1. Peserta
didik 1. Peserta
didik 1. Peserta
didik
menerangkan
mampu
mampu mengenal
mampu
.
mengenal
konsep.
mengenal
konsep.
2. Peserta
didik
konsep.
2. Peserta
didik mampu
mampu
menyebutkan
menyebutkan
konsep.
konsep.
3. Peserta
didik
mampu
mendeskripsika
n konsep.

2.

Mampu
1. Peserta
didik 1. Peserta
didik 1. Peserta
didik
menginterpre
mampu
mampu
mampu
tasikan
menuangkan
menuangkan
menuangkan
pemahaman.
pemahaman.
pemahaman.
2. Peserta
didik 2. Peserta
didik
mampu
mampu
menafsirkan
menafsirkan teks,
teks,
data,
data, situasi yang
situasi
yang
ditampilkan.
ditampilkan.
3. Peserta
didik
mampu
menterjemahka
n
hal-hal
abstrak dengan
membuat
ide
yang
lebih
mudah
dipahami dan
relevan.

3.

Mampu
memberikan
contoh

1. Peserta
didik 1. Peserta
didik 1. Peserta
didik
mampu
mampu
mampu
mengidentifikas
mengidentifikasi
mengidentifikas

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

i contoh dari
contoh dari suatu
suatu konsep.
konsep.
2. Peserta
didik 2. Peserta
didik
mampu
mampu membuat
membuat
contoh dari suatu
contoh
dari
konsep.
suatu konsep.
3. Peserta
didik
mampu
memberikan
ilustrasi
dari
sebuah konsep

i contoh dari
suatu konsep.

4.

Mampu
1. Peserta didik
1. Peserta didik
1. Peserta didik
mengklasifik
mampu
mampu
mampu
asikan
mengidentifikas
mengidentifikasi
mengidentifikas
i konsep.
konsep.
i konsep.
2. Peserta didik
2. Peserta didik
mampu
mampu
membedakan
membedakan ciri
ciri dari suatu
dari suatu
konsep.
konsep.
3. Peserta didik
mampu
mengkategorisa
sikan konsep.

5.

Mampu
1. Peserta
didik 1. Peserta
didik 1. Peserta
didik
membanding
mampu
mampu
mampu
kan
mendefinisikan
mendefinisikan
mendefinisikan
konsep.
konsep.
konsep.
2. Peserta
didik 2. Peserta
didik
mampu
mampu
membedakan
membedakan
suatu
konsep
suatu
konsep
dengan konsep
dengan konsep
yang lain.
yang lain.
3. Peserta
didik
mampu
menemukan
kaitan
antara
unsur-unsur
dalam
suatu
konsep dengan

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

72

unsur-unsur
yang terdapat
dalam konsep
lain.

G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data kemudian mengolahnya agar tercapainya tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan untuk mengolah data yang digunakan
adalah observasi, studi dokumentasi, wawancara dan catatan lapangan.
1. Observasi
Observasi

ini

dilakukan

terhadap

guru

berupa

tanggapan

akan

keterlaksanaan model pembelajaranotentik. Menurut Hopkins (2011, hlm.152-153)
observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi terbuka dengan tujuan agar
pengamat mampu menggambarkan secara utuh atau mencatat poin-poin inti proses
pengajaran tersebut, kemudian mampu merekonstruksi proses implementasi
tindakan perbaikan yang dimaksud dalam diskusi balikan. Observasi terbuka ini
memfokuskan pada hal-hal yang menjadi data untuk melihat aktivitas guru dan
siswa pada saat proses pembelajaran guna meningkatkan pemahaman konsep siswa
melalui penggunaan teka-teki silang dalam pembelajaran IPS. Hasil dari penelitian
ini akan didiskusikan kembali dengan kolaborator untuk dijadikan sebagai bahan
refleksi untuk tindakan selanjutnya.
2. Wawancara
Wawancara ini dilakukan terhadap siswa beserta guru mata pelajaran di
sekolah yang dijadikan penelitian. Wawancara ini bersifat wawancara tidak
terstruktur. Hal ini dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi secara lebih
mendalam. Dalam wawancara tidak terstruktur peneliti belum mengetahui secara
pasti data apa saja yang akan diperoleh, setiap jawaban yang diceritakan oleh
responden dianalisis dan peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya
(Sugiyono, 2011: 198).
RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

73

3. Studi Dokumentasi
Pengumpulan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagi bahan data
informasi sesuai dengan masalah peneliti. Dokumen-dokumen ini yang berkaitan
dengan pembelajaran IPS. Studi dokumen yang diambil oleh peneliti adalah berupa
kurikulum dan pedoman pelaksanaannya, silabus, RPP, tugas siswa, buku teks yang
digunakan oleh siswa dalam belajar serta foto atau rekaman dalam proses belajar
pembelajaran.

4. Catatan Lapangan
Untuk menunjang pengambilan data-data lain yang berkembang selama
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat menggunakan catatan lapangan untuk
mencatat kemajuan, persoalan yang dihadapi dan solusinya. Dalam catatan lapangan
juga dapat mencatat hasil-hasil refleksi dan hasil diskusi. Catatan lapangan
merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti yang memuat secara deskriptif
berbagai kegiatan sekolah, suasana kelas, iklim sekolah, berbagai bentuk interaksi
sosial yang terjadi didalam peneliti penelitian tersebut. Catatan lapangan dilakukan
dengan mempelajari pokok pembicaraan dalam pengamatan gambar tentang segala
sesuatu peristiwa yang dilihat, didengar, dan dialami selama kegiatan berlangsung.

H. Teknik Analisis Data dan Validasi Data
1. Teknik Analisis Data
Menurut Sanjaya (2011, hlm. 106) dalam penelitian tindakan kelas, analisis
data diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan guru dalam
meningkatkan kualitas belajar dan hasil pembelajaran. Sedangkan menurut Emzir
(dalam Handani, 2015, hlm. 46) analisis data merupakan proses sistematis
pencapaian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materimateri lain yang telah peneliti kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman
mengenai materi-materi tersebut dan untuk memungkinkan peneliti menyajikan apa
yang sudah ditemukan kepada orang lain.

RISANDI FITRAHADI, 2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG DALAM
PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

74

Lebih lanjut Miles & Huberman (dalam Basrowi & Suwandi, 2008, hlm. 20)
membagi dua cara teknik analisis data yaitu teknik analisis data kualitatif dan teknik
analisis kuantitatif.
a. Teknik Analisis Data Kualitatif
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011, hlm. 336), menyatakan bahwa
aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data sudah jenuh. Aktifitas dalam
analisis data ini yaitu, reduksi data, kategorisasi, validasi data, dan interpretasi data.
Adapun tahapan analisis data menurut Sanjaya (2011, hlm.106) adalah sebagai
berikut:
1) Reduksi data.
Kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Pada tahap ini guru dan
peneliti mengumpulkan semua instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data kemudian dikelompokkan berdasarkan fokus masalah dan hipotesis.
2) Mendeskripsikan Data.
Data yang telah dipilih sesuai dengan fokus masalah kemudian dideskripsikan
sehingga data yang telah diorganisir menjadi bermakna. Mendeskripsikan data
bisa dalam bentuk naratif, membuat grafik atau menyusunnya dalam bentuk
tabel.
3) Membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi data.
Dalam proses penelitian menganalisis dan menginterpretasi data merupakan
langkah yang sangat penting. Sebab data yeng terkumpul tidak berarti apa-apa
tanpa dianalisis dan diberi makna melalui interpretasi data. Proses analisis dan
interpretasi data dalam penelitian tindakan kelas diarahkan untuk mengumpulkan
informasi yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan
penelitian. Maka hasilnya dapat menjawab setiap informasi yang