PEMBERIAN GRASI OLEH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 | Bantika | Legal Opinion 7318 24419 1 PB

PEMBERIAN GRASI OLEH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945
( Niklas Bantika/ D101 09 124)

ABSTRAK

Dalam system pemerintahan presidensil ini terdapat hak prerogative yang
dimiliki oleh seorang Presiden sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan.
Salah satu hak prerogative tersebut ada pada kewenangan dalam pemberian grasi
yang tidak bersifat absolut. Pemberian grasi oleh Presiden kepada terpidana perlu
dibatasi, seperti yang diatur dalam Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia bahwa, “Presiden Memberi Grasi dan Rehabilitasi dengan
memperhatikan pertimbangan dari Mahkamah Agung.” Hal ini juga berkaitan
dengan prinsip ( Checks and Balances ) serta hubungan kewenangan antara
Presiden dengan lembgab Negara lainnya, mengenai penmberian grasi yang semula
menjadi hak prerogatif Presiden sebagai kepala Negara, adapun pokok
permasalahan yang dimuat diantaranya Bagaimana pengaturan hukum pemberian
grasi menurut Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan Bagaimana kedudukan
Presiden dalam memberikan grasi terhadap terpidana? Untuk menjawab
permasalahan diatas, penulis melakukan penelitian normatif dengan menggunakan

studi kepustakaan guna memperoleh data sekunder melalui dokumen yaitu dengan
cara mengumpulkan, mempelajari, dan menganalisi teori-teori dan peraturan
perUndang-Undangan yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

Kata kunci: Grasi Presiden Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945

I.

system pemerintahan parlementer

PENDAHULUAN
A. Latar

atau system cabinet, (iii) system

Belakang

campuran. 1 Sistem pemerintahan

Masalah


Republik

Cabang kekuasaan eksekutif
adalah

yang

system

memegang

Indonesia
Presidential.

menganut
Itu

berarti


kewenangan administrasi Negara

Presiden dan wakil Presiden dipilih

yang tertinggi. Dalam hubungan ini,

lansung kepada rakyat ( Pasal 6A

didunia dikenal adanya tiga system

UUD 1945) dan tidak lagi dipilih

Negara

yaitu:

pemerintahan

(i)


presidential,

system

1

Jimly Asshidiqie, pengantar ilmu hukum tata
Negara, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,2014,
hlm323

(ii)

1

oleh

Majelis

Rakyat


merupakan hak preogatif presiden

Permusyawaratan
2

(MPR).

pemerintahan

Dalam

untuk memberi pengampunan.

system

Presidential

Menurut

ini


ketentuan Pasal

terdapat hak sebagai kepala Negara

14 UUD 1945 sebelum perubahan,

dan kepala pemerintahan. Namun,

Presiden mempunyai kewenangan

karena

untuk memberikan grasi, amnesti,

kuatnya

otoritas

yang


dimiliki presiden, timbul persoalan

abolisi, dan

sehingga

terlalu

setelah perubahan UUD 1945 yang

kuatnya otoritas dan kekuasaan

pertama, ketentuan tersebut sedikit

ditangan Presiden diusahakan untuk

mengalami perubahan yaitu dalam

dibatasi.


hal memberi grasi dan rehabilitasi,

kecenderungan

Pembatasan

rehabilitasi. Namun

Presiden

kekuasaan

memperhatikan

Presiden tersebut dilakukan dengan

pertimbangan Mahkamah Agung,

adanya


dan dalam hal memberi Amnesti

perubahan

Undang-Undang

terhadap

Dasar

dan

1945,

Abolisi,

Presiden

memperhatikan DPR.3


dimana salah satu perubahan itu
terjadi pada kekuasaan presiden

Undang-Undang

dibidang yudisial, berkaitan dengan

22 Tahun 2002 Tentang Grasi

kewenangan

Presiden

dalam

merupakan pengganti dari Undang-

memberikan


Grasi.

Grasi

Undang Nomor 3 Tahun 1950

sebenarnya bukanlah upaya hukum,

Tentang permohonan grasi yang

namun

merupakan

dibentuk pada masa pemerintahan

Negara

untuk

pengampunan
yang

hak

kepada

dijatuhi

kepala
member

Republik

warganya

sehingga

saat

dengan

system

hukuman

oleh

pengadilan. Pemberian grasi oleh
Presiden

selaku

kepala

Indonesia
ini tidak

Nomor

serikat,
sesuai

ketatanegaraan

Indonesia dan subtansinya sudah

Negara

bukan sebagai kepala pemerintahan
(eksekutif) atau yudikatif tetapi
3

Abdul Ghofar, perbandingan kekuasaan
presiden indo0nesia setelah perubahan UUD
1945 dengan delapan Negara maju,
Jakarta:kenjana,2009 hlm104.

2

Sahe Tapy J.E, 2007, yang member tauladan
dan menjaga nurani hukum dan politik, Jakarta,
komisi Hukum Nasional RI, hlm320

2

tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
tata hukum Indonesia.

tanpam melibatkan pertimbangan

4

dari instansi yang berkaitan dengan

Pada dasarnya, pemberian

system peradilan pidana. Untuk

grasi bukan merupakan persoalan

mengurangi

teknis yuridis peradilan dan tidak

permohonan grasi dan mencegah

terkait dengan penilaian terhadap

penyalahgunaan permohonan grasi,

putusan hakim. Pemberian grasi

dalam Undang-Undang ini diatur

bukan merupakan campur tangan

mengenai

Presiden dalam bidang yudisial,

pengadilan yang dapat diajukan

melainkan hak kepala Negara dalam

grasi paling rendah 2 (dua) tahun

member

serta

ampunan,

kendati

beban

penyelesaian

pembatasan

putusan

ditegaskan

bahwah

pemberian grasi dapat mengubah,

permohonan grasi tidak menunda

meringankan,mengurangi,atau

pelaksanaan

menghapuskan kewajiban menjalani

terhadap

pidana

Disamping

yang

dijatuhkan

pengadilan,tidak

putusan,

putusan

kecuali

pidana

mati.

itu,ditentukan

pula

berarti

bahwa permohonan hanya dapat

menghilangkan kesalahan dan juga

diajukan 1(satu) kali lagi, kecuali

bukan

pidana tertentu dan dengan syarat

merupakan

rehabilitasi

terhadap terpidana.
Dalam

tertentu

pengajuan

permohonan

Undang-Undang

grasi dapat diajukan 1(satu) kali

Nomor 05 Tahun 2010 perubahan

lagi. Pengacualian tersebut terbuka

atas

bagi

perubahan

Undang-Undang

terpidana

yang

ditolak

Nomor 22 Tahun 2002 tentang grasi

permohonan grasinya dan telah

ini diatur mengenai prinsip-prinsip

lewat waktu 2 (dua) tahun sejak

umum tentang grasi serta tata cara

tanggal

pengajuan

grasi tersebut atau bagi terpidana

permohonan
mengenai

dan

penyelesaian

grasi.
tata

cara

Ketentuan

yang

tersebut

penolakan

pernah

terpidana

dilakukan dengan penyerderhanaan

mati

diberi

permohonan

grasi

menjadi

dari

pidana

penjara seumur hidup dan telah
lewat waktu 2 (dua) tahun sejak

4

Lihat penjalasan umum Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2002 Tentang grasi.

3

tanggal keputusan pemberian grasi

tersebut

diterima.

pada pelaksaan putusan.

Dasar

hukum

grasi,

B. Rumusan Masalah

amnesti, dan abolisi termuat dalam
konstitusi

undang-undang

Berdasarkan

dasar

belakang

1945 yaitu pasal 14 uud 1945 yang

perlu

berikut:

dengan

1. Bagaimanakah

memperhatikan

pengaturan

hukum pemberian grasi terhadap
Mahkamah

terpidana menurut UUD 1945?

Agung.

2. Bagaimanakah kedudukan atau

2. Presiden memberi amnesti
dan

sebagimana

dirumuskan permasalahan sebagai

1. Presiden memberi grasi dan

pertimbangan

masalah

latar

diuraikan diatas maka

berbunyi:

rehabilitasi

tidak akan berpengaruh

abolisi

kualitas

dengan

dalam

grasi

terhadap

memberikan

memperhatikan
pertimbangan

presiden

terpidana?

Dewan

Perwakilan Rakyat.

II.

Dari beberapa pengaturan

PEMBAHASAN
Analisis

Terhadap

baru dalam Undang-Undang Nomor

Pemberian

22 Tahun 2002 tentang grasi ada

Presiden

dirasa lebih menjamin kepastian

Indonesia

hukum bagi pemohon grasi, ternyata

Undang-Undang

ada satu hal yang pengaturannya

Tahun 1945

Grasi

Oleh

Republik
Berdasarkan
Dasar

tidak tegas, yaitu mengenai tidak
A. Ketentuan Hukum Dalam

ada pembatasan waktu permohonan

Pemberian Grasi

grasi. Untuk putusan berupa pidana
penjara

seumur

hidup,

pidana

1. Pemberian

penjara sementara waktu, dengan

Grasi

Sebelum

Perubahan UUD 1945

tidak adanya pembatasan waktu

Pemberian Grasi diatur
dalam pasal 14 UUD 1945 yang

4

berbunyi,

‚Presiden

memberi

a. Menurut Undang-Undang Nomor

grasi, rehabilitasi, amnesti dan
abolisi‛

Pasal

3 Tahun 1950

tersebut

Undang-Undang No.

mencerminkan kekuasaan yang

3

mandiri

Permohonan Grasi, ini dapat

dan

mutlak.

memberikan
Presiden

tidak

1950

pengampunan

disebut

dengan

memerlukan

Undang

grasi.

persetujuan
pertimbangan

Dalam

Tahun

tentang

UndangDi

dalam

maupun

Pasal-Pasalnya tidak banyak

cabang

membahas ketentuan formil,

dari

namun

lebih

Kekuasaan ini sangat besar dan

mengatur

ketentuan

Presiden mempunyai kekuasaan

sifatnya

materil.

Tidak

penuh

terdapat

ketentuan

umum

lembaga

negara

untuk

yang

lain.

melakukannya.

banyak
yang

Menurut penjelasan UUD 1945,

yang

dalam kekuasaan ini Presiden

pendefinisian

bertindak sebagai kepala negara.

yang diatur didalamnya.

Grasi

oleh

presiden

menjelaskan

pada

atas

Permohonan

hal-hal

grasi

dasarnya bukan suatu tindakan

pada Presiden dapat diajukan

hukum, melainkan suatu tindakan

oleh orang yang dihukum

non hukum berdasarkan hak

(terpidana)

prerogatif seorang kepala negara,

hukuman

dengan demikian grasi bersifat

oleh keputusan Kehakiman,

pengampunan

baik militer maupun sipil,

mengurangi
memperingan

berupa
pidana
pidana

yang

dijatuhkan

yang

atau

hukum tetap. Dalam Undang-

telah

undang

yang

pembatasan

diputuskan

hukuman-

atau

penghapusan pelaksanaan pidana
telah

atas

dan

berkekuatan hukum tetap.5

ini

berkekuatan

tidak

dikenal

jenis

putusan

pemidanaan apa saja yang
boleh dimohonkan grasinya.
Artinya segala jenis hukuman

5

Lihat penjelasan umum undang-undang nomor
22 tahun 2002

apapun yang diputus oleh

5

hakim

dapat

grasi,

termasuk

berat

atau

hukuman

pertimbangan Dewan Perwakilan

dimohonkan

Rakyat.

hukuman

ringan,

tutupan,

Dengan

tujuan

pemberian pertimbangan tersebut

baik

akan

penjara

meningkatkan

peran

hukuman

lembaga yudikatif dan legislatif

hukuman

dalam menjalankan mekanisme

kurungan pengganti maupun

(cheks and balance), namun tidak

hukuman mati

mengurangi kekuasaan Presiden.

dan

kurungan,

denda

atau

2. Pemberian

Grasi

Selanjutnya

Setelah

kekuasaan
prioritas

Presiden

dari

perubahan UUD 1945 tersebut,

Perubahan UUD 1945
Perubahan

implikasi

mengenai

telah terdapat dua kali priodeisasi

termasuk

regulasi

dalam

yang

diatur

dalam

pemberian grasi, sebagaimana

agenda
tak

menurut UU No. 22 Tahun 2002

terkecuali Pasal 14. Finalisasi

dan Perubahannya UU No. 5

pembahasan Pasal 14 tersebut

Tahun 2010.

Perubahan

kemudian

UUD

1945,

disampaikan

dalam

b. Menurut Undang-Undang Nomor

Rapat BP MPR, Rapat Paripurna

22 Tahun 2002

SU MPR, dan terakhir dalam

Undang-Undang

Rapat Pleno Komisi C MPR.6

Nomor

Maka,

14

tentang Grasi, terdiri dari 6

UUDNRI 1945 adalah sebagai

(enam) Bab dan 17 Pasal,

berikut: 1). Presiden memberi

diawali

grasi dan rehabilitasi dengan

Umum

memperhatikan

Ketentuan

rumusan

Pasal

pertimbangan

22

Tahun

Bab
dan

2002

Ketentuan
diakhiri

Penutup.

Bab
Pada

Mahkamah Agung; 2). Presiden

ketentuan umum dijelaskan

memberi amnesti dan abolisi

definisi grasi dan terpidana.

dengan

Grasi adalah pengampunan

memperhatikan

berupa

perubahan,

6

Sekretariat Jendral MPR RI, Risalah Perubahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (1999-2002) Tahun Sidang 1999
(Jakarta, Sekretaris Jendral MPR RI, 2008), 64

peringanan, pengurangan atau
penghapusan

6

pelaksanaan

pidana kepada terpidana yang
diberikan

oleh

memperoleh

Presiden,

hukum.

sedangkan terpidana adalah

B.Kewenangan

sesorang

Memberi Grasi Menurut Undang-

yang

dipidana

berdasarkan

putusan

pengadilan

yang

memperoleh
hukum.

telah

Terkait

kekuatan

Tahun

2002

tersebut

Bab
dan

1. Kewenangan

Ketentuan

Presiden.

pemberian

grasi

Konstitusional

Presiden

Bab

Pasal 1 ayat (1) UUD

Pada

1945 menyebutkan bahwa

ketentuan umum dijelaskan

‚Negara Indonesia adalah

definisi grasi dan terpidana.

Negara

Grasi adalah pengampunan

berbentuk Republik‛ Banyak

berupa

dijumpai pada negara-negara

Ketentuan

diakhiri

seorang

dimiliki

(tiga) hal yaitu menyangkut:9

(enam) Bab dan 17 Pasal,

Umum

kewenangan

grasi,

tersebut dapat ditinjau dari 3

tentang Grasi, terdiri dari 6

diawali

pembrian

Kewenangan

Undang-Undang

dengan

kewenangan

oleh

22 Tahun 2002

22

Dalam

1. Kewenangan Presiden

7

Nomor

Presiden

Undang Dasar 1945

c. Menurut Undang-Undang Nomor

Penutup.

perubahan,

Kesatuan

yang

peringanan, pengurangan atau

yang

penghapusan

kedudukan seorang Presiden

pelaksanaan

berbentuk

republik,

pidana kepada terpidana yang

adalah

diberikan

Presiden,

pemerintahan dan sekaligus

sedangkan terpidana adalah

sebagai kepala negara. Dua

sesorang

kewenangan sebagai kepala

oleh

yang

berdasarkan
pengadilan

dipidana

sebagai

kepala

putusan
yang

telah

8

UU No. 22 Tahun 2002, Pasal 1 ayat (1) dan (2)
R. Tony Prayogo, ‚Ko pete si Pe gadila Tata
Usaha Negara dalam Mengadili Perkara
Pe beria Grasi‛, Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 9
No. 3 – Oktober 2012.

9

7

kekuatan

8

UU No. 22 Tahun 2002, Pasal 1 ayat (1) dan (2)

7

kepala

sebagaimana telah ditentukan

pemerintahan inilah yang

dalam Pasal 14 ayat (1) UUD

saat ini disandang Presiden

1945, Pemerintah dan DPR

Republik Indonesia.

telah mengeluarkan UU No.

negara

2. Kewengan

dan

Pemberian

Berdasarkan

22 Tahun 2002 jo UU No. 5

Grasi

Tahun

Undang-undang

2010

Tentang

Perubahan Atas UU No. 22

Grasi
Dalam

Tahun 2002 Tentang Grasi.

rangka

pengaturan lebih lanjut hal-

Bahwa

dalam

hal

Undang

grasi

yang

terkait

grasi

Undangini

diatur

sebagaimana telah ditentukan

mengenai

dalam Pasal 14 ayat (1) UUD

umum tentang grasi serta tata

1945, Pemerintah dan DPR

cara

telah mengeluarkan UU No.

penyelesain

22 Tahun 2002 jo UU No. 5

grasi.

Tahun

2010

pengajuan

4. Kewengan

Tentang

Berdasarkan

Tahun 2002 Tentang Grasi.

Grasi

dalam

Undang

grasi

mengenai

permohonan

Grasi

Undang-undang

Dalam

Undangini

dan

Pemberian

Perubahan Atas UU No. 22

Bahwa

prinsip-prinsip

rangka

pengaturan lebih lanjut hal-

diatur

hal

prinsip-prinsip

yang

terkait

grasi

umum tentang grasi serta tata

sebagaimana telah ditentukan

cara

dan

dalam Pasal 14 ayat (1) UUD

permohonan

1945, Pemerintah dan DPR

pengajuan

penyelesain

telah mengeluarkan UU No.

grasi.
3. Kewengan

Pemberian

Berdasarkan

22 Tahun 2002 jo UU No. 5

Grasi

Tahun

Undang-undang

2010

Tentang

Perubahan Atas UU No. 22

Grasi
Dalam

Tahun 2002 Tentang Grasi.

rangka

pengaturan lebih lanjut hal-

Bahwa

dalam

hal

Undang

grasi

yang

terkait

grasi

8

Undangini

diatur

mengenai

atas nama Scaplle Leigh Corby

prinsip-prinsip

Australia.10

umum tentang grasi serta tata

warga

cara

dan

Dengan pengurangan 5 (lima)

permohonan

tahun masa tahanan, dari yang

pengajuan

penyelesain

negara

sebelumnya 20 (dua puluh)

grasi.
5. Kewenangan

tahun menjadi 15 (lima belas)

Untuk

Mengabulkan

Atau

tahun,

Menolak

namun

diwajibkan

Permohonan Grasi

Corby

tetap

membayar

uang

denda sebesar 100 juta atau

Ketentuan Pasal 4 UU
No. 2 Tahun 2002 menyebutkan

dengan

subsider

bahwa

kurungan

selama

‚Presiden

mengabulkan

atau

berhak

penjara
6

(enam)

bulan.

menolak

Corby sebelumnya telah

permohonan grasi yang diajukan
terpidana sebagaimana dimaksud

diputuskan

dalam Pasal 2 setelah mendapat

Pengadilan Negeri Denpasar dan

pertimbangan dari Mahkamah

divonis 20 (dua puluh) tahun,

Agung‛. Hak Presiden untuk

karena

mengabulkan

menolak

menyelundupkan 4, 1 kilogram

permohonan grasi disebut dengan

ganja pada tahun 2004. Dan

hak

Presiden.

Corby menjadi narapidana di

Prerogatif

lembaga

atau

prerogatif

Yangmana

hak

bersalah

terbukti

di

telah

pemasyarakatan

Kerobokan Bali. 11

tersebut merupakan hak khusus
yang diberikan oleh konstitusi
kepada Presiden.
10

TIM ADVOKAT Gerakan Nasional Anti Narkotika
Gra at Yusril Izha Mahe dra, et.al., ‚Surat
Gugatan Pembatalan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 22/G Tahun 2012 Tanggal 15 Mei
2012 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia
No or /G Tahu
Ta ggal 5 Mei
‛,
yang didaftarkan pada Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) Jakarta Jl. A. Sentra Primer Baru
Timur Pulo Gebang Jakarta Timur, (Jakarta, 7 Juni
2012)
11
Lihat di
http://www.beritabali.com/index.php/page/berita
/dps/detail/23/05/2012/Corby-Tetap-Harus-Bayar-

6. Keputusan Presiden Nomor 22/
G/ Tahun 2012
Pada hari selasa tanggal
15

Mei

2012,

Presiden

mengabulkan permohonan grasi
dengan menerbitkan Keputusan
Presiden No. 22/ G/ Tahun 2012

9

Dalam

Keputusan

dikalangan

masyarakat,

yang

Presiden No. 22/ G/ Tahun

menilai Presiden tidak serius

2012,

dalam

Presiden

memberikan

mendukung

alasan dan pendapatnya dalam

pemberantasan

mengabulkan permohonan grasi

Indonesia. 12

terhadap

narapidana

narkoba

narkoba

Dan
dikonfirmasikan

memberikan

Mahkamah

dasar

dari

pemikirannya

memberikan

sebagaimana berikut:

di

sebelumnya

transnasional ini dengan tanpa
penjelasan

semangat

bahwa
Agung

juga

pertimbangannya

berkaitan pemberian grasi dalam

”Bahwa

setelah

Keppres No. 22/ G/ Tahun 2012

mempertimbangkan

secara

oleh Presiden dalam 3 (tiga) hal,

grasi

yaitu; 1). Terpidana (Corby)

seksama

permohonan

terpidana

yang

mengalami

namanya

depresi

tercantum dalam keputusan ini

sehingga

terdapat cukup alasan untuk

psikiater; 2). Terpidana (Corby)

memberikan

hingga kini masih merasa tidak

grasi

kepada

terpidana tersebut’’

perlu

berat

didampingi

bersalah karena narkotika yang

Yang menurut beberapa

ditemukan

adalah

disisipkan

pakar hukum dan organisasi

orang tidak dikenal; 3). Polisi

kemasyarakatan yang bergerak

Australia tidak memiliki catatan

dalam pemberantasan narkoba

cacat Corby terkait narkoba.13

menilai,

Presiden

tidak

Selanjutnya,

dalam

transparan dan terkesan tertutup

pandangan

dalam

memberikan

pemberian grasi Corby ini sudah

dalam

tepat karena dalam pemberian

penjelasannya
memberikan

grasi

tersebut.

12

Jimly

Asshidiqie,

TIM ADVOKAT Gerakan Nasional Anti Narkotika
Gra at Yusril Izha Mahe dra, et.al., ‚Surat
Gugatan Pembatalan Keputusan Presiden Republik
Indonesia...
13
Lihat dalam
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik
/12/05/25/m4ktn5-inilah-tiga-pendapat-ma-yangdijadikan-dasar-grasi-corby diakses 15 Januari 2014

Sehingga banyak menimbulkan
stigma negatif dan konroversi
Pidana-Denda/201107021104, diakses 2 Januari
2014

10

grasi wajib ada pertimbangan

memperhatikan

dari

Mahkamah

Mahkamah

Agung,

Agung,

meskipun isinya tidak mengikat.

Pemberian grasi yang

Namun di sini Presiden perlu

menjadi Kewenangan

memberikan penjelasan yang

Konstitusional

dijadikan

Presiden

alasan

dalam

grasi

tersebut

memberikan
sehingga

tidak

sebagai

Kepala Negara, dalam
menggunakan

menimbulkan

kontroversi.14

kewenangannya
dengan
memperhatikan
lembaga

dari

Negara

lainnya

yang

memegang kekuasaan
III.

PENUTUP

sesuai

A. Kesimpulan

wewenangnya.
Dimaksudkan

1. Pengaturan

terjalin

Kewenangan Presiden
dalam

lembaga

Nomor 5 Tahun 2010

Tentang

perubahan

tersebut

atas Undang-Undang
22

antara

Presiden dan kedua

Undang-Undang

Grasi

saling

mengimbangi

menurut

Tentang

agar

mengawasi dan saling

pemberian

grasi

Nomor

dengan

Negara
dalam

pelaksanaan

tugas

kenegaraan

sesuai

dengan

Tahun

hal

prinsip

Checks and Balances.

2002 Tentang Grasi,

2. Pemberian Grasi oleh

dengan

Presiden

14

Lihat
http://www.beritasatu.com/nasional/51105-jimlygrasi-bukan-hak-prerogatifpresiden. html diakses
15 Januari 2014

menimbulkan
implikasi

11

hukum

terhadap

grasinya ditolak oleh

terpidana

yang

Presiden,

mengajukan

sehingga

permohonan

grasi.

terpidana tepap harus

Keputusan

yang

menjalani

pidana

diambil oleh Presiden,

sesuai dengan putusan

baik

bersifat

pengadilan yang telah

maupun

berkekuatan

yang

menolak

tetap.

mengabulkan
permohonan

B. Saran

grasi,

tidak

akan

memperberat

pidana

yang

diputus

Disarankan bahwa untuk
memberi jaminan adanya
suatu kepastian, terhadap

pengadilan. Terpidana
yang

perbuatan hukum dalam

mendapatkan

masyarakat

Grasi akan merasakan
kebebasan

karena

dapat

keluar

mengajukan pernohonan
Grasi terhadap Presiden
supaya

dari segala kewajiban

yang
padanya.

khususnya

kepada narapidana yang

secepatnya dan bebas

menjalani

hukum

pidana
dijatuhkan

mendapat

pengampunan

atau

pengurangan

masa

tahanannya sesuai dengan

Implikasi

Undang-Undang

hukum yang paling

yang

berlaku dalam pengaturan

berat yang diterima

Grasi.

oleh terpidana adalah

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Jimly Asshidiqie, pengantar ilmu hukum tata Negara , PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta,2014.

12

SaheTapy J.E, yang memberi tauladan dan menjaga nurani hukum dan politik,
Jakarta, komisi Hukum Nasional RI.2007
Abdul Ghofar, perbandingan kekuasaan Presiden indonesia setelah perubahan UUD
1945 dengan delapan Negara maju, Jakarta:kenjana,2009.

Sekretariat Jendral MPR RI, Risalah Perubahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (1999-2002) Tahun Sidang 1999 (Jakarta,

Sekretaris Jendral MPR RI, 2008)
R. Tony Prayogo, ‚Kompetensi Pengadilan Tata Usaha Negara dalam Mengadili
Perkara Pemberian Grasi‛, Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 9 No. 3 – Oktober
2012.
TIM ADVOKAT Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Yusril Izha Mahendra,
et.al‚Surat Gugatan Pembatalan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
22/G Tahun 2012 Tanggal 15 Mei 2012 dan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 23/G Tahun 2012 Tanggal 15 Mei 2012, yang didaftarkan pada
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Jl. A. Sentra Primer Baru Timur
Pulo Gebang Jakarta Timur, (Jakarta, 7 Juni 2012

B. Website/internet
http://www.beritabali.com/index.php/page/berita/dps/detail/23/05/2012/Corby
Tetap-Harus-Bayar-Pidana-Denda/201107021104, diakses 2 Januari 2014
Lihat

dalam

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/12/05/25/m4ktn5-

inilah-tiga-pendapat-ma-yang- dijadikan-dasar-grasi-corby diakses 15 Januari
2014
http://www.beritasatu.com/nasional/51105-jimly-grasi-bukan-hak-prerogatifpresiden.
html diakses 15 Januari 2014
C.PerUndang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2002 Tentang Grasi

13

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Grasi

BIODATA

14

Nama

: Niklas Bantika

Tempat/Tanggal Lahir

: Honbbola,24 Agustus 1990

Agama

: Islam

Alamat E-Mail

: Niklasbantika@yahoo.com

No. Telp

: 085341419370

15

Dokumen yang terkait

PENGARUH AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PENGARUH AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 TERHADAP PERUBAHAN KONFIGURASI KEKUASAAN KEHAKIMAN.

0 2 10

PENDAHULUAN Kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

0 7 15

PERBANDINGAN KEKUASAAN PRESIDEN INDONESIA SETELAH PERUBAHAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN KEKUASAAN PRESIDEN AMERIKA SERIKAT

0 11 72

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Perspektif Teori Positivisme Hans Kelsen.

0 1 16

FUNGSI LEGISLASI PRESIDEN SETEIAH PERUBAHAN UNDANG - UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.

0 0 6

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

0 0 19

KEBIJAKAN POLITIK OTONOMI DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 | SUTRISNO | Legal Opinion 5686 18763 1 PB

0 0 9

TANGGUNG JAWAB NEGARA DALAM PEMENUHAN HAK ATAS KESEHATAN MASYARAKAT BERDASARKAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 | ISRIAWATY | Legal Opinion 5867 19482 1 PB

0 0 10

KEDUDUKAN FUNGSI DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 | TALAWE | Legal Opinion 8934 29335 1 PB

0 0 21

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 - Repository IPDN

0 0 49