Diet Tinggi Lemak | Karya Tulis Ilmiah Diet Tinggi Lemak

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 22:09:26 2017 / +0000 GMT

Diet Tinggi Lemak
LINK DOWNLOAD [25.21 KB]
Pendahuluan
Lemak merupakan komponen gizi yang sangat penting bagi tubuh. Fungsi pertama lemak sebagai pemasok energi tertinggi, yaitu 9
kal/g. Jumlah pasokan tersebut lebih tinggi dari karbohidrat maupun protein yang hanya 4 kal/gram. Fungsi kedua sebagai sumber
energi yang lebih diutamakan dalam tubuh. Fungsi ketiga sebagai komponen struktural tubuh dalam membran sel dan sebagai
kerangka senyawa-senyawa mirip hormon yang dikenal sebagai ?prostaglandin? (Subroto, 2008).
Selain memiliki fungsi yang sangat vital dalam tubuh, lemak pun kerap dituding sebagai penyebab munculnya sejumlah penyakit
degeneratif seperti kanker, hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes jika dikonsumsi secara berlebihan. Hal ini disebabkan
kelebihan lemak akan dikonversi menjadi lemak tubuh dan disimpan dalam sel-sel lemak. Oleh sebab itu, konsumsi lemak tetap
penting, tetapi harus dibatasi dan dipilih jenis lemak yang tepat (Subroto, 2008).
Makanan tinggi lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol, merupakan penyebab timbulnya penyakit degeneratif. Walaupun
demikian, lemak juga sangat penting bagi tubuh, misalnya perannya dalam transport vitamin larut lemak (A, D, E, dan K).
Umumnya, para ahli gizi menganjurkan konsumsi lemak dibatasi hingga kurang dari 30% total kalori. Lemak yang perlu dikurangi
terutama lemak jenuh, asam lemak trans (margarin), dan lemak omega-6. Sementara asupan asam lemak omega-3 dan asam lemak
tak jenuh tunggal perlu ditingkatkan. Sumber lemak omega-6 yang perlu dihindari adalah daging dan minyak sayur seperti minyak
kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak jagung. Sumber asupan lemak tak jenuh tunggal yang perlu ditingkatkan adalah
kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak lobak. Sementar asupan lemak omega-3 dapat diperoleh dari ikan dan

minyak biji rami (Subroto, 2008). Berikut ini daftar makanan yang berkadar kolesterol tinggi (Kusuma, 2008) :

- Otak babi : 2.500 mg/dl
- Otak sapi : 2.100 mg/dl
- Ginjal sapi : 690 mg/dl
- Hati dan jeroan : 375 mg/dl
- Kuning telur : 275 mg/dl
- Udang : 130 mg/dl
- Daging babi : 70 mg/dl
- Daging sapi : 70 mg/dl
- Daging kambing : 70 mg/dl
- Daging ayam : 60 mg/dl
- Minyak babi : 95 mg/dl
- Keju : 35 mg/dl
- Susu : 33 mg/dl
Klasifikasi kadar lemak darah (kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida)
Hasil pemeriksaan kadar lemak darah sangat penting untuk mengetahui seseorang menderita dislipidemia atau tidak. Pemeriksaan
dilakukan setelah puasa 12-16 jam (selama puasa hingga pengambilan darah tidak boleh makan dan minum, kecuali air putih tanpa
gula). Parameter yang diperiksa paling sedikit meliputi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida. Berikut ini
pedoman profil lemak darah menurut US National Cholesterol Education Program (NCEP) hasil revisi tahun 2001 (Kusuma, 2008).

Kolesterol (mg/dl)

- Sehat / normal : kadar kolesterol < 200
- Mengkhawatirkan / batas tinggi : kadar kolesterol 200-239
- Buruk / tinggi : kadar kolesterol ? 240
Kolesterol LDL / kolesterol jahat (mg/dl)

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 22:09:26 2017 / +0000 GMT

- Optimal : < 100
- Di atas optimal : 100-129
- Mengkhawatirkan / batas tinggi : 130-159
- Buruk / tinggi : 160-189
- Sangat buruk / sangat tinggi : ? 190
Kolesterol HDL / kolesterol baik (mg/dl)


- Buruk / rendah : < 40
- Mengkhawatirkan : 41-59
- Diharapkan / tinggi : ? 60
Kadar trigliserida (mg/dl)

- Sehat / normal :