Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta PPT tgs sbm
Keterampilan Resep.f Menyimak
Apa itu menyimak?
Konsep‐konsep sebelum materi dan
metode penyajian :
a. Unsur‐unsur yang berlebihan (redundant
features)
b. Gangguan jalur (noise)
c. Penghargaan mengenai apa yang akan
didengarkan sebelim didengarnya
(an.cipa.on)
d. Unsur‐unsur yang .dak dapat didengar (blind
spots)
Langkah‐langkah (metode) Penyajian :
a.
b.
c.
d.
Fase Pengenalan
Fase Pemahaman “permulaan”
Fase Pemahaman “pertengahan”
Fase Pemahaman “lanjut”
KETERAMPILAN RESEPTIF
MEMBACA
Membaca
P a d a h a k e k a t n y a m e m b a c a
merupakan suatu ak.fitas yang rumit
a t a u k o m p e l k s k a r e n a h a r u s
bergantung pada keterampilan
berbahasa dan .ngkat penalaran
pelajar.
Tujuan membaca
Menger. dan memahami isi atau pesan yang
terkandung dalam bacaan sebaik dan seefisien
mungkin.
Marrow, 1981, op. Cit: 89‐104 mengatakan,
membaca adalah untuk mencari informasi yang;
Kogni2f dan intelektual, yakni yg digunakan
seseorang untk menambah keilmiahannya sendiri.
Referensial n faktual, yakni yg digunakan seseorang
untuk mengetahui fakta‐fakta yang nyata di dunia.
Afek2f dan emosional, yakni yg digunakan seseorang
untuk mencari kenikmatan dalam membaca.
Keterampilan Membaca
mengenal ortografi suatu teks,
mengambil kesimpulan megenai makna kata dan
manggunakan bu.ran kosa kata yang belum dikenal
Memahami informasi yang diberikan secara eksplisit dan
implisit serta memahami makna konseptual yang diberikan
suatu bacaan.
Mengkaitkan se.ap unsur dalam kalimat serta antara bagian‐
bagian suatu teks melalui strategi kohesi leksis,
menginterpretasikan teks dengan memandang isi atau pesan
dari teks luar.
Mengenal bu.r‐bu.r indikator dalam wacana,
mengiden.fikasi bu.r‐bu.r yang pen.ng atau informasi yang
paling menonjol dalam teks,
membedakan ide pokok dari ide‐ide penunjang,dll.
kategori teknik yang dapat digunakan
dalam membaca antara lain:
Mencari susunan teks secara umum (Apakah ini
perbandingan antara dua atau lebih hal?; Apakah teks ini
menyajikan suatu analogi?; dan sebagainya.)
Mencari sarana‐sarana kohesi (Apakah kata‐kata yang
menhubungkan unsur‐unsur dan bagian‐bagian?) (kata‐
kata separ.: dan, atau, sebaliknya, akan tetapi, meskipun
demikian, dan sebagainya.)
Mencari fungsi bacaan (Apa fungsinya informa.f,
eduka.f, meminta pembaca meberi respon lisan atau
non‐linguis.k, dan sebagainya).
Mencari fakta‐fakta yang implisit dan eksplisit
• M encari makna dari informasi yang diperoleh dengan
mengambil kesimpulan sendiri dengan teknik diskusi (inference).
• Minta evaluasi dari pelajar mengenai bacaan (baik, .dak baik,
mengapa, ditujukan kepada siapa, apa nada tulisan tersebut,
marah kah, sedih kah dan sebagainya)
• Menyelesaikan bacaan yang belum ada akhirnya, umpamanya;
paragraf, kalimat, frase yang terakhir. Ini dapat mela.h pelajar
dalam mengan2sipasi suatu informasi yang belum disampaikan.
• Mencari unsur‐unsur yang berlebihan. Guru menanyakan
mengenai konstruksi kalimat‐kalimat dalam bacaan. Kata, frase,
kalimat mana yang mengandung unsur berlebihan.
• Mela.h pelajar dalam mengalihkan informasi dari bacaan ke
dalam grafik, denah, diagram dan sebagainya. Sesudah para
pelajar memahami isi bacaan, para pelajar diminta untuk
mengalihkan isi atau pesan bacaan itu dalm bentuk grafik, denah,
diagram, dan sebagainnya yang sudah tersedia.
Teknik membaca
Teknik membaca cepat
Teknik pemahaman teks tanpa membuang
waktu banyak mengenai latar belakang bacaan
(advance organizer).
Teknik membaca dengan suara lantang
Aliran yang sebaliknya
Contoh:
• Bentuk yang kuat (strong forms)
Kata have /haev/ dan and /ænd/ .
• Bentuk yang lemah ( weak forms)
Contoh dalm kalimat: “I have /v/ met her once”
dan “ I like fish and /n/ chip.
GBPP, SPG bahasa Inggris 1984 “Disarankan agar
se.ap topik bacaan disajikan agar se.ap topik bacaan
disajikan atau digarap 3 (.ga) pertemuan atau jam
pelajaran.” Pola penggarapan palajaran Membaca
atau penyajian bahan bacaan, yang terdiri atas 8
(delapan) langkah, adalah sebagai berikut:
Jam I (pertama)
Persiapan
Memperkenalkan topik bacaan
Secara umum............................................................................. 5
menit
Memperkenalkan kosa kata sukar yang
esensial untuk menger. bacaan........................................... 10 menit
Memperkenalkan struktur sukar yang esensial
untuk menger. bacaan.............................................................10
menit
Membaca
Siswa membaca dalam ha.................................................... 10 menit
Pengecekan atau bertanya tentang isi in. bacaan
(mean ideas)............................................................................. 10
menit +
45 menit
Jam II (kedua)
Guru membaca bacaan secara lisan..................... 5 menit
Diskusi
Membicarakan kosa kata dari dan yang
berhubungan dengan bacaan............................... 15menit
Membacakan bu.r‐bu.r struktur dari
dan yang berhubungan dengan bacaan............... 10 menit
Membicarakan isi bacaan secara lebih terperinci dan yang
berhubungan dengan topik............................15 menit
45 menit
Jam III (ke.ga)
Tanya jawab antara siswa dengan guru tentang topik... 15
menit
Guru mengecak kembali penger.an siswa tentang kosa kata
dan struktur yang disajikan pada jam I dan jam II.. 10 menit
Siswa membaca kembali dalam ha................................. 10
menit
Diskusi akhir tentang bacaan........................................... 10
menit
45 menit
Ketrampilan Produk.f Berbicara
Penger.an
• Berbicara diar.kan sebagai kemampuan
mengucapkan bunyi‐bunyi ar.kulasi atau
kata‐kata untuk mengekspresikan,
menyatakan dan menyampaikan pikiran,
gagasan,serta perasaan
Tujuan
Tujuan utama berbicara adalah untuk
berkomunikasi.
Unsur‐unsur Berbicara
Terdapat lima unsur yang terlibat yaitu:
a. Pembicara
b. Isi pembicaraan
c. Saluran
d. Penyimak
e. Tanggapan penyimak
Macam‐macam berbicara
Ada 3 situasi ;
1. Interak.f : misalnya percakapan secara tatap muka
dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan
adanya pergantuan anatara berbicara dan
mendengarkan
2. Semiak.f : audiens .dak dapat melakukan interupsi
terhadap pembicaraan, namun pembicara dapat
melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan
bahasa tubuh mereka.
3. Noninterak.f : audiens .dak dapat melakukan
interupsi, pembicara .dak dapat melihat reaksi
pendengar.
Cakupan Berbicara
Daerah cakupan komunikasi lisan yang bersifat
informal sampai kegiatan komunikasi lisan yang
bersifat formal.
Contoh :
Bertanya, berdiskusi, ceramah, telepon, dll.
Prosedur Kegiatan Berbicara
a. Memilih pokok pembicaraan yang menarik
ha..
b. Membatasi pokok pembicaraan.
c. Mengumpulkan bahan‐bahan.
d. Menyusun bahan (pendahuluan, isi,
kemampuan)
Ketrampilan menulis / mengarang
• Dapat diawali dengan:
• Melengkapi cerita sederhana
• Memberikan jawaban tertulis atas suatu
pertanyaan
• Menulis paragraf dan narasi sederhana
• Menulis suatu rencana perjalanan
• Menulis memo
• Menulis narasi suatu percakapan, dan menulis
jenis‐jenis surat, dan kegiatan‐kegiatan lain.
• Maksud dari pembelajaran ini adalah
untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan dalam bahasa. Kegiatan
mengarang dilakukan secara terpimpin
dan mengarang bebas.
• Dari sudut pandangan guru, mengajar mengarang
dapat dilakukan dengan langkah‐langkah sebagai
berikut:
• Mencari topik yang sesuai dengan .ngkat
kebahasaan pelajar dengan ruang lingkup (=ranah)
kehidupannya.
• Menentukan tujuan mengapa penulis atau peserta
didik mengarang tulisan tersebut.
• Menentukan kepada siapa karangan itu tertuju.
• Membuat outline atau rencana penulisan.
• Mewujudkan karangan diatas kertas. Mula‐mula
konsep kasar, kemudian sesudah direvisi dan
disun.ng, ditulis rapi pada kertas karangan.
Agar para peserta didik benar‐benar
mengetahui bagaimana mengerjakan
tugas, maka se.ap tugas harus
memiliki empat ciri khas.
• Suatu hasil atau produk
• Siapa yang dituju oleh penulis karangan
(pembaca yang seper. apa)
• Fungsi tulisan atau karangan tersebut.
• Focus linguis.k (bentuk‐bentuk yang
diperlukan)
Teknik‐teknik Penyajian Struktur
Dalam Pendekatan Komunika.f,
pengajaran struktur dianggap salah satu
bagian dari pengajaran untuk
berkomunikasi.
Teknik‐teknik penyajian struktur yang
berdasarkan usul‐usul yang diberikan
oleh para ahli metodologi pengajaran
bahasa.
• 1). Hubbard (op. cit) mengusulkan penyajian struktur
yang disebutnya “situasional”, yang berar. “sesuai
dengan situasi berbahasa yang tertentu”.
• 2). Rybowski (1986)
• para pelajar seyogyanya belajar bu.r struktur yang
di padukan dengan bu.r struktur yang lain, seper.
antara kalimat tanya guru dalam tenses yang diajarkan
dengan jawaban pelajar dalam bentuk yang disebut
“.dak langsung” (reported speech).
• 3). Dobson (1979), dalam hubungan dengan
pengajaran struktur, memberi ide masukan untuk
mengajar nosi‐nosi dalam konteks.
• 4). Wilkins (dalam Brumfit & Johnson (op. ct:
91‐98) memberi suatu pandangan mengenai tata
bahasa secara umum. Dia membicarakan dua
konsep, yakni:
• (a) high surrender value (nilai hasil .nggi)
• (b) minimum adequate grammar (tatabahasa
esensial yang paling minimal)
5). Diane Larsen‐Freeman, dalam
Celce‐Murcia & Mc. Intosh (op. cit:
215‐240) membicarakan topik
“Masalah‐masalah dalam pengajaran
tata bahasa/ struktur.
“Bagaimana urutan penyajian struktur yang
paling efek.f?”
Penger.an kosakata
• Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia(2002;597)
• menurut soedjito (2009;19)
• menurut Keraf (1985:68)
TEKNIK‐TEKNIK DALAM
PENGAJARAN KOSAKATA
• pengajaran idiom.
• Pengajaran kosakata dalam “ kelompok
ar.” (sense groups).
• Pengajaran kosakata menurut .ngkat jumlah
kata yang harus dikuasai.
• Pengajaran kosakata yang dapat
dikelompokkan dalam kosakata yang resep.f
dan yang produk.f.
Metode dan teknik pengajaran bahasa
menurut sumber lain:
• Keterampilan Menyimak
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Interak.f
Noninterak.f
Keterampilan Membaca
Keterampilan Berbicara
Keterampilan Mengarang
Teknik Penyajian Struktur
Metode Grama.ka‐Terjemah
Metode Praktek Pola‐Pola Kalimat
Metode Praktek Teori
Teknik Penyajian Kosa Kata
Pola Ajar
Hubungan Antar Kata
Teknik Pengajaran Tertentu
Viele Dank !
Apa itu menyimak?
Konsep‐konsep sebelum materi dan
metode penyajian :
a. Unsur‐unsur yang berlebihan (redundant
features)
b. Gangguan jalur (noise)
c. Penghargaan mengenai apa yang akan
didengarkan sebelim didengarnya
(an.cipa.on)
d. Unsur‐unsur yang .dak dapat didengar (blind
spots)
Langkah‐langkah (metode) Penyajian :
a.
b.
c.
d.
Fase Pengenalan
Fase Pemahaman “permulaan”
Fase Pemahaman “pertengahan”
Fase Pemahaman “lanjut”
KETERAMPILAN RESEPTIF
MEMBACA
Membaca
P a d a h a k e k a t n y a m e m b a c a
merupakan suatu ak.fitas yang rumit
a t a u k o m p e l k s k a r e n a h a r u s
bergantung pada keterampilan
berbahasa dan .ngkat penalaran
pelajar.
Tujuan membaca
Menger. dan memahami isi atau pesan yang
terkandung dalam bacaan sebaik dan seefisien
mungkin.
Marrow, 1981, op. Cit: 89‐104 mengatakan,
membaca adalah untuk mencari informasi yang;
Kogni2f dan intelektual, yakni yg digunakan
seseorang untk menambah keilmiahannya sendiri.
Referensial n faktual, yakni yg digunakan seseorang
untuk mengetahui fakta‐fakta yang nyata di dunia.
Afek2f dan emosional, yakni yg digunakan seseorang
untuk mencari kenikmatan dalam membaca.
Keterampilan Membaca
mengenal ortografi suatu teks,
mengambil kesimpulan megenai makna kata dan
manggunakan bu.ran kosa kata yang belum dikenal
Memahami informasi yang diberikan secara eksplisit dan
implisit serta memahami makna konseptual yang diberikan
suatu bacaan.
Mengkaitkan se.ap unsur dalam kalimat serta antara bagian‐
bagian suatu teks melalui strategi kohesi leksis,
menginterpretasikan teks dengan memandang isi atau pesan
dari teks luar.
Mengenal bu.r‐bu.r indikator dalam wacana,
mengiden.fikasi bu.r‐bu.r yang pen.ng atau informasi yang
paling menonjol dalam teks,
membedakan ide pokok dari ide‐ide penunjang,dll.
kategori teknik yang dapat digunakan
dalam membaca antara lain:
Mencari susunan teks secara umum (Apakah ini
perbandingan antara dua atau lebih hal?; Apakah teks ini
menyajikan suatu analogi?; dan sebagainya.)
Mencari sarana‐sarana kohesi (Apakah kata‐kata yang
menhubungkan unsur‐unsur dan bagian‐bagian?) (kata‐
kata separ.: dan, atau, sebaliknya, akan tetapi, meskipun
demikian, dan sebagainya.)
Mencari fungsi bacaan (Apa fungsinya informa.f,
eduka.f, meminta pembaca meberi respon lisan atau
non‐linguis.k, dan sebagainya).
Mencari fakta‐fakta yang implisit dan eksplisit
• M encari makna dari informasi yang diperoleh dengan
mengambil kesimpulan sendiri dengan teknik diskusi (inference).
• Minta evaluasi dari pelajar mengenai bacaan (baik, .dak baik,
mengapa, ditujukan kepada siapa, apa nada tulisan tersebut,
marah kah, sedih kah dan sebagainya)
• Menyelesaikan bacaan yang belum ada akhirnya, umpamanya;
paragraf, kalimat, frase yang terakhir. Ini dapat mela.h pelajar
dalam mengan2sipasi suatu informasi yang belum disampaikan.
• Mencari unsur‐unsur yang berlebihan. Guru menanyakan
mengenai konstruksi kalimat‐kalimat dalam bacaan. Kata, frase,
kalimat mana yang mengandung unsur berlebihan.
• Mela.h pelajar dalam mengalihkan informasi dari bacaan ke
dalam grafik, denah, diagram dan sebagainya. Sesudah para
pelajar memahami isi bacaan, para pelajar diminta untuk
mengalihkan isi atau pesan bacaan itu dalm bentuk grafik, denah,
diagram, dan sebagainnya yang sudah tersedia.
Teknik membaca
Teknik membaca cepat
Teknik pemahaman teks tanpa membuang
waktu banyak mengenai latar belakang bacaan
(advance organizer).
Teknik membaca dengan suara lantang
Aliran yang sebaliknya
Contoh:
• Bentuk yang kuat (strong forms)
Kata have /haev/ dan and /ænd/ .
• Bentuk yang lemah ( weak forms)
Contoh dalm kalimat: “I have /v/ met her once”
dan “ I like fish and /n/ chip.
GBPP, SPG bahasa Inggris 1984 “Disarankan agar
se.ap topik bacaan disajikan agar se.ap topik bacaan
disajikan atau digarap 3 (.ga) pertemuan atau jam
pelajaran.” Pola penggarapan palajaran Membaca
atau penyajian bahan bacaan, yang terdiri atas 8
(delapan) langkah, adalah sebagai berikut:
Jam I (pertama)
Persiapan
Memperkenalkan topik bacaan
Secara umum............................................................................. 5
menit
Memperkenalkan kosa kata sukar yang
esensial untuk menger. bacaan........................................... 10 menit
Memperkenalkan struktur sukar yang esensial
untuk menger. bacaan.............................................................10
menit
Membaca
Siswa membaca dalam ha.................................................... 10 menit
Pengecekan atau bertanya tentang isi in. bacaan
(mean ideas)............................................................................. 10
menit +
45 menit
Jam II (kedua)
Guru membaca bacaan secara lisan..................... 5 menit
Diskusi
Membicarakan kosa kata dari dan yang
berhubungan dengan bacaan............................... 15menit
Membacakan bu.r‐bu.r struktur dari
dan yang berhubungan dengan bacaan............... 10 menit
Membicarakan isi bacaan secara lebih terperinci dan yang
berhubungan dengan topik............................15 menit
45 menit
Jam III (ke.ga)
Tanya jawab antara siswa dengan guru tentang topik... 15
menit
Guru mengecak kembali penger.an siswa tentang kosa kata
dan struktur yang disajikan pada jam I dan jam II.. 10 menit
Siswa membaca kembali dalam ha................................. 10
menit
Diskusi akhir tentang bacaan........................................... 10
menit
45 menit
Ketrampilan Produk.f Berbicara
Penger.an
• Berbicara diar.kan sebagai kemampuan
mengucapkan bunyi‐bunyi ar.kulasi atau
kata‐kata untuk mengekspresikan,
menyatakan dan menyampaikan pikiran,
gagasan,serta perasaan
Tujuan
Tujuan utama berbicara adalah untuk
berkomunikasi.
Unsur‐unsur Berbicara
Terdapat lima unsur yang terlibat yaitu:
a. Pembicara
b. Isi pembicaraan
c. Saluran
d. Penyimak
e. Tanggapan penyimak
Macam‐macam berbicara
Ada 3 situasi ;
1. Interak.f : misalnya percakapan secara tatap muka
dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan
adanya pergantuan anatara berbicara dan
mendengarkan
2. Semiak.f : audiens .dak dapat melakukan interupsi
terhadap pembicaraan, namun pembicara dapat
melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan
bahasa tubuh mereka.
3. Noninterak.f : audiens .dak dapat melakukan
interupsi, pembicara .dak dapat melihat reaksi
pendengar.
Cakupan Berbicara
Daerah cakupan komunikasi lisan yang bersifat
informal sampai kegiatan komunikasi lisan yang
bersifat formal.
Contoh :
Bertanya, berdiskusi, ceramah, telepon, dll.
Prosedur Kegiatan Berbicara
a. Memilih pokok pembicaraan yang menarik
ha..
b. Membatasi pokok pembicaraan.
c. Mengumpulkan bahan‐bahan.
d. Menyusun bahan (pendahuluan, isi,
kemampuan)
Ketrampilan menulis / mengarang
• Dapat diawali dengan:
• Melengkapi cerita sederhana
• Memberikan jawaban tertulis atas suatu
pertanyaan
• Menulis paragraf dan narasi sederhana
• Menulis suatu rencana perjalanan
• Menulis memo
• Menulis narasi suatu percakapan, dan menulis
jenis‐jenis surat, dan kegiatan‐kegiatan lain.
• Maksud dari pembelajaran ini adalah
untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan dalam bahasa. Kegiatan
mengarang dilakukan secara terpimpin
dan mengarang bebas.
• Dari sudut pandangan guru, mengajar mengarang
dapat dilakukan dengan langkah‐langkah sebagai
berikut:
• Mencari topik yang sesuai dengan .ngkat
kebahasaan pelajar dengan ruang lingkup (=ranah)
kehidupannya.
• Menentukan tujuan mengapa penulis atau peserta
didik mengarang tulisan tersebut.
• Menentukan kepada siapa karangan itu tertuju.
• Membuat outline atau rencana penulisan.
• Mewujudkan karangan diatas kertas. Mula‐mula
konsep kasar, kemudian sesudah direvisi dan
disun.ng, ditulis rapi pada kertas karangan.
Agar para peserta didik benar‐benar
mengetahui bagaimana mengerjakan
tugas, maka se.ap tugas harus
memiliki empat ciri khas.
• Suatu hasil atau produk
• Siapa yang dituju oleh penulis karangan
(pembaca yang seper. apa)
• Fungsi tulisan atau karangan tersebut.
• Focus linguis.k (bentuk‐bentuk yang
diperlukan)
Teknik‐teknik Penyajian Struktur
Dalam Pendekatan Komunika.f,
pengajaran struktur dianggap salah satu
bagian dari pengajaran untuk
berkomunikasi.
Teknik‐teknik penyajian struktur yang
berdasarkan usul‐usul yang diberikan
oleh para ahli metodologi pengajaran
bahasa.
• 1). Hubbard (op. cit) mengusulkan penyajian struktur
yang disebutnya “situasional”, yang berar. “sesuai
dengan situasi berbahasa yang tertentu”.
• 2). Rybowski (1986)
• para pelajar seyogyanya belajar bu.r struktur yang
di padukan dengan bu.r struktur yang lain, seper.
antara kalimat tanya guru dalam tenses yang diajarkan
dengan jawaban pelajar dalam bentuk yang disebut
“.dak langsung” (reported speech).
• 3). Dobson (1979), dalam hubungan dengan
pengajaran struktur, memberi ide masukan untuk
mengajar nosi‐nosi dalam konteks.
• 4). Wilkins (dalam Brumfit & Johnson (op. ct:
91‐98) memberi suatu pandangan mengenai tata
bahasa secara umum. Dia membicarakan dua
konsep, yakni:
• (a) high surrender value (nilai hasil .nggi)
• (b) minimum adequate grammar (tatabahasa
esensial yang paling minimal)
5). Diane Larsen‐Freeman, dalam
Celce‐Murcia & Mc. Intosh (op. cit:
215‐240) membicarakan topik
“Masalah‐masalah dalam pengajaran
tata bahasa/ struktur.
“Bagaimana urutan penyajian struktur yang
paling efek.f?”
Penger.an kosakata
• Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia(2002;597)
• menurut soedjito (2009;19)
• menurut Keraf (1985:68)
TEKNIK‐TEKNIK DALAM
PENGAJARAN KOSAKATA
• pengajaran idiom.
• Pengajaran kosakata dalam “ kelompok
ar.” (sense groups).
• Pengajaran kosakata menurut .ngkat jumlah
kata yang harus dikuasai.
• Pengajaran kosakata yang dapat
dikelompokkan dalam kosakata yang resep.f
dan yang produk.f.
Metode dan teknik pengajaran bahasa
menurut sumber lain:
• Keterampilan Menyimak
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Interak.f
Noninterak.f
Keterampilan Membaca
Keterampilan Berbicara
Keterampilan Mengarang
Teknik Penyajian Struktur
Metode Grama.ka‐Terjemah
Metode Praktek Pola‐Pola Kalimat
Metode Praktek Teori
Teknik Penyajian Kosa Kata
Pola Ajar
Hubungan Antar Kata
Teknik Pengajaran Tertentu
Viele Dank !