Kumpulan Jurnal Penelitian Pertanian | ipi81112
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DALAM
PENGEMBANGAN BERAS ORGANIK MENUJU TERWUJUDNYA
KABUPATEN SUKOHARJO SEBAGAI SENTRA BERAS ORGANIK
FIELD AGRICULTURE EXTENSION AGENT PERFORMANCE IN ORGANIC
RICE DEVELOPMENT AIMS TO MATERIALIZED REGENCY SUKOHARJO
AS SENTRA ORGANIC RICE
Kusriani Prasetyowati1
ABSTRACT
This research was conducted in Mojolaban Regency in which performance
field extention workers very determining efficacy Mojolaban Regency as biggest
organic sentra rice in the year 2010. So this research aimed at observing
performance of filed extensions workers spacious in rice organic program. In this
research performance filed extensions workers in organic rice program in
Mojolaban Regency seeing from indicator such as reability, responsiveness,
assurance, emphaty and tangible. Proportion analysis test showed all value from
indicator used give the result to accepted hypothesis zero (HO) and refused
alternative hypothesis (H1). It’s mean research hypothesis inferential unprovable, so
performance field extentions workers in organic rice program it’s bad/low.
Key words : field extention workers, organic rice, performance
PENDAHULUAN
petani
Latar Belakang
pertanian. Begitu pun dalam dalam
Penyuluhan pertanian merupakan
suatu
keniscayaan
merupakan
kewajiban
sekaligus
Pemerintah
sebagai
sumber
informasi
pengembangan padi organik.
Luas
tanam
padi
organik
di
Kabupaten Sukoharjo sejak tahun
untuk meyelenggarakanya. Pember-
2001
dayaan
mengalami peningkatan, mulai dari
melalui
penyuluhan
penyelenggaraan
pertanian
diperlukan
hingga
tahun
2010terus
luas tanam seluas 742 Ha, terus
untuk mengubah pola pikir, sikap dan
berkembang
perilaku guna membangun kehidupan
Dengan meningkatnya luas tanam,
dan penghidupan petani yang lebih
maka diikuti pula luas panen padi
baik
berkelanjutan
organik, mulai dari 232 ha pada tahun
(Departemen Pertanian,2004). Tidak
2010 menjadi 2.045,04 ha. Sama
bisa dipungkiri hingga saat ini PPL
halnya
masih menjadi tumpuan dan andalan
dihasilkan meningkat tajam mulai
1
secara
menjadi
dengan
Staff Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
2.607
produksi
Ha.
yang
130
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
tahun 2005, dari 1.187,45 ton pda
mendukung terwujudnya Kabupaten
tahun
Sukoharjo
2007
meningkat
menjadi
menuju
6.066,67 ton pada tahun 2009 dan
organik nasional.
terus meningkat menjadi 11.370,20
Tujuan Penelitian
sentra
beras
Berdasarkan perumusan masalah
pada tahun 2011.
Peningkatan produksi yang cukup
yang telah dikemukakan di atas dan
berarti ini berkat dukungan pemerintah
sejalan dengan tujuan dari revitalisasi
Kabupaten
khususnya
penyuluhan pertanian, penelitian ini
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
bertujuan untuk mengkaji bagaimana
yang
program
kinerja petugas Penyuluh Pertanian
pembangunan pertanian pada target
Lapang (PPL) dalam pengembangan
untuk
beras
Sukoharjo
memantapkan
menjadikan
Kabupaten
organik
Sukoharjo sebagai sentra produksi
Sukoharjo.
padi organik terbesar di Indonesia
Kerangka Pikir
pada tahun 2012, di mana program ini
Pada
di
Kabupaten
hakekatnya,
apabila
mulai dicanangkan pada tahun 2001.
penyelenggaraan penyuluhan tersebut
Bentuk
dilaksanakan secara benar, kontinyu,
kabupaten
keseriusan
pemerintah
sukoharjo
adalah
dan
konsisten
oleh
pemerintah
dikeluarkanya kebijakan pengawalan
kabupaten/kota maka penyelenggaraan
penuh oleh penyuluh mulai dari
penyuluhan akan memberikan manfaat
pengolahan
optimal sehingga tingkat kepuasan
tanah
sampai
dengan
pemasaran ke lembaga yang telah
petani
dipersiapkan pemerintah daerah yaitu
berdampak pada tingkat kualitas hidup
PD Pelopor Alam Lestari (PD PAL).
petani.
juga
akan
tinggi
yang
Di dalam penelitian ini kinerja
Perumusan Masalah
Kinerja PPL sangat menentukan
penyuluh
(PPL)
dalam
kegiatan
keberhasilan terwujudnya Kabupaten
pengembangan
Sukoharjo
sebagai
sentra
beras
Kabupaten Mojolaban di lihat dari a).
organik
terbesar
tahun
2012.
Reliability
Sehingga
kiranya
perlu
dikaji
Layanan); b). Responsiveness (daya
PPL
dalam
tanggap
bagaimana
kinerja
pengembangan beras organik dalam
beras
organik
di
(Keandalan/Kualitas
PPL);
c).
Assurance
(Kepastian); d). Emphaty (Empati) dan
131
ISSN: 0854-2813
e).
Tangible
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
(Berwujud).
Berikut
ini :
bagan kerangka berfikir dari penelitian
Peningkatan kualitas hidup
masyarakat petani
Kinerja PPL (X)
X1 : Reliability
(Keandalan/kualitas
Layanan)
X2 : Responsiveness
(daya tanggap PPL)
X3 : Assurance
(Kepastian)
X4 : Emphaty (Empati)
X5 : Tangible
(Berwujud)
Keberhasilan
Pelaksanaan program
Pengembangan Beras
Organik
Kabupaten Sukoharjo Sebagai Sentra
Beras Organik Nasional 2010
konsisten dan kesesuaian pelayanan
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah di duga kinerja
terhadap petani sasaran.
2. Daya
Tanggap
(responsiveness)
PPL tinggi.
berarti kemauan penyuluh untuk
Definisi Operasional
membantu petani mengidentifikasi
Kinerja PPL adalah tigkat sejauh
mana
keberhasilan
dalam
sesorang
melaksanakan
dan mengkomodir kebutuhan petani
PPL
dan memberikan pelayanan dengan
tugas
cepat, mendengar dan mengatasi
pekerjaanya. Adapun variabel kinerja
keluhan yang diajukan oleh petani.
3. Kepastian (assurance) bagaimana
yang akan diteliti meliputi :
1. Keandalan (reliability) merupakan
kemampuan
PPL
untuk
kemampuan seorang PPL untuk
menumbuhkan keyakinan petani
memberikan jasa pelayanan sesuai
kepada PPL mengenai kepastian
dengan yang dijanjikan, berdifat
tentang program beras organik.
segera,
Kepastian terdebut misalnya seperti
terpercaya
dan
akurat,
132
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
inovasi yang ditawarkan memang
menganbil
bermafaat dan tidak membutuhkan
produksi padi organik terbesar di
biaya beasr.
Kabupaten Sukoharjo yaitu kecamatan
4. Empati (Emphaty) artinya bahwa
kecamatan
Mojolaban ( Pertanian dalam Angka
semestinya seorang PPL harus bisa
Kabupaten Sukoharjo, 2005).
menempatkan dirinya jika berada
Populasi dan Sampel
pada
posisi
sebagai
petani.
dengan
Populasi
dalam
penelitian
ini
Sehingga jika ada hambatan di
adalah seluruh petani di Kecamatan
dalam penyuluhan maka bisa dicari
Mojolaban kabupaten Sukoharjo yang
jalan keluar yang terbaik bagi
membudidayakan padi secara organik.
bersama.
Dari populasi yang ada diambil 40
5. Berwujud (tangible) yakni berupa
sampel petani secara simple random
penampilan fasilitas fisik, peralatan
sampling. Dari Kecamatan Mojolaban
dan berbagai materi komunikasi,
diambil
seperti misalnya gedung pertemuan,
Duyungan karena dari data sekunder
programa/materi penyuluhan, alat
di desa ini memiliki jumlah petani
bantu penyuluhan, demplot/bahan
terbesar yang menanam padi organik
percontohan dan lain sebainya.
meski belum semua menggunakan
dua
desa
yakni
Desa
pupuk dan pestisida organik dan Desa
METODE PENELITIAN
Jetak yang telah menggunakan pupuk
Metode Dasar dan Ruang Lingkup
dan pestisida organik.
Penelitian
Analisis Data
Pendekatan
digunakan
penelitian
merupakan
yang
pendekatan
1). Analisis Deskriptif
Data kinerja PPL di diskripsikan
kuantitatif dimana gejala-gejala social
sesuai
yang ada dimanipulasi dalam bentuk
atribut. Deskripsi data untuk kinerja
angka agar supaya dapat dianalisi
PPL
secara statistik untuk membuktikan
mengklasifikasikan data ke dalam 3
hipotesis.
kelad yakni baik, sedang/cukup dan
Penelitian dilakukan di Kabupaten
Sukoharjo
sebagai
daerah
dengan
dilakukan
masing-masing
dengan
cara
buruk. Dimana pengklasifikasian
kelas tersebut digunakan metode
pengembangan padi organik dengan
133
ISSN: 0854-2813
analisis
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
total
skor
dengan
menggunakan rumus lebar interval.
2). Analisis Uji Parameter Proporsi
besar
responden
kinerja penyuluh pertanian dalam
pengembangan beras organik di
Indikator yang digunakan untuk
Kabupaten
mengukur kinerja penyuluh dalam
buruk.
pengembangan
beras
berpendapat
Sukoharjo
rendah/
organik
adalah reliability, responsiveness,
assurance, emphaty, dan tangible.
Pengujian hipotesis menggunakan
uji parameter proporsi, dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja
Penyuluh
Pertanian
Lapang (PPL) dalam Penyuluhan
Pertanian Organik
Analisis data untuk menentukan
rumus:
kategori penilaian kinerja PPL di
p-po
Z hitung =
Kecamatan
Mojolaban
Dimana :
Sukoharjo
dengan
Z hitung ≥ Z table maka Ho ditolak
rumus lebar interval dimana kategori
artinya
tersebut
√ po (1-po)/n
bahwa
sebagian
besar
Kabupaten
menggunakan
diklasifikasikan
sebagai
responden
berpendapat
kinerja
berikut : baik, sedang/cukup, dan
penyuluh
pertanian
dalam
buruk. Berikut hasil data lapang
pengembangan beras organik di
tentang keragaman penilaian kinerja
Kabupaten Sukoharjo tinggi/baik.
PPL oleh petani
Z hitung < Z table maka Ho
diterima artinya bahwa sebagian
Tabel 1. Sebaran Keragaman Penilaian Kinerja PPL
Baik
∑
%
X1: Reliability
4
10
X2: Responsiveness
4
10
X3: Assurance
9
22,5
X4: Emphaty
8
20
X5: Tangible
11
27,5
Xtotal : kinerja
4
10
Sumber : Analisis Data Primer
Sedang
∑
%
23
57,5
18
45
21
52,5
22
55
2
5
13
32,5
Buruk
∑
%
13 32,5
18
45
10
25
10
25
27 67,5
23 57,5
Total
∑
40
40
40
40
40
40
%
100
100
100
100
100
100
134
ISSN: 0854-2813
Dengan
pencanangan
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
berdasar
pada
penelitian ini menduga bahwa kinerja
Mojolaban
sebagai
PPL tinggi/baik di dalam memberikan
sentra beras organik Tahun 2010,
penyuluhan
terkait
dengan
maka sudah semestinya program ini di
pengembangan budidaya padi organik.
dukung oleh semua pihak termasuk
Berikut ini hasil analisis uji parameter
PPL sebagai ujung tombak kegiatan
proporsi yang dilakukan pada data
pertanian, sehingga hipotesis dalam
lapang.
Tabel 2. Analisis Uji Parameter Proporsi
Z Hitung
X1 : Reliability
-5,08
X2 : Responsiveness
-5,08
X3 : Assurance
-3,49
X4 : Emphaty
-3,81
X5 : Tangible
-2,86
X total : kinerja
-5,08
Sumber : Analisis Data primer
Untuk
mengukur
menggunakan
sebanyak
kinerja
ketentuan
minimal
50%
Z Tabel
(0,05)
1,64
1,64
1,64
1,64
1,64
1,64
Kesimpulan
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
PPL
menolak Hipotesis alternatif (H1),
bahwa
artinya bahwa hipotesis penelitian
petani
tidak
terbukti
sehingga
dapat
responden menyatakan PPL tinggi
disimpulkan
maka dapat disimpulkan kinerja PPL
pengenbangan beras organik menuju
baik. Sedangkan dari analisis yang
terwujudnya
dilakukan dari tabel 2 semua nilai
sebagai sentra beras organik dinilai
hitung dari indikator yang digunakan
petani rendah.
memberikan hasil lebih kecil dari nilai
kinerja
PPL
Kabupaten
dalam
Sukoharjo
Adapun pembahasan dari masing-
tabel. Tabel 2 menunjukkan bahwa
masing
semua nilai z hitung memberikan hasil
sebagai berikut :
indikator
kinerja
tersaji
lebih kecil dari z tabel pada tingkat
kepercayaan 5% (0,05) dimana nilai t
tabel pada tingkat kepercayaan 5%
sebesar
1,64,
dengan
demikian
menerima Hipotesis nol (H0) dan
Keandalan PPL (Reliability)
Responden
menyatakan
bahwa
sebagian besar dari mereka tidak
pernah
mendapatkan
informasi
135
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
berkaitan dengan pertanian organik
pernah diberikan kepada beberapa
dari penyuluh. Hanya orang-orang
petani padi organik yakni semacam
dekat saja seperti pengurus kelompok
pembuatan pupuk kompos dengan
tani (ketua kelompok tani), pengurus
memanfaatkan
Dharma Tirta, serta aparat desa yang
(kebanyakan sapi) yang dicampur
mendapatkan
atau
dengan bakteri pengurai (EM4) seperti
penyuluhan dari PPL. Sehingga petani
misalnya (stardec) untuk difermentasi-
lainya terkadang hanya menerima
kan.
informasi dari ketua kelompoknya
pembuatan pestisida organik dari urine
atau teman dekat. Bahkan tidak sedikit
sapi.
informasi
petani yang memperoleh ketrampilan
kotoran
Terdapat
binatang
juga
pelatihan
Namun bila diambil gambaran
dalam membudidayakan padi organik
secara
dari pengalamannya selama bercocok
bahkan dapat dikatakan tidak pernah
tanam padi.
mendampingi petani dalam kegiatan
Sebagian besar masyarakat menilai
keseluruhan,
PPL
jarang
budidaya padi organik, baik dalam
PPL cukup handal dalam memberikan
pemeliharaan
penyuluhan. Dari pernyataan beberapa
Sedangkan untuk pemasaran hasil
petani,
memberikan
panen selama ini hamper seluruh
pelatihan dalam pembuatan benih
petani menjual ke penebas, sehingga
organik, yakni dengan media tanah
petani menerima uang di lahan. Petani
yang
kandang
pernah menjalin kerjasama dengan PD
kemudian di taruh pada nampan.
PAL (Pelopor Alam Lestari), namun
Terdapat juga kegiatan percontohan
saat itu PD PAL menyepakati jual beli
pengendalian hama (PHT), bahkan
padi organik dengan petani, kemudian
bersama sebagian pengurus kelompok
dari pihak PD PAL meminta agar
tani
kegiatan
merontokkan hasilnya terlebih dahulu
Lapang
baru kemudian akan diambil PD PAL,
Pengendalian Hama Terpadu) di salah
namun kenyataanya dari pihak PD
satu rumah peserta atau pengurus
PAL batal membeli hasil panen padi
kelompok tani
tersebut
PPL
pernah
dicampur
PPL
SLPHT
pupuk
mengadakan
(
Sekolah
yang dilaksanakan
ataupun
karena
pemasaran.
dianggap
tidak
setiap Hari Senin jam 8.00 WIB
memenuhi passing grade dari kualitas
sampai selesai. Pelatihan lainya yang
beras
organik,
sehingga
dengan
136
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
Gambaran dilapangan menyimpul-
kejadian ini petani merasa dirugikan
karena hingga saat ini petani masih
kan
kesulitan dalam memasarkan beras
terhadap permasalahan yang dialami
organik
petani.
dan
lebih
mudah
untuk
bahwa
PPL
Kalaupun
kurang
peduli
peduli,
PPL
memberikan perhatian terhadap petani
menjualnya dengan sistem tebasan.
bahwa
yang dekat atau pengurus kelompok
metode penyuluhan yang dipilih oleh
saja, padahal permasalahan petani
penyuluh adalah metode penyuluhan
sangat kompleks, seperti misalnya
individu kunci dalam hal ini adalah
masalah
kontak tani sebagai key person. Dalam
hama,
pelaksanaan
penyuluhan,
langka, serta sulitnya memasarkan
penyuluh selalu melakukan kontak
hasil. Dari pengakuan banyak petani
pribadi secara berkelanjutan dengan
andai saja terdapat lembaga pemasaran
individu-individu
tersebut.
yang bersedia membeli harga padi
Dimana dari para kontak tani inilah
organik yang lebih menjanjikan, dan
yang semestinya akan meneruskan
bersedia menanmpung hasil panenan,
informasi pertanian tersebut kepada
petani tentu tidak keberatan untuk
masyarakat
anggota
beralih ke organik murni. Karena
kelompoknya. Untuk ini penyuluh
sampai saat ini belum ada kepastian
harus lebih banyak
dalam
Dari
lokasi
terungkap
kegiatan
kunci
petani
atau
menggunakan
pengairan,
ketersediaan
pemasaran
pengendalian
pupuk
padi
yang
organik,
key
sehingga kondisi ini membuat petani
person/kontak tani tersebut sangat
menjadi ragu untuk membudidayakan
besar
padi organik murni.
saluran
interpersonal
pengaruhnya
sebab
bagi
interaksi
sosial dengan masyarakat setempat.
Di samping masalah pemasaran,
Akan tetapi penyuluhan ini pun juga
petani ternyata juga kedulitan untuk
mengalami
karena
mecari pupuk organik, sebenarnya hal
terbentuk
ini tidak akan menjadi masalah jika
kelompok
hambatan
tani
yang
merupakan kelompok tani hamparan,
petani
sehingga secara tempat tinggal mereka
peliharaan sendiri karena mereka bisa
berjauhan satu dengan yang lain.
menyupayakan untuk membuat pupuk
Daya Tanggap ( Responsiveness)
organik sendiri, namun ini menjadi
memiliki
hewan
ternak
masalah karena tidak semua petani
137
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
mempunyai ternak sehingga tidak
belum dapat memberikan solusi yang
biasa menyupayakan pupuk organik
tepat dan akurat terhadap permasalah
sendiri.
yang
Padahal saat ini
yang
di
hadapi
petani.
Dimana
dirasakan petani tidak hanya kesulitan
seharusnya pemecahan masalah lebih
dalam pemenuhan pupuk organik,
banyak bertolak dari masalah yang
pupuk anorganik (kimia) petani juga
dihadapi petani. Petani memerlukan
mengeluh
sebagian
informasi untuk pemecahan masalah
petani responden yang merasa tidak
dan informasi paling cocok adalah
kesulitan dalam pemenuhan pupuk
informasi
organik, justru kondisi ini mereka
berkembang dari ilmu dan teknologi
jadikan salah satu alasan mengurangi
asli dan serta dipraktekkan oleh
jumlah pupuk anorganik.
masyarakat
terbatas.
Dari
Masalah lain adalah masalah di
bidang
pengairan,
membudidayakan
untuk
tanaman
padi
yang
tumbuh
setempat
dan
sehingga
pemecahan masalah cocok dengan
kondisi lokal. Penyuluhan dilakukan
dengan
menggunakan
pendekatan
organik murni membutuhkan kondisi
masyarakat sehingga akan tumbuh
air yang baik. Meskipun padi organic
kemandirian
tidak membutuhkan banyak air, akan
ketergantungan.
tetapi
Desa
penyuluhan dapat membantu petani
Duyungan dan Desa Jetak sangat
memecahkan masalah yang dihadapi
kurang
maka
kemurnian
terjaga
air
di
kemurnianya
jika
perlu
dan
Untuk
bukan
itu
menerapkan
agar
teori
memanfaatkan jaringan irigasi karena
pengembangan masyarakat. Penyuluh
air
pertanian hanyalah fasilitator agar
irigasi
sudah
tercemar.
Kebanyakan air yang masuk ke area
menjadi proses belajar.
persawahan melaui jaringan irigasi
Kepastian (Assurance)
sudah terkontaminasi oleh zat kimia
lain.
Secara keseluruhan, sebenarnya
sebagian besar petani merasa yakin
Berangkat
dari
permasalahan
terhadap
keuntungan
yang
akan
diatas, dapat dikatakan bahwa daya
diterima dari hasil membudidayakan
tanggap
tersebut
tanaman padi organik. Keuntungannya
tergolong kurang, karena kurang bisa
antara lain harga jual beras lebih
mengidentifikasi permasalahan serta
mahal, dengan menggunakan pupuk
PPL
di
desa
138
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
organic sebagian besar petani tahu
debagian petani padi yang dipanen ada
bahwa kesuburan tanah akan terjaga
yang dikonsumsi sendiri dan sebagian
sehingga tidak merusak tanah, biaya
di jual., beras organic yang dihasilkan
yang
sedikit,
radanya lebih enak dan lebih sehat,
meskipun pada tahun-tahun petama
harga jual beras lebih tingga, serta
penanaman terlihat produksinya lebih
memiliki bobot yang lebih berat.
sedikit di banding padi anorganik.
Kedua, Sebagian petani merasa lebih
Kepedulian
menguntungkan
dikeluarkan
PPL
lebih
akan
kepastian
padi
anorganik,
keuntungan yang akan diperolaeh
pendapat ini kebanyakan menurut
petani padi organik kurang, hal ini
petani yang panennya dengan sistem
dikarenakan
ditebaskan
memang
kebanyakan
di
sawah,
meskipun
petani responden tidak mendapatkan
menggunakan pupuk kimia akan tetapi
penyuluhan
menurut
Terkadang
langsung
yang
dari
lebih
PPL.
mereka
lebih
cepat
berperan
membuahkan hasil dan produksinya
menunjukkan manfaat bertanam padi
lebih tinggi. Pengalaman selama ini
organik ialah ketua kelompok.
biasanya para penebas melihat jumlah
Ada pendapat berbeda dari para
petani
terhadap
masalah
hasil yang telah dikemas dalam sak
lebih
setelah dirontokkan dan bukan pada
menguntungkan budidaya padi secara
hasil bobot timbangan. Misalnya, jika
organik ataukah secara anorganik.
hasil dari padi organik mendapatkan
Petama, sebagian petani menjawab
10 sak kemudian dari padi anorganik
menguntungkan
mendapatkan
secara
organik,
13
sak,
maka dari
menurut mereka dengan pemberian
penebas memilih yang 13 sak padi
organik
kestabilan
anorganik. Padahal sebenarnya bobot
tingkat kesuburan tanah, sehingga baik
timbangannya lebih berat dibanding
untuk kedepannya. Biayanya lebih
padi anorganik. Namun krena padi
murah,
pupuk
anorganik lebih mudah dipasarkan dari
kandang ataupun pengembalian jerami
pada padi organik maka kenyataan
ke lahan dapat menekan kebutuhan
seperti inilah yang terjadi. Hal ini
pupuk kimia bagi tanaman, karena
yang menjadi alasan dari sebagian
pupuk kimia harganya jauh lebih
petani
yang
tinggi dari pada pupuk organik. Bagi
pupuk
kimia/anorganik
akan
dengan
menjaga
pemberian
masih
menggunakan
disampimg
139
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
pupuk organik atau bagi petani padi
terjadi adalah penyuluh merupakan
semi organik.
pemandu untuk menemukan ilmu dan
Empati (Emphaty)
teknologi
yang
mereka
butuhkan
Dalam memberikan penyuluhan,
untuk menyelesaikan masalah yang
PPL memiliki sikap yang positif
dihadapi. Sehingga petani merupakan
artinya
mitra belajar yang dirangsang untuk
penyuluh
menggurui,
tidak
tidak
bersikap
berlebihan/tidak
merasa lebih pintar, dan bersikap
belajar menjadi berdaya.
Berwujud (Tangible)
sewajarnya. Namun demikian PPL
Sebagian petani yang memperoleh
masih membeda-bedakan petani dalam
penyuluhan, penyuluhan dilaksanakan
memberikan penyuluhan, karena dari
ditempat yang layak dan disepakati
kebanyakan petani menjawab tidak
oleh peserta (Kelurahan, rumahketua
karena mereka tidak mengenal PPL
kelompok tani). Akan tetapi sebagian
nya
dan
besar tidak merasakan adanya kegiatan
menurut mereka PPL lebih peduli
penyuluhan, bahkan petani merasa
kepada orang terdekat saja, contohnya
sangat
ketua kelompok dan Dharma Tirta.
pedampingan atau penyuluhan secara
Semestinya PPL harus mengembang-
tepat dalam budidaya padi organik.
kan metode penyuluhan agar dekat
Saat
dengan petani sasaran. Jika selama ini
demonstrasi pembuatan benih, pupuk,
untuk berhubungan dengan petani
maupun
penyuluh mengandalkan kontak petani
petani khalayak. Meski di Desa Jetak
karena
terdapat
(tidak
ada
petani
penyuluhan)
lebih
mempercayai
merindukan
ini
sudah
pestisida
demplot
jarang
adanya
dilakukan
organik
padi
kepada
organik
kontak tani dibanding-kan penyuluh
sekaligus dengan PHT maupun PPT
sendiri maka perlu ada upaya untuk
(pengelolaan
mengembalikan kepercayaan tersebut.
demplot ini ditujukan untuk media
Penyuluh harus benar-benar mengasah
belajar dalam kegiatan SLPHT yang
ketrampilannya berkomunikasi dengan
dilakukan di rumah ketua kelompok
memperhatikan kondisi sosial budaya
tani, namun ternyata petani-petani lain
setempat dan rasa empati yang tinggi.
kurang merasa handarbeni terhadap
Bahwa penyuluh bukan lagi ‘guru’
kegiatan-kegiatan ini. Dukungan dan
dan petani sebagai ‘muridnya’, yang
kelengkapan sarana dan prasarana
tanaman
terpadu),
140
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
kurang lengkap. Bahkan kebanyakan
memberikan hasil lebih kecil dari
tidak ada, sehingga sebagian petani
nilai
responden
kepercayaan 5% (0,05) dimana
masih
mengandalkan
penyewaan untuk mesin usaha tani.
table,
nilai
t
pada
tabel
tingkat
pada
tingkat
kepercayaan 5% sebesar 1,64
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan
demikian
menerima
Kesimpulan
Hipotesis nol (HO) dan menolak
Berdasarkan hasil penelitian maka
Hipotesis alternatif (H1) , artinya
dapat diambil beberapa kesimpulan
bahwa hipotesis penelitian tidak
antara lain yaitu:
terbukti
1. Kinerja PPL menurut penilaian
disimpulkan kinerja PPL dalam
dapat
petani menujukkan bahwa pada
pengembangan
Variabel
X1
menuju terwujudnya Kabupaten
(Reability/Kehandalan), Variabel
Sukoharjo sebagai sentra beras
X3
organik
(Assurance/kepastian)
dan
Variabel X4 (Emphaty) mayoritas
petani berpendapat kinerja PPL
beras
organic
dinilai
petani
buruk/rendah.
Saran
selama ini di nilai sedang/cukup
2.
sehingga
Agar
penyuluhan
dapat
baik. Sedangkan untuk variabel
memberikan manfaat sesuai harapan
X5 (Tangible/berwujud) sebagian
maka di dalam penyebaran suatu
besar petani menilai kinerja PPL
inovasi bisa dikatakan penyuluhan
buruk.
merupakan suatu pemasaran sosial,
Dari analisis uji proporsi yang
sehingga
dilakukan untuk mengukur kinerja
bisnis.
PPL
sosial
dengan
menggunakan
dibutuhkan
Dimana
ini
kita
dalam
pendekatan
pemasaran
mengenal
prinsip
ketentuan bahwa jika sebanyak
pemasaran 4p yaitu : 1). Product, yaitu
minimal 50% petani responden
dengan menganalisis kebutuhan dan
menyatakan kinerja PPL tinggi
keinginan masyarakat sasaran dan
maka dapat disimpulkan kinerja
menyesuaikan pelayanan terhadapnya,
PPL baik. Ternyata hasil analisis
2).
menunjukkan semua nilai hitung
berkomunikasi
dari indikator yang digunakan
persuasi, 3). Place, yakini memilih
Promotion,
dengan
cara
informatif
dan
141
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
Pangan Kabupaten Sukoharjo.
Kerjasama
dengan
CV
Agrosemar. Sukoharjo.
tempat ideal dan strategis dimana
penyuluhan bisa dilakukan dengan
efektif
dan
4).
Price,
dengan
melakukan analisis biaya untung rugi
terhadap inovasi sebelum memutuskan
untuk mengadopsinya.
DAFTAR PUATAKA
Andoko, Agus. 2006. Budidaya Padi
Secara
Organik.
Penebar
Swadaya. Depok.
Bestina, Supriyanto, Slamet Hartono,
Amirudin Syam. 2005. Kinerja
Penyuluh
Pertanian
Dalam
Pengembangan
Agrobisnis
Nenas di Kecamatan Tambang
Kabupaten
Kampar.
Jurnal
Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian. Volume 8.
No. 2 Juli 2005:218-231.
Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Dukoharjo.
2003. Tolak Ukur Kinerja
Penyuluh Pertanian Kabupaten
Sukoharjo. Sukoharjo.
Dinas Petahanan dan Ketahanan
Pangan. 2007.
Road Map
Pengembangan Komoditas Padi
Organik Kabupaten Sukoharjo.
Dinas Pertanian dan Ketahanan
Dinas Petanan dan Ketahanan Pangan.
2005. Pertanian Dalam Angka
tahun 2005. Dinas Pertanan dan
Katahanan Pangan. Sukoharjo.
Fandy Tjiptono. 1998. Manajemen
Jasa. Yogyakarta : Penerbit Andi
Offset.
Faustino Cordoso Gomes. 2003.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Yogyakarta :
…………….. 1997. Manajemen
Pemasaran
:
Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol Edisi 9. (terjemahan).
Jakarta : PT Prenhallindo.
Leta
Rafael
Kevis.
(1996).
Komunikasi
Penyuluhan
Pedesaan. PT Citra Aditya Bakti.
Bandung.
Singgih Santoso. 2001. Buku Latihan
SPSS: Statistik Nonparametrik.
PT Elex Media
UPTD-BIPP Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan. 2006. Buku
Kerja Penyuluhan Pertanian.
Kabupaten Sukoharjo.
142
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DALAM
PENGEMBANGAN BERAS ORGANIK MENUJU TERWUJUDNYA
KABUPATEN SUKOHARJO SEBAGAI SENTRA BERAS ORGANIK
FIELD AGRICULTURE EXTENSION AGENT PERFORMANCE IN ORGANIC
RICE DEVELOPMENT AIMS TO MATERIALIZED REGENCY SUKOHARJO
AS SENTRA ORGANIC RICE
Kusriani Prasetyowati1
ABSTRACT
This research was conducted in Mojolaban Regency in which performance
field extention workers very determining efficacy Mojolaban Regency as biggest
organic sentra rice in the year 2010. So this research aimed at observing
performance of filed extensions workers spacious in rice organic program. In this
research performance filed extensions workers in organic rice program in
Mojolaban Regency seeing from indicator such as reability, responsiveness,
assurance, emphaty and tangible. Proportion analysis test showed all value from
indicator used give the result to accepted hypothesis zero (HO) and refused
alternative hypothesis (H1). It’s mean research hypothesis inferential unprovable, so
performance field extentions workers in organic rice program it’s bad/low.
Key words : field extention workers, organic rice, performance
PENDAHULUAN
petani
Latar Belakang
pertanian. Begitu pun dalam dalam
Penyuluhan pertanian merupakan
suatu
keniscayaan
merupakan
kewajiban
sekaligus
Pemerintah
sebagai
sumber
informasi
pengembangan padi organik.
Luas
tanam
padi
organik
di
Kabupaten Sukoharjo sejak tahun
untuk meyelenggarakanya. Pember-
2001
dayaan
mengalami peningkatan, mulai dari
melalui
penyuluhan
penyelenggaraan
pertanian
diperlukan
hingga
tahun
2010terus
luas tanam seluas 742 Ha, terus
untuk mengubah pola pikir, sikap dan
berkembang
perilaku guna membangun kehidupan
Dengan meningkatnya luas tanam,
dan penghidupan petani yang lebih
maka diikuti pula luas panen padi
baik
berkelanjutan
organik, mulai dari 232 ha pada tahun
(Departemen Pertanian,2004). Tidak
2010 menjadi 2.045,04 ha. Sama
bisa dipungkiri hingga saat ini PPL
halnya
masih menjadi tumpuan dan andalan
dihasilkan meningkat tajam mulai
1
secara
menjadi
dengan
Staff Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
2.607
produksi
Ha.
yang
130
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
tahun 2005, dari 1.187,45 ton pda
mendukung terwujudnya Kabupaten
tahun
Sukoharjo
2007
meningkat
menjadi
menuju
6.066,67 ton pada tahun 2009 dan
organik nasional.
terus meningkat menjadi 11.370,20
Tujuan Penelitian
sentra
beras
Berdasarkan perumusan masalah
pada tahun 2011.
Peningkatan produksi yang cukup
yang telah dikemukakan di atas dan
berarti ini berkat dukungan pemerintah
sejalan dengan tujuan dari revitalisasi
Kabupaten
khususnya
penyuluhan pertanian, penelitian ini
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
bertujuan untuk mengkaji bagaimana
yang
program
kinerja petugas Penyuluh Pertanian
pembangunan pertanian pada target
Lapang (PPL) dalam pengembangan
untuk
beras
Sukoharjo
memantapkan
menjadikan
Kabupaten
organik
Sukoharjo sebagai sentra produksi
Sukoharjo.
padi organik terbesar di Indonesia
Kerangka Pikir
pada tahun 2012, di mana program ini
Pada
di
Kabupaten
hakekatnya,
apabila
mulai dicanangkan pada tahun 2001.
penyelenggaraan penyuluhan tersebut
Bentuk
dilaksanakan secara benar, kontinyu,
kabupaten
keseriusan
pemerintah
sukoharjo
adalah
dan
konsisten
oleh
pemerintah
dikeluarkanya kebijakan pengawalan
kabupaten/kota maka penyelenggaraan
penuh oleh penyuluh mulai dari
penyuluhan akan memberikan manfaat
pengolahan
optimal sehingga tingkat kepuasan
tanah
sampai
dengan
pemasaran ke lembaga yang telah
petani
dipersiapkan pemerintah daerah yaitu
berdampak pada tingkat kualitas hidup
PD Pelopor Alam Lestari (PD PAL).
petani.
juga
akan
tinggi
yang
Di dalam penelitian ini kinerja
Perumusan Masalah
Kinerja PPL sangat menentukan
penyuluh
(PPL)
dalam
kegiatan
keberhasilan terwujudnya Kabupaten
pengembangan
Sukoharjo
sebagai
sentra
beras
Kabupaten Mojolaban di lihat dari a).
organik
terbesar
tahun
2012.
Reliability
Sehingga
kiranya
perlu
dikaji
Layanan); b). Responsiveness (daya
PPL
dalam
tanggap
bagaimana
kinerja
pengembangan beras organik dalam
beras
organik
di
(Keandalan/Kualitas
PPL);
c).
Assurance
(Kepastian); d). Emphaty (Empati) dan
131
ISSN: 0854-2813
e).
Tangible
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
(Berwujud).
Berikut
ini :
bagan kerangka berfikir dari penelitian
Peningkatan kualitas hidup
masyarakat petani
Kinerja PPL (X)
X1 : Reliability
(Keandalan/kualitas
Layanan)
X2 : Responsiveness
(daya tanggap PPL)
X3 : Assurance
(Kepastian)
X4 : Emphaty (Empati)
X5 : Tangible
(Berwujud)
Keberhasilan
Pelaksanaan program
Pengembangan Beras
Organik
Kabupaten Sukoharjo Sebagai Sentra
Beras Organik Nasional 2010
konsisten dan kesesuaian pelayanan
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah di duga kinerja
terhadap petani sasaran.
2. Daya
Tanggap
(responsiveness)
PPL tinggi.
berarti kemauan penyuluh untuk
Definisi Operasional
membantu petani mengidentifikasi
Kinerja PPL adalah tigkat sejauh
mana
keberhasilan
dalam
sesorang
melaksanakan
dan mengkomodir kebutuhan petani
PPL
dan memberikan pelayanan dengan
tugas
cepat, mendengar dan mengatasi
pekerjaanya. Adapun variabel kinerja
keluhan yang diajukan oleh petani.
3. Kepastian (assurance) bagaimana
yang akan diteliti meliputi :
1. Keandalan (reliability) merupakan
kemampuan
PPL
untuk
kemampuan seorang PPL untuk
menumbuhkan keyakinan petani
memberikan jasa pelayanan sesuai
kepada PPL mengenai kepastian
dengan yang dijanjikan, berdifat
tentang program beras organik.
segera,
Kepastian terdebut misalnya seperti
terpercaya
dan
akurat,
132
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
inovasi yang ditawarkan memang
menganbil
bermafaat dan tidak membutuhkan
produksi padi organik terbesar di
biaya beasr.
Kabupaten Sukoharjo yaitu kecamatan
4. Empati (Emphaty) artinya bahwa
kecamatan
Mojolaban ( Pertanian dalam Angka
semestinya seorang PPL harus bisa
Kabupaten Sukoharjo, 2005).
menempatkan dirinya jika berada
Populasi dan Sampel
pada
posisi
sebagai
petani.
dengan
Populasi
dalam
penelitian
ini
Sehingga jika ada hambatan di
adalah seluruh petani di Kecamatan
dalam penyuluhan maka bisa dicari
Mojolaban kabupaten Sukoharjo yang
jalan keluar yang terbaik bagi
membudidayakan padi secara organik.
bersama.
Dari populasi yang ada diambil 40
5. Berwujud (tangible) yakni berupa
sampel petani secara simple random
penampilan fasilitas fisik, peralatan
sampling. Dari Kecamatan Mojolaban
dan berbagai materi komunikasi,
diambil
seperti misalnya gedung pertemuan,
Duyungan karena dari data sekunder
programa/materi penyuluhan, alat
di desa ini memiliki jumlah petani
bantu penyuluhan, demplot/bahan
terbesar yang menanam padi organik
percontohan dan lain sebainya.
meski belum semua menggunakan
dua
desa
yakni
Desa
pupuk dan pestisida organik dan Desa
METODE PENELITIAN
Jetak yang telah menggunakan pupuk
Metode Dasar dan Ruang Lingkup
dan pestisida organik.
Penelitian
Analisis Data
Pendekatan
digunakan
penelitian
merupakan
yang
pendekatan
1). Analisis Deskriptif
Data kinerja PPL di diskripsikan
kuantitatif dimana gejala-gejala social
sesuai
yang ada dimanipulasi dalam bentuk
atribut. Deskripsi data untuk kinerja
angka agar supaya dapat dianalisi
PPL
secara statistik untuk membuktikan
mengklasifikasikan data ke dalam 3
hipotesis.
kelad yakni baik, sedang/cukup dan
Penelitian dilakukan di Kabupaten
Sukoharjo
sebagai
daerah
dengan
dilakukan
masing-masing
dengan
cara
buruk. Dimana pengklasifikasian
kelas tersebut digunakan metode
pengembangan padi organik dengan
133
ISSN: 0854-2813
analisis
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
total
skor
dengan
menggunakan rumus lebar interval.
2). Analisis Uji Parameter Proporsi
besar
responden
kinerja penyuluh pertanian dalam
pengembangan beras organik di
Indikator yang digunakan untuk
Kabupaten
mengukur kinerja penyuluh dalam
buruk.
pengembangan
beras
berpendapat
Sukoharjo
rendah/
organik
adalah reliability, responsiveness,
assurance, emphaty, dan tangible.
Pengujian hipotesis menggunakan
uji parameter proporsi, dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja
Penyuluh
Pertanian
Lapang (PPL) dalam Penyuluhan
Pertanian Organik
Analisis data untuk menentukan
rumus:
kategori penilaian kinerja PPL di
p-po
Z hitung =
Kecamatan
Mojolaban
Dimana :
Sukoharjo
dengan
Z hitung ≥ Z table maka Ho ditolak
rumus lebar interval dimana kategori
artinya
tersebut
√ po (1-po)/n
bahwa
sebagian
besar
Kabupaten
menggunakan
diklasifikasikan
sebagai
responden
berpendapat
kinerja
berikut : baik, sedang/cukup, dan
penyuluh
pertanian
dalam
buruk. Berikut hasil data lapang
pengembangan beras organik di
tentang keragaman penilaian kinerja
Kabupaten Sukoharjo tinggi/baik.
PPL oleh petani
Z hitung < Z table maka Ho
diterima artinya bahwa sebagian
Tabel 1. Sebaran Keragaman Penilaian Kinerja PPL
Baik
∑
%
X1: Reliability
4
10
X2: Responsiveness
4
10
X3: Assurance
9
22,5
X4: Emphaty
8
20
X5: Tangible
11
27,5
Xtotal : kinerja
4
10
Sumber : Analisis Data Primer
Sedang
∑
%
23
57,5
18
45
21
52,5
22
55
2
5
13
32,5
Buruk
∑
%
13 32,5
18
45
10
25
10
25
27 67,5
23 57,5
Total
∑
40
40
40
40
40
40
%
100
100
100
100
100
100
134
ISSN: 0854-2813
Dengan
pencanangan
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
berdasar
pada
penelitian ini menduga bahwa kinerja
Mojolaban
sebagai
PPL tinggi/baik di dalam memberikan
sentra beras organik Tahun 2010,
penyuluhan
terkait
dengan
maka sudah semestinya program ini di
pengembangan budidaya padi organik.
dukung oleh semua pihak termasuk
Berikut ini hasil analisis uji parameter
PPL sebagai ujung tombak kegiatan
proporsi yang dilakukan pada data
pertanian, sehingga hipotesis dalam
lapang.
Tabel 2. Analisis Uji Parameter Proporsi
Z Hitung
X1 : Reliability
-5,08
X2 : Responsiveness
-5,08
X3 : Assurance
-3,49
X4 : Emphaty
-3,81
X5 : Tangible
-2,86
X total : kinerja
-5,08
Sumber : Analisis Data primer
Untuk
mengukur
menggunakan
sebanyak
kinerja
ketentuan
minimal
50%
Z Tabel
(0,05)
1,64
1,64
1,64
1,64
1,64
1,64
Kesimpulan
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
Ho diterima, kinerja rendah
PPL
menolak Hipotesis alternatif (H1),
bahwa
artinya bahwa hipotesis penelitian
petani
tidak
terbukti
sehingga
dapat
responden menyatakan PPL tinggi
disimpulkan
maka dapat disimpulkan kinerja PPL
pengenbangan beras organik menuju
baik. Sedangkan dari analisis yang
terwujudnya
dilakukan dari tabel 2 semua nilai
sebagai sentra beras organik dinilai
hitung dari indikator yang digunakan
petani rendah.
memberikan hasil lebih kecil dari nilai
kinerja
PPL
Kabupaten
dalam
Sukoharjo
Adapun pembahasan dari masing-
tabel. Tabel 2 menunjukkan bahwa
masing
semua nilai z hitung memberikan hasil
sebagai berikut :
indikator
kinerja
tersaji
lebih kecil dari z tabel pada tingkat
kepercayaan 5% (0,05) dimana nilai t
tabel pada tingkat kepercayaan 5%
sebesar
1,64,
dengan
demikian
menerima Hipotesis nol (H0) dan
Keandalan PPL (Reliability)
Responden
menyatakan
bahwa
sebagian besar dari mereka tidak
pernah
mendapatkan
informasi
135
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
berkaitan dengan pertanian organik
pernah diberikan kepada beberapa
dari penyuluh. Hanya orang-orang
petani padi organik yakni semacam
dekat saja seperti pengurus kelompok
pembuatan pupuk kompos dengan
tani (ketua kelompok tani), pengurus
memanfaatkan
Dharma Tirta, serta aparat desa yang
(kebanyakan sapi) yang dicampur
mendapatkan
atau
dengan bakteri pengurai (EM4) seperti
penyuluhan dari PPL. Sehingga petani
misalnya (stardec) untuk difermentasi-
lainya terkadang hanya menerima
kan.
informasi dari ketua kelompoknya
pembuatan pestisida organik dari urine
atau teman dekat. Bahkan tidak sedikit
sapi.
informasi
petani yang memperoleh ketrampilan
kotoran
Terdapat
binatang
juga
pelatihan
Namun bila diambil gambaran
dalam membudidayakan padi organik
secara
dari pengalamannya selama bercocok
bahkan dapat dikatakan tidak pernah
tanam padi.
mendampingi petani dalam kegiatan
Sebagian besar masyarakat menilai
keseluruhan,
PPL
jarang
budidaya padi organik, baik dalam
PPL cukup handal dalam memberikan
pemeliharaan
penyuluhan. Dari pernyataan beberapa
Sedangkan untuk pemasaran hasil
petani,
memberikan
panen selama ini hamper seluruh
pelatihan dalam pembuatan benih
petani menjual ke penebas, sehingga
organik, yakni dengan media tanah
petani menerima uang di lahan. Petani
yang
kandang
pernah menjalin kerjasama dengan PD
kemudian di taruh pada nampan.
PAL (Pelopor Alam Lestari), namun
Terdapat juga kegiatan percontohan
saat itu PD PAL menyepakati jual beli
pengendalian hama (PHT), bahkan
padi organik dengan petani, kemudian
bersama sebagian pengurus kelompok
dari pihak PD PAL meminta agar
tani
kegiatan
merontokkan hasilnya terlebih dahulu
Lapang
baru kemudian akan diambil PD PAL,
Pengendalian Hama Terpadu) di salah
namun kenyataanya dari pihak PD
satu rumah peserta atau pengurus
PAL batal membeli hasil panen padi
kelompok tani
tersebut
PPL
pernah
dicampur
PPL
SLPHT
pupuk
mengadakan
(
Sekolah
yang dilaksanakan
ataupun
karena
pemasaran.
dianggap
tidak
setiap Hari Senin jam 8.00 WIB
memenuhi passing grade dari kualitas
sampai selesai. Pelatihan lainya yang
beras
organik,
sehingga
dengan
136
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
Gambaran dilapangan menyimpul-
kejadian ini petani merasa dirugikan
karena hingga saat ini petani masih
kan
kesulitan dalam memasarkan beras
terhadap permasalahan yang dialami
organik
petani.
dan
lebih
mudah
untuk
bahwa
PPL
Kalaupun
kurang
peduli
peduli,
PPL
memberikan perhatian terhadap petani
menjualnya dengan sistem tebasan.
bahwa
yang dekat atau pengurus kelompok
metode penyuluhan yang dipilih oleh
saja, padahal permasalahan petani
penyuluh adalah metode penyuluhan
sangat kompleks, seperti misalnya
individu kunci dalam hal ini adalah
masalah
kontak tani sebagai key person. Dalam
hama,
pelaksanaan
penyuluhan,
langka, serta sulitnya memasarkan
penyuluh selalu melakukan kontak
hasil. Dari pengakuan banyak petani
pribadi secara berkelanjutan dengan
andai saja terdapat lembaga pemasaran
individu-individu
tersebut.
yang bersedia membeli harga padi
Dimana dari para kontak tani inilah
organik yang lebih menjanjikan, dan
yang semestinya akan meneruskan
bersedia menanmpung hasil panenan,
informasi pertanian tersebut kepada
petani tentu tidak keberatan untuk
masyarakat
anggota
beralih ke organik murni. Karena
kelompoknya. Untuk ini penyuluh
sampai saat ini belum ada kepastian
harus lebih banyak
dalam
Dari
lokasi
terungkap
kegiatan
kunci
petani
atau
menggunakan
pengairan,
ketersediaan
pemasaran
pengendalian
pupuk
padi
yang
organik,
key
sehingga kondisi ini membuat petani
person/kontak tani tersebut sangat
menjadi ragu untuk membudidayakan
besar
padi organik murni.
saluran
interpersonal
pengaruhnya
sebab
bagi
interaksi
sosial dengan masyarakat setempat.
Di samping masalah pemasaran,
Akan tetapi penyuluhan ini pun juga
petani ternyata juga kedulitan untuk
mengalami
karena
mecari pupuk organik, sebenarnya hal
terbentuk
ini tidak akan menjadi masalah jika
kelompok
hambatan
tani
yang
merupakan kelompok tani hamparan,
petani
sehingga secara tempat tinggal mereka
peliharaan sendiri karena mereka bisa
berjauhan satu dengan yang lain.
menyupayakan untuk membuat pupuk
Daya Tanggap ( Responsiveness)
organik sendiri, namun ini menjadi
memiliki
hewan
ternak
masalah karena tidak semua petani
137
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
mempunyai ternak sehingga tidak
belum dapat memberikan solusi yang
biasa menyupayakan pupuk organik
tepat dan akurat terhadap permasalah
sendiri.
yang
Padahal saat ini
yang
di
hadapi
petani.
Dimana
dirasakan petani tidak hanya kesulitan
seharusnya pemecahan masalah lebih
dalam pemenuhan pupuk organik,
banyak bertolak dari masalah yang
pupuk anorganik (kimia) petani juga
dihadapi petani. Petani memerlukan
mengeluh
sebagian
informasi untuk pemecahan masalah
petani responden yang merasa tidak
dan informasi paling cocok adalah
kesulitan dalam pemenuhan pupuk
informasi
organik, justru kondisi ini mereka
berkembang dari ilmu dan teknologi
jadikan salah satu alasan mengurangi
asli dan serta dipraktekkan oleh
jumlah pupuk anorganik.
masyarakat
terbatas.
Dari
Masalah lain adalah masalah di
bidang
pengairan,
membudidayakan
untuk
tanaman
padi
yang
tumbuh
setempat
dan
sehingga
pemecahan masalah cocok dengan
kondisi lokal. Penyuluhan dilakukan
dengan
menggunakan
pendekatan
organik murni membutuhkan kondisi
masyarakat sehingga akan tumbuh
air yang baik. Meskipun padi organic
kemandirian
tidak membutuhkan banyak air, akan
ketergantungan.
tetapi
Desa
penyuluhan dapat membantu petani
Duyungan dan Desa Jetak sangat
memecahkan masalah yang dihadapi
kurang
maka
kemurnian
terjaga
air
di
kemurnianya
jika
perlu
dan
Untuk
bukan
itu
menerapkan
agar
teori
memanfaatkan jaringan irigasi karena
pengembangan masyarakat. Penyuluh
air
pertanian hanyalah fasilitator agar
irigasi
sudah
tercemar.
Kebanyakan air yang masuk ke area
menjadi proses belajar.
persawahan melaui jaringan irigasi
Kepastian (Assurance)
sudah terkontaminasi oleh zat kimia
lain.
Secara keseluruhan, sebenarnya
sebagian besar petani merasa yakin
Berangkat
dari
permasalahan
terhadap
keuntungan
yang
akan
diatas, dapat dikatakan bahwa daya
diterima dari hasil membudidayakan
tanggap
tersebut
tanaman padi organik. Keuntungannya
tergolong kurang, karena kurang bisa
antara lain harga jual beras lebih
mengidentifikasi permasalahan serta
mahal, dengan menggunakan pupuk
PPL
di
desa
138
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
organic sebagian besar petani tahu
debagian petani padi yang dipanen ada
bahwa kesuburan tanah akan terjaga
yang dikonsumsi sendiri dan sebagian
sehingga tidak merusak tanah, biaya
di jual., beras organic yang dihasilkan
yang
sedikit,
radanya lebih enak dan lebih sehat,
meskipun pada tahun-tahun petama
harga jual beras lebih tingga, serta
penanaman terlihat produksinya lebih
memiliki bobot yang lebih berat.
sedikit di banding padi anorganik.
Kedua, Sebagian petani merasa lebih
Kepedulian
menguntungkan
dikeluarkan
PPL
lebih
akan
kepastian
padi
anorganik,
keuntungan yang akan diperolaeh
pendapat ini kebanyakan menurut
petani padi organik kurang, hal ini
petani yang panennya dengan sistem
dikarenakan
ditebaskan
memang
kebanyakan
di
sawah,
meskipun
petani responden tidak mendapatkan
menggunakan pupuk kimia akan tetapi
penyuluhan
menurut
Terkadang
langsung
yang
dari
lebih
PPL.
mereka
lebih
cepat
berperan
membuahkan hasil dan produksinya
menunjukkan manfaat bertanam padi
lebih tinggi. Pengalaman selama ini
organik ialah ketua kelompok.
biasanya para penebas melihat jumlah
Ada pendapat berbeda dari para
petani
terhadap
masalah
hasil yang telah dikemas dalam sak
lebih
setelah dirontokkan dan bukan pada
menguntungkan budidaya padi secara
hasil bobot timbangan. Misalnya, jika
organik ataukah secara anorganik.
hasil dari padi organik mendapatkan
Petama, sebagian petani menjawab
10 sak kemudian dari padi anorganik
menguntungkan
mendapatkan
secara
organik,
13
sak,
maka dari
menurut mereka dengan pemberian
penebas memilih yang 13 sak padi
organik
kestabilan
anorganik. Padahal sebenarnya bobot
tingkat kesuburan tanah, sehingga baik
timbangannya lebih berat dibanding
untuk kedepannya. Biayanya lebih
padi anorganik. Namun krena padi
murah,
pupuk
anorganik lebih mudah dipasarkan dari
kandang ataupun pengembalian jerami
pada padi organik maka kenyataan
ke lahan dapat menekan kebutuhan
seperti inilah yang terjadi. Hal ini
pupuk kimia bagi tanaman, karena
yang menjadi alasan dari sebagian
pupuk kimia harganya jauh lebih
petani
yang
tinggi dari pada pupuk organik. Bagi
pupuk
kimia/anorganik
akan
dengan
menjaga
pemberian
masih
menggunakan
disampimg
139
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
pupuk organik atau bagi petani padi
terjadi adalah penyuluh merupakan
semi organik.
pemandu untuk menemukan ilmu dan
Empati (Emphaty)
teknologi
yang
mereka
butuhkan
Dalam memberikan penyuluhan,
untuk menyelesaikan masalah yang
PPL memiliki sikap yang positif
dihadapi. Sehingga petani merupakan
artinya
mitra belajar yang dirangsang untuk
penyuluh
menggurui,
tidak
tidak
bersikap
berlebihan/tidak
merasa lebih pintar, dan bersikap
belajar menjadi berdaya.
Berwujud (Tangible)
sewajarnya. Namun demikian PPL
Sebagian petani yang memperoleh
masih membeda-bedakan petani dalam
penyuluhan, penyuluhan dilaksanakan
memberikan penyuluhan, karena dari
ditempat yang layak dan disepakati
kebanyakan petani menjawab tidak
oleh peserta (Kelurahan, rumahketua
karena mereka tidak mengenal PPL
kelompok tani). Akan tetapi sebagian
nya
dan
besar tidak merasakan adanya kegiatan
menurut mereka PPL lebih peduli
penyuluhan, bahkan petani merasa
kepada orang terdekat saja, contohnya
sangat
ketua kelompok dan Dharma Tirta.
pedampingan atau penyuluhan secara
Semestinya PPL harus mengembang-
tepat dalam budidaya padi organik.
kan metode penyuluhan agar dekat
Saat
dengan petani sasaran. Jika selama ini
demonstrasi pembuatan benih, pupuk,
untuk berhubungan dengan petani
maupun
penyuluh mengandalkan kontak petani
petani khalayak. Meski di Desa Jetak
karena
terdapat
(tidak
ada
petani
penyuluhan)
lebih
mempercayai
merindukan
ini
sudah
pestisida
demplot
jarang
adanya
dilakukan
organik
padi
kepada
organik
kontak tani dibanding-kan penyuluh
sekaligus dengan PHT maupun PPT
sendiri maka perlu ada upaya untuk
(pengelolaan
mengembalikan kepercayaan tersebut.
demplot ini ditujukan untuk media
Penyuluh harus benar-benar mengasah
belajar dalam kegiatan SLPHT yang
ketrampilannya berkomunikasi dengan
dilakukan di rumah ketua kelompok
memperhatikan kondisi sosial budaya
tani, namun ternyata petani-petani lain
setempat dan rasa empati yang tinggi.
kurang merasa handarbeni terhadap
Bahwa penyuluh bukan lagi ‘guru’
kegiatan-kegiatan ini. Dukungan dan
dan petani sebagai ‘muridnya’, yang
kelengkapan sarana dan prasarana
tanaman
terpadu),
140
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
kurang lengkap. Bahkan kebanyakan
memberikan hasil lebih kecil dari
tidak ada, sehingga sebagian petani
nilai
responden
kepercayaan 5% (0,05) dimana
masih
mengandalkan
penyewaan untuk mesin usaha tani.
table,
nilai
t
pada
tabel
tingkat
pada
tingkat
kepercayaan 5% sebesar 1,64
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan
demikian
menerima
Kesimpulan
Hipotesis nol (HO) dan menolak
Berdasarkan hasil penelitian maka
Hipotesis alternatif (H1) , artinya
dapat diambil beberapa kesimpulan
bahwa hipotesis penelitian tidak
antara lain yaitu:
terbukti
1. Kinerja PPL menurut penilaian
disimpulkan kinerja PPL dalam
dapat
petani menujukkan bahwa pada
pengembangan
Variabel
X1
menuju terwujudnya Kabupaten
(Reability/Kehandalan), Variabel
Sukoharjo sebagai sentra beras
X3
organik
(Assurance/kepastian)
dan
Variabel X4 (Emphaty) mayoritas
petani berpendapat kinerja PPL
beras
organic
dinilai
petani
buruk/rendah.
Saran
selama ini di nilai sedang/cukup
2.
sehingga
Agar
penyuluhan
dapat
baik. Sedangkan untuk variabel
memberikan manfaat sesuai harapan
X5 (Tangible/berwujud) sebagian
maka di dalam penyebaran suatu
besar petani menilai kinerja PPL
inovasi bisa dikatakan penyuluhan
buruk.
merupakan suatu pemasaran sosial,
Dari analisis uji proporsi yang
sehingga
dilakukan untuk mengukur kinerja
bisnis.
PPL
sosial
dengan
menggunakan
dibutuhkan
Dimana
ini
kita
dalam
pendekatan
pemasaran
mengenal
prinsip
ketentuan bahwa jika sebanyak
pemasaran 4p yaitu : 1). Product, yaitu
minimal 50% petani responden
dengan menganalisis kebutuhan dan
menyatakan kinerja PPL tinggi
keinginan masyarakat sasaran dan
maka dapat disimpulkan kinerja
menyesuaikan pelayanan terhadapnya,
PPL baik. Ternyata hasil analisis
2).
menunjukkan semua nilai hitung
berkomunikasi
dari indikator yang digunakan
persuasi, 3). Place, yakini memilih
Promotion,
dengan
cara
informatif
dan
141
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 2 SEPTEMBER 2012
Pangan Kabupaten Sukoharjo.
Kerjasama
dengan
CV
Agrosemar. Sukoharjo.
tempat ideal dan strategis dimana
penyuluhan bisa dilakukan dengan
efektif
dan
4).
Price,
dengan
melakukan analisis biaya untung rugi
terhadap inovasi sebelum memutuskan
untuk mengadopsinya.
DAFTAR PUATAKA
Andoko, Agus. 2006. Budidaya Padi
Secara
Organik.
Penebar
Swadaya. Depok.
Bestina, Supriyanto, Slamet Hartono,
Amirudin Syam. 2005. Kinerja
Penyuluh
Pertanian
Dalam
Pengembangan
Agrobisnis
Nenas di Kecamatan Tambang
Kabupaten
Kampar.
Jurnal
Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian. Volume 8.
No. 2 Juli 2005:218-231.
Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Dukoharjo.
2003. Tolak Ukur Kinerja
Penyuluh Pertanian Kabupaten
Sukoharjo. Sukoharjo.
Dinas Petahanan dan Ketahanan
Pangan. 2007.
Road Map
Pengembangan Komoditas Padi
Organik Kabupaten Sukoharjo.
Dinas Pertanian dan Ketahanan
Dinas Petanan dan Ketahanan Pangan.
2005. Pertanian Dalam Angka
tahun 2005. Dinas Pertanan dan
Katahanan Pangan. Sukoharjo.
Fandy Tjiptono. 1998. Manajemen
Jasa. Yogyakarta : Penerbit Andi
Offset.
Faustino Cordoso Gomes. 2003.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Yogyakarta :
…………….. 1997. Manajemen
Pemasaran
:
Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol Edisi 9. (terjemahan).
Jakarta : PT Prenhallindo.
Leta
Rafael
Kevis.
(1996).
Komunikasi
Penyuluhan
Pedesaan. PT Citra Aditya Bakti.
Bandung.
Singgih Santoso. 2001. Buku Latihan
SPSS: Statistik Nonparametrik.
PT Elex Media
UPTD-BIPP Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan. 2006. Buku
Kerja Penyuluhan Pertanian.
Kabupaten Sukoharjo.
142