PERDA NO. 5 TAHUN 2011 – RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

PE R A T U R A N
N O M O R

D A E R A H

BA0 6 "

K O T A

T A H U N

T U A L

2 0 1 ..( .

T E N T A N G

R E T R IB U S I

P E N G G A N T IA N


B IA Y A
A K T A

D E N G A N

C E T A K

C A T A T A N

R A H M A T

T U H A N

W A L IK O T A

Menimbang

Mengingat

K A R T U


T A N D A

PE N D U D U K

D A N

S I P I L . lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Y A N G

M A H A

E SA

T U A L ,

: a.

bahwa berdasarkan Pasal 110 avat (1) huruf c Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Retribusi Penggantian
Biaya Cetak Kartu Tanda
Penduduk dan Akta Catatan Sipil merupakan salah satu jenis
Retribusi Jasa Umum yang dapat dipungut oleh Pemerintah
Daerah:

b.

bahwa berdasarkan Pasal 156 ay at (1) Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
Retribusi Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

c.

bahwa berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud
pada huruf a, dan huruf b, perlu dibentuk dan ditetapkan

Peraturan Daerah tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak
Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;

1. Undang-Undang
Undang-Undang

Nomor 60 Tahun

1958, tentang

Nomor 23 Tahun 1957 tentang

Daerah Swatantra Tingkat

Penetapan

Pembentukan

II dalam Daerah-Daerah


Swatantra

Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1958,

Nomor

80,

Tambahan

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Nomor 1645);
2.


3.

Undang-Undang Nomor 49 Prp Tahun 1960 tentang Panitia
Urusan Piutang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1960 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2104);
Undang-Undang nomor 8 Talum 1981 Tentang Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

t

2

4 . lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun

1999·'

tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (Lernbaran Negara Tahun 1 9 9 9 Nomor
7 5 , Tambahan Lembaren NeQaraNomor 3 8 5 1 ) ;

5.

Undang-Undang Nomor 1 7 Tahun 2 0 0 3 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2 0 0 3 Nomor 4 7 , Tambahan
Negara Nomor 4 2 8 6 ) ;

6.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2 0 0 4 tentarg Perbendaharaan
Negara (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 4
Nomor 5, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4 3 5 5 ) ;

7.


Undanq-Undano Nomor 1 0 Tahun 2 0 0 4 tentanq Pembentukan
Peraturan Perundang-Ur.dangan (Lembaran Negara Indonesia
Tahun 2 0 0 4 Nomor 5 3 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4 3 1 9 ) ;

8.

Undang-Undang Nomor 1 5 Tahun 2 0 0 4 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran N e c a r a Republik Indonesia Tahun 2 0 0 4 Nomor 6 6 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 4 0 0 ) ;

9.

Undang-Undang Nomor 2 5 Tahun 2 0 0 4 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2 0 0 4 Nomor 1 0 4 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 4 2 1 ) ;

10.


Undang-Undang Nomor 3 2 Tahun 2 0 0 4 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Neqara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 4
Nomor 1 2 5 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4 4 3 7 ) Sebagaimana te!ah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 1 2 Tahun 2 0 0 8 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2 0 0 8 Nomor 5 9 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4 8 4 4 ) ;

11.

Undang-Undang Nomor 3 3 Tahun 2 0 0 4 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 4 Nomor 1 2 6 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 4 3 8 ) ;

12.

Undang-Undang Nomor 3 1 Tahun 2 0 0 7 tentang Pembentukan

Kota Tual di Provinsi Maluku (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2 0 0 7 Nomor 9 7 , Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4 7 4 7 ) ;

13.

Undang-U dang Nornor 2 8 Tehun 2 0 0 9 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2 0 0 9 Nomor 1 3 0 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5 0 4 9 ) ;

3

1 4 . lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Peraturan Pemerintah Nornor 2 7 Tahun

1983·
tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor (3 Tahun 1 9 8 1 tentang
Hukum Acara Pidarri (Lernbaran Neqara Republik Indonesia

Tahun 1 9 8 1 Nomor 6, Tarnbahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3 2 5 8 ) ;

15.

Peraturan Pemerintah Nomor 5 6 Tahun 2 0 0 5 tentang Sistem
Informasi Keuangan daerah (Lembaran Negara Tahun 2 0 0 5
Nornor 1 3 8 , Tarnbahan Lembaran Negara Nomor 4 5 7 6 ) ;

16.

Peraturan Pemerintah Nomor 5 8 Tahun 2 0 0 5
tentang
Pengelolaan Keuangan daerah (Lembaran Negara Tahun 2 0 0 5
Nomor 1 4 0 , Tarnbahan Lembaran Negara Nomor 4 5 8 7 ) ;

17.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2 0 0 6 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Tahun 2 0 0 6 Nomor 2 5 Tambahan Lembaran Negara Nomor
1

4 6 1 4 );
18.

Peraturan Pemerintah Nomor 3 8 Tahun 2 0 0 7
tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kota
(Lembaran Negara Repub!ik Indonesia Tahun 2 0 0 7 Nomor 8 6 ,
Tambahan t.ernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 7 3 7 ) ;

19.

Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 1 Tahun 2 0 0 8 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daereh (Lembaran
Daerah Tahun 2 0 0 8 Nomor 0 1 , Seri D);

20.

Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 2 Tahun 2 0 0 8 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan
Kelurahan (Lembaran Daerah Tahun 2 0 0 8 Nomor 0 2 , Seri D);

21.

Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 3 Tahun 2 0 0 8 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2 0 0 8 Nornor 0 3 , seri D);

22.

Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 4 Tahun 2 0 0 8 tentang
Pembentukcn Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2 0 0 8 Nomor 0 4 , Seri D);

23.

Peraturan Daerah Nomor 0 3 Tahun 2 0 0 9 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Oaerah (Lembaran Daerah Tahun 2 0 0 9
Nomor 0 3 ) .

4 BA

D engan

D E W A N

P e r s e tu ju a n

P E R W A K r lA N

lkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Bersarna EDCBA

R A K Y A T

D A E R J lH

M E M U T U SK A N

Menetapkan

: PE R A T U R A N

D A E R A H

P E N G G A N T IA N
D A N

A K T A

C A T A T A ,N

T U A l

:

K O T A

B IA Y A

K O T A

C E T A K

T U A l

T E N T A N G

K A R T U

T A N D A

R E T R lB U S I
PE N D U D U K

S IP Il

B A B

I

K E T E N T U A N

U M U M

P a s a ll

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1 -.Daerah adalah Kota Tual;
2.
Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah;
3.
Walikota adalah Walikota Kota Tual;
4.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tual;
5.
Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan KotaTual;
6.
as Daerah adalah Kas Daerah Pemerintah Kota Tual;
7.
Pejabat adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas tertentu di bidang
perRetribusian daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
8.
Badan adalah sekumpulan orang dan/ atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik
Negara atau Daerah dengan nama atau dalam bentuk apapun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkurnpulan, yayasan, organisasi masa,
organisasi sosial polltik atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha
tetap dan bentuk badan lalnnva:
9.
Retribusi Daerah adalah pungutan oaerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/ atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan;
1 0 . Jasa adalah kegiatan Pernerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang
menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati
oleh orang pribadi atau Badan;
1 1 . Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah
untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau 6adan;
1 2 . Wajlb Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan
perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran
retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu;
1 3 . Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu
bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari
Pemerintah Daerah yang bersangkutan;

5 lkjihgfedcbaZYXW

14. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD, adalah bukti
v a ru ,
telah
dilakukan
dengan
pembayaran
atau
penyetoran
retribusi
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerah
melalui tempat pernbayaran yang ditunjuk oleh Kepala Daerah:
1 5 . Surat Ketetapan
Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD, adalah
surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi
yang terutang;
1 6 . Surat Ketetapan
Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat
SKRDLB, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan
pembayaran
retribusi karena jumlah
kredit retribusi lebih besar daripada
retribusi yang terutang atau seharusnya tic1ak terutang;
1 7 . Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD, adalah surat
untuk rnelakukan tagihan retribusi dan/ atau sanksi administratif berupa bunga
_
dan/ atau denda;
1 8 . Pemeriksaan adalah serangkaian
keqiatan menghimpun dan mengolah data,
keterangan, dan/ atau bukti vane dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban retribusi dan/ atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan .retribusi daerah;
1 9 . Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah adalah serangkaian tindakan
yaflg di!akukan oleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi daerah yang
~2rjadi serta menemukan tersangkanya.EDCBA
B A B II
N A M A ,

O B JE K

D A N

SU B JE K

R E T R IB U S I

Pasal 2
Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta
Catatan Sipll dipungut retribusi atas pelayanan penggantian brava cetak Kartu Tanda
Penduduk dan Akta Catatan Sipil.

Pasal3
Objek Retribusi adalah:
a. Kartu Tanda Penduduk;
b. Kartu keterangan bertempat tinggal;
c. Kartu identitas kerja;
d. Kartu penduduk sementara;
e. Kartu identitas penduduk musiman;
f.
Kartu Keluarga; dan
g. Akta catatan sipil yang meliputi akta kelahiran,
akta perkawinan,
akta
perceraian, akta pengesahan dan pengakuan anak, akta ganti nama bagi warga
Negara asing, dan akta kematian.

Pasal4
(1) Subjek Retribusi adalah orang prihadi atau badan yang menggunakan pelayanan
jasa penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil;
( 2 ) Wajib Retribusi adalah orang
pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan
Perundang-Undangan
Retribusi
diwajibkan
untuk
rnelakukan

6

lkjihgfedcbaZYXWV

pembayaran Retribusi, terrnasuk pernunqut atau pemotong·· Retribusi
penggantian biaya cetak kartu tznda penduduk dan akta catatan sipil.EDCBA
B A B H I
G O L O N G A N

R E T R IB U 51

PasalS
Retribusi Penggantian Bi(lya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
digolongkan kedalam Golongan Retribusi Jasa Umum.
B A B
C A R A

M E N G U K U R

IV

T IN G K A T

P E N G G U N A A N

JA SA

Pasal6
Tingkat penqounaan jasa diukur berdasarkan frekuensi dan jenis
t-'ellygantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akta Catatan Sipil.

Pelayanan

B A B V
P R IN S IP
ST R U K T U R

O A N
D A N

SA SA R A N

B E SA R A N

P E N E T A P A N
T A R IF

Pasal 7

R E T R IB U S I

,

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi ditetapkan dengan
memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan
masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan
tersebut.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pencetakan dan
pengadministrasian.
B A B V I
ST R U K T U R

D A N

B E SA R A N

T A R IF

R E T R IB U S I

Pasal8
(1) Tarif Retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan
sipil ditetapkan sebagai berikut:
a. Kartu Tanda Penduduk
b. Kartu Keterangan bertempat tinggal
c. Kartu Identitas Kerja
d. Kartu Penduduk Sementara
e. Kartu Identitas Penduduk Musirnan
f. Kartu Keluarga
g. Akta Catatan Sipil yang meliputi:
a. Akta Kelahiran
b. Akta perkawinan
c. Akta perceraiaan
d. Akta pengesahan dan pengakuan anak
e. Akta ganti nama baqi warga Negara asing
f. Akta kematian

Rp.5.000,-/cetak
Rp. 5.000,-/cetak
Rp. 5.000,-/cetak
Rp. 5.000,-/cetak
Rp. 5.000,-/cetak
Rp. 5.000,-/cetak
Rp.
5.000,-/cetak
Rp. 100.000,-/cetak
Rp. 250.000,-/cetak
Rp.
15.000,-/cetak
Rp. 1.000.000,-/cetak
Rp.
10.500,-/cetak.

7 lkjihgfedcbaZYXW

(2) Tarif Retribusi sebagaimana dirnaksud ayat (1) ditinjau kembali setiap 2 (dua)
tahun sekaii untuk disesuaikan.
(3) Peninjauan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian.
(4) Penetapan penyesuaian tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan dengan Peraturan Walikota.EDCBA
B A B
W IL A Y A H

V II

PE M U N G U T A N

Pasal9
Retribusi dipungut di wilayah daerah tempat Pelayanan Penggantian Biaya Cetak
I