Makalah Diseminasi Irat Bambu

REKAYASA
PROTOTIPE MESIN IRAT BAMBU
UNTUK BAHAN BAKU BAMBU LAPIS

Oleh : Aan Eddy Antana

BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK
Jl. Kusumanegara No. 7 Yogyakarta
Telp. (0274) 546111, Fax. (0274) 543582
Website: www.batik.go.id
E-Mail: [email protected]
2014

LATAR BELAKANG
 Potensi tanaman bambu Indonesia melimpah.
 Permasalahan yang dihadapi industri bambu salah satunya adalah

terbatasnya peralatan.

 Peralatan bambu yang tersedia membutuhkan daya cukup besar,


biasanya menggunakan listrik 3 fase.

 Ada gagasan untuk mensubstitusi papan kayu lapis dengan papan

bambu lapis.

 Untuk membuat bambu lapis diperlukan iratan-iratan bambu dengan

tebal ± 1 mm, lebar maksimum 4 cm dan panjang ± 250 cm.

 Untuk membuat iratan bambu untuk bahan baku bambu lapis,

dibutuhkan mesin irat bambu skala kecil yang dapat dioperasikan
dengan listrik 1 fase,

Bahan Baku
No

Spesifikasi


Nama bahan

Keterangan

1

Motor listrik

1 phase, ½ HP, 220V, 1430
rpm

Penggerak

2

Puli

Ø 20 inchi, type B

Transmisi dan reduksi


3

Puli

Ø 2 inchi, type B

Transmisi dan reduksi

4

Vanbelt

B 70

Transmisi dan reduksi

5

Besi siku


50 x 50 x 5

Meja

6

Besi plat

Tebal 10 mm

Bodi utama, bodi pisau

7

Besi plat

Tebal 35 mm

Bodi pisau


8

Besi as

Ø 1 inchi

transmisi

9

Besi as

Ø 1/2 inchi

spanner

10

Strip plat


50 x 5

Bodi pisau

11

Roll

Ø 90 mm

12

Roda gigi

13

Pisau

14


transmisi
S45C

Alat Produksi










Mesin bubut
Mesin sekrap
Mesin frais
Mesin bor
Mesin gerinda

Mesin gergaji
Las listrik
Kunci-kunci
Peralatan cat

Teknologi Proses
 Rekayasa ini menggunakan

teknologi proses pemesinan
dan pengelasan pada
umumnya.

 Pemesinan meliputi

pembubutan, penyekrapan,
pengefraisan, pengeboran
dan penggerindaan.

 Pengelasan menggunakan


las listrik.

 Pengecatan menggunan cat

semprot atau kuas.

SDM
 SDM yang dibutuhkan untuk rekayasa alat ini yaitu tenaga ahli

bidang pemesinan dan pengelasan.

 Sedangkan untuk operator tidak dibutuhkan SDM dengan

keahlian khusus.

Diagram Alir Kegiatan Rekayasa Mesin Irat Bambu
Studi lapangan dan literaur
Perancangan desain
mesin irat bambu
Penyiapan komponen

mesin irat bambu

Pemilihan dan
pengadaan bahan,
penyiapan
peralatan/mesin

Pembuatan mesin irat
bambu (Perakitan)
Uji Coba I
(skala lab)

Evaluasi

Uji Coba II
(skala lab)

Finishing

HASIL PENELITIAN

Spesifikasi Mesin Irat Bambu :
Penggerak : motor listrik 1 phase,
220 V, 1/2 HP, 1430 rpm
Dimensi
: - panjang : 73 cm
- lebar
: 29 cm
- tinggi
: 78 cm
Berat
: 90 kg

Biaya pembuatan dan harga jual
 Biaya bahan

= Rp. 8.500.000,-

 Biaya pembuatan

= Rp. 2.500.000,-

 Biaya produksi

= Rp. 11.000.000,-

 Keuntungan 20 %

= Rp. 2.200.000,-

 Harga Jual

= Rp. 13.200.000,-

Uji Coba (bambu apus)
Tabel 1. Kapasitas Mesin Irat Bambu dengan
variabel panjang iratan, tebal iratan tetap 1 mm
Kapasitas (iratan/jam)
Panjang
Iratan
(Cm)

Percobaan
1

Percobaan
2

Percobaan
3

Rata-rata

50

2208

2199

2215

2207

60

1896

1902

1908

1902

125

1489

1490

1497

1492

250

743

745

747

745

KELAYAKAN EKONOMI

Perhitungan Biaya Proses Masinal
 Harga mesin
 Umur mesin
 Tebal iratan
 Listrik
 Listrik/hari
 Upah operator/hari

= Rp 13.200.000,= 5 tahun
= 1 mm
= Rp 850,- / kwh
= 0,382 kw x 8 jam x Rp 850,≈ Rp 2.598,= 2 x Rp 45.000,= Rp 90.000,-

KELAYAKAN EKONOMI (lanjutan)
Tabel 2. Perhitungan Biaya Proses Masinal
Panjang
iratan (cm)

Jumlah
Penyusutan mesin Upah/iratan
iratan/hari
per iratan (Rp)
(Rp)

Listrik/iratan
(Rp)

Biaya/iratan
(Rp)

50

17.656

0.42

5.10

0.15

5.67

60

15.216

0.48

5.91

0.17

6.56

125

11.912

0.62

7.55

0.22

8.39

250

5.944

1.23

15.14

0.44

16.81

Perhitungan Biaya Proses Manual
 Panjang iratan
 Tebal iratan

= 250 cm
= + 1 mm
 Kapasitas rata-rata = 200 iratan/orang/jam
= 1600 iratan/orang/hari
 Upah pekerja
= Rp 45.000,-/hari
 Biaya/iratan
= Rp 45.000,- : 1600
= Rp 28.13,-

Perbandingan Proses Masinal dan
Proses Manual
 untuk panjang iratan 250 cm, tebal 1 mm,

biaya/iratan proses masinal sebesar Rp 16,81,-.
 Untuk panjang dan tebal yang sama, biaya/iratan

proses manual sebesar Rp 28,13,-.
 Secara ekonomi proses masinal lebih

menguntungkan.

KELAYAKAN TEKNOLOGI











Teknologi sederhana.
Bahan baku mudah didapat.
Pengoperasian dan pemeliharaannya mudah dan sederhana.
Daya yang dibutuhkan kecil, yaitu 1/2 HP.
Untuk daerah terpencil, motor penggerak dapat menggunakan
motor bakar dengan daya yang sesuai.
Dapat diaplikasikan di sentra kerajinan bambu lapis skala kecil,
menengah, maupun besar.
Ketebalan iratan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
kestabilan tebal iratan terjaga.
dapat mengirat melewati ruas-ruas bambu.
terjangkau oleh IKM.

KELAYAKAN SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
 Tidak menghasilkan limbah berbahaya.
 Tidak menimbulkan polusi udara.
 Tidak menimbulkan kebisingan suara.
 Tidak memerlukan area/lokasi khusus.
 Dapat diaplikasikan untuk industri rumah tangga.

POTENSI PASAR
KELAYAKAN
TEKNOLOGI

KELAYAKAN
EKONOMI

HARGA TERJANGKAU

POTENSI PASAR
SUBSTITUSI KAYU LAPIS
KE BAMBU LAPIS

POTENSI TANAMAN BAMBU

POTENSI INVESTOR
 Pemerintah Daerah
 BUMN
 Swasta
 IKM bambu lapis

PENGGUNA
 Disperindagkop dan UMKM Kab. Karanganyar (2013)
 CV. Wahana Abadi Serangkai, Jakarta (2014)

SARAN
 Untuk keamanan, mesin irat bambu harus dioperasikan

sesuai dengan petunjuk.

 Untuk kualitas iratan yang dihasilkan, harus dilakukan

pengasahan mata pisau secara rutin, minimal setiap 48
jam operasi.

 Untuk efektivitas kerja, dibutuhkan 2 (dua) orang tenaga

operator.

 Untuk di daerah yang belum terjangkau listrik, penggerak

dapat diganti motor bakar dengan daya yang sesuai.

PRODUK LAMINASI BAMBU

Terima kasih ……..!
BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK
Jl. Kusumanegara No. 7 Yogyakarta
Telp. (0274) 546111, Fax. (0274) 543582
Website: www.batik.go.id
E-Mail: [email protected]
2014