Pembuatan Medium Kultur Jaringan Anggrek

PEMB UATAII MEDIUM KULTUR JARINGAFT A.IYGGREK.)

Oleh:
Dr. Murni Dwiati, M.Si**)

L

PENDAHULUAN
Perbanyakan tanaman dengan sistem

Kultur Jaringan dilaksanakan dalam

suatu

laboratorium yang aseptik, baik peralatan maupun bahan-bahannya. Peralatan sederhana

yang masih sederhana dapat digunakan yaitu almari penabur {ent kns) buatan sendiri
ataupun dengan peralatan laboratorium kulturjaringan khusus yang lebih canggih seperti

Laminar Air Flow Cabinet.
Salah salu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan kerja kultur jaringan adalah


pemberian nutrisi dalam jumlah dan perbandingan yang benar pada medium kultur.

Medium yang dipergunakan pada kultur

in vitro tumbuhan ada bermacam-macam.

Pemilihan medium tergantung pada jenis tanaman yang digunakan, selera, tujuan serta
perhitungan masing-masing peneliti (Sherrington, L984 dalam Indrianto, 2AA2). Pada
dasarnya tidak ada satu macam medium kultur yang dapat memberikan pertumbuhan

optimal untuk semua sel, penggantian medium atau salah satu komponen medium
seringkali diperlakukan untuk merespon setiap type pertumbuhan dan satu macam eksplan.

II.

PEMBUATAN MEDIUM KULTUR
Sebelum membuat medium, terlebih dahulu kita harus menentukan medium apa

yang akan dibuat. Jenis medium dengan komposisi ursur kimia yang befbeda dapat

digunakan untuk media tumbuh dari jaringan tanaman yang berbeda pula. Misalkan,

medium Vacin Went saogat baik untuk media tumbuh Anggreh tetapi tidak cocok untuk
media tumbuh tanaman yang lain. Unfuk menanam eksplan dari tanaman keras sering
menggunakan medium WPM, sedangkan untuk tanaman semusim (sayuran dan tanaman
hias) sering menggunakan medium MS. Medium Knudson C hanya cocok untuk menanam

bio.unsoed.ac.id

eksplan kelapa Kopyor dan Anggrek.

Guna membuat medium kultur jaringan, dilakukan penimbangan setiap bahan

kimia yang terdapat pada resep media dasar. Bahan kimia media seperti hara makro,
.)

Disampaikan dalam rangka Unsoed Fair di Graha Widya Tama pada tanggat 17-2A
November 2016.
**)
Page L

Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed

sukrosa, agar-agar dapat ditimbang, sedangkan untuk bahan media seperti hara mikro, besi
(Fe), Vitamin, hormon dan mio inositol karena ukuran sangat kecil maka harus dilakukan
dengan cara membuat larutan stok supaya takaran sesuai dengan resep yang ditentukan.

Untuk pembuatan larutan stok harus dilakukan dengan cermat, jangan terlalu pekat karena
dapat teriadi pengendapan apabila disirnpan dalam lemari es, apabila terjadi pengendapan
harus dipanaskan dulu sebelum digunakan dan apabila terkontaminasi mikoorganisme tidak
dapat digunakan kembali.

2.1. Carapembuatan larutan stok, media MS, stok hara mikro.
Cara pembuatan larutan stok mikronutrien pada medium MS mikronutriefi yang

diperlukan jumlahnya sangat sedikit, maka stok mikronutrien harus dibutat dalam satu
wadah sebagai stok campuran. Di bawah ini akan dibuat larutan stok (Ari Indrianto, 1990)
dengan volume 500 ml (100 kali konsentrasi). Dalam contoh ini sengaja dibuat 100 kali

konsentrasi dengan tujuan ffipaya dalam panimbangan komponen bahan kimia tidak
mengalami kesesulitan sebab berat bahan kimia tersebut sangat kecil (CoCl2.6H2O beratnya

4,025 mili gram). Apabila konsentrasi dikalikan 100 maka penimbangan menjadi 2,5 mili

gram sehingga tidak telalu kecil dan tidak sulit untuk ditimbang. Langkah-langkah
pembuatannya ialah sebagai berikut

:

(a) Menimbang bahan-bahan kimia mikronutrien
masing sebanyak
MnSO+.HzO

:

2.230,A mg

ZnSO+.4HzO

860,0 mg

HrBO:


620,0 mg

KJ

83,0 mg

NaMoO+.2HzO

25,0 mg

CUSO+.5HzO

2,5 mg

CoClz.6ItO

2,5 mg

(b)


dengan timbangan analitik masing-

Bahan-bahan tersebut dimasukkan salu per satu ke dalam gelas piala 500

bio.unsoed.ac.id

ml

yang

berisi air suling sebanyak 300 ml. Setiap kali dimasukkan bahan kimia harus segera
dilarutkan (botol erlenmeyer digoyang-gayaflg pelan-pelan dengna arah memutar).

Kemudian bahan-bahan berikutnya dimasukkan. Apabila semua bahan kimia

dimasukkan secara bersamaan, dapat terjadi presipitat (endapan). Apabila bahan kimia
tersebut ada yang sukar dilarutkan, dapat menggunakan alat magnetic stirer.

(c) Larutan yang sudah jadi kemudian ditambah air suling sampai volume menjadi 500 ml'


(d) Botol-botol tersebut ditutup dengan rapat, kemudian diberi label : Mikronutrien

100

kali,5 mUl.

I

liter medium memerlukan 5 ml stok, dan untuk membuat 50 ml
medium memerlukan 2,5 ml stok. Untuk larutan stok besi karena komponen

(e) Untuk membuat

Na2.EDTA dan FezSO+.7H2O sukar larut di dalam air suling, maka perlu ditambahkan
beberapa tetes HCl, dan kemudian dipanaskan.

2.2.

Stok Zat Pengatur tumbuh


Penentuan zat pengatur tumbuh yang akan digunakan memerlukan pengetahuan

tentang cara menghitung dosisnya. Hal

ini

sangat penting karena apabila

perhitungannya keliru dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan jaringan. Seperti telah

diuraikan di muka bahwa zat pengatur tumbuh dengan dosis yang terlalu tinggi justru
akan mnghambat pertumbuhan kalus.

Zat pengatur tumbuh hanya diperlukan dalam jumlah sedikit sekali. Biasanya zat
pengatur tumbuh ini dibuat dengan kepekaan 1-10 mg/ml. Menurut Indrianto (1990),
cara membuat larutan stok

IAA, NAA, 2,4-D sebanyak


100

ml dengan dosis 1000 ppm

(l mg/l ml) adalah sebagai berikut:

(l)

Bahan sebanyak 100 mg ditimbang dan setiap bahan dituangkan ke dalam gelas

piala 100 ml yang berisi air suling kira-kira 70 ml.

(2) Sambil diaduk, diteteskan sedikit larutan KOH

I N dengan hati-hati sampai

larut benar (ernih).

(3) Larutan dipindahkan dalam labu takar 100 ml dan ditambah air suling sampai
volume menjadi 100 ml.


(4) Memindahkan larutan ke dalam wadah stok, kemudian ditutup rapat-rapat, dan
diberi label IAA (1 mg/ml), NAA (1 mg/ml), 2,+D (1 mg/ml), atai IBA

bio.unsoed.ac.id
I

mdml). Selanjutnya disimpan dalam almari

(1

es.

(5) Untuk membuat perlakuan auksin pada media

ml stok

setara dengan

I


mg

auksin.

dalam rangka Unsoed Fair di Graha Widya Tama pada tanggal 17'20
November 2016.
*')
Page 3
Dosen tetap Fakultas Biologi

'l Disampaikan

Unsoed

Sisa dari larutan stok dapat disirnpan dan dapat digunakan lagi apabila membuat
medium yang lain. Jika larutan stok yang tersedia tadi dalam dosis 1000 ppm, dan
diumpamakan pembuatan medium yang baru memerlukan larutan stok dengan dosis

2

ppm sebanyak 500 ml, maka larutan stok yang akan kita ambil dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut

VlMl:

:

Y2l'/12

Vl=
MI:

volume larutan stok yang dicari (x)
dosis larutan stok yang tersedia

V2 :
M2 :

volume medium yang akan dibuat
dosis medium yang akan dibuat

Maka perhitungannya adalah sebagai berikut

VlMl :

VZl,l2

x,1000:

500.2

x

l

=

:

mVliter

Berarti sntuk membuat medium dengan volume 500 ml, kita mengambil
larutan stok sebanvuk

'

t

500
1000

r

1= 0,5m1

2.3. CaraMembuat Medium MS

Kornposisi hormon datrarn media sangat bervariasi, tergantung dari spesies
atau varietas tanaman yang dikembangbiakan, eksplan yang dipakai, dan tujuan dari

kultur. Oleh karena itu, penambahan zat pengatur tumbuh tidak dapat dkerapkan
kadamya.tidak dapat diterapkan kadarnya.ikut

ini

dijelaskan tahap-tahap pembuat

rnediurn yang diperjelas dengan skema pembuatan medium MS (Gambar- 20).
2.4. Keterangan Gambar

l.

:

Menyiapkanalat-atat yang akan,etrigunakan, yaitu

: timbangan analitik,

tabung

erlenmeyer, gelas ukur, gelas piala, pipet, pengaduk kaca, stirer, kompor gas,
kerta pH, botol medikurn, ahrminitlrn foil, kapas (boleh tidak)-

bio.unsoed.ac.id

2. Bahan kimia makro nutrien

dan setiap larutan stok sudah dipersiapkan dengan

dosis 1 mg/mt.

3.

Aquades sebanyak kurang lebih 300 ml dalam labu erlenmeyer dipersiapkan.

Makro nutrien

Stok mikronutrien
Sukrosa

Tambahkan

aq uades samPai

mendekati 1000 ml

UkurpH 5.7 -5.BilaPH
kurang tambah KOH Bila
pH lebih tambah HCL

Tambahkan aquades samPai

volume menjadi 1000 ml

Masukkan AGAR-AGAR,
panaskan sampai larut
sambil diaduk dengan
pengaduk kaca

Tuangkan larutan dalam
erlenmeyer atau botol kultur

bio.unsoed.ac.id
Tutup botol dengan kaPas
dan alumunium foil, Ialu
STER{LISASI

Gambar 20. Skemapembuatan medium MS volume

':

I liter

Oi**p"if*

dalam rangka Unsoed Fair di Graha Widya Tama pada tanggal 17-24

November

2016.

**)

Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed

Page 5

4,

Menimbang komponen-komponen bahan kimia makro nutrien, kemudian
dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer tadi satu per satu sambil digoyangkan
s€cara memutar datar sehingga bahan kimia yang dituangkan sungguh-sungguh
larut.

5. Mengambil larutan stok besi,
1000 ppm, sehingga untuk

I

mikro nutrien,vitamin dan hormon yang dosisnya

liter medium harus diambil l0 ml larutan stok. Labu

erl enmeyer di goyan gkan.

6. Menimbang

mio-inositol dan sukrosa, kemudian dimasukkan ke dalam labu satu

per satu sambil digoyang-goyangkan sampai larut.

7. Aquades dituangkan sampai kurang lebih menjadi 900 ml(mendekati 1000 ml).
g. pH-nya diukur dengan menggunakan kertas pH, dan dilihat angkanya pada skala
warna. Bila pH masih dibawah 5,7 mak,a perlu ditambah KOH 1-2 tetes, tetapi
bila pH sampai mencapai 6,0 (melebihi 5,8) maka ditambah HCI 1 tetes.

9.

Menuangkan aquades hingga volume mencapai 1000 ml.

10. Memasukkan agar-agar ke dalam labu.

11. Erlenmeyer dipanaskan

di atas kompor gas sambil diaduk dengan pengaduk kaca

sampai mendidih dan agarnya larut semua.
12. Dituang ke dalam botol medium kurang lebih 5 -10 ml perbotol, tergantung besar

kecilnya botol.
13. Botol medium ditutup dengan aluminium

foil, dan diusahakan supaya benar-benar

tertutup rapat.
14.

Memasukkan botol-botol medium tersebut ke dalam autoklaf dan disterilisasi
dengan suhu 120oC, dantekanan 1,5 kg/cm2 selama 15 *2A menit.

15. Botol-botol yang mediumnya sudah steril diangkat, kemudian disimpan

di tempat

yang sejuk sampai siap untuk penanaman eksplan.

Penutup

bio.unsoed.ac.id

Proses pembuatan medium

kultur harus dilakukan dengan cermat agar unsur yang tersedia

bagi eksplan anggrek tidak rusak oleh proses pemanasan, dan proses pengaturan media.
Karena apabila pengaturan pH dilakukan dengan sembarangan, serta tidak tepat pada 5,8,
maka media tidak dapat memadat, unsur hara yang semula tersedia menjadi bentuk yang

oleh eksplan anggrek' Akibatnya
tidak tersedia. unsur-unsur hara ini tidak dapat diserap
eksplan tidak daPat tumbuh.

Daftar Pustaka
Hendaryono, D.P.S. dan

Ari wijayani,l994. Teknik Kultur Jaringan'

Petunjuk Perbanyakan Tanaman secara vegetatif

-

Pengenalan dan

Modern, Penerbit Kanisius

-

Jakarta.

Tebtik Kultur Jaringan' Penebar
Nugroho, A dan Sugito, H. 1996. Pedoman Pelsl{sanaan
swadaYa. Jakarta-

bio.unsoed.ac.id
.l Disampaik*

November

**)

dulffi

2016.
Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed

di

c*t

u Widya Tama pada ta$ggal

17

20
PageT