Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2015

LEMBARAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.175, 2015

Pertahanan.
Pengiriman.

Misi

Pemeliharaan

Perdamaian.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 86 TAHUN 2015
TENTANG
PENGIRIMAN MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a.


bahwa untuk melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial, Pemerintah Republik Indonesia perlu
berperan serta dalam misi pemeliharaan perdamaian
yang merupakan bagian dari politik luar negeri;

b.

bahwa untuk meningkatkan partisipasi Pemerintah
Republik
Indonesia
dalam
misi
pemeliharaan
perdamaian, diperlukan kesiapan personel, materiil,
peralatan, dan dana guna memenuhi permintaan
partisipasi tersebut secara cepat dan tepat;

c.


bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang
Hubungan Luar Negeri dan berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang
Pengiriman Misi Pemeliharaan Perdamaian;

Mengingat

: 1.

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun 1945;

Dasar

Negara

www.peraturan.go.id


2015, No.175

2

2.

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang
Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG
PEMELIHARAAN PERDAMAIAN.

PENGIRIMAN

MISI


Pasal 1
(1) Pengiriman misi pemeliharaan perdamaian merupakan penugasan
warga negara Indonesia ke suatu misi pemeliharaan perdamaian di
luar wilayah Republik Indonesia.
(2) Warga negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
personel yang secara keseluruhan atau sebagian berasal dari unsur
Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
atau sipil yang tergabung dalam suatu pasukan atau perorangan.
Pasal 2
Pengiriman misi pemeliharaan perdamaian dilaksanakan oleh Pemerintah
Republik Indonesia atas permintaan:
a.

Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Resolusi Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-Bangsa;

b.

organisasi internasional; dan/atau


c.

organisasi regional.
Pasal 3

Pengiriman misi pemeliharaan perdamaian dilaksanakan sesuai dengan
kualifikasi dan standar Perserikatan Bangsa-Bangsa, organisasi
internasional, atau organisasi regional.
Pasal 4
(1) Pengiriman personel yang tergabung dalam pasukan pada suatu misi
pemeliharaan
perdamaian
dilakukan
dengan
memperhatikan
rekomendasi Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian dan
pendapat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
(2) Pengiriman personel yang tergabung dalam pasukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
Pasal 5

(1) Pengiriman personel secara perorangan pada suatu misi pemeliharaan
perdamaian, termasuk untuk menduduki posisi staf, pakar militer,
pejabat polisi perorangan, penasehat polisi, dan pakar sipil dilakukan

www.peraturan.go.id

2015, No.175

3

dengan
memperhatikan
Pemeliharaan Perdamaian

rekomendasi

Tim

Koordinasi


Misi

(2) Pengiriman personel secara perorangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan keputusan menteri atau pimpinan lembaga
terkait.
Pasal 6
Pengiriman misi pemeliharaan perdamaian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 dilaksanakan dengan memperhatikan:
a.

kepentingan nasional;

b.

pertimbangan politis;

c.

prinsip dasar operasi pemeliharaan perdamaian Perserikatan BangsaBangsa yang meliputi persetujuan para pihak yang bertikai,
ketidakberpihakan, dan tanpa penggunaan kekuatan bersenjata

kecuali untuk membela diri dan untuk mempertahankan mandat;

d.

keamanan dan keselamatan personel; dan

e.

ketersediaan dukungan personel, materiil, peralatan, dan pendanaan.
Pasal 7

(1) Pemerintah Republik Indonesia dapat menarik personel dari misi
pemeliharaan perdamaian dalam hal:
a.

terjadi pengubahan mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa,
organisasi
internasional,
atau
organisasi regional yang

bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6;

b.

terjadi perubahan situasi politik dan keamanan di daerah misi;
atau

c.

adanya kebutuhan dalam negeri.

(2) Penarikan personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
tergabung dalam pasukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ditetapkan dengan Keputusan Presiden dan dilaksanakan oleh
menteri atau pimpinan lembaga terkait.
(3) Penarikan personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
merupakan personel perorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ditetapkan dan dilaksanakan oleh menteri atau pimpinan lembaga
terkait.

Pasal 8
Pendanaan yang diperlukan untuk misi pemeliharaan perdamaian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a dibebankan pada:

www.peraturan.go.id

2015, No.175

4

a.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; dan

b.

Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pasal 9

Pendanaan misi pemeliharaan perdamaian dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dibebankan
pada bagian anggaran kementerian atau lembaga terkait untuk
membiayai:
a.

penyiapan personel;

b.

pengadaan dan/atau pembelian peralatan dan perlengkapan personel;

c.

peningkatan kapasitas dan peningkatan spesifikasi teknis peralatan
perlengkapan personel; dan

d.

penarikan personel dari misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan
Bangsa-Bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.
Pasal 10

(1) Pendanaan misi pemeliharaan perdamaian yang dibebankan pada
Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf b dilakukan untuk membiayai:
a.

pengiriman personel dan peralatan;

b.

operasional;

c.

perawatan personel;

d.

pemeliharaan peralatan;

e.

pemulangan personel dan peralatan; dan

f.

penambahan atau penguatan personel dan peralatan pada misi
yang sedang berjalan.

(2) Dalam hal pendanaan yang dibebankan pada Perserikatan BangsaBangsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum tersedia, dapat
dipenuhi terlebih dahulu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
(3) Pengembalian dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disetorkan ke kas negara paling
lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pembayaran dilakukan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa pada akhir misi pemeliharaan
perdamaian.
(4) Mekanisme pengembalian dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara ke kas negara sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

www.peraturan.go.id

2015, No.175

5

Pasal 11
Pendanaan untuk misi pemeliharaan perdamaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf b dan huruf c dibebankan pada organisasi
internasional, organisasi regional, dan/atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.
Pasal 12
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Juli 2015
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 24 Juli 2015
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY

www.peraturan.go.id