4 Langkah Menciptakan Pagi Yang Indah

4 Langkah Menciptakan Pagi Yang Indah
Modal Belajar Bermakna
Pendidikan tidak menuai benih pada dirimu,
pendidikan membuat benihmu tumbuh dan berkembang
><
Guru Kencing Berdiri, Siswa Kencing Berlari

Sahabat seprofesi, masih ingatkan apa yang sering Anda lakukan saat tiba di sekolah pada pagi hari? Mari kita reviuw satu
minggu ke belakang agar kita bisa memperbaiki kinerja kita.
CARA MENGERJAKAN :
Beri tanda centang pada kolom pilihan sesuai apa yang Anda lakukan seminggu terkahir.
No
Pernyataan
Jarang
sering tidak pernah
selalu
1 Datang sebelum siswa hadir
2 Setelah datang saya tidak hanya duduk di dalam kantor, namun ke luar
melihat situasi dan kondisi siswa
3 Setelah datang saya langsung mengerjakan tugas yang sudah ada di
meja sambil menunggu bel masuk

4 Setibanya di sekolah saya langsung ngombrol santai sama teman guru
yang lain
5 Saat saya datang banyak siswa memberi salam
6 Setiap ketemu siswa saya tersenyum padanya
7 Saya lebih suka di kelas dari pada di kantor guru
8 Saya terlambat datang lebih dari 2 kali dalam seminggu
9 Banyak siswa ingin Anda mengajar di kelasnya
10 Ada perasaan malas saat bel masuk terdengar
Sebelum Bapak/Ibu guru mengetahui hasilnya, kami kenalkan dulu beberapa hal yang baik kita lakukan di pagi hari untuk
menciptakan suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran dan membuat siswa lebih “kerasan” bersama kita.
1. Dahului Memberi Salam
Guru lebih tua, sudah pasti! Tapi bukan berarti memberi salam terlebih dahulu merupakan perbuatan merendahkan diri.
Dalam dunia pendidikan kita patut memberikan teladan yang baik. Siswa kadang belum tahu, malu, atau faktor lain
yang membuat mereka tidak bisa mengucapkan salam. Saat kita memberikan salam, saya yakin anak-anak akan
membalas dan ada perasaan senang pada hatinya. Pintu hatinya mulai terbuka untuk kita. Awal yang baik bukan?
2. Berikan Senyuman Terindah
Jika kita bertemu orang yang kita kenal. Ternyata dia membuang muka, tidak melihat ke arah kita. Bagaiman perasaan
Anda? TIDAK ENAK, akan timbul prasangka yang macam-macam.
Apakah siswa kenal dengan kita, pati kenal bukan? Bagaimana perasaan mereka saat berpapasan dengan Anda dan
Anda membuang muka? Sama dengan cerita di atas, mereka akan merasa diremehkan atau tidak dipedulikan.

Kontradiksi dengan cerita di atas. Bagai mana jika Anda bertemu dengan teman, dan dia tersenyum saat melihat Anda.
Pastinya Anda ikut bahagia bukan?
SENYUMAN adalah ZIMAT PEMIKAT yang nilainya tiada tara. Kenapa kita tidak mengunakan zimat senyuman
setiap bertemu dengan siswa kita? Dengan senyum Anda, siswa akan semakin “nyaman” berlama-lama dengan Anda.
Awal yang baik bukan?
3. Ajak Berjabat Tangan

Berjabat tangan tanda persahabatan. Jika kita berani bendahului berjabat tangan dengan siswa, ini tanda guru yang
berbudi luhur. Bukan malah guru yang merendahkan harga dirinya. Guru yang baik adalah guru yang bersahabat dengan
siswanya.
Untuk menjalin keakraban, maka jabatlah tangannya maka mereka akan semakin dekat dengan Anda. Kecuali bagi
guru-guru yang berbeda jenis gandernya. Lebih baik tidak berjabat tangan namun menggunakan isyarat tangan yang
lajim digunakan. Awal yang baik bukan?
4. Puji dengan Seikhalasnya
Puji setiap perbuatan, sikap, atau penampilan meskin itu hal yang remeh bagi kebanyakan orang. Pujian Anda akan
membuat siswa dalam kondisi percaya diri dan atmosfer termotivasi. Beri pujian dengan seikhlasnya dan sepantasnya,
tidak berlebih. Dengan demikian ini adalah awal yang baik bukan?
Kita kembali ke kuisioner di atas.
Beri sekor sesuai jawaban Anda. Kemudian jumlahkan nilainya, hasilnya menunjukkan Anda tipe guru tertentu sesuai golongan
di bawahnya.

No
Pernyataan
Jarang
sering tidak pernah
selalu
1 Datang sebelum siswa hadir
2
3
1
4
2 Setelah datang saya tidak hanya duduk di dalam kantor, namun ke luar
2
3
1
4
melihat situasi dan kondisi siswa
3 Setelah datang saya langsung mengerjakan tugas yang sudah ada di
3
2
4

1
meja sambil menunggu bel masuk
4 Setibanya di sekolah saya langsung ngombrol santai sama teman guru
3
2
4
1
yang lain
5 Saat saya datang banyak siswa memberi salam
2
3
1
4
6 Setiap ketemu siswa saya tersenyum padanya
2
3
1
4
7 Saya lebih suka di kelas dari pada di kantor guru
2

3
1
4
8 Saya terlambat datang lebih dari 2 kali dalam seminggu
3
2
4
1
9 Banyak siswa ingin Anda mengajar di kelasnya
2
3
1
4
10 Ada perasaan malas saat bel masuk terdengar
3
2
4
1
TIPE GURU :
Total Nilai 36-40 : GURU MENAKJUBKAN

SELAMAT, Anda tipe guru yang selalu dinanti siswa. Kehadiran Anda adalah generator semangat siswa. Anda adalah tokoh idola
yang dijadikan teladan. Hidup Anda penuh semangat dan kebaikan. Anda guru yang MEMENUHI SYARAT mendapat tunjangan
profesi.
Total Nilai 30-45 : GURU HEBAT
SELAMAT, Kehadiran Anda masih ditunggu siswa. Kata-kata Anda didengar oleh siswa. Anda juga termasuk tokoh teladan bagi
siswa Anda. Cara hidup Anda juga penuh semangat. Suka berbuat baik untuk orang lain. Anda guru yang MEMENUHI SYARAT
mendapat tunjangan profesi.
Total Nilai 21- 29 : GURU LEMAH
HATI-HATI, Anda tergolong dalam kondisi rawan kurang dipercaya siswa. Siswa Anda masih ragu dengan kata-kata dan
semangat Anda. Anda juga belum bisa menjadi teman yang begitu baik bagi siswa. Lebih cenderung mementingkan diri sendiri
dan kenikmatan pribadi dari pada siswa. Anda guru yang KURANG MEMENUHI SYARAT mendapat tunjangan profesi. Cek
dan perbaiki di DAPODIK JIWA ANDA heee .... heee ....

Total Nilai kurang dari 20 : GURU FATAMORGANA
Anda ada tapi tidak ada. Anda tidak ada tapi Ada. Itu anggapan siswa buat Anda. Profesi guru bagi Anda sekedar memenuhi
daftar hadir dan menunggu gaji bulanan. Kami sarankan Anda mencari profesi lain jika tidak bergegas perbaiki diri agar negeri
ini tidak semakin sakit. Anda guru yang TIDAK MEMENUHI SYARAT mendapat tunjangan profesi. Cek dan perbaiki di

DAPODIK JIWA ANDA kemungkinan kemasukkan virus trojan yang merusak sistem kebaikan di hati dan otak .... heee ....
heee ....

Selamat mencoba 4 hal di atas, semoga ini menjadi kebiasaan yang mungkin dipaksaakan pada awalnya. Namun mejadi karakter
di kemudian hari. Mari bersama memajukan pendidikan bermakna baik bagi putra-putri Lumajang. (m. subakri)