NTT Membangun 19

EDISI III/TAHUN 2014

masyarakat dan Pemerintah
Kabupaten TTU, untuk terus
mengupayakan Pembangunan di
NTT. “Dalam kehidupan bernegara
yang telah menginjak usia 69
tahun ini, tentu telah banyak hal
yang kita pelajari bersama. Tentu
pula, masih banyak persoalan
yang belum tuntas diselesaikan
Pemerintah. Saya berharap agar
Masyarakat dan Pemerintah
Kabupaten TTU dapat turut
berkontribusi menyelesaikan
berbagai persoalaan
kemasyarakatan dewasa ini.
Momen Perayaan Hari Ulang Tahun
Kota Kefamenanu ini janganlah
dimaknai sebagai seremoni rutin
untuk melestarikan “Budaya Pesta.”

Momen Perayaan seperti ini
haruslah menjadi momen relektif
bagi setiap anak Swapraja,
Kefetoran, Ketemukungan hingga
rakyat biasa untuk tampil menjadi
igur solusi, aktor penggerak
partisipasi dan peredam konlik,”
kata Mikhael.

22 September 1922. Dalam
penuturan orang tua, Noetoko
di Kecamatan Miomafo Barat
Kabupaten Timor Tengat Utara
yang berjarak sekitar 20 Kilo
Meter dari Kota Kefamenanu
diyakini sebagai kota tua,
yang dibangun Pemerintahan
Kolonial Belanda, tahun 1850an. Walaupun harus diteliti lebih
lanjut, Neotoko pernah dipilih
sebagai ibu kota pertama

Kabupaten TTU waktu itu.
Noetoko adalah salah satu lokasi
penting pada zaman Belanda.
Namun ketika Portugis masuk
wilayah Timor Bagian Timur dan
menguasai sebagian wilayah TTU
yang saat itu disebut Ambeno
atau Oequsi, Timor Leste, maka
Noetoko dipindahkan ke Oequsi.

Sementara Belanda saat itu
berpindah ke arah timur yang
sekarang disebut Kecamatan
Miomaffo Timur. Sekitar 50
tahun lebih Belanda menetap
di sana. Tetapi lokasi ini kurang
strategis dari sisi pertahanan dan
keamanan, sehingga Belanda
berpindah tempat ke arah
selatan pada tahun 1922 yang

kini disebut Kefamenanu. Seiring
perjalanan waktu, Kefamenanu
sebagai Ibu Kota Kabupaten
TTU saat ini telah memasuki
Era Millenium Baru. Dalam usia
yang tidak lagi belia, panitia
mengadakan aneka kegiatan
untuk memeriahkan Perayaan HUT
Kota Sari yang ke 92 itu. Berikut
rentetan kegiatan dimaksud.

Kabupaten yang dikenal
dengan Program “Sari Tani” itu
mendapatkan apresiasi yang
tinggi dari Pemerintah Provinsi
NTT, karena juga melakukan
replikasi dari Program Desa/
Kelurahan Mandiri Anggur Merah.
Seperti diketahui, program
ini menjawab sulitnya akses

masyarakat akan modal usaha,
melalui kegiatan pemberdayaan
ekonomi masyarakat. Dengan
bantuan dana segar sebesar
Rp 300 juta/desa, diharapkan
kelompok-kelompok masyarakat
desa dapat mengelola langsung
berbagai bentuk usaha ekonomi
produktif. Memasuki tahun ke-3
pelaksanaan Program Sari Tani,
setidaknya sudah lebih dari 60
desa mendapatkan sentuhan
program ini. Diharapkan agar
target pengguliran dana ini tuntas
pada tahun 2015, untuk 193
Desa/Kelurahan di Kabupaten
TTU.
Menyimak sejarahnya, Kota
Kefamenanu adalah sebuah kota
kecil di Lembah Bikomi, yang

didirikan Belanda pada tanggal

19
11