S TB 0905698 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu bahwa manusia membutuhkan
orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.
Begitu juga dengan seorang siswa. Pada dasarnya, belajar merupakan proses
interaksi individu dengan lingkungannya. Hal ini dapat kita lihat secara formal
bahwa seorang siswa belajar di sekolah, siswa tersebut berinteraksi dengan
guru, dengan teman-temannya, dengan buku-buku pelajaran, dan peralatan di
dalam studio. Salah satu prinsip dasar pembelajaran berpusat pada siswa itu
sendiri,

mengembangkan

kreativitas

siswa,

menciptakan


kondisi

menyenangkan, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai,
menyediakan pengalaman belajar yang beragam, dan belajar melalui berbuat.
Oleh karena itu diperlukan interaksi yang baik antara seorang guru dan
siswanya.
Pada program keahlian Teknik Gambar bangunan di SMK Negeri 6
Bandung, mata diklat Mengatur Tata Letak Gambar Manual dan Layout
merupakan mata pelajaran yang membahas tentang perancangan ruang serta
keterpaduan penerapan struktur, konstruksi, utilitas, dan estetika. Tugas-tugas
mata pelajaran ini merupakan tugas terstruktur yang dikumpulkan pada waktu
Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS), maupun
berdasarkan kesepakatan anatara guru dengan siswanya.
Pada mata diklat ini, seorang siswa akan mendapatkan banyak tugas.
Siswa tersebut harus pintar membagi waktu untuk dapat mengerjakan dan
menyelesaikan tugas tersebut dengan baik.
Dalam proses pembelajaran Mengatur Tata Letak Gambar Manual dan
Layout di SMK Negeri 6 Bandung ini, peserta didik seringkali mengalami
Fitria Kusuma Pertiwi, 2013
Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur

Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesulitan terutama dalam hal menyelesaikan tugas gambar yang diberikan
setiap kali tatap muka. Kesulitan tersebut dapat dilihat pada kualitas gambar
siswa yang tidak sesuai dengan yang telah diajarkan oleh para pengajar. Hal
ini berpengaruh terhadap pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang telah dibuat dan disepakati oleh tim pengajar sekolah, yaitu sebesar 75.
KKM merupakan salah satu prinsip penilaian pada KTSP yang merupakan
batas minimal ketercapaian kompetensi setiap indikator, kompetensi dasar,
dan standar kompetensi. Ketidaktercapaian KKM tersebut merupakan
masalah yang harus diatasi bersama terutama oleh tenaga pendidik (guru)
sebagai penanggung jawab kesuksesan muridnya.
Berdasarkan uraian di atas, Peneliti melakukan penelitian dengan
menerapkan metode asistensi sebagai salah satu solusi dari masalah tersebut.
Asistensi adalah suatu proses bimbingan pada suatu mata pelajaran tertentu.
Asistensi diperlukan karena proses belajar di kelas dinilai belum maksimal,
hal ini disebabkan karena pada saat di kelas dalam suatu jam pelajaran, guru
tidak memberikan materi seutuhnya, dan kurikulum yang mengharuskan
siswa berperan aktif dalam suatu proses pembelajaran. Karena yang dirasa

selama ini, banyak siswa yang tidak mengerti dan tidak bisa menyelesaikan
tugasnya dengan baik karena pada saat proses pembelajaran, siswa tersebut
tidak berani mengajukan pertanyaan atau pendapatnya didepan siswa lainnya.
Selain itu, perhatian guru yang kurang merata pada setiap siswa di kelas juga
menjadikan proses asistensi ini dirasa penting. Asistensi memberikan
keuntungan kepada siswa untuk dapat berinteraksi secara bebas dengan
gurunya dalam hal pembelajaran dalam suatu mata pelajaran. Sehingga
asistensi dapat berpengaruh pada kualitas gambar siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut dan mengingat penelitian ini sangat
perlu dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran,
Peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode

Fitria Kusuma Pertiwi, 2013
Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur
Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Asistensi untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mengatur Tata Letak
Gambar Manual dan Layout di SMK Negeri 6 Bandung”.


B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah suatu tahapan proses merumuskan masalah
untuk mengenali masalah yang ingin diselesaikan. Adapun identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Proses pembelajaran pada mata diklat Mengatur Tata Letak Gambar
Manual dan Layout di SMK Negeri 6 Bandung belum maksimal.
2. Rendahnya kualitas gambar sebagian besar siswa pada mata diklat
Mengatur Tata Letak Gambar Manual dan Layout.
3. Sebanyak 78% siswa tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah distandarkan oleh pihak sekolah.
4. Strategi pembelajaran yang diterapkan saat ini belum dapat
meningkatkan kualitas belajar siswa pada mata diklat Mengatur Tata
Letak Gambar Manual dan Layout di SMKN 6 Bandung.

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi lingkup permasalahan sebagai
berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Program Studi Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Bandung.
2. Penelitian ini difokuskan pada satu mata diklat saja, yaitu Mengatur

Tata Letak Gambar Manual dan Layout dengan sub kompetensi
menggambar denah rencana sloof, pondasi dan detail.

Fitria Kusuma Pertiwi, 2013
Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur
Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil yang diteliti adalah kualitas gambar siswa kelas XI TGB SMK
Negeri 6 Bandung yang dilihat dari nilai hasil belajar pada sub
kompetensi menggambar denah rencana sloof, pondasi dan detail.

D. Rumusan Masalah
Untuk

memperjelas

arah

penelitian,


maka

dirumuskan

pokok

permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan metode
asistensi pada mata diklat Mengatur Tata Letak Gambar Manual dan
Layout dengan sub kompetensi menggambar denah rencana sloof,
pondasi dan detail di SMK Negeri 6 Bandung ?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa tanpa menerapkan metode asistensi
pada mata diklat Mengatur Tata Letak Gambar Manual dan Layout
dengan sub kompetensi menggambar denah rencana sloof, pondasi
dan detail di SMK Negeri 6 Bandung ?
3. Apakah ada perbedaan antara hasil belajar siswa dengan menerapkan
metode asistensi dan tanpa menerapkan metode asistensi pada mata
diklat Mengatur Tata Letak Gambar Manual dan Layout di SMK
Negeri 6 Bandung ?


E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan metode
asistensi pada mata diklat Mengatur Tata Letak Gambar Manual dan
Layout dengan sub kompetensi menggambar denah rencana sloof,
pondasi dan detail di SMK Negeri Bandung.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa tanpa menerapkan metode
asistensi pada mata diklat Mengatur Tata Letak Gambar manual dan

Fitria Kusuma Pertiwi, 2013
Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur
Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Layout dengan sub kompetensi menggambar denah rencana sloof,
pondasi dan detail di SMK Negeri Bandung.
3. Untuk mengetahui signifikansi penerapan metode asistensi dan tanpa
menerapkan metode asistensi pada mata diklat Mengatur Tata Letak
Gambar Manual dan Layout di SMK Negeri 6 Bandung.


F. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
dan kontribusi bagi berbagai pihak yang terkait, diantaranya:
a. Siswa dapat lebih mandiri, aktif, dan kreatif dalam mengerjakan
tugas yang diberikan.
b. Dapat menumbuhkan kesadaran diri peserta didik terhadap
pentingnya belajar.
c. Menumbuhkan keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat
dan gagasan yang positif.
d. Siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk
menyampaikan pendapat, gagasan, ide, dan pertanyaan.
e. Hasil penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai literatur
dalam penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

G. Definisi Operasional
Agar istilah yang digunakan dalam penelitian menjadi lebih jelas dan tidak
menimbulkan pemahaman yang ambigu, maka Peneliti memberikan batasan
sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam kegiatan penelitian eksperimen
ini, yakni sebagai berikut :

1. Metode asistensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
proses bimbingan mengenai tugas yang diberikan oleh guru. Proses
bimbingan ini dilakukan pada perseorangan siswa disesuaikan
kebutuhannya masing-masing. Bimbingan ini berlaku baik di dalam
Fitria Kusuma Pertiwi, 2013
Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur
Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas pada saat kegiatan pembelajaran maupun di luar jam
pembelajaran sesuai dengan kesepakatan antara guru dan siswanya.
2. Kualitas gambar yang dimaksud yaitu hasil gambar siswa yang dilihat
dari setiap pengumpulan tugas gambar siswa pada waktu yang telah
disepakati bersama.
3. Mengatur Tata Letak Gambar Manual dan Layout adalah salah satu
mata diklat yang dipelajari oleh setiap siswa kelas XI program
keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 6 Bandung.

Fitria Kusuma Pertiwi, 2013
Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur

Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu