S PGSD 1202748 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dipaparkan latar belakang diadakannya penelitian beserta
rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilaksanakan.
A. Latar Belakang
Pendidikan berdasarkan UU No.20 TAHUN 2003 adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mengubah perilaku manusia dari titik nol hingga
titik tertinggi pencapaian hidupnya. Unesco (dalam Aunurrahman, 2008, hlm. 5)
menjelaskan mengenai hakikat pendidikan bahwa sesungguhnya pendidikan
bertumpu pada 4 pilar yaitu ‘(1) Learning to know yang berarti belajar untuk
mengetahui, (2) Learning to do yaitu belajar untuk dapat melakukan segala
sesuatu yang dipelajari, (3) Learning to live together, learning to live others yaitu
belajar untuk dapat hidup bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain, dan
(4) Learning to be yang berarti belajar untuk menjadi apa yang ditujukan olehnya


sendiri’.
Pendidikan tidak hanya menyangkut ranah pengetahuan atau kognitif siswa,
namun juga menyangkut ranah afektif serta ranah psikomotor siswa. Ranah afektif
dan psikomotor juga merupakan hal yang krusial untuk dikembangkan dalam
dunia pendidikan.
Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, aspek afektif dan
psikomotor juga turut dikembangkan. Dalam pembelajaran berbahasa, siswa
dididik untuk dapat menguasai berbagai keterampilan berbahasa sehingga
diperoleh kemampuan yang mumpuni untuk dapat berbahasa dengan baik.
Dengan memiliki keterampilan berbahasa yang baik, siswa dapat membentuk
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

karakternya sendiri menjadi karakter yang lebih baik dan cerdas dalam menyikapi
segala hal dalam hidupnya. Keterampilan berbahasa sendiri terdiri dari empat

aspek, yakni: keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Dalam
keempat aspek keterampilan ini terdapat unsur afektif dan psikomotor yang harus
diterapkan dalam pembelajaran.
Salah satu dari keterampilan berbahasa yakni menulis. Menulis merupakan
salah satu komponen penting yang harus diajarkan di sekolah dasar. Hal itu
tersurat dalam tujuan Kurikulum 2006 yang berbunyi, “Agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut berkomunikasi secara efektif dan efisien
sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan”.
Tidak dipungkiri menulis memang menjadi suatu hal yang sulit tidak hanya
di kalangan anak-anak namun juga di kalangan para guru terutama untuk tulisan
dalam bidang akademik seperti jurnal, karya ilmiah, dan lain-lain. Kesulitan
dalam membuat tulisan biasanya terjadi karena kurang berkembangnya ide atau
gagasan dari penulis itu sendiri.
Seperti yang terjadi di kelas III di salah satu Sekolah Dasar, pada
pembelajaran menulis puisi, sebanyak 60% siswa merasa bingung untuk
mengeluarkan kata-kata. Hal ini disebabkan karena kurang berkembangnya ide
atau gagasan siswa. Berbagai hambatan yang dirasakan penulis saat melakukan
praktik pembelajaran menulis puisi di kelas III B seperti (1) siswa selalu bertanya
apa lagi yang harus dia tuangkan (2) siswa mengeluh karena tidak tahu harus
menulis apa (3) siswa merasa bosan karena menulis puisi tidak dengan

menggunakan media yang dapat menstimulus keluarnya ide, dan lain lain.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh penulis, permasalahan di atas
disebabkan oleh beberapa faktor seperti (1) kurang berkembangnya ide siswa
karena tidak ada stimulus (2) cara belajar siswa yang kurang mendukung untuk
peningkatan keterampilan menulis sehingga siswa merasa bosan. Hal tersebut
berbanding terbalik dengan kondisi belajar yang seharusnya diterapkan seperti
yang dikemukakan oleh Bruner (dalam Dahar, 2011, hlm. 79) bahwa ‘siswa-siswa
hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif…” karena dengan menjadi aktif
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

siswa dapat terstimulus untuk menemukan ide baru yang dapat membantunya
untuk meningkatkan keterampilan menulis.
Rendahnya keterampilan menulis siswa tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Kondisi demikian dapat mengakibatkan keterampilan menulis siswa tidak
berkembang sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Berdasarkan kondisi

di atas, guru harus mampu menguasai kelas sehingga siswa menjadi tertarik akan
pembelajaran menulis, banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya: mengubah
pendekatan pembelajaran yang dilakukan, menggunakan metode atau teknik yang
bervariatif, memperlihatkan media yang atraktif dan inovatif atau bahkan hanya
sekadar mengajak siswa untuk bermain sambil belajar menulis. Hal-hal tersebut
mempunyai tujuan yang sama yakni meningkatkan keterampilan menulis siswa.
dalam pembelajaran menulis sendiri banyak hal yang bisa di eksplor untuk
dijadikan sebagai bahan pembuatan tulisan, contohnya adalah menulis puisi.
Dalam membuat puisi sendiri terdapat berbagai hal yang dapat dilakukan
untuk mengawali terbentuknya keterampilan menulis puisi. Terdapat teknikteknik yang dapat dilakukan dan akan memudahkan serta menstimulus ide siswa
untuk berkata-kata. Pembelajaran menulis sastra harus dikemas dalam kegiatan
yang menarik agar siswa mengerjakannya dengan penuh kesenangan (Resmini,
2007, hlm. 145).
Dengan adanya permasalahan di atas, diperlukan sebuah solusi tindakan
yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran dengan cara menerapkan pendekatan
kooperatif sebagai upaya dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa.
Berdasarkan jurnal penelitian BASASTRA yang ditulis oleh Yenik Mujiantini,
Budhi Setiawan, dan Sri Hastuti pada tahun 2013, pembelajaran kooperatif tipe
learning together ini cukup efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis


puisi, terutama bila diaplikasikan pada pembelajaran siswa kelas rendah yang
pada umumnya masih kesulitan dalam berpikir mandiri untuk menulis puisi.
Beberapa hal yang menjadikan alasan penulis untuk menerapkan pendekatan
kooperatif tipe learning together sebagai upaya pemecahan masalah keterampilan
menulis yang terjadi pada pembelajaran menulis puisi di kelas III Sekolah Dasar
Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

diantaranya adalah mengacu dari (1) adanya sebuah teknik yang dapat menjadi
acuan untuk mengembangkan ide kreatif siswa, yakni teknik “menulis puisi
bersama” pada teknik ini siswa dituntut untuk bekerja sama menghasilkan sebuah
karya yang dapat dinikmati orang lain (Resmini, 2007, hlm. 145). Hal ini sejalan
dengan salah satu pengertian dari pendekatan kooperatif yang menuntut siswa
untuk dapat bekerja sama membentuk kelompoknya menjadi kelompok yang
terbaik, (2) terdapat media yang dapat dipakai untuk menstimulus isiswa
mengeluarkan ide-idenya , yakni media gambar. Menurut Sa’adah dalam Rina

(2010, hlm.24) gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran, bahwa gambar
adalah sebuah lukisan,ilustrasi, iklan, kartun, potret, karikatur, gambar seri, dan
gambar tunggal.
Selain itu ada beberapa kelebihan dari pendekatan kooperatif tipe learning
together diantaranya seperti, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena

selalu diberi bahan diskusi oleh guru, meningkatkan kerja sama siswa dalam
kelompok dengan prinsip belajar bersama, siswa dilatih untuk berani dan percaya
diri karena harus tampil mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, guru
tidak terlalu lelah dan sibuk karena hanya berperan sebagai motivator dan
fasilitator dalam proses belajar mengajar, siswa menjadi lebih kreatif.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis berupaya untuk melakukan
Tindakan Penelitian Kelas (PTK) yang berjudul, “Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Learning Together untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis
Puisi Siswa Kelas III Sekolah Dasar”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.


Bagaimanakah perencanaan pelaksanaan pendekatan kooperatif tipe learning
together dalam pembelajaran menulis puisi kelas III Sekolah Dasar?

Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

2.

Bagaimanakah penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe learning
together untuk meningkatkan keterampilan menulis pada pembelajaran

menulis puisi Kelas III Sekolah Dasar?
3.

Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar dalam

pembelajaran menulis puisi setelah dilakukan pendekatan kooperatif tipe
learning together ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan perubahan
hasil belajar dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas III Sekolah Dasar
dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe learning together.
Deskripsi yang dimaksud adalah :
1.

Pemaparan mengenai perencanaan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
learning together ,

2.

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe learning together, dan

3.

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi setelah dilakukan

pendekatan kooperatif tipe learning together.

D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Diharapkan pembelajaran kooperatif tipe learning together dapat dijadikan

sebagai dasar dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan dapat dijadikan
upaya bersama antara sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk memperbaiki
proses pembelajaran khususnya yang diarahkan untuk meningkatkan keterampilan
siswa dalam menulis dan berkarya sastra.
2.
a.

Manfaat Praktis
Bagi siswa kelas III Sekolah Dasar, diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan menulis puisi yang berasal dari ide-ide kreatif siswa sehingga
diperoleh peningkatan hasil belajar yang signifikan dalam pembelajaran.


Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

b.

Bagi guru Sekolah Dasar, diharapkan memperoleh solusi alternatif dalam
menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi
keberagaman proses belajar siswa di kelas.

c.

Bagi Sekolah Dasar, diharapkan dapat menambah informasi yang
bermanfaat bagi pihak sekolah dalam usaha meningkatkan keterampilan
menulis puisi siswa melalui pendekatan kooperatif tipe learning together .

d.


Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
menambah informasi dalam melakukan kegiatan penelitian yang sejenis
serta sebagai bahan rujukan tentang pengembangan pendekatan kooperatif
tipe learning together

untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi

siswa.

Arin Puspowati, 2016
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu