23002 ID analisis faktor faktor yang mempengaruhi perilaku petani dalam menentukan pembel
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
PETANI DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN KE TOKO SAPRODI
DI KABUPATEN BLORA
Sasono Kurniadi, Suprapti Supardi, Kusnandar
Magister Agribisnis Program Pascasarjana UNS
sasonokurniadi@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Lokasi penelitian terletak di toko
saprodi Kabupaten Blora. Dengan tahapan pelaksanaan, membuat kuesioner, mengumpulkan
data, cooding, analisis data, dan menyimpulkan dari hasil penelitian. Hasil penelitiannya
adalah a) Variabel pelayanan (X3) memiliki nilai tingkat signifikansi yang paling tinggi yaitu
sebesar t hitung 2,571 terhadap pembelian. b) Hasil Uji Simultan menunjukkan bahwa nilai F
hitung sebesar 129,087 sedangkan nilai F table sebesar 3,94. Dapat dikatakan bahwa Harga,
Produk, Pelayanan, Promosi dan Lokasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
pembelian (Y). c) Hasil Uji determinasi bahwa R2 adalah 0,867. Hal ini berarti 86,7% variasi
Pembelian (Y) dapat dijelaskan ke lima variabel independen Harga, Produk, Pelayanan,
Promosi dan Lokasi. Sedangkan sisanya (100%-86,7% = 13,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab
lain diluar dari variabel independen. Strategi pemasaran berdasarkan analisa SWOT yang
digunakan adalah a) SO Strategis, mengoptimalkan faktor kekuatan yang terdiri dari
pelayanan, kelengkapan produk dan variasi pilihan harga dalam strategi pemasaran untuk
memperbesar target penjualan. b) WO Strategis, meminimalkan biaya promosi dan
meningkatkan pelayanan untuk mengurangi biaya operasional. c) ST Strategis, meningkatkan
variasi dan jenis produk, meningkatkan mutu pelayanan, dan menjaga adanya variasi
tingkatan harga diberbagai pilihan produk untuk meminimalisir ancaman eksternal yaitu
adanya promosi besar-besaran oleh kompetitor, khususnya yang menggunakan strategi Multi
Level Marketing. d) WT Strategis, meningkatkan pelayanan dalam bentuk penyuluhan
lapangan secara berkala, guna menjaga loyalitas konsumen.
Kata Kunci: Perilaku, Konsumen, Pembelian
konsumen yang tidak tahu apa yang mereka
PENDAHULUAN
Memahami
kebutuhan
dan
keinginan
pelanggan tidak selalu mudah. Sebagian
pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak
inginkan dalam suatu produk (Kotler, 2009:
13).
Tantangan
yang
penyedia
dihadapi
perlengkapan
oleh
sepenuhnya mereka sadari, atau mereka
pengusaha
ke-
tidak dapat mengartikulasikan kebutuhan
butuhan pertanian tidak saja berkompetisi
ini. Terkadang mereka menggunakan kata-
dengan sesama pengusaha bisnis serupa,
kata yang membutuhkan interpretasi. Hanya
namun juga harus mampu untuk mem-
melayani kebutuhan yang dinyatakan saja
pertahankan konsumen. Diharapkan apabila
berarti tidak memberi pelanggan apa yang
konsumen menaruh sikap positif dalam
benar-benar dibutuhkannya. Karena banyak
evaluasi membeli kebutuhan perlengkapan
65
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
memberikan
Kabupaten Blora. Dari hasil penelitian ini
kepuasan. Kepuasan yang terus-menerus
diharapkan akan dalam mendalami ilmu
akan
tentang agribisnis, khususnya tentang bisnis
pertanian
tersebut
mengakibatkan
akan
pembelian
yang
berulang-ulang dan loyalitas konsumen.
Loyalitas konsumen merupakan ukuran dari
keberhasilan penjualan. Loyalitas konsumen
ritel di bidang pertanian.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
merupakan keunggulan pencapaian dari
mempengaruhi perilaku petani dalam
sebuah usaha bisnis sekaligus dapat menjadi
menentukan
sarana promosi yang paling efektif. Perilaku
Saprodi di Kabupaten Blora.
konsumen semacam ini dapat memberikan
gambaran
terhadap
memetakan
segmen
pembelian
ke
Toko
2. Mendeskripsikan strategi pemasaran
pengusaha
dalam
yang tepat dalam mengembangkan toko
pasar
sangat
Saprodi Kabupaten Blora.
dan
pelayanan,
Kotler, (2009: 166) menyatakan
melakukan promosi dan strategi bisnis
perilaku konsumen adalah studi tentang
lainnya.
bagaimana
penting
dalam
memberikan
individu,
kelompok
dan
Sementara itu toko Saprodi adalah
organisasi memilih, membeli, menggunakan
salah satu bisnis ritel di bidang pertanian.
dan bagaimana barang, jasa, ide atau
Dengan adanya cabang di setiap Kecamatan
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
di Kabupaten Blora, toko Saprodi telah
dan keinginan mereka.
dapat bersinergi dengan petani yang saling
Faktor-faktor yang mempengaruhi
menguntungkan. Di satu sisi Toko Saprodi
konsumen dalam pembelian produk:
mampu berkembang, kemudian di sisi lain
1. Harga
petani sangat terbantu dengan kelengkapan
Menurut
Kotler
(2000:518)
produk yang ada di toko tersebut. Dalam hal
menyatakan bahwa harga berperan sebagai
ini, peneliti akan melakukan penelitian di
penentu atas pemilihan pembeli, para
lima lokasi toko Saprodi. Pemilihan toko ini
konsumen
didasarkan pada luas lahan dalam skala
mendorong para pengecer untuk menurun-
kecamatan di kabupaten blora.
kan harga mereka, pengecer selanjutnya
Melihat fenomena menarik tersebut,
menekan
berbelanja
produsen
secara
untuk
hati-hati,
menurunkan
maka peneliti tertarik untuk mengkaji dan
harga. Hasilnya adalah pasar yang ditandai
menganalisis berkaitan tentang faktor-faktor
oleh diskon dan promosi besar-besaran.
yang mempengaruhi perilaku petani dalam
melakukan pembelian ke toko Saprodi di
66
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
disertakan dengan produk yang berbentuk
2. Produk
Menurut
Dharmesta
(2002:94)
fisik.
Aspek
pelayanan
semakin
hari
“Produk adalah suatu sifat yang kompleks
semakin nyata perannya, secara umum
baik diraba maupun tidak diraba, termasuk
pelayanan tersebut meliputi bagaimana
bungkus, warna, harga, prestise perusahaan
kecepatan melayani pelanggan sebelum
dan pengecer, pelayanan perusahaan dan
berbelanja dan pada saat berbelanja. Dengan
pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk
demikian
memuaskan keinginan atau kebutuhannya”.
mencoba sedemikian rupa agar pelayanan
Menurut
Lupiyoadi
(2001:
58)
usaha
eceran
harus
yang dirasakan pelanggan meningkat serta
“Produk adalah keseluruhan konsep objek
sesuai dengan kehendak pelanggan.
atau proses yang memberikan jumlah
4. Promosi
sejumlah
nilai
atau
manfaat
mampu
Menurut
kepada
Tjiptono
“Dalam
diuraikan bahwa pada dasarnya konsumen
memperkenalkan produk dan menyakinkan
membeli sekumpulan sifat fisik dan kimia
serta meningkatkan kembali manfaat produk
sebagai alat pemuas kebutuhan. Setiap
kepada
kombinasi
tersebut
harapan mereka tergerak hatinya dan secara
merupakan produk yang tersendiri, sebab
suka rela membeli produk”. Maka dari itu
setiap
promosi sebagai suatu faktor penentu
sifat-sifat
kombinasi
akan
memberikan
para
pembeli
suatu
62),
konsumen”. Dari pendapat di atas dapat
dari
pemasaran
(2005:
kegiatan
sasaran
dengan
kepuasan yang berbeda-beda.
keberhasilan dalam pemasaran. Kegiatan
3. Pelayanan
tersebut dapat dilakukan secara langsung
(2000:427),
oleh pejabat teras perusahaan atau petugas
pelayanan pelanggan adalah: “Service is
khusus yaitu wiraniaga. Perusahaan saling
any act or performance that one party can
menggunakan teknik promosi penjualan
be offer to another that is essentially
seperti pameran dan peragaan sebagai
intangible
the
bagian dari promotion mix untuk barang
ownership of anything it’s production may
konsumsi adalah penjualan, yang terdiri dari
not be head a physical product”.
alat-alat promosi yang beraneka ragam
Menurut
and
Kotler
doesn’t
resul
in
Pelayanan adalah setiap tindakan
dirancang untuk merangsang respon pasar
atau keterampilan yang dapat ditawarkan
secara lebih cepat dan lebih kuat.
oleh apapun juga yang pada dasarnya tidak
5. Lokasi
berwujud
kepemilikan
dan
tidak
sesuatu,
menyebabkan
pelayanan
dapat
Menurut
pemilihan
lokasi
Amir
(2004:
memang
189),
merupakan
67
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
keputusan strategis dalam usaha eceran.
H2 :Terdapat strategi pemasaran yang tepat
Lokasi yang benar atau salah adalah dari
dalam mengembangkan toko Saprodi
kesuksesan atau kegagalan usaha eceran,
di Kabupaten Blora.
diperlukan pengamatan yang menyeluruh
dan
mendalam
mengenai
kestrategisan
METODE PENELITIAN
lokasi. Kedekatan dengan pasar sasaran dan
Tempat dan Waktu
keamanan lokasi agar penentuan lokasi
Penelitian ini dilakukan di Toko Saprodi
tidak keliru.
yang ada di Kabupaten Blora. Peneliti
Menurut Kurtz (2008,45), SWOT
memilih 5 kecamatan antara lain: 1)
suatu alat perencanaan
Kunduran, 2) Kedungtuban, 3) Todanan, 4)
strategik yang penting untuk membantu
Ngawen, 5) Blora. Alasan pemilihan lokasi
perencana untuk membandingkan kekuatan
tersebut dikarenakan banyaknya petani yang
dan kelemahan internal organisasi dengan
berkunjung di Toko Saprodi tersebut. Toko
kesempatan dan ancaman dari eksternal.
Saprodi yang digunakan sebagai tempat
analisis adalah
Menurut Robert W.Duncan (2007,
penelitian adalah: UD. Sumber Tani Rejeki
142), menganalisa lingkungan internal dan
di Kecamatan Ngawen, UD. Seger Tani di
eksternal merupakan hal penting dalam
Kecamatan Blora, UD. Tani Mulyo di
proses perencanaan strategi. Faktor-faktor
Kecamatan Kunduran, UD. Mitra Tani di
lingkungan internal didalam perusahaan
Kecamatan Kedungtuban, dan UD. Sumber
biasanya
Barokah di Kecamatan Todanan.
dapat
digolongkan
sebagai
Strength (S) atau Weakness (W), dan
lingkungan
eksternal
perusahaan
dapat
Jenis Penelitian
diklasifikasikan sebagai Opportunities (O)
Jenis penelitian yang digunakan adalah
atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif
ini disebut sebagai analisis SWOT.
dapat diartikan sebagai metode penelitian
Adapun hipotesis pada penelitian ini
:Terdapat
perilaku
digunakan
untuk
meneliti
pada
populasi atau sample tertentu, pengumpulan
adalah:
H1
yang
pengaruh
petani
pelayanan,
menentukan
faktor-faktor
(Harga,
produk,
promosi,
pembelian
lokasi)
ke
toko
data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat statistik, dengan tujuan
untuk
menguji
hipotesis
yang
telah
ditetapkan.
Saprodi di Kabupaten Blora.
68
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
Populasi dan Sampel
Teknik Analisis Data
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
Uji Validitas dan Reabilitas Data
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
Gozhali,
(2009:
45)
Reabilitas
kualitas dan karakteristik tertentu yang
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
yang merupakan indikator dari variable atau
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable
2008: 80). Populasi dalam penelitian ini
atau handal jika jawaban seseorang terhadap
adalah orang yang berkunjung ke toko
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
Saprodi. Pada penelitian ini populasinya
waktu kewaktu. Salah satu uji reliabilitas
diambil dari 5 (lima) Toko Saprodi yang
data adalah dengan menggunakan one Shot
ada di Kabupaten Blora. Pemilihan lokasi
yaitu uji statistik Cronbach Alpha . Suatu
toko diambil toko terbesar yang ada di lima
konstruk atau variable dikatakan reliable
Kecamatan
jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
yang
memiliki
pengunjung
terbanyak. Dari data 5 toko tersebut, rata-
0,60.
rata pengunjung setiap bulannya sebanyak
Gozhali, (2009: 49) Uji Validitas
7348. Data ini diambil 3 bulan terakhir dari
digunakan untuk mengukur sah atau valid
bulan April 2011- Juni 2011.
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan
valid
jika
pertanyaan
pada
Teknik Pengumpulan Data
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu
Peneliti menggunakan kuesioner sebagai
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
alat untuk mengumpulkan data. Sugiyono
Setelah data terkumpul kemudian diolah
(2008:
kuesioner
menggunakan program SPSS 15.0 jika hasil
adalah teknik pengumpulan data yang
t hitung > t table maka Ho dapat ditolak
dilakukan dengan cara memberi seperangkat
atau r memang berkorelasi positif atau
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
indikator adalah valid. Tingkat kesalahan
responden
yang digunakan adalah 5% (0,05)
142)
mendefinisikan
untuk
dijawabnya.
Dengan
menggunakan kuesioner ini, peneliti dapat
Uji Statistik Regresi Linier Berganda
mengetahui ukuran dari masing-masing
variabel yang digunakan dalam penelitian.
Regresi digunakan untuk mengetahui
nilai
rata-rata
perubahan
pada
variabel-variabel independen terhadap nilai
pada variable dependen. Rumus yang
digunakan
untuk
menghitung
dalam
Persamaan Regresi adalah sebagai berikut:
69
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
Y = a + b 1 X1 + b 2 X2 + b 3 X3
+
b4X4 + b5X5+ e
data. Uji normalitas dilakukan dengan
(Setiaji, 2008: 23)
menggunakan Normal Probality Plot, yaitu
Keterangan:
observasi atau pengamatan diplot ber-
Y=Perilaku petani untuk berkunjung ke
pasangan
Toko Saprodi
diharapkan. Nilai data yang teramati diplot
a = konstanta
pada sumbu horisontal, sementara nilai
b1= koefisienregresi X1 terhadap Y
standar yang diharapkan diplot pada sumbu
b2= koefisienregresi X2 terhadap Y
vertikal.
b3= koefisienregresi X3terhadap Y
probability
b4= koefisienregresi X4 terhadap Y
mempresentasikan
b5= koefisienregresi X5terhadap Y
data, yakni pada titik-titik yang pada sumbu
X1= Harga
horisontal maupun vertikalnya sama-sama
X2= kelengkapan produk
menunjukkan nilai standar yang diharapkan.
X3= pelayanan penjaga toko
Apabila distribusi data suatu variabel adalah
X4= program promosi
normal, maka plotting nilai data yang
X5= lokasi
teramati dengan pasangan nilai standar yang
e= standart error
diharapkannya akan berada di sekitar garis
Uji KetetapanModel
lurus ini (Utomo, 2009: 135).
Uji F yaitu uji statistik yang
digunakan
untuk
Garis
nilai
lurus
plot
standar
pada
adalah
normal
garis
normalitas
yang
yang
distribusi
Uji Heteroskedastisitas
kebenaran
Adalah uji yang digunakan untuk
hipotesis yang disusun dalam penelitian. Uji
menyelidiki varian yang konstan, yaitu
F adalah perbandingan perbandingan antara
rentangan e kurang lebih sama (Setiaji,
variasi
yang dapat
2008: 57). Uji heteroskedastisitas dilakukan
variabel-variabel
dengan Uji Langrang Multiplier (LM) test,
independen yang digunakan dalam model
yaitu dengan membandingkan nilai R2 x N
dibanding dengan variabel-variabel lainnya
dengan nilai Chi Square dari tabel sebesar
di luar model.
7,815 (α=5%).
variabel
dijelaskan
mengecek
dengan
dependen
oleh
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Adalah uji yang digunakan untuk
Pengujiannya
adalah
sebagai
berikut:
Jika R2 x N > 7,815 maka standart error
menyelidiki seberapa jauh data bergeser
mengalami heteroskedastisitas.
dari normal secara lebih akurat derajat
Jika R2 x N < 7,815 maka standart error
kenormalan atau ketidaknormalan distribusi
tidak mengalami heteroskedastisitas.
70
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
Heteroskedastisitas terjadi karena
Uji Multikolinearitas
sampel yang kurang homogen. Diharapkan
Adalah uji yang digunakan untuk
nilai dari R2 x N < 7,815 sehingga data yang
mengetahui adanya korelasi yang sempurna
digunakan
atau pasti diantara satu atau lebih variabel
tidak
mengalami
heteros-
kedastisitas.
independen dalam model (Utomo, 2009:
Uji Otokorelasi
161). Jika diantara variabel independen ada
Adalah uji yang digunakan untuk
yang memiliki korelasi tinggi maka hal
mengetahui adanya trend di dalam variabel
tersebut mengindikasikan adanya problem
dependen sehingga mengakibatkan e juga
multikorelasional. Misalnya jika diantara
mengalami
mengaburkan
variabel independen X1 dengan X2 terjadi
independen.
multikorelasional, maka keduanya saling
pengaruh
Otokorelasi
trend
dari
dan
variabel
sendiri
bermakna
adanya
korelasi data yang diurutkan dengan order
mewakili dalam mempengaruhi variabel
dependen Y.
waktu (dalam data time series) atau antar
tempat (dalam data cross section). Uji
HASIL DAN PEMBAHASAN
otokorelasi dilakukan dengan Uji Durbin
PENELITIAN
Watson (DW) (Setiaji, 2008: 69).
Berdasarkan
Pengujiannya
adalah
sebagai
analisis
data
dan
hasil
penelitian yang telah dijelaskan di atas
berikut:
bahwa dari kelima aspek yang merupakan
Jika 1,5
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
PETANI DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN KE TOKO SAPRODI
DI KABUPATEN BLORA
Sasono Kurniadi, Suprapti Supardi, Kusnandar
Magister Agribisnis Program Pascasarjana UNS
sasonokurniadi@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Lokasi penelitian terletak di toko
saprodi Kabupaten Blora. Dengan tahapan pelaksanaan, membuat kuesioner, mengumpulkan
data, cooding, analisis data, dan menyimpulkan dari hasil penelitian. Hasil penelitiannya
adalah a) Variabel pelayanan (X3) memiliki nilai tingkat signifikansi yang paling tinggi yaitu
sebesar t hitung 2,571 terhadap pembelian. b) Hasil Uji Simultan menunjukkan bahwa nilai F
hitung sebesar 129,087 sedangkan nilai F table sebesar 3,94. Dapat dikatakan bahwa Harga,
Produk, Pelayanan, Promosi dan Lokasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
pembelian (Y). c) Hasil Uji determinasi bahwa R2 adalah 0,867. Hal ini berarti 86,7% variasi
Pembelian (Y) dapat dijelaskan ke lima variabel independen Harga, Produk, Pelayanan,
Promosi dan Lokasi. Sedangkan sisanya (100%-86,7% = 13,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab
lain diluar dari variabel independen. Strategi pemasaran berdasarkan analisa SWOT yang
digunakan adalah a) SO Strategis, mengoptimalkan faktor kekuatan yang terdiri dari
pelayanan, kelengkapan produk dan variasi pilihan harga dalam strategi pemasaran untuk
memperbesar target penjualan. b) WO Strategis, meminimalkan biaya promosi dan
meningkatkan pelayanan untuk mengurangi biaya operasional. c) ST Strategis, meningkatkan
variasi dan jenis produk, meningkatkan mutu pelayanan, dan menjaga adanya variasi
tingkatan harga diberbagai pilihan produk untuk meminimalisir ancaman eksternal yaitu
adanya promosi besar-besaran oleh kompetitor, khususnya yang menggunakan strategi Multi
Level Marketing. d) WT Strategis, meningkatkan pelayanan dalam bentuk penyuluhan
lapangan secara berkala, guna menjaga loyalitas konsumen.
Kata Kunci: Perilaku, Konsumen, Pembelian
konsumen yang tidak tahu apa yang mereka
PENDAHULUAN
Memahami
kebutuhan
dan
keinginan
pelanggan tidak selalu mudah. Sebagian
pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak
inginkan dalam suatu produk (Kotler, 2009:
13).
Tantangan
yang
penyedia
dihadapi
perlengkapan
oleh
sepenuhnya mereka sadari, atau mereka
pengusaha
ke-
tidak dapat mengartikulasikan kebutuhan
butuhan pertanian tidak saja berkompetisi
ini. Terkadang mereka menggunakan kata-
dengan sesama pengusaha bisnis serupa,
kata yang membutuhkan interpretasi. Hanya
namun juga harus mampu untuk mem-
melayani kebutuhan yang dinyatakan saja
pertahankan konsumen. Diharapkan apabila
berarti tidak memberi pelanggan apa yang
konsumen menaruh sikap positif dalam
benar-benar dibutuhkannya. Karena banyak
evaluasi membeli kebutuhan perlengkapan
65
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
memberikan
Kabupaten Blora. Dari hasil penelitian ini
kepuasan. Kepuasan yang terus-menerus
diharapkan akan dalam mendalami ilmu
akan
tentang agribisnis, khususnya tentang bisnis
pertanian
tersebut
mengakibatkan
akan
pembelian
yang
berulang-ulang dan loyalitas konsumen.
Loyalitas konsumen merupakan ukuran dari
keberhasilan penjualan. Loyalitas konsumen
ritel di bidang pertanian.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
merupakan keunggulan pencapaian dari
mempengaruhi perilaku petani dalam
sebuah usaha bisnis sekaligus dapat menjadi
menentukan
sarana promosi yang paling efektif. Perilaku
Saprodi di Kabupaten Blora.
konsumen semacam ini dapat memberikan
gambaran
terhadap
memetakan
segmen
pembelian
ke
Toko
2. Mendeskripsikan strategi pemasaran
pengusaha
dalam
yang tepat dalam mengembangkan toko
pasar
sangat
Saprodi Kabupaten Blora.
dan
pelayanan,
Kotler, (2009: 166) menyatakan
melakukan promosi dan strategi bisnis
perilaku konsumen adalah studi tentang
lainnya.
bagaimana
penting
dalam
memberikan
individu,
kelompok
dan
Sementara itu toko Saprodi adalah
organisasi memilih, membeli, menggunakan
salah satu bisnis ritel di bidang pertanian.
dan bagaimana barang, jasa, ide atau
Dengan adanya cabang di setiap Kecamatan
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
di Kabupaten Blora, toko Saprodi telah
dan keinginan mereka.
dapat bersinergi dengan petani yang saling
Faktor-faktor yang mempengaruhi
menguntungkan. Di satu sisi Toko Saprodi
konsumen dalam pembelian produk:
mampu berkembang, kemudian di sisi lain
1. Harga
petani sangat terbantu dengan kelengkapan
Menurut
Kotler
(2000:518)
produk yang ada di toko tersebut. Dalam hal
menyatakan bahwa harga berperan sebagai
ini, peneliti akan melakukan penelitian di
penentu atas pemilihan pembeli, para
lima lokasi toko Saprodi. Pemilihan toko ini
konsumen
didasarkan pada luas lahan dalam skala
mendorong para pengecer untuk menurun-
kecamatan di kabupaten blora.
kan harga mereka, pengecer selanjutnya
Melihat fenomena menarik tersebut,
menekan
berbelanja
produsen
secara
untuk
hati-hati,
menurunkan
maka peneliti tertarik untuk mengkaji dan
harga. Hasilnya adalah pasar yang ditandai
menganalisis berkaitan tentang faktor-faktor
oleh diskon dan promosi besar-besaran.
yang mempengaruhi perilaku petani dalam
melakukan pembelian ke toko Saprodi di
66
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
disertakan dengan produk yang berbentuk
2. Produk
Menurut
Dharmesta
(2002:94)
fisik.
Aspek
pelayanan
semakin
hari
“Produk adalah suatu sifat yang kompleks
semakin nyata perannya, secara umum
baik diraba maupun tidak diraba, termasuk
pelayanan tersebut meliputi bagaimana
bungkus, warna, harga, prestise perusahaan
kecepatan melayani pelanggan sebelum
dan pengecer, pelayanan perusahaan dan
berbelanja dan pada saat berbelanja. Dengan
pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk
demikian
memuaskan keinginan atau kebutuhannya”.
mencoba sedemikian rupa agar pelayanan
Menurut
Lupiyoadi
(2001:
58)
usaha
eceran
harus
yang dirasakan pelanggan meningkat serta
“Produk adalah keseluruhan konsep objek
sesuai dengan kehendak pelanggan.
atau proses yang memberikan jumlah
4. Promosi
sejumlah
nilai
atau
manfaat
mampu
Menurut
kepada
Tjiptono
“Dalam
diuraikan bahwa pada dasarnya konsumen
memperkenalkan produk dan menyakinkan
membeli sekumpulan sifat fisik dan kimia
serta meningkatkan kembali manfaat produk
sebagai alat pemuas kebutuhan. Setiap
kepada
kombinasi
tersebut
harapan mereka tergerak hatinya dan secara
merupakan produk yang tersendiri, sebab
suka rela membeli produk”. Maka dari itu
setiap
promosi sebagai suatu faktor penentu
sifat-sifat
kombinasi
akan
memberikan
para
pembeli
suatu
62),
konsumen”. Dari pendapat di atas dapat
dari
pemasaran
(2005:
kegiatan
sasaran
dengan
kepuasan yang berbeda-beda.
keberhasilan dalam pemasaran. Kegiatan
3. Pelayanan
tersebut dapat dilakukan secara langsung
(2000:427),
oleh pejabat teras perusahaan atau petugas
pelayanan pelanggan adalah: “Service is
khusus yaitu wiraniaga. Perusahaan saling
any act or performance that one party can
menggunakan teknik promosi penjualan
be offer to another that is essentially
seperti pameran dan peragaan sebagai
intangible
the
bagian dari promotion mix untuk barang
ownership of anything it’s production may
konsumsi adalah penjualan, yang terdiri dari
not be head a physical product”.
alat-alat promosi yang beraneka ragam
Menurut
and
Kotler
doesn’t
resul
in
Pelayanan adalah setiap tindakan
dirancang untuk merangsang respon pasar
atau keterampilan yang dapat ditawarkan
secara lebih cepat dan lebih kuat.
oleh apapun juga yang pada dasarnya tidak
5. Lokasi
berwujud
kepemilikan
dan
tidak
sesuatu,
menyebabkan
pelayanan
dapat
Menurut
pemilihan
lokasi
Amir
(2004:
memang
189),
merupakan
67
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
keputusan strategis dalam usaha eceran.
H2 :Terdapat strategi pemasaran yang tepat
Lokasi yang benar atau salah adalah dari
dalam mengembangkan toko Saprodi
kesuksesan atau kegagalan usaha eceran,
di Kabupaten Blora.
diperlukan pengamatan yang menyeluruh
dan
mendalam
mengenai
kestrategisan
METODE PENELITIAN
lokasi. Kedekatan dengan pasar sasaran dan
Tempat dan Waktu
keamanan lokasi agar penentuan lokasi
Penelitian ini dilakukan di Toko Saprodi
tidak keliru.
yang ada di Kabupaten Blora. Peneliti
Menurut Kurtz (2008,45), SWOT
memilih 5 kecamatan antara lain: 1)
suatu alat perencanaan
Kunduran, 2) Kedungtuban, 3) Todanan, 4)
strategik yang penting untuk membantu
Ngawen, 5) Blora. Alasan pemilihan lokasi
perencana untuk membandingkan kekuatan
tersebut dikarenakan banyaknya petani yang
dan kelemahan internal organisasi dengan
berkunjung di Toko Saprodi tersebut. Toko
kesempatan dan ancaman dari eksternal.
Saprodi yang digunakan sebagai tempat
analisis adalah
Menurut Robert W.Duncan (2007,
penelitian adalah: UD. Sumber Tani Rejeki
142), menganalisa lingkungan internal dan
di Kecamatan Ngawen, UD. Seger Tani di
eksternal merupakan hal penting dalam
Kecamatan Blora, UD. Tani Mulyo di
proses perencanaan strategi. Faktor-faktor
Kecamatan Kunduran, UD. Mitra Tani di
lingkungan internal didalam perusahaan
Kecamatan Kedungtuban, dan UD. Sumber
biasanya
Barokah di Kecamatan Todanan.
dapat
digolongkan
sebagai
Strength (S) atau Weakness (W), dan
lingkungan
eksternal
perusahaan
dapat
Jenis Penelitian
diklasifikasikan sebagai Opportunities (O)
Jenis penelitian yang digunakan adalah
atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif
ini disebut sebagai analisis SWOT.
dapat diartikan sebagai metode penelitian
Adapun hipotesis pada penelitian ini
:Terdapat
perilaku
digunakan
untuk
meneliti
pada
populasi atau sample tertentu, pengumpulan
adalah:
H1
yang
pengaruh
petani
pelayanan,
menentukan
faktor-faktor
(Harga,
produk,
promosi,
pembelian
lokasi)
ke
toko
data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat statistik, dengan tujuan
untuk
menguji
hipotesis
yang
telah
ditetapkan.
Saprodi di Kabupaten Blora.
68
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
Populasi dan Sampel
Teknik Analisis Data
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
Uji Validitas dan Reabilitas Data
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
Gozhali,
(2009:
45)
Reabilitas
kualitas dan karakteristik tertentu yang
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
yang merupakan indikator dari variable atau
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable
2008: 80). Populasi dalam penelitian ini
atau handal jika jawaban seseorang terhadap
adalah orang yang berkunjung ke toko
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
Saprodi. Pada penelitian ini populasinya
waktu kewaktu. Salah satu uji reliabilitas
diambil dari 5 (lima) Toko Saprodi yang
data adalah dengan menggunakan one Shot
ada di Kabupaten Blora. Pemilihan lokasi
yaitu uji statistik Cronbach Alpha . Suatu
toko diambil toko terbesar yang ada di lima
konstruk atau variable dikatakan reliable
Kecamatan
jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
yang
memiliki
pengunjung
terbanyak. Dari data 5 toko tersebut, rata-
0,60.
rata pengunjung setiap bulannya sebanyak
Gozhali, (2009: 49) Uji Validitas
7348. Data ini diambil 3 bulan terakhir dari
digunakan untuk mengukur sah atau valid
bulan April 2011- Juni 2011.
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan
valid
jika
pertanyaan
pada
Teknik Pengumpulan Data
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu
Peneliti menggunakan kuesioner sebagai
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
alat untuk mengumpulkan data. Sugiyono
Setelah data terkumpul kemudian diolah
(2008:
kuesioner
menggunakan program SPSS 15.0 jika hasil
adalah teknik pengumpulan data yang
t hitung > t table maka Ho dapat ditolak
dilakukan dengan cara memberi seperangkat
atau r memang berkorelasi positif atau
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
indikator adalah valid. Tingkat kesalahan
responden
yang digunakan adalah 5% (0,05)
142)
mendefinisikan
untuk
dijawabnya.
Dengan
menggunakan kuesioner ini, peneliti dapat
Uji Statistik Regresi Linier Berganda
mengetahui ukuran dari masing-masing
variabel yang digunakan dalam penelitian.
Regresi digunakan untuk mengetahui
nilai
rata-rata
perubahan
pada
variabel-variabel independen terhadap nilai
pada variable dependen. Rumus yang
digunakan
untuk
menghitung
dalam
Persamaan Regresi adalah sebagai berikut:
69
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
Y = a + b 1 X1 + b 2 X2 + b 3 X3
+
b4X4 + b5X5+ e
data. Uji normalitas dilakukan dengan
(Setiaji, 2008: 23)
menggunakan Normal Probality Plot, yaitu
Keterangan:
observasi atau pengamatan diplot ber-
Y=Perilaku petani untuk berkunjung ke
pasangan
Toko Saprodi
diharapkan. Nilai data yang teramati diplot
a = konstanta
pada sumbu horisontal, sementara nilai
b1= koefisienregresi X1 terhadap Y
standar yang diharapkan diplot pada sumbu
b2= koefisienregresi X2 terhadap Y
vertikal.
b3= koefisienregresi X3terhadap Y
probability
b4= koefisienregresi X4 terhadap Y
mempresentasikan
b5= koefisienregresi X5terhadap Y
data, yakni pada titik-titik yang pada sumbu
X1= Harga
horisontal maupun vertikalnya sama-sama
X2= kelengkapan produk
menunjukkan nilai standar yang diharapkan.
X3= pelayanan penjaga toko
Apabila distribusi data suatu variabel adalah
X4= program promosi
normal, maka plotting nilai data yang
X5= lokasi
teramati dengan pasangan nilai standar yang
e= standart error
diharapkannya akan berada di sekitar garis
Uji KetetapanModel
lurus ini (Utomo, 2009: 135).
Uji F yaitu uji statistik yang
digunakan
untuk
Garis
nilai
lurus
plot
standar
pada
adalah
normal
garis
normalitas
yang
yang
distribusi
Uji Heteroskedastisitas
kebenaran
Adalah uji yang digunakan untuk
hipotesis yang disusun dalam penelitian. Uji
menyelidiki varian yang konstan, yaitu
F adalah perbandingan perbandingan antara
rentangan e kurang lebih sama (Setiaji,
variasi
yang dapat
2008: 57). Uji heteroskedastisitas dilakukan
variabel-variabel
dengan Uji Langrang Multiplier (LM) test,
independen yang digunakan dalam model
yaitu dengan membandingkan nilai R2 x N
dibanding dengan variabel-variabel lainnya
dengan nilai Chi Square dari tabel sebesar
di luar model.
7,815 (α=5%).
variabel
dijelaskan
mengecek
dengan
dependen
oleh
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Adalah uji yang digunakan untuk
Pengujiannya
adalah
sebagai
berikut:
Jika R2 x N > 7,815 maka standart error
menyelidiki seberapa jauh data bergeser
mengalami heteroskedastisitas.
dari normal secara lebih akurat derajat
Jika R2 x N < 7,815 maka standart error
kenormalan atau ketidaknormalan distribusi
tidak mengalami heteroskedastisitas.
70
Agribusiness Review
ISSN.2354-8320
Vol 1, No 1 (Desember 2013), hal 65-77
Heteroskedastisitas terjadi karena
Uji Multikolinearitas
sampel yang kurang homogen. Diharapkan
Adalah uji yang digunakan untuk
nilai dari R2 x N < 7,815 sehingga data yang
mengetahui adanya korelasi yang sempurna
digunakan
atau pasti diantara satu atau lebih variabel
tidak
mengalami
heteros-
kedastisitas.
independen dalam model (Utomo, 2009:
Uji Otokorelasi
161). Jika diantara variabel independen ada
Adalah uji yang digunakan untuk
yang memiliki korelasi tinggi maka hal
mengetahui adanya trend di dalam variabel
tersebut mengindikasikan adanya problem
dependen sehingga mengakibatkan e juga
multikorelasional. Misalnya jika diantara
mengalami
mengaburkan
variabel independen X1 dengan X2 terjadi
independen.
multikorelasional, maka keduanya saling
pengaruh
Otokorelasi
trend
dari
dan
variabel
sendiri
bermakna
adanya
korelasi data yang diurutkan dengan order
mewakili dalam mempengaruhi variabel
dependen Y.
waktu (dalam data time series) atau antar
tempat (dalam data cross section). Uji
HASIL DAN PEMBAHASAN
otokorelasi dilakukan dengan Uji Durbin
PENELITIAN
Watson (DW) (Setiaji, 2008: 69).
Berdasarkan
Pengujiannya
adalah
sebagai
analisis
data
dan
hasil
penelitian yang telah dijelaskan di atas
berikut:
bahwa dari kelima aspek yang merupakan
Jika 1,5