Produk Hukum Terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 95/KMK.03/1998
TENTANG
TATACARA PENGGUNAAN
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang
Jenis dan Penyetoran PNBP, dipandang perlu mengatur tatacara Penggunaan Penerimaan
Negara Bukan Pajak di pendidikan tinggi dengan Keputusan Menteri Keuangan;
Mengingat : (1) Indische Comptabiliteits Wet (Staatblad 1925 Nomor 448) sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3687);
(3) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi;
(4) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan
Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 57 dan Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 3694);
(5) Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara sebagaimana diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 8

Tahun 1997;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG
TATACARA PENGGUNAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI.
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Penerimaan Pendidikan adalah penerimaan yang diperoleh Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) dari penyelenggaraan kegiatan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan
Negara Bukan Pajak;
2. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah unit pelaksana pendidikan Departemen/Lembaga
Non Departemen berupa Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik, Akademi;
3. Daftar Isian Kegiatan Suplemen (DIKS) adalah dokumen yang memuat kegiatankegiatan yang dibiayai dari penerimaan pendidikan PTN yang bersangkutan.
Pasal 2
(1) Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dapat digunakan oleh PTN
dituangkan dalam DIKS.

(2) Dana PNBP yang dituangkan dalam DIKS digunakan untuk membiayai kegiatan
pendidikan tinggi di PTN.

(3) DIKS PTN memuat target PNBP dan rincian rencana penggunaan yang disusun oleh
PTN berdasarkan pembahasan dan pengesahan Senat PTN.
(4) Rincian perhitungan DIKS PTN yang telah disahkan senat PTN disampaikan kepada
Menteri Keuangan cp. Direktur Jenderal anggaran dan Direktur Jenderal Lembaga
Keuangan untuk ditetapkan.
(5) DIKS PTN yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal
Anggaran berlaku sebagai Surat Keputusan Otorisasi (SKO), dan selanjutnya
disampaikan kepada :
a. Badan Pemeriksa Keuangan;
b. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP);
c. Departemen/Lembaga Non Departemen bersangkutan;
d. Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan;
e. Badan akuntansi Keuangan Negara;
f. Perguruan Tinggi Negeri bersangkutan;
g. Pusat pengolahan Data dan Informasi Anggaran (PPDIA);
h. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran;
j. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara setempat atau yang berikutnya.
(6) Masa berlakunya DIKS adalah 1 April s/d 31 Maret tahun berikutnya.
Pasal 3
(1) Setiap awal tahun anggaran Menteri/Ketua Lembaga menetapkan Bendaharawan

Penerima PNBP dan atasan langsung Bendaharawan Penerima PNBP serta
Bendaharawan Pengguna PNBPdan atasan langsung Bendaharawan Pengguna PNBP
yang bertanggungjawab untuk menatausahakan penggunaan PNBP.
(2) Bendaharawan Pengguna PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
diperkenankan dirangkap oleh Bendaharawan Penerima PNBP.
(3) Bendaharawan Penerima dan Bendaharawan Pengguna PNBP menyampaikan laporan
pertanggungjawaban sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 4
DIKS dibebankan pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (Bagian Anggaran
16) sedangkan pengguna dana adalah Departemen/Lembaga Non Departemen.
Pasal 5
(1) Penerimaan pendidikan pada dasarnya disetor ke rekening Kas Negara
(2) Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara membukukan Penerimaan Pendidikan
atas laporan Penerima Pendidikan yang disampaikan oleh Pimpinan PTN setiap bulan.
Pasal 6

(1) Pengguna dana PNBP dilakukan sesuai dengan rincian yang telah ditetapkan dalam
DIKS serta berpedoman pada ketentuan pelaksanaan APBN.
(2) Pimpinan Perguruan Tinggi mempertanggungjawabkan penggunaan dana PNBP setiap
bulan dengan mengajukan Surat Permintaan Pengesahan (SPP) kepada KPKN setempat

dan melampirkan Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB).
(3) Sisa dana yang tidak digunakan sampai akhir tahun anggaran disetor seluruhnya ke
rekening Kas Negara dan dapat dipergunakan untuk pembiayaan PTN tahun anggaran
berikutnya.
(4) Kegiatan yang belum dilaksanakan/diselesaiakan dalam tahun anggaran yang
bersangkutan dapat dicantumkan pada DIKS tahun anggaran berikutnya.
Pasal 7
(1) Perubahan atau pergeseran biaya dari belanja pegawai ke belanja non pegawai tidak
diperkenankan.
(2) Perubahan/pergeseran biaya antara Mata anggaran Pengeluaran (MAK) dalam satu jenis
belanja DIKS diputuskan oleh atasan Langsung/Pimpinan instansi bersangkutan.
(3) Perubahan/pergeseran biaya dalam satu DIKS selain yang diatur sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 8
(1) Pimpinan PTN bertanggungjawab atas penatausahaan penggunaan dana yang
diselenggarakan pada PTN yang sersangkutan.
(2) Bukti-bukti pengeluaran sah atas penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak wajib
disimpan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Dalam hal bukti-bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibutuhkan oleh pejabat
yang berwenang dalam rangka pencocokan data, pengwasan dan pemeriksaan, PTN

harus dapat memberikan bukti-bukti yang diperlukan.
(4) Untuk keperluan pemeriksaan akuntabilitas Pimpinan PTN bertanggungjawab terhadap
Instansi yang berwenang dalam rangka pengawasan dan pemeriksaan.
Pasal 9
Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan keputusan ini diatur bersama-sama atau secara sendirisendiri oleh Direktur Jenderal Anggaran dan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan.
Pasal 10
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 april 1998 sampai dengan 31 Maret 1999.
Salinan Kepututusan ini disampaikan kepada Yth :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Para Menteri/Ketua Lembaga Non Departemen;
Para Inspektur Jenderal Departemen/Lembaga Non Departemen;

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
Direktur Jenderal Anggran;
Direktur Jenderal Lembaga Keuangan;
Kepala Badan akuntansi Keuangan Negara;
Para Direktur pada Direkturat Jenderal Anggaran;
Kepala Pusat Pengolahan Data dan Informasi Anggaran;
Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran;

10.Para Kepala Kantor Tata Usaha Anggaran;
11.Para Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Februari 1998
Menteri Keuangan
Mar'ie Muhammad