s geo 0705517 chapter v

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Wilayah Tegallega merupakan kawasan perkotaan yang mengalami
perubahan fisik yang cepat, seperti halnya kawasan utama perkotaan. Wilayah
Tegallega mengalami pertumbuhan kepadatan bangunan yang cepat, khususnya
industri. Untuk memantau keberadaan bangunan industri, digunakan data dari
penginderaan jauh Citra Quickbird.
Citra Quickbird digunakan dalam penelitian ini karena resolusi spasial 0,6
meter, citra quickbird dapat menunjang dalam mengekstrak data kepadatan
bangunan industri, selain mengekstrak data kepadatan bangunan, citra Quickbird
juga dapat digunakan dalam mengevaluasi kesesuaian lokasi industri di Wilayah
Tegallega dengan Rencana Tata Ruang Kota Bandung. Berdasarkan hasil
penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan berdasarkan rumusan masalah yang
diambil sebagai berikut :
1. Hasil Uji Ketelitian citra Quickbird dalam meninterpretasi data bangunan
industri didapatkan hasil akurasi yaitu sebesar 98,2%, yang artinya data
sangat akurat.
2. Hasil evaluasi kesesuaian lokasi antara lokasi industri di Wilayah Tegallega
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Tegallega adalah menyimpang dari

ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Terbukti dari 114 bangunan
industri, hanya 35% atau sekitar 40 bangunan yang berada sesuai ketentuan

Afrizal Fadhilah,2013

Pemanfaatan Citra Quickbird Untuk Evaluasi Kesesuaian Antara Lokasi Industri Dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Tegallega
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rencana Tata Ruang Wilayah. Sisanya sebanyak 65% atau sekitar 74
bangunan menempati lahan yang tidak seharusnya seperti lahan untuk
kawasan Ruang Terbuka Hijau atau lahan untuk kawasan permukiman

B. Rekomendasi
Setelah menganalisis dari hasil penelitian, maka ada beberapa pendapat
yang mungkin bisa dipertimbangkan, yaitu :
1. Data kepadatan bangunan industri dapat diekstrak dari Citra Quickbird,
dengan demikian akan memudahkan pihak terkait dalam halnya Dinas Tata
Ruang Kota dalam memantau perkembangan bangunan industri yang akan
ditempatkan. Sehingga tidak ada penyimpangan dari rencana semula

membangun sebuah wilayah berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang
ada.
2. Perlunya peningkatan sumber daya manusia dalam hal pemanfaatan teknologi
penginderaan jauh, seperti perencanaan tata ruang kota, pengevaluasian
kebijakan kebijakan pemerintah setempat. Sehingga masalah yang akan
timbul dapat diminimalisirkan dari akarnya.
3. Dalam dunia pendidikan, baiknya setiap penelitian penginderaan jauh
digunakan sebagai materi pengayaan untuk materi mata pelajaran geografi di
SMA. Sehingga semakin cepat ilmu yang diajarkan akan semakin pula dapat
diterapkan aplikasinya dalam kehidupan nyata.

Afrizal Fadhilah,2013

Pemanfaatan Citra Quickbird Untuk Evaluasi Kesesuaian Antara Lokasi Industri Dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Tegallega
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu