2015 ILPPD 2015
6
SENIN, 28 MARET 2016
INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015
Drs. SENO SAMODRO
M.SAID HIDAYAT,SH
Bupati Boyolali
Wakil Bupati Boyolali
Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Masyarakat Boyolali yang berbahagia,
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD)
Kabupaten Boyolali Tahun 2015 kepada masyarakat dan komponen
yang ada di Kabupaten Boyolali, sebagaimana telah diamanatkan
Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat.
Secara garis besar Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Boyolali selamaTahun 2015 dapat kami sampaikan sebagai berikut :
A. Kebijakan Pemerintah Daerah
1. Visi
Dalam rangka memberikan haluan pelaksanaan pembangunan daerah, maka telah ditetapkan Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun
2010-2015 yang merupakan penjabaran Visi Misi Bupati dan
Wakil Bupati periode 2010-2015. Dengan memperhatikan
pada situasi, kondisi, kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, dan memperhitungkan kontinuitas pelaksanaan pembangunan, maka telah ditetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015 adalah: “Kabupaten Boyolali
Yang Lebih Sejahtera, Berdaya Saing dan Pro Investasi“.
%&'(()(&*(&+,%*
(&(
%*./0(&1(&
.$")
4. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah
a. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk
mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang efisien dan
efektif dengan memberikan proporsi yang lebih tinggi kepada
kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara langsung.
Di mana sasaran yang hendak dicapai adalah meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya proporsi
APBD, khususnya belanja modal yang langsung menyentuh
kepentingan dan kebutuhan masyarakat, serta penerapan
anggaran berbasis kinerja dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) secara utuh. Maka untuk mewujudkan sasaran
tersebut kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan
pada dua hal yaitu meningkatkan PAD melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak serta penajaman
APBD untuk meningkatkan proporsi belanja daerah yang
langsung bersentuhan dengan kebutuhan dan kepentingan
masyarakat.
b. Kebijakan Umum Anggaran
Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali hakekatnya
merupakan proses dimana Pemerintah Daerah bersama
seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumber
daya yang dimiliki dan membentuk kemitraan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Indikator tingkat kesejahteraan
masyarakat dapat dilihat dari sasaran pembangunan antara
lain : meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan perkapita, berkurangnya jumlah kemiskinan, berkurangnya jumlah pengangguran dan kesenjangan
ekonomi baik antar golongan masyarakat maupun antar
wilayah.
Sumbangan terbesar perekonomian Kabupaten Boyolali yang menunjang PDRB secara keseluruhan berasal dari
sektor pertanian, perdagangan dan industri, karena sebagian besar penduduk Boyolali bermata pencaharian dibidang
pertanian, perdagangan dan industri, hal tersebut tercermin
dari produk unggulan Kabupaten Boyolali yaitu : Susu sapi,
kerajinan tembaga dan industri-industri kecil.
Dengan arah kebijakan tersebut, dapat digambarkan
target serta realisasi APBD tahun 2015 Kabupaten Boyolali
sebagai berikut :
Tabel 1
Target dan Realisasi APBD Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2015 (unaudit BPK)
#$ %& '
!
"
!
"
#
$%$&'%%#
Komposisi belanja langsung, proporsi belanja modal belum sesuai dengan arah kebijakan dari belanja daerah, namun peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat
tidak hanya dari belanja langsung (khususnya belanja modal), akan tetapi belanja tidak langsung khususnya belanja
sosial, belanja hibah dan bantuan keuangan pada kenyataannya juga mendorong peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
c. Target dan Realisasi Pendapatan
Target dan realisasi APBD Tahun Anggaran 2015 data
unaudited BPK sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel 2
Target dan Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2015 (unaudit BPK)
!"
#$
"%"#
&
'#
(#$ )#
*+#,"# (#$
-
!
!
!"
#
"#!
# " $
!!
#
$
!$
$$
$
"#
,
#
"
!
##
,
,
,
,
#$
!
!"
"
# $"
##
!
##
#"
$
#!"
"
#
#!"
!"#$%#!'(
"#$%
!"#$%##,!&+-.#
$'0!&
$'0!&#.(#'("
1!$+##2#$
+,!
))"
*
&-"#.#
&- "#+#
+ ,
&-"#.#
*
1!$!&(5##$1!56(#7##$
#$/
0.0 #"
# 0 *
/
1
)8
1
)8
1
1
Tabel 6
Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Boyolali Tahun 2014 dan 2015
/
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui struktur APBD dari
sisi belanja Tahun Anggaran 2015 dan besarnya sisa lebih pembiayaan anggaran untuk tahun anggaran 2015 unaudit BPK yaitu Rp.235.729.240.611,00. Data tersebut juga menggambarkan
bahwa realisasi belanja tahun anggaran 2015 hanya sebesar
87,84% karena target belanja sebesar Rp 1.875.477.129.000,00
dan realisasinya Rp. 1.647.423.248.301,00 atau terjadi penghematan dan kondisi lain sebesar Rp.228.053.880.699,00,
12,16%
Realisasi belanja tersebut dikontribusi oleh Belanja Operasi
target belanja sebesar Rp.1.542.658.535.000,00 dengan realisasi Rp.1.337.248.883.105,00 atau 86,68% sedangkan belanja
Modal dari target belanja sebesar Rp.330.818.594.000,00 dengan realisasi Rp.310.174.365.196,00 atau 93,76%. Sedangkan pembiayaan daerah untuk penerimaan pembiayaan dari
target sebesar Rp.162.702.162.000,00 realisasinya sebesar
Rp.162.702.163.281,00 atau 100%, sementara pengeluaran
pembiayaan dari target Rp.31.353.000.000,00 dengan realisasi
Rp. 31.353.000.000,00 atau 100 %.
!
!
"#$
'
#
"#$
"#$
*')
&&
)
-
."##
%
&
"#
%
*
#
"#
%
*&
"#
%
#
"##
%
&)
!
'
#
- /
0
1
%
"
7. Realisasi Ekspor Non Migas
Perkembangan realisasi ekspor non migas untuk tahun 2015
sebesar 1.735.028,88 ton, 725.401 m3, dan 47.210.950,87 pcs
dengan nilai US$187.677.660,96 sedangkan pada tahun 2014
sebesar 132.958,42 ton dengan nilai $215.733.32 menunjukkan
realisasi ekspor non migas secara keseluruhan di Kabupaten
Boyolali nilainya mengalami penurunan.
8. Prasarana dan Sarana Daerah
Prasarana jalan di Kabupaten Boyolali menjadi prioritas penanganan, baik peningkatan kelas maupun rehabilitasinya guna
memperlancar roda ekonomi daerah, gambaran kondisi sarana
jalan sebagaimana tabel berikut:
!
'*(
!
-
-
",
& !
'((
Tabel 7
Perkembangan Jumlah Investor dan Nilai Investasi
Kabupaten Boyolali Tahun 2014 dan 2015
!+
6. Investasi daerah
Sejalan dengan visi Kabupaten Boyolali, perkembangan
investasi pada tahun 2015 cukup mengembirakan dengan realisasi investasi sebesar Rp.1.096.545.000.000,00 apabila
dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp.1.170.394.000.000,00
dengan akumulasi investasi sampai tahun 2015 sebesar
Rp.4.751.614.805.358,00 sedangkan untuk investasi penanaman Modal Asing (PMA) sampai dengan tahun 2015 sebesar
US$ 64.275.500 dan Rp.696.784.387.600,00 yang terdiri dari
13 (tiga belas) perusahaan. Jumlah keseluruhan perijinan yang
dikeluarkan melalui sistem one stop service sampai dengan tahun 2015 sebanyak 6.453 buah.
!(
5. Human Development Index (HDI)
Nilai Human Development Index (HDI) Kabupaten Boyolali
Kabupaten Boyolali selalu meningkat dari dari Tahun ke Tahun
dan angka terakhir pada Tahun 2014 adalah 72,13 atau kategori sedang/cukup. Dimana IPM merupakan variabel bebas
yang sifatnya state, yaitu sebuah variabel yang perubahannya
berlangsung sangat lambat dan akan meningkat/menurun sedikit demi sedikit sebagai respon terhadap perubahan berbagai
kondisi fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan. Untuk Tahun 2015
angka IPM belum dapat ditampilkan, karena proses penghitungannya dilaksanakan pada interval Bulan Juli – November
2016 seperti Tahun sebelumnya.
Tabel 10
Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Wajib
Kabupaten Boyolali Tahun 2015
-
.
#
* 2
-/0
-
.
.
3
-
)
4
& 5 --
6
7
!
89
5 -:
".
! 4
4.
.
-#".
!!
.
#
# $
%
!' ;/
--
Inflasi adalah besarnya perubahan harga barang dan jasa
secara rata-rata yang mencakup ratusan komoditas yang dikonsumsi masyarakat. Indikator ini menunjukkan tingkat stabilitas
perekonomian di suatu wilayah pada periode tertentu. Inflasi
yang relatif rendah dan terkendali merupakan prasyarat bagi
pertumbuhan ekonomi secara wajar, karena kegiatan produksi
barang dan jasa berlangsung sesuai hukum pasar yang berlaku
dan dapat diprediksi sifat dan perilakunya di pasar. Inflasi tahun
kalender 2015 di Kabupaten Boyolali sebesar 2,58%**.
+
,+
,
!
"#$ -
%'!*
%
&!'(!
.
+
*
/ +
!
B. Urusan Wajib yang Dilaksanakan
Untuk melaksanakan urusan ini ditempuh melalui 26 (dua
puluh enam) urusan wajib. Adapun sebagian informasi yang
dapat kami sajikan, yaitu :
!
A. Capaian Kinerja Makro
1. Kependudukan
Dalam bidang kependudukan, penduduk Kabupaten Boyolali
pada tahun 2015 berjumlah 968.616 jiwa (angka sementara)
dengan komposisi laki laki 476.786 jiwa dan perempuan 491.830
jiwa dengan pertumbuhan sekitar 0,13 % serta dengan kepadatan 954 Jiwa/Km2. Sedangkan pada tahun 2014 berjumlah
967.357 jiwa dengan komposisi laki-laki sebanyak 476.174 jiwa
dan perempuan sebanyak 491.183 jiwa, serta kepadatan penduduk sebesar 953 jiwa/Km2. Data tersebut memberikan gambaran bahwa jumlah penduduk Kabupaten Boyolali tahun 2015
terjadi penambahan 1.259 jiwa atau terjadi pertumbuhan sekitar
0,13 %.
3. Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Boyolali tahun
2015 untuk SD/MI sebesar 98.17%, SLTP/MTs sebesar 98,17
% dan SMA/MA sebesar 104,13% Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI sebesar 101,19%, SLTP/MTs
sebesar 95,20% dan SMA/MA sebesar 103,88%. Data tersebut
menunjukkan bahwa motivasi penduduk Kabupaten Boyolali dalam mengikuti program pendidikan dasar 9 tahun relatif tinggi.
Namun untuk melanjutkan ke pendidikan menengah masih relatif rendah, untuk meningkatkan minat warga Kabupaten Boyolali
melanjutkan ke pendidikan tingkat menengah dengan memperbanyak cakupan dan aksesabilitas sekolah kejuruan yang relatif
dibutuhkan pada lapangan kerja.
Angka kelulusan di Kabupaten Boyolali tahun 2015 untuk SD/
MI sebesar 100% dengan capaian kinerja sebesar 101,01% dari
target kinerja sebesar 99%, SLTP/MTs sebesar 100% dengan
capaian kinerja sebesar 101,01% dari target kinerja sebesar 99
%, dan pendidikan menengah sebesar 99,97% dengan capaian
kinerja sebesar 102,01% dari target kinerja sebesar 98%.
Secara umum target kinerja terpenuhi bahkan capaiannya
melebihi dari target. Hal ini didukung oleh penerapan tambahan
jam belajar oleh sekolah dalam rangka persiapan Ujian Nasional
(UN) sehingga menambah naiknya daya serap siswa terhadap
mata pelajaran.
Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tahun
2015, tersaji dalam tabel di bawah ini :
+
Gambar I
Grafik PDRB Kabupaten Boyolali
Tahun 2014 dan 2015 (dalam Jutaan Rupiah)
Masyarakat Boyolali yang kami hormati,
Sesuai arah dan kebijakan tersebut maka perlu kami informasikan hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015,
sebagai berikut :
2. Kesehatan
Kondisi kesehatan masyarakat salah satunya tercermin dari
Angka Harapan Hidup (AHH) Masyarakat Boyolali pada tahun
2015 adalah 75,64 tahun meningkat apabila dibandingkan tahun
2014 yaitu 75, 61 tahun.Angka harapan hidup yang lebih baik
menunjukkan keberhasilan program kesehatan dan program
pembangunan sosial ekonomi. Bahwa meningkatnya perawatan
kesehatan melalui Puskesmas, dan meningkatnya daya beli
masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi d
SENIN, 28 MARET 2016
INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015
Drs. SENO SAMODRO
M.SAID HIDAYAT,SH
Bupati Boyolali
Wakil Bupati Boyolali
Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Masyarakat Boyolali yang berbahagia,
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD)
Kabupaten Boyolali Tahun 2015 kepada masyarakat dan komponen
yang ada di Kabupaten Boyolali, sebagaimana telah diamanatkan
Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat.
Secara garis besar Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Boyolali selamaTahun 2015 dapat kami sampaikan sebagai berikut :
A. Kebijakan Pemerintah Daerah
1. Visi
Dalam rangka memberikan haluan pelaksanaan pembangunan daerah, maka telah ditetapkan Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun
2010-2015 yang merupakan penjabaran Visi Misi Bupati dan
Wakil Bupati periode 2010-2015. Dengan memperhatikan
pada situasi, kondisi, kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, dan memperhitungkan kontinuitas pelaksanaan pembangunan, maka telah ditetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015 adalah: “Kabupaten Boyolali
Yang Lebih Sejahtera, Berdaya Saing dan Pro Investasi“.
%&'(()(&*(&+,%*
(&(
%*./0(&1(&
.$")
4. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah
a. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk
mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang efisien dan
efektif dengan memberikan proporsi yang lebih tinggi kepada
kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara langsung.
Di mana sasaran yang hendak dicapai adalah meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya proporsi
APBD, khususnya belanja modal yang langsung menyentuh
kepentingan dan kebutuhan masyarakat, serta penerapan
anggaran berbasis kinerja dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) secara utuh. Maka untuk mewujudkan sasaran
tersebut kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan
pada dua hal yaitu meningkatkan PAD melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak serta penajaman
APBD untuk meningkatkan proporsi belanja daerah yang
langsung bersentuhan dengan kebutuhan dan kepentingan
masyarakat.
b. Kebijakan Umum Anggaran
Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali hakekatnya
merupakan proses dimana Pemerintah Daerah bersama
seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumber
daya yang dimiliki dan membentuk kemitraan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Indikator tingkat kesejahteraan
masyarakat dapat dilihat dari sasaran pembangunan antara
lain : meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan perkapita, berkurangnya jumlah kemiskinan, berkurangnya jumlah pengangguran dan kesenjangan
ekonomi baik antar golongan masyarakat maupun antar
wilayah.
Sumbangan terbesar perekonomian Kabupaten Boyolali yang menunjang PDRB secara keseluruhan berasal dari
sektor pertanian, perdagangan dan industri, karena sebagian besar penduduk Boyolali bermata pencaharian dibidang
pertanian, perdagangan dan industri, hal tersebut tercermin
dari produk unggulan Kabupaten Boyolali yaitu : Susu sapi,
kerajinan tembaga dan industri-industri kecil.
Dengan arah kebijakan tersebut, dapat digambarkan
target serta realisasi APBD tahun 2015 Kabupaten Boyolali
sebagai berikut :
Tabel 1
Target dan Realisasi APBD Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2015 (unaudit BPK)
#$ %& '
!
"
!
"
#
$%$&'%%#
Komposisi belanja langsung, proporsi belanja modal belum sesuai dengan arah kebijakan dari belanja daerah, namun peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat
tidak hanya dari belanja langsung (khususnya belanja modal), akan tetapi belanja tidak langsung khususnya belanja
sosial, belanja hibah dan bantuan keuangan pada kenyataannya juga mendorong peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
c. Target dan Realisasi Pendapatan
Target dan realisasi APBD Tahun Anggaran 2015 data
unaudited BPK sebagaimana pada tabel berikut :
Tabel 2
Target dan Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2015 (unaudit BPK)
!"
#$
"%"#
&
'#
(#$ )#
*+#,"# (#$
-
!
!
!"
#
"#!
# " $
!!
#
$
!$
$$
$
"#
,
#
"
!
##
,
,
,
,
#$
!
!"
"
# $"
##
!
##
#"
$
#!"
"
#
#!"
!"#$%#!'(
"#$%
!"#$%##,!&+-.#
$'0!&
$'0!&#.(#'("
1!$+##2#$
+,!
))"
*
&-"#.#
&- "#+#
+ ,
&-"#.#
*
1!$!&(5##$1!56(#7##$
#$/
0.0 #"
# 0 *
/
1
)8
1
)8
1
1
Tabel 6
Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Boyolali Tahun 2014 dan 2015
/
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui struktur APBD dari
sisi belanja Tahun Anggaran 2015 dan besarnya sisa lebih pembiayaan anggaran untuk tahun anggaran 2015 unaudit BPK yaitu Rp.235.729.240.611,00. Data tersebut juga menggambarkan
bahwa realisasi belanja tahun anggaran 2015 hanya sebesar
87,84% karena target belanja sebesar Rp 1.875.477.129.000,00
dan realisasinya Rp. 1.647.423.248.301,00 atau terjadi penghematan dan kondisi lain sebesar Rp.228.053.880.699,00,
12,16%
Realisasi belanja tersebut dikontribusi oleh Belanja Operasi
target belanja sebesar Rp.1.542.658.535.000,00 dengan realisasi Rp.1.337.248.883.105,00 atau 86,68% sedangkan belanja
Modal dari target belanja sebesar Rp.330.818.594.000,00 dengan realisasi Rp.310.174.365.196,00 atau 93,76%. Sedangkan pembiayaan daerah untuk penerimaan pembiayaan dari
target sebesar Rp.162.702.162.000,00 realisasinya sebesar
Rp.162.702.163.281,00 atau 100%, sementara pengeluaran
pembiayaan dari target Rp.31.353.000.000,00 dengan realisasi
Rp. 31.353.000.000,00 atau 100 %.
!
!
"#$
'
#
"#$
"#$
*')
&&
)
-
."##
%
&
"#
%
*
#
"#
%
*&
"#
%
#
"##
%
&)
!
'
#
- /
0
1
%
"
7. Realisasi Ekspor Non Migas
Perkembangan realisasi ekspor non migas untuk tahun 2015
sebesar 1.735.028,88 ton, 725.401 m3, dan 47.210.950,87 pcs
dengan nilai US$187.677.660,96 sedangkan pada tahun 2014
sebesar 132.958,42 ton dengan nilai $215.733.32 menunjukkan
realisasi ekspor non migas secara keseluruhan di Kabupaten
Boyolali nilainya mengalami penurunan.
8. Prasarana dan Sarana Daerah
Prasarana jalan di Kabupaten Boyolali menjadi prioritas penanganan, baik peningkatan kelas maupun rehabilitasinya guna
memperlancar roda ekonomi daerah, gambaran kondisi sarana
jalan sebagaimana tabel berikut:
!
'*(
!
-
-
",
& !
'((
Tabel 7
Perkembangan Jumlah Investor dan Nilai Investasi
Kabupaten Boyolali Tahun 2014 dan 2015
!+
6. Investasi daerah
Sejalan dengan visi Kabupaten Boyolali, perkembangan
investasi pada tahun 2015 cukup mengembirakan dengan realisasi investasi sebesar Rp.1.096.545.000.000,00 apabila
dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp.1.170.394.000.000,00
dengan akumulasi investasi sampai tahun 2015 sebesar
Rp.4.751.614.805.358,00 sedangkan untuk investasi penanaman Modal Asing (PMA) sampai dengan tahun 2015 sebesar
US$ 64.275.500 dan Rp.696.784.387.600,00 yang terdiri dari
13 (tiga belas) perusahaan. Jumlah keseluruhan perijinan yang
dikeluarkan melalui sistem one stop service sampai dengan tahun 2015 sebanyak 6.453 buah.
!(
5. Human Development Index (HDI)
Nilai Human Development Index (HDI) Kabupaten Boyolali
Kabupaten Boyolali selalu meningkat dari dari Tahun ke Tahun
dan angka terakhir pada Tahun 2014 adalah 72,13 atau kategori sedang/cukup. Dimana IPM merupakan variabel bebas
yang sifatnya state, yaitu sebuah variabel yang perubahannya
berlangsung sangat lambat dan akan meningkat/menurun sedikit demi sedikit sebagai respon terhadap perubahan berbagai
kondisi fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan. Untuk Tahun 2015
angka IPM belum dapat ditampilkan, karena proses penghitungannya dilaksanakan pada interval Bulan Juli – November
2016 seperti Tahun sebelumnya.
Tabel 10
Capaian Kinerja Kegiatan Urusan Wajib
Kabupaten Boyolali Tahun 2015
-
.
#
* 2
-/0
-
.
.
3
-
)
4
& 5 --
6
7
!
89
5 -:
".
! 4
4.
.
-#".
!!
.
#
# $
%
!' ;/
--
Inflasi adalah besarnya perubahan harga barang dan jasa
secara rata-rata yang mencakup ratusan komoditas yang dikonsumsi masyarakat. Indikator ini menunjukkan tingkat stabilitas
perekonomian di suatu wilayah pada periode tertentu. Inflasi
yang relatif rendah dan terkendali merupakan prasyarat bagi
pertumbuhan ekonomi secara wajar, karena kegiatan produksi
barang dan jasa berlangsung sesuai hukum pasar yang berlaku
dan dapat diprediksi sifat dan perilakunya di pasar. Inflasi tahun
kalender 2015 di Kabupaten Boyolali sebesar 2,58%**.
+
,+
,
!
"#$ -
%'!*
%
&!'(!
.
+
*
/ +
!
B. Urusan Wajib yang Dilaksanakan
Untuk melaksanakan urusan ini ditempuh melalui 26 (dua
puluh enam) urusan wajib. Adapun sebagian informasi yang
dapat kami sajikan, yaitu :
!
A. Capaian Kinerja Makro
1. Kependudukan
Dalam bidang kependudukan, penduduk Kabupaten Boyolali
pada tahun 2015 berjumlah 968.616 jiwa (angka sementara)
dengan komposisi laki laki 476.786 jiwa dan perempuan 491.830
jiwa dengan pertumbuhan sekitar 0,13 % serta dengan kepadatan 954 Jiwa/Km2. Sedangkan pada tahun 2014 berjumlah
967.357 jiwa dengan komposisi laki-laki sebanyak 476.174 jiwa
dan perempuan sebanyak 491.183 jiwa, serta kepadatan penduduk sebesar 953 jiwa/Km2. Data tersebut memberikan gambaran bahwa jumlah penduduk Kabupaten Boyolali tahun 2015
terjadi penambahan 1.259 jiwa atau terjadi pertumbuhan sekitar
0,13 %.
3. Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Boyolali tahun
2015 untuk SD/MI sebesar 98.17%, SLTP/MTs sebesar 98,17
% dan SMA/MA sebesar 104,13% Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI sebesar 101,19%, SLTP/MTs
sebesar 95,20% dan SMA/MA sebesar 103,88%. Data tersebut
menunjukkan bahwa motivasi penduduk Kabupaten Boyolali dalam mengikuti program pendidikan dasar 9 tahun relatif tinggi.
Namun untuk melanjutkan ke pendidikan menengah masih relatif rendah, untuk meningkatkan minat warga Kabupaten Boyolali
melanjutkan ke pendidikan tingkat menengah dengan memperbanyak cakupan dan aksesabilitas sekolah kejuruan yang relatif
dibutuhkan pada lapangan kerja.
Angka kelulusan di Kabupaten Boyolali tahun 2015 untuk SD/
MI sebesar 100% dengan capaian kinerja sebesar 101,01% dari
target kinerja sebesar 99%, SLTP/MTs sebesar 100% dengan
capaian kinerja sebesar 101,01% dari target kinerja sebesar 99
%, dan pendidikan menengah sebesar 99,97% dengan capaian
kinerja sebesar 102,01% dari target kinerja sebesar 98%.
Secara umum target kinerja terpenuhi bahkan capaiannya
melebihi dari target. Hal ini didukung oleh penerapan tambahan
jam belajar oleh sekolah dalam rangka persiapan Ujian Nasional
(UN) sehingga menambah naiknya daya serap siswa terhadap
mata pelajaran.
Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tahun
2015, tersaji dalam tabel di bawah ini :
+
Gambar I
Grafik PDRB Kabupaten Boyolali
Tahun 2014 dan 2015 (dalam Jutaan Rupiah)
Masyarakat Boyolali yang kami hormati,
Sesuai arah dan kebijakan tersebut maka perlu kami informasikan hasil pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015,
sebagai berikut :
2. Kesehatan
Kondisi kesehatan masyarakat salah satunya tercermin dari
Angka Harapan Hidup (AHH) Masyarakat Boyolali pada tahun
2015 adalah 75,64 tahun meningkat apabila dibandingkan tahun
2014 yaitu 75, 61 tahun.Angka harapan hidup yang lebih baik
menunjukkan keberhasilan program kesehatan dan program
pembangunan sosial ekonomi. Bahwa meningkatnya perawatan
kesehatan melalui Puskesmas, dan meningkatnya daya beli
masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi d