S TM 0902698 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan syarat akan perkembangan, karena itu perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Berkembangnya dunia pendidikan pada saat
ini merupakan tantangan untuk mengembangkan kemampuan dalam dunia
pendidikan.
Proses pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses pembinaan
sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek
pribadi peserta didik baik dari segi jasmani maupun rohaninya. Manusia sebagai
peserta didik akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang baru yang
berkaitan dengan pola-pola tingkah lakunya, sehingga akan membentuk perilaku
manusia itu sendiri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan suatu lembaga
pendidikan formal dimana lulusannya dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja
dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka dalam kurikulum program keahlian teknik
pemesinan telah disusun beberapa mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta diklat, salah satunya adalah mata pelajaran Computer Numerical Control

(CNC).
Prestasi belajar yang dicapai siswa merupakan hasil belajar yang
dipengaruhi oleh diri siswa sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Prestasi belajar ini menunjukkan gambaran keberhasilan dalam upaya
mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya dalam mengikuti mata pelajaran
CNC, dengan pertimbangan tersebut, diharapkan siswa bersangkutan dapat
mencapai prestasi belajar yang maksimal.

Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer
numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Namun pada kenyataannya di lapangan secara umum masih ditemukan
siswa yang belum sepenuhnya dapat mengembangkan potensi secara optimal
sebagaimana yang diharapkan. Melihat kenyataan yang ada bahwa berdasarkan
data dari guru SMKN 12 Bandung mengenai hasil prestasi belajar mata
pelajaran CNC di SMK Negeri 12 Bandung, masih terdapat prestasi belajar

siswa yang masih kurang memuaskan.
Tabel 1.1 Daftar Nilai CNC Semester I Kelas XI PPU Tahun Pelajaran
2013/2014 dan Standar Kualifikasi Nilai di SMKN 12 Bandung
Angka
Kelas XI
Persenta
Kualifikasi
Predikat
PPU
Normatif/
se %
Produktif
1,2,3,4
adaptif
9.00-10.00 9.20-10.0
A
Amat baik
0
0%
7.51-8.99

8.20-9.19
B
Baik
101 siswa
80.8 %
6.00-7.50
7.20-8.19
C
Cukup
18 siswa
14.4 %
0.00-5.99
0.00-7.19
D
Belum lulus
6 siswa
4.8 %
Jumlah
125 siswa
100 %

Sumber : Guru Mata Pelajaran Praktek Pemesinan CNC SMKN 12 Bandung
Dari tabel hasil belajar di atas menunjukkan belum adanya nilai yang
mencapai nilai A, bahkan masih ada yang belum lulus dari hasil belajar peserta
diklat kelas XI SMK Negeri 12 Bandung pada mata pelajaran CNC, bisa dilihat
dengan persentase nilai mata pelajaran CNC. Siswa yang tidak lulus sebanyak
4,8% dan siswa yang lulus amat baik sebanyak 0%. Idealnya nilai praktek CNC
haruslah pada kualifikasi A. Kenyataan di lapangan masih adanya siswa
mendapatkan nilai D yaitu sebanyak 4,8%. Untuk itu diupayakan para peserta
didik dapat meningkatkan nilai B, C dan D menjadi nilai A.
Uraian di atas memberikan gambaran mengenai hambatan belajar seperti
keadaan ekonomi keluarga, metode mengajar, intelegensi. Permasalahan yang
dapat diidentifikasi, yaitu adanya faktor kesulitan belajar pada diri siswa, faktor
itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kurangnya
motivasi peserta didik dan kebiasaan belajar peserta didik yang masih kurang
optimal, hal ini terlihat masih adanya peserta didik mendapatkan nilai D sebanyak
4,8%,. Untuk faktor eksternalnya meliputi lingkungan belajar peserta didik yang
Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer
numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


3

masih kurang baik. Hal tersebut dapat merugikan peserta didik dan akan
menghambat prestasi belajar pada mata pelajaran CNC.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, seorang guru selalu
mengharapkan siswanya dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya dan
sesuai dengan tuntutan kurikulum. Pada kenyataannya tidak sedikit dijumpai
adanya kesulitan belajar yang dialami siswa dalam materi pelajaran, sehingga
hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan. Namun yang perlu diingat adalah
kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut belum tentu disebabkan kemampuan
belajar rendah atau kesulitan belajar pada diri sendiri, sebab sering juga dilihat
seorang siswa terkadang dapat berhasil dalam mata pelajaran lain yang standarnya
sama atau mungkin yang standar kesulitannya lebih tinggi.
Menurut Rackhmat (1991, hlm. 22) bahwa
pencapaian target pembelajaran sangat ditentukan oleh proses belajar,
keberhasilan proses belajar siswa diketahui melalui evaluasi, jika hasil belajar
rendah artinya siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi yang
diberikan. Jadi dapat dipahami bahwa kesulitan belajar, biasanya
berhubungan dengan kegagalan belajar.

Kegagalan belajar dapat dilihat dari prestasi belajar atau nilai siswa yang
rendah yaitu dibawah batas kelulusan dan proses pembelajaran. Jadi rendahnya
hasil belajar siswa dalam penguasaan materi pelajaran CNC dapat menjadi
indikator bahwa siswa yang bersangkutan mengalami kesulitan belajar. Kesulitan
belajar yang dihadapi oleh siswa bisa terjadi pada mata pelajaran CNC ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal pada
diri siswa.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis mengajukan suatu penelitian
yang berjudul “Korelasi Kesulitan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Computer Numerical Control (CNC) Di SMK Negeri 12
Bandung”
B. Identifikasi Masalah

Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer
numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4


Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui
dan memperjelas kemungkinan permasalahan yang mungkin terjadi dalam
penelitian ini, seperti dikemukakan oleh Sudjana (2002, hlm. 99) bahwa
“identifikasi masalah adalah menjelaskan aspek-aspek masalah yang bisa muncul
dari tema atau judul yang telah dipilih.” Berdasarkan hal tersebut, identifikasi
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Masih rendahnya motivasi dalam diri siswa itu sendiri.
2. Kebiasaan belajar siswa masih buruk.
3. Lingkungan belajar yang kurang efektif dalam proses belajar di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
C. Rumusan Masalah
Arikunto (2009, hlm. 15) menjelaskan bahwa ”Agar penelitian dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya maka penelitian harus merumuskan masalahnya
sehingga jelas dari mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan apa.” Maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Seberapa besar korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di SMK Negeri
12 Bandung ?
2. Faktor manakah yang lebih dominan yang menjadi penyebab kesulitan
belajar siswa pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di

SMK Negeri 12 Bandung ?
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
1. Untuk memperoleh gambaran terdapat atau tidaknya hubungan faktor
kesulitan belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC.
2. Untuk memperoleh gambaran seberapa besar pengaruh kesulitan belajar
siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC.

Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer
numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

3. Untuk memperoleh gambaran tentang faktor dominan kesulitan belajar
siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas,

diantaranya sebagai berikut:
1. Memberikan sumbangan berupa informasi untuk mengatasi kesulitan
belajar siswa yang sedang atau akan mempelajari materi pada mata
pelajaran CNC.
2. Menjadi masukan kepada pengajar pada mata pelajaran CNC, untuk dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam usaha menciptakan proses belajar
mengajar yang lebih baik.
3. Menjadi sumbangan pikiran dalam usaha meningkatkan mutu lulusan
khususnya SMK Negeri 12 Bandung.
F. Struktur Organisasi
Bab I: Pendahuluan. Bab ini mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, definisi operasional dalam judul dan sistematika
penulisan.
Bab II: Kajian Pustaka. Bab ini mengemukakan mengenai konsep-konsep yang
mendukung permasalahan sekaligus dijadikan jawaban utamanya dan tidak
lupa diberikan asumsi dan hipotesis.
Bab III: Metode Penelitian. Bab ini mengemukakan mengenai metode penelitian,
variabel dan pardigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan
sampel, desain instrument penelitian serta teknik analisa data.


Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer
numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini menegani penjelasan deskripsi
data, analisa data, hasil pengajian hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian.
Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi hasil penelitian yang disimpulkan
dan sekaligus diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan.

Nur Ihwan, 2014
Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer
numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu