PENGARUH PENYULUHAN METODE PERMAINAN EDUKATIF DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PADA MURID SD DI KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI ipi421371

PENGARUH PENYULUHAN M ETODE PERM AINAN EDUKATIF DAN M ETODE CERAM AH TERHADAP
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE
PADA M URID SD DI KECAM ATAN POASIA KOTA KENDARI TAHUN 2015
1

2

3

Dita Anugrah Pratiwi Nani Yuniar Putu Eka M eiyana Eraw an
123
Fakult as Kesehat an M asyarakat Universit as Halu Oleo
1
2
3
dit aanugrah29@gmail.com naniyuniar@yahoo.co.id put u_eka87@yahoo.com
ABSTRAK
Penyakit diar e mer upakan penyum bang angka kesakit an dan kemat ian anak di berbagai negara. Pada
t ahun 2010 hingga t ahun 2014 Puskesmas Poasia masuk dalam t iga besar puskesmas dengan kasus diar e t ert inggi
di Kot a Kendari. Dat a Puskesmas Poasia menunj ukan bahw a pada t ahun 2014 pr evalensi diare sebesar 2900 per
100.000 penduduk, dan hingga Sept em ber 2015 kasus diare m encapai 375 kasus. Anak usia sekolah dasar rent an

t erkena penyakit diare, karena sebagian besar ber per ilaku beresiko t er kena penyakit diar e. Kur angnya
penget ahuan dapat m em pengar uhi perilaku seseorang. Pember ian penget ahuan kepada anak sekolah dasar dapat
dilakukan dengan cara penyuluhan kesehat an. Penelit ian ini bert ujuan unt uk menget ahui pengar uh penyuluhan
met ode permainan edukat if dan m et ode ceramah t erhadap penget ahuan, sikap dan t indakan t ent ang
pencegahan penyakit diare pada m urid SD di Kecamat an Poasia Kot a Kendari Tahun 2015. Jenis penelit ian ini
adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Cont rol Group Design dengan populasi selur uh m urid
SDN 11 Poasia kelas V dan SDN 07 Poasia kelas V yang berjumlah 93 orang. Sam pel sebanyak 76 orang, masingmasing 38 orang di SDN 11 Poasia sebagai kelompok eksperimen, dan 38 orang di SDN 07 Poasia sebagai
kelompok kont rol yang dit ent ukan berdasarkan Purposive Sampling dengan krit eria insklusi dan eksklusi. Analisis
yang digunakan yakni analisis bivariat dengan uji M c Nemar dan uji Chi Square dengan alt er nat if uji Fisher Exact .
Hasil penelit ian t er dapat peningkat an penget ahuan, sikap, dan t indakan sebel um dan sesudah penyuluhan pada
kelompok eksperimen (ρ value = 0.008 unt uk penget ahuan, ρ value= 0.031 unt uk sikap, dan ρ value =0.021 unt uk
t indakan). Sedangkan, pada kelom pok kont r ol t erdapat peningkat an penget ahuan sebel um dan sesudah
penyuluhan (ρ value = 0.031) nam un t idak ada peningkat an si kap dan t i ndakan sebelum dan sesudah
penyuluhan ( p val ue = 0.500 unt uk sikap, p value = 0.125 unt uk t indakan). Terdapat perbedaan penget ahuan dan
sikap ant ara kelompok eksper imen dengan kelompok kont rol sesudah penyuluhan (p value = 0.028 unt uk
penget ahuan, p value = 0.050 unt uk sikap) sert a t idak ada perbedaan t indakan ant ara kelompok eksperimen dan
kelompok kont rol sesudah penyuluhan ( p value= 0.084).

Kat a Kunci : Pencegahan Penyakit Diare, Penyuluhan, Permainan Edukat if, Ceramah, Penget ahuan, Sikap,
Tindakan.

ABSTRACT

Diarrheal disease is a cont ribut or t o mor bi dit y and mort alit y of children in various count ries. In 2010 t o
2014, PHC of Poasia ent er ed t he t op t hree public healt h cent ers wit h t he hi ghest cases of diarrhea in Kendari. The
dat a of Poasia’s PHC show t hat in 2014 t he pr evalence of diar rhea w er e at 2900 per 100,000 populat ion, and unt il
Sept em ber 2015 reached 375 cases of diarrhea. The children at t he Elem ent ar y school age are vulnerable t o
diarrheal disease, due largely t o behave at risk of diarrheal disease. The lack of knowledge can affect a person's
behavior. A know ledge can be given t o elem ent ary school children t hrough healt h counseling. This st udy int end t o
det ermine t he ef fect s of educat ive gam e ext ension met hod and discourse met hods t o knowledge, at t it ude and
disease prevent ion m easures of diar rhea on elem ent ary school st udent s in poasia dist rict kendari 2015. The
research is a Quasi Experiment wit h t he desi gn of t he Non Equivalent Cont rol Group w it h t he ent ire populat ion is
all of st udent s in DES (Domest ic Elem ent ary School) 11 Poasia grade V and DES 07 Poasia grade V class as much
as 93 peopl e. A sample of 76 people, respect ively 38 peopl e at DES 11 Poasia as t he experim ent al group, and 38 in
DES 07 Poasia as t he cont rol group wer e det ermi ned by pur posive sam pling wit h i ncl usion and exclusion crit er ia.
The analysis used for bivariat e analysis is using M c Nem ar t est and chi square t est w it h Fisher Exact t est as
alt ernat ives. The r esearch result shows t hat t here is an increased knowledge, at t it udes, and act ions before and

after the extension of the experimental group (ρ value = 0.008 for knowledge, ρ value = 0.031 for attitude, and ρ
value = 0.021 f or t he act ion). M eanw hile, in t he cont rol group t here was an increase of knowledge before and


after counseling (ρ value = 0.031), but there was no increase in the attitudes and actions before and after
counseling (p value = 0.500 f or at t it ude, p value = 0.125 f or t he act ion). There ar e f ew diff erences in knowledge
and at t it udes bet ween t he experiment al gr oup and cont rol group aft er counseling (p value = 0.028 f or knowledge,
p value = 0.050 for t he at t it ude) and t her e is no difference bet ween t he experiment al group and cont rol groups
aft er counseling (p value = 0084).
Keywords: Diarrhea Disease Prevent ion, Counseling, Educat ional Games, Teaching, Know ledge, At t it udes, Act ions.

1

PENDAHULUAN
Dewasa ini berbagai jenis penyakit m enular
t elah dapat diat asi t erut ama pada negara-negara
maju, akan t et api sebagian besar penduduk dunia
yang mendiami negara-negara berkembang, masih
t erancam dengan berbagai jenis penyakit menular,
salah sat unya adalah penyakit diare. Penyakit diare
adalah penyakit yang sam pai saat ini masih m enjadi
salah sat u masalah kesehat an masyarakat yang
pent ing karena sering m enimbulkan Kejadian Luar
Biasa (KLB) dan jika penanganannya t idak t epat

dapat berujung pada kemat ian. Selain it u, penyakit
diare juga m erupakan penyum bang angka kesakit an
dan kemat ian anak di ber bagai negara.
M enur ut dat a Unit ed Nat ions Children’s Funs
(UNICEF) dan World Healt h Organizat ion (WHO)
t ahun 2009, diare merupakan penyebab kemat ian
urut an kedua pada balit a di dunia, ur ut an ket iga
pada bayi, dan ur ut an kelima bagi segala um ur.
Ber dasarkan dat a UNICEF bahw a 1,5 jut a anak
meninggal dunia set iap t ahunnya karena diare.
Angka t ersebut bahkan masih lebih besar
kejadiannya dari Acquired Immuno Deficiency
Syndrome (AIDS), malaria, dan cacar. Selain it u, di
beberapa negara berkem bang hanya 39% penderit a
1
mendapat kan penanganan yang serius .
Penyakit diare di Indonesia ber dasarkan Survei
M orbidit as yang dilakukan ol eh Subdit Diare
Depart emen Kesehat an Republik Indonesia dari
t ahun 2000 sam pai dengan t ahun 2010 t erlihat

kecenderungan insidens naik. Pada t ahun 2000
insiden rat e penyakit diare 301 per 1000 penduduk,
t ahun 2003 naik m enjadi 374 per 1000 penduduk,
t ahun 2006 naik menjadi 423 per 1000 penduduk
2
dan t ahun 2010 menjadi 411 per 1000 penduduk .
Kejadian Luar Biasa (KLB) diare j uga masih
sering t erjadi, dengan CFR yang masih t inggi. Pada
t ahun 2008 t er jadi KLB di 69 Kecamat an dengan
jumlah kasus 8133 orang, kemat ian 239 or ang (CFR
2,94%). Tahun 2009 t erjadi KLB di 24 Kecamat an
dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kemat ian
100 orang (CFR 1,74%), sedangkan t ahun 2010
t erjadi KLB diare di 33 kecamat an dengan j umlah
penderit a 4204 dengan kemat ian 73 orang (CFR 1,74
2
%) .
Insidensi penyakit diare di Indonesia unt uk
selur uh kelompok um ur pada t ahun 2013 adalah
3,5% dan angka prevalensi sebesar 7,0%. Lima

provinsi dengan insidensi dan pr evalensi diare
t ert inggi adalah Papua (6,3% dan 14,7%), Sulawesi
Selat an (5,2% dan 10,2%), Aceh (5,0% dan 9,3%),
Sulawesi Barat (4,7% dan 10,1%), dan Sulawesi
Tengah (4,4% dan 8,8%). Insidensi dan prevalensi
penyakit diare di Indonesia pada t ahun 2013 unt uk
kelompok um ur 5 – 14 t ahun adalah 3,0% dan
3
6,2% .

Penyakit diare harus t erus menerus diwaspadai
karena disam ping sering menim bulkan KLB juga
karena sifat nya yang akut dan sangat rent an t erjadi
pada set iap lapisan masyarakat di sem ua usia,
t erut ama masyarakat menengah ke bawah yang
merupakan golongan mayorit as, khususnya di
Sulawesi Tenggara. Ti nggi rendahnya kasus diare
juga m encerminkan kualit as hidup suat u masyarakat
4
di daer ah t ert ent u . Dat a Dinas Kesehat an Provinsi

Sulawesi Tenggara m enunjukan bahw a pada t ahun
2012 prevalensi penyakit diare di Sulawesi Tenggara
sebesar 4.182 per 100.000 penduduk, pada t ahun
2013 sebesar 2.139 per 100.000 penduduk, dan
pada t ahun 2014 sebesar 1.753 per 100.000
5
penduduk .
Dat a
Dinas
Kesehat an
Kot a
Kendari
menunjukan bahwa prevalensi penyakit diare di
Kot a Kendar i pada t ahun 2012 yait u 1.974 per
100.000 penduduk, pada t ahun 2013 yait u 1.664 per
100.000 penduduk, pada t ahun 2014 yait u 1.607
per 100.000 penduduk, dan pada pada t ahun 2015
bulan Januari hingga Juni m encapai 2.273 kasus.
Tahun 2010 hingga t ahun 2014 Puskesmas Poasia
masuk dalam t iga besar puskesmas dengan kasus

6
diare t ert inggi di Kot a Kendari .
Dat a Puskesmas Poasia menunjukan bahwa di
Puskesmas Poasia pada t ahun 2012 prevalensi
penyakit diar e sebesar 5738 per 100.000 penduduk,
pada t ahun 2013 sebesar 2915 per 100.000
penduduk, pada t ahun 2014 sebesar 2900 per
100.000 penduduk, dan hi ngga Sept ember 2015
kasus diare di Puskesmas Poasia mencapai 375
kasus. Pada t ahun 2012 hingga 2014 penyakit diare
masuk dalam 10 besar penyakit di Puskesmas
7
Poasia .
Kejadian diare dapat t erjadi pada sem ua
kelompok umur . Nam un, kelompok usia anak-anak
adalah kelom pok usia yang paling m enderit a akibat
diare karena daya t ahun t ubuhnya yang masih
8
lemah Pada usia anak sekolah dasar dit emukan
banyak permasalahan kesehat an yang akan

menent ukan kualit as anak di masa yang akan
dat ang. Anak usia sekolah dasar rent an t erkena
penyakit diare, karena sebagian besar berperilaku
yang beresiko t erkena penyakit diare. Diar e dapat
menyebar m elalui pr akt ik-prakt ik yang t idak
hygi enis sepert i menyiapkan makanan dengan
t angan yang belum dicuci, set elah buang air besar
at au m em bersihkan t inja seseorang anak sert a
mem biarkan seseorang anak bermain di daerah
dimana ada t inja yang t erkont aminasi bakt eri9
bakt eri penyebab diare .
Anak sekolah dasar adalah anak-anak yang
berusia 7-12 t ahun, memiliki fisik lebih kuat ,
mem punyai sifat individual sert a akt if dan t idak
10
bergant ung dengan orang t ua . Usia sekolah

2

merupakan masa anak memper oleh dasar-dasar

penget ahuan unt uk keberhasilan penyesuaian diri
pada
kehidupan
dewasa
dan
m em peroleh
ket eram pilan t ert ent u. Anak usia sekolah dasar
berada
dalam
t ahap
pert um buhan
dan
perkem bangan sehingga m udah unt uk dibim bing,
diarahkan, dan dit anamkan kebiasaan-kebiasaan
11
baik .
Kurangnya penget ahuan dapat mempengaruhi
perilaku seseorang t erm asuk perilaku kesehat an,
sehingga bisa menjadi penyebab t ingginya angka
penyebaran suat u penyakit t ermasuk penyakit diare

yang m em punyai r esiko penularan dan penyebaran
yang cukup t inggi. Penyakit diare dipengar uhi oleh
keadaan kebersi han baik perorangan maupun
kebersi han lingkungan per umahan. Sanit asi yang
mem enuhi syarat kesehat an sert a di dukung oleh
kebersi han perorangan yang baik akan dapat
mengurangi r esiko m unculnya suat u penyakit
t ermasuk diant aranya penyakit diare. Kebersihan
perorangan dan sanit asi lingkungan sekolah yang
baik bisa t erwujud apabila didukung oleh perilaku
murid sekolah yang baik at au perilaku yang
mendukung
t erhadap
pr ogram-program
pembangunan
kesehat an
t ermasuk
program
pemberant asan dan pr ogram penanggulangan
12
penyakit diare .
Pemberian penget ahuan kepada anak sekolah
dasar dapat dilakukan dengan cara penyuluhan
kesehat an. Penyuluhan m erupakan upaya bant uan
yang diberikan pada pesert a di dik agar m ereka
mem peroleh konsep diri dan kepercayaan diri
sendiri, unt uk dimanf aat kan olehnya dalam
mem perbaiki t ingkah lakunya pada masa yang akan
13
dat ang
Penyuluhan kesehat an dapat dilakukan dengan
berbagai met ode. Secara garis besar m et ode dibagi
menjadi dua, yait u m et ode didakt if dan m et ode
sokrat ik. M et ode didakt if yait u met ode yang
dilakukan secara sat u arah. M isalnya ceramah, film,
leaflet , buklet , dan post er. Selanjut nya, met ode
sokrat ik yait u met ode yang dilakukan secara dua
arah. M isalnya, diskusi kelom pok, debat , ber main
3
peran, sosiodrama, perm ai nan dan demonst rasi1 .
Dalam penyul uhan kesehat an, m et ode penyuluhan
yang akan digunakan adalah bagian yang
mem pengar uhi t ercapainya hasil penyul uhan yang
opt imal.
Penyuluhan kesehat an sejak dini t ent ang
pencegahan penyakit diar e kepada anak usia
sekolah dasar, mer upakan salah sat u langkah unt uk
menurunkan angka kesakit an dan kemat ian anak
akibat penyakit diare yang masih t inggi. Dalam
penyuluhan kesehat an, met ode ceramah adalah
met ode yang sering digunakan, sedangkan m et ode
permainan edukat if adalah m et ode yang baru dalam
penyuluhan kesehat an. Pem berian penget ahuan

lebih menarik jika disampaikan dengan m et ode dan
media
yang
menarik
pula.
Ber dasarkan
permasalahan yang t erjadi, maka penelit i t ert arik
unt uk m engangkat judul “ Pengaruh Penyuluhan
M et ode Per mainan Edukat if dan M et ode Ceramah
t erhadap Penget ahuan, Sikap dan Ti ndakan t ent ang
Pencegahan Penyakit Diare pada M urid SD di
Kecamat an Poasia Kot a Kendar i Tahun 2015” .
M ETODE
Penelit ian ini m erupakan jenis penelit ian Quasi
Eksperiment al dengan menggunakan rancangan Non
Equivalent Cont rol Group Design. Pada jenis
penelit ian ini t idak adanya randomisasi, hal ini
berar t i pengelom pokkan t erhadap anggot a sam pel
pada kelom pok eksperim en dan kelom pok kont rol
t idak dilakukan dengan random, kem udian kont rol
t erhadap variabel-var iabel
yang ber pengaruh
t erhadap eksperimen t idak dilakukan, karena
14
eksperimen ini biasanya dilakukan di masyarakat .
Penelit ian ini dilaksanakan pada bulan
Desem ber 2015 hingga Februari 2016 di SD Negeri
11 Poasia dan SD Negeri 07 Poasia Kecamat an
Poasia Kot a Kendari Tahun 2015. Alasan pemilihan
t em pat penelit ian ini dikarenakan kedua SD ini
berakredit asi yang sama yait u B, m emiliki jumlah
murid kelas V yang hampir sama pada t ahun 2015.
Selain it u, akses m enuju kedua sekolah t ersebut
t idak bisa dicapai dengan m enggunakan alat
t ransport asi um um karena t erlet ak bukan dalam
jalur angkut an um um.
Populasi pada penelit ian ini adalah selur uh
murid SD Negeri 11 Poasia kelas V wilayah
Kecamat an Poasia Kot a Kendari yait u sebanyak 49
orang dan selur uh siswa SD Negeri 07 Poasia kelas V
wilayah Kecamat an Poasia Kot a Kendari yait u
sebanyak 44 orang dengan t ot al populasi 93 orang.
Unt uk menet ukan jumlah sam pel, digunakan r um us
Slovin dan diperoleh jumlah sam pel sebanyak 76
responden, dengan sam pel
pada kelompok
eksperimen sebanyak 38 m urid dan kelompok
kont r ol sebanyak 38 m urid. Teknik sam pel yang
digunakan adalah Purposive Sampling sesuai dengan
krit eria inklusi dan eksklusi yang har us dipenuhi
responden, yait u : um ur 9-11 t ahun; duduk di kelas
V; dapat berkomunikasi dengan baik, dapat
mem baca, dan m enulis; dan bersedia unt uk
dijadikan responden selama penelit ian berlangsung.
Sedangkan, krit eria eksklusinya adalah m urid yang
mem enuhi krit eria inklusi, t et api saat penelit ian
t idak masuk karena sakit , izin, at au sedang diskors.
Analisis dilakukan secara deskript if pada
masing-masing variabel dengan analisis pada
dist ribusi f rekuensi. Pada analisis bivariat e, unt uk
melihat perbedaan nilai r at a-r at a penget ahuan,
sikap dan t indakan r esponden sebelum dan sesudah
int ervensi m enggunakan uji M c Nemar , sedangkan

3

unt uk melihat pengaruh penyuluhan dengan
met ode per mainan edukat if dan m et ode ceramah
t erhadap per bedaan proporsi penget ahuan, sikap
dan t indakan respoden m enggunakan uji Chi Square
dengan uji alt er nat if Fisher Exact . Derajat
kepercayaan 95%.
HASIL
Umur Responden

Hasil
Penget a
huan

Kelompok
Um ur

Eksperimen

9 tahun
10 t ahun

Kont rol

(n)

(%)

(n)

(%)

3

7,9

3

7,9

29

76,3

25

65,8

11 t ahun

6

15,8

10

26,3

Total

38

100

38

100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016
Tabel 1 diat as m enunjukan hasil bahwa um ur
responden pada kelom pok eksperimen paling
banyak t er dapat pada um ur 10 t ahun dengan
present ase 76,3% dan paling sedikit berada pada
um ur 9 t ahun dengan present ase 7,9%. Pada
kelompok kont rol, um ur responden paling banyak
t erdapat pada um ur 10 t ahun dengan present ase
65,8% dan paling sedikit berada pada um ur 9 t ahun
dengan pr esent ase 7,9%.
Jenis Kelamin Responden
Kelompok
Jenis Kelamin

Eksperim en
(n)

Kontrol

(%)

(n)

42,1

14

36,8

Perempuan

22

57,9

24

63,2

Tot al

38

100

38

100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016
Tabel 2 diat as m enunj ukan hasil bahwa j enis
kelamin responden pada kelom pok eksperimen
paling banyak yait u perempuan dengan pr esent ase
57,9%, dan paling sedikit yait u laki-laki dengan
present ase 42,1%. Pada kelom pok kont rol, jenis
kelamin responden paling banyak yait u perempuan
dengan present ase 63,2% dan paling sedikit yait u
laki-laki dengan pr esent ase 36,8%.
Analisis Univariat
Pengetahuan tentang Pecegahan Penyakit Diare
1. Kelompok Eksperimen
Hasil
Total
Post Test

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

29

76,3

37

97,4

66

86,8

Kurang

9

23,7

1

2,6

10

13,2

Total

38

100

38

100

76

100

Cukup

Post Test

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

24

63,2

30

78,9

54

71,1

Kurang

14

36,8

8

21,1

22

28,9

Total

38

100

38

100

76

100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016
Tabel 4 diat as menunj ukan bahwa murid yang
berpenget ahuan cukup pada saat pre t est adalah
sebanyak 24 r esponden (63,2%) dan pada saat post
t est bert am bah m enjadi 30 responden (78,9%).
Sedangkan m urid yang ber penget ahuan kurang
pada saat pre t est adalah sebanyak 14 responden (
36,8%) dan pada saat post t est berkurang m enjadi 8
responden (21,1%).
Sikap Pencegahan Penyakit Diare
1. Kelompok Eksperimen
Hasil
Sikap

Total
Pre Test

Post Test

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

30

78,9

36

94,7

66

86,8

Negat if

8

21,1

2

5,3

10

13,2

Total

38

100

38

100

76

100

(%)

16

Pre Test

Total
Pre Test

Cukup

Posit if

Laki-laki

Penget a
huan

sebanyak 29 r esponden (76,3%) dan pada saat post
t est bert am bah m enjadi 37 responden (97,4%).
Sedangkan m urid yang ber penget ahuan kurang
pada saat pre t est adalah sebanyak 9 responden (
23,7%) dan pada saat post t est berkurang m enjadi 1
responden (2,6%).
2. Kelompok Kont rol

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016
Tabel 3 diat as menunjukkan bahwa m urid yang
berpenget ahuan cukup pada saat pre t est adalah

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016
Tabel 5 diat as menunj ukan bahwa murid yang
bersikap posit if pada saat pre t est adalah sebanyak
30 responden (78,9%) dan pada saat post t est
bert ambah m enjadi 36 responden (94,7%).
Sedangkan m urid yang bersikap negat if pada saat
pre t est adalah sebanyak 8 responden (21,1%) dan
pada saat post t est berkurang menjadi 2 r esponden
(5,3%).
2. Kelompok Kont rol
Hasil
Sikap

Total
Pre Test

Post Test

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Posit if

27

71,1

29

76,3

56

73,3

Negat if

11

28,9

9

23,7

20

26,3

Total

38

100

38

100

76

100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016
Tabel 6 diat as menunj ukan bahwa murid yang
bersikap posit if pada saat pre t est adalah sebanyak
27 responden (71,1%) dan pada saat post t est
bert ambah m enjadi 29 responden (76,3%).
Sedangkan m urid yang bersikap negat if pada saat
pre t est adalah sebanyak 11 responden (28,9%) dan

4

pada saat post t est berkurang menjadi 9 r esponden
(23,7%).
Tindakan Pencegahan Penyakit Diare
1. Kelompok Eksperimen
Hasil
Total

Tindakan

Pre Test

Post Test

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Baik

26

68,4

34

89,5

60

78,9

Buruk

12

31,6

4

10,5

16

21,1

Total

38

100

38

100

76

100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016
Tabel 7 diat as menunj ukan bahwa murid yang
memiliki t indakan baik pada saat pr e t est adalah
sebanyak 26 r esponden (68,4%) dan pada saat post
t est bert am bah m enjadi 34 responden (89,5%).
Sedangkan m urid yang m emiliki t indakan buruk
pada saat pr e t est adalah sebanyak 12 r esponden
(31,6%) dan pada saat post t est berkurang menjadi 4
responden (10,5).
2. Kelompok Kont rol
Hasil
Total

Tindakan

Pre Test

(n)

Post Test

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Baik

23

60,5

27

71,1

50

65,8

Buruk

15

39,5

11

28,9

26

34,2

Total

38

100

38

100

76

100

Sumber: Dat a Primer, Januari 2016
Tabel 8 diat as menunj ukan bahwa murid yang
memiliki t indakan baik pada saat pr e t est adalah
sebanyak 23 r esponden (60,5%) dan pada saat post
t est bert am bah m enjadi 27 responden (71,1%).
Sedangkan m urid yang m emiliki t indakan buruk
pada saat pr e t est adalah sebanyak 15 r esponden
(39,5%) dan pada saat post t est ber kurang m enjadi
11 responden (28,9%).
Analisis Bivariat
Hasil Pre test dan Post test Penget ahuan M urid
tentang Pencegahan
Penyakit
Diare
pada
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
1. Kelompok Eksperimen
Penget
-ahuan
(Pre
Test)

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Cukup

29

76,3

0

0

29

76,3

Kurang

8

21,1

1

2,6

9

23,7

Total

37

97,4

1

2,6

38

100

Pengetahuan (Post Test)
Total
Cukup

Kurang

P
value

0.008

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Tabel 9 diat as menunjukkan bahwa dari 38
responden yang m emiliki penget ahuan cukup
sebelum maupun sesudah di berikan penyuluhan
sebanyak 29 responden dan t idak ada responden
yang m emiliki penget ahuan cukup sebel um
penyuluhan dan m emiliki penget ahuan kurang
sesudah
diberikan
penyuluhan.
Selanjut nya,

responden yang m emiliki penget ahuan kurang
sebelum
diberikan penyuluhan dan set elah
diberikan penyuluhan m emiliki penget ahuan cukup
sebanyak 8 responden, sedangkan responden yang
memiliki penget ahuan kurang sebelum maupun
sesudah
diberikan
penyuluhan
sebanyak
1
responden.
Analisis dengan uji M c Nemar diperoleh p
value (0,008) < α (0,05), maka H0 dit olak dan H1
dit erima. Ini dapat disimpulkan bahwa Ada
pengaruh penyuluhan m et ode per mainan edukat if
t erhadap
penget ahuan
murid
SD
t ent ang
pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah
penyuluhan di SDN 11 Poasia Tahun 2015.
2. Kelompok Kont rol
Penget
-ahuan
(Pre
Test)

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Cukup

24

63,2

0

0

24

63,2

Pengetahuan (Post Test)
Total
Cukup

Kurang

Kurang

6

15,8

8

21,2

14

36,8

Total

30

78,9

8

21,2

38

100

P
value

0.031

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Tabel 10 menunj ukkan bahwa dari 38
responden yang m emiliki penget ahuan cukup
sebelum maupun sesudah di berikan penyuluhan
sebanyak 24 responden dan t idak ada responden
yang m emiliki penget ahuan cukup sebel um
penyuluhan dan m emiliki penget ahuan kurang
sesudah
diberikan
penyuluhan.
Selanjut nya,
responden yang m emiliki penget ahuan kurang
sebelum
diberikan penyuluhan dan set elah
diberikan penyuluhan m emiliki penget ahuan cukup
sebanyak 6 responden, sedangkan responden yang
memiliki penget ahuan kurang sebelum maupun
sesudah
diberikan
penyuluhan
sebanyak
8
responden.
Analisis dengan uji M c Nemar diperoleh p
value (0,031) < α (0,05), maka H0 dit olak dan H1
dit erima. Ini dapat disimpulkan bahwa Ada
pengaruh penyuluhan met ode ceramah t er hadap
penget ahuan m urid SD t ent ang pencegahan
penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan di
SDN 07 Poasia Tahun 2015.
Per bedaan hasil pre t est penget ahuan
responden m engenai pencegahan penyakit diare
pada kelom pok eksperim en dan kelom pok kont rol
dapat dilihat dalam t abel 11 ber ikut .
Pengetahuan (Pre Test)
Kelom
pok

Total
Cukup

Kurang

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Eksperi
m en

29

79,3

9

23,7

38

100

Kontrol

24

63,2

14

36,8

38

100

Total

53

69,7

23

30,3

76

100

P
value

0.318

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016

5

Dari hasil analisis uji Chi Square diat as
diperoleh bahwa sebel um di berikan penyuluhan
t erdapat 9 responden (23,7%) yang ber penget ahuan
kurang pada kelompok eksperimen, sedangkan pada
kelompok kont rol t erdapat 14 responden (36,8%)
yang berpenget ahuan kurang. Hasil uji st at ist ik
didapat kan nilai p value = 0,318 maka dapat
disimpulkan bahwa t idak ada per bedaan proporsi
penget ahuan responden pada kedua kelompok
sebelum diber ikan int ervensi.
Per bedaan hasil post t est penget ahuan
responden m engenai pencegahan penyakit diare
pada kelom pok eksperim en dan kelom pok kont rol
dapat dilihat dalam t abel 12 ber ikut .
Pengetahuan (Post Test)
Total

Kelom
pok

Cukup
(n)

(%)

Kurang
(n)

(%)

n

P
value

Sikap
(Pre
Test)

(%)

Eksperi
m en

37

97,4

1

2,6

38

100

Kontrol

30

78,9

8

21,1

38

100

Total

67

88,2

9

11,8

76

100

Positif

Sikap (Post Test)
Total
Positif

Negatif

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

30

78,9

0

0

30

78,9

Negat if

6

15,8

2

5,3

8

21,2

Total

36

94,7

2

5,3

38

100

P
value

Sikap (Post Test)
Total
Positif

Negatif

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Positif

27

71,1

0

0

27

71,1

Negat if

2

5,3

9

23,7

11

28,9

Total

29

76,3

9

23,7

38

100

0.028

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Dari hasil analisis uji Fisher Exact diat as
diperoleh bahwa t er dapat 1 responden (2,6%) yang
berpenget ahuan kurang pada kelompok eksperimen
yang diberikan penyuluhan dengan m et ode
permainan edukat if, sedangkan pada kelompok
kont r ol yang diberikan penyuluhan dengan m et ode
ceramah t erdapat 8 r esponden (21,1%) yang
berpenget ahuan
kurang.
Hasil
uji
st at ist ik
didapat kan nilai p value = 0,028 maka t erdapat
perbedaan proporsi penget ahuan responden ant ara
kelompok eksperimen yang diberikan penyuluhan
met ode per mainan edukat if dengan kelompok
kont r ol yang di berikan penyul uhan dengan m et ode
ceramah. Sehingga disimpulkan, Ada per bedaan
penget ahuan responden t ent ang pencegahan
penyakit diar e ant ara kelompok eksperimen dengan
kelompok
kont rol
sesudah
penyuluhan
di
Kecamat an Poasia Kot a Kendar i Tahun 2015.
Hasil Pre test dan Post test Sikap M urid tentang
Pencegahan Penyakit Diare pada Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
1. Kelompok Eksperimen
Sikap
(Pre
Test)

sikap posit if sebelum penyuluhan dan m emiliki sikap
negat if sesudah diber ikan penyuluhan. Selanjut nya,
responden yang m emiliki sikap negat if sebel um
diberikan penyul uhan dan set elah diberikan
penyuluhan m emiliki sikap posit if sebanyak 6
responden, sedangkan responden yang m emiliki
sikap negat if sebelum maupun sesudah diberikan
penyuluhan sebanyak 2 r esponden.
Analisis dengan uji M c Nemar diper oleh p
value (0,031) < α (0,05), maka H0 dit olak dan H1
dit erima. Ini dapat disimpulkan bahwa Ada
pengaruh penyuluhan m et ode per mainan edukat if
t erhadap sikap m urid SD t ent ang pencegahan
penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan di
SDN 11 Poasia Tahun 2015.
2. Kelompok Kont rol
P
value

0.500

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Tabel 14 menunj ukkan bahwa dari 38
responden yang m emiliki sikap posit if sebel um
maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 27
responden dan t idak ada responden yang m emiliki
sikap posit if sebelum penyuluhan dan m emiliki sikap
negat if sesudah diber ikan penyuluhan. Selanjut nya,
responden yang m emiliki sikap negat if sebel um
diberikan penyul uhan dan set elah diberikan
penyuluhan m emiliki sikap posit if sebanyak 2
responden, sedangkan responden yang m emiliki
sikap negat if sebelum maupun sesudah diberikan
penyuluhan sebanyak 9 responden.
Analisis dengan uji M c Nemar diperoleh p
value (0,500) > α (0,05), maka H0 dit erima dan H1
dit olak. Ini dapat disim pulkan bahwa t idak ada
pengaruh penyuluhan met ode ceramah t er hadap
sikap m urid SD t ent ang pencegahan penyakit diare
sebelum dan sesudah penyuluhan di SDN 07 Poasia
Tahun 2015.
Per bedaan hasil pre t est sikap responden
mengenai pencegahan penyakit
diare pada
kelompok eksperimen dan kelompok kont rol dapat
dilihat dalam t abel 15 berikut .
Sikap (Pre Test)

0.031

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Tabel 13 diat as m enunjukkan bahwa dari 38
responden yang m emiliki sikap posit if sebel um
maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 30
responden dan t idak ada responden yang m emiliki

Kelom
pok

Total
Positif

Negatif

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Eksperi
m en

30

78,9

8

21,1

38

100

Kontrol

27

71,1

11

28,9

38

100

Total

57

75

19

25

76

100

P
value

0.596

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016

6

Dari hasil analisis uji Chi Square diat as
diperoleh bahwa sebel um di berikan penyuluhan
t erdapat 8 responden (21,1%) yang bersikap negat if
pada kelom pok eksperimen, sedangkan pada
kelompok kont rol t erdapat 11 responden (28,9%)
yang bersikap negat if . Hasil uji st at ist ik didapat kan
nilai p value = 0,596 maka dapat disim pulkan bahwa
t idak ada perbedaan proporsi sikap responden pada
kedua kelom pok sebelum di berikan int er vensi.
Per bedaan hasil post t est sikap responden
mengenai pencegahan penyakit
diare pada
kelompok eksperimen dan kelompok kont rol dapat
dilihat dalam t abel 16 berikut .
Sikap (Post Test)
Total

Kelom
pok

Positif

Negatif

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Eksperi
m en

36

94,7

2

5,3

38

100

Kontrol

29

76,3

9

23,7

38

100

Total

65

85,5

11

14,5

76

100

P
value

0.050

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Dari hasil analisis uji Chi Square diat as
diperoleh bahwa t er dapat 2 responden (5,3%) yang
bersikap negat if pada kelom pok eksperimen yang
diberikan penyuluhan dengan m et ode permainan
edukat if , sedangkan pada kelom pok kont rol yang
diberikan penyuluhan dengan m et ode ceramah
t erdapat 9 responden (23,7%) yang bersikap negat if.
Hasil uji st at ist ik didapat kan nilai p value = 0,050
maka t erdapat per bedaan propor si sikap responden
ant ara kelompok eksperimen yang diberikan
penyuluhan m et ode permainan edukat if dengan
kelompok kont r ol yang di berikan penyuluhan
dengan m et ode ceramah. Sehi ngga disim pulkan,
Ada
per bedaan
sikap
responden
t ent ang
pencegahan penyakit diare ant ara kelompok
eksperimen dengan kelom pok kont rol sesudah
penyuluhan di Kecamat an Poasia Kot a Kendari
Tahun 2015.
Hasil Pre test dan Post test Tindakan M urid tentang
Pencegahan Penyakit Diare pada Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
1. Kelompok Eksperimen
Tindak
an
(Pre
Test)

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Baik

25

65,8

1

2,6

26

68,4

Buruk

9

23,7

3

7,9

12

31,6

Total

34

89,5

4

10,5

38

100

Tindakan (Post Test)
Total
Baik

Buruk

P
value

bur uk sesudah di berikan penyuluhan. Selanjut nya,
responden yang m emiliki t indakan bur uk sebel um
diberikan penyul uhan dan set elah diberikan
penyuluhan memiliki t indakan baik sebanyak 9
responden, sedangkan responden yang m emiliki
t indakan bur uk sebelum maupun sesudah diberikan
penyuluhan sebanyak 3 r esponden.
Analisis dengan uji M c Nemar diper oleh p
value (0,021) < α (0,05), maka H0 dit olak dan H1
dit erima. Ini dapat disimpulkan bahwa Ada
pengaruh penyuluhan m et ode per mainan edukat if
t erhadap t indakan m urid SD t ent ang pencegahan
penyakit diare sebelum dan sesudah penyuluhan di
SDN 11 Poasia Tahun 2015.
2. Kelompok Kont rol
Tindak
an
(Pre
Test)

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Baik

23

60,5

0

0

23

60,5

Tindakan (Post Test)
Total
Baik

Buruk

Buruk

4

10,5

11

28,9

15

39,5

Total

27

71,1

11

28,9

38

100

P
value

0.125

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Tabel 18 diat as m enunjukkan bahwa dari 38
responden yang m emiliki tindakan baik sebel um
maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 23
responden dan t idak t er dapat responden yang
memiliki t indakan baik sebelum penyuluhan dan
memiliki t indakan bur uk sesudah diberikan
penyuluhan. Selanjut nya, responden yang m emiliki
t indakan buruk sebelum diberikan penyuluhan dan
set elah diberikan penyuluhan memiliki t indakan baik
sebanyak 4 responden, sedangkan responden yang
memiliki t indakan bur uk sebelum maupun sesudah
diberikan penyuluhan sebanyak 11 responden.
Analisis dengan uji M c Nemar diperoleh p
value (0,125) > α (0,05), maka H0 dit erima dan H1
dit olak. Ini dapat disim pulkan bahwa t idak ada
pengaruh penyuluhan met ode ceramah t er hadap
t indakan m urid SD t ent ang pencegahan penyakit
diare sebelum dan sesudah penyuluhan di SDN 07
Poasia Tahun 2015.
Per bedaan hasil pre t est t indakan responden
mengenai pencegahan penyakit
diare pada
kelompok eksperimen dan kelompok kont rol dapat
dilihat dalam t abel 19 berikut .
Tindakan (Pre Test )

0.021

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Tabel 17 diat as m enunjukkan bahwa dari 38
responden yang m emiliki tindakan baik sebel um
maupun sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 25
responden dan 1 responden yang m emiliki t indakan
baik sebelum penyuluhan dan memiliki t indakan

Total

Kelom
pok

Baik

Buruk

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Eksperi
m en

26

68,4

12

31,6

38

100

Kontrol

23

60,5

15

39,5

38

100

Total

49

64,5

27

35,5

76

100

P
value

0.632

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Dari hasil analisis uji Chi Square diat as
diperoleh bahwa sebel um di berikan penyuluhan

7

t erdapat 12 responden (31,6%) yang m emiliki
t indakan bur uk pada kelom pok eksperimen,
sedangkan pada kelom pok kont rol t erdapat 15
responden (39,5%) yang m emiliki t indakan bur uk.
Hasil uji st at ist ik didapat kan nilai p value = 0,596
maka dapat disimpulkan bahwa t idak ada
perbedaan proporsi t indakan responden pada kedua
kelompok sebelum diberikan int ervensi.
Per bedaan hasil post t est t indakan responden
mengenai pencegahan penyakit
diare pada
kelompok eksperimen dan kelompok kont rol dapat
dilihat dalam t abel 20 berikut .
Tindakan (Post Test)
Total

Kelom
pok

Baik

Buruk

(n)

(%)

(n)

(%)

n

(%)

Eksperi
m en

34

89,5

4

10,5

38

100

Kontrol

27

71,1

11

28,9

38

100

Total

61

80,3

15

19,7

76

100

P
value

0.084

Sumber: Dat a Primer, Februari 2016
Dari hasil analisis uji Chi Square diat as
diperoleh bahwa t er dapat 4 responden (10,5%) yang
memiliki t indakan bur uk pada kelompok eksperimen
yang diberikan penyuluhan dengan m et ode
permainan edukat if, sedangkan pada kelompok
kont r ol yang diberikan penyuluhan dengan m et ode
ceramah t erdapat 11 responden (28,9%) yang
memiliki t indakan buruk. Hasil uji st at ist ik
didapat kan nilai p value = 0,084 maka t idak ada
perbedaan proporsi t indakan responden ant ara
kelompok eksperimen yang diberikan penyuluhan
met ode per mainan edukat if dengan kelompok
kont r ol yang di berikan penyul uhan dengan m et ode
ceramah.
Sehingga disimpulkan,
Tidak ada
perbedaan t indakan r esponden t ent ang pencegahan
penyakit diar e ant ara kelompok eksperimen dengan
kelompok
kont rol
sesudah
penyuluhan
di
Kecamat an Poasia Kot a Kendar i Tahun 2015.
DISKUSI
Peningkatan
Pengetahuan
pada
Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Dalam penelit ian ini t erdapat dua perlakuan
pada dua kelom pok yang ber beda. Pada kelompok
eksperimen diberikan penyuluhan m enggunakan
met ode permainan edukat if, sedangkan pada
kelompok
kont rol
diber ikan
penyuluhan
menggunakan met ode ceramah. Kedua kelom pok ini
sama-sama diberi pre t est dan post t est unt uk
mengukur t ingkat keber hasilan int ervensi yang
diberikan. Penyuluhan kesehat an yang diberikan
pada kelom pok eksperim en dan kelom pok kont rol
dilakukan sat u kali di wakt u yang t elah disepakat i
oleh pi hak sekolah khususnya kepala sekolah dan
wali kelas, agar hendaknya t idak m engganggu
proses belajar mengajar. Int ervensi unt uk kelompok

eksperimen dilakukan di ruang kelas dan di halaman
depan kelas V SD Negeri 11 Poasia, hal ini karena
alat permainan edukat if ular t angga m em but uhkan
t em pat yang cukup agar dapat digunakan oleh
responden. Sedangkan int ervensi unt uk kelompok
kont r ol dilakukan di ruang kelas V SD Negeri 07
Poasia.
Dalam prosesnya, penyuluhan yang diberikan
pada kelom pok eksperimen berlangsung selama ±2
jam dengan menggunakan m et ode permainan
edukat if ular t angga yang t elah dimodifikasi dan
mem uat mat eri t ent ang pencegahan penyakit diare,
kem udian di berikan sesi t anya jawab pada akhir
pert em uan. Sedangkan pada kelompok kont rol
penyuluhan
m enggunakan
met ode
ceramah
diberikan selama ±1 jam. Penyuluhan dilakukan
menggunakan met ode cer amah dengan alat bant u
lapt op dan pow er point dengan animasi yang
menarik, dan diakhiri dengan sesi t anya jaw ab.
Int ervensi yang dilakukan pada kedua kelompok
t ersebut diberikan set elah responden m engerjakan
pre-t est selama ±30 menit .
Pada kelom pok eksperimen, hasil pre t est dan
post t est menunjukan bahwa t er dapat peni ngkat an
penget ahuan respoden sebelum dan sesudah
diberikan penyuluhan dengan m et ode permainan
edukat if ular t angga t ent ang pencegahan penyakit
diare. Hal ini juga t erjadi pada kelom pok kont rol,
dimana hasil pre t est dan post t est m enunjukan
bahwa t erdapat peningkat an penget ahuan respoden
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan
met ode ceramah t ent ang pencegahan penyakit
diare.
Peningkat an
penget ahuan
pada
kedua
kelompok ini t erjadi set elah diberikan penyuluhan
kesehat an, dimana penelit i selaku komunikat or
(penyuluh
kesehat an)
m em ber ikan
mat eri
pembelajaran mengenai pencegahan penyakit diare
pada m urid yang t elah m em enuhi kr it eria sebagai
responden penelit ian sebanyak 76 orang dengan
dua kelompok penyuluhan m enggunakan m et ode
yang berbeda. Peningkat an penget ahuan pada
responden dikarenakan adanya kemauan responden
unt uk m enget ahui lebi h rinci mengenai pencegahan
penyakit diar e, sehi ngga mer eka ant usias m engikut i
penyuluhan kesehat an t er sebut .
Sem ent ara it u, hasil uji Chi Square unt uk
melihat perbedaan t ingkat penget ahuan ant ara
kelompok eksper imen dan kelom pok kont rol di saat
pre t est m enunj ukan t idak ada perbedaan t ingkat
penget ahuan r esponden, sehingga dapat dikat akan
penget ahuan awal seluruh r esponden ham pir sama.
Sedangkan pada hasil uji f isher m enunjukan ada
perbedaan
penget ahuan
responden
t ent ang
pencegahan penyakit diare set elah diberikan
penyuluhan dengan met ode permainan edukat if dan
met ode ceramah.

8

Hal ini dimungkinkan karena ket epat an
pemilihan m et ode penyuluhan yang di gunakan pada
kelompok eksperimen sehi ngga sesuai dengan
karakt er ist ik responden, yait u anak sekolah dasar.
Penggunaan met ode permainan edukat if ular t angga
yang
m enarik
dan
suasana
belajar
yang
menyenangkan sehi ngga dapat m em buat responden
lebih m udah menerim a inf ormasi yang di berikan.
Permainan edukat if ular t angga m erupakan m et ode
penyuluhan yang mengajak bermain, berger ak dan
belajar. M et ode ini dipilih dan disesuaikan dengan
responden yait u m urid SD. Anak SD akan lebih
senang belajar dengan cara bermai n, bergerak,
bekerja dalam kelom pok, dan m elakukannya secara
15
langsung .
Pada
dasarnya,
selama
bert ahun-t ahun
bermain per mainan bahkan t anpa koneksi ke kont en
pendidikan t er t ent u t elah dianggap sebagai salah
16
sat u bent uk dasar pem belajaran dan kar ena it u
t idak mengherankan bahwa permainan t erkait erat
dengan
pengalaman
pendidikan
int rinsik.
Pembelajar an
berbasis
permainan
biasanya
mem erlukan beberapa derajat pemahaman sisw a
t ent ang permainan m ekanik dan at uran dan dengan
demikian sebelum t erlibat dengan proses belajar it u
sendiri, siswa harus belajar bagaimana cara unt uk
17
bermain permainan t ersebut . Dalam prosesnya,
sebelum bermain ular t angga para murid diberikan
informasi cara ber main per mai nan edukat if ular
t angga t ersebut selama beberapa menit .
Alat yang digunakan dalam permainan edukat if
ular t angga berupa alas ular t angga seluas 2 x 3 m
sebanyak 2 buah yang berisikan informasi t ent ang
pencegahan penyakit diar e disert ai dengan gam bargam bar yang m enarik, sert a 4 buah dadu warnawarni berukuran 30 x 30 cm. Per mai nan edukat if
ular t angga dicet ak dalam ukuran 2 x 3 m, sehingga
responden dapat t erlibat langsung dalam permainan
t ersebut , pada prosesnya responden melihat
informasi yang t er dapat pada ular t angga,
responden m em baca dengan lant ang informasi yang
t erdapat
pada
ular
t angga,
responden
mem prakt ekkan perint ah yang t erdapat di ular
rangga, dan r esponden m elihat dan m endengar
informasi yang dilakukan dan diucapkan oleh
responden lain. Penget ahuan yang ada pada set iap
manusia dit angkap at au dit erim a melalui panca
indera. Semaki n banyak indera yang digunakan
unt uk m enerima sesuat u maka semakin banyak dan
18
semakin jelas penget ahuan yang di perolehnya .
Permainan edukat if ular t angga dimodifikasi
berwarna-w ar ni dan diberikan gam bar-gam bar
menarik sehingga mem buat r espoden t ert arik dan
sangat ant usias ket ika bermai n. Responden pada
kelompok eksperimen di bagi m enjadi 8 kelompok
yang t er diri dari 3-5 responden, karena idealnya ular
19
t angga dimai nkan oleh 2-5 orang . Set iap kelompok

t ersebut bermain secara ber gant ian. Selama
melakukan permainan edukat if ular t angga
responden juga secara langsung belajar mat erimat eri t ent ang pencegahan penyakit diare.
Pada penelit ian sebelumnya oleh Zam zami
(2014) digunakan m et ode ular t angga unt uk
meningkat kan penget ahuan siswa SD t ent ang
pencegahan penyakit PES. Hasil dari penelit ian
t ersebut
bahw a,
ada pengar uh
pendidikan
kesehat an dengan m et ode ular t angga t er hadap
penget ahuan siswa SD t ent ang pencegahan penyakit
20
PES (p-value =0,000) .
Hasil ini juga didukung oleh penelit ian Put ri
(2013) yang juga m enggunakan m et ode permainan
edukat if ular t angga dan m et ode ceramah pada
penyuluhan t ent ang keamanan makanan jajanan
sekolah t er hadap penget ahuan anak sekolah dasar.
Pada penelit ian t ersebut m enunj ukkan hasil bahwa
ada per bedaan penget ahuan t ent ang keam anan
makanan jajanan sekolah set elah diberikan
penyuluhan
dengan
m et ode
cemarah
dan
21
permainan edukat if ular t angga (p-value=0,024) .
Pada penelit ian Daloukas dkk. (2012) dalam
Int ernat ional Journal of Game-Based Learning
penelit ian
ini
melihat
bagaimana
pot ensi
menggunakan per mainan kasual ular t angga
elekt ronik unt uk penilaian siswa. Hasil penelit ian
menunjukan bahw a permainan ini dit erima posit if
oleh siswa, sert a gur u yang ber part isipasi dalam
evaluasi yang m engarah ke kesim pulan bahwa
permainan kasual
dengan kem udahan dan
fleksibilit as yang mereka t awarkan mem berikan
pot ensi yang menarik unt uk dit em pat kan di
22
lingkungan pendidikan .
Sejalan dengan hasil dari penelit ian-penelit ian
t ersebut , maka penyuluhan dengan m et ode
permainan
edukat if
baik
digunakan
unt uk
meningkat kan penget ahuan kesehat an t er khusus
anak usia sekolah dasar.
Peningkatan Sikap pada Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Sikap adalah kesiapan at au kesediaan
seseorang unt uk bert ingkah laku at au m erespon
sesuat u baik t erhadap rangsangan posit if maupun
23
rangsangan negat if dari suat u objek r angsangan .
Sikap adalah reaksi at au respon seseorang yang
masih t ert ut up t er hadap st imulus at au obyek.
M anifest asi sikap t idak dapat dilihat secara
langsung, t et api hanya dapat dit af sirkan dari
perilaku yang t er t ut up. Sikap secara nyat a
merupakan konot asi adanya kesesuaian reaksi
24
t erhadap st imulus t ert ent u .
Pada kelompok eksperimen, responden yang
memiliki sikap negat if pada saat pre t est mengalami
peruabahan m enjadi memiliki sikap posit if set elah
int ervensi dan diukur saat post t est . Hal ini
bermakna secara st at ist ik sehingga diperoleh bahwa

9

penyuluhan
met ode
permainan
edukat if
berpengar uh t erhadap sikap responden t ent ang
pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah
int ervensi.
Penyuluhan t ent ang pencegahan penyakit
diare yang t elah diberikan kepada r esponden
melalui m et ode permainan edukat if ular t angga
mem pengar uhi
per ubahan
sikap
r esponden
sehingga m engalami peningkat an sebel um dan
sesudah int ervensi. Penget ahuan yang m ereka
peroleh
mam pu
m em unculkan
pemahaman
t erhadap diri mereka bahwa m ereka m em but uhkan
dan harus melakukan upaya pencegahan penyakit
diare. Selain it u, perubahan sikap responden set elah
mendapat kan penyuluhan dikarenakan m et ode
permainan edukat if ular t angga yang digunakan
menyenangkan
bagi
responden
sehingga
mem udahkan proses penerimaan informasi t ent ang
pencegahan penyakit diare.
Salah sat u kom ponen dalam sikap manusia
adalah kom ponen afekt if yang m erupakan perasaan
yang menyangkut aspek emosional subjekt if
seseorang t erhadap suat u objek sikap. Kom ponen
ini mer upakan perasaan individu t er hadap objek
25
sikap dan menyangkut masalah emosi .
Bermain game dapat bermanfaat bagi sisw a
dan
dapat
berdam pak
posit if
t erhadap
perkem bangan emosional dan int elekt ual m ereka,
yang mem ungkinkan mer eka unt uk berlat ih
kemampuan m em ecahkan masalah pada lingkungan
yang t idak m em bahayakan, mem berikan kont ribusi
unt uk kesejaht eraan dan harga diri mereka, dan
mem bant u mer eka unt uk belajar unt uk m engelola
26
perasaan m ereka .
Pada kelom pok kont rol, t erjadi peningkat an
sikap posit if pada responden set elah diberikan
int ervensi melalui penyuluhan m et ode ceramah.
Namun, secara st at ist ik t idak ada pengar uh yang
bermakna t erhadap penyuluhan dengan m et ode
ceramah t er hadap sikap responden t ent ang
pencegahan penyakit diare sebelum dan sesudah
int ervensi.
Sem ent ara it u, hasil uji Chi Square menunjukan
t idak ada perbedaan sikap r esponden saat pre t est
ant ara kelompok eksperimen dan kelom pok kont rol,
sehingga dapat dikat akan sikap awal seluruh
responden ham pir sama. Sedangkan hasil analisis
saat post t est menunj ukan ada perbedaan sikap
t ent ang pencegahan penyakit diare pada r esponden
set elah diberikan penyuluhan ant ara m et ode
permainan edukat if dan m et ode ceramah. M aka
dapat disimpulkan bahwa peningkat an sikap pada
kelompok eksper imen dikar enakan per bedaan
perlakuan penyuluhan.
Sejalan dengan penelit ian sebelumnya oleh
Zamzami (2014) digunakan m et ode ular t angga
unt uk meni ngkat kan sikap siswa SD t ent ang

pencegahan penyakit PES. Hasil dari penelit ian
t ersebut
bahw a,
ada pengar uh
pendidikan
kesehat an dengan m et ode ular t angga t er hadap
sikap siswa SD t ent ang pencegahan penyakit PES ( p20
value =0,000) .
Peningkatan Tindakan pada Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kont rol
Penyuluhan mer upakan ser angkaian kegiat an
yang dilakukan secara sist emat ik dan peran secara
sist emat ik dengan m elibat kan peran sert a akt if
individu maupun kelompok guna m em ecahkan
suat u masalah masyarakat dengan cara merubah
27
perilaku manusia it u sendir i .
Pada
kelompok
eksperimen
t erjadi
peningkat an
t indakan
set elah
pem ber ian
penyuluhan dengan m et ode permainan edukat if
ular t angga, walaupun masih t er dapat r esponden
yang m emiliki t indakan bur uk. Penggunaan m et ode
permainan edukat if ular t angga m erupakan salah
sat u
f akt or
yang
m enyebabkan
t erjadinya
perubahan t indakan pada responden, dimana
permainan edukat if ular t angga mengharuskan
responden bergerak dan m em prakt ikan cara
pencegahan penyakit diare secara langsung selain
mem baca, mendengar dan mengingat . Pem ber ian
informasi dengan permai nan ular t angga yang
menarik dan suasana belajar yang m enyenangkan
dapat m em buat responden lebih m udah menerima
informasi yang t elah diberikan. Permainan ini cukup
menyenangkan sesuai dengan t ahap perkem bangan
anak usia sekolah yang mayorit as respondennya
berum ur 10 t ahun berada dalam t ahap operasional
28
yang konkrit .
Sejalan dengan penelit ian yang dilakukan oleh
Sari, dkk (2012) menyat akan bahwa, pendidikan
kesehat an gosok gigi dengan m et ode permainan
simulasi ular t angga dapat m eningkat kan nilai
aplikasi t indakan gosok gigi pada r esponden
kelompok
perlakuan.
Hasil
penelit ian
ini
menguat kan hasil-hasil penelit ian sebelum nya yang
menyat akan dengan adanya penyuluhan kesehat an
menggunakan m et ode permainan edukat if dapat
mem perbaiki
dan
meningkat kan
t indakan
responden t ent ang pencegahan penyakit diare,
nam un
di perlukan
pem berian
penyuluhan
kesehat an secara rut in sehingga r esponden dapat
29
selalu berperilaku mencegah penyakit diare .
Sedangkan, pada kelompok kont rol t idak
t erjadi per ubahan t indakan r esponden sebelum dan
sesudah penyul uhan dengan m et ode ceramah. Hal
ini
dimungkinkan
karena responden
hanya
mendengar inf ormasi dari kom unikat or kesehat an
(penyuluh) t ent ang pencegahan penyakit diare
t anpa m em prakt ekkan secara langsung. Pendidikan
kesehat an t i dak saja cukup dengan mem berikan
informasi secara t ert ulis maupun ceramah saja,
dibut uhkan beberapa m et ode dan m edia yang t epat

10

unt uk
dapat
m eningkat kan
penget ahuan
30
masyarakat .
Sem ent ara it u, hasil uji Chi Square unt uk
melihat perbedaan t indakan responden ant ara
kelompok eksperimen dan kelom pok kont rol
menunjukan t i dak ada perbedaan t indakan
responden saat pre t est ant ara kelompok
eksperimen dan kelom pok kont rol, sehingga dapat
dikat akan t indakan aw al seluruh responden ham pir
sama. Sem ent ara it u, hasil analisis saat post t est
menunjukan ada perbedaan t indakan r esponden
pada kedua kelom pok ini. Namun, secara st at ist ik
t idak bermakna, maka disimpulkan t idak ada
perbedaan t indakan t ent ang pencegahan penyakit
diare set elah diber ikan penyul uhan dengan m et ode
permainan edukat if dan met ode ceramah.
Dari hasil-hasil st udi yang dilakukan oleh WHO
dan para ahli pendi dikan kesehat an t erungkap
bahwa penget ahuan masyarakat t ent ang kesehat an
sudah t inggi, nam un prakt ik mereka yang masih
rendah. Hal ini berar t i bahwa perubahan at au
peningkat an penget ahuan masyarakat t ent ang
kesehat an sering kali t idak diimbangi dengan
24
peningkat an at au per ubahan perilakunya .
SIM PULAN
1. Ada pengar uh penyuluhan m et ode permainan
edukat if t erhadap penget ahuan m ur id SD
t ent ang pencegahan penyakit diare sebelum dan
sesudah penyuluhan di SDN 11 Poasia Tahun
2015.
2. Ada pengar uh penyuluhan m et ode permainan
edukat if t

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA TENTANG PENCEGAHAN DIARE DI KECAMATAN WALIKUKUN NGAWI JAWA TIMUR

0 3 71

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT TYPOID DENGAN METODE Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Pencegahan Penyakit Typoid Dengan Metode Bola Salju Dan Ceramah Pada Siswa SD Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

0 2 16

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT TYPOID DENGAN METODE Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Pencegahan Penyakit Typoid Dengan Metode Bola Salju Dan Ceramah Pada Siswa SD Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali

0 3 16

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Pencegahan Penyakit Typoid Dengan Metode Bola Salju Dan Ceramah Pada Siswa SD Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

0 2 8

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN DIARE Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pencegahan Diare Pada Balita Di Desa Gladagsari Kecamatan Ampel Bo

0 4 16

Perbedaan Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Metode Ceramah dan Diskusi terhadap Sikap tentang SADARI ditinjau dari Pengetahuan.

0 1 14

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN EDUKATIF ULAR NAGA PENCEGAH DIARE (UNAPED) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN UNTUK PENCEGAHAN KEJADIAN DIARE PADA MURID KELAS IV DAN V SDN 19 MANDONGA DI KECAMATAN PUUWATU KOTA

0 1 9

PENGARUH METODE MONOPOLI DAN CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG KEJADIAN DIARE PADA MURID SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BESULUTU KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

0 0 11

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dalam Pencegahan Filariasis

0 1 11

18 EFEKTIVITAS METODE PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG PENCEGAHAN KEPUTIHAN PATALOGIS

0 0 7