se 83 pj 2008 anggota keluarga

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Jalan Gatot Subroto No. 40-42
Jakarta 12190
Tromol Pos 124 Jakarta 10002

Telepon
Faksimili
Homepage Pajak

: Telepon (021) 5251609
: (021) 5251658
: http://www.pajak.go.id

Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP
2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak
di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
Nomor SE-83/PJ/2008

TENTANG
PENYAMPAIAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 51/PJ/2008
TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
BAGI ANGGOTA KELUARGA

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor 51/PJ/2008 tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Bagi Anggota
Keluarga, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
I.

Dalam rangka meningkatkan tertib administrasi dalam pemberian NPWP kepada
anggota keluarga sebagai satu kesatuan ekonomis dan mendukung pelaksanaan
pembebasan Fiskal Luar Negeri bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak serta memberikan kepastian hukum untuk tidak dipotong/dipungut
pajak dengan tarif lebih tinggi dari tarif yang seharusnya bagi Wajib Pajak Orang
Pribadi dalam negeri yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, perlu diatur Tata Cara
Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Bagi Anggota Keluarga.

II.


Hal-hal yang perlu mendapat perhatian setelah berlakunya Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor 51/PJ/2008 antara lain:
a. Penanggung Biaya Hidup.
Penanggung Biaya Hidup adalah suami sebagai kepala keluarga yang telah
terdaftar pada tata usaha KPP dan telah diberikan NPWP serta menanggung
sepenuhnya biaya hidup anggota keluarga yang menjadi tanggungannya.
b. Anggota Keluarga.
Anggota Keluarga adalah isteri, keluarga sedarah dan semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya
Penanggung Biaya Hidup dan diakui oleh Penanggung Biaya Hidup berdasarkan
hukum yang berlaku.
c. Wajib Pajak
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri yang dapat mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP bagi anggota keluarga adalah:
c.1. Anggota keluarga yang diakui oleh Penanggung Biaya Hidup, termasuk anak
yang belum dewasa serta memiliki penghasilan dari mana pun sumber
penghasilannya dan apa pun sifat pekerjaannya.
c.2. Wanita kawin yang:
c.2.1. menjalankan usaha dan/atau melakukan pekerjaan bebas; dan/atau


c.2.3. tidak menjalankan usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas dan
memiliki penghasilan sampai dengan suatu bulan yang disetahunkan
telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak,
dan tidak terikat perjanjian pisah harta, serta tidak menghendaki untuk
menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri.
d. Tempat pendaftaran.
d.1. Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf c mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP ke KPP dimana Penanggung Biaya Hidup terdaftar.
d.2. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 yang tidak mengajukan permohonan NPWP harus melampirkan
fotokopi NPWP Penanggung Biaya Hidup dan Kartu Keluarga serta Surat
Pernyataan Susunan Anggota Keluarga untuk diserahkan kepada pemberi
kerja atau pihak lain yang berkepentingan.
d.3. Dalam hal alamat yang tercantum dalam Kartu keluarga berbeda/tidak sama
dengan wilayah kerja KPP tempat Wajib Pajak mendaftar, permohonan
Wajib Pajak tetap diproses sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor 51/PJ/2008. Kartu keluarga digunakan hanya sebatas untuk melihat
status hubungan keluarga.
e. Formulir.
e.1. Formulir permohonan pendaftaran NPWP yang digunakan adalah Formulir

Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak Bagi Anggota Keluarga sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
51/PJ/2008.
e.2. Penggunaan formulir diatur sebagai berikut:
e.2.1. Dalam hal Pemohon adalah Wajib Pajak, satu formulir permohonan
hanya dapat digunakan untuk diri Wajib Pajak yang bersangkutan;
atau
e.2.2. Dalam hal Pemohon adalah Penanggung Biaya Hidup, satu formulir
permohonan dapat digunakan untuk semua anggota keluarga
dengan syarat anggota keluarga tersebut merupakan tanggungan
sepenuhnya Penanggung Biaya Hidup yang dibuktikan dengan Kartu
Keluarga.
f.

Tata Cara
f.1.

Wajib Pajak yang mendaftarkan diri atau Penanggung Biaya Hidup atau
orang yang diberi kuasa khusus yang mendaftarkan Wajib Pajak untuk
memperoleh NPWP wajib mengisi, menandatangani, dan menyampaikan

permohonan pendaftaran NPWP ke KPP.

f.2.

Wajib Pajak atau Penanggung Biaya Hidup sebagaimana dimaksud pada
butir f.1 harus mengisi formulir permohonan secara lengkap dan jelas serta
ditandatangani Wajib Pajak, Penanggung Biaya Hidup atau kuasanya
dengan melampirkan Kartu Keluarga dan Surat Pernyataan Susunan
Anggota Keluarga.

f.3.

Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada butir f.1:
- Wajib Pajak menerima Bukti Penerimaan Surat (BPS);
- KPP menerbitkan Kartu NPWP dan SKT;

f.4.

Tata cara penulisan dan penomoran NPWP pada kartu NPWP dan SKT
sebagaimana dimaksud pada butir f.3, dengan ketentuan sebagai berikut:


f.4.1.

Nama.
Nama Wajib Pajak ditulis sesuai dengan nama sebagaimana
tercantum dalam permohonan pendaftaran NPWP (misalnya nama
orang tua, mertua, anak kandung, atau anak angkat atau isteri).

f.4.2.

f.4.3.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
f.4.2.1.

dua belas digit pertama NPWP yang diberikan sama dengan
dua belas digit pertama NPWP Penanggung Biaya Hidup;

f.4.2.2.


tiga digit terakhir merupakan kode cabang, yang dimulai dari
999 untuk anggota keluarga yang pertama, 998 untuk yang
kedua dan seterusnya.

Alamat.
Alamat yang ditulis sama dengan alamat yang tertera pada kartu
NPWP dan SKT Penangung Biaya Hidup.

f.5.

Atas penerbitan Kartu NPWP dan SKT tersebut KPP tidak perlu dilakukan
konfirmasi lapangan untuk membuktikan kebenaran pengisian formulir
permohonan Wajib Pajak.

f.6.

Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Bagi Anggota Keluarga
sebagaimana terlampir dalam Surat Edaran ini.

g. Jangka Waktu Penyelesaian

KPP menerbitkan Kartu NPWP dan SKT sebagaimana dimaksud pada bagian II
huruf f.3 paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya surat
permohonan secara lengkap.
h. Lain-lain
Bagi suami yang tidak mempunyai penghasilan dan seluruh biaya hidupnya
ditanggung oleh isteri, tidak dapat mengajukan permohonan NPWP bagi anggota
keluarga, tetapi harus mengajukan permohonan NPWP sendiri sebagaimana
diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 44/PJ/2008.
III.

Transisi
Selama aplikasi NPWP bagi anggota keluarga serta formulir baru sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 51/PJ/2008
belum tersedia di KPP, Wajib Pajak masih dapat menggunakan formulir lama
sebagaimana terlampir pada KEP-161/PJ/2001 sebagaimana telah diubah dengan
PER-160/PJ/2003 atau formulir pendaftaran Wajib Pajak untuk Wajib Pajak orang
pribadi sebagaimana terlampir pada PER-44/PJ/2008, tetapi persyaratan dan tata
cara penyelesaiannya mengikuti PER-51/PJ/2008.

IV.


Pengadaan Formulir
a. Pengadaan Formulir sebagaimana dimaksud pada bagian II huruf e.1 dilakukan
oleh masing-masing Kantor Pelayanan Pajak dengan menggunakan kertas folio
berwarna putih sesuai dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing KPP.
b. Wajib Pajak diperkenankan mencetak sendiri formulir sebagaimana dimaksud
pada PER 51/PJ/2008 dengan langsung mengisi data Wajib Pajak.

V. Para Kepala Kantor Wilayah dan para Kepala Kantor Pelayanan Pajak agar mengawasi
pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tersebut diatas dan agar melakukan
sosialisasi kepada para Wajib Pajak di lingkungan wilayah kerja masing-masing.

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Tembusan :
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak;
2. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak.

Lampiran

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE - 83/PJ/2008
Tanggal : 31 Desember 2008

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK BAGI ANGGOTA KELUARGA

I.

TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK BAGI ANGGOTA
KELUARGA DI KANTOR PELAYANAN PAJAK
Wajib Pajak melakukan:
1. Wajib Pajak harus mengisi Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak Bagi
Anggota Keluarga secara lengkap dan jelas. Dalam hal Wajib Pajak membutuhkan
bantuan dalam mengisi formulir tersebut dapat menanyakan kepada Petugas
Pendaftaran Wajib Pajak;
2. Wajib Pajak menyerahkan Formulir Permohonan Pendaftaran yang telah diisi secara
lengkap dan jelas serta ditandatangani Wajib Pajak atau Penanggung Biaya Hidup
atau kuasanya kepada Petugas Pendaftaran Wajib Pajak;
Petugas Pendaftaran Wajib Pajak mempunyai tugas:

3. Menerima Formulir Permohonan Pendaftaran yang telah ditandatangani oleh Wajib
Pajak atau Penanggung Biaya Hidup atau kuasanya yang sah;
4. Memeriksa kelengkapan pengisian Formulir Permohonan Pendaftaran dalam hal
formulir belum sepenuhnya diisi oleh pemohon, petugas mengembalikan formulir
kepada pemohon untuk dilengkapi pengisiannya;
5. Merekam dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) serta
menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada pemohon setelah ditandatangani
petugas pendaftaran Wajib Pajak;
6. Mengisi kolom-kolom pada Formulir Permohonan Pendaftaran yang diberi keterangan
“Diisi oleh Petugas”
7. Melakukan penelitian administrasi untuk mengetahui apakah Wajib Pajak telah tercatat
sebagai Wajib Pajak terdaftar pada tata usaha Kantor Pelayanan Pajak atau belum;
8. Apabila berdasarkan hasil penelitian administrasi ternyata:
a. Wajib Pajak telah tercatat sebagai Wajib Pajak terdaftar, kepadanya tidak diberikan
NPWP lagi; atau
b. Wajib Pajak pernah tercatat sebagai Wajib Pajak terdaftar, kepadanya diberikan
NPWP yang sama dengan NPWP yang pernah diberikan; atau
c. Wajib Pajak belum tercatat sebagai Wajib Pajak terdaftar, kepadanya diberikan
NPWP dengan, dengan ketentuan sebagai berikut:
c.1.

Nama.
Nama Wajib Pajak ditulis sesuai dengan nama sebagaimana tercantum
dalam permohonan pendaftaran NPWP (misalnya nama orang tua, mertua,
anak kandung, atau anak angkat atau isteri).

c.2.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
c.2.1. dua belas digit pertama NPWP yang diberikan sama dengan dua
belas digit pertama NPWP Penanggung Biaya Hidup;
c.2.2. tiga digit terakhir merupakan kode cabang, yang dimulai dari 999
untuk anggota keluarga yang pertama, 998 untuk yang kedua dan
seterusnya.

c.3.

Alamat
Alamat yang ditulis sama dengan alamat yang tertera pada kartu NPWP dan
SKT Penangung Biaya Hidup.

9. Merekam data permohonan sesuai isian pada Formulir Permohonan Pendaftaran
sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan;
10. Mencetak Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan Kartu NPWP paling lama 1 (satu)
hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap;
11. Meneruskan SKT kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani;
12. Menyampaikan SKT dan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak paling lama 1 (satu) hari
kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap;
13. Mencantumkan NPWP yang diberikan pada Formulir Pendaftaran Wajib Pajak;
14. Mengadministrasikan SKT yang diterbitkan dan menggabungkannya dengan berkas
induk Penanggung Biaya Hidup.

II. TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK BAGI ANGGOTA
KELUARGA DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PADA SAAT JARINGAN KOMPUTER
TIDAK BERFUNGSI
Wajib Pajak melakukan:
1. Melakukan langkah-langkah yang sama sebagaimana Bagian I angka 1 sampai
dengan 2;
Petugas Pendaftaran Wajib Pajak mempunyai tugas:
2. Melakukan langkah-langkah yang sama sebagaimana Bagian I angka 3 sampai
dengan 4;
3. Mengisi secara manual Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) serta
menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada pemohon setelah ditandatangani
petugas pendaftaran Wajib Pajak;
4. Mengisi kolom-kolom pada Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak Bagi
Anggota Keluarga yang diberikan keterangan “Diisi oleh Petugas”;
5. Membuat Bukti Pendaftaran Wajib Pajak rangkap dua yang di dalamnya telah
mencantumkan NPWP Penanggung Biaya Hidup dengan status cabang;
6. Meneruskan Bukti Pendaftaran Wajib Pajak kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk
ditandatangani;
7. Menyampaikan Bukti Pendaftaran Wajib Pajak lembar ke-1 kepada pemohon (Wajib
Pajak) setelah permohonan pendaftaran diterima secara lengkap;
8. Petugas Pendaftaran Wajib Pajak setelah komputer berfungsi mempunyai tugas
sebagai berikut:
Melakukan langkah-langkah yang sama sebagaimana Bagian I angka 7 sampai
dengan angka 14.

Catatan:
Dalam hal berdasarkan hasil penelitian administrasi Wajib Pajak telah terdaftar/pernah
terdaftar, kepadanya diberikan NPWP yang pernah diberikan.