B1J010143 16.

Lampiran 1. Spesifikasi Bahan
Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian
No. Nama Bahan
Spesifikasi
1.
Larva ikan nilem Berumur 30, 60, 90, dan
hasil kejut panas
120 hari
2.
Pakan
ikan 41% protein dan 6% lemak
komersial
3.
Ovaprim
4.
Bouin
Asam
Pikrat
Jenuh
Aguosa, formalin, Asam
Asetat Glasial

5.
Alkohol 70%
6.
Alkohol 80%
7.
Alkohol 90%
8.
Alkohol 100%
9.
Xylol
10. Akuades
11. Parafin
SIGMA
12.

Carrazi’s
Haematoxylin

13.


Eosin 1%

14.
15.

Enthelan
Gelatin 1%

16.
17.

Giemza
Metanol

Hematoxylin 0,5 g,
Potasium iodate 0,01g,
Potasium alum 25g,
Glycerol 100ml, dan
akuades 400ml
Eosin Y 1g dan akuades

100ml
Gelatin 10gr, Akuades
1000ml
-

bio.unsoed.ac.id

30

Kegunaan
Hewan uji
Pakan hewan uji
Hormon analog
Larutan fiksatif

Agent dehidrasi
Agent dehidrasi
Agent dehidrasi
Agent dehidrasi
Agent clearing

Pelarut
Media penanaman
(embedding)
Zat Pewarna

Zat Pewarna
Mounting
Perekat pada
glass
Zat Pewarna
Larutan fiksatif

object

Lampiran 2. Spesifikasi Peralatan
Nama, tipe, kegunaan dan keberadaan alat
No. Nama Alat
Merek/Tipe Kegunaan
1.
Inkubator

JEIO TECH Menginkubasi
IB-600M
jaringan
2.
Mikrotom
MICROM
Memotong
GmbH Type jaringan organ
HM 340
yang telah
diembeding
3.
Gelas ukur
Mengukur
2000ml
volume air
4.
Aerator
Recent
Suplai oksigen


5.

Timbangan
analitik

CHQ

6.

Mikroskop

Olympus

7.

Baskom
plastic

-


8.

Botol sampel

-

9.

Lampu
spiritus

-

10.

Pinset

-


11.

Skapel

-

12.

Object glass

-

13.

Cover glass

14.

Milimeter
block


Menimbang
kemikalia dan
ikan
Mengamati
preparat
histologi
Tempat
pemeliharaan
larva ikan nilem
Tempat sampel
ikan
Melelehkan
parafin saat
penanaman
organ
Mengambil dan
memindahkan
organ
Memotong

organ
Menaruh hasil
irisan dan
apusan darah
Menutup hasil
irisan dan
apusan darah
pada object
glass
Mengukur ikan

bio.unsoed.ac.id
-

-

31

Tempat
Laboratorium Struktur

Perkembangan Hewan
Laboratorium
Pengajaran I

Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan

Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan

Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan

Lanjutan Lampiran 2.
No. Nama Alat
15. Hot plate
16.
17.

18.

Merek/Tipe
-

Eye piece
graticle
Gunting
bedah

-

Spuit 1 ml

-

-

Kegunaan
Memanaskan
cairan
Menghitung luas
sel
Memotong dan
membedah
sampel
Menyuntik ikan

bio.unsoed.ac.id

32

Tempat
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan
Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan

Lampiran 3. Prosedur Pembuatan Sediaan Histologi
1. Ikan yang telah diukur panjang dan beratnya dimatikan.
2. Proses embedding menggunakan metode paraffin dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut :
i.

Tahapan pertama yaitu ikan difiksasi dengan menggunakan larutan bouin
selama 2 x 24 jam.

ii.

Spesimen didehidrasi dengan menggunakan larutan alkohol bertingkat mulai
dari 70%, 80%, 90% dan 100% dua kali masing-masing selama 40 menit.

iii.

Spesimen didealkoholisasi menggunakan alkohol : xylol (3:1), alkohol:
xylol (1:1), alcohol : xylol (1:3), dan xylol murni dua kali masing-masing
selama 30 menit.

iv.

Spesimen diinfiltrasi menggunakan xylol : paraffin (3:1), xylol : paraffin
(1:1), xylol : paraffin (1:3) masing-masing 35 menit dan paraffin murni dua
kali masing selama 40 menit.

v.

Spesimen ditanam di dalam paraffin dengan cara paraffin cair dituangkan ke
dalam cetakan yang terbuat dari kertas karton yang berukuran 2 x 2 cm.
Spesimen kemudian diletakkan sesuai dengan orientasi pengirisan yang
diinginkan dan dibiarkan hingga paraffin memadat selama 24 jam.

3. Setelah paraffin membeku direkatkan pada holder dari kayu dan diberi kode
nomor spesimen.
4. Pengirisan blok paraffin dilakukan dengan menggunakan rotary microtome
dengan ketebalan 5 µm.
5. Pita yang didapatkan dari hasil pemotongan dicelupkan kedalam air hangat dan
kemudian dilekatkan ke objek glas yang telah dilapisi gelatin 1 %.
6. Proses Pewarnaan jaringan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
i. Deparafinisasi jaringan dengan cara mencelupkannya kedalam xylol murni

bio.unsoed.ac.id

dua kali masing-masing selama 5 menit.

ii. Rehidrasi jaringan dengan cara mencelupkannya kedalam larutan alkohol
100% dua kali, 90%, 80%, 70%, dan akuades masing-masing 30 celupan
sampai warnanya terlihat jernih.
iii. Jaringan diwarnai dengan Carrazi’s Haematoxylin selama 10 menit
kemudian dicuci dengan air mengalir selama 1 menit.

33

iv. Jaringan diwarnai dengan eosin selama 2 menit kemudian dicuci dengan air
mengalir selama 1 menit dan dicelupkan kedalam akuades sebanyak 30
celupan.
v. Jaringan didehidrasi dalam larutan alkohol bertingkat mulai dari 70%, 80%,
90%, dan 100% dua kali masing-masing sebanyak 30 celupan.
vi. Jaringan diclearing dalam xylol murni 2x masing-masing 5 menit. Jaringan
ditetesi dengan entelan new sebanyak 1-2 tetes lalu tutup dengan cover
glass.

vii. Spesimen diberi label sesuai dengan nomor sampel.

bio.unsoed.ac.id

34

Lampiran 4. Prosedur Pembuatan Apus Darah
1. Siapkan 2 gelas benda, kemudian dibersihkan dengan alkohol 70% dan
dikeringanginkan.
2. Pengambilan sampel darah ikan diambil dengan cara memotong ekor ikan,
kemudian tetesan darah yang didapat diteteskan di atas salah satu ujung gelas
benda.
3. Letakkan gelas benda yang lain pada tepi/sisi yang pendek di muka tetesan
darah hingga membentuk sudut sekitar 45°, kemudian tariklah sedikit
kebelakang hingga gelas benda kedua mencapai bagian tengah dari tetesan
darah agar timbul gerakan kapiler agar darah menyebar merata ke kiri dan
kanan gelas benda pertama.
4. Doronglah gelas benda kedua kearah depan hingga diperoleh apusan yang rata,
kemudian apusan darah dikering anginkan.
5. Apusan darah difiksasi dengan larutan metanol selama 5 menit, dikering
anginkan.
6. Diwarnai dengan larutan Giemsa selama 10 menit, setelah tampak mengering.
Bilas pewarma dengan air mengalir dengan debit air kecil.
7. Apusan yang telah terwarna dikering anginkan kemudian diamati di bawah
mikroskop cahaya dengan perbesaran rendah kemudian dengan perbesaran
tinggi.

bio.unsoed.ac.id

35

Lampiran 5. Hasil analisis ANOVA panjang eritrosit ikan nilem (Osteochilus hasselti
C.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29 setelah
pencampuran milt dan oosit.
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Panjang Sel
Type III Sum
of Squares

Source

df

Mean Square

F

Sig.

26.467a

3

8.822

16.777

.000

10791.274

1

10791.274

2.052E4

.000

KejutPanas

26.467

3

8.822

16.777

.000

Error

35.758

68

.526

Total

10853.499

72

62.225

71

Corrected Model
Intercept

Corrected Total

Descriptive Statistics
Dependent Variable:Panjang Sel
Kejut
Panas

Mean

Kontrol

11.1956

.68119

18

25 Menit

12.6450

.58036

18

27 Menit

12.6128

.79764

18

29 Menit

12.5167

.81630

18

Total

12.2425

.93617

72

Std. Deviation

N

bio.unsoed.ac.id

36

Multiple Comparisons
Panjang Sel
Tukey HSD
(I) Kejut (J) Kejut
Mean
Panas
Panas
Difference (I-J) Std. Error
Kontrol

95% Confidence Interval
Sig.

Lower Bound Upper Bound

25 Menit

-1.4494*

.24172

.000

-2.0861

-.8128

27 Menit

-1.4172*

.24172

.000

-2.0538

-.7806

29 Menit

-1.3211*

.24172

.000

-1.9577

-.6845

1.4494*

.24172

.000

.8128

2.0861

27 Menit

.0322

.24172

.999

-.6044

.6688

29 Menit

.1283

.24172

.951

-.5083

.7650

1.4172*

.24172

.000

.7806

2.0538

25 Menit

-.0322

.24172

.999

-.6688

.6044

29 Menit

.0961

.24172

.979

-.5405

.7327

1.3211*

.24172

.000

.6845

1.9577

25 Menit

-.1283

.24172

.951

-.7650

.5083

27 Menit

-.0961

.24172

.979

-.7327

.5405

25 Menit Kontrol

27 Menit Kontrol

29 Menit Kontrol

bio.unsoed.ac.id

37

Lampiran 6. Hasil analisis ANOVA panjang inti eritrosit ikan nilem
(Osteochilus hasselti C.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27,
dan 29 setelah pencampuran milt dan oosit.
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Panjang Inti
Type III Sum
of Squares

Source

df

Mean Square

F

Sig.

8.884a

3

2.961

13.025

.000

2087.549

1

2087.549

9.182E3

.000

8.884

3

2.961

13.025

.000

Error

15.460

68

.227

Total

2111.894

72

24.345

71

Corrected Model
Intercept
KejutPanas

Corrected Total

Descriptive Statistics
Dependent Variable:Panjang Inti
Kejut
Panas

Mean

Std. Deviation

N

Kontrol

4.9767

.41746

18

25 Menit

5.9461

.50948

18

27 Menit

5.3133

.38117

18

29 Menit

5.3022

.57472

18

Total

5.3846

.58556

72

bio.unsoed.ac.id

38

Multiple Comparisons
Panjang Inti
Tukey HSD
(I) Kejut (J) Kejut
Mean
Panas
Panas
Difference (I-J) Std. Error
Kontrol

95% Confidence Interval
Sig.

Lower Bound Upper Bound

25 Menit

-.9694*

.15894

.000

-1.3880

-.5508

27 Menit

-.3367

.15894

.158

-.7553

.0819

29 Menit

-.3256

.15894

.181

-.7442

.0930

.9694*

.15894

.000

.5508

1.3880

27 Menit

.6328*

.15894

.001

.2142

1.0514

29 Menit

.6439*

.15894

.001

.2253

1.0625

.3367

.15894

.158

-.0819

.7553

25 Menit

-.6328*

.15894

.001

-1.0514

-.2142

29 Menit

.0111

.15894

1.000

-.4075

.4297

.3256

.15894

.181

-.0930

.7442

25 Menit

-.6439*

.15894

.001

-1.0625

-.2253

27 Menit

-.0111

.15894

1.000

-.4297

.4075

25 Menit Kontrol

27 Menit Kontrol

29 Menit Kontrol

bio.unsoed.ac.id

39

Lampiran 7. Hasil analisis ANOVA volume inti eritrosit ikan nilem (Osteochilus
hasselti C.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29
setelah pencampuran milt dan oosit.
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Volume Ikan
Type III Sum
of Squares

Source

df

Mean Square

F

Sig.

148.113a

3

49.371

12.209

.000

25517.664

1

25517.664

6.310E3

.000

KejutPanas

148.113

3

49.371

12.209

.000

Error

274.986

68

4.044

Total

25940.763

72

423.099

71

Corrected Model
Intercept

Corrected Total

Descriptive Statistics
Dependent Variable:Volume Ikan
Kejut
Panas

Mean

Kontrol

16.8956

1.76029

18

25 Menit

20.9433

1.99248

18

27 Menit

18.7078

2.03376

18

29 Menit

18.7567

2.22953

18

Total

18.8258

2.44113

72

Std. Deviation

N

bio.unsoed.ac.id

40

Multiple Comparisons
Volume Ikan
Tukey HSD
(I) Kejut (J) Kejut
Mean
Panas
Panas
Difference (I-J) Std. Error
Kontrol

95% Confidence Interval
Sig.

Lower Bound Upper Bound

25 Menit

-4.0478*

.67032

.000

-5.8132

-2.2824

27 Menit

-1.8122*

.67032

.042

-3.5776

-.0468

29 Menit

-1.8611*

.67032

.035

-3.6265

-.0957

4.0478*

.67032

.000

2.2824

5.8132

27 Menit

2.2356*

.67032

.007

.4701

4.0010

29 Menit

2.1867*

.67032

.009

.4212

3.9521

1.8122*

.67032

.042

.0468

3.5776

25 Menit

-2.2356*

.67032

.007

-4.0010

-.4701

29 Menit

-.0489

.67032

1.000

-1.8143

1.7165

1.8611*

.67032

.035

.0957

3.6265

25 Menit

-2.1867*

.67032

.009

-3.9521

-.4212

27 Menit

.0489

.67032

1.000

-1.7165

1.8143

25 Menit Kontrol

27 Menit Kontrol

29 Menit Kontrol

bio.unsoed.ac.id

41

Lampiran 8. Hasil analisis ANOVA volume eritrosit ikan nilem (Osteochilus
hasselti C.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29
setelah pencampuran milt dan oosit.
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Volume Sel
Type III Sum
of Squares

Source

df

Mean Square

F

Sig.

Corrected Model

100373.404a

3

33457.801

10.448

.000

Intercept

7982969.074

1

7982969.074

2.493E3

.000

KejutPanas

100373.404

3

33457.801

10.448

.000

Error

217758.584

68

3202.332

Total

8301101.062

72

318131.988

71

Corrected Total

Descriptive Statistics
Dependent Variable:Volume Sel
Kejut
Panas

Mean

Std. Deviation

N

Kontrol

2.8934E2

57.27948

18

25 Menit

3.6402E2

44.71617

18

27 Menit

3.0302E2

75.26873

18

29 Menit

3.7553E2

43.16795

18

Total

3.3298E2

66.93827

72

bio.unsoed.ac.id

42

Multiple Comparisons
Volume Sel
Tukey HSD
(I) Kejut (J) Kejut
Mean
Panas
Panas
Difference (I-J) Std. Error
Kontrol

95% Confidence Interval
Sig.

Lower Bound Upper Bound

25 Menit

-74.6811*

18.86305

.001

-124.3611

-25.0012

27 Menit

-13.6878

18.86305

.887

-63.3677

35.9922

29 Menit

-86.1978*

18.86305

.000

-135.8777

-36.5178

74.6811*

18.86305

.001

25.0012

124.3611

27 Menit

60.9933*

18.86305

.010

11.3134

110.6733

29 Menit

-11.5167

18.86305

.928

-61.1966

38.1633

13.6878

18.86305

.887

-35.9922

63.3677

25 Menit

-60.9933*

18.86305

.010

-110.6733

-11.3134

29 Menit

-72.5100*

18.86305

.002

-122.1899

-22.8301

86.1978*

18.86305

.000

36.5178

135.8777

25 Menit

11.5167

18.86305

.928

-38.1633

61.1966

27 Menit

72.5100*

18.86305

.002

22.8301

122.1899

25 Menit Kontrol

27 Menit Kontrol

29 Menit Kontrol

bio.unsoed.ac.id

43

Lampiran 9. Hasil analisis ANOVA berat tubuh ikan nilem (Osteochilus hasselti
C.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29 setelah
pencampuran milt dan oosit.
Descriptive Statistics
Dependent Variable:Berat Tubuh
Kejut
Panas

Mean

Std. Deviation

N

Kontrol

.3867

.37450

24

25 Menit

.4246

.29345

24

27 Menit

.3267

.33003

24

29 Menit

.3488

.42332

24

Total

.3717

.35492

96

Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Berat Tubuh
Source

Type III Sum
of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

.134a

3

.045

.347

.792

13.261

1

13.261

103.102

.000

.134

3

.045

.347

.792

Error

11.833

92

.129

Total

25.228

96

Corrected Total

11.967

95

Corrected Model
Intercept
KejutPanas

bio.unsoed.ac.id

44

Multiple Comparisons
Berat Tubuh
Tukey HSD
(I) Kejut (J) Kejut
Mean
Panas
Panas
Difference (I-J) Std. Error
Kontrol

95% Confidence Interval
Sig.

Lower Bound Upper Bound

25 Menit

-.0379

.10353

.983

-.3088

.2330

27 Menit

.0600

.10353

.938

-.2109

.3309

29 Menit

.0379

.10353

.983

-.2330

.3088

.0379

.10353

.983

-.2330

.3088

27 Menit

.0979

.10353

.780

-.1730

.3688

29 Menit

.0758

.10353

.884

-.1951

.3467

-.0600

.10353

.938

-.3309

.2109

25 Menit

-.0979

.10353

.780

-.3688

.1730

29 Menit

-.0221

.10353

.997

-.2930

.2488

-.0379

.10353

.983

-.3088

.2330

25 Menit

-.0758

.10353

.884

-.3467

.1951

27 Menit

.0221

.10353

.997

-.2488

.2930

25 Menit Kontrol

27 Menit Kontrol

29 Menit Kontrol

bio.unsoed.ac.id

45

Lampiran 10. Hasil analisis ANOVA panjang tubuh ikan nilem (Osteochilus
hasselti C.V.) hasil kejut panas pada menit ke 25, 27, dan 29 setelah
pencampuran milt dan oosit.
Descriptive Statistics
Dependent Variable:Panjang Ikan
Kejut
Panas

Mean

Std. Deviation

N

Kontrol

2.7917

1.29209

24

25 Menit

3.0254

1.20460

24

27 Menit

2.6667

1.09054

24

29 Menit

2.5750

1.08277

24

Total

2.7647

1.16454

96

Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Panjang Ikan
Source

Type III Sum
of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

2.743a

3

.914

.667

.574

733.776

1

733.776

535.385

.000

2.743

3

.914

.667

.574

Error

126.091

92

1.371

Total

862.610

96

Corrected Total

128.834

95

Corrected Model
Intercept
KejutPanas

bio.unsoed.ac.id

46

Multiple Comparisons
Panjang Ikan
Tukey HSD
(I) Kejut (J) Kejut
Mean
Panas
Panas
Difference (I-J) Std. Error
Kontrol

95% Confidence Interval
Sig.

Lower Bound Upper Bound

25 Menit

-.2337

.33795

.900

-1.1180

.6505

27 Menit

.1250

.33795

.983

-.7593

1.0093

29 Menit

.2167

.33795

.918

-.6676

1.1010

.2337

.33795

.900

-.6505

1.1180

27 Menit

.3588

.33795

.714

-.5255

1.2430

29 Menit

.4504

.33795

.545

-.4339

1.3347

-.1250

.33795

.983

-1.0093

.7593

25 Menit

-.3588

.33795

.714

-1.2430

.5255

29 Menit

.0917

.33795

.993

-.7926

.9760

-.2167

.33795

.918

-1.1010

.6676

25 Menit

-.4504

.33795

.545

-1.3347

.4339

27 Menit

-.0917

.33795

.993

-.9760

.7926

25 Menit Kontrol

27 Menit Kontrol

29 Menit Kontrol

bio.unsoed.ac.id

47

Lampiran 11. Hasil analisis ANOVA korelasi panjang inti eritrosit dan volume
inti eritrosit ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) hasil kejut panas
pada menit ke 25, 27, dan 29.
Correlations
Panjang Inti Volume Inti
Panjang Inti Pearson Correlation

1

Sig. (2-tailed)
N
Volume Inti Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

.934**
.000

72

72

.934**

1

.000
72

72

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

bio.unsoed.ac.id

48

Lampiran 12. Hasil analisis ANOVA korelasi panjang eritrosit dan volume
eritrosit ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) hasil kejut panas
pada menit ke 25, 27, dan 29.
Correlations
Panjang Sel Volume Sel
Panjang Sel

Pearson Correlation

1

Sig. (2-tailed)

.000

N
Volume Sel

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)

.458**

72

72

.458**

1

.000

N

72

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

bio.unsoed.ac.id

49

72

Lampiran 13. Hasil analisis ANOVA korelasi panjang tubuh ikan dan panjang
eritrosit ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) hasil kejut panas
pada menit ke 25, 27, dan 29.
Correlations
Panjang Tubuh Panjang sel
Panjang Tubuh Pearson Correlation

1

Sig. (2-tailed)

.299

N
Panjang sel

.124

72

72

Pearson Correlation

.124

1

Sig. (2-tailed)

.299

N

72

bio.unsoed.ac.id

50

72