J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 1956
TENTANG
PENETAPAN "UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA SERIKAT NO. 20 TAHUN
1950 (LEMBARAN-NEGARA NO. 31 TAHUN 1950) TENTANG PEMERINTAHAN JAKARTA
RAYA" SEBAGAI UNDANG-UNDANG *)

Presiden Republik Indonesia,

Menimbang

:

a.

b.

c.


Mengingat

:

bahwa Pemerint ah Republik Indonesia Serikat
dengan
mempergunakan haknya t ermakt ub dalam pasal 139 ayat 1
Konst it usi Republik Indonesia Serikat t elah menet apkan Undangundang Darurat No. 20 t ahun 1950 t ent ang Pemerint ahan
Jakart a-Raya;
bahwa perat uran-perat uran yang t ermakt ub dalam undangundang darurat t ersebut , perlu dit et apkan sebagai undangundang;
bahwa dalam pada it u perlu diadakan perubahan di dalam
perat uran undang-undang t ersebut , yait u mengenai soal
kekuasaan kepolisian, yang dalam undang-undang darurat
t ersebut belum diserahkan kepada Walikot a Kot apraj a Jakart aRaya;

pasal 97, 131 dan 142 Undang-undang Dasar Sement ara Republik
Indonesia:
Dengan perset uj uan Dewan Perwakilan Rakyat :
Memut uskan:


Menet apkan

:

Undang-undang t ent ang penet apan "Undang-undang Darurat
Republik Indonesia Serikat No. 20 t ahun 1950 t ent ang Pemerint ahan
Jakart a-Raya sebagai undang-undang.
PASAL 1.

Perat uran yang t ermakt ub dalam Undang-undang Darurat Republik Indonesia Serikat
No. 20 t ahun 1950 t ent ang Pemerint ahan Jakart a-Raya (Lembaran-Negara Republik
Indonesia Serikat t ahun 1950 No. 31) dit et apkan sebagai undang-undang dengan
perubahan, sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 1.
(1)

(2)

Pemerint ahan Kot a Jakart a, sebagai sat uan pemerint ahan yang lingkungannya

dit et apkan dalam Keput usan Presiden Republik Indonesia Serikat No. 125 t ahun
1950, dij alankan at as nama Pemerint ahan Republik Indonesia oleh seorang
Walikot a.
Walikot a Jakart a menj alankan t ugas pemerint ahan it u dengan memperhat ikan
pet unj uk-pet unj uk Ment eri dalam Negeri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-

Pasal 2.
Pemerint ahan Kot a Jakart a, sebagai sat uan kenegaraan yang mengurus rumaht angganya sendiri, yang daerahnya dit et apkan baru menurut Keput usan Presiden
Republik Indonesia Serikat No. 125 t ahun 1950, disebut "Kot apraj a Jakart a-Raya",
dij alankan menurut at uran-at uran t ermakt ub dalam pasal-pasal berikut .
Pasal 3.
Kekuasaan-kekuasaan kewaj iban-kewaj iban dan pekerj aan-pekerj aan: ,
a. yang menurut perat uran-perat uran umum at au perat uran-perat uran yang t elah
dit et apkan dahulu oleh Dewan Propinsi at au "College van Gedeput eerden" Propinsi
Jawa Barat yang t elah dibubarkan, seberapa perat uran-perat uran it u hingga kini
masih berlaku dahulu berada. dalam t angan Dewan' Propinsi at au "College van

Gedeput eerden" Propinsi Jawa Barat dahulu.
b. yang menurut "St adsgemeent e-ordonnant ie" dahulu berada dalam t angan
Gubernur.
c. yang menurut "Ordonnant ie t ij delij ke voorzieningen st adsgemeent en Jaya"
dipegang oleh "Secret aris van St aat voor Bin nenlandse Zaken" dahulu.
diserahkan dalam t angan Ment eri Dalam Negeri.
Pasal 4.
Dengan t idak mengurangi kekuasaan-kekuasaan, kewaj iban-kewaj iban dan pekerj aanpekerj aan, yang menurut perat uran-perat uran yang sampai kini berlaku, sudah
dilet akkan dalam t angan Walikot a Jakart a-Raya, maka kepada Walikot a Jakart a-Raya
dibebankan pula kekuasaan-kekuasaan, kewaj iban-kewaj iban dan pekerj aan-pekerj aan
yang menurut "Ordonnant ie best uurs-organisat ie Bat avia en Ommelanden" (St aat sblad
1949 No. 63) dahulu dipegang oleh:
a. Gubernur Daerah Jakart a dan Sekit arnya, sepanj ang t idak mengenai kekuasaan
milit er dan kecuali yang dimaksud dalam pasal 3 di at as ini;
b. Residen Daerah Sekit ar Jakart a.
Pasal 5.
Perat uran-perat uran dan keput usan-keput usan mengenai penyelenggaraan t ugaspemerint ahan yang t elah dit et apkan oleh:
a. Gubernur Daerah Jakart a dan Sekit arnya.
b. Residen Daerah Sekit ar Jakart a.
t et ap berlaku sampai pada wakt u diubahnya at au dicabut nya oleh pengusaha yang

berwaj ib.
Pasal 6.
Perat uran-perat uran dan ket ent uan-ket ent uan dalam:
a. Ordonnant ie best uursorganisat ie Bat avia en Ommelanden" (St aat sblad 1949 No.
63).
b. Ordonnant ie t ij delij ke voorzieningen best uur st adsgemeent en" (St aat sblad 1948
No. 195).
t et ap berlaku, selama dan sekedar perat uran-perat uran dan ket ent uan-ket ent uan it u
t idak diubah at au t idak bert ent angan dengan perat uran-perat uran dan ket ent uanket ent uan dalam undang-undang ini, segala sesuat unya it u t idak mengurangi
ket et apan dalam pasal 142 Undang-undang Dasar Sement ara.

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-

Pasal 7.
Undang-undang ini dinamakan "Undang-undang Pemerint ahan Jakart a-Raya".
PASAL II.
Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan.
Agar supaya set iap orang dapat menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan

undang-undang ini dengan penempat an dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakart a,
pada t anggal 7 Pebruari 1956.
Presiden Republik Indonesia,
SOEKARNO.
Diundangkan
pada t anggal 10 Pebruari 1956.
Ment eri Kehakiman,
LOEKMAN WIRIADINATA.
Ment eri Dalam Negeri a. i. ,
SUROSO

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-

MEMORI PENJELASAN.
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1 TAHUN 1956
TENTANG
PENETAPAN "UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA SERIKAT NO. 20 TAHUN
1950 (LEMBARAN-NEGARA NO. 31 TAHUN 1950) TENTANG PEMERINTAHAN JAKARTA
RAYA" SEBAGAI UNDANG-UNDANG

Undang-undang ini adalah penet apan Undang-undang Darurat Republik Indonesia
Serikat No. 20 t ahun 1950 (Lembaran-Negara Republik Indonesia Serikat t ahun 1950
No. 31) sebagai undang- undang dengan sat u perubahan.
Perubahan ini ialah, bahwa kat a-kat a "kekuasaan kepolisian" didalam pasal 4 huruf a
dari pada Undang-undang Darurat Republik Indonesia Serikat No. 20 t ahun 1950
dit iadakan.
Kekuasaan kepolisian t ersebut , yang sebelumnya penyerahan kedaulat an dari
Pemerint ah Hindia Belanda kepada Pemerint ah Indonesia ada pada t angan Gubernur
Daerah Jakart a dan Sekit arnya dahulu, sebagai t ersebut dalam Ordonnant ie best uursorganisat ie Bat avia en Ommelanden" (St aat sblad 1949 No. 63), pada wakt u berlakunya
undang-undang darurat t ersebut t idak dibebankan kepada Walikot a Jakart a-Raya.
Kini dianggap sudah wakt unya unt uk memberikan kekuasaan t ersebut kepada Walikot a
Kot apraj a Jakart a-Raya, sehingga perlu mengadakan perubahan dalam ket ent uan
t ersebut diat as.
Perubahan t ersebut dimaksudkan unt uk lebih melancarkan j alannya pemerint ahan

Kot apraj a Jakart a-Raya.

Termasuk Lembaran-Negara No. 2 t ahun 1956.

CATATAN
RALAT
Dalam Kepala Lembaran-Negara No. 2 t ahun 1956, baris pert ama t erdapat salah cet ak,
yakni:
"PEMERINTAH"
seharusnya
"PEMERINTAHAN".

Sekret aris Kement erian
Kehakiman
Mr. SOEDARJO.

LN 1956/ 2; TLN NO. 941