1 metode biotek tnmn

(1)

Topik VI.

METODE BIOTEKNOLOGI

TANAMAN


(2)

 16 maret : metode biotek tnmn

 23 maret : transgenesis

 30 maret : bu evy

 6 april : mid

 13 april : aplikasi biotek tnmn & health concerns


(3)

Apa tujuan dari bioteknologi

tanaman?


(4)

I.

Pendahuluan

II.

Metode konvensional


(5)

I. Pendahuluan

 Beragam spesies dan varietas tanaman saat ini menunjukkan manusia telah

melakukan pemuliaan tanaman sejak ribuan tahun yang lalu

 Adanya seleksi dan pembentukan jenis / varietas baru dilakukan dg menyesuaikan selera manusia


(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

 Dengan pertambahan jumlah populasi manusia menyebabkan peningkatan

kebutuhan pangan

 Pada tahun 1970-an, revolusi dalam bidang pemuliaan tanaman menghasilkan banyak varietas unggul yang berproduksi tinggi

 Tetapi perlu input yang besar (misal pupuk dan pestisida) dan waktu yang lama dalam pengembangan varietas baru


(11)

Green biotechnology

 Saat ini berkembang metode pemuliaan tanaman yang memanfaatkan bioteknologi

 Bioteknologi tanaman modern menggunakan metode kultur jaringan untuk perbanyakan

mikro dalam skala besar, pembentukan tanaman homosigot, dan tanaman baru

 Selain itu juga digunakan metode rekayasa

genetika untuk menghasilkan tanaman dengan gen dari dua individu yang berkerabat jauh


(12)

II. Metode Konvensional

 Bioteknologi tanaman secara umum

bertujuan untuk menghasilkan varietas

berproduksi tinggi, mempunyai kandungan nutrisi lengkap/tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, dan tidak tergantung banyak pada pemberian pupuk serta bahan kimia lain

 Metode konvensional yang dilakukan adalah persilangan dan seleksi


(13)

 Persilangan dan seleksi dilakukan dengan metode tertentu tergantung spesies dan sifat yang dingiinkan


(14)

(15)

(16)

(17)

Mass


(18)

(19)

III. Metode Non-Konvensional

A. Kultur jaringan


(20)

A. Kultur Jaringan

(in vitro plant breeding)

Mikropropagasi = perbanyakan vegetatif dengan potongan kecil jaringan

 Lebih cepat dan efektif untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah banyak dan seragam

 = klon (clone)

 Dapat dibedakan berdasar eksplannya (bahan/bagian tanaman yang dikultur) dan hasil yang diperoleh

◦ 1. kultur meristem

◦ 2. kultur tanaman haploid


(21)

(22)

1. Kultur meristem

 Bahan yang ditanam (eksplan) adalah jaringan meristem

 Jar.meristem adalah jaringan yang masih aktif membelah

 Titik meristematis berada di dalam tunas

 Dari satu eksplan bisa diperoleh banyak tanaman baru

 Bisa menghasilkan tanaman bebas virus dari tanaman induk yang terinfeksi

 Contoh : perbanyakan stroberi secara konvensional hanya bisa menghasilkan 10 tanaman baru dari satu

tanaman induk. Dengan kultur meristem bisa diperoleh 500 000 tanaman dari satu tanaman induk.


(23)

(24)

(25)

2. Kultur Haploid

 Eksplan yang ditanam : anther, ovarium, polen

 = bagian tanaman dengan kromosom haploid

 Menghasilkan tanaman haploid

 Yang kemudian dapat digandakan (menggunakan colchicine) menjadi doubled-haploid

 Tanaman doubled-haploid = homosigot

 Jika asal eksplan dari tanaman tetraploid, maka hasil dari anther atau polennya adalah tanaman


(26)

(27)

3. Induksi Kalus

 Kalus : jaringan seperti tumor – pembelahan yang tidak terorganisir

 Biasanya muncul karena luka


(28)

(29)

Induksi kalus

 Jika eksplan terdiri dari sel-sel yang

terdiferensiasi maka harus dide-diferensiasi

 Diperlukan faktor-faktor pendukung yang tepat : nutrisi media, genotipe, lingkungan

 ZPT yang digunakan : auksin, sitokinin. Konsentrasi tergantung spesies tanaman


(30)

Arabidopsis Tobacco

3.0 mg/L 2,4-D


(31)

Medium Effects on Tobacco Callus Morphology

0.1 mg/L kinetin 3.0 mg/L 2,4-D

2.0 mg/L IAA 3.0 mg/L 2-iP


(32)

4. Fusi Protoplast

 Protoplast adalah sel-sel dengan dinding sel yang telah dihilangkan

 Biasanya menggunakan enzim untuk

memecah dinding sel (misal : pectinase, cellulase)

 Protoplast mudah untuk bergabung dengan sel protoplast yang lain (cell fusion) dengan bantuan bahan kimia tertentu atau tegangan listrik


(33)

 Sel-sel yang telah bergabung ditumbuhkan menjadi tanaman hibrid somatik

 Somatic hybridization dapat menghasilkan tanaman dari spesies yang berbeda

 Misal : tomat-kentang, sulit untuk memenuhi kebutuhan dua tempat

penyimpanan nutrisi, buah (tomat) dan akar (kentang)


(34)

(35)

(36)

B. Rekayasa Genetika

(Genetic Engineering)

 Tujuannya sama dengan metode konvensional

 Untuk menghasilkan tanaman dengan sifat-sifat yang dinginkan manusia

 Menggunakan teknologi yang dapat

menggabungkan gen-gen dari spesies atau genus yang berbeda


(37)

The ‘natural’ genetic engineer

 Bakteri Agrobacterium tumafaciens

dianggap sebagai organisme yang mampu

‘mengubah’ sifat genetis tanaman secara

alami

 Bakteri tsbt hidup di tanah dan menyebabkan pertumbuhan kalus

 Agrobacterium tertarik pada senyawa yang dihasilkan saat tanaman terluka


(38)

Agrobacterium tumafaciens

 Mampu memasukkan plasmidnya ke dalam tanaman

 Sehingga tanaman menghasilkan fitohormon yang menstimulasi

pertumbuhan dan pembelahan sel menjadi tumor

 Contoh transfer gen dari prokariot ke eukariot


(39)

(40)

 Kemampuan agrobacterium dimanfaatkan untuk memasukkan gen-gen asing ke

dalam tanaman

 Agrobacterium bertindak sebagai

‘pembawa gen asing’

 Kultur jaringan digunakan untuk

menumbuhkan tanaman yang sudah diubah susunan genetisnya


(41)

NEXT WEEK


(1)

B. Rekayasa Genetika

(Genetic Engineering)

 Tujuannya sama dengan metode konvensional

 Untuk menghasilkan tanaman dengan sifat-sifat yang dinginkan manusia

 Menggunakan teknologi yang dapat

menggabungkan gen-gen dari spesies atau genus yang berbeda


(2)

The ‘natural’ genetic engineer

 Bakteri Agrobacterium tumafaciens

dianggap sebagai organisme yang mampu

‘mengubah’ sifat genetis tanaman secara

alami

 Bakteri tsbt hidup di tanah dan menyebabkan pertumbuhan kalus

 Agrobacterium tertarik pada senyawa yang dihasilkan saat tanaman terluka


(3)

Agrobacterium tumafaciens

 Mampu memasukkan plasmidnya ke dalam tanaman

 Sehingga tanaman menghasilkan fitohormon yang menstimulasi

pertumbuhan dan pembelahan sel menjadi tumor

 Contoh transfer gen dari prokariot ke eukariot


(4)

(5)

 Kemampuan agrobacterium dimanfaatkan untuk memasukkan gen-gen asing ke

dalam tanaman

 Agrobacterium bertindak sebagai

‘pembawa gen asing’

 Kultur jaringan digunakan untuk

menumbuhkan tanaman yang sudah diubah susunan genetisnya


(6)

NEXT WEEK