PR 2Q 12 IND
Indosat Melaporkan Ikhtisar Keuangan Interim Yang Telah Direviu
Terbatas
Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012
Perusahaan Membukukan Pertumbuhan EBITDA sebesar 6,9 %, Pertumbuhan
Pendapatan Selular 3,7%
Jakarta, Indonesia, 31 Juli 2012: PT Indosat Tbk (“Indosat” atau “Perusahaan”) (Simbol: ISAT: BEI, IIT: NYSE)
mengumumkan bahwa Perusahaan telah menyampaikan laporan keuangan konsolidasian interim yang telah direviu
terbatas untuk enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 kepada otoritas pasar modal terkait. Laporan lengkap
tersedia di situs perusahaan www.indosat.com.
Perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 3,3% terhadap tahun sebelumnya, dengan membukukan
pendapatan usaha konsolidasian sebesar Rp10,4 triliun dalam semester pertama tahun 2012. EBITDA tumbuh sebesar
6,9% menjadi Rp4.878,8 miliar (SMT1-2011: Rp4.564,7 miliar), dengan marjin EBITDA sebesar 47,0%. Beban usaha
mengalami kenaikan sebesar 3,5% dalam tahun ini, utamanya disebabkan oleh peningkatan beban jasa telekomunikasi,
depresiasi dan amortisasi, pemasaran, serta umum & administrasi, diimbangi oleh penurunan beban karyawan.
Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 13% dan
5% terhadap pendapatan usaha konsolidasian Perusahaan.
Ikhtisar Keuangan:
Analisa Tahunan
TW2 2012
TW2 2011
Analisa Tahunan
%Perubahan
SMT1 2012
SMT1 2011
%Perubahan
5.400,0
5.167,8
4,5
10.377,0
10.041,8
3,3
4.446,6
953,4
4.258,5
909,3
4,4
4,8
8.526,4
1.850,6
8.219,1
1.822,7
3,7
1,5
(4.585,8)
(4.460,3)
2,8
(8.929,3)
(8.629,3)
3,5
814,2
707,5
15,1
1.447,7
1.412,5
2,5
Beban Lain-lain (Rp Miliar)
(825,6)
(336,9)
145,1
(1.444,0)
(350,2)
312,3
EBITDA** (Rp Miliar)
2.541,1
2.308,4
10,1
4.878,8
4.564,7
6,9
47,1
44,7
2,4 ppt
47,0
45,5
1,5 ppt
(148,5)
240,8
(161,7)
(131,8)
724,5
(118,2)
1.731,2
1.348,9
28,3
3.133,7
2.557,9
22,5
25.795,5
22.069,2
16,9
25.795,5
22.069,2
16,9
50,9
47,3
7,6
50,9
47,3
7,6
558,5
506,8
10,2
558,5
506,8
10,2
211
351
(39,7)
211
351
(39,7)
ARPU Selular (Rp Ribu)
26,9
29,8
(9,7)
26,0
29,3
(11,3)
ARPU FWA (Rp Ribu)
25,3
35,9
(29,5)
32,3
29,3
10,2
21.039
18.408
14,3
21.039
18.408
14,3
Pendapatan Usaha* (Rp Miliar)
Selular* (Rp Miliar)
Non-Selular* (Rp Miliar)
Beban Usaha *(Rp Miliar)
Laba Usaha (Rp Miliar)
Marjin EBITDA (%)
Laba (Rugi) Periode Berjalan
Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Perusahaan (Rp
Miliar)
Pengeluaran Barang Modal
Tunai (Rp Miliar)
Total Hutang (Rp Miliar)
Jumlah Pelanggan Selular (Juta)
Jumlah Pelanggan Indosat
Internet*** (Ribu)
Jumlah Pelanggan Fixed
Wireless Access (FWA) (Ribu)
BTS (2G dan 3G)
Laba bersih per saham turun sebesar 118,2% dibandingkan tahun lalu, dari sebesar Rp133,33 pada SMT1 2011
menjadi rugi bersih per saham pada SMT1 2012 : (Rp24,26). Penurunan ini disebabkan penurunan nilai tukar mata
uang sepanjang SMT1 2012.
Indosat menambah total hutang selama periode 30 Juni 2011 sampai 30 Juni 2012 sebesar 16,9% setelah
menerbitkan obligasi Indosat VIII senilai Rp2,7 triliun dan Sukuk Ijarah V sebesar Rp300 miliar, penarikan fasilitas
RCF Mandiri sebesar Rp1,3 triliun (bersih dikurangi pembayaran), dan penarikan fasilitas RCF BCA sebesar Rp800
miliar (bersih dikurangi pembayaran). Pembayaran hutang dalam periode yang sama adalah sebagai berikut: cicilan
Pinjaman Sindikasi US$ sebesar US$144,0 juta, cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar US$45,0 juta,
HSBC Coface dan Sinosure sebesar US$20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar US$3,4
juta, Pinjaman BCA dan Mandiri masing – masing sebesar Rp300,0 miliar, Fasilitas Kredit Niaga sebesar Rp37,5
miliar serta Obligasi Terbatas I dan II Lintasarta sebesar Rp42,0 miliar.
Setelah penutupan periode, Standard and Poor’s telah menaikkan peringkat Long-Term Credit dan peringkat
Guaranteed Notes dari ‘BB’ menjadi ‘BB+’. S&P juga telah mencabut pengawasan kredit terhadap seluruh peringkat
kredit. Outlook Stable menunjukkan ekspektasi S&P akan stabilnya performansi operasional Indosat. Pada saat
bersamaan, Agensi juga menaikkan peringkat skala long-term ASEAN regional terhadap Indosat dari ‘axBBB-’
menjadi ‘axBBB+’. Kenaikan peringkat mencerminkan peningkatan profil kredit Indosat.
Ikhtisar Operasional:
Pendapatan usaha selular tumbuh 3,7% dibandingkan tahun lalu, didukung oleh pertumbuhan pelanggan selular
yang mencapai 50,9 juta pelanggan pada akhir periode SMT1 2012.
ARPU selular turun sebesar 11,3% terhadap tahun lalu utamanya disebabkan peningkatan sebesar 7,6% basis
pelanggan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang dikontribusi utamanya dari segmen anak muda yang
memilik profil ARPU rendah.
Menjelaskan hasil pencapaian, Bapak Harry Sasongko, President Director and CEO Indosat menyampaikan:
"Sepanjang kuartal kedua kami melihat beberapa inisiatif kami di pasar menunjukkan pergerakan yang baik. Di antara
beberapa indikator yang kami awasi setiap hari, reload telah mengalami peningkatan dalam bulan terakhir. Pendapatan
kami tumbuh 8,5% QoQ.
Kami gembira melihat kuatnya pertumbuhan pendapatan pada kuartal kedua dan EBITDA tahun demi tahun, namun
dikarenakan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, kami mengalami kerugian yang tinggi dalam
nilai tukar mata uang yang menyebabkan penurunan laba bersih cukup signifikan dalam kuartal ini.
Peningkatan terbaru yang ditunjukkan oleh matrik utama operasional menunjukkan bahwa kami sedang bergerak dalam
arah yang benar, dan kami berbesar hati bahwa pada semester kedua tahun ini akan mencapai pertumbuhan pendapatan
yang lebih baik”.
*
Termasuk reklasifikasi sebagian porsi pendapatan telepon internasional dari segmen telekomunikasi tetap ke segmen selular dan penyajian
kembali sebagai akibat dari penerapan secara retrospektif transaksi sewa yang diatur oleh PSAK 30 (Revisi 2011) berlaku efektif sejak 1
Januari 2012.
**
EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) merupakan metode pengukuran yang bukan berasal dari Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan yang diyakini oleh manajemen sebagai suatu metode pengukuran tambahan yang berguna untuk menentukan
ketersediaan kas sebelum pelunasan hutang yang jatuh tempo, belanja modal, dan pajak penghasilan. Untuk perhatian Investor, EBITDA
tidak dapat ditafsirkan sebagai alternatif untuk menentukan pendapatan bersih sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan,
sebagai suatu indikator atas kondisi Perusahaan atau indikator atas arus kas dari kegiatan operasional sebagai ukuran likuiditas dan arus kas.
EBITDA tidak memiliki pengertian standar berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Metode yang digunakan Perusahaan untuk
menghitung EBITDA dapat berbeda dengan metode penghitungan yang dilakukan oleh perusahaan lain dan karenanya tidak dapat
dibandingkan dengan EBITDA perusahaan lain.
***
Sejak Januari 2012 jasa Broadband Nirkabel telah direklasifikasikan menjadi jasa Indosat Internet.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Investor Relations
Tel:
Fax :
Email :
Website :
62-21-30442615
62-21-30003757
[email protected]
www.indosat.com
Corporate Secretary
Tel:
62-21-30442614
Fax:
62-21-30003754
Tentang Indosat
Indosat adalah operator penyelenggara telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang memberikan layanan jasa selular, fixed line, komunikasi data dan internet. Di akhir 2011, perusahaan
memiliki lebih dari 50 juta pelanggan seluler melalui berbagai merek layanan antara lain Indosat Mobile, IM3, Mentari dan Indosat Internet. Indosat mengoperasikan layanan SLI melalui kode akses 001,
008 dan Flatcall 01016. Perusahaan juga menawarkan layanan solusi korporat yang didukung oleh jaringan telekomunikasi terin tegrasi di seluruh Indonesia. Indosat adalah anak perusahaan dari Qtel
Group. Saham Indosat tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:ISAT) dan saham dalam bentuk American Depositary Shares tercatat di Bursa Efek New York (NYSE:IIT).
Sanggahan
Dokumen ini mengandung informasi keuangan dan hasil-hasil kegiatan operasional tertentu, dan dapat mengandung sejumlah proyeksi, rencana, strategi dan tujuan-tujuan Indosat, yang bukan
merupakan pernyataan fakta sejarah yang akan diperlakukan sebagai pernyataan proyeksi kedepan sesuai pengertian hukum yang berlaku. Pernyataan proyeksi kedepan dipengaruhi oleh resiko dan
ketidakpastian yang dapat mengakibatkan kejadian sesungguhnya dan pencapaian Indosat kedepan berbeda dengan yang diharapkan atau diindikasikan oleh pernyataan-pernyataan semacam ini. Tidak
ada jaminan bahwa hasil yang diharapkan oleh Indosat, atau diindikasikan oleh pernyataan semacam ini akan tercapai.
Dokumen ini bukan penawaran penjualan sekuritas di Amerika Serikat. Sekuritas tidak boleh ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat tanpa registrasi atau pengecualian dari registrasi. Penawaran publik
sekuritas yang dibuat di Amerika Serikat akan dilakukan melalui prospektus yang diperoleh dari Perusahaan dan berisi keterangan rinci mengenai Perusahaan dan manajemen, serta laporan keuangan.
Perusahaan tidak berencana mendaftarkan penawaran di Amerika Serikat.
Penutup
Terbatas
Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012
Perusahaan Membukukan Pertumbuhan EBITDA sebesar 6,9 %, Pertumbuhan
Pendapatan Selular 3,7%
Jakarta, Indonesia, 31 Juli 2012: PT Indosat Tbk (“Indosat” atau “Perusahaan”) (Simbol: ISAT: BEI, IIT: NYSE)
mengumumkan bahwa Perusahaan telah menyampaikan laporan keuangan konsolidasian interim yang telah direviu
terbatas untuk enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 kepada otoritas pasar modal terkait. Laporan lengkap
tersedia di situs perusahaan www.indosat.com.
Perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 3,3% terhadap tahun sebelumnya, dengan membukukan
pendapatan usaha konsolidasian sebesar Rp10,4 triliun dalam semester pertama tahun 2012. EBITDA tumbuh sebesar
6,9% menjadi Rp4.878,8 miliar (SMT1-2011: Rp4.564,7 miliar), dengan marjin EBITDA sebesar 47,0%. Beban usaha
mengalami kenaikan sebesar 3,5% dalam tahun ini, utamanya disebabkan oleh peningkatan beban jasa telekomunikasi,
depresiasi dan amortisasi, pemasaran, serta umum & administrasi, diimbangi oleh penurunan beban karyawan.
Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 13% dan
5% terhadap pendapatan usaha konsolidasian Perusahaan.
Ikhtisar Keuangan:
Analisa Tahunan
TW2 2012
TW2 2011
Analisa Tahunan
%Perubahan
SMT1 2012
SMT1 2011
%Perubahan
5.400,0
5.167,8
4,5
10.377,0
10.041,8
3,3
4.446,6
953,4
4.258,5
909,3
4,4
4,8
8.526,4
1.850,6
8.219,1
1.822,7
3,7
1,5
(4.585,8)
(4.460,3)
2,8
(8.929,3)
(8.629,3)
3,5
814,2
707,5
15,1
1.447,7
1.412,5
2,5
Beban Lain-lain (Rp Miliar)
(825,6)
(336,9)
145,1
(1.444,0)
(350,2)
312,3
EBITDA** (Rp Miliar)
2.541,1
2.308,4
10,1
4.878,8
4.564,7
6,9
47,1
44,7
2,4 ppt
47,0
45,5
1,5 ppt
(148,5)
240,8
(161,7)
(131,8)
724,5
(118,2)
1.731,2
1.348,9
28,3
3.133,7
2.557,9
22,5
25.795,5
22.069,2
16,9
25.795,5
22.069,2
16,9
50,9
47,3
7,6
50,9
47,3
7,6
558,5
506,8
10,2
558,5
506,8
10,2
211
351
(39,7)
211
351
(39,7)
ARPU Selular (Rp Ribu)
26,9
29,8
(9,7)
26,0
29,3
(11,3)
ARPU FWA (Rp Ribu)
25,3
35,9
(29,5)
32,3
29,3
10,2
21.039
18.408
14,3
21.039
18.408
14,3
Pendapatan Usaha* (Rp Miliar)
Selular* (Rp Miliar)
Non-Selular* (Rp Miliar)
Beban Usaha *(Rp Miliar)
Laba Usaha (Rp Miliar)
Marjin EBITDA (%)
Laba (Rugi) Periode Berjalan
Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Perusahaan (Rp
Miliar)
Pengeluaran Barang Modal
Tunai (Rp Miliar)
Total Hutang (Rp Miliar)
Jumlah Pelanggan Selular (Juta)
Jumlah Pelanggan Indosat
Internet*** (Ribu)
Jumlah Pelanggan Fixed
Wireless Access (FWA) (Ribu)
BTS (2G dan 3G)
Laba bersih per saham turun sebesar 118,2% dibandingkan tahun lalu, dari sebesar Rp133,33 pada SMT1 2011
menjadi rugi bersih per saham pada SMT1 2012 : (Rp24,26). Penurunan ini disebabkan penurunan nilai tukar mata
uang sepanjang SMT1 2012.
Indosat menambah total hutang selama periode 30 Juni 2011 sampai 30 Juni 2012 sebesar 16,9% setelah
menerbitkan obligasi Indosat VIII senilai Rp2,7 triliun dan Sukuk Ijarah V sebesar Rp300 miliar, penarikan fasilitas
RCF Mandiri sebesar Rp1,3 triliun (bersih dikurangi pembayaran), dan penarikan fasilitas RCF BCA sebesar Rp800
miliar (bersih dikurangi pembayaran). Pembayaran hutang dalam periode yang sama adalah sebagai berikut: cicilan
Pinjaman Sindikasi US$ sebesar US$144,0 juta, cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar US$45,0 juta,
HSBC Coface dan Sinosure sebesar US$20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar US$3,4
juta, Pinjaman BCA dan Mandiri masing – masing sebesar Rp300,0 miliar, Fasilitas Kredit Niaga sebesar Rp37,5
miliar serta Obligasi Terbatas I dan II Lintasarta sebesar Rp42,0 miliar.
Setelah penutupan periode, Standard and Poor’s telah menaikkan peringkat Long-Term Credit dan peringkat
Guaranteed Notes dari ‘BB’ menjadi ‘BB+’. S&P juga telah mencabut pengawasan kredit terhadap seluruh peringkat
kredit. Outlook Stable menunjukkan ekspektasi S&P akan stabilnya performansi operasional Indosat. Pada saat
bersamaan, Agensi juga menaikkan peringkat skala long-term ASEAN regional terhadap Indosat dari ‘axBBB-’
menjadi ‘axBBB+’. Kenaikan peringkat mencerminkan peningkatan profil kredit Indosat.
Ikhtisar Operasional:
Pendapatan usaha selular tumbuh 3,7% dibandingkan tahun lalu, didukung oleh pertumbuhan pelanggan selular
yang mencapai 50,9 juta pelanggan pada akhir periode SMT1 2012.
ARPU selular turun sebesar 11,3% terhadap tahun lalu utamanya disebabkan peningkatan sebesar 7,6% basis
pelanggan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang dikontribusi utamanya dari segmen anak muda yang
memilik profil ARPU rendah.
Menjelaskan hasil pencapaian, Bapak Harry Sasongko, President Director and CEO Indosat menyampaikan:
"Sepanjang kuartal kedua kami melihat beberapa inisiatif kami di pasar menunjukkan pergerakan yang baik. Di antara
beberapa indikator yang kami awasi setiap hari, reload telah mengalami peningkatan dalam bulan terakhir. Pendapatan
kami tumbuh 8,5% QoQ.
Kami gembira melihat kuatnya pertumbuhan pendapatan pada kuartal kedua dan EBITDA tahun demi tahun, namun
dikarenakan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, kami mengalami kerugian yang tinggi dalam
nilai tukar mata uang yang menyebabkan penurunan laba bersih cukup signifikan dalam kuartal ini.
Peningkatan terbaru yang ditunjukkan oleh matrik utama operasional menunjukkan bahwa kami sedang bergerak dalam
arah yang benar, dan kami berbesar hati bahwa pada semester kedua tahun ini akan mencapai pertumbuhan pendapatan
yang lebih baik”.
*
Termasuk reklasifikasi sebagian porsi pendapatan telepon internasional dari segmen telekomunikasi tetap ke segmen selular dan penyajian
kembali sebagai akibat dari penerapan secara retrospektif transaksi sewa yang diatur oleh PSAK 30 (Revisi 2011) berlaku efektif sejak 1
Januari 2012.
**
EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) merupakan metode pengukuran yang bukan berasal dari Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan yang diyakini oleh manajemen sebagai suatu metode pengukuran tambahan yang berguna untuk menentukan
ketersediaan kas sebelum pelunasan hutang yang jatuh tempo, belanja modal, dan pajak penghasilan. Untuk perhatian Investor, EBITDA
tidak dapat ditafsirkan sebagai alternatif untuk menentukan pendapatan bersih sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan,
sebagai suatu indikator atas kondisi Perusahaan atau indikator atas arus kas dari kegiatan operasional sebagai ukuran likuiditas dan arus kas.
EBITDA tidak memiliki pengertian standar berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Metode yang digunakan Perusahaan untuk
menghitung EBITDA dapat berbeda dengan metode penghitungan yang dilakukan oleh perusahaan lain dan karenanya tidak dapat
dibandingkan dengan EBITDA perusahaan lain.
***
Sejak Januari 2012 jasa Broadband Nirkabel telah direklasifikasikan menjadi jasa Indosat Internet.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Investor Relations
Tel:
Fax :
Email :
Website :
62-21-30442615
62-21-30003757
[email protected]
www.indosat.com
Corporate Secretary
Tel:
62-21-30442614
Fax:
62-21-30003754
Tentang Indosat
Indosat adalah operator penyelenggara telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang memberikan layanan jasa selular, fixed line, komunikasi data dan internet. Di akhir 2011, perusahaan
memiliki lebih dari 50 juta pelanggan seluler melalui berbagai merek layanan antara lain Indosat Mobile, IM3, Mentari dan Indosat Internet. Indosat mengoperasikan layanan SLI melalui kode akses 001,
008 dan Flatcall 01016. Perusahaan juga menawarkan layanan solusi korporat yang didukung oleh jaringan telekomunikasi terin tegrasi di seluruh Indonesia. Indosat adalah anak perusahaan dari Qtel
Group. Saham Indosat tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:ISAT) dan saham dalam bentuk American Depositary Shares tercatat di Bursa Efek New York (NYSE:IIT).
Sanggahan
Dokumen ini mengandung informasi keuangan dan hasil-hasil kegiatan operasional tertentu, dan dapat mengandung sejumlah proyeksi, rencana, strategi dan tujuan-tujuan Indosat, yang bukan
merupakan pernyataan fakta sejarah yang akan diperlakukan sebagai pernyataan proyeksi kedepan sesuai pengertian hukum yang berlaku. Pernyataan proyeksi kedepan dipengaruhi oleh resiko dan
ketidakpastian yang dapat mengakibatkan kejadian sesungguhnya dan pencapaian Indosat kedepan berbeda dengan yang diharapkan atau diindikasikan oleh pernyataan-pernyataan semacam ini. Tidak
ada jaminan bahwa hasil yang diharapkan oleh Indosat, atau diindikasikan oleh pernyataan semacam ini akan tercapai.
Dokumen ini bukan penawaran penjualan sekuritas di Amerika Serikat. Sekuritas tidak boleh ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat tanpa registrasi atau pengecualian dari registrasi. Penawaran publik
sekuritas yang dibuat di Amerika Serikat akan dilakukan melalui prospektus yang diperoleh dari Perusahaan dan berisi keterangan rinci mengenai Perusahaan dan manajemen, serta laporan keuangan.
Perusahaan tidak berencana mendaftarkan penawaran di Amerika Serikat.
Penutup