Persandingan Satu NaskahUndang-Undang Perpajakan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH
UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DIREKTORAT PENYULUHAN PELAYANAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh
Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi informasi, sosial, dan politik, disadari bahwa

Kata

perlu dilakukan perubahan Undang-Undang tentang Perpajakan yaitu Undang-Undang Ketentuan

Pengantar

Umum dan Tatacara Perpajakan, Undang-Undang Pajak Penghasilan, Undang-Undang Pajak


Daftar Isi

Pertambahan Nilai

dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Perubahan tersebut bertujuan untuk

I.

lebih memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, meningkatkan kepastian

aparatur

perpajakan,

meningkatkan

keterbukaan

dalam


satu

naskah

Undang-Undang

3
no.

Undang-Undang nomor 16 Tahun 2009 .......................

administrasi

II.

perpajakan, dan meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak.

.......................................................................................
Susunan


Cara Perpajakan Sebagaimana Telah Diubah Dengan

ketentuan material di bidang perpajakan. Selain itu, perubahan tersebut juga dimaksudkan untuk
profesionalisme

2

6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata

dan penegakan hukum, serta mengantisipasi kemajuan di bidang teknologi informasi dan perubahan
meningkatkan

.......................................................................................

7

Susunan dalam satu naskah Undang-Undang no. 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana


Sistem, mekanisme, dan tata cara pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan yang sederhana
menjadi ciri dan corak dalam perubahan Undang-Undang ini dengan tetap menganut sistem self

Telah Diubah Dengan Undang-Undang nomor 36 Tahun

assessment. Perubahan tersebut khususnya berkaitan dengan peningkatan keseimbangan hak dan

2008 ..............................................................................

kewajiban bagi masyarakat Wajib Pajak sehingga masyarakat Wajib Pajak dapat melaksanakan hak

III.

dan kewajiban perpajakannya dengan lebih baik.

155

Susunan dalam satu naskah Undang-Undang no. 8
Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak


Penerbitan Buku Susunan Dalam Satu Naskah yaitu UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan

Penjualan atas Barang Mewah Sebagaimana Telah

Umum dan Tatacara Perpajakan, UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, UU No. 42

Diubah Dengan Undang-Undang nomor 42 Tahun 2009

Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, UU No. 12

.......................................................................................

Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, dan UU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai
ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi pegawai pajak agar dapat memahami hak

IV.

Susunan

dalam


satu

naskah

Undang-Undang

303
no.

dan kewajiban perpajakan dengan benar, lengkap, dan jelas. Hal ini berguna bagi pegawai untuk

12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan

meningkatkan profesionalisme pelayanan dan informasi perpajakan kepada Wajib Pajak maupun

Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang

masyarakat umum.


nomor 12 Tahun 1994 ...................................................

Semoga Buku Susunan Dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan ini bermanfaat dan

V.

Susunan dalam satu naskah Undang-Undang no. 19

dipergunakan untuk kepentingan dinas.

Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat

Wassalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh

Paksa Sebagaimana Telah Diubah Dengan UndangJakarta,

Undang nomor 19 Tahun 2000 ......................................

2011


Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas

VI.

NIP 195812121982102001

429

Susunan dalam satu naskah Undang-Undang no. 13
Tahun 1985 tentang Bea Meterai ..................................

Euis Fatimah

389

491

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA


SUSUNAN DALAM SATU NASKAH
UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 1983
TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2009

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Undang-undang ini, yang dimaksud dengan :
1.

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UndangUndang,
dan

dengan

digunakan


tidak
untuk

mendapatkan
keperluan

imbalan

negara

bagi

secara

langsung

sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

2.

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai
hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

3.

Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, irma, kongsi,

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

7

koperasi,

4.

dana

pensiun,

persekutuan,

perkumpulan,

yayasan,

11.

organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,

untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek

lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif

pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai

dan bentuk usaha tetap.

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa

12.

barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah

13.

14.

dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran

Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang

yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.

dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai

6.

15.

Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau Surat Ketetapan Pajak

Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang

Lebih Bayar.

dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak

7.

16.

jumlah

untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang
17.

18.

dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun
Pajak

8

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perpajakan.

8

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

perundang-undangan

besarnya

sanksi

Surat

Ketetapan

Pajak

Kurang

Bayar

Tambahan

adalah

surat

Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat ketetapan pajak yang
pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

Pajak.
Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,

pajak,

menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit

Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu) Tahun

10.

pokok

telah ditetapkan.

Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun

9.

pembayaran

ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang

Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila
kalender.

kekurangan

administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam

8.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak
yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak,

Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak

Undang-Undang ini.

Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada

dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran
pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah

Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan

1984 dan perubahannya.

Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk
suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.

pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar
daerah pabean.

Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu
Masa Pajak.

pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan

5.

Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan

19.

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit
pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau seharusnya tidak
terutang.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

9

20.

21.

Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/

untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah

atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.

terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.

Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya

28.

penagihan pajak.
22.

jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan
hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan

Kredit Pajak untuk Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibayar sendiri

peraturan perundang-undangan perpajakan.

oleh Wajib Pajak ditambah dengan pokok pajak yang terutang dalam
Surat Tagihan Pajak karena Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan

23.

25.

29.

teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang

dipungut, ditambah dengan pajak atas penghasilan yang dibayar atau

meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah

terutang di luar negeri, dikurangi dengan pengembalian pendahuluan

harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup

kelebihan pajak, yang dikurangkan dari pajak yang terutang.

dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba
rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.

Kredit Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak Masukan
30.

10

serangkaian

kegiatan

yang

dilakukan

untuk

yang telah dikompensasikan, yang dikurangkan dari pajak yang

lampirannya termasuk penilaian tentang kebenaran penulisan dan

terutang.

penghitungannya.

Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi

31.

Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian

yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh

tindakan

penghasilan yang tidak terikat oleh suatu hubungan kerja.

mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang

Pemeriksaan

adalah

serangkaian

kegiatan

menghimpun

yang

dilakukan

oleh

penyidik

untuk

mencari

serta

tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan

dan

tersangkanya.
32.

Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan

untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau

Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai

untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang

perundang-undangan perpajakan.

perpajakan

sesuai

dengan

ketentuan

Pembetulan

adalah

peraturan

perundang-

undangan.

Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa
keterangan, tulisan, atau benda yang dapat memberikan petunjuk

27.

adalah

menilai kelengkapan pengisian Surat Pemberitahuan dan lampiran-

objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan

10

Penelitian

pendahuluan kelebihan pajak atau setelah dikurangi dengan pajak

mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara

26.

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara

tidak atau kurang dibayar, ditambah dengan pajak yang dipotong atau

yang dapat dikreditkan setelah dikurangi dengan pengembalian

24.

Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung

33.

Surat

Keputusan

surat

keputusan

yang

adanya dugaan kuat bahwa sedang atau telah terjadi suatu tindak

membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan

pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa saja yang

penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan

dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.

perpajakan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak, Surat Tagihan

Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

11

Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan

Penjelasan Pasal 1

Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan

Cukup jelas.

Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak,
Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau

BAB II

Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.
34.

Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK,

terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau

PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK,

pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.
35.

SURAT PEMBERITAHUAN, DAN TATA CARA PEMBAYARAN PAJAK

Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding

Pasal 2

terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib
Pajak.
36.

37.

39.

objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

terhadap hal-hal yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal

undangan perpajakan dapat diajukan gugatan.

Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat

Putusan Peninjauan Kembali adalah putusan Mahkamah Agung atas

kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib

permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Wajib Pajak atau

Pajak.
(2)

Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya,

Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak adalah

wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak

surat keputusan yang menentukan jumlah pengembalian pendahuluan

yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan

kelebihan pajak untuk Wajib Pajak tertentu.

Pengusaha, dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan
menjadi Pengusaha Kena Pajak.

Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga adalah surat keputusan
(3)

Pajak.

41.

tempat pendaftaran dan/atau tempat pelaporan usaha selain
yang ditetapkan pada ayat (1) dan ayat (2); dan/atau

Tanggal dikirim adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal
b.

tempat pendaftaran pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang

pada saat surat, keputusan, atau putusan disampaikan secara

wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dan kantor Direktorat

langsung.

Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan

Tanggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal

usaha dilakukan, bagi Wajib Pajak orang pribadi pengusaha

faksimili, atau dalam hal diterima secara langsung adalah tanggal

tertentu.

pada saat surat, keputusan, atau putusan diterima secara langsung.

12

Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan:
a.

faksimili, atau dalam hal disampaikan secara langsung adalah tanggal

12

Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan

Gugatan dari badan peradilan pajak.

yang menentukan jumlah imbalan bunga yang diberikan kepada Wajib

40.

Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan

Putusan Gugatan adalah putusan badan peradilan pajak atas gugatan

oleh Direktur Jenderal Pajak terhadap Putusan Banding atau Putusan

38.

(1)

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

(4)

Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

13

atau mengukuhkan Pengusaha Kena Pajak secara jabatan apabila

(7)

melakukan

pemeriksaan

harus

Wajib Pajak dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak

(2).

orang pribadi atau 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak badan,

Pengusaha

Kena

Pajak

tidak

sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.
(8)

Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib

secara jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dimulai sejak

Pajak dapat melakukan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena

saat Wajib Pajak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai

Pajak.

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, paling
lama 5 (lima) tahun sebelum diterbitkannya Nomor Pokok Wajib Pajak
dan/atau dikukuhkannya sebagai Pengusaha Kena Pajak.

(9)

Direktur

Jenderal

Pajak

setelah

melakukan

pemeriksaan

harus

memberikan keputusan atas permohonan pencabutan pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak

Jangka waktu pendaftaran dan pelaporan serta tata cara pendaftaran
dan pengukuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat
(3), dan ayat (4) termasuk penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak
dan/atau pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diatur

tanggal permohonan diterima secara lengkap.
Penjelasan Pasal 2
Ayat (1)

dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Semua Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif

Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dilakukan oleh Direktur

dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

Jenderal Pajak apabila:

undangan perpajakan berdasarkan sistem self assessment, wajib

a.

diajukan permohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak
oleh Wajib Pajak dan/atau ahli warisnya apabila Wajib Pajak
sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif
sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan

b.

Wajib

Pajak

badan

dilikuidasi

karena

penghentian

atau

Wajib

Pajak

bentuk

usaha

tetap

menghentikan

kegiatan

usahanya di Indonesia; atau
d.

dicatat sebagai Wajib Pajak dan sekaligus untuk mendapatkan
Nomor Pokok Wajib Pajak.
Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan

dianggap perlu oleh Direktur Jenderal Pajak untuk menghapuskan
Nomor Pokok Wajib Pajak dari Wajib Pajak yang sudah tidak
memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

Penghasilan 1984 dan perubahannya.
Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang

penggabungan usaha;
c.

mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk

ketentuan mengenai subjek pajak dalam Undang-Undang Pajak

perpajakan;

14

setelah

kewajibannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat

atau

Wajib Pajak dan/atau yang dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

14

Pajak

memberikan keputusan atas permohonan penghapusan Nomor Pokok

Pajak

(4a) Kewajiban perpajakan bagi Wajib Pajak yang diterbitkan Nomor Pokok

(6)

Jenderal

melaksanakan

Wajib

(5)

Direktur

menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk
melakukan pemotongan/ pemungutan sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya.
Kewajiban mendaftarkan diri tersebut berlaku pula terhadap
wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah karena hidup
terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara
tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

15

Wanita kawin selain tersebut di atas dapat mendaftarkan diri

Direktorat Jenderal Pajak wajib melaporkan usahanya untuk

untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak atas namanya

dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak baik di kantor

sendiri agar wanita kawin tersebut dapat melaksanakan hak

Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat

dan memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah dari hak dan

tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha maupun di kantor

kewajiban perpajakan suaminya.

Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat

Nomor Pokok Wajib Pajak tersebut merupakan suatu sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai

Fungsi pengukuhan Pengusaha Kena Pajak selain dipergunakan

tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak. Oleh karena

untuk

itu, kepada setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu Nomor

sebenarnya juga berguna untuk melaksanakan hak dan kewajiban

Pokok Wajib Pajak. Selain itu, Nomor Pokok Wajib Pajak juga

di

dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran

Atas Barang Mewah serta untuk pengawasan administrasi

pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Dalam

perpajakan.

hal berhubungan dengan dokumen perpajakan, Wajib Pajak
diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang
dimilikinya. Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri
untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak dikenai sanksi
sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan

bidang

Pajak

identitas

Pengusaha

Pertambahan

Nilai

Kena

dan

Pajak

Pajak

yang

Penjualan

Terhadap Pengusaha yang telah memenuhi syarat sebagai
Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Terhadap Wajib Pajak maupun Pengusaha Kena Pajak tertentu,

Ayat (2)
Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai Pajak
Pertambahan

Nilai

berdasarkan

Undang-Undang

Pajak

Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Pengusaha orang pribadi berkewajiban melaporkan usahanya
pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal Pengusaha dan tempat kegiatan usaha
dilakukan, sedangkan bagi Pengusaha badan berkewajiban
melaporkan usahanya tersebut pada kantor Direktorat Jenderal
Pajak

mengetahui

Ayat (3)

perpajakan.

yang

wilayah

kerjanya

meliputi

tempat

kedudukan

Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan.
16

kegiatan usaha dilakukan.

Dengan demikian, Pengusaha orang pribadi atau badan yang

Direktur Jenderal Pajak dapat menentukan kantor Direktorat
Jenderal Pajak selain yang ditentukan pada ayat (1) dan ayat (2),
sebagai tempat pendaftaran untuk memperoleh Nomor Pokok
Wajib Pajak dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Selain itu, bagi Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu,
yaitu Wajib Pajak orang pribadi yang mempunyai tempat usaha
tersebar di beberapa tempat, misalnya pedagang elektronik yang
mempunyai toko di beberapa pusat perbelanjaan, di samping
wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Wajib Pajak, juga
diwajibkan mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha
Wajib Pajak dilakukan.

mempunyai tempat kegiatan usaha di wilayah beberapa kantor

16

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

17

Ayat (4)
Terhadap Wajib

karena hal ini berkaitan dengan saat pajak terutang dan kewajiban
Pajak

atau

Pengusaha

Kena

Pajak

mengenakan pajak terutang. Pengaturan tentang jangka waktu

yang

pendaftaran dan pelaporan tersebut, tata cara pemberian dan

tidak memenuhi kewajiban untuk mendaftarkan diri dan/atau

penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak serta pengukuhan dan

melaporkan usahanya dapat diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak

pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diatur dengan

dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak secara jabatan. Hal

atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

ini dapat dilakukan apabila berdasarkan data yang diperoleh atau
dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pajak ternyata orang pribadi atau

Ayat (6)

badan atau Pengusaha tersebut telah memenuhi syarat untuk

Cukup jelas.

memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan

Ayat (7)

sebagai Pengusaha Kena Pajak.

Cukup jelas.

Ayat (4a)

Ayat (8)

Ayat ini mengatur bahwa dalam penerbitan Nomor Pokok Wajib
Pajak dan/atau pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara

Cukup jelas.

jabatan harus memperhatikan saat terpenuhinya persyaratan

Ayat (9)

subjektif dan objektif dari Wajib Pajak yang bersangkutan.

Cukup jelas.

Selanjutnya terhadap Wajib Pajak tersebut tidak dikecualikan
dari pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan. Hal ini dimaksudkan

Pasal 2A

untuk memberikan kepastian hukum kepada Wajib Pajak maupun
Pemerintah berkaitan dengan kewajiban Wajib Pajak untuk
mendaftarkan diri dan hak untuk memperoleh Nomor Pokok
Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak, misalnya terhadap Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok

Masa Pajak sama dengan 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lain
yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan paling lama 3 (tiga) bulan
kalender.

Wajib Pajak secara jabatan pada tahun 2008 dan ternyata Wajib

Penjelasan Pasal 2A

Pajak telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai

Cukup jelas.

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
terhitung sejak tahun 2005, kewajiban perpajakannya timbul
Pasal 3

terhitung sejak tahun 2005.
Ayat (5)
18

18

(1)

Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar,

Kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok

lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan

Wajib Pajak dan kewajiban melaporkan usaha untuk memperoleh

huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani

pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dibatasi jangka waktunya

serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

19

Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) diatur dengan atau berdasarkan

oleh Direktur Jenderal Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan.

(1a) Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menteri Keuangan untuk

dan

tata

cara

pelaporan

atas

pemotongan

dan

asing dan mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan Surat

badan tertentu diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri

Pemberitahuan

Keuangan.

dalam

bahasa

dengan
Indonesia

menggunakan
dengan

menggunakan

diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(4)

Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian
Surat

Pemberitahuan

Tahunan

Pajak

Penghasilan

sebagaimana

dapat

dimaksud pada ayat (3) untuk paling lama 2 (dua) bulan dengan cara

dilakukan secara biasa, dengan tanda tangan stempel, atau tanda

menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau dengan cara lain

tangan elektronik atau digital, yang semuanya mempunyai kekuatan

kepada Direktur Jenderal Pajak yang ketentuannya diatur dengan

hukum yang sama, yang tata cara pelaksanaannya diatur dengan atau

atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(1b) Penandatanganan

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1)

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(5)

Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus disertai

Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (1a)

dengan penghitungan sementara pajak yang terutang dalam 1

mengambil sendiri Surat Pemberitahuan di tempat yang ditetapkan

(satu) Tahun Pajak dan Surat Setoran Pajak sebagai bukti pelunasan

oleh Direktur Jenderal Pajak atau mengambil dengan cara lain yang

kekurangan pembayaran pajak yang terutang, yang ketentuannya

tata cara pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Menteri Keuangan.

(5a) Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan sesuai batas waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) atau batas waktu perpanjangan

Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan adalah:
a.

penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan sebagaimana dimaksud

untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 (dua puluh)

pada ayat (4), dapat diterbitkan Surat Teguran.

hari setelah akhir Masa Pajak;
b.

untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib

(6)

menyampaikan Surat Pemberitahuan diatur dengan atau berdasarkan

Tahun Pajak; atau
c.

untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak badan, paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun
Pajak.

Bentuk dan isi Surat Pemberitahuan serta keterangan dan/atau
dokumen yang harus dilampirkan, dan cara yang digunakan untuk

Pajak orang pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir

Peraturan Menteri Keuangan.
(7)

Surat Pemberitahuan dianggap tidak disampaikan apabila:
a.

Pajak dalam 1 (satu) Surat Pemberitahuan Masa.
20

(3b) Wajib Pajak dengan kriteria tertentu dan tata cara pelaporan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

Surat

Pemberitahuan

tidak

ditandatangani

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1);

(3a) Wajib Pajak dengan kriteria tertentu dapat melaporkan beberapa Masa

20

waktu

pemungutan pajak yang dilakukan oleh bendahara pemerintah dan

pembukuan

satuan mata uang selain Rupiah yang diizinkan, yang pelaksanaannya

(3)

Batas

bahasa

menyelenggarakan

(2)

(3c)

b.

Surat Pemberitahuan tidak sepenuhnya dilampiri keterangan
dan/atau dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (6);

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

21

c.

d.

Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar disampaikan

Bagi Pengusaha Kena Pajak, fungsi Surat Pemberitahuan adalah

setelah 3 (tiga) tahun sesudah berakhirnya Masa Pajak, bagian

sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan

Tahun Pajak atau Tahun Pajak, dan Wajib Pajak telah ditegur

penghitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

secara tertulis; atau

Penjualan Atas Barang Mewah yang sebenarnya terutang dan

Surat Pemberitahuan disampaikan setelah Direktur Jenderal
Pajak melakukan pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan
pajak.

a.

pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran; dan

b.

pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan

disampaikan

sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak dan/atau melalui pihak

sebagaimana dimaksud pada ayat (7), Direktur Jenderal Pajak wajib

lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan

memberitahukan kepada Wajib Pajak.

peraturan perundang-undangan perpajakan.

(7a) Apabila

(8)

untuk melaporkan tentang:

Surat

Pemberitahuan

dianggap

tidak

Dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Bagi

adalah Wajib Pajak Pajak Penghasilan tertentu yang diatur dengan

Pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan

atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut

pemungut

pajak,

fungsi

Surat

Yang dimaksud dengan mengisi Surat Pemberitahuan adalah

Ayat (1)

mengisi formulir Surat Pemberitahuan, dalam bentuk kertas dan/

Fungsi

Surat

Pemberitahuan

bagi

Wajib

Pajak

Pajak

atau dalam bentuk elektronik, dengan benar, lengkap, dan jelas

Penghasilan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan

sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan berdasarkan

mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:
a.

Sementara itu, yang dimaksud dengan benar, lengkap, dan jelas

pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan
pihak lain dalam 1 (satu) Tahun Pajak atau Bagian Tahun

dalam mengisi Surat Pemberitahuan adalah:
a.

b.

benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar
dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pajak;

perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan

penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan
objek pajak;

yang sebenarnya;
b.

c.

harta dan kewajiban; dan/atau

d.

pembayaran

dari

pemotong

lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan
dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus

atau

pemungut

dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan; dan

tentang

pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau

22

atau

dan disetorkannya.

Penjelasan Pasal 3

22

pemotong

c.

jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek

badan lain dalam 1 (satu) Masa Pajak sesuai dengan

pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Surat Pemberitahuan.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

23

Surat Pemberitahuan yang telah diisi dengan benar, lengkap, dan
jelas tersebut wajib disampaikan ke kantor Direktorat Jenderal
Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat

usaha kecil, dapat:
a.

Surat

Pemberitahuan

Masa

Pajak

Penghasilan Pasal 25 untuk beberapa Masa Pajak sekaligus

lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

dengan syarat pembayaran seluruh pajak yang wajib dilunasi

Kewajiban penyampaian Surat Pemberitahuan oleh pemotong

menurut Surat Pemberitahuan Masa tersebut dilakukan

atau pemungut pajak dilakukan untuk setiap Masa Pajak.

sekaligus paling lama dalam Masa Pajak yang terakhir; dan/
atau

Ayat (1a)
Cukup jelas.

b.

dengan syarat pembayaran untuk masing-masing Masa
Pajak dilakukan sesuai batas waktu untuk Masa Pajak yang

Cukup jelas.

bersangkutan.

Ayat (2)
Dalam rangka memberikan pelayanan dan kemudahan kepada
Wajib Pajak, formulir Surat Pemberitahuan disediakan pada
kantor-kantor Direktorat Jenderal Pajak dan tempat-tempat lain
yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak yang diperkirakan
mudah terjangkau oleh Wajib Pajak. Di samping itu, Wajib Pajak
juga dapat mengambil Surat Pemberitahuan dengan cara lain,
misalnya dengan mengakses situs Direktorat Jenderal Pajak
untuk memperoleh formulir Surat Pemberitahuan tersebut.

menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa selain yang
disebut pada huruf a untuk beberapa Masa Pajak sekaligus

Ayat (1b)

Ayat (3b)
Cukup jelas.
Ayat (3c)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Apabila Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan ternyata
tidak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam jangka

Namun, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, Direktur

waktu yang telah ditetapkan pada ayat (3) huruf b, atau huruf

Jenderal Pajak dapat mengirimkan Surat Pemberitahuan kepada

c karena luasnya kegiatan usaha dan masalah-masalah teknis

Wajib Pajak.

penyusunan laporan keuangan, atau sebab lainnya sehingga

Ayat (3)

sulit untuk memenuhi batas waktu penyelesaian dan memerlukan
kelonggaran dari batas waktu yang telah ditentukan, Wajib Pajak

Ayat ini mengatur tentang batas waktu penyampaian Surat

dapat memperpanjang penyampaian Surat

Pemberitahuan

Pemberitahuan yang dianggap cukup memadai bagi Wajib Pajak

Tahunan

menyampaikan

untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

pemberitahuan secara tertulis atau dengan cara lain misalnya

pembayaran pajak dan penyelesaian pembukuannya.

dengan

Ayat (3a)

24

menyampaikan

Pajak

Penghasilan

pemberitahuan

secara

dengan

cara

elektronik

kepada

Direktur

Jenderal Pajak.

Wajib Pajak dengan kriteria tertentu, antara lain Wajib Pajak

24

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

25

Ayat (5)

jumlah Penghasilan Kena Pajak, jumlah pajak yang terutang,

Untuk mencegah usaha penghindaran dan/atau perpanjangan
waktu pembayaran pajak yang terutang dalam 1 (satu) Tahun
Pajak yang harus dibayar sebelum batas waktu penyampaian

jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan atau kelebihan pajak,
serta harta dan kewajiban di luar kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas bagi Wajib Pajak orang pribadi.

Surat Pemberitahuan Tahunan, perlu ditetapkan persyaratan

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak

yang berakibat pengenaan sanksi administrasi berupa bunga

yang wajib menyelenggarakan pembukuan harus dilengkapi

bagi Wajib Pajak yang ingin memperpanjang waktu penyampaian

dengan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.

serta keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya

Persyaratan

tersebut

berupa

keharusan

menyampaikan

Penghasilan Kena Pajak.

pemberitahuan sementara dengan menyebutkan besarnya pajak

Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai sekurang-

yang harus dibayar berdasarkan penghitungan sementara pajak

kurangnya memuat jumlah Dasar Pengenaan Pajak, jumlah Pajak

yang terutang dalam 1 (satu) Tahun Pajak dan Surat Setoran

Keluaran, jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, dan

Pajak sebagai bukti pelunasan, sebagai lampiran pemberitahuan

jumlah kekurangan atau kelebihan pajak.

perpanjangan jangka waktu penyampaian Surat Pemberitahuan
Tahunan Pajak Penghasilan.

Ayat (7)
Surat Pemberitahuan yang ditandatangani beserta lampirannya

Ayat (5a)

adalah satu kesatuan yang merupakan unsur keabsahan Surat

Dalam rangka pembinaan terhadap Wajib Pajak yang sampai

Pemberitahuan. Oleh karena itu, Surat Pemberitahuan dari

dengan batas waktu yang telah ditentukan ternyata tidak

Wajib Pajak yang disampaikan, tetapi tidak dilengkapi dengan

menyampaikan Surat Pemberitahuan, terhadap Wajib Pajak yang

lampiran yang dipersyaratkan, tidak dianggap sebagai Surat

bersangkutan dapat diberikan Surat Teguran.

Pemberitahuan dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak.
Dalam hal demikian, Surat Pemberitahuan tersebut dianggap

Ayat (6)

sebagai data perpajakan.

Mengingat
sarana

Wajib

fungsi
Pajak,

Surat
antara

Pemberitahuan
lain

untuk

merupakan

melaporkan

dan

mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak dan
pembayarannya, dalam rangka keseragaman dan mempermudah
pengisian serta pengadministrasiannya, bentuk dan isi Surat
Pemberitahuan, keterangan, dokumen yang harus dilampirkan dan
cara yang digunakan untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Demikian juga apabila penyampaian Surat Pemberitahuan yang
menyatakan lebih bayar telah melewati 3 (tiga) tahun sesudah
berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak
dan Wajib Pajak telah ditegur secara tertulis, atau apabila Surat
Pemberitahuan disampaikan setelah Direktur Jenderal Pajak
melakukan pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan
pajak, Surat Pemberitahuan tersebut dianggap sebagai data
perpajakan.

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sekurang-

26

kurangnya memuat jumlah peredaran, jumlah penghasilan,

26

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

27

(4a) diaudit oleh Akuntan Publik tetapi tidak dilampirkan pada Surat

Ayat (7a)

Pemberitahuan, Surat Pemberitahuan dianggap tidak lengkap dan

Cukup jelas.

tidak jelas, sehingga Surat Pemberitahuan dianggap tidak disampaikan

Ayat (8)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (7) huruf b.

Pada prinsipnya setiap Wajib Pajak Pajak Penghasilan diwajibkan
menyampaikan Surat Pemberitahuan. Dengan pertimbangan
eisiensi atau pertimbangan lainnya, Menteri Keuangan dapat
menetapkan Wajib Pajak Pajak Penghasilan yang dikecualikan
dari kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan, misalnya
Wajib Pajak orang pribadi yang menerima atau memperoleh
penghasilan di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak, tetapi
karena kepentingan tertentu diwajibkan memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak.

(5)

Tata cara penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Penjelasan Pasal 4
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)

Pasal 4
(1)

Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan
dengan benar, lengkap, jelas, dan menandatanganinya.

(2)

Surat Pemberitahuan Wajib Pajak badan harus ditandatangani oleh

(3)

(4)

Cukup jelas.
Ayat (4a)
Yang dimaksud dengan Laporan Keuangan masing-masing Wajib

Dalam hal Wajib Pajak menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa

Pajak adalah laporan keuangan hasil kegiatan usaha masing-

khusus untuk mengisi dan menandatangani Surat Pemberitahuan, surat

masing Wajib Pajak.

kuasa khusus tersebut harus dilampirkan pada Surat Pemberitahuan.

Contoh:

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak yang

PT A memiliki saham pada PT B dan PT C. Dalam contoh tersebut,

wajib menyelenggarakan pembukuan harus dilampiri dengan laporan

PT A mempunyai kewajiban melampirkan laporan keuangan

keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan

konsolidasi PT A dan anak perusahaan, juga melampirkan laporan

lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena

keuangan atas usaha PT A (sebelum dikonsolidasi), sedangkan

Pajak.

PT B dan PT C wajib melampirkan laporan keuangan masing-

laporan keuangan dari masing-masing Wajib Pajak.

(4b) Dalam hal laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat

28

Ayat (4)

pengurus atau direksi.

(4a) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah
28

Cukup jelas.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

masing, bukan laporan keuangan konsolidasi.
Ayat (4b)
Cukup jelas.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

29

Ayat (5)

Penjelasan Pasal 6

Tata cara penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan

Ayat (1)

memuat hal-hal mengenai, antara lain, penelitian kelengkapan,

Cukup jelas.

pemberian tanda terima, pengelompokan Surat Pemberitahuan

Ayat (2)

Lebih Bayar, Kurang Bayar, dan Nihil, prosedur perekaman
dan tindak lanjut pengelolaannya, yang diatur dengan atau

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada Wajib Pajak dan

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, perlu cara
lain bagi Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban menyampaikan
Surat

Pasal 5

Pemberitahuannya,

misalnya

disampaikan

secara

elektronik.
Ayat (3)

Untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan, Direktur Jenderal Pajak dalam
hal-hal tertentu dapat menentukan tempat lain bukan tempat sebagaimana

Tanda bukti dan tanggal pengiriman surat untuk penyampaian

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).

Surat Pemberitahuan melalui pos atau dengan cara lain merupakan
bukti penerimaan, apabila Surat Pemberitahuan dimaksud telah

Penjelasan Pasal 5

lengkap, yaitu memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1), ayat (1a), dan ayat (6).

Cukup jelas.

Pasal 6
(1)

Surat Pemberitahuan yang disampaikan langsung oleh Wajib Pajak

Pasal 7
(1)

ke kantor Direktorat Jenderal Pajak harus diberi tanggal penerimaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) atau batas waktu

oleh pejabat yang ditunjuk dan kepada Wajib Pajak diberikan bukti

perpanjangan

penerimaan.
(2)

(3)

Surat

Pemberitahuan

sebagaimana

Penyampaian Surat Pemberitahuan dapat dikirimkan melalui pos

denda sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk Surat

dengan tanda bukti pengiriman surat atau dengan cara lain yang

Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai, Rp100.000,00 (seratus

diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa lainnya, dan sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan serta sebesar Rp100.000,00

Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggap sebagai

(seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

tanda bukti dan tanggal penerimaan sepanjang Surat Pemberitahuan

Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi.

tersebut telah lengkap.
(2)

30

penyampaian

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4), dikenai sanksi administrasi berupa

Tanda bukti dan tanggal pengiriman surat untuk penyampaian Surat

30

Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

Pengenaan sanksi administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

31

pada ayat (1) tidak dilakukan terhadap:

Pasal 8

a.

Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia;

b.

Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan

Pemberitahuan

usaha atau pekerjaan bebas;

pernyataan tertulis, dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belum

Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara

melakukan tindakan pemeriksaan.

c.

(1)

asing yang tidak tinggal lagi di Indonesia;
d.

e.

Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan Surat

(1a) Dalam hal

yang

telah

disampaikan

dengan

menyampaikan

pembetulan Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud

Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di

pada ayat (1) menyatakan rugi atau lebih bayar, pembetulan Surat

Indonesia;

Pemberitahuan harus disampaikan paling lama 2 (dua) tahun sebelum
daluwarsa penetapan.

Wajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha
lagi tetapi belum dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang

(2)

Dalam hal

Wajib Pajak membetulkan sendiri

Surat Pemberitahuan

Tahunan yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar,

berlaku;

kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%

f.

Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;

g.

Wajib Pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur

sejak saat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhir sampai dengan

dengan Peraturan Menteri Keuangan; atau

tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu)

Wajib Pajak lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

bulan.

h.

(dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung

Menteri Keuangan.

(2a) Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan
Masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya

Penjelasan Pasal 7

dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen)

Ayat (1)
Maksud

per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh
pengenaan

sanksi

administrasi

berupa

denda

tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian

sebagaimana diatur pada ayat ini adalah untuk kepentingan
tertib administrasi perpajakan dan meningkatkan kepatuhan
Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban menyampaikan Surat
Pemberitahuan.
Ayat (2)

dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
(3)

Walaupun

telah

dilakukan

tindakan

pemeriksaan,

tetapi

belum

dilakukan tindakan penyidikan mengenai adanya ketidakbenaran
yang dilakukan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
38, terhadap ketidakbenaran perbuatan Wajib Pajak tersebut tidak

Bencana adalah bencana nasional atau bencana yang ditetapkan

akan dilakukan penyidikan, apabila Wajib Pajak dengan kemauan

oleh Menteri Keuangan.

sendiri

mengungkapkan

ketidakbenaran

perbuatannya

tersebut

dengan disertai pelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajak
yang sebenarnya terutang beserta sanksi administrasi berupa denda
sebesar 150% (seratus lima puluh persen) dari jumlah pajak yang
kurang dibayar.

32

32

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

33

(4)

Walaupun Direktur Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan,
dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belum menerbitkan surat
ketetapan

pajak, Wajib

Pajak

dengan

kesadaran

sendiri

dapat

Terhadap kekeliruan dalam pengisian Surat Pemberitahuan

pengisian

yang dibuat oleh Wajib Pajak, Wajib Pajak masih berhak untuk

a.

Surat

Pemberitahuan

yang

telah

disampaikan

sesuai

melakukan pembetulan atas kemauan sendiri, dengan syarat

pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau
lebih kecil;

b.

dimaksud

dengan

“mulai

melakukan

lebih besar;

kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari

jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil; atau

d.

jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil

Wajib Pajak.
Ayat (1a)
Yang dimaksud dengan daluwarsa penetapan adalah jangka

yang

kurang

dibayar

ketidakbenaran

yang

timbul

pengisian

waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau
sebagai
Surat

akibat

dari

Pemberitahuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) beserta sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari pajak yang

berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1).
Ayat (2)

kurang dibayar, harus dilunasi oleh Wajib Pajak sebelum laporan

Dengan adanya pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan atas

tersendiri dimaksud disampaikan.

kemauan sendiri membawa akibat penghitungan jumlah pajak

Wajib Pajak dapat membetulkan Surat Pemberitahuan Tahunan
yang telah disampaikan, dalam hal Wajib Pajak menerima surat

yang terutang dan jumlah penghitungan pembayaran pajak
menjadi berubah dari jumlah semula.

Keputusan

Atas kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat pembetulan

Pembetulan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali

tersebut dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%

Tahun Pajak sebelumnya atau beberapa Tahun Pajak sebelumnya,

(dua persen) per bulan.

ketetapan

pajak,

Surat

Keputusan

Keberatan,

Surat

yang menyatakan rugi iskal yang berbeda dengan rugi iskal yang
telah dikompensasikan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan yang
akan dibetulkan tersebut, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah
menerima surat ketetapan pajak, Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan
Kembali, dengan syarat Direktur Jenderal