PABRIK CALCIUM LAKTAT DARI MOLASSES DENGAN PROSES FERMENTASI.
DENGAN PROSES FERMENTASI
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
YANCE L.O. IMBIRI
063101 0065
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
(2)
PABRIK CALCIUM LAKTAT
DARI MOLASSES
DENGAN PROSES FERMENTASI
Oleh :
YANCE L.O. IMBIRI
063101 0065
Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisan
Dosen Pembimbing
(3)
dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat
menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Calcium Laktat Dengan Proses
Fermentasi”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional
Surabaya.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Calcium Laktat Dengan Proses
Fermentasi” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari
beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala
bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas
Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur,
3. Ibu Ir. Tjatoer Welasih, MT
Selaku dosen pembimbing.
(4)
7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta
dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,
karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam
sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.
Surabaya , Juni 2011
(5)
dengan kapasitas 45.000 ton calcium laktat per tahun dalam bentuk padat. Pabrik
beroperasi secara continuous selama 330 hari dalam setahun.
Industri calcium laktat di Indonesia mempunyai perkembangan yang
stabil, hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya industri-industri proses seperti
industri kimia berbasis laktat, industri makanan siap saji, bahan adesif, serta
industri kulit di Indonesia. Secara singkat, uraian proses dari pabrik calcium laktat
pentahydrate sebagai berikut :
Pertama-tama molasses diencerkan dan kemudian didistribusikan untuk
kulturisasi dan fermentasi. Produk fermentasi berupa calcium laktat kemudian
dikoagulasi, difiltrasi dan dipekatkan untuk kemudian dikristalisasi sebagai
calcium laktat pentahydrat. Kristal calcium laktat kemudian dikeringkan,
didinginkan, dan dihaluskan sampai 100 mesh sebagai produk akhir.
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 210 orang
Sistem Operasi : Continuous
(6)
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 60.476.719.000
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 9.334.815.000
* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 69.811.534.000
* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 77.025.681.000
* Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 14.949.172.000
- Steam = 548.832 lb/hari
- Air pendingin = 299 M3/hari
- Listrik = 12.120 kWh/hari
- Bahan Bakar = 4.776 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 112.017.781.000
* Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 149.831.705.000
* Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 13,5%
* Internal Rate of Return : 20,85%
* Rate On Investment : 18,49%
* Pay Out Periode : 4,3 Tahun
(7)
Tabel VII.2. Jenis Dan Jumlah Fire – Extinguisher ………. VII - 7
Tabel VIII.2.1. Baku mutu air baku harian ……….………… VIII-7
Tabel VIII.2.3. Karakteristik Air boiler dan Air pendingin ………… VIII-9
Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas
……….……….……….…… VIII-60
Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik
Dan Daerah Proses ……….………. VIII-62
Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……….……… IX - 8
Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….…… X - 11
Tabel X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……….…… X - 13
Tabel XI.4.A. Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi … XI - 8
Tabel XI.4.B. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri
……….……….……….…… XI - 9
Tabel XI.4.C. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman
……….……….……….……… XI - 9
Tabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……….……….…… XI - 10
Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……….……….…… XI - 14
(8)
Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……….……….……… IX - 10
Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……….………. IX - 11
Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….………… X - 14
(9)
KATA PENGANTAR ……….……….………. ii
INTISARI ……….……….……….……… iv
DAFTAR TABEL ……….……….……….…… vi
DAFTAR GAMBAR ……….……….……… vii
DAFTAR ISI ……….……….……….………… viii
BAB I PENDAHULUAN ……….……….……… I – 1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….…… II – 1
BAB III NERACA MASSA ……….……….…… III – 1
BAB IV NERACA PANAS ……….……….……… IV – 1
BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….……….. V – 1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ………. VI – 1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1
BAB VIII UTILITAS ……….……….……… VIII – 1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……….. IX – 1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……….………… X – 1
BAB XI ANALISA EKONOMI ……….……….… XI – 1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……….. XII – 1
(10)
I.1. Latar Belakang
Calcium laktat mempunyai nama kimia calcium 2-hydroxypropanoate dan
dikenal secara luas sebagai calcium laktat penta hidrat. Calcium laktat merupakan
jenis senyawa kimia asam karboksilat dengan rumus molekul C6H10CaO6.
Calcium laktat merupakan senyawa kimia yang berperan penting pada beberapa
proses-proses bio-kimia. Calcium laktat pertama kali ditemukan pada tahun 1780
oleh seorang ahli kimia asal Swedia yang bernama Carl Wilhelm Scheele
(Wikipedia Encyclopedia, 2008).
Perencanaan pabrik calcium laktat ini memiliki tujuan utama yaitu untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri dimana kebutuhan akan calcium laktat ini
cenderung meningkat setiap tahunnya. Disamping itu mengingat produk calcium
laktat ini juga merupakan produk yang berorientasi pasar, maka perencanaan
pabrik calcium laktat ini juga dipakai sebagai produk komoditi ekspor sehingga
mampu meningkatkan devisa negara.
Industri calcium laktat di Indonesia mempunyai perkembangan yang
stabil, hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya industri-industri proses seperti
industri kimia berbasis laktat, industri makanan siap saji, bahan adesif, serta
industri kulit di Indonesia. Pendirian pabrik Calcium laktat di Indonesia
(11)
I.2. Manfaat
Kegunaan terbesar dari Calcium laktat adalah pada bidang industri kimia
kimia proses seperti : industri kimia berbasis laktat (asam laktat, natrium laktat,
kalium laktat), industri makanan siap saji (sebagai pengawet kesegaran makanan),
industri kulit (sebagai koagulan), dan industri plastik maupun tekstil (sebagai
polimer) (Keyes , 1969).
I.3. Aspek Ekonomi
Kebutuhan Calcium laktat di Indonesia, mengalami fluktuasi berdasarkan
permintaan pasar. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut :
Tahun Kapasitas (ton/th)
Produksi (ton/th)
Laju pertumbuhan (%)
2006 15.000 10.628
2007 20.000 15.303 43,99%
2008 25.000 20.480 33,83%
2009 30.000 22.640 10,55%
2010 35.000 25.660 13,34%
Rata-rata 25.000 18.942 25,43%
Sumber : Deperindag, 2010
Berdasarkan data kebutuhan calcium laktat diatas, maka didapat laju pertumbuhan tiap tahun sebesar 25,43%. Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat perencanaan kapasitas produksi terpasang dengan mengacu pada kebutuhan dan kapasitas pada tahun terakhir.
Rencana kapasitas produksi :
Kapasitas produksi = Kapasitas 2010 + (Laju pertumbuhan x Kapasitas 2010)
= 35.000 + (25,43% x 35.000) = 43.899 ton/th ≈ 45.000 ton/th Maka digunakan kapasitas produksi 45.000 ton/th
(12)
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk Bahan Baku :
I.4.A. Molasses (Wikipedia.; Perry 7ed)
Nama Lain : Whey Protein, Sweet Whey
Rumus Molekul : senyawa kompleks
Rumus Bangun : senyawa kompleks
Berat Molekul : senyawa kompleks
Warna : hitam
Bau : berbau gula
Bentuk : Larutan
Specific Gravity : 0,875
Melting Point : 170°C
Boiling Point : diatas 170°C
Solubility, Water : 179 kg/ 100 kg H2O
Komposisi Molasses : (Prescott & Dunn's : T.14.2)
Komponen % Berat
Glukosa 22,10%
Sukrosa 45,50%
Impuritis 5,50%
H2O 26,90%
(13)
I.4.B. Calcium Hydroxide (chemicalland21.com, Perry 7ed)
Nama Lain : Calcium hydrate, Hydrate Lime
Rumus Molekul : Ca(OH)2
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 74
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : kristal (powder 100 mesh)
Specific Gravity : 2,200
Melting Point : 580°C
Boiling Point : terdekomposisi pada 580°C
Solubility, Cold Water : 0,185 gr/100gr H2O (H2O=0°C)
Solubility, Hot Water : 0,077 gr/100gr H2O (H2O=100°C)
Komposisi Calcium Hydroxide (powder) : (Chemicalland21)
Komponen % Berat
Ca(OH)2 97,80%
Impuritis 1,45%
H2O 0,75%
(14)
I.4.C. Yeast (Wikipedia, Eckles)
Nama Lain : Eukaryota
Rumus Molekul : senyawa kompleks
Rumus Bangun : senyawa kompleks
Berat Molekul : senyawa kompleks
Warna : putih kecoklatan
Bau : berbau khas
Bentuk : padatan
Specific Gravity : 0,898
Melting Point : -2°C
Boiling Point : 113°C
Solubility, Water : - kg/ 100 kg H2O
Komposisi Yeast : (QT Yeast Food Co.)
Komponen % Berat
(15)
Produk :
I.4.D. Calcium laktat (Wikipedia ; chemicalland21.com)
Nama Lain : calcium 2-hydroxypropanoate
Rumus Molekul : C6H10CaO6.5H2O
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 90
Warna : putih
Bau : khas
Bentuk : padat
Specific Gravity : 1,494
Melting Point : 200°C
Boiling Point : diatas 200 °C
Solubility, Cold Water : larut
Komposisi produk : kadar minimum 98% (Alibaba)
Kegunaan produk utama Calcium laktat : (Keyes : 482)
1. Industri kimia Makanan ………. (40%)
2. Industri kimia Laktat , adesif ………. (30%)
(16)
II.1. Macam Proses
Beberapa tahun perkembangan dalam teknologi, pembuatan calcium laktat
dilakukan dengan bahan baku yang berbeda-beda , hal ini tergantung pada proses
pembuatan yang digunakan. Adapun macam pembuatan calcium laktata dalah :
A. Pembuatan Calcium Laktat Dengan Proses Fermentasi B. Pembuatan Calcium Laktat Dengan Proses Sintesis
Adapun uraian prosesnya adalah sebagai berikut :
II.1.A. Pembuatan Calcium Laktat Dengan Proses Fermentasi
Pada proses ini, bahan baku yang dapat digunakan adalah berbagai
macam sumber karbohidrat yang banyak mengandung sukrosa, glukosa, dan
(17)
pertama-tama karbohidrat difermentasi pada fermentor dengan menggunakan
bakteri jenis lactobacillus dan untuk menjaga kondisi pH larutan, maka
ditambahkan susu kapur. Fermentor dijaga kondisi operasinya pada suhu 44°C
dengan waktu tinggal mencapai 120 jam (5 hari). Reaksi yang terjadi :
Reaksi yang terjadi : (Keyes : 479)
Reaksi-1 : C12H22O11(l) + H2O(l) → 2 C6H12O6(l)
Sukrosa + air → Glukosa reaksi-1 berjalan sempurna karena digunakan H2O berlebih.
L.delbrueckii
Reaksi-2 : C6H12O6(l) → 2 C3H6O3(l)
Glukosa → Asam laktat
Yields asam laktat = 95% (Arti Dumbrepatil : T-3)
Proses netralisasi :
Netralisasi asam laktat menjadi Ca-Laktat dilakukan dengan penambahan susu
kapur [Ca(OH)2]. (Keyes : 480)
Reaksi yang terjadi :
Reaksi-3 : 2 C3H6O3(L) + Ca(OH)2(S) → Ca(C3H5O3)2(S) + 2 H2O(L)
Produk fermentor kemudian dikoagulasi pada tangki koagulasi, kemudian
dilakukan filtrasi untuk memisahkan protein dan filtrat calcium laktat. Filtrat
kemudian dipekatkan pada evaporator dan dikristalkan pada crystallizer.
Untuk menghasilkan produk calcium laktat teknis, maka filtrat tidak
dikristalisasi, sehingga produk evaporator langsung diumpankan pada acidifier
dengan penambahan sulfuric acid encer. Produk calcium laktat kemudian
dipisahkan dari padatan pada filter dan dipekatkan kembali pada evaporator untuk
(18)
Untuk menghasilkan produk calcium laktat edible (siap saji), maka produk
dari crystallizer dilarutkan pada tangki dissorver dengan penambahan air proses
dan ditambahkan karbon aktif untuk proses penjernihan. Produk kemudian
diumpankan pada acidifier dengan penambahan sulfuric acid encer. Produk
calcium laktat kemudian dipisahkan dari padatan pada filter dan dipekatkan
kembali pada evaporator untuk menghasilkan produk calcium laktat teknis 50% -
85%.
II.1.B. Pembuatan Calcium laktat Dengan Proses Sintesis
Pada proses ini, bahan baku yang digunakan adalah acetaldehyde dan
hydrogen cyanide dengan abntuan katalis. Pertama-tama acetaldehyde dan
hydrogen cyanide direaksikan membentuk lactonitrile dengan bantuan katalis.
Reaksi berjalan pada tekanan yang tinggi dan berjalan pada fase liquid. Reaksi
yang terjadi :
CH3CHO + HCN katalis → CH3CHOHCN acetaldehyde lactonitrile
Produk reaksi kemudian dimurnikan pada kolom distilasi. Produk distilasi
kemudian dihidrolisis dengan asam sulfat membentuk calcium laktat dan garam
ammonium sulfat. Reaksi yang terjadi :
REAKTOR 1 Acetaldehyde
HCN
REAKTOR 2 Katalis
DISTILASI
Waste
Filtrasi Evaporasi H2SO4
Asam Laktat Ammonium
(19)
CH3CHOHCN + H2O + ½ H2SO4 → C3H6O3 + ½ (NH4)2SO4 lactonitrile As.Laktat ammo.sulfate
Proses netralisasi :
Netralisasi asam laktat menjadi Ca-Laktat dilakukan dengan penambahan susu
kapur [Ca(OH)2]. (Keyes : 480)
Reaksi yang terjadi :
2 C3H6O3(L) + Ca(OH)2(S) → Ca(C3H5O3)2(S) + 2 H2O(L)
Produk calcium laktat kemudian difiltrasi untuk pemisahan garam ammonium
sulfate, dan kemudian dievaporasi untuk memekatkan larutan calcium laktat
(20)
II.2. Seleksi proses
Berdasarkan uraian macam proses diatas, maka dapat ditabelkan
perbandingan masing-masing proses sebagai berikut :
Tabel II.1. Seleksi Proses
Parameter Macam Proses
Fermentasi Fermentasi Sintesis
Bahan Baku
Utama Whey Molasse Acetaldehyde + HCN
Katalis Lactobacillus
Bulgaricuss
Lactobacillus
Delbrueckii asam organik
Suhu operasi 43oC 42oC diatas 43°C
Tekanan Operasi 1 atm 1 atm diatas 1 atm
Yields 80 – 85% 38 – 57% 90%
Waktu kontak 120 jam 40 jam kurang dari 120 jam
Produktivitas 0,7 kg/jam 0,95 kg/jam 0,75 kg/jam
Aliran Proses Komplek Komplek Sederhana
Peralatan Ekonomis Ekonomis Mahal
Utilitas Ekonomis Ekonomis Mahal
Dari uraian diatas, maka dipilih pembuatan calcium laktat dengan proses
fermentasi, dengan beberapa pertimbangan :
a. Bahan baku mudah didapat di dalam negeri.
b. Biaya investasi lebih ekonomis dibanding proses lainnya,
c. Waktu proses yang lebih singkat.
d. Biaya peralatan dan instrumentasi lebih ekonomis.
(21)
II.3. Uraian Proses
Pada pra rencana Calcium laktat ini dapat dibagi menjadi 3 Unit proses,
dengan pembagian :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100
2. Unit Proses Kode Unit : 200
3. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 300
Adapun uraian dan penjelasan proses adalah sebagai berikut :
Pertama-tama molasses yang sudah disterilkan dari supplier ditampung
diencerkan pada tangki pengencer M-120 sampai dengan kadar 19% dengan
penambahan air proses dari utilitas (Arti Dumbrepatil : 335). Molasses encer,
kemudian didistribusikan menjadi dua bagian , dimana 5% dialirkan menuju ke
tangki kultur, sedangkan 95% dialirkan menuju ke fermentor (Arti Dumbrepatil :
333).
Pada tangki kultur R-211 terjadi kulturisasi bakteri Lactobacillus
Delbrueckii dari silo F-130 dengan penambahan yeast dari F-140 sebagai nutrien,
dan penambahan susu kapur (Ca(OH)2) dari silo F-150 untuk menjaga kondisi pH
larutan didalam tangki kultur. Kulturisasi berlangsung selama 24 jam dengan suhu
operasi 42°C pada tekanan atmosfer dan kondisi pH dijaga pada pH =5,3. Kultur dari tangki kultur kemudian diumpankan ke fermentor R-210 untuk proses
fermentasi.
Pada fermentor R-210, terjadi fermentasi molasses menjadi asam laktat
dan kemudian dinetralisasi dengan penambahan susu kapur menjadi calcium
(22)
Proses fermentasi, reaksi yang terjadi : (Keyes : 479)
Reaksi-1 : C12H22O11(l) + H2O(l) → 2 C6H12O6(l)
Sukrosa + air → Glukosa reaksi-1 berjalan sempurna karena digunakan H2O berlebih.
L.delbrueckii
Reaksi-2 : C6H12O6(l) → 2 C3H6O3(l)
Glukosa → Asam laktat
Yields asam laktat = 95% (Arti Dumbrepatil : T-3)
Proses netralisasi :
Netralisasi asam laktat menjadi Ca-Laktat dilakukan dengan penambahan susu
kapur [Ca(OH)2]. (Keyes : 480)
Reaksi yang terjadi :
Reaksi-3 : 2 C3H6O3(L) + Ca(OH)2(S) → Ca(C3H5O3)2(S) + 2 H2O(L)
Fermentasi berjalan pada tekanan atmosfer dengan suhu operasi 42°C
selama 40 jam dengan kondisi pH dijaga pada pH 5,3 (Arti Dumbrepatil : 335).
Produk fermentasi berupa calcium laktat, kemudian ditampung pada tangki
calcium laktat F-212 dan kemudian diumpankan ke coagulating tank Q-220.
Pada coagulating tank Q-220, larutan dikoagulasi dengan pengadukan dan
pemanasan pada suhu 88°C dengan tekanan 1 atm (Keyes). Kogulasi pada
coagulating tank bertujuan untuk mempermudah proses pengendapan susu kapur
(Ca(OH)2) sehingga larutan calcium laktat mudah dipisahkan pada proses
selanjutnya. Proses pemisahan endapan dan larutan calcium laktat dilakukan pada
(23)
dibuang ke pengolahan limbah padat, sedangkan larutan calcium laktat dipekatkan
pada evaporator V-240 sampai dengan kadar 50% (Kirk Othmer, Vol.12 : 177).
Larutan calcium laktat 50% dari evaporator V-240 kemudian dikristalisasi
pada crystallizer S-250 pada suhu kamar 32°C. Kristalisasi calcium laktat
dilakukan dengan pendinginan mendadak, sehingga terbentuk kristal calcium
laktat pentahydrat. Kristal dan mother liquor kemudian diumpankan ke centrifuge
H-251 untuk proses pemisahan, dimana mother liquor direcycle kembali ke
crystallizer, sedangkan kristal calcium laktat diumpankan ke rotary dryer B-260
dengan screw conveyor J-253.
Pada rotary dryer B-260, calcium laktat dikeringkan pada suhu 100°C dengan bantuan udara panas secara berlawanan arah (counter-current). Udara
panas dihasilkan dari udara bebas yang dihembuskan oleh blower G-262 dan
dipanaskan pada heater E-263. Udara panas dan padatan terikut kemudian
dipisahkan pada cyclone H-261, dimana udara panas dibuang ke pengolahan
limbah gas, sedangkan padatan terikut secara bersamaan dengan produk dryer
diumpankan ke cooling conveyor E-270 untuk proses pendinginan sampai suhu
32°C dengan air pendingin.
Calcium laktat dingin kemudian diumpankan ke ball mill C-280 dengan
bucket elevator J-271 untuk dihaluskan sampai dengan ukuran 100 mesh dan
kemudian disaring pada screen H-281. Calcium laktat yang tidak lolos ayak
kemudian direcycle kembali ke ball mill dengan belt conveyor J-282, sedangkan
calcium laktat dengan ukuran 100 mesh ditampung pada silo F-310 sebagai
(24)
Kapasitas produksi = 45.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram/jam
Satuan panas = kilokalori/jam
1. TANGKI PENGENCER ( M - 120 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Molasses dr F-110 * Molasses 19%
Glukosa 1248,6500 Glukosa 1248,6500
Sukrosa 2570,7500 Sukrosa 2570,7500
Impuritis 310,7500 Impuritis 310,7500
H2O 1519,8500 H2O 15971,9553
5650,0000 20102,1053
* Air proses dr utilitas
H2O 14452,1053
(25)
2. SPLIT FLOW ( K )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Molasses dr M-111 * Molasses ke R-210
Glukosa 1248,6500 Glukosa 1186,2175
Sukrosa 2570,7500 Sukrosa 2442,2125
Impuritis 310,7500 Impuritis 295,2125
H2O 15971,9553 H2O 15173,3575
20102,1053 19097,0000
* Molasses ke R-211
Glukosa 62,4325
Sukrosa 128,5375
Impuritis 15,5375
H2O 798,5978
1005,1053
(26)
3. TANGKI KULTUR ( R - 211 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Molasses dr M-120 * Kultur ke R-210
Glukosa 62,4325 Glukosa 62,4325
Sukrosa 128,5375 Sukrosa 128,5375
Impuritis 15,5375 Impuritis 16,1817
H2O 798,5978 H2O 798,9309
1005,1053 Ca(OH)2 43,4472
* Bakteri dr F-130 Kultur 55,5307
L.Delbrueckii 55,5307 Yeast 5,5531
* Yeast dr F-140 1110,6136
Yeast 5,5531
* Susu kapur dr F-150
Ca(OH)2 43,4472
Impuritis 0,6442
H2O 0,3331
44,4245
(27)
4. FERMENTOR ( R - 210 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Molasses dr M-120 * Campuran ke F-212
Glukosa 1186,2175 Ca-Laktat 4550,1052
Sukrosa 2442,2125 Glukosa 197,7351
Impuritis 295,2125 Ca(OH)2 120,6738
H2O 15173,3575 Biomass 611,1905
19097,0000 H2O 16588,3792
* Kultur dr R-211 22068,0838
Glukosa 62,4325
Sukrosa 128,5375
Impuritis 16,1817
H2O 798,9309
Ca(OH)2 43,4472
Kultur 55,5307
Yeast 5,5531
1110,6136 * Yeast dr F-140
Yeast 238,7125
* Susu kapur dr F-150
Ca(OH)2 1586,0790
Impuritis 23,5155
H2O 12,1632
1621,7577
(28)
5. CENTRIFUGE-1 ( H - 230 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr F-212 * Cake ke WTP
Ca-Laktat 4550,1052 Ca-Laktat 91,0021
Glukosa 197,7351 Glukosa 3,9547
Ca(OH)2 120,6738 Ca(OH)2 2,4135
Biomass 611,1905 Biomass 611,1905
H2O 16588,3792 H2O 331,7676
22068,0838 1040,3284
* Filtrat ke V-240
Ca-Laktat 4459,1031
Glukosa 193,7804
Ca(OH)2 118,2603
H2O 16256,6116
21027,7554
22068,0838 22068,0838
6. EVAPORATOR ( V - 240 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Ca-Laktat dr H-230 * Ca-Laktat ke S-250
Ca-Laktat 4459,1031 Ca-Laktat 4459,1031
Glukosa 193,7804 Glukosa 193,7804
Ca(OH)2 118,2603 Ca(OH)2 118,2603
H2O 16256,6116 H2O 4147,0624
21027,7554 8918,2062
* Uap air
H2O 12109,5492
(29)
7. CRYSTALLIZER ( S - 250 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Ca-Laktat dr V-240 * Ca-Laktat ke H-251
Ca-Laktat 4032,3703 Ca-Laktat.5H2O 5684,8095
Glukosa 3,8756 Ca-Laktat 435,4416
Ca(OH)2 2,3652 Glukosa 193,7804
H2O 1710,8663 Ca(OH)2 118,2603
5749,4774 H2O 2485,9144
* Recycle dr H-251 8918,2062
Ca-Laktat 426,7328
Glukosa 189,9048
Ca(OH)2 115,8951
H2O 2436,1961
3168,7288
8918,2062 8918,2062
8. CENTRIFUGE-2 ( H - 251 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr S-250 * Ca-Laktat ke B-260
Ca-Laktat.5H2O 5684,8095 Ca-Laktat.5H2O 5684,8095
Ca-Laktat 435,4416 Ca-Laktat 8,7088
Glukosa 193,7804 Glukosa 3,8756
Ca(OH)2 118,2603 Ca(OH)2 2,3652
H2O 2485,9144 H2O 49,7183
8918,2062 5749,4774
* Recycle dr S-250
Ca-Laktat 426,7328
Glukosa 189,9048
Ca(OH)2 115,8951
H2O 2436,1961
3168,7288
(30)
9. ROTARY DRYER ( B - 260 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr H-251 * Ca-Laktat ke E-270
Ca-Laktat.5H2O 5684,8095 Ca-Laktat.5H2O 5627,9614
Ca-Laktat 8,7088 Ca-Laktat 0,0871
Glukosa 3,8756 Glukosa 0,0388
Ca(OH)2 2,3652 Ca(OH)2 0,0237
H2O 49,7183 5628,1110
5749,4774 * Campuran ke H-261
Ca-Laktat.5H2O 56,8481
Ca-Laktat 8,6217
Glukosa 3,8368
Ca(OH)2 2,3415
H2O 49,7183
121,3664
(31)
10. CYCLONE ( H - 261 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr B-260 * Ca-Laktat ke E-270
Ca-Laktat.5H2O 56,8481 Ca-Laktat.5H2O 56,2796
Ca-Laktat 8,6217 Ca-Laktat 0,0862
Glukosa 3,8368 Glukosa 0,0384
Ca(OH)2 2,3415 Ca(OH)2 0,0234
H2O 49,7183 56,4276
121,3664 * Limbah gas
Ca-Laktat.5H2O 0,5685
Ca-Laktat 8,5355
Glukosa 3,7984
Ca(OH)2 2,3181
H2O 49,7183
64,9388
(32)
11. COOLING CONVEYOR ( E - 270 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Ca-Laktat dr B-260 * Ca-Laktat ke C-280
Ca-Laktat.5H2O 5627,9614 Ca-Laktat.5H2O 5684,2410
Ca-Laktat 0,0871 Ca-Laktat 0,1733
Glukosa 0,0388 Glukosa 0,0772
Ca(OH)2 0,0237 Ca(OH)2 0,0471
5628,1110 5684,5386
* Ca-Laktat dr H-261
Ca-Laktat.5H2O 56,2796
Ca-Laktat 0,0862
Glukosa 0,0384
Ca(OH)2 0,0234
56,4276
(33)
12. BALL MILL ( C - 280 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Ca-Laktat dr E-270 * Ca-Laktat ke H-281
Ca-Laktat.5H2O 5684,2410 Ca-Laktat.5H2O 5968,4531
Ca-Laktat 0,1733 Ca-Laktat 0,1820
Glukosa 0,0772 Glukosa 0,0811
Ca(OH)2 0,0471 Ca(OH)2 0,0493
5684,5386 5968,7655
* Recycle Ca-Laktat
Ca-Laktat.5H2O 284,2121
Ca-Laktat 0,0087
Glukosa 0,0039
Ca(OH)2 0,0022
284,2269
5968,7655 5968,7655
13. SCREEN ( H - 281 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Ca-Laktat dr C-280 * Ca-Laktat ke F-310
Ca-Laktat.5H2O 5968,4531 Ca-Laktat.5H2O 5684,2410
Ca-Laktat 0,1820 Ca-Laktat 0,1733
Glukosa 0,0811 Glukosa 0,0772
Ca(OH)2 0,0493 Ca(OH)2 0,0471
5968,7655 5684,5386
* Recycle Ca-Laktat
Ca-Laktat.5H2O 284,2121
Ca-Laktat 0,0087
Glukosa 0,0039
Ca(OH)2 0,0022
284,2269
(34)
Kapasitas produksi = 45.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram/jam
Satuan panas = kilokalori/jam
1. TANGKI KULTUR ( M - 210 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Molasses dr M-120 * Kultur ke R-210
Glukosa 60,5653 Glukosa 209,1877
Sukrosa 133,8081 Sukrosa 462,2441
Impuritis 17,4696 Impuritis 62,0877
H2O 1784,4247 H2O 6077,2079
1996,2677 Ca(OH)2 213,6234
* Bakteri dr F-130 Kultur 213,0660
L.Delbrueckii 88,0000 Yeast 20,1351
* Yeast dr F-140 7257,5519
Yeast 5,8315
* Susu kapur dr F-150
Ca(OH)2 62,8304
Impuritis 0,7285
H2O 0,7481
64,3070
* Q supply 5371,7323 * Q loss 268,5866
(35)
2. FERMENTOR ( R - 210 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Molasses dr M-120 * Campuran ke F-220
Glukosa 1150,5656 Ca-Laktat 9596,7829
Sukrosa 2542,3532 Glukosa 662,4778
Impuritis 331,8743 Ca(OH)2 593,2851
H2O 33904,0282 Biomass 2344,9230
37928,8213 H2O 126182,2818
* Kultur dr R-211 139379,7506
Glukosa 209,1877
Sukrosa 462,2441
Impuritis 62,0877
H2O 6077,2079
Ca(OH)2 213,6234
Kultur 213,0660
Yeast 20,1351
7257,5519 * Yeast dr F-140
Yeast 250,2805
* Susu kapur dr F-150
Ca(OH)2 2293,3845
Impuritis 26,4404
H2O 27,1807
2347,0056 * ∆H Reaksi 2700649,0105
* Q supply 2939205,3703 * Q loss 146960,2685
(36)
3. COAGULATING TANK ( Q - 220 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Campuran dr R-210 * Campuran ke H-230
Ca-Laktat 9596,7829 Ca-Laktat 38613,8025
Glukosa 662,4778 Glukosa 2598,0902
Ca(OH)2 593,2851 Ca(OH)2 2198,6446
Biomass 2344,9230 Biomass 9210,2934
H2O 126182,2818 H2O 470059,4117
139379,7506 522680,2424
* Q supply 403474,2019 * Q loss 20173,7101
542853,9525 542853,9525
4. EVAPORATOR-1 ( V - 240 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Ca-Laktat dr H-230 * Ca-Laktat ke S-250
Ca-Laktat 2703,0887 Ca-Laktat 18203,2512
Glukosa 187,9636 Glukosa 1245,5724
Ca(OH)2 171,0074 Ca(OH)2 1094,4474
H2O 36324,4960 H2O 59480,4060
39386,5557 80023,6770
* Uap air
H2O 6717961,4552
* Q supply 7114314,2911 * Q loss 355715,7146
(37)
5. CRYSTALLIZER ( S - 250 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Ca-Laktat dr V-240 * Ca-Laktat ke H-251
Ca-Laktat 16461,2132 Ca-Laktat.5H2O 3428,0558
Glukosa 24,9902 Ca-Laktat 370,9957
Ca(OH)2 21,9136 Glukosa 263,8532
H2O 24538,5938 Ca(OH)2 239,4104
41046,7108 H2O 7778,1525
* Recycle dr H-251 12080,4676
Ca-Laktat 363,5665
Glukosa 258,5840
Ca(OH)2 234,6168
H2O 7622,5910
8479,3583
* Q Crystalization 1015146,0000 * Q serap 1052591,6015
1064672,0691 1064672,0691
6. ROTARY DRYER ( B - 260 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr H-251 * Ca-Laktat ke E-270
Ca-Laktat.5H2O 3428,0558 Ca-Laktat.5H2O 41056,9297
Ca-Laktat 7,4292 Ca-Laktat 0,8988
Glukosa 5,2938 Glukosa 0,8565
Ca(OH)2 4,7936 Ca(OH)2 0,6420
H2O 155,5672 41059,3270
3601,1396 * Campuran ke H-261
* Udara panas Ca-Laktat.5H2O 414,7778
Udara 315234,6434 Ca-Laktat 88,9773
Glukosa 61,0919
Ca(OH)2 50,8785
H2O 28585,0410
Udara 248575,6895
277776,4560
(38)
7. HEATER ( E - 263 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Udara bebas dr G-262 * Udara panas ke B-260
Udara 16503,7769 Udara 315234,6434
* Q supply 314453,5437 * Q loss 15722,6772
330957,3206 330957,3206
8. COOLING CONVEYOR ( E - 270 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Ca-Laktat dr B-260 * Ca-Laktat ke C-280
Ca-Laktat.5H2O 41056,9297 Ca-Laktat.5H2O 3427,7215
Ca-Laktat 0,8988 Ca-Laktat 0,1486
Glukosa 0,8565 Glukosa 0,1226
Ca(OH)2 0,6420 Ca(OH)2 0,1049
41059,3270 3428,0976
* Ca-Laktat dr H-261
Ca-Laktat.5H2O 410,7334
Ca-Laktat 0,8988
Glukosa 0,8565
Ca(OH)2 0,6420
413,1307 * Q serap 38044,3601
(39)
Kapasitas produksi = 45.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram/jam
Satuan panas = kilokalori/jam
1. TANGKI MOLASSES ( F - 110 )
Fungsi : menampung molasses dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Spesifikasi :
Volume : 22785 cuft = 645 M3
Diameter : 31 ft
Tinggi : 31 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
Masuk
(40)
2. POMPA - 1 ( L - 111 )
Fungsi : Memindahkan molasses dari F-110 ke M-120
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 27,10 gpm
Total DynamicHead : 28,08 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
3. TANGKI PENGENCER ( M - 120 )
Fungsi : Mengencerkan molasses dengan penambahan air proses.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis dilengkapi pengaduk
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 30oC (suhu kamar) * Waktu operasi = 1 jam proses
(41)
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 8 ft
Tinggi Shell : 16 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi Tutup : 0,9 ft
Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 2,667 ft
Panjang blade : 0,667 ft
Lebar blade : 0,534 ft
Power motor : 22 hp
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah tangki : 1 buah
4. POMPA - 2 ( L - 121 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari M-120 ke R-211 dan R-210
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
(42)
Total DynamicHead : 83,67 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
5. TANGKI BAKTERI L. delbrueckii ( F - 130 )
Fungsi : Menampung bakteri L.delbrueckii dari supplier
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 630 cuft = 18 m3
Diameter : 6 ft
Tinggi : 18 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 1 buah
inlet
(43)
6. TANGKI YEAST ( F - 140 )
Fungsi : Menampung yeast dari supplier
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 1050 cuft = 30 m3
Diameter : 8 ft
Tinggi : 24 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
7. TANGKI SUSU KAPUR ( F - 150 )
Fungsi : Menampung susu kapur dari supplier
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
inlet
(44)
Spesifikasi :
Volume : 2835 cuft = 81 m3
Diameter : 11 ft
Tinggi : 33 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
8. F E R M E N T O R ( R - 210 )
Perhitungan dan penjelasan pada Bab VI Perencanaan Alat Utama
9. TANGKI KULTUR ( R - 211 )
Fungsi : Kulturisasi Lactobacillus delbrueckii Uc-3.
Type : Silinder vertikal, tutup atas dished dan tutup bawah conical
dilengkapi pengaduk , dan coil pemanas.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 42oC (Arti Dumbrepatil : T-1)
* Waktu operasi = 24 jam proses (Arti Dumbrepatil : T-1)
(45)
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 9 ft
Tinggi Shell : 18 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi tutup atas : 1,1 ft
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi tutup bawah : 1,1 ft
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade-dish dengan jumlah 2 buah
Diameter impeler : 3,000 ft
Lebar blade : 0,600 ft
Panjang blade : 0,750 ft
Power motor : 25 hp
Coil :
Ukuran nominal : ¼ in standar IPS sch. 40
Panjang helical : 6,75 ft
Jumlah lilitan : 4 lilitan
Tinggi Coil : 1,3 ft
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah tangki : 8 buah (7 standby-running)
10. TANGKI CALCIUM LAKTAT ( F - 212 )
Fungsi : menampung calcium laktat hasil fermentasi.
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
(46)
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = suhu bahan
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 17275 cuft = 489 M3
Diameter : 28 ft
Tinggi : 28 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 12 buah
11. POMPA - 3 ( L - 213 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari F-212 ke Q-220
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Masuk
(47)
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 86,10 gpm
Total DynamicHead : 37,63 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 2,0 hp = 1,5 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
12. COAGULATING TANK ( Q - 220 )
Fungsi : Koagulasi calcium sisa reaksi agar mudah dipisahkan.
Type : Silinder vertikal, tutup atas dished dan tutup bawah conical
dilengkapi pengaduk , dan coil pemanas.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan armosfer)
* Suhu operasi = 88oC (Keyes : 480) * Waktu operasi = 1 jam proses
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 8 ft
Tinggi Shell : 16 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi tutup atas : 0,9 ft
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
(48)
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade-dish dengan jumlah 2 buah
Diameter impeler : 2,667 ft
Lebar blade : 0,534 ft
Panjang blade : 0,667 ft
Power motor : 25 hp
Coil :
Ukuran nominal : ¼ in standar IPS sch. 40
Panjang helical : 6,0 ft
Jumlah lilitan : 70 lilitan
Tinggi Coil : 10,2 ft
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah tangki : 1 buah
13. CENTRIFUGE - 1 ( H - 230 )
Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat
Type : Disk-Bowls Centrifuge (automatic continuous discharge cake)
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Bahan : Carbon Steel
Kapasitas maksimum : 200 gpm
Diameter Bowl : 24 in
(49)
Power Motor : 7,5 Hp
Jumlah : 1 buah (automatic continuous discharge cake)
14. POMPA - 4 ( L - 231 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-230 ke V-240
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 81,80 gpm
Total DynamicHead : 50,93 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 2,5 hp = 1,9 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
15. EVAPORATOR ( V - 240 )
Fungsi : Memekatkan larutan calcium chloride
Type : Standard Vertical Tube Evaporator ( calandria )
(50)
Spesifikasi :
Bagian Shell :
Diameter evaporator = 11 ft Tinggi shell = 22 ft Tebal shell = ¼ in
Tebal tutup = ¼ in
Tube Calandria :
Ukuran = 4 in sch. 40 standard IPS
OD = 4,500 in ID = 4,026 in Panjang Tube = 12 ft Jumlah Tube = 1080 buah
Bahan konstruksi = Carbon steel SA – 203 Grade C ( 2 ½ Ni )
Jumlah evaporator = 1 buah
16. BAROMETRIC CONDENSER ( E - 241 )
Fungsi : mengkondensasi uap dan menjaga tekanan evaporator Type : Multi jet spray
Dasar pemilihan : sesuai dengan kondisi tekanan yang vacuum
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Carbon steel
(51)
Panjang total pipa : 33,5 ft
Tekanan : 2,9366 psia
Air pendingin : 2889 kg/jam
Jumlah alat : 1 buah
17. STEAM JET EJECTOR ( G - 242 )
Fungsi : memvacuumkan evaporator
Type : Single stage steam-jet ejector
Dasar Pemilihan : sesuai untuk penjagaan tekanan vacuum
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Carbon steel
Inlet (suction) : 0,84 in
Outlet (discharge) : 0,63 in
Panjang : 7,56 in
Kapasitas design : 4,97 lb/jam
Kebutuhan Steam : 1107 lb/jam (503 kg/jam)
Jumlah alat : 1 buah
18. HOT WELL ( F - 243 )
Fungsi : Menampung condensate selama 1 jam
Dasar Pemilihan : sesuai dengan bahan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
(52)
Hotwell berbentuk persegi panjang terbuat dari beton.
Spesifikasi :
Kapasitas : 5 m3
Bentuk : empat persegi panjang Ukuran : Panjang = 2,2 m
Lebar = 2,2 m
Tinggi = 1,1 m
Bahan konstuksi : Beton
Jumlah : 1 buah
19. POMPA - 5 ( L - 244 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari V-240 ke S-250
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 28,50 gpm
Total DynamicHead : 18,11 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
(53)
20. CRYSTALLIZER ( S - 250 )
Fungsi : Kristalisasi calcium laktat.
Type : Swenson-Walker Crystallizer
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk kristalisasi dengan pendinginan
Spesifikasi :
Kapasitas : 328 cuft
Diameter : 6,8 ft
Panjang : 22,7 ft
Luas Cooling Area : 222 ft2/ft3
Power : 4 hp
Jumlah : 2 buah (1 buah standby running)
21. CENTRIFUGE - 2 ( H - 251 )
Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat
Type : Disk-Bowls Centrifuge (automatic continuous discharge cake)
(54)
Spesifikasi :
Bahan : Carbon Steel
Kapasitas maksimum : 50 gpm
Diameter Bowl : 13 in
Speed : 7500 rpm
Maximum Centrifugal Force : 10400 lbf/ft2
Power Motor : 6,0 Hp
Jumlah : 1 buah (automatic continuous discharge cake)
22. POMPA - 6 ( L - 252 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-251 ke S-250
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 10,20 gpm
Total DynamicHead : 19,11 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
(55)
23. SCREW CONVEYOR ( J - 253 )
Fungsi : memindahkan bahan dari H-251 ke B-260
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Spesifikasi :
Kapasitas : 94 cuft/jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 10 in
Kecepatan putaran : 14 rpm
Power : 1,5 hp Jumlah : 1 buah
24. ROTARY DRYER ( B - 260 )
Fungsi : mengeringkan bahan dengan bantuan udara panas
Dasar pemilihan : sesuai untuk pengeringan padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 100°C (berdasarkan titik didih air)
- Waktu proses= Waktu melewati (time of passes)
(56)
Spesifikasi :
Kapasitas : 5749,4774 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Diameter : 0,7 m
Panjang : 4 m
Tebal isolasi : 4 in
Tebal shell : 3/16 in
Tinggi bahan : 0,345 ft
Sudut rotary : 1°
Time of passes : 15 menit
Jumlah flight : 4 buah
Power : 15 hp
Jumlah : 1 buah
25. CYCLONE ( H - 261 )
Fungsi : untuk memisahkan padatan yang terikut udara
Type : Van Tongeren Cyclone
Dasar pemilihan : efektif dan sesuai dengan jenis bahan
Bc
Hc Gas
in
De Sc
Lc
Dc
Zc Gas Out
Bc = 1/4 Dc De = 1/2 Dc Hc = 1/2 Dc Lc = 2 Dc Sc = 1/8 Dc Zc = 2 Dc Jc = 1/4 Dc
Tampak Atas
(57)
Spesifikasi :
Kapasitas : 279,056 cuft/dt
Diameter partikel : 0,000007ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal Tutup atas : 3/16 in
Tebal Tutup bawah : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
26. BLOWER ( G - 262 )
Fungsi : memindahkan udara dari udara bebas ke B-260
Type : Centrifugal Blower
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 6724 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 131 hp
Jumlah : 1 buah
27. HEATER ( E - 263 )
Fungsi : Memanaskan udara dari suhu 30°C menjadi suhu 120°C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
(58)
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120°C (berdasarkan suhu dryer)
- Sistem kerja= kontinyu
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 220
Passes = 2
Shell : ID = 19,25 in
Passes = 1
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Heat Exchanger Area , A = 691 ft2 = 65 m2
Jumlah exchanger = 1 buah
28. COOLING CONVEYOR ( E - 270 )
Fungsi : Mendinginkan bahan sampai dengan 32°C
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
INLET
OUTLET Tampak
Depan
Tampak Samping JAKET
(59)
Spesifikasi :
Kapasitas : 94 cuft/jam
Panjang : 70 ft
Diameter : 10 in
Kecepatan putaran : 14 rpm
Tebal jaket standar : 2 in Power : 3,5 hp Jumlah : 1 buah
29. BUCKET ELEVATOR ( J - 271 )
Fungsi : memindahkan bahan dari supplier ke silo F-110
Type : Continuous Discharge Bucket Elevator
Dasar pemilihan : untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket Spacing = 12 in
Tinggi Elevator = 30 ft
Ukuran Feed (maximum) = ¾ in
(60)
Putaran Head Shaft = (5,7 / 14) x 43 rpm = 18 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power total = 4 hp
Alat pembantu = Hopper Chute (pengumpan)
Jumlah = 1 buah
30. BALL MILL ( C - 280 )
Fungsi : Menghaluskan kristal sampai 100 mesh
Type : Ball Mill Grinding System, Air-Lift Type
Dasar pemilihan : dipilih jenis ini karena sesuai bahan dan kapasitas.
Kondisi operasi : Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure)
Suhu operasi = Suhu kamar
Waktu proses = Continuous
Spesifikasi :
Sieve number : No. 100
Kapasitas maksimum : 180 ton/hari Ukuran ball mill : 7 ft x 5 ft
Mill Speed : 22,5 rpm
Power : 135 hp
Bola Baja : - Ball charge : 13,1 ton
- Ukuran bola baja : 5” , 3 ½ “ , 2 ½ “
- Jumlah bola 5” : 849 buah
- Jumlah bola 3½“ : 2475 buah
- Jumlah bola 2½“ : 6792 buah
(61)
31. SCREEN ( H - 281 )
Fungsi : Menyaring calcium laktat dari ball mill.
Type : Vibrating Screen
Dasar pemilihan : sesuai dengan ukuran, kapasitas dan jenis bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas : 6,0 ton/jam
Speed : 50 vibration/dt
Power : 3 Hp (Peter’s 4ed;p.567)
Ty Equivalent design : 100 mesh
Sieve No. : 100
Sieve design : standard 149 micron
Sieve opening : 0,149 mm
Ukuran kawat : 0,110 mm
Effisiensi : 99,73 %
(62)
32. BELT CONVEYOR ( J - 282 )
Fungsi : memindahkan bahan dari H-281 ke C-280
Type : Troughed belt conveyor with rolls of equal length
Dasar pemilihan : dipilih conveyor jenis belt sesuai dengan bahan
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt - width : 14 in
- trough width : 9 in - skirt seal : 2 in
Belt speed : (0,3 / 32) x 100 ft/mnt = 1 ft/min
Panjang : 51 ft
Sudut elevasi : 11,3 o
Power : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
Masuk
Keluar
(63)
33. SILO CALCIUM LAKTAT ( F- 310 )
Fungsi : Menampung produk utama calcium laktat
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 9765 cuft = 277 m3
Diameter : 16 ft
Tinggi : 48 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
inlet
(64)
FERMENTOR ( R - 220 )
Fungsi : Fermentasi molasse menjadi calcium laktat.
Type : Silinder vertikal, tutup atas dished dan tutup bawah conical
dilengkapi pengaduk , dan coil pemanas.
Operasi : Batch
Kondisi Operasi :
Kondisi operasi :
* Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 42oC (Arti Dumbrepatil : T-1)
* Waktu operasi = 40 jam proses (Arti Dumbrepatil : T-3)
(65)
Kondisi feed :
1. Molasses dr M-120 :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat ρ bahan (gr/cc) Literatur
Glukosa 1186,2175 0,0621 0,801 Sherwood
Sukrosa 2442,2125 0,1279 0,875 Sherwood
Impuritis 295,2125 0,0155 2,650 Perry 7ed,T.2-1
H2O 15173,3575 0,7945 1,000 Perry 7ed,T.2-1
19097,0000 1,0000
Rate massa = 19097,0000 kg/jam = 42101,2462 lb/jam
ρ campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1 × ρ
∑
= 61,0 lb/cuftrate volumetrik= cuft / lb jam / lb densitas massa rate = 61,0 42101,2462
= 691 cuft/jam
2. Feed Kultur dari R-211 :
Rate massa = 1110,6136 kg/jam = 2448,4587 lb/jam
ρ campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1 × ρ
∑
= 62,5 lb/cuftrate volumetrik= cuft / lb jam / lb densitas massa rate = 62,5 2448,4587
= 40 cuft/jam
3. Feed yeast dari F-140 :
Rate massa = 238,7125 kg/jam = 526,2656 lb/jam
ρ campuran = 62,43
komponen berat fraksi
1 ×
ρ
∑
= 56,1 lb/cuftrate volumetrik= cuft / lb jam / lb densitas massa rate = 56,1 526,2656
= 10 cuft/jam
4. Feed susu kapur dari F-150 :
Rate massa = 1621,7577 kg/jam = 3575,3270 lb/jam
ρ campuran = 62,43
komponen berat fraksi
1 ×
ρ
∑
= 136,5 lb/cuftrate volumetrik= cuft / lb jam / lb densitas massa rate = 136,5 3575,3270
(66)
1. PERENCANAAN DIMENSI TANGKI
Total rate volumetrik bahan masuk :
Rate volumetrik = 691 + 40 + 10 + 27 (cuft/jam) = 768 cuft/jam
ρ campuran = 70,5 lb/cuft Batch operasi = 40 jam
Direncanakan digunakan 4 buah tangki untuk 1 kali batch.
Volume bahan =
gki tan jumlah proses waktu volumterik rate × = gki tan 4 jam 40 ) jam / cuft ( 768 ×
= 7680 cuft
Asumsi volume bahan mengisi 80 % volume tangki .
Volume tangki = 7680 x (100/80) = 9600 cuft
Menentukan ukuran tangki dan ketebalannya
Diambil dimension ratio D H
= 2 (Ulrich ; T.4-27 : 248)
Dengan mengabaikan volume dished head.
Volume tangki = π
4 . D
2
. D
9600 =
4 π
. D2 . 2 D
D = 18 ft = 216 in
(67)
Penentuan tebal shell :
Menentukan tebal minimum shell :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min = C
P 6 , 0 fE ri P + − × [Brownell,pers.13-1,hal.254]
dengan : t min = tebal shell minimum; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in ( ½ D )
C = faktor korosi ; in (digunakan 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11] P operasi = P hidrostatis
P hidrostatis = 144 H × ρ =
(
)
144 36 % 80 5 ,70 × ×
= 14,1 psi
P operasi = 14,1 psi
P design diambil 30% berlebih dari P operasi.
P design = P operasi + (30% P operasi) = 14,1 + (30% x 14,1) = 19 psi
R = ½ D = ½ x 216 = 108 in
t min =
(
) (
)
0,12519 6 , 0 80 , 0 36000 108 19 + × − × ×
= 0,197 in, digunakan t = ¼ in
Untuk tebal tutup atas disamakan dengan tebal tutup bawah, karena tutup bawah
(68)
Tutup bawah, conis :
Tebal conical =
(
)
C0,6P -fE cos 2 D . P +
α [Brownell,hal.118; ASME Code]
dengan α = ½ sudut conis = 30°/2 = 15°
tc =
(
) (
)
(
)
81 19 6 , 0 8 , 0 36000 15 cos 2 216 19
o × − × +
×
×
≈ 0,199 in = ¼ in
Tinggi conical :
h =
(
)
2 m D
tgα× −
[Hesse, pers.4-17]
Keterangan : α = ½ sudut conis ; 15°
D = diameter tangki ; ft
m = flat spot center ; 12 in = 1 ft
maka h =
(
)
2 1 D 15
tg o× −
= 2 17 268 , 0 ×
(69)
2. PERENCANAAN SISTEM PENGADUK
Dipakai impeler jenis turbin dengan 2 buah flat blade. Dari ( Perry 6ed ; p.19-9 ) : Diameter impeler (Da) = 1/3 diameter shell = 1/3 x 18 = 6,000 ft
Lebar blade (w) = 0,2 diameter impeller = 0,2 x 6,000 = 1,200 ft
Panjang blade = 0,25 x diameter impeller = 0,25 x 6,000 = 1,500 ft
Penentuan putaran pengaduk :
V = π x Da x N (Joshi; hal.389)
Dengan : V = peripheral speed ; m/menit
peripheral speed = 200 – 250 m/menit (Joshi; hal.389)
Da = diameter pengaduk ; m
N = putaran pengaduk ; rpm
Diambil putaran pengaduk , N = 40 rpm = 0,7 rps
Da = 6,00 ft = 1,83 m
V = π x 1,83 x 40 = 229,848 m/mnt (memenuhi range 200 – 250 m/mnt)
Penentuan Jumlah Pengaduk :
Jumlah Impeller =
gki tan Diameter sg liquid tinggi × (Joshi; hal.389) = 18 1,129 36 %
80 × ×
≈ 2 buah Jarak antar pengaduk = 1,5 x Da = 1,5 x 6,00 ft = 9 ft
Da E J H Dt L W
(70)
Bilangan Reynolds ; NRe :
Putaran pengaduk , N = 40 rpm = 0,7 rps
ρ campuran = 70,5 lb/cuft
µ campuran = 0,00097 lb/ft.dt (berdasarkan sg bahan)
NRe =
µ × ×
ρ Da2 N
≈ 1831547
Karena NRe > 10000 , maka digunakan baffle. [Perry 6ed ; hal 19-8]
Untuk NRe > 10000 diperlukan 4 buah baffle , sudut 900 (Perry, 6ed , hal. 19-8 )
Lebar baffle, J = J/Dt = 1/12
Lebar baffle, J = 1/12 x Dt = 1/12 x 18 = 1,50 ft
Untuk NRe > 10000 perhitungan power digunakan persamaan 5.5 Ludwig,
halaman 190 dengan persamaan :
P = 3
( ) ( )
N 3 D 5g K
× ×
ρ
× [Ludwig,Vol-1,pers.5.5,hal.190]
dengan : P = power ; hp
K3 = faktor mixer (turbin) = 6,3 [Ludwig,Vol-1,T.5.1,hal.192]
g = konstanta gravitasi ; 32,2 ft/dt2 x lbm/lbf
ρ = densitas ; lb/cuft
N = kecepatan putaran impeller ; rps
D = diameter impeller ; ft
P = 70,5
( ) (
0,7 3 6,000)
5 2, 32
3 ,
6 × × ×
= 37019,5 lb.ft/dt= 67,4 hp (1lb.ft/dt=1/550 hp)
(71)
Perhitungan losses pengaduk :
Gland losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 10 %(Joshi:399)
Gland losses 10 % = 10 % x 134,8 ≈ 13,48 hp (min=0,5 hp)
Power input dengan gland losses = 134,8 + 13,48 = 148,28 hp
Transmission system losses = 20 %(Joshi:399)
Transmission system losses 20 % = 20 % x 148,28 ≈ 29,66 hp
Power input dengan transmission system losses = 148,28 + 29,66 = 177,94 hp
Digunakan power motor = 178 hp
2. PERENCANAAN SISTEM PEMANAS
Perhitungan sistem penjaga suhu : ( Kern , hal 723 )
Pemanasan ; hc = 0,00235 x NRe0,7 (Kern; pers. 20.6a)
Pendinginan ; hc = 0,0022 x NRe0,7 (Kern; pers. 20.6b)
ρ bahan = 70,5 lb/cuft
D tangki = 18 ft
Asumsi kecepatan aliran media penjaga suhu = 10 ft/dt [Kern, T.12, hal. 845]
sg bahan = 1,129
µ bahan = reference
reference bahan
sg sg
µ
× = 0,00096 lb/ft.jam
NRe =
µ × × ρ D V
= 13218750
(72)
Digunakan standard steel pipe (schedule no. 40) dengan ukuran :
Nominal pipe size, IPS = ¼ in
Outside Diameter pipe, OD = 0,540 in
Inside Diameter pipe, ID = 0,364 in
Asumsi diameter helical = 75% Diameter tangki = 75% x 18 = 13,5 ft
Suhu masuk = 30°C (86°F)
Suhu akibat reaksi = 43°C (109°F)
∆t = 109 – 86 = 23°F
hio untuk steam = 1500 Btu/jam.ft2.°F
UC =
hio hc hio hc + ×
= 197,2 Btu/jam.ft2.°F
RD = 0,001 [Kern : tabel 12 ; untuk media air ]
hD = 1 / RD = 1 / 0,001 = 1000,0
UD =
D C D C h U h U + ×
= 164,8 Btu/jam.ft2.°F
Dari neraca panas :
Q = 2939205,3703 kkal/jam = 2915879 Btu/jam
∆t = 23°F
A =
t U
Q D×∆
≈ 756,2 ft2
Perhitungan jumlah lilitan coil :
Dari Kern ; tabel 11 didapat = external surface per linier feet = 0,0009 ft2/linier ft A = π . Do . Ltotal = π x 0,54 x Ltotal
(73)
Diameter helical = 75 % Diameter tangki = 13,5 ft
Jumlah lilitan =
Helical total
D L
×
π ≈ 126,3 buah
Ditetapkan untuk menggunakan 128 lilitan (genap)
Tinggi total coil = n.Do + (n-1)S + Hi
dimana : n = jumlah lilitan
S = 2 ~ 4 OD, diambil S = 2 x OD = 2 x 0,54 = 1,08
Hi = diambil 10 in
Tinggi total coil = (128 x 0,54 ) + ((128 – 1 ) x 1,08) + 10 = 216,280 in
= 18,1 ft
Tinggi liquid dalam tangki = 29 ft
Diameter luar coil, OD = 0,540 in = 0,045 ft
Panjang total coil, L = 5351,8 ft
Volume coil = 1/4 π. D2 . L = 1/4 π. 0,045 2 . 5351,8 = 8,507 cuft Volume tangki = 9600 cuft
(74)
Spesifikasi :
Fungsi : Fermentasi molasse menjadi calcium laktat.
Type : Silinder vertikal, tutup atas dished dan tutup bawah conical
dilengkapi pengaduk , dan coil pemanas.
Operasi : Batch
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 18 ft
Tinggi Shell : 36 ft
Tebal Shell : ¼ in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : ¼ in
Tinggi tutup atas : 2,3 ft
Tebal tutup bawah (conis) : ¼ in
Tinggi tutup bawah : 2,3 ft
Sistem Pengaduk :
Dipakai impeler jenis turbin dengan 2 buah flat blade dengan jumlah 2 buah
Diameter impeler : 6,000 ft
Lebar blade : 1,200 ft
Panjang blade : 1,500 ft
Power motor : 178 hp
Coil :
Ukuran nominal : ¼ in standar IPS sch. 40
Panjang helical : 13,5 ft
Jumlah lilitan : 128 lilitan
Tinggi Coil : 18,1 ft
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
(75)
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi
sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan
alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses
produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. dimana
dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat
tercatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang
dikehendaki, serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan
selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat
instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang
telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah
ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat
segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
(76)
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur,
tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan laju, seperti pada
kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisika dan kimia,
seperti densitas, kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah :
- Level, Range dan Fungsi dari alat instrumentasi.
- Akurasi hasil pengukuran.
- Bahan konstruksi material.
- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang
berlangsung.
- Mudah diperoleh di pasaran.
- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis
pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau
otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan
pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat
tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan
investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini,
maka pada perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat
(77)
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
- Melakukan pengukuran.
- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang ditentukan.
- Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element / Sensor.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada
variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element
merubah energi yang dirasakan dari media yang sedang dikontrol
menjadi sinyal yang bisa dibaca (misalnya dengan tekanan fluida).
2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.
Alat kontrol ini akan mengevaluasi sinyal yang didapat dari sensing element dan diubah menjadi data yang bisa dibaca (perubahan data
analog menjadi digital), digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing
element ke receiving element. Alat kontrol ini mempunyai fungsi untuk merubah data bersifat analog (tidak terlihat) menjadi data
(78)
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap
yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan
apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal
yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Sinyal Error yang dihasilkan harus
diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel
manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk
menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk
mengoreksi harga variabel manipulasi.
Macam instrumentasi pada suatu perencanaan pabrik misalnya :
1. Flow Control ( F C )
Mengontrol aliran setelah keluar suatu alat.
2. Flow Ratio Control ( F R C )
Mengontrol ratio aliran yang bercabang.
3. Level Control ( L C )
Mengontrol ketinggian liquid didalam tangki
4. Weight Control ( W C )
Mengontrol berat solid yang dikeluarkan dari tangki
5. Pressure Control ( P C )
Mengontrol tekanan pada suatu aliran / alat
6. Temperature Control ( T C )
(79)
Tabel VII.1. Instrumentasi pada pabrik
NO NAMA ALAT KODE INSTRUMENTASI
1. TANGKI MOLASSES ( F - 110 ) ( LI )
2. POMPA - 1 ( L - 111 ) ( FC )
3. TANGKI PENGENCER ( M - 120 ) ( LC , FC )
4. POMPA - 2 ( L - 121 ) ( LC )
5. TANGKI BAKTERI L. delbrueckii ( F - 130 ) ( WC )
6. TANGKI YEAST ( F - 140 ) ( WC )
7. TANGKI SUSU KAPUR ( F - 150 ) ( WC )
8. F E R M E N T O R ( R - 210 ) ( TC , LC )
9. TANGKI KULTUR ( R - 211 ) ( TC , LC )
10. TANGKI CALCIUM LAKTAT ( F - 212 ) ( LI )
11. POMPA - 3 ( L - 213 ) ( FC )
12. COAGULATING TANK ( Q - 220 ) ( TC , LC )
13. POMPA - 4 ( L - 231 ) ( FC )
14. EVAPORATOR ( V - 240 ) ( TC , LC, PC )
15. BAROMETRIC CONDENSER ( E - 241 ) ( TI )
16. STEAM JET EJECTOR ( G - 242 ) ( PC )
17. POMPA - 5 ( L - 244 ) ( LC )
18. CRYSTALLIZER ( S - 250 ) ( TC )
19. POMPA - 6 ( L - 252 ) ( FC )
20. HEATER ( E - 263 ) ( TC )
21. COOLING CONVEYOR ( E - 270 ) ( TC )
(80)
VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :
- Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang besar yang
disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan
maupun oleh peralatan itu sendiri.
- Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam
waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik
banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah
maupun tipe proses yang dikerjakan.
Secara umum bahaya-bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori , yaitu :
1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia.
3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya
(81)
VII.2.1. Bahaya Kebakaran A. Penyebab kebakaran.
- Adanya nyala terbuka (open flame) yang datang dari unit utilitas, workshop
dan lain-lain.
- Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena korsleting aliran listrik seperti pada stop kontak, saklar serta instrument lainnya.
B. Pencegahan.
- Menempatkan unit utilitas dan unit pembangkitan cukup jauh dari lokasi proses yang dikerjakan.
- Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan tertutup.
- Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran.
- Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran
C. Alat pencegah kebakaran.
- Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.
- Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada perencanaan pabrik ini dapat dilihat pada tabel VII.1.
- Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran tipe karbon dioksida. - Untuk bahan baku yang mengandung racun, maka perlu digunakan kantong-kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah-daerah strategis pada pabrik ini.
(82)
Tabel VII.2. Jenis dan Jumlah Fire-Extinguisher.
NO. TEMPAT JENIS BERAT
SERBUK
JARAK
SEMPROT JUMLAH
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pos Keamanan Kantor Daerah Proses Gudang Bengkel Unit Pembangkitan Laboratorium YA-10L YA-20L YA-20L YA-10L YA-10L YA-20L YA-20L 3.5 Kg 6.0 Kg 8.0 Kg 4.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8 m 8 m 7 m 8 m 7 m 7 m 7 m 3 2 4 2 2 2 2
VII.2.2. Bahaya Kecelakaan
Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan
maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk
kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain
mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh
maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena
mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahan dapat digunakan sebagai berikut :
A. Vessel.
Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan
kerusakan fatal, cara pencegahannya :
- Menyeleksi dengan hati-hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan
(1)
XII - 1
---Pra Rencana Pabrik Calcium Laktat
BAB XII
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri akan calcium laktat, Indonesia masih mengimpor calcium laktat dari beberapa negara. Di lain pihak, Indonesia mempunyai bahan baku yang tersedia. Sehingga pendirian pabrik calcium laktat dengan mempunyai masa depan yang baik.
XII.1. Pembahasan
Untuk mendapatkan kelayakan bahwa pra rencana pabrik ini, maka perlu ditinjau dari beberapa faktor , antara lain :
Pasar
Kebutuhan dalam negeri akan calcium laktat yang selama ini masih diimpor, hal ini akan menguntungkan dalam segi pangsa pasar dalam negeri. Karena bahan dasarnya yang dapat diperoleh secara mudah di dalam negeri di Indonesia. Sehingga keadaan tersebut akan mampu menjadi modal dalam persaingan internasional dan persaingan domestik.
Lokasi
Lokasi pabrik terletak di daerah Industri yaitu Manyar , Gresik. Lokasi ini dekat dengan pelabuhan laut Tanjung Perak. Untuk kebutuhan transportasi udara, kota Manyar , Gresik dekat dengan Bandara Udara Internasional Juanda. Hal ini akan memudahkan dalam transportasi bahan baku maupun produk. Maka pemilihan lokasi di daerah Manyar , Gresik dapat diterima.
(2)
Pembahasan dan Kesimpulan --- XII ~
---Pra Rencana Pabrik Calcium Laktat
2
Teknis
Peralatan yang digunakan dalam pra rencana ini sebagian besar merupakan peralatan standar yang umum digunakan dan mudah didapat. Sehingga masalah pemeliharaan alat serta pengoperasiannya tidak mengalami kesulitan.
Analisa Ekonomi :
* Massa Konstruksi : 2 Tahun
* Umur Pabrik : 10 Tahun
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 60.476.719.000 * Working Capital Investment (WCI) : Rp. 9.334.815.000 * Total Capital Investment (TCI) : Rp. 69.811.534.000 * Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 77.025.681.000 * Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 14.949.172.000
- Steam = 548.832 lb/hari
- Air pendingin = 299 M3/hari
- Listrik = 12.120 kWh/hari
- Bahan Bakar = 4.776 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 112.017.781.000 * Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 149.831.705.000 * Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 13,5%
* Internal Rate of Return : 20,85%
* Rate On Investment : 18,49%
* Pay Out Periode : 4,3 Tahun
* Break Even Point (BEP) : 30%
(3)
Pembahasan dan Kesimpulan --- XII ~
---Pra Rencana Pabrik Calcium Laktat
3
XII.2. Kesimpulan
Dengan melihat berbagai pertimbangan serta perhitungan yang telah dilakukan, maka pendirian pabrik calcium laktat didaerah industri Manyar , Gresik, secara teknis dan ekonomis layak untuk didirikan. Adapun rincian pra rencana pabrik calcium laktat yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Kapasitas : 45.000 ton/tahun
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 210 orang
Sistem Operasi : Continuous
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari Total Investasi : Rp. 69.811.534.000
Pay Out Periode : 4,3 tahun
Bunga bank : 13,5%
Internal Rate of Return : 20,85% Rate on Investment : 18,49%
Break Even Point : 30%
(4)
1
DAFTAR PUSTAKA
American Socity of Civil Engineers, 1990, “Water Treatment Plant Design”, 2ed ; America Water Works Association, McGraw-Hill Book Co., NY.
Austin G.A., “ Shreve’s Chemical Process Industried “ , 5TH edition , Mc. Graw Hill Book Company, Inc, New York, 1960.
Badger , W.L. and Banchero , J.T. , 1955 , ”Introduction to Chemical Engineering” , Int ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.
Brady,G.S. , “Material Handbook ” ; 10 ed, John Wiley & Sons Inc. ; New York.
Biro Pusat Statistik , “Export – Import Sektor Industri”
Brownell,L., E. Young, 1959,“Process Equipment Design”, John Wiley & Sons Inc. ,N.Y.
Faith, W.L, Keyes, D.B & Clark, R.L, 1960, “Industrial Chemical”, 4th ed. John Wiley & Sons, Inc, New York.
Foust, A.S.,1960,”Principles of Unit Operations”,2ed,John Wiley & Sons, N.Y.
Geankoplis, C.J. , 1983 , ”Transport Processes and Unit Operations” , 2ed , Allyn and Bacon Inc. , Boston.
Harriot, P , 1964 , ” Process Control” , TMH ed , McGraw Hill Book Company Inc. , New Delhi
Hawley,G. Gessner, 1981, “The Condensed Chemical Dictionary” , 10ed Van Nostrand Renhold Company, New York.
Hesse,H.C. , 1962 , “Proses Equipment Design” , 8th prnt , Van Nostrand Reinhold Company Inc. , New Jersey
Himmelblau, D.M. , 1989 , “Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering” , 5 ed , Prentice-Hall International , Singapore
Hougen, O.A. , Watson, K.M. , 1954, “ Chemical Process Principles “ , part 1 , 2nd ed. , John Wiley & Sons Inc,New York
Hugot,E , 1972, “Handbook Of Cane Sugar Engineering” , 2ed p. 490 , Elsevier Publishing Company, Amsterdam.
(5)
2
James, H.C. , 1987 ; “Phosphate Manual “; Greenwich Connecticut; USA
Johnstone, S.I. ,1961, “Minerals for The Chemical & Allied Industries”, 2 ed , John Wiley & Son , New York.
Joshi,M.V. , 1981 , “Process Equipment Design” , McGraw Hill Indian Ltd
Kent , J.A. , 1983 , “Riegel’s Handbook of Industrial Chemistry “ , 8 ed , Van Nostrand Reinhold Company Inc. , New York.
Kern, D.Q. , 1965 , ”Process Heat Transfer” , Int ed , McGraw Hill Book Company Inc. , N.Y.
Koppel, L , 1965 , ”Process Systems Analysis and Control” , Int ed , McGraw Hill Book Company Inc. , New York.
Lamb J.C., 1985 , “Water Quality And Its Control” , John Wiley & Sons Inc, New York.
Levenspiel,O , 1962 , “Chemical Engineering Reaction” , 2 ed , John Wiley & Sons Inc,N.Y.
Ludwig, 1977 , “Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants” , Vol 1-2 , 2nd ed , Gulf Publishing Co., Houston, Texas.
Maron, Lando , 1974 , ”Fundamentals of Physical Chemistry” , Int ed , Macmillan Publishing Co. Inc. , New York.
McCabe,W.L. , 1956 , “Unit Operation of Chemical Engineering” , McGraw-Hill Book Company Inc. , Tokyo
McKetta ,Cunningham, W.A., “Encyclopedia Of Chemical Proccessing And Design ”,Vol 14 , Marcell Dekker Inc. New York.
Othmer ,Kirk. , “ Encyclopedia of Chemical Technology vol. 23” , 3ed McGraw-Hill Book Company Inc. , New York
Perry, Chilton , 1973 , ” Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 5ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.
Perry, Chilton , 1984 , ” Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 6ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.
Perry, Chilton , 1999 , ”Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 7ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.
(6)
3
Petter ,M.S, Timmerhaus,K.D., 1959 , “Plant Design and Economi for
Chemical Engineering” , 4thed., McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.
Rase , H.F. , 1957 , “Project Engineering of Process Plant” , John Wiley & Sons Inc,N.Y.
Sherwood, T , 1977 , ”The Properties of Gasses and Liquid” , 3th ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.
Severn, WH , 1954 , “Steam, Air and Gas Power” , Modern Engineering Asia Edition , John Wiley & Sons Inc,N.Y.
Sugiharto, 1987 , “Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah” , cetakan pertama Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Syamsuddin , 1994 , “Manajemen Keuangan Perusahan” , 2 ed , Raja Grafindo Persada , PT , Jakarta
Treybal, R.E. , 1981 , ”Mass Transfer Operations” , 3 ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y..
Ulrich, G.D. , 1984 , “A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics” , John Wiley & Sons Inc,N.Y.
Underwood A.L., 1980 , “Quantitative Analysis” , 4 ed , Prentice Hall Inc, London.
Van Ness, H.C.,Smith J.M., 1987 , “Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics” , 5 ed , McGraw-Hill Book Company, Singapore.
Van Winkle, M., 1967 , “Distillation” , McGraw-Hill Book Company, NY.
Wesley W.E., 1989 , “Industrial Water Pollution Control” , 2 ed, McGraw-Hill Book Company, Singapore.
Wolfgang Gerharts,1984 , “Ullmann’s Ecyclopedia of Industrial Chemistry”,5ed , Competely Revised Edition , VCH.
Internet :
http://www.curryhydrocarbons.ca : CE Plant Cost Index on-line, Mei 2006