PONDOK PESANTREN MODERN DI GRESIK.

TUGAS AKHIR

PONDOK PESANTREN MODERN
DI GRESIK
Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Tugas Akhir (Strata 1)

Diajukan oleh :

SYAHFITRI
0851010062

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


TUGAS AKHIR

PONDOK PESANTREN MODERN
DI GRESIK
Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

SYAHFITRI
0851010062
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal : 1 Agustus 2012
Pembimbing Utama :

Penguji I :

Ir. Eva Elviana, MT.
NPT. 3 6604 94 0032 1

Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT.
NPT. 3 6706 94 0034 1

Pembimbing Pendamping :

Penguji II

Ami Arfianti, ST, MT.
NPT. 3 6911 97 0158 1

Mohammad Pranoto, ST, MT.
NPT. 3 7312 06 0215 1
Penguji III

Dyan Agustin, ST, MT.
NPT. 3 7708 04 0203 1
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1)
Tanggal : 17 September 2012
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni JAR., M.Kes.
NIP. 19590729 198603 2 00 1

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PONDOK PESANTREN MODERN
DI GRESIK
Syahfitri
(0851010062)

ABSTRAKSI

Di Kabupaten Gresik terdapat dua orang penyebar agama Islam yang
termashur di Pulau Jawa, yaitu Sunan Giri dan Sunan Gresik (Maulana Malik
Ibrahim), tidak mengherankan akibat kehadiran dua wali tersebut, penyebaran
agama islam di Gresik sangat pesat, hal tersebut dikuatkan dengan berdirinya
beberapa pondok pesantren yang menggutamakan sistem pendidikan agama islam.
Dengan modernisasi pendidikan yang ada saat ini, muncul gagasan untuk
merancang sebuah wadah yang menjadi pusat dari segala pembelajaran islam,
pendidikan formal serta ilmu-ilmu modern lainnya, yaitu dalam bentuk pondok

pesantren modern di Gresik.
Pondok pesantren modern ini dirancang sebagai sebuah yayasan
pendidikan yang dapat menghubungakan perkembangan ilmu agama diiringi
perkembangan IPTEK. Selain itu dirancang dengan memberikan wadah untuk
pengembangan dwi bahasa (Arab dan Inggris). Maka pondok pesantren modern
ini dirancang dengan sistem modern yang menerapkan desain modern.
Pondok pesantren ini dirancang menggunakan bentuk segi lima dengan
mengacu pada kelima rukun islam. Pada perencanaan ini juga ingin menampilkan
arsitektur islami. Dimana nantinya terdapat masjid yang menjadi plaza pondok
pesantren modern di Gresik dengan menggunakan bentukan arsitektur islami. Di
mana masjid ini nantinya memiliki menara dan kubah.

Kata Kunci : Pendidikan, Pondok Pesantren, Arsitektur Islam

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ditujukan kehadirat Allah SWT, yang mana atas
rahmat dan ridho-Nya, sehingga penyusunan Proposal Tugas Akhir yang berjudul
“PONDOK PESANTREN MODERN DI GRESIK” ini dapat terselesaikan
dengan baik, untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar
Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur di
Surabaya.
Bersama ini penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Ir. Naniek Ratni. JAR, M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Tekni Sipil dan
Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa
Timur.

2.

Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT. selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional
(UPN), Jawa Timur.


3.

Ir. Eva Elviana, MT. selaku dosen pengampu mata kuliah Seminar.

4.

Dyan Agustin, ST., MT dosen pengampu Tugas Akhir, terima kasih banyak
atas bimbingannya.

5.

Heru Subiyantoro, ST., MT. selaku dosen wali.

6.

Ir.Muchlisiniyati Safeyah, MT. selaku dosen pembimbing utama, terima kasih
banyak atas bimbingannya.

7.


Ami Arfianti, ST., MT. selaku dosen pembimbing pedamping, yang
membimbing tugas akhir saya dari awal penyusunan. Terima kasih atas
bimbingannya.

8.

Ir. Eva Elviana, MT ; Moh. Pranoto S., ST., MT ; Dyan Agustin, ST., MT
Selaku dosen penguji. Terima kasih atas semua kritik dan sarannya.

9.

Segenap dosen jurusan Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur, atas segala
macam ilmu yang sudah diberikan kepada saya.

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10. Kedua orang tua saya, Bapak Supriadi dan Ibu Mujiati yang selalu

mendukung, menyemangati dan selalu mendoakan dalam penyusunan tugas
akhir saya. Terima kasih atas segalanya.
11. Special thanks for Dian Nur Aini, ST. , mbak ku tercinta yang selalu memberi
semangat dan omelan agar cepat lulus.
12. Special thanks for Lili Indah Aryani yang selalu membantu menyelesaikan
Tugas Akhir saya dan menemani begadang tiap malam.
13. Special thanks untuk teman – teman seperjuangan begadang tiap malam
dengan diselingi gosib paling fresh, Lucky Murdiyono, Savitri Kusuma
Wardhani, Septafian Adhe Permana, Indah Rahmawati.
14. Teman-teman angkatan 2008 dan teman-teman penghuni studio tugas akhir
yang selalu mendukung saya, Riani, Vitri, Indah, Lucky, Adhe, Reza, Bila,
Achi, Kiki, Rama, Chris, Ardhi, Ririn, Syarif, Mufid, Yanuar, Rezha, Asro,
Kenyul dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
15. Sahabat merangkap senior yang selalu memberi semangat dan membantu
menyelesaikan Tugas Akhir saya, Kakak Noviana Iriantie, ST.
16. Teman-teman Pon. Pes Mam’baus Sholihin trima kasih atas dukungan serta
doamya.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf jika terdapat
banyak kesalahan dalam penyusunan proposal tugas akhir ini. Semoga Proposal

Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, dan bisa didapatkan hasil yang
maksimal nantinya.

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Abstraksi . ............................................................................................................ iii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................... vi
Daftar Tabel .......................................................................................................... ix
Daftar Gambar ...................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan Dan Sasaran Perancangan ............................................................ 4
1.3 Batasan Dan Asumsi ............................................................................... 5

1.4 Tahapan Perancangan .............................................................................. 6
1.5 Sistematika Laporan ................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN OBJEK PERANCANGAN ................................................... 9
2.1 Tinjauan Umum Rancangan .................................................................... 9
2.1.1

Pengertian Judul ........................................................................ 9

2.1.2

Studi Literatur ............................................................................ 9

2.1.3

Studi Kasus ................................................................................ 12

2.1.4

Analisa Hasil Studi .................................................................... 22


2.2 Tinjauan Khusus ..................................................................................... 23
2.2.1

Lingkup Penekanan Rancangan ................................................. 23

2.2.2

Lingkup Pelayanan .................................................................... 23

2.2.3

Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang ................................................ 23

2.2.4

Perhitungan Luasan Ruang ........................................................ 26

2.2.5

Program Ruang .......................................................................... 43

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ................................................ 45
3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi ............................................................ 45
3.2 Penetapan Lokasi .................................................................................... 46
3.3 Kondisi Fisik Lokasi ............................................................................... 49
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.1

Existing Site .............................................................................. 49

3.3.2

Aksebilitas ................................................................................. 50

3.3.3

Potensi Lingkungan ................................................................... 50

3.3.4

Infrastruktur Kota ...................................................................... 51

3.3.5

Peraturan Bangunan Setempat ................................................... 51

BAB IV ANALISA PERANCANGAN ................................................................ 53
4.1 Analisa Site ............................................................................................. 53
4.1.1

Analisa Aksebilitas .................................................................... 53

4.1.2

Analisa Iklim ............................................................................. 54

4.1.3

Analisa Lingkungan Sekitar ....................................................... 55

4.1.4

Analisa Zoning .......................................................................... 56

4.2 Analisa Ruang ......................................................................................... 57
4.2.1

Organisasi Ruang ....................................................................... 57

4.2.2

Hubungan Antar Massa dan Sirkulasi ........................................ 60

4.2.3

Diagram Abstrak ....................................................................... 61

4.3 Analisa Bentuk Dan Tampilan ................................................................. 63
4.3.1

Analisa Bentuk Massa Bangunan ............................................... 63

4.3.2

Analisa Tampilan ....................................................................... 65

BAB V KONSEP PERANCANGAN .................................................................... 67
5.1 Tema Rancangan ..................................................................................... 67
5.1.1

Pendekatan Rancangan .............................................................. 67

5.1.2

Penentuan Tema Rancangan ...................................................... 68

5.2 Konsep Rancangan .................................................................................. 69
5.2.1

Konsep Tatanan Massa dan Sirkulasi ......................................... 69

5.2.2

Konsep Tampilan ....................................................................... 71

5.2.3

Konsep Ruang Luar ................................................................... 71

5.2.4

Konsep Ruang Dalam ................................................................ 72

5.2.5

Konsep Material ........................................................................ 73

5.2.6

Konsep Utilitas .......................................................................... 74
5.2.6.1

Konsep Penyediaan Air Bersih ................................ 74

5.2.6.2

Konsep Pembuangan Air Kotor Dan Kotoran ........... 74
vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.2.7

5.2.6.3

Konsep Pembuangan Air Hujan ............................... 75

5.2.6.4

Konsep Pembuangan Sampah atau Limbah .............. 76

Konsep Mekanikal Elektrikal ...................................................... 76
5.2.7.1

Konsep Penghawaan ................................................ 76

5.2.7.2

Konsep Pencahayaan ................................................ 76

5.2.7.3

Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran ................... 76

5.2.7.4

Konsep Jaringan Listrik dan Genset ......................... 76

5.2.7.5

Konsep Jaringan Telekominikasi Dan PABX............ 77

5.2.7.6

Konsep Instalasi Penangkal Petir ............................ 77

BAB VI APLIKASI RANCANGAN .................................................................... 78
6.1 Aplikasi Zooning ..................................................................................... 78
6.2 Aplikasi Entrance .................................................................................... 78
6.3 Aplikasi Ruang Dalam ............................................................................ 79
6.4 Aplikasi Ruang Luar ............................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84
LAMPIRAN

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.

Nama-nama Pondok Pesantren di Gresik

Tabel 2.1.

Fasilitas dan luas Ruangan Pondok Pesantren Modern Gontor

15

Tabel 2.2.

Fasilitas dan luas Ruangan Pondok Pesantren Nurul Hakim

19

Tabel 2.3.

Analisa Hasil Studi

22

Tabel 2.4.

Kebutuhan ruang berdasarkan Pengelompokkan Kegiatan

24

Tabel 2.5.

Perhitungan Luas Bangunan Kelas

26

Tabel 2.6.

Perhitungan Luas Bangunan Asrama Siswa

32

Tabel 2.7.

Perhitungan Luas Bangunan Masjid

33

Tabel 2.8.

Perhitungan Luas Bangunan Pengelola

34

Tabel 2.9.

Perhitungan Luas Gedung Serba Guna

37

Tabel 2.10.

Perhitungan Luas Bangunan Perpustakaan

37

Tabel 2.11.

Perhitungan Luas Bangunan Pos Keamanan

41

Tabel 2.12.

Perhitungan Luas Bangunan Utilitas

42

Tabel 2.13.

Perhitungan Luas Bangunan Parkir

42

Tabel 2.14.

Pemograman Ruang

43

Tabel 3.1.

Perbandingan Alternatif Lokasi

46

Tabel 3.2.

Penilaian Pemilihan Lokasi

47

Tabel 4.1.

Organisasi Ruang

58

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.

Skema Tahapan Perancangan

7

Gambar 2.1.

Struktur Organisasi Pondok Pesantren Modern Gontor

14

Gambar 2.2.

Siteplan Pondok Pesantren Modern Gontor

16

Gambar 2.3.

Tampak depan Pondok pesantren modern Gontor Putra

16

Gambar 2.4.

Masjid Darussalam Gontor

17

Gambar 2.5.

Interior Pondok Pesantren Gontor

17

Gambar 2.6.

Ruang Luar Pondok Pesantren Gontor

18

Gambar 2.7.

Lay out Pondok Nurul Hakim

20

Gambar 2.8.

Tampak dan Potongan Pondok pesantren Nurul Hakim

21

Gambar 2.9.

Interior Pondok Pesantren Nurul Hakim

21

Gambar 3.1.

Site dengan Luasannya

49

Gambar 4.1.

Aksesibilitas dan Potensi Kemacetan

54

Gambar 4.2.

Analisa Orientasi Matahari, Curah Hujan dan Arah Angin pada Site55

Gambar 4.3.

Analisa View dan Kebisingan pada Site

56

Gambar 4.4.

Analisa Zoning pada Site

57

Gambar 4.5.

Diagram Hubungan Antar Massa

60

Gambar 4.6.

Skema Sirkulasi antar Massa

61

Gambar 4.7.

Diagram Abstrak Hubungan Antar Massa Bangunan

62

Gambar 4.8.

Diagram Abstrak Bangunan Masjid

62

Gambar 4.9.

Diagram Abstrak Bangunan Asrama

63

Gambar 4.10. Diagram Abstrak Bangunan Sekolah

63

Gambar 4.11. Skema Bentuk Massa Bangunan Sekolah

64

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 4.12. Tampilan Bangunan Masjid

65

Gambar 5.1.

Tampilan Bangunan Asrama dan Sekolah

71

Gambar 5.1.

Tampilan Bangunan Asrama dan Sekolah

71

Gambar 5.2.

Konsep Ruang Luar

72

Gambar 5.3. Gambar Pola geometrik elemen arsitektur Islam yang Terdapat di
Masjid

72

Gambar 5.4.

Gambar Interior Kamar Santri Putra

73

Gambar 5.5.

Contoh Materia Ecoresin

73

Gambar 5.6.

Penggunaan Water Recycling System

74

Gambar 5.7.

Penggunaan Biopori

75

Gambar 5.8.

System Penangkal Petir S.E.S (Early Streamer Emision)

77

Gambar 6.1.

Zonning

78

Gambar 6.2.

Main Entrsnce

79

Gambar 6.3.

Denah Masjid

79

Gambar 6.4.

Denah Asrama

80

Gambar 6.5.

Interior Kamar Asrama

80

Gambar 6.6.

Denah Sekolah

81

Gambar 6.7.

Interior Ruang Kelas

81

Gambar 6.8.

Lahan Parkir

82

Gambar 6.9.

Sclepture Al-Quran

82

Gambar 6.10. Taman dengan Gazebo

83

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Permasalahan
Gresik adalah salah satu daerah kabupaten di provinsi Jawa Timur dengan

luas wilayah 1.194.07 km2 atau 11.407 Ha, terletak di pesisir utara pulau Jawa.
Dan diperkirakan akan terjadinya tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.
Sebagian besar (mayoritas) penduduk di Kabupaten Gresik beragama Islam yang
cukup fanatik karena di Gresik terdapat dua orang penyebar agama Islam yang
termashur di Pulau Jawa, yaitu Sunan Giri dan Sunan Gresik (Maulana Malik
Ibrahim), tidak mengherankan akibat kehadiran dua wali tersebut, penyebaran
agama islam di Gresik sangat pesat, hal tersebut dikuatkan dengan berdirinya
beberapa pondok pesantren yang menggutamakan sistem pendidikan agama islam.
Secara istilah pesantren adalah Lembaga pendidikan Islam dimana para santri
biasa tinggal di pondok (asrama) dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan
kitab-kitab umum bertujuan untuk menguasai ilmu agama Islam secara detail serta
mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan penting
moral dalam kehidupan bermasyarakat (Fenomena 2005: 72). Seiring dengan laju
perkembangan masyarakat maka pendidikan pesantren baik tempat bentuk hingga
substansi telah jauh mengalami perubahan. Pesantren tidak lagi sesederhana
seperti apa yang digambarkan seseorang akan tetapi pesantren dapat mengalami
perubahan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman.
Secara umum pesantren dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni
pesantren salaf (tradisional) dan pesantren khalaf (modern), dengan pengertian :
(1) Pesantrer salaf menurut Zamakhsyari Dhofier, (dalam Wahjoetomo, 1997: 83)
adalah lembaga pesantren yang mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam
klasik (salaf) sebagai inti pendidikan. Sedangkan sistem madrasah ditetapkan
hanya untuk memudahkan sistem sorogan (mengaji kitab klasik/kitab kuning),
yang dipakai dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa mengenalkan

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pengajaran pengetahuan umum. Sistem pengajaran pesantren salaf memang lebih
sering menerapkan model sorogan dan wetonan (pengajian yang dilaksanakan
pada waktu-waktu tertentu). Istilah weton berasal dari bahasa Jawa yang berarti
waktu. Disebut demikian karena pengajian model ini dilakukan pada waktu-waktu
tertentu yang biasanya dilaksanakan setelah mengerjakan shalat fardhu.
(2) Pesantren khalaf (Modern) adalah lembaga pesantren yang memasukkan
pelajaran umum dalam kurikulum madrasah yang dikembangkan, atau pesantren
yang

menyelenggarakan

tipe

sekolah-sekolah

umum

seperti;

Madrasah

Ibtidaiyah(setingkat Sekolah Dasar), Madrasah Tsanawiyah (setingkat Sekolah
Menengah Pertama), Madrasah Aliyah (setingkat Sekolah Menengah Atas atau
Sekolah Menengah Kejurusan), bahkan tak jarang pondok pesantren modern
memiliki Perguruan Tinggi dalam lingkungannya (Depag, 2003: 87). Sedangkan
menurut

MUI, Pondok Pesantren modern adalah suatu lembaga pendidikan

agama Islam yang ada sejak walisongo dengan sistem asrama dibawah pimpinan
kyai yang menggunakan sistem klasikal dengan dibarengi pengetahuan umum,
pengetahuan berbahasa dan ketrampilan-ketrampilan, tapi sekalipun tidak
meninggalkan sistem pengajaran yang pokok (sorogan atau mengaji kitab klasik).
Dengan demikian pesantren modern merupakan pendidikan pesantren yang
diperbaharui atau dimodernkan pada segi-segi tertentu untuk disesuaikan dengan
sistem sekolah saat ini. Kini di Gresik tersebar beberapa pondok pesantren
modern antara lain : Pondok Pesantren Miftahul Ulum Menganti, Al-Karim
Tebuwung Dukun Gresik, Ihyaul Ulum Dukun Gresik, Qomaruddin Sampurna
Bungah Gresik, Mamba’us Sholihin Manyar Gresik, Darut Taqwa Suci Gresik.
Dan beberapa pondok pesantren yang tersebar dibeberapa daerah di kabupaten
Gresik.
Tabel 1.1 Nama-nama Pondok Pesantren di Gresik
No

Nama Pondok Pesantren

Alamat

Tahun

Penyelenggara

Berdiri
1

Mambaus Sholihin Putra

Jl.KH Syafi’I No.07

1980

Yayasan

2

Mambaus Sholihin Putri

Jl.KH Syafi’I No.08

1980

Yayasan

2

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Darut Taqwa

Jl.KH Syafi’I, Suci

1987

Yayasan

4

Qomaruddin

Sapuman Bunga Gresik

1775

Yayasan

5

Miftahul Ulum

Menganti, Gresik

1980

Yayasan

6

Ihyaul Ulum

Dukun Gresik

1951

Yayasan

Sumber : Kantor Kementrian Agama Kab. Gresik 2011

Perkembangan ilmu teknologi (IPTEK) merupakan peran penting dalam
perkembangan sistem pendidikan masa kini, kecanggihan teknologi modern
memberikan kemudahan bagi manusia dikehidupan sehari-hari, semisal dengan
adanya hand phone manusia dapat senantiasa berkomunikasi dengan sesama
dimanapun dan kapanpun mereka inginkan, keberadaan televisi juga memberikan
informasi sekaligus gambar secara langsung tentang suatu keadaan yang terjadi di
Indonesia dan Negara-negara lainnya, sedangkan internet lebih mudahkan para
pelajar untuk mengakses suatu data yang diperlukan dengan cepat. Perkembangan
teknologi modern juga dirasakan dalam dunia pendidikan, dengan terciptanya
internet dan komputer maka sistem pendidikan di Indonesia lebih bervariasi dan
berkembang, hal tersebut menuntut agar pelajar dapat membekali diri
menyongsong masa depan dengan ilmu-ilmu yang lebih baik. Perkembangan
teknologi yang masuk pada dunia pendidikan modern saat ini menjadi salah satu
penyebab sedikit terlupakan keberadaan sistem pengajaran pondok pesantren yang
telah ada sejak dahulu. Karena jika ditinjau sistem pendidikan di pondok
pesantren di Indonesia masih jauh dengan sistem pendidikan modern atau sekolah
berstandar negeri, hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa pondok
pesantren yang ada di Indonesia (khususnya di Gresik). Beberapa pondok
pesantren yang ada di Gresik masih menggunakan sistem pendidikan yang hanya
mengajarkan ilmu-ilmu agama dan hadist tanpa adanya ilmu modern yang masuk
dalam kurikulum pendidikan mereka dan beberapa aturan pondok pesantren lebih
memberi kesan tertutup pada para santri yang menimbah ilmu di pondok
pesantren yang mengakibatkan tidak tersampainya ilmu modern mada para santri,
alasan tersebut menjadi pertimbangan tersendiri bagi orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di pesanteren, padahal perkembangan IPTEK harus
dibarengi dengan ilmu agama. Perkembangan zaman menuntut manusia menjadi

3

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

manusia yang modern dan teguh beragama, maka pentingnya memahami beberapa
ilmu pengetahuan baik umum maupun agama harus berkembang secara sejajar,
agar memenuhi

kebutuhan kehidupan beragama yang disesuaikan dengan

perkembangan kehidupan modern yang positif.
Perkembangan pendidikan dan teknologi menumbuhkan kesadaran Islam
dan mempengaruhi perubahan sistem pendidikan di pesantren menuju kearah
modern serta menumbuhkan watak ke-Islaman yang lebih toleran. Maka untuk
saat ini diperlukan pondok pesantren yang memberikan pembelajaran baik dalam
ilmu agama maupun disertai dengan perkembangan IPTEK sehingga para santri
dapat memperoleh ilmu agama dan ilmu modern. Oleh sebab itu kurikulum
pesantren hendaknya diperbaharui, selain dapat mempertahankan ilmu agama
yang tercantum dalam Al-Qur’an juga mengembangkan ilmu modern, sehingga
terciptanya satu kesatuan yang saling mendukung dan melengkapi.
Sehingga berlatar dari kondisi dan fenomena yang telah disebutkan diatas,
maka muncul suatu gagasan untuk membuat suatu wadah yang merupakan pusat
dari segala kegiatan pembelajaran di pondok pesantren sebagai wujud apresiasi,
baik itu sebagai sarana pendidikan formal dan pendidikan keagamaan. Maka
muncullah gagasan untuk membuat perancangan “Pondok Pesantren Modern Di
Gresik” yang memiliki keunggulan dalam sistem bahasa, agama yang sesuai
dengan perkembangan zaman, memiliki fasilitas yang memadahi, khususnya
memiliki ruang tidur yang memenuhi standar (tidak berdesak-desakan), memiliki
gedung serba guna tersendiri, maka Pondok Pesantren Modern Di Gresik akan
menjawab semua tuntutan masyarakat yang haus akan ilmu pengetahuan baik
agama maupun modern dan tuntutan masyarakat akan kelayakan bangunan.

1.2

Tujuan Dan Sasaran Perancangan

Tujuan dirancangnya Pondok Pesantren Modern Di Gresik adalah
-

Pondok pesantren yang dapat menghubungakan perkembangan ilmu
agama diiringi perkembangan IPTEK di Indonesia, sehingga menjadi satu
kesatuan yang saling mendukung dan melengkapi.

4

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

-

Mempertahankan ilmu agama di satu pihak dan terbuka bagi kemajuan
ilmu teknologi dalam rangka mencapai cita-cita Nasional. Dalam kasus ini
pendidikan di MA, MTS dan MI mengikuti kurikulum DEPDIKBUD.

-

Menggunakan sistem dwi bahasa (Arab dan Inggris) agar para santri lebih
fasih dalam berbahasa

Sasaran dirancangnya Pondok Pesantren Modern Di Gresik adalah
-

Menyediakan suatu wadah pendidikan bagi masyarakat sekitar. Karena
diwajibkannya bagi penduduk Indonesia usia sekolah untuk menempuh
wajib belajar 12 tahun.

-

Merancang sebuah pondok pesantren dengan menerapkan desain modern
pada tampilan bangunan, ekterior, interior bahkan modern pada bentuk
furniturnya. Agar dapat menjadi wadah pendidikan yang dapat menarik
minat masyarakat sekitar.

-

Memberikan wadah untuk pengembangan ilmu agama, pendidikan formal
dan bahasa, khususnya untuk masyarakat disekitar site dan sekitarnya.

1.3

Batasan Dan Asumsi Per ancangan
Batasan proyek pondok pesantren modern di Gresik ini diperuntukkan bagi
semua generasi muda khususnya masyarakat atau pelajar di Gresik yang
setingkat Sekolah Menengah Atas. Dengan harapan, wadah ini dapat
menyebar luas dan dikenal semua kalangan tanpa adanya perbedaan strata
social, karena pondok pesantren modern ini merupakan suatu wadah
pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan dan mempermudah
pelajar madrasah aliyah menuju kejenjang Perguruan Tinggi. Pondok
pesantren modern ini selain menyediakan asrama bagi pelajar yang
menetap juga menyediakan sekolah umum atau madrasah aliyah unggulan
bagi pelajar luar daerah maupun pelajar di Gresik, dengan jumlah murid
tiap kelas didasarkan atas persyaratan efektif intensitas suara guru dapat
ditangkap dengan baik oleh siswa yang mempunyai umur antara 15 – 18
adalah sejumlah 20 – 30 siswa. Proyek pondok pesantren modern di Gresik

5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

nantinya akan beroprasi selama 24 jam penuh karena, di dalam
rancangannya terdapat asrama yang penghuninya beraktifitas full time
tanpa batasan waktu.
Perancangan ini merupakan sebuah pondok pesantren modern yang
memiliki bangunan masjid, asrama dan sekolah yang dikelolah oleh
sebuah yayasan islam, dengan hak kepemilikan bangunan sebagai
perseorangan/swasta sehingga bukan non pemerintah. Dengan pelayanan
bangunan dalam jangka waktu 10 tahun ke depan tetap terbuka untuk
umum (khususnya pelajar madrasah aliyah) Sehingga, diharapkan untuk
kedepannya tidak terjadi perebutan hak kepemilikan ataupun alih tangan
kepemilikan yang dapat menggangu segala kegiatan maupun keberadaan
bangunan ini.

1.4

Tahapan Per ancangan
Dalam penulisan laporan ini deperlukan adanya kerangka tahapan

perancangan

yang

khususnya

berguna dalam

membantu mempermudah

perencanaan dan perancangan dalam penulisan laporan ini, disamping itu juga
dapat mempermudah menyusun perencanaan dari kerangka pikiran konsep, tema
sampai penyusunan analisa studi kasus. Tahapan ini yaitu sebagai berikut :
Dimulai dengan menginterpretasikan judul obyek rancangan yang
disesuaikan dengan latar belakang. Kemudian dilakukan pengumpulan data yang
dibutuhkan sebagai penunjang perencanaan obyek rancang yaitu melalui studi
litelatur yang diperoleh dari buku-buku referensi, brosur-brosur dan lain-lain,
study komperatif dengan survei lapangan, browsing melalui internet, wawancara
untuk memperoleh data dengan melakukan proses tanya jawab, study banding
atau studi kasus serta standarisasi dari obyek rancangan yang dibutuhkan.
Dari azas-azas perancangan sehingga terbentuk sebuah tema dan konsep
rancangan yang menentukan ide bentuk serta gagasan pra desain. Setelah
terbentuk ide bentuk atau gagasan pra desain dilakukan kontrol kembali trhadap
prinsip, teori dan azas serta tema dan konsep rancangan, sehingga menghasilkan

6

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

sebuah rancangan obyek yang sesuai (hasil desain). Berikut diagram tahapan
perencanaan :
Intepretasi Judul
Latar Belakang
Pengumpulan Data
Kajian Teori, Azas Serta
Prinsip Perancangan

feedback control

Perumusan Tema /
Konsep Perancangan






Teori teori arsitekur
Teori tatanan
Teori tapak
Teori sirkulasi, dll.

Gagasan Pra Desain
Hasil Rancangan

Gambar 1.1 Skema Tahapan Perancangan
Sumber : Teori Metoda Perancangan, 20010

1.5

Sistematik Laporan
Dalam penyusunan laporan diharapkan dapat memberikan gambaran

secara umum mengenai usulan laporan, mulai dari bagian umum hingga ke bagian
khusus dengan pengaturan sedemikian rupa sehingga mencerminkan suatu pola
pikir perencanaan yang sistematis. Sistematika penulisan yang dilakukan dalam
pembahasan laporan ini, meliputi :
Bab 1 Pendahuluan : bab ini menjelaskan latar belakang perencanaan dan
perancangan Pondok Pesantren Modern di Gresik yang ditegaskan dengan data –
data mengenai jumlah pondok di Gresik, tujuan dan sasaran perancangan, batasan
dan asumsi dan sistematika laporan.

7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Bab 2 Tinjauan Obyek Perancangan : bab ini dimulai dari tahap pengertian
judul yang berisi pengertian tentang Pondok Pesantren Modern itu sendiri yang
kemudian disimpulkan menjadi suatu pengertian baru dari rancangan. Tahap studi
literatur yang berisi tentang segala data dari bermacam jenis literatur yang
digunakan sebagai data penunjang yang berkaitan dengan rancangan. Tahap
tinjauan obyek perancangan yang berisi dua obyek studi kasus sejenis secara
fungsi dan aktivitas yang digunakan sebagai acuan yang membantu rancangan
nantinya, dari hasil analisa dan pembandingan yang dilakukan pada studi kasus.
Bab 3 Tinjauan Lokasi Perancangan : bab ini menjelaskan latar belakang
pemilihan lokasi, penetapan lokasi untuk perancangan Pondok Pesantren Moderen
di Gresik ini. Kemudian penjelasan mengenai kondisi fisik lokasi yang meliputi
existing site, aksebilitas, potensi lingkungan, infrastruktur kota dan peraturan
bangunan setempat.
Bab 4 Analisa Perancangan : isinya sudah mengarah ke arah lebih lanjut
yaitu mulai dari analisa sampai dengan gambaran secara abstrak tentang konsep
perancangan yang akan dibuat. Seperti dari mulai analisa ruang berserta
hubungannya, analisa aksesibilitas, view, kebisingan, iklim, potensi daerah
sekitar. Sampai dengan diagram abstrak yang kurang lebih menggambarkan
secara abstrak konsep bentukan atau lay out.
Bab 5 Konsep Perancangan : Konsep Perancangan, pada tahap ini,
pendekatan-pendekatan dalam perancangan akan mulai direalisasikan. Dengan
pendekatan desain, hasil akhir dari perancangan diharapkan akan sesuai dengan
gambaran pada bab awal.
Bab 6 Aplikasi Rancangan : Aplikasi Rancangan, akan tervisualisasi
dengan bentuk gambar denah, tampak, potongan, lay out plan, site plan, serta
maket sebagai bentukan 3 dimensi dari rancangan.

8

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1

Penger tian Umum Per ancangan
2.1.1.

Penger tian J udul
Menurut Poewardaminta, Pondok Pesantren Modern adalah Rumah

atau tempat tinggal sementara bagi para santri yag digunakan untuk belajar ngaji,
mempelajari agama Islam, menerapkan amalan agama Islam dan belajar hidup
sederhana ditunjang dengan ilmu-ilmu pendidikan dengan sistem modern,
sekaligus terdapat sekolahan umum atau madrasah dengan sistem pendidikan
Islam dan umum sama rata.
Menurut

MUI, Pondok Pesantren Modern adalah suatu lembaga pendidikan

agama Islam yang ada sejak walisongo dengan sistem asrama dibawah pimpinan
kyai yang menggunakan sistem klasikal dengan dibarengi pengetahuan umum,
pengetahuan berbahasa dan ketrampilan-ketrampilan, tapi sekalipun tidak
meninggalkan sistem pengajaran yang pokok (sorogan atau mengaji kitab klasik).
Gresik adalah salah satu daerah kabupaten di provinsi Jawa Timur dengan luas
wilayah 1.194.07 km.
Maka dapat disimpulkan makna Pondok Pesantren Modern Di Gresik
adalah Sebuah wadah pendidikan bagi masyarakat Gresik dan sekitarnya yang
setingkat Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah bersistem asrama atau
pondok, menerapkan pendidikan kitab-kitab klasik, tartil Al-qur’an dan sistem dua
bahasa (Arab dan Inggris) pada pondok pesantrennya. Dengan prosentase sama
besar antara pendidikan Islam dan pendidikan umum.
2.1.2. Studi Liter atur
Dalam studi literatur, dapat dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan materi objek rancangan. Studi literatur disini juga bisa bersifat non
arsitektural yang dapat bersumber dari beberapa buku atau referensi khusus. Pada
studi literatur maupun data-data yang diambil dari internet yaitu mengenai hal-hal

9

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang berhubungan dengan pondok pesantren dan sesuai dengan proyek yang akan
dilaksanakan. Antar lain :


Beberapa komponen yang terdapat pada sebuah pesantren adalah : pondok
(asrama santri), masjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik/kitab kuning,
kiai dan ustadz, madrasah/sekolah (Depag, 2003: 8) serta sistem tata nilai
(salaf/ tradisional-khalaf/modern) sebagai ruh setiap pesantren.
Unsur-unsur pokok pesantren, yaitu kyai. masjid, santri, pondok dan kitab
Islam klasik (atau kitab kuning), adalah elemen unik yang membedakan
sistem pendidikan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya



Pengertian komponen-komponen pesantren, yaitu :
Kyai : Peran penting kyai dalam pendirian, pertumbuhan, perkembangan dan
pengurusan sebuah pesantren berarti dia merupakan unsur yang paling
esensial. Sebagai pemimpin pesantren, watak dan keberhasilan pesantren
banyak bergantung pada keahlian dan kedalaman ilmu, karismatik dan
wibawa, serta ketrampilan kyai. Dalam konteks ini, pribadi kyai sangat
menentukan sebab dia adalah tokoh sentral dalam pesantren (Hasbullah,
1999:144).
Istilah kyai bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan dari bahasa Jawa
(Ziemek, 1986:130). Dalam bahasa Jawa, perkataan kyai dipakai untuk tiga
jenis gelar yang berbeda, yaitu: 1.sebagai gelar kehormatan bagi barangbarang yang dianggap keramat; contohnya, “kyai garuda kencana” dipakai
untuk sebutkan kereta emas yang ada di Kraton Yogyakarta; 2. gelar
kehormatan bagi orang-orang tua pada umumnya; 3.gelar yang diberikan oleh
masyarakat kepada orang ahli agama Islam yang memiliki atau menjadi
pimpinan pesantren dan mengajar kitab-kitab Islam klasik kepada para
santrinya (Dhofier 1985:55).
Masjid : Sangkut paut pendidikan Islam dengan masjid sangat dekat dan erat
dalam tradisi Islam di dunia. Dahulu, kaum muslimin selalu memanfaatkan
masjid untuk tempat beribadah dan juga sebagai tempat lembaga pendidikan
Islam. Sebagai pusat kehidupan rohani,sosial dan politik, dan pendidikan

10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Islam, masjid merupakan aspek kehidupan sehari-hari yang sangat penting
bagi masyarakat. Dalam rangka pesantren, masjid dianggap sebagai “tempat
yang paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktek
sembahyang lima waktu, khutbah, dan sembahyang Jumat, dan pengajaran
kitab-kitab Islam klasik.” (Dhofier 1985:49) Biasanya yang pertama-tama
didirikan oleh seorang kyai yang ingin mengembangkan sebuah pesantren
adalah masjid. Masjid itu terletak dekat atau di belakang rumah kyai.
Santri : Santri merupakan unsur yang penting sekali dalam perkembangan
sebuah pesantren karena langkah pertama dalam tahap-tahap membangun
pesantren adalah bahwa harus ada murid yang datang untuk belajar dari
seorang alim. Kalau murid itu sudah menetap di rumah seorang alim, baru
seorang alim itu bisa disebut kyai dan mulai membangun fasilitas yang lebih
lengkap untuk pondoknya.
Pondok : Definisi singkat istilah ‘pondok’ adalah tempat sederhana yang
merupakan tempat tinggal kyai bersama para santrinya (Hasbullah,
1999:142). Di Jawa, besarnya pondok tergantung pada jumlah santrinya.
Adanya pondok yang sangat kecil dengan jumlah santri kurang dari seratus
sampai pondok yang memiliki tanah yang luas dengan jumlah santri lebih dari
tiga ribu. Tanpa memperhatikan berapa jumlah santri, asrama santri wanita
selalu dipisahkan dengan asrama santri laki-laki.
Kitab-kitab Islam klasik : dikarang para ulama terdahulu dan termasuk
pelajaran mengenai macam-macam ilmu pengetahuan agam Islam dan Bahasa
Arab. Dalam kalangan pesantren, kitab-kitab Islam klasik sering disebut kitab
kuning oleh karena warna kertas edisi-edisi kitab kebanyakan berwarna
kuning.


Sebuah pondok pesantren dilengkapi dengan sekolah atau madrasah yang
biasa disebut Madrasah Aliyah (MA) adalah jenjang pendidikan menengah
pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan SMA,

yang

pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Pendidikan madrasah
aliyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
11

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sistem pendidikannya sama dengan SMA, pemilihan jurusan dilakukan di
kelas 2, namun di MA terdapat 4 jurusan, yaitu : IPA, IPS, Bahasa dan Ilmuilmu Keagamaan Islam (MAK). Dan pada tahun ketiga siswa diwajibkan
mengikuti Ujian Nasional yang memengaruhi kelulusan siswa. Kurikulum
madrasah aliyah sama dengan kurikulum sekolah menengah atas, hanya saja
pada MA terdapat porsi lebih banyak muatan pendidikan agama Islam, yaitu
Fiqih, akidah, akhlak, Al Quran, Hadits, Bahasa Arab dan Sejarah Islam
(Sejarah Kebudayaan Islam). Pelajar madrasah aliyah umumnya berusia 1618 tahun. Di Indonesia, kepemilikan madrasah aliyah dipegang oleh dua
badan, yakni swasta dan pemerintah (madrasah aliyah negeri).


Tujuan pendidikan nasional juga terdapat pada UU No. 14 tahun 2005 yang
menyatakan bahwa : Tujuan Pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.



Jumlah murid tiap kelas berdasarkan atas persyaratan efektif intensitas suara
guru dapat ditangkap dengan baik oleh siswa yang mempunyai umur antara
12 – 18 adalah sejulah 20 – 30 siswa (sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten
Gresik).



Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Madrasah Aliyah (MA) disediakan
untuk melayani penduduk sebanyak 4800 jiwa, dengan kebutuhan lahan tiap
MA adalah 5000 m². Daya tampung tiap MA yang diperhitungkan adalah 15
kelas dengan asumsi tiap kelasnya menampung maksimal 35 siswa (sumber :
Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik).

2.1.3. Studi Kasus
Pondok Pesantren telah menjadi sebuah institusi pendidikan yang memiliki
peran cukup signifikan di Indonesia selama berabad-abad. Sebagai wadah
penggemblengen generasi muslim, Pondok Pesantren tanpa henti menanamkan

12

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

akhlaq dan adab, dan menjadi media transformasi ilmu pengetahuan. Berikut ini
adalah contoh beberapa pondok sebagai studi kasus, antara lain :
2.1.3.1. Pondok Pesantr en Moder n Gontor


Lokasi
Pondok Pesantren Modern Gontor terletak di sebuah desa kecil yang

bernama Gontor yang berada di wilayah Kecamatan Mlarak, Kabupaten Daerah
Tingkat II Ponorogo Jawa Timur. Pada tanggal 9 Oktober 1926 Pondok
Darussalam Gontor didirkan oleh tiga orang bersaudara yaitu, KH Ahmad Sahal,
KH Zainuddin Fanani dan KH Imam Zarkasyi. (Basyir, 1999:53). Pondok Modern
Gontor berkembang sangat pesat, dan sekarang jumlah santrinya sudah sesuai
kapasitas maksimal, yaitu 3,200 santri putra.Dibangun di atas tanah seluas 8,5
hektar, status kepemilikan yayasan atau swasta dengan fungsinya sebagai balai
pendidikan.


Stuktur organisasi di Pondok Pesantren Modern Gontor
Pondok Pesantren Modern Gontor pimpinan tertinggi oleh khodimul

ma’had yang pada kasus ini dipegang oleh tiga orang keturunan pendiri pondok
pesantren modern Gontor, khodimul ma’had memegang posisi terpenting disetiap
keputusan atau peraturan yang akan dikeluarkan di pondok pesantren modern
Gontor. Kedudukan kedua dipegang oleh majlis tertinggi (badan wakaf) yang
bertugas sebagai tangan kanan khodimul ma’had, dan berintraksi dengan
pimpinan. Kedudukan ketiga dipegang oleh pimpinan atau roisah amah,
pemimpin inilah yang akan menunjuk anggota-anggota tiap departemen yang ada
di pondok pesantren modern Gontor. Pemimpin memegang beberapa departemen
yang satu sama lainnya memiliki pengaruh atau kedudukan yang sama terhadap
para santri. Departemen-departemen tersebut adalah Institut Pendidikan
Darussalam (IPD) dan Institut Studi Islam Darussalam (ISID) memiliki peran
setingkat perguruan tinggi, Kuliyatul Mu’allimin Al-Islamiah (KMI) setingkat
dengan sekolah umum atau madrasah, Pengasuh santri department yang
berintraksi langsung dengan para santri, Yayasan Pengelola dan Pengembangan

13

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pondok pesantren Modern Gontor (YPPWPM), Ikatan Keluarga atau alumni
Pondok pesantren Modern Gontor (IKPM). Lihat gambar 2.1 berikut ini :
Badan Wakaf
(Majlis Tertinggi)

Pimpinan

IPD/ISID

KAMPUS

KMI

Pengasuh
santri

MI/MTS/MA

YPPWPM

Pondok pesantren

IKPM

ALUMNI

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pondok Pesantren Modern Gontor
Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2011



Aktifitas kurikulum santri
Aktifitas-aktifitas yang harus diikuti oleh para santri Pondok Pesantren

Modern Gontor antara lain : membaca Al-Quran, latihan berpidato dalam 3 bahasa

(Indonesia, Inggris dan Arab), aktifitas kepramukaan (Scouting), latihan
ketrampilan mengetik computer, elektronika, music, melukis, kaligrafi dan
drumband, latihan organisasi dan manajemen, olahraga : sepak bola, basket, bola
voli, badminton, tenis meja, bela diri, senam, kegiatan jurnalistik dengan
menerbitkan berbagai macam majalah pondok dan jadwal musik kelas.


Struktur

Secara umum material yang digunakan :
-

Pondasi : beton bertulang pada bangunan 2 lantai (GSG, perpustakaan,
gedung asrama, masjid. Sedangkan untuk bangunan satu lantai menggunakan
pondasi batu kali

14

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

-

Lantai : material keramik pada gedung asrama, material marmer pada GSG,
masjid dan perpustakaan

-

Dinding : bata merah dengan finishing cat warna peach dan krem

-

Langit-langit : plafon eternity



Fasilitas dan Luas Ruangan
Tabel 2.1 Fasilitas dan Luas Ruangan Pondok Pesantren Modern Gontor

No

2

Fasilitas

Ukuran/ luas ruangan

Masjid

2762 m²

±4000 jamaah

52 m²/kelas

±32 siswa, terdapat

Ruang

kelas

(SD/MI,

SLTP/MTS,

SLTA/MA)
3

Perpustakaan

4

Laboratorium

Kapasitas

45 kelas

(fisika,

biologi,

300 m²

±200 siswa

350 m²

±32 siswa

1500 m²

±2500 orang

kimia)
5

GSG/Hall

Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2010



Tatanan Massa
Bentuk site suatu bangunan tergantung pada bentuk site bangunan sekitar.
Bentuk site pada pondok pesantren modern Gontor adalah persegi panjang,
karena memiliki bentuk site persegi panjang maka bentuk tatanan massanya
juga terpengaruh, bentuk massa yang diterapkan adalah bentuk persegi
panjang.
Pondok pesantren modern Gontor terletak dilokasi yang datar namun

sedikit bergelombang, hal ini berpengaruh pada tatanan massa pondok pesantren
modern Gontor yang menggunakan sistem grid, pola tatanan massanya juga
menggunakan sistem grid. Pola tatanan massa grid sering digunakan pada
perumahan. Masjid sebagai simbol tempat ibadah umat Islam di letakkan sejajar
dengan pintu masuk, masjid di gunakan sebagai plaza dalam tatanan massa ini,
bangunan sekolah diletakkan pada sisi kanan masjid, sedangkan bangunan asrama
atau pondok terletak di sisi kiri masjid. Perletakan massa tersebut dipengarui oleh
aktifitas penghuni yang dominan. Namun untuk peletakan massa antar bangunan
terlihat tidak seimbang dikarenakan penambahan massa bangunan yang tidak

15

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

terencana sesuai dengan kebutuhan seiring berkembangnya pondok pesantren
modern Gontor. Lihat gambar 2.2 berikut ini :

Gambar 2.2 : Siteplan pondok pesantren modern Gontor
Sumber : www.pondok pesantren Gontor.com



Tampilan Bangunan
Pada tampilan bangunan pondok putra menggunakan desain Timur Tengah

yang memperlihatkan unsur islami, terlihat pada bentuk atap dan ukiran-ukiran
Arab pada dinding. menggunakan bentuk dasar persegi panjang sesuai dengan
fungsinya sebagai pemondokan putra yang sebagian besar ruangannya berfungsi
sebagai kamar. Lihat gambar 2.3 berikut ini :

Gambar 2.3 : Tampak depan Bangunan Pondok pesantren modern Gontor Putra
Sumber : www.pondok pesantren Gontor.com

Tampilan desain masjidnya juga diserasikan dengan bangunan sekitar, ukuran
ruangan di sesuaikan dengan tipologi pengguna dan fungsi masjid. Bangunan ini
juga mengusung model desain Timur Tengah. beerapa simbol masjid seperti :
menara, kubah dan lambang bulan bintang juga terlihat pada masjid Darussalam
Gontor. Atap bangunan masjid ditandai dengan kubah dan menara yang menjadi
simbol tempat ibadah umat Islam. Lihat gambar 2.4 berikut ini :

16

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.4 : Masjid Darussalam Gontor
Sumber : www.pondok pesantren Gontor.com



Ruang Dalam
Seperti pada umumnya ruang dalam pada sebuah sekolah SLTP dan SMA

dimana di dalam kelas terdapat papan white board dan satu meja ditempati dua
anak, laboratorium kimia dan biologi ditata rapi dan teratur agar para murid
merasa nyaman dan betah, pondok pesantren modern Gontor juga dilengkapi
dengan

fasilitas

laboratorium

komputer

guna

menyesuaikan

dengan

perkembangan zaman, Selain memiliki tempat belajar yang nyaman, para santri
juga memperoleh guru pembimbing yang handal. Lihat gambar 2.5 berikut ini :

Gambar 2.5 : Suasana nyaman pada laboratorium komputer
Sumber : www.pondok pesantren Gontor.com



Ruang Luar
Bangunan pondok modern gontor memiliki ruang luar yang indah, ruang

luar yang ditata rapi dengan mengikuti sirkulasi mobil. Pohon-pohon yang
mengelilingi area pondok ini berfungsi sebagai pencegah arus global warning .
peletakan pintu masuk (gapura) searah dengan masjid, agar memudahkan para
17

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tamu untuk menjalankan ibadahnya. Sepanjang jalan kawasan Pondok modern
Darussalam Gontor yang mengarahkan ke tiap massa bangunan yang dibatasi oleh
pepohonan berderet sehingga berkesan seperti penunjuk arah ketempat tujuan.
Selain itu tempat parkir dikelilingi oleh pepohonan yang secara tidak langsung
berfungsi melindungi mobil dan motor dari panas matahari.

Gambar 2.6 : Siteplan pondok pesantren modern Gontor
Sumber : www.pondok pesantren Gontor.com

2.1.3.2.


Pondok Pesantren Nurul Hakim

Lokasi
Pondok pesantren Nurul Hakim berdiri tahun 1387 H atau 1948 M,

dibawah rintisan dan pimpinan TGH. Abdul Karimterletak didaerah Lombok
Barat, NTB, Indonesia. Pondok pesantren Nurul Hakim menempati area seluas
±15.000 m², di Wilayah desa Kediri suatu kawasan disebelah utara ibukota
kabupaten