NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap VO2 Maks Pada Perokok Aktif Karyawan KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali.

PENGARUH LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG
TERHADAP VO2 MAKS PADA PEROKOK AKTIF KARYAWAN KUD
MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM
MENDAPATKAN GELAR SARJANA TERAPAN FISIOTERAPI

Disusun Oleh :
RENNI HIDAYATI ZEIN
J110100026

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

“PENGARUH LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN
SEDANG TERHADAP VO2 MAKS PADA PEROKOK AKTIF
KARYAWAN KUD MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI’’
Renni Hidayati Zein

Program Study Diploma IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosuro Surakarta
E-email:rennizein@gmail.com
ABSTRAK
(Dibimbing oleh : Dwi Rosella K, SSt.FT, M.Fis dan Agus Widodo, SSt.FT)
Latar Belakang : Meningkatnya prevalensi merokok di negara-negara
berkembang termasuk Indonesia menyebabkan masalah rokok menjadi serius.
Data epidemiologi global menunjukkan bahwa rokok membunuh lebih dari lima
juta orang di dunia setiap tahunnya akibat penyakit kanker paru, penyakit jantung
maupun penyakit lain terkait rokok. Seseorang yang merokok pasti akan
mengalami penurunan kadar VO2 max didalam tubuh. Salah satu cara untuk
meningkatkan kadar VO2 max pada perokok aktif adalah dengan melakukan
latihan aerobik intensitas ringan dan intensitas sedang.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik intensitas ringan
dan sedang terhadap VO2 max pada perokok aktif karyawan KUD Mojosongo
Kab. Boyolali.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian bersifat Quasi
eksperimental dengan desain penelitian time series. Dimana sampel dibagi dalam
2 kelompok, yaitu : kelompok perlakuan I diberikan latihan aerobik intensitas

ringan dan perlakuan II latihan aerobik intensitas sedang. Sampel penelitian
adalah perokok aktif karyawan KUD Mojosongo yang berusia 20-40 tahun.
Jumlah sampel yang dilibatkan 28 responden dimana pada masing-masing
kelompok berjumlah 14 responden. Pengukuran VO2 max menggunakan uji six
minute walking, dengan analisis data menggunakan uji t-test.
Hasil Penelitian :Setelah 4 minggu penelitian berdasarkan penguji statistik
didapatkan hasil yang signifikan pada kelompok perlakuan latihan aerobik
intensitas ringan dengan nilai p=0,012 dan pada kelompok perlakuan latihan
aerobik intensitas sedang dengan nilai p=0,011. Jadi ada pengaruh berupa
peningkatan kadar VO2 max pada perokok aktif yang melakukan latihan aerobik
intensitas ringan dan intensitas sedang.
Kesimpulan :Pemberian latihan Aerobik intensitas ringan dan intensitas sedang
dapat membantu meningkatkan kadar VO2 max pada perokok aktif.
Kata Kunci : latihan aerobik intensitas ringan, intensitas sedang, perokok aktif.

PENDAHULUAN
Meningkatnya prevalensi merokok di negara-negara berkembang
termasuk Indonesia menyebabkan masalah rokok menjadi serius. Data
epidemiologi global menunjukkan bahwa rokok membunuh lebih dari lima
juta orang di dunia setiap tahunnya akibat penyakit kanker paru, penyakit

jantung maupun penyakit lain terkait rokok. Diperkirakan pada tahun 2030,
angka kematian dapat mencapai lebih dari delapan juta orang per tahun
(WHO, 2008).
Menurut WHO dalam Report on Global Tobacco Epidemic tahun
2008, konsumsi rokok di Indonesia menduduki urutan ke - 3 di dunia setelah
China dan India. Konsumsi rata - rata rokok per orang (usia di atas 15 tahun)
adalah 12 batang per hari pada tahun 2007. Prevalensi dari penduduk usia di
atas 15 tahun yang merokok adalah 35,4% pada tahun 2007. Namun, terdapat
perbedaan angka yang besar antara pria dan wanita dimana 65,3% pria di
Indonesia yang berusia di atas 15 tahun merokok dan hanya sekitar 5%
wanita yang merokok.
Rokok banyak mengandung gas-gas berbahaya salah satunya Karbon
Monoksida, dimana karbon monoksida tersebut jauh lebih cepat mengikat
hemoglobin dari pada oksigen. Padahal hemoglobin adalah pengangkut
oksigen untuk diedarkan keseluruh tubuh sehingga, dengan adanya ikatan
karbon monoksida dengan hemoglobin berarti terjadi hambatan pengangkut
oksigen ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Sehingga seseorang yang
merokok pasti akan mengalami penurunan kadar VO2 max didalam tubuh.

VO2 max adalah kemampuan pengambilan oxygen dengan kapasitas

maksimal untuk digunakan / konsumsi oleh tubuh selama melakukan exercise
maximum. VO2 max umumnya digunakan sebagai indikator untuk
menentukan kemampuan aerobic, dimana kemampuan aerobic akan berkaitan
erat dengan system cardio dan system respirasi dalam usaha penyediaan
oxygen dan kemampuan untuk menggunakan oxygen tersebut dalam tubuh.

Pengukuran VO2 max memerlukan analisa saat ekspirasi, udara yang
dikumpulkan saat melakukan latihan dalam intensitas progresif (Swadesi,
2007).
TUJUAN
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beda
pengaruh latihan aerobik intensitas ringan dan sedang terhadap VO2 max
pada perokok aktif karyawan KUD Mojosongo Kab. Boyolali.
METODE
Penelitian ini akan dilakukan di KUD Mojosongo Kabupaten
Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, yang dilakukan mulai
tanggal 19 mei sampai 13 juni 2014. Penelitian ini dilakukan karena
banyaknya jumlah perokok diindonesia dan efek yang ditimbulkan oleh rokok
dapat menurunkan kadar VO2 maks didalam tubuh. Jenis Penelitian ini
bersifat Quasi eksperimental yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul akibat dari adanya perlakuan
tertentu dan semua variabel tidak dapat dikontrol oleh peneliti. Dalam
penelitian ini, design penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pre and

post two group design.. Dimana sampel dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :

kelompok perlakuan I diberikan latihan aerobik intensitas ringan dan
perlakuan II latihan aerobik intensitas sedang. Sampel pada penelitian ini
adalah seluruh perokok aktif karyawan KUD Mojosongo Kab. Boyolali yang
telah memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel pada penelitian ini berjumlah
20 orang sampel. Dimana sampel dibagi menjadi 2 kelompok oleh peneliti.
KERANGKA TEORI
Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas.
Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan
kertas (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990).
Latihan aerobik adalah suatu bentuk latihan atau olahraga yang dalam
penggunaan energinya menggunakan proses oksidatif dalam menghasilkan
ATP sebagai energi dasar untuk semua sel. Latihan aerobik mempunyai
pengaruh pada daya tahan jantung paru dan lain sebagainya. Aktivitas yang
ringan hingga sedang adalah latihan aerobik. Latihan aerobik sebaiknya

dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali perminggu dengan durasi latihan 20-30
menit setiap kali latihan (Costill, 2002).
VO2 max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi
selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi kelelahan. Karena
VO2max ini dapat membatasi kapasitas kardiovaskuler seseorang, maka
VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik (Astorin,
2000).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di KUD Mojosongo Kab. Boyolali pada
pertengahan bulan Mei-Juni 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh latihan aerobik intensitas ringan dan intensitas sedang terhadap VO 2
max pada perokok aktif, serta mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan
aerobik intensitas ringan dan intensitas sedang terhadap VO 2 max pada
perokok aktif. Data VO2 max diukur dengan menggunakan uji six minute
walking sebelum dan setelah diberikan latihan aerobik dari masing-masing

kelompok yang dilakukan 4 kali seminggu selama 4 minggu.
a.


Intensitas Ringan Terhadap VO2 max
Hasil penelitian menunjukkan P < 0.05 dilihat dari hasil intepretasinya

mendapatkan nilai signifikansi P = 0,012 yang artinya ada pengaruh
pemberian latihan aerobik intensitas ringan terhadap peningkatan VO 2 maks.
Dilihat dari hasil persentase selisih sebelum sebesar 28.01 ml/kg/min
dan sesudah pelakuan sebesar 30.02 ml/kg/min. Hal ini membuktikan bahwa
pemberian perlakuan latihan aerobik intensitas ringan terhadap VO2 max yang
dilakukan secara rutin dengan durasi latihan 15-30 menit dan dengan
frekuensi latihan 3-5 kali perminggu, dapat meningkatkan VO2 max pada
perokok aktif khususnya karyawan KUD Mojosongo Boyolali.
Dibuktikan dari hasil penelitian para ahli abe (1997) melaporkan
bahwa latihan aerobik 3-5 kali perminggu seperti yang direkomendasikan
American Collegeof Sport Medicine (ACSM) dapat meningkatkan kadar

oksigen didalam tubuh, sehingga kadar oksigen didalam tubuh dapat
terpenuhi dengan baik.
b. Intensitas Sedang Terhadap VO2 max
Hasil penelitian menunjukkan P < 0.05 dilihat dari hasil intepretasinya
mendapatkan nilai signifikansi P = 0,011 yang artinya ada pengaruh

pemberian latihan aerobik intensitas sedang terhadap peningkatan VO2 max.
Dilihat dari hasil rerata VO2 max sebelum perlakuan sebesar 27.77
ml/kg/min. dan sesudah pelakuan sebesar 30.73 ml/kg/min. Hal ini
membuktikan bahwa pemberian perlakuan latihan aerobik intensitas sedang
terhadap VO2 maxyang dilakukan secara rutin dengan durasi latihan 15-30
menit dan dengan frekuensi latihan 3-5 kali perminggu, dapat meningkatkan
VO2 max pada perokok aktif khususnya karyawan KUD Mojosongo Boyolali.
Dibuktikan oleh Ahli lain, Giam (1992) mengatakan bahwa durasi latihan
15-30 menit sudah dinilai cukup apabila latihan aerobik dilakukan secara
terus menerus dan didahului 3-5 menit pemanasan dan diakhiri 3-5 menit
pendinginan dapat meningkatkan kadar oksigen didalam tubuh, sehingga
tubuh mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
c.

Beda antara intensitas ringan dan intensitas sedang terhadap VO2
maks
Hasil penelitian menunjukkan p> 0.05 dilihat dari hasil intepretasinya

mendapatkan nilai signifikansi p = 0.207 yang artinya tidak ada beda
pengaruh pemberian latihan aerobik intensitas ringan dan intensitas sedang

terhadap peningkatan VO2 max.

Itu disebabkan karena kedua perlakuan ini sama-sama memiliki pengaruh
terhadap VO2 max, dibuktikan dari hasil mean VO2 max selisih antara
sebelum dan sesudah perlakuan intensitas ringan diperoleh kenaikan VO2 max
sebesar 2.06 ml/kg/min, dan untuk intensitas sedang selisih antara sebelum
dan sesudah perlakuan diperoleh kenaikan VO2 max sebesar 2.33 ml/kg/min.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis data, kesimpulan dari
penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu 4 minggu yaitu dimulai 19 mei
sampai 13 juni 2014 di KUD Mojosongo Boyolali tentang pengaruh latihan
aerobik intensitas ringan dan intensitas sedang terhadap VO 2 max pada
perokok aktif karyawan KUD dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh pemberian latihan aerobik dengan intensitas ringan
terhadap peningkatan VO2 max pada perokok aktif.
2. Ada pengaruh pemberian latihan aerobik dengan intensitas sedang
terhadap peningkatan VO2 max pada perokok aktif.
3. Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian aerobik dengan intensitas
ringan dan intensitas sedang terhadap peningkatan VO 2 max pada
perokok aktif.

Penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan.
Meskipun dalam penelitian ini didapatkan hasil adanya peningkatan VO2
max setelah diberikan perlakuan latihan aerobik intensitas ringan dan sedang,
namun untuk memperkuat bukti bahwa latihan aerobik intensitas ringan dan
sedang bisa meningkatkan VO2 max pada perokok aktif menyarankan :

Diperlukan penelitian dengan memperbanyak subyek dan waktu
penelitian sehingga diperoleh manfaat yang lebih reliable., diperlukan
penelitian dengan menggunakan kelompok kontrol, sehingga hasil yang
didapat relatif tidak mengalami pembiasan dan supaya dapat membandingkan
dan mengetahui hasil yang lebih pasti, diperlukan penelitian lebih lanjut
menggunakan alat ukur yang lain seperti spirometry, diperlukan penelitian
lebih lanjut dengan memperhatikan dan mengontrol aktifitas subyek
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Astrad PO, Rodhal K. 1986. Textbook of Physiology 2 ed . McGraw-hill. New
york: h.219-383
Ashok, C. 2008. Step Test. Test Your Physical Fitnss. Delhi: Kalpaz Publication,
152-154.
Bustan, M. N. 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Dalam : Jode, J.2010.

Gambaran Kebiasaan Merokok pada Pasien-PasienHipertensiyang
Datang Berobat ke BagianPenyakit Dalam RSUP H. Adam Malik
Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan: 5.A
Coyle, B. 2006. Exercise for The Older Adult . The University of Missouri, St.
Louis.
Dahlan, M. S. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi baru. Jakarta : PT
Media Pustaka Phoenix, 720.
Elenia, Maya. 2006. Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Kehidupan Rumah
Tangga . Jakarta: PT Bisma Caraka Media.
Gabriel, J.F Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1996.
Sport Coach: VO2 Max Step test. Dapat diakses pada :
http://www.brianmac.demon.co.uk/vo2max.htm
Hermina Sukmaningtyas, Dwi Pudjonarko, Edwin Basjar. Pengaruh Latihan
Aerobik dan Anaerobik terhadap Sistem Kardiovaskuler da Kecepatan
Reaksi. Media Medika Indonesia 2004; 39

Moekloek D. Tjokonegoro A. Kesehatan dan Olahraga . FK-UI. Jakarta. 1984 : h.
1-31
Muchtadi, D. 1993. Metabolisme Zat Gizi : Sumber, Fungsi, dan Kebutuhan Bagi
Tubuh Manusia . Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Nieman, D. 2011. Physical Fitness and Health Defined. Exercise Testing and
Prescription . Seven Edition. New york : Mc Graw Hill, 5-11.
Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Permaesih D, Rosmalina Y, Moelek D, Herman S. 1986. Cara Praktis Pendugaan
Tingkat Kesehatan Jasmani . Buletin Penelitian Kesehatan, 29
Roni, Muhammad. 2011. Hakekat Kemampuan Fisik Atlit . Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Sudibjo, Prijo. 2001. Pengaruh Senam Aerobik Intensitas Sedang dan Intensitas
Tinggi Terhadap Presentase Lemak badan dan Lean Body Weight .
Yogyakarta.
Sharkey B.J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: RajaGrafido Persada
Slowik, Guy. 2009. Exercise is Medicine . University of Indonesia Healthy
Journal. Faculty of Medicine.
Sigit Nugroho. 2008. Pengaruh Latihan Sirkuit (circuit training) Terhadap Daya
Tahan Aerobik (VO2 max)Mahasiswa PKO Fakultas Ilmu
Keolahragaan. Yogyakarta: UNY
Saareks, V. 2000. Nicotine-Induced Changes in Eicosanoid Synthesis in Man,
Effect of Smoking Cessation, Nicotine Substitution Pyridoxine and
Nicotine Acid. University of Tamapere, Fnland: 25-26
Trias, Vera dkk. 2011. Konsep Oksigenasi. Diakses dari ocw.usu.ac.id/ course /
MANUSIA/ kdm_slide_konsep_oksigenasi. Pdf.
Woerjati, S.W. & Noerhadi, M. 1996. Dasar-dasar Latihan Senam Aerobik.
FPOK-IKIP Yogyakarta.
Wilmore, J.H. & Costill, D.L. 1994. Physiology of Sport and Exercise . Human
Kinetic Publisher Inc, Campaign.