SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSISPENYAKIT PSIKOFISIOLOGIS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mendiagnosis Penyakit Psikofisiologis.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSIS
PENYAKIT PSIKOFISIOLOGIS

Naskah Publikasi
Program Studi Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika

Oleh:

Qurniah Ulfahsari Putri Arnika
Nurgiyatna., M.Sc.,Ph.D.

PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
JULI 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSIS
PENYAKIT PSIKOFISIOLOGIS

Qurniah Ulfahsari Putri Arnika, Nurgiyatna

Program Studi Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email : arnika0508@gmail.com

ABSTRACT
Psychophysiological disease is a disorder in development caused by
two things: the disruption caused by the physical and emotional state or
psychological state. The process of early detection and understanding of
psychophysiological disease is still lacking in the majority of ordinary
people, even the blind can be classified information in the field of mental
health. In this case, the need for rapid and precise information on health care
or mental health specialist is needed for early detection. Therefore, solutions
are needed as well as the dissemination of information about the disease
through web technology. Implementation of these solutions is a decision
support system for diagnosing psychophysiological diseases. In the search
process, the method used is the method of approach that uses a forward
chaining rule-based reasoning rule based reasoning. This study resulted in a
decision support system for diagnosing disease based psychophysiological
web will show that the system can help support the doctor's decision, also
can determine the likelihood that a patient suffering from a disease or

disorder according to the inputted symptoms, and can display the solution of
the disease.

Keywords : Decision Support System, Forward Chaining,
Psychophysiological.

Salah satunya adalah sebuah sistem

PENDAHULUAN
Psikofisiologis

(Gangguan

Psikosomatik) merupakan gangguan
pada perkembangan yang disebabkan
oleh dua hal yaitu gangguan yang
disebabkan oleh keadaan fisik dan
gangguan yang disebabkan oleh emosi
atau


keadaan

psikologis.

Gejala

psikofisiologis yang banyak dijumpai
berupa gejala sakit kepala, mudah
pingsan, jantung berdebar-debar, sesak
nafas, gangguan pada lambung dan
sebagainya dengan frekuensi yang
berulang-ulanng.

Hal-hal

tersebut

biasanya disebabkan sebuah beban
didalam pikiran.
Kurangnya


pengetahuan

yang mendukung solusi atas suatau
permasalahan
efektif,

yaitu

efisien

sebuah

dan
sistem

pendukung keoutusan.
Berdasarkan uraian di atas
membuat


penulis

tergerak

untuk

membuat suatu penelitian dengan
judul “Sistem Pendukung Keputusan
Untuk

Mendiagnosis

Penyakit

Psikofisiologis”.

Penulis

penelitian


dapat

ini

berharap
membantu

masyarakat luas untuk mendeteksi
penyakit psikofisiologis sejak dini
serta mengetahui solusi penanganan
dari penyakit tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA

tentang penyakit psikofisiologis itu

Muhammad

sendiri menyebabkan

dalam


kebanyakan

secara

Syakuni

dkk.

penelitiannya

berjudul

masyarakat terkadang menyepelekan

Pemodelan

gangguan fisik yang dialami, sehingga

Keputusan Kelompok dengan Metode


terjadi keterlambatan diagnosis dan

Fuzzy

penanganan

Diagnosis

penyakit

secara

tersebut,

menyebabkan

medis
hal


ini

peningkatan

tentang

Sistem

(2012)

Weighted

Pendukung

Product

Penyakit

untuk


Pneumonia,

dapat

menguraikan bahwa penelitian fokus

jumlah

pada pengenbangan sistem pendukung

penderita dari tahun ketahun, selain itu

keputusan

juga berakibat fatal pada penderitanya.

mendiagnosis pasien pneumonia pada

Peranan teknologi informasi


orang

dewasa.

kelompok

Sistem

untuk

dirancang

saat ini diperlukan di berbagai bidang,

sebagai alat bantu tenaga medis dalam

diantaranya untuk menangani masalah

mendiagnosis dan menurunkan tingkat

diatas yaitu sebuah sistem yang dapat

keterlambatan

mengantisipasi

permasalahan

dikembangkan berbasis web dengan

psikofisiologis.

tahap perankingan weighted product.

diagnosis

penyakit

penanganan.

Sistem

Hasil pengujian menunjukkan bahwa

telah

sistem

menunjukan

dapat

mendukung

untuk

Winiarti

berjudul

Sistem

Keputusan

Untuk

penelitiannya
Pendukung
Diagnosa

(2012) dalam

Penyakit

Tulang.

Pada

penelitian ini, yang menjadi subyek
adalah aplikasi Sistem Keputusan

Hasil

dimana

melakukan

mendiagnosis penyakit.
Sri

ditentukan.

penelitian
user

konsultasi

yang
akan

menginputkan data pribadi. Kemudian
sistem akan mengolah data tersebut
dan akan menghasilkan keputusan
mengenai resiko yang dihadapi oleh
user. Sehingga dapat segera dilakukan
antisipasi dan penanganan yang tepat.
Ridha Fitriani (2012) dalam

Klinis untuk diagnosa penyakit tulang
pada manusia. Metode pengumpulan

skripsinya

data dengan metode wawancara, dan

berjudul Sistem Pendukung Keputusan

study literature. Sistem ini berupa

Diagnosa

sebuah

Sistem

Dengan Metode Forward Chaining

Pendukung Keputusan Klinis berbasis

Untuk Memberikan Informasi Gejala

web untuk diagnosa Penyakit Tulang

Dan Membantu Deteksi Dini Pada

pada manusia menggunakan metode

Penyakit Kanker, menguraikan bahwa

certainty factor. Haisip penelitian

dibutuhkan

berupa

penyakit

informasi tentang penyakit hematologi

yang

dan onkologi. Berdasarkan uji coba

coba

yang dilakukan dapat disimpulkan

perangkat

hasil

berdasarkan
diinputkan

lunak

diagnosa
gejala-gejala

user.

Hasil

uji

bahwa

digunakan sebagai alat bantu para

keputusan

medis

metode

Tulang

dalam

solusi

model

penyebaran

sistem

yang

pendukung

dibangun

forward

dengan
chaining

menghasilkan sebuah sistem yang

mendiagnosa
Rizka Nurul Fitri dkk. (2010)
dalam penelitiannya berjudul Sistem
Pendukung

penelitian

Hematologi-Onkologi

menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat

Penyakit

melaporkan

Keputusan

Penentuan

dapat mendeteksi penyakit tersebut
dengan

menyebutkan

gejala

yang

dialami dan diagnosis akan muncul.

Resiko Penyakit Ginjal, menguraikan
bahwa penelitian sistem pendukung
keputusan penentuan resiko penyakit

A)

Metode

Inferensi

Forward

Chaining.

ginjal dilakukan dengan analisa yang

Forward chaining adalah pendekatan

akurat menggunakan rule base yang

yang dimotori

data

(data-driven).

Dalam

pendekatan

ini

pelacakan

adalah

keluhan

nyeri

yang

dimulai dari informasi masukan dan

penyebabnya bukan penyakit organik.

selanjutnya mencoba menggambarkan

Nyeri yang muncul karena rasa cemas

kesimpulan.

depan

yang berlebihan, rasa khawatir atau

mencari fakta yang sesuai dengan

gelisah akan sesuatu. Sensasi nyeri

bagian IF dari aturan IF-THEN.

seperti

B)

Pelacakan

ke

Penyakit psikofisiologis merupakan
gangguan pada perkembangan yang

gangguan

oleh
yang

dua

hal

yaitu

disebabkan

oleh

keadaan fisik dan gangguan yang
disebabkan oleh emosi atau keadaan
psikologis. Gejala psikofisiologis yang
banyak dijumpai berupa gejala sakit
kepala,

mudah

pingsan,

jantung

berdebar-debar, sesak nafas, gangguan
pada lambung dan sebagainya dengan

tersebut

biasanya

disebabkan

sebuah beban didalam pikiran.
Penyakit-penyakit berikut ini yang
dikategorikan

sebagai

penyakit

psikofisiologis.
1)

Ansietas

adalah kecemasan yang berlebihan dan
lebih bersifat subjektif.
2)

sekali

dicari

melibatkan tim psikiatri.
4)

Sindrom Lelah Kronik

adalah rasa lelah yang berlangsung
lama dan tidak hilang dengan istirahat
dan tanpa penyebab organik yang
jelas.
5)

Sindrom Kolon Iritabel

adalah sakit perut disertai gangguan
buang

Depresi

air

besar

tanpa

dijumpai

kelainan organik.
METODE PENELITIAN

frekuensi yang berulang-ulanng. Hal –
hal

sulit

penyebabnya, oleh karena itu haris

Penyakit Psikofisiologis

disebabkan

ini

Untuk mendapatkan hasil yang
akurat, peneliti melakukan penelitian
dengan

alur kerja

dalam

bentuk

flowchart atau diagram alir.
Berikut uraiannya :
a) Peneliti mengidentifikasi kebutuhan
apa saja yang diperlukan dalam
sistem.
b) Peneliti

menganalisa

kebutuhan

fasilitas yang diperlukan dalam

adalah gangguan afektif / mood yang

sistem

ditandai dengan penekanan perasaan

berdasarkan proses identifikasi.

yang amat mendalam.
3)

Nyeri Psikogenik

yang

akan

dibuat,

c) Peneliti mengumpulkan data secara
detail, jelas dan lengkap.

d) Peneliti mendesain sistem dengan
melakukan peubahan data menjadi
struktur data untuk implementasi
software

yang

sesuai

dengan

konsep pemanfaatan web service
e) Peneliti melakukan perancangan
sistem dan membangun sistem
tersebut dengan data yang telah
terkumpul

sesuai

dengan

perencanaan yang terstruktur dari
data

yang

telah

ada,

dengan

memanfaatkan basis data yang telah
ada sebelumnya.
f) Peneliti

melakukan

pengujian

Gambar 1 Diagram Alir Penelitian

sistem yang diharapkan mampu
memberi

jawaban

dari

permasalahan yang telah terungkap
secara teknis dan konsep awal.
g) Peneliti
sistem

mengimplementasikan
dengan

rencana

menjabarkan

serta

kegiatan

implementasi dalam pengembangan
sistem yang telah terbagi dalam

dengan

Peneliti

1.

Analisa Hasil

a)

Halaman Beranda

Halaman beranda dirancang secara
sederhana. Pada halaman ini terdapat
header, footer dan content yang berisi
keterangan
psikofisiologis

tentang
secara

penyakit
singkat.

Didalamnya juga terdapat form login. .

beberapa tahap yang berbeda.
h)

PEMBAHASAN

menyusun

laporan

mengumpulkan

semua

dokumentasi yang terdiri dari data
yang telah masuk dari awal penelitian
hingga hasil akhir penelitian.

Gambar 2 Halaman Beranda

b)

Halaman Informasi

menu delete dan menu tambahkan,

Dalam halaman informasi terdapat

dimana menu tambahkan digunakan

penjelasan tentang sistem pendukung

untuk menambahkan nama penyakit

keputusan secara singkat.

baru beserta penjelasannya.

Gambar 5 Halaman Data Penyakit

Gambar 3 Halaman Informasi

c)

e)

Halaman Bantuan

Halaman Data Relasi

Halaman bantuan terdapat penjelasan

Halaman

tentang bagaimana langkah – langkah

halaman yang menghubungkan antara

menggunakan

jenis

Tampilan

sistem

halaman

tersebut.

bantuan

dapat

terlihat pada gambar 4.

Halaman Data Penyakit

Halaman data penyakit didalamnya
terdapat data nama-nama penyakit
beserta penjelasan tentang penyakit
tersebut. Selain itu terdapat menu edit,

penyakit

relasi

beserta

merupakan

gejalanya.

Didalamnya juga terdapat menu edit,
menu delete dan menu tambahkan.

Gambar 6 Halaman Data Relasi

Gambar 4 Halaman Bantuan

d)

data

f)

Halaman Pasien

Halaman pasien menampilkan menu
profile dan menu diagnosa. Dimana
dalam menu profile ini user dapat

melakuka edit profile yang telah
dimasukkan.

Gambar 7 Halaman Pasien
Gambar 9 Tampilan Form Registrasi
g)

Halaman Diagnosa

Pasien

Halaman diagnosa berisi empat tipe
pertanyaan
dirasakan

tentang
dan

gejala

user

yang

diharuskan

melakukan diagnosa, dengan memilih

2.

Pengujian Program

Dimana proses pengujian sistem ini
berupa masukan gejala klinis yang

sesuai gejala yang dirasakan.
dirasakan oleh pasien dan dikelola
oleh dokter/paramedis. Apabila proses
diagnosis berjalan dengan baik dan
berhasil

dilakukan,

sistem

akan

menampilkan hasil diagnosis berupa
kemungkinan

penyakit

yang

Gambar 8 Halaman Diagnosa
dirasakan, serta menampilakan gejala
h)

Tampilan

Form

Registrasi

Pasien

umum penyakit, saran terapi, saran
obat, juga menampilkan kemungkinan

Form registrasi pasien merupakan
form yang wajib diisi pasien baru
untuk dapat login pada sistem dan
melakukan diagnosa penyakit.

penyakit lainnya, juga menampilkan
gejala yang dirasakan pasien secara
keseluruhan.

a.

Diagnosis 1

Pada diagnosis 1, pasien melakukan
diagnosis
beberapa

dengan
gejala

diantaranya,

memasukkan
yang

dirasakan

aktifitas

keseharian

terganggu, mudah lelah, kurang atau
tidak perhatian pada lingkungan, tidak
ada

minat

untuk

beraktivitas,

konsentrasi serta perhatian kurang,

Gambar 10 Hasil Diagnosis Depresi

perubahan nafsu makan dan pola tidur,

Setelah pasien melakukan diagnosis

sering berkata jangan – jangan, sulit

dan berhasil mengetahui kemungkinan

memulai

tidur,

muram,

penyakit, pada history diagnosa pakar

murung,

dan

yang

akan muncul history diagnosis pasien,

menikmati

dimana hasil diagnosis yang dilihat

mendalam,

perasaan
kesedihan

tidak

bisa

hidup, menderita insomnia, dan nyeri

pada

yang

Setelah

kemungkinan penyakit, gejala umum

menjawab semua pertanyaan tentang

penyakit, saran terapi untuk pasien,

semua gejala yang dirasakan, diakhir

saran

akan ada berakhirnya pertanyaan dan

penyakit

user harus menyimpan semua jawaban

dirasakan pasien. Berikut terlihat pada

pertanyaan,

gambar 11.

mendadak

muncul.

selanjutnya

system

melakukan perhitungan prosentase dan
kemungkinan penyakit yang diderita.
Pada
didapatkan
kemungkinan

diagnosis
hasil
penyakit

1

ini

diagnosis
“Depresi”

dengan prosentase 46% . Hasil dapat
dilihat pada gambar 10.

dokter

obat,
lain,

akan

serta
dan

muncul

kemungkinan
gejala

yang

menggunakan

forward

metode

chaining

menghasilkan

keakuratannya sesuai dengan yang
diharapkan

dokter

spesialis

kesehatan jiwa.
3. Berdasarkan hasil
responden
bahwa

analisis dari

dapat

sistem

pengambilan

disimpulkan

ini

membantu

keputusan

dalam

mendiagnosis

penyakit

psikofisiologis secara dini dengan
mudah,

sehingga

pasien

hasil

diagnosis

mendapatkan

beserta keterangan dan solusi terapi
penanganan dengan cepat dan tepat.
4. Sistem
Gambar 11 Hasil Diagnosis
Dokter/Paramedis (Depresi)

akan

peringatan

‘tidak

menunjukkan
ditemukan’

apabila wajah training tidak ada
dalam data set image, dan juga
kondisi cahaya yang redup.

KESIMPULAN

5. Sistem juga akan menunjukkan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas
pada bab – bab sebelumnya sehingga
dapat diambil kesimpulan :

peringatan ‘nowajah’ apabila wajah
tidak sempurna terdeteksi oleh
sistem

(terpotong),

dan

akan

1. Tujuan penelitian telah tercapai dan

menunjukkan peringatan ‘nomata’

telah selesai dibuat aplikasi sistem

apabila kondisi pencahayaan mata

pendukung keputusan berbasis web

kiri dan mata kanan berbeda.

untuk

mendiagnosis

penyakit

psikofisiologis.
2. Hasil pengujian pada program,
output yang dihasilkan sudah sesuai
dengan yang diharapkan perancang,
serta tingkat kepercayaan yang
dihasilkan

sistem

dengan

DAFTAR PUSTAKA

Fitri, N. R. dkk., 2010. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Resiko Penyakit
Ginjal. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
Fitriani, R., 2013. Sistem Pendukung Keputusan Diagnosa Hematologi-Onkologi
Dengan Metode Forward Chaining Untuk Memberikan Informasi
Gejala Dan Membantu Deteksi Dini Pada Penyakit Kanker. Universitas
Dian Nuswantoro Semarang. Semarang.
Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat Jendral Pelayanan Medik, 1993.
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III.
Cetakan Pertama. Departemen Kesehatan : Jakarta
Kusumadewi, S., 2003, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Graha
Ilmu : Yogyakarta.
Mansjoer, Arif., 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid Kedua. Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Syakuni M. dkk., 2012. Pemodelan Sistem Pendukung Keputusan Kelompok
Dengan Metode Fuzzy Weighted Product Untuk Diagnosis
Penyakit Pneumonia. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Turban, E dan Aronson. J. E., 2005. Decision Support System and Intelligent
Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Jilid 2.
Andi :Yogyakarta.

Tolle, Herman. (2009), Teknik Inferensi. Diakses dari http://www.slideshare.net/
herman_tolle/iv-teknik-inferensi. (diakses tanggal 25 Mei 2015).
Winiarti, S., 2012. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Diagnosa Penyakit
Tulang. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.