Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui karakteristik
dan pengaruh pemberian biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari
limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup
luka pada tikus galur wistar jantan. Karakteristik biomaterial dilakukan terhadap
gugus fungsi senyawa, foto permukaan polimer, uji kristalinitas, dan uji mekanik
sedangkan dalam pengamatan pengaruh pemberian yang diamati adalah
penurunan diameter luka untuk melihat regenerasi sel kulit.
Pembuatan biomaterial selulosa bakteri dilakukan dengan menyiapkan
limbah cucian air beras yang kemudian ditambahkan gula, urea, dan gliserol.
Campuran tersebut difermentasikan selama 7 hari dengan menggunakan kultur
Acetobacter xylinum. Hasil yang didapatkan kemudian ditambahkan kitosan
dengan merendam selulosa dalam larutan kitosan 2%. Larutan kitosan dibiarkan
mengering dan selulosa dikeringkan dalam oven pada suhu 40oC. Selulosa yang

sudah kering diuji karakteristik sifat mekaniknya dengan menggunakan tensile
tester, foto permukaan polimer dilihat dengan Scanning Electron Microscope
(SEM), persentase kristalinitas dengan X-Ray Diffaction (XRD), ketahanan termal
dengan Thermogravimetric Analysis/Differential Thermal Analysis (TGA/DTA),
pengamatan gugus fungsi dengan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan pengujian penutupan luka dilakukan dengan uji farmakologi. Uji
farmakologi yang dilakukan adalah melukai kulit tikus pada hari pertama, luka
ditutup dengan biomaterial yang dibuat, dan pada hari 1, 3, 5, dan 7 setelah
pemberian, diamati diameter penutupan luka lalu dihitung persentase luas
penutupan luka.
Hasil yang didapat dari uji karakteristik selulosa dengan penambahan
kitosan akan mengakibatkan terjadinya perlebaran spektra pada 3400 cm-1 yang
menunjukkan peningkatan gugus OH dan 1650 cm-1 yang menunjukkan
peningkatan gugus NH2, tensile strength menjadi 17,01 ± 2,53, ketahanan termal
lebih tinggi, namun derajat kristalinitas menjadi 50,15% dan elastisitas menjadi
8,01 ± 3,60. Biomaterial selulosa bakteri dari limbah air cucian beras dengan
penambahan kitosan tidak menunjukkan regenerasi sel kulit yang lebih baik dari
pengamatan makroskopis dan persentase penurunan luas permukaan.
Kata kunci: biomaterial selulosa bakteri, Acetobacter xylinum, kitosan,
karakteristik biomaterial, pengaruh pemberian


xxiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
The objective of this study was to determine the characteristics and
influence of biomaterial bacterial cellulose Acetobacter xylinum from waste water
of washing rice with addition of chitosan as a wound dressing material to male
rats. The characteristics of biomaterial involved functional groups, polymer
surface photos, crystallinity test, and mechanical test, while the effectiveness of
biomaterial on regeneration skin cells observed as decrease in wound diameter.
Bacterial cellulose made from waste water of washing rice, glucose, urea,
dan glycerol. The mixture fermentated for 7 days with addition of Acetobacter
xylinum. After 7 days, cellulose soaked with chitosan solution 2% and let the
chitosan solution dry out. Then cellulose dried on the oven at 40oC.

Characteristics of the mechanical properties tested using tensile tester, polymer
surface photos seen with Scanning Electron Microscopy (SEM), percentage of
crystallinity tested using X-Ray Diffaction (XRD), thermal resistance using
Thermogravimetric Analysis/Differential Thermal Analysis (TGA/DTA),
observation of functional groups with Fourier Transform Infrared Spectroscopy
(FT-IR), and wound closure test perfomed with study pharmacological. The
pharmacological tested with cut the rat skins on the first day, then the wound was
covered with a biomaterial, and on 1, 3, 5, dan 7 days after administration, the
wound diameter was observed and vast percentage calculated.
The result of the characteristics test shows that in the presence of chitosan
on cellulose there are wide spectra occured at 3400 cm-1 that increased OH group
and 1650 cm-1 that increased NH2 group, tensile strength become 17.01 ± 2.53,
higher thermal stability, but the degree of crystallinity reduce to 50.15% and
elasticity become 8.01 ± 3.60. Biomaterials bacterial cellulose from waste water of
washing rice with addition of chitosan didn’t show better regeneration of skin
cells by macroscopic obervations and percentage vast of the wound.
Keywords: biomaterial bacterial cellulose, Acetobacter xylinum, chitosan,
biomaterial characteristics, biomaterial influence

xxv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH PEMBERIAN SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA
BAKTERI Acetobacter xylinum DARI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS
DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN SEBAGAI MATERIAL PENUTUP
LUKA PADA TIKUS GALUR WISTAR JANTAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:
David Chandra Putra

NIM: 098114098

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH PEMBERIAN SEDIAAN BIOMATERIAL SELULOSA
BAKTERI Acetobacter xylinum DARI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS
DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN SEBAGAI MATERIAL PENUTUP
LUKA PADA TIKUS GALUR WISTAR JANTAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:
David Chandra Putra
NIM: 098114098

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk Tuhan Yesus, orang tuaku, dan sahabatsahabatku
Philippians 4:13
“I can do all this through Him who gives me strength”

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
kasih rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Pemberian Sediaan Biomaterial Selulosa Bakteri Acetobacter xylinum
dari Limbah Air Cucian Beras dengan Penambahan Kitosan sebagai Material
Penutup Luka pada Tikus Galur distar Jantan”. Penelitian ini termasuk dalam

penelitian payung yang dilakukan oleh Dr. Eli Rohaeti dengan judul
“Pemanfaatan Biomaterial Selulosa Bakteri dari Limbah Rumah Tangga dengan
Penambahan Kitosan dan Bahan Pemlastis sebagai Material Penutup Luka”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan pendidikan untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1.

Ibu Dr.Eli Rohaeti selaku dosen pembimbing I yang telah memberi
bimbingan dan arahannya selama penelitian maupun penyusunan skripsi.

2.

Ibu Phebe Hendra, Ph.D., Apt., selaku dosen pembimbing II yang
memberikan banyak masukan dan solusi selama penelitian ini berlangsung.

3.


Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Sanata Dharma

4.

Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku penguji atas masukan, kritik, dan
sarannya.
vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5.

Ibu Dr.Sri Hartati Yuliani, Apt., selaku penguji atas masukan, kritik, dan
sarannya.

6.

Dra. Maria Margaretha Yetty Tjandrawati, M.Si. selaku dosen pembimbing
akademik yang banyak memberikan nasehat.

7.

Pihak-pihak laboratorium Fakultas Farmasi Sanata Dharma yang turut
membantu dalam penelitian, Pak Mukmin, Mas Ratijo, Mas dagiran, Mas
Sigit, Mas Parlan, Mas Parjiman, Mas Heru, Mas Kayat, dan Drh.Ari.

8.

Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matermatika dan Ilmu Pengetahuan
Alam UGM, Laboratorium Bioteknologi Fakultas Teknik Pertanian UGM,
Laboratorium XRD Fakultas Teknik Geologi UGM, Laboratorium Akademi
Teknik Kulit Yogyakarta, dan Laboratorium SEM Balai Konservasi
Borobudur yang membantu dalam proses analisis.

9.

Anugerah Adhi Laksana dan Michael Raharja Gani selaku teman
seperjuangan penelitian ini.

10. Jenny Marina, Lani Agustina, dan Nanda Chris Nurcahyanti atas
bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Agnes Mutiara Kurniawan yang selalu memberikan dukungan selama
proses penelitian hingga penyelesaian skripsi.
12. Teman-teman FST dan FKK 2009 atas segala dukungan dan semangat yang
yang diberikan.
Akhir kata, penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan
keterbatasan. Itulah sebabnya, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

diperlukan. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 23 April 2013

Penulis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................

iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................

vi

PRAKATA ..................................................................................................

vii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

x

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

xx

INTISARI....................................................................................................

xxiv

ABSTRACT ..................................................................................................

xxv

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

A. Latar Belakang ................................................................................

1

1. Rumusan Masalah ......................................................................

5

2. Keaslian Penelitian .....................................................................

5

3. Manfaat Penelitian ......................................................................

6

a. Manfaat teoritis ....................................................................

6

b. Manfaat metodologis ...........................................................

6

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

c. Manfaat praktis ....................................................................

6

B. Tujuan..............................................................................................

6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA..........................................................

7

A. Selulosa ...........................................................................................

7

B. Selulosa Bakteri...............................................................................

8

C. Acetobacter xylinum .......................................................................

9

D. Beras ...............................................................................................

10

E. Kitosan ............................................................................................

11

F. Aplikasi Kitosan dalam Bidang Medis............................................

13

G. Struktur Kulit...................................................................................

14

H. Luka .................................................................................................

15

1. Luka tertutup ..............................................................................

15

2. Luka terbuka ...............................................................................

15

a. Abrasi ..................................................................................

16

b. Laserasi ................................................................................

16

c. Incisi ....................................................................................

16

d. Avulsi ..................................................................................

16

e. Pungtur ................................................................................

16

I. Penutupan Luka ...............................................................................

16

1. Tahap inflamasi ..........................................................................

16

2. Tahap proliferasi .........................................................................

17

3. Tahap pematangan ......................................................................

18

J. Material Penutup Luka ....................................................................

18

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

K. Analisis Karakteristik Polimer ........................................................

19

1. Analisis gugus fungsi dengan Fourier Transform Infrared
Spectrophotometer (FT-IR) ........................................................

19

2. Pengamatan permukaan dengan Scanning Electron Microscope
(SEM) .........................................................................................

21

3. Analisis sifat mekanik dengan Tensile Tester ............................

22

4. Analisis kestabilan termal dengan alat Thermogravimetric
Analysis (TGA) ...........................................................................

23

5. Analisis sifat termal dengan Differential Thermal Analysis
(DTA) .........................................................................................

24

6. Analisis kristalinitas dengan X-Ray Diffraction (XRD) .............

25

L. Landasan Teori ................................................................................

26

M. Hipotesis ..........................................................................................

28

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................

29

A. Jenis Penelitian ................................................................................

29

B. Variabel Penelitian ..........................................................................

29

1. Variabel utama ............................................................................

29

a. Variabel bebas .....................................................................

29

b. Variabel tergantung .............................................................

29

2. Variabel pengacau ......................................................................

29

a. Variabel pengacau terkendali ..............................................

30

b. Variabel pengacau tidak terkendali .....................................

30

C. Definisi Operasional ........................................................................

30

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Selulosa bakteri ..........................................................................

30

2. Limbah air cucian beras ..............................................................

30

3. Luka terbuka ..............................................................................

30

4. Lama pemberian .........................................................................

30

5. Kemampuan biomaterial.............................................................

30

6. Biomaterial penutup luka............................................................

31

7. Keropeng ....................................................................................

31

8. Sifat mekanik ..............................................................................

31

9. Tensile strength ..........................................................................

31

10. Elongasi (Strain Fmax)...............................................................

31

D. Alat dan Bahan ................................................................................

31

1. Alat .............................................................................................

31

2. Bahan ..........................................................................................

31

E. Tata Cara Penelitian ........................................................................

32

1. Pemilihan bahan .........................................................................

32

2. Pembuatan limbah air cucian beras ............................................

32

3. Pembuatan biomaterial selulosa bakteri .....................................

32

4. Pembuatan biomaterial selulosa gliserol ....................................

33

5. Pembuatan biomaterial selulosa kitosan gliserol ........................

33

6. Pembuatan biomaterial kitosan sebagai kontrol positif ..............

34

7. Analisis karakteristik biomaterial ...............................................

35

a. Analisis gugus fungsi dengan alat FT-IR ............................

35

b. Foto SEM.............................................................................

35

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

c. Analisis sifat mekanik berupa tensile strength dan elongasi

35

d. Analisis kestabilan termal dengan DTA/TGA ....................

36

e. Analisis kristalinitas dengan XRD ......................................

36

8. Sterilisasi produk ........................................................................

36

9. Pengelompokkan hewan uji ........................................................

37

10. Pembuatan luka pada hewan uji .................................................

37

11. Pembuatan kontrol positif, kontrol negatif, dan perlakuan ........

38

12. Pengamatan penutupan luka secara makroskopis .......................

38

F. Analisis Data ...................................................................................

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................

40

A. Pembuatan Biomaterial Selulosa .....................................................

40

B. Analisis Karakteristik Selulosa .......................................................

46

1. Pengamatan permukaan dengan Scanning Electron Microscope
(SEM) .........................................................................................

46

2. Analisis Fourier Transform Infrared Spectrophotometer (FT-IR) 48
3. Analisis tensile strength dan elongasi ........................................

52

4. Analisis kestabilan termal dengan TGA dan DTA .....................

56

5. Analisis kristalinitas dengan teknik XRD ..................................

60

C. Pengaruh Pemberian Biomaterial Selulosa Bakteri ........................

61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................

71

A. Kesimpulan......................................................................................

71

B. Saran ................................................................................................

71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

73

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN ................................................................................................

80

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................

105

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel I.

Komposisi kimia dalam 100 gram beras ..................................

10

Tabel II.

Karakteristik penutup luka yang baik.......................................

19

Tabel III. Hasil tensile strength dan elongasi film kitosan dalam berbagai
macam pelarut ..........................................................................

23

Tabel IV. Beberapa parameter membran selulosa yang dihasilkan..........

45

Tabel V.

Tabel korelasi gugus serapan inframerah .................................

50

Tabel VI. Intensitas serapan inframerah ...................................................

52

Tabel VII. Hasil uji sifat mekanik selulosa bakteri, selulosa bakteri gliserol,
dan selulosa bakteri gliserol ditambah kitosan.........................

53

Tabel VIII. Pengamatan kualitatif makroskopis ketiga kelompok pada
Periode perlakuan 1, 3, 5, dan 7 hari ........................................

62

Tabel XI. Pengaruh pemberian biomaterial terhadap penurunan
luas luka....................................................................................

xvi

64

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Selulosa dengan ikatan β-1,4-glikosidik ..................................

7

Gambar 2. Struktur kimia dari kitin dan kitosan serta alur produksi kitosan 8
Gambar 3. Struktur kulit ............................................................................

14

Gambar 4. Proses regenerasi luka terbuka .................................................

17

Gambar 5. Spektra FT-IR ...........................................................................

20

a. Selulosa bakteri ...............................................................

20

b. Film kitosan ....................................................................

20

Gambar 6. Foto permukaan SEM...............................................................

21

a. Selulosa bakteri dengan perbesaran 5000x .....................

21

b. Film kitosan murni dengan perbesaran 6000x ................

21

Gambar 7. Termogram TGA ......................................................................

24

a. Selulosa bakteri dan kombinasi selulosa bakteri/PEO....

24

b. Membran film kitosan.....................................................

24

Gambar 8. Termogram DTA Epoksi ..........................................................

25

Gambar 9. Hasil XRD selulosa bakteri dan berbagai macam kitosan .................

26

Gambar 10. Pemberian biomaterial pada tiap-tiap luka ...............................

37

a. Kontrol positif .........................................................................

37

b. Kontrol negatif ........................................................................

37

c. Perlakuan selulosa gliserol kitosan .........................................

37

Gambar 11. Identifikasi beras yang digunakan ............................................

41

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

a. Beras yang ditebarkan.....................................................

41

b. Limbah air cucian beras yang ditambahkan iodine ........

41

c. Pengamatan amilum beras secara mikroskopik
Perbesaran 1000x ............................................................

41

Gambar 12. Topografi permukaan selulosa bakteri perbesaran 500x .........

46

a. Ditambah dengan kitosan ...............................................

46

b. Kontrol yang tidak ditambah dengan kitosan .................

46

Gambar 13. Topografi permukaan melintang selulosa bakteri ...................

47

a. Ditambah dengan kitosan perbesaran 100x ....................

47

b. Kontrol yang tidak ditambah dengan kitosan
perbesaran 100x .............................................................

47

c. Ditambah dengan kitosan perbesaran 500x ....................

47

d. Kontrol yang tidak ditambah dengan kitosan
perbesaran 500x ..............................................................

47

Gambar 14. Spektra inframerah serbuk kitosan ..........................................

49

Gambar 15. Spektra overlay(tumpang tindih) antara selulosa yang ditambah
dengan kitosan (hijau), selulosa kontrol tanpa gliserol (hitam),
dan selulosa kontrol dengan gliserol (merah) .........................

50

Gambar 16. Grafik TGA antara selulosa bakteri (kuning), selulosa bakteri
gliserol (hijau), dan selulosa bakteri gliserol ditambah kitosan
(merah) ....................................................................................

57

Gambar 17. Grafik persentase kehilangan massa terhadap suhu ................

58

Gambar 18. Grafik persen kehilangan massa selulosa terhadap kenaikan
xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

suhu .........................................................................................

59

Gambar 19. Grafik DTA antara selulosa bakteri (kuning), selulosa bakteri
gliserol (hijau), dan selulosa bakteri gliserol ditambah kitosan
(merah) ....................................................................................

60

Gambar 20. Difraktogram XRD..................................................................

61

a. Selulosa ...........................................................................

61

b. Selulosa gliserol kitosan .................................................

61

Gambar 21. Grafik hubungan penurunan persentase luas luka antar hari
dari hari 3 hingga hari 7 .........................................................

xix

66

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Perbedaan bahan komposisi pembentukan selulosa ............

Lampiran 2.

Perbandingan berat basah selulosa dengan berat kering
selulosa ................................................................................

Lampiran 3.

Lampiran 7.

80

Hasil uji tensile strength dan elongasi kontrol selulosa
bakteri dengan penambahan gliserol ...................................

Lampiran 6.

80

Hasil uji tensile Strength dan elongasi kontrol selulosa
bakteri tanpa penambahan gliserol ......................................

Lampiran 5.

80

Perhitungan % yield yang didapatkan masing-masing
selulosa ................................................................................

Lampiran 4.

80

81

Hasil uji tensile strength dan elongasi selulosa bakteri
dengan penambahan gliserol dan kitosan ............................

81

Uji statistik karakteristik polimer dengan SPSS..................

81

a. Uji normalitas .............................................................

81

b. Levene test .................................................................

81

c. Anova test ..................................................................

82

d. Kesimpulan ................................................................

82

e. Grafik batang tensile strength dan elongasi ...............

83

Lampiran 8.

Perhitungan persentase luas kristalinitas menggunakan XRD 83

Lampiran 9.

Perhitungan derajat deasetilasi kitosan ................................

84

Lampiran 10. Perhitungan intensitas IR .....................................................

85

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

a. Bilangan gelombang 3400 .........................................

85

b. Bilangan gelombang 1600 .........................................

85

Lampitan 11. Perbandingan kenaikan temperatur dengan persentase massa
tersisa ...................................................................................

86

Lampiran 12. Pengaruh pemberian biomaterial terhadap penutupan
luka terbuka .........................................................................

86

Lampiran 13. Uji statistik pengaruh pemberian biomaterial
penutupan luka dengan SPSS ..............................................

87

a. Tes normalitas ............................................................

87

b. Levene test .................................................................

87

c. Kruskal dallis test luas hari ke 3...............................

87

d. Uji Mean-dhitney luas hari ke 3 ...............................

88

e. One Way Anova luas hari 5 dan 7 ..............................

89

f. Kesimpulan pengaruh pemberian biomaterial terhadap
penurunan luas luka ...................................................

88

Lampiran 14. Persentase penurunan diameter luka tikus galur distar jantan
a. Perlakuan (SGK) ........................................................

90

b. Kontrol positif ............................................................

91

c. Kontrol negatif ...........................................................

92

Lampiran 15. Uji statistik pengaruh pemberian biomaterial penutupan
luka antar hari masing-masing kelompok dengan SPSS ......

93

a. Kelompok perlakuan (SGK) ......................................

93

1. Uji normalitas ........................................................

93

xxi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Levene test .............................................................

93

3. One way Anova .....................................................

93

4. Kesimpulan............................................................

93

b. Kelompok kontrol positif (K) ....................................

94

1. Uji normalitas ........................................................

94

2. Levene test .............................................................

94

3. One Way Anova ....................................................

94

4. Kesimpulan............................................................

94

c. Kelompok kontrol negatif (O)....................................

95

1. Uji normalitas ........................................................

95

2. Levene test .............................................................

95

3. One Way Anova ....................................................

95

4. Kesimpulan............................................................

95

Lampiran 16. Gambar pembuatan membran selulosa .................................

96

Lampiran 17. Gambar alat yang digunakan dalam analisis karakteristik
polimer..................................................................................

96

a. Alat untuk analisis tensile strength dan elongasi .......

96

b. Alat untuk analisis SEM ............................................

96

c. Alat untuk analisis XRD ............................................

97

d. Alat untuk analisis TGA/DTA ...................................

97

Lampiran 18. Gambar spektra IR selulosa, selulosa gliserol, dan selulosa
gliserol kitosan .....................................................................
Lampiran 19. Termogram TGA selulosa, selulosa glierol, dan selulosa
xxii

98

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

gliserol kitosan ......................................................................

99

Lampiran 20. Termogram DTA selulosa, selulosa gliserol, dan selulosa
gliserol kitosan .....................................................................

100

Lampiran 21. Difraktogram XRD selulosa dan selulosa gliserol kitosan ...

102

Lampiran 22. Foto pengamatan makroskopis luka eksisi ...........................

103

Lampiran 23. Ethical Clearence .................................................................

104

xxiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui karakteristik
dan pengaruh pemberian biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari
limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup
luka pada tikus galur wistar jantan. Karakteristik biomaterial dilakukan terhadap
gugus fungsi senyawa, foto permukaan polimer, uji kristalinitas, dan uji mekanik
sedangkan dalam pengamatan pengaruh pemberian yang diamati adalah
penurunan diameter luka untuk melihat regenerasi sel kulit.
Pembuatan biomaterial selulosa bakteri dilakukan dengan menyiapkan
limbah cucian air beras yang kemudian ditambahkan gula, urea, dan gliserol.
Campuran tersebut difermentasikan selama 7 hari dengan menggunakan kultur
Acetobacter xylinum. Hasil yang didapatkan kemudian ditambahkan kitosan
dengan merendam selulosa dalam larutan kitosan 2%. Larutan kitosan dibiarkan
mengering dan selulosa dikeringkan dalam oven pada suhu 40oC. Selulosa yang
sudah kering diuji karakteristik sifat mekaniknya dengan menggunakan tensile
tester, foto permukaan polimer dilihat dengan Scanning Electron Microscope
(SEM), persentase kristalinitas dengan X-Ray Diffaction (XRD), ketahanan termal
dengan Thermogravimetric Analysis/Differential Thermal Analysis (TGA/DTA),
pengamatan gugus fungsi dengan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan pengujian penutupan luka dilakukan dengan uji farmakologi. Uji
farmakologi yang dilakukan adalah melukai kulit tikus pada hari pertama, luka
ditutup dengan biomaterial yang dibuat, dan pada hari 1, 3, 5, dan 7 setelah
pemberian, diamati diameter penutupan luka lalu dihitung persentase luas
penutupan luka.
Hasil yang didapat dari uji karakteristik selulosa dengan penambahan
kitosan akan mengakibatkan terjadinya perlebaran spektra pada 3400 cm-1 yang
menunjukkan peningkatan gugus OH dan 1650 cm-1 yang menunjukkan
peningkatan gugus NH2, tensile strength menjadi 17,01 ± 2,53, ketahanan termal
lebih tinggi, namun derajat kristalinitas menjadi 50,15% dan elastisitas menjadi
8,01 ± 3,60. Biomaterial selulosa bakteri dari limbah air cucian beras dengan
penambahan kitosan tidak menunjukkan regenerasi sel kulit yang lebih baik dari
pengamatan makroskopis dan persentase penurunan luas permukaan.
Kata kunci: biomaterial selulosa bakteri, Acetobacter xylinum, kitosan,
karakteristik biomaterial, pengaruh pemberian

xxiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
The objective of this study was to determine the characteristics and
influence of biomaterial bacterial cellulose Acetobacter xylinum from waste water
of washing rice with addition of chitosan as a wound dressing material to male
rats. The characteristics of biomaterial involved functional groups, polymer
surface photos, crystallinity test, and mechanical test, while the effectiveness of
biomaterial on regeneration skin cells observed as decrease in wound diameter.
Bacterial cellulose made from waste water of washing rice, glucose, urea,
dan glycerol. The mixture fermentated for 7 days with addition of Acetobacter
xylinum. After 7 days, cellulose soaked with chitosan solution 2% and let the
chitosan solution dry out. Then cellulose dried on the oven at 40oC.
Characteristics of the mechanical properties tested using tensile tester, polymer
surface photos seen with Scanning Electron Microscopy (SEM), percentage of
crystallinity tested using X-Ray Diffaction (XRD), thermal resistance using
Thermogravimetric Analysis/Differential Thermal Analysis (TGA/DTA),
observation of functional groups with Fourier Transform Infrared Spectroscopy
(FT-IR), and wound closure test perfomed with study pharmacological. The
pharmacological tested with cut the rat skins on the first day, then the wound was
covered with a biomaterial, and on 1, 3, 5, dan 7 days after administration, the
wound diameter was observed and vast percentage calculated.
The result of the characteristics test shows that in the presence of chitosan
on cellulose there are wide spectra occured at 3400 cm-1 that increased OH group
and 1650 cm-1 that increased NH2 group, tensile strength become 17.01 ± 2.53,
higher thermal stability, but the degree of crystallinity reduce to 50.15% and
elasticity become 8.01 ± 3.60. Biomaterials bacterial cellulose from waste water of
washing rice with addition of chitosan didn’t show better regeneration of skin
cells by macroscopic obervations and percentage vast of the wound.
Keywords: biomaterial bacterial cellulose, Acetobacter xylinum, chitosan,
biomaterial characteristics, biomaterial influence

xxv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut penelitian yang pernah dilakukan mahasiswa Departemen
Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, air cucian beras
mengandung kandungan nutrisi yang melimpah diantaranya karbohidrat berupa
pati (85-90%), protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang
tinggi. Namun, sebagian besar penduduk Indonesia belum menyadari manfaat air
cucian beras, sehingga air cucian beras hanya menjadi limbah yang terbuang siasia. Kandungan air cucian beras ini sebenarnya dapat dimanfaatkan. Ada yang
menggunakan sebagai masker penutup wajah karena kandungan vitaminnya, ada
yang menggunakan sebagai pupuk (Ruslan, 2011). Selain itu kandungan yang
terdapat dalam limbah ini terutama karbohidrat dapat dimanfaatkan sebagai
medium pertumbuhan Acetobacter xylinum dalam proses fermentasi pembuatan
selulosa bakteri.
Acetobacter xylinum dapat memproduksi selulosa bakteri dengan adanya
oksigen dan karbohidrat. Kandungan karbohidrat pada air cucian beras tersebut
yang akan digunakan dalam pembentukan selulosa bakeri. Selulosa bakteri yang
dihasilkan memiliki kesamaan dengan selulosa pada tumbuhan, hanya secara
fisika-kimia keduanya berbeda, salah satunya yaitu pori. Selulosa bakteri yang
100 kali lebih tipis dari selulosa tanaman memiliki pori yang lebar sehingga
perpindahan bahan atau zat aktif menjadi lebih mudah (Chawla, Bajaj, Survase,
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

and Singhal, 2009). Polimer ini biasa digunakan sebagai biomaterial penyembuh
luka dengan memberikan lingkungan lembab pada permukaan kulit dan menutup
dari gangguan luar baik secara fisik maupun kimia (Ciechańska, 2004).
Pemilihan selulosa bakteri ini dikarenakan sifat dari selulosa yang ramah
lingkungan, toksisitas dan sifat pirogenik selulosa bakteri sangat rendah hingga
dapat dikatakan non-pyrogenic dan non-toxic. Jika dibandingkan dengan selulosa
sintetik, selulosa sintetik cenderung lebih mahal, dan tidak ramah lingkungan
karena lebih banyak menggunakan bahan-bahan kimia, namun selulosa sintetik
memiliki keuntungan yaitu dapat disintesis sesuai dengan keinginan, baik dari
segi elastisitas, porositas, hingga penambahan senyawa aktif secara langsung pada
polimer (Subyakto, Hermiati, Yanto, Fitria, Budiman, Ismadi, dkk., 2009).
Selulosa bakteri memiliki kekurangan

yaitu tidak adanya daya

antimikroba, sehingga aplikasi penggunaan biomaterial kurang efektif dalam
penggunaan sebagai polimer penutup luka maka diperlukan adanya bahan
tambahan lain yang mendukung efektivitas kerja selulosa bakteri (Maneerung,
Tokura, and Rujiravanit, 2008). Untuk mendukung efektivitas selulosa bakteri
tersebut maka dapat dilakukan dengan penambahan kitosan.
Kitosan

merupakan

biopolimer

alami

glukosamin

dan

N-asetil

glukosamin. Kitosan bersifat polikationik, biokompatibel, toksisitas rendah, dan
biodegradabel. Kitosan memiliki gugus fungsi yang dapat dimodifikasi dengan
beragam ligan. Sifat unik tersebut menyebabkan kitosan memiliki potensi yang
cukup luas dalam aplikasi medis termasuk dalam perbaikan jaringan (Abbas,
2010). Kitosan merupakan derivat dari kitin yang diesktraksi menggunakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

larutan natrium hidroksida konsentrasi tinggi pada suhu tinggi. Kitin ini
merupakan limbah yang berasal dari kerangka luar Crustacea filum Arhtropoda
seperti cangkang kepiting dan udang. Hampir 40% limbah cangkang ini dibuang
dan menyebabkan masalah pada lingkungan. Untuk mengatasi masalah
lingkungan ini kitin diproses menjadi kitosan yang lebih bermanfaat
(Satyanarayana, Johri, dan Prakash, 2012).
Di Indonesia, kitosan masih jarang digunakan, terlebih dalam penggunaan
di bidang medis. Di negara Barat, penggunaan kitosan dalam aplikasi medis sudah
banyak dimanfaatkan antara lain sebagai basis hidrogel penyembuh luka,
pembawa obat anti-kanker, dan sistem penghantaran obat nanoteknologi pada
terapi jaringan mata. Selain itu telah diketahui bahwa kitosan memiliki sifat
bakteriostatik, fungistatik, menstimulasi proliferasi sel, merangsang makrofag,
agen hemostatik dan membantu penyembuhan luka secara cepat (Paul dan
Sharma, 2004; Sarmento, 2012; Yamazaki, 2007). Dengan kitosan yang memiliki
efek biomedis seperti selulosa bakteri yaitu efek mempercepat penyembuhan luka,
diharapkan selulosa bakteri akan meningkatkan biokompatibilitas dan bioaktivitas
kitosan. Interaksi kitosan yang masuk ke dalam rantai selulosa akan menghasilkan
bentuk dan sifat yang sesuai dengan pembuluh darah alami (Ciechanska,
dietecha, Kazmierczak, dan Kazimiercak, 2010 ).
Luka dalam kasus ini adalah luka terbuka,

terjadi pembukaan pada

lapisan luar kulit sehingga terjadi perdarahan (external bleeding). Luka ini bisa
disebabkan goresan, tekanan, atau benda tajam. daktu untuk proses
penyembuhan luka terbuka ini dibagi atas tahap inflamasi selama 0-3 hari, tahap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

proliferasi 3-24 hari dan tahap maturasi 24-365 hari (Australian Wound
Management Association, 2008). Proses penutupan luka terbuka ini cukup lama,
maka perlu dilakukan proses untuk mempercepat penutupan luka, salah satunya
dengan biomaterial penutup luka. Penutup luka yang baik harus dapat melindungi
luka dari kondisi lingkungan luar, memiliki daya tahan cukup lama, tahan
terhadap tekanan, lentur, elastis (Mercier, Zambelli, dan Kurz, 2002; Yamazaki,
2007).
Dalam aplikasinya, material penutup luka harus mudah dilekatkan pada
kulit dan mudah dilepaskan tanpa memberikan kerusakan jaringan apapun.
Dengan demikian, sifat mekanik dari polimer penutup luka sangat penting dan
kritis. Untuk meningkatkan kemampuan mekaniknya, polimer ditambahkan
dengan gliserol sebagai pemlastis. Gliserol akan mengubah sifat mekaniknya
menjadi lebih fleksibel sehingga polimer diharapkan mampu menyesuaikan
topografi luka. Namun, kitosan yang ditambahkan sebagai antibakteri memiliki
sifat amorf. Sifat amorf pada kitosan diketahui menimbulkan degradasi yang cepat
dan menurunkan kemampuan menanggung beban, sedangkan selulosa yang
terbentuk dari bakteri memiliki kristalinitas yang tinggi. Penambahan sifat amorf
dari kitosan ke dalam selulosa bakteri yang kristalinitasnya tinggi tentu akan
mengubah karakteristik dari polimer yang terbentuk menjadi lebih amorf.
(Mercier, Zambelli, dan Kurz, 2002; Ren, 2010; Yamazaki, 2007). Karakterisitik
polimer dengan penambahan kitosan dan gliserol diharapkan sebaiknya mampu
untuk menanggung tekanan yang diberikan oleh berbagai bagian tubuh yang
berbeda dan mampu untuk menyesuaikan topografi luka. Hal ini untuk menjamin

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

polimer mampu mengurangi rasa sakit, menjamin dekontaminasi, dan mencegah
masuknya bakteri ke dalam luka (Khan, Peh, dan Ch’ng, 2000).
Oleh karena itu penelitian dilakukan pembuatan polimer yang berasal dari
limbah air cucian beras ditambah dengan penambahan gliserol dan kitosan, lalu
dilakukan uji karakterisasi yang meliputi sifat mekanik, ketahanan thermal,
kristalinitas, pengamatan permukaan dan kemampuan melekat pada kulit. Selain
itu untuk melihat pengaruh pemberian biomaterial penutup luka dari limbah air
cucian beras yang ditambah kitosan terhadap proses regenerasi sel kulit dilakukan
uji terhadap tikus jantan galur distar.

1. Rumusan Masalah
a. Bagaimana karakteristik biomaterial selulosa bakteri dari limbah air cucian
beras dengan penambahan kitosan?
b. Bagaimana pengaruh pemberian biomaterial selulosa bakteri dari limbah air
cucian beras dengan penambahan kitosan terhadap regenerasi sel kulit pada
tikus jantan galur distar?

2. Keaslian Penelitian
Sejauh yang peneliti ketahui belum ada penelitian mengenai pembuatan
selulosa bakteri kitosan dengan memanfaatkan limbah air cucian beras.
Penelitian serupa yang dilakukan Ciechanska, et al. (2010) yaitu pembuatan
polimer bakteri selulosa kitosan memiliki perbedaan yaitu penelitian yang
dilakukan menggunakan media mikrobiologis, pengujian uji sensitasi terhadap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

marmot dan dilakukan uji efek post-implant dengan hispatologi in vivo,
sedangkan pada penelitian ini dilakukan pembuatan polimer selulosa kitosan
gliserol dari limbah air cucian beras dengan menggunakan metode celup dan
pengujian yang dilakukan sebagai wound dressing.

3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis : Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu
pengetahuan tentang pembuatan biomaterial selulosa bakteri dari limbah
rumah tangga.
b. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
metode pengembangan selulosa bakteri sebagai penutup luka dari limbahlimbah yang tidak digunakan.
c. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif penutup
luka yang dibuat dari limbah yang bersifat ramah lingkungan.

B. Tujuan
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik biomaterial selulosa
bakteri dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan ditinjau dari
gugus fungsi, ketahanan termal, topografi permukaan polimer, kristalinitas dan
sifat mekanik.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biomaterial
selulosa bakteri dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan
terhadap regenerasi sel kulit tikus jantan galur distar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Selulosa
Selulosa pertama kali ditemukan oleh Anselme Payen pada tahun 1838
yang didiskripsikan sebagai fibrosa padat yang berasal dari jaringan tumbuhan.
Secara alami selulosa memiliki rantai ikatan β-1,4-glikosidik (Gambar 1) untuk
membentuk suatu struktur yang semi-kuat seperti kristal. Selulosa yang dapat
terbentuk ini dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain dengan adanya
perlakuan secara kimia maupun secara fisika (Brown, 2007).

Gambar 1. Selulosa dengan ikatan β-1,4-glikosidik (Klemm, Schmauder, dan
Heinze)
Selulosa didapat dari berbagai macam sumber. Selulosa biasanya
didapatkan dari tumbuhan-tumbuhan seperti pohon di hutan, sintesis sel tumbuhan
melalui fotosintesis, uniseluler plankton dan algae di pantai melalui fikasasi dari
karbondioksida. Selain itu selulosa juga dapat berasal dari beberapa hewan
tertentu, fungi, dan bakteri yang tidak memiliki kemampuan fotosintesis
(Zugenmaier, 2008).
Dalam pemanfaatannya selulosa ini lebih banyak digunakan dalam bentuk
selulosa murni dan bentuk selulosa campuran lignin pada tumbuhan. Selulosa
tidak murni biasanya dijadikan furnitur rumah, papan, kursi, dan meja, sedangkan
selulosa murni biasanya digunakan untuk bahan pakaian seperti katun. Selain itu
7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

penggunaan selulosa sendiri seperti kapas telah digunakan dari jaman dulu hingga
sekarang, terlebih dalam beberapa penggunaan aplikasi medis, material selulosa
tidak dapat digantikan dengan apapun. Hal ini disebabkan potensi dari selulosa
secara molekular yang memiliki kemampuan sebagai matrix bioaktif dan
biokompatibel (Kamide, 2005; Moore, Stanitski, dan Jurs, 2008; Elnashar, 2010).

B. Selulosa Bakteri
Dalam perkembangan selulosa, ditemukan biosintesis selulosa oleh bakteri
Acetobacter xylinum tahun 1886 oleh A.J. Brown, yang kemudian berkembang
pembentukan selulosa oleh organisme sejenis. Selulosa bakteri memiliki struktur
dasar yang dikenal dengan mikrofibril, terdiri dari rantai glucan yang terikat oleh
ikatan hidrogen yang akan menstabilkan keseluruhan struktur. Selulosa sintesis
yang dilakukan oleh Acetobacter melibatkan sekompleks proses yang mencakup
polimerisasi pembentukan β-1,4-glikosidik diperantai adanya selulosa sintase,
sekresi ekstraseluler rantai linier, pembentukan dan kristalisasi rantai glukan
menjadi suatu pita. Sebagai hasilnya, maka akan terbentuk suatu bentuk tiga
dimensi dengan struktur bergelatin. Selulosa bakteri termasuk eksopolisakarida
yang merupakan rantai panjang polisakarida dengan rantai gula seperti glukosa,
ramnosa, dan galaktosa (Chawla, et al., 2009 ; Czaja, Young, Kawecki, dan
Brown, 2006).
Selulosa bakteri memiliki karakteristik mekanik terkuat dan jauh lebih
murni dibandingkan selulosa tumbuhan, hal ini dikarenakan pada selulosa
tumbuhan, biasanya selulosa yang dihasilkan bercampur dengan lignin. Selain itu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

selulosa bakteri juga dapat terurai, seratnya halus (berdiameter 0.1 ~m atau 300
kaIi lebih kecil dibanding serat kayu), kekuatan mekaniknya bagus, kapasitas
pengikatan airnya yang tinggi dan derajat kristalinitasnya yang tinggi.
Berdasarkan kelebihan selulosa bakteri dibandingkan selulosa tumbuhan,
mengakibatkan selulosa bakteri banyak dimanfaatkan dalam menghasilkan produk
berkualitas tinggi (Chawla, et al., 2009; Laily, Atariansah, Nurani, Istini, Susanti,
dan Hartoto, 2004).

C. Acetobact

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah ketela rambat (Ipomea batatas Poir) dengan penambahan chitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 4 183

Uji aktivitas anti mikroba sediaan biomaterial bakteri Acetobacter xylimum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan pada bakteri Staphylococcus aureus.

0 6 130

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah ketela rambat (Ipomea batatas Poir) dengan penambahan chitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 11 181

Uji aktivitas anti mikroba sediaan biomaterial bakteri Acetobacter xylimum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan pada bakteri Staphylococcus aureus

0 0 128

PENGARUH VARIASI BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum DARI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

0 0 1

PENGARUH VARIASI BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum DARI SUBSTRAT UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

0 0 1

PENGARUH VARIASI BIOMATERIAL SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum DARI LIMBAH CAIR KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

0 0 1

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131