Evaluasi Sistem Perkandangan Dan Manajemen Pemerahan Sapi Peranakan Friesian Holstein Terhadap Tingkat Kejadian Mastitis Di Kelompok Tani Ternak Subur Makmur.

EVALUASII SISTEM PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN
PEMERAHAN SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP
TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK
SUBUR MAKMUR

Skripsi
Untuk memenuhi sebagian pernyaratan
guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan
di Fakultas Pertanian
Program Studi Peternakan

Oleh :
SETYO ADI NUGROHO
H 0512107

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

EVALUASI SISTEM PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN

PEMERAHAN SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP
TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK
SUBUR MAKMUR

yang dipersiapkan dan disusun oleh
SETYO ADI NUGROHO
H0512107

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal: 5 Oktober 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji
Ketua

Anggota I

Anggota II

drh. Sunarto, M. Si.

NIP. 19550629 198601 1001

Dr. Ahmad Pramono, S. Pt., M. P.
NIP. 19831206 200812 1 003

Dr. Ir. Joko Riyanto, M. P.
NIP. 19620719 198903 1 001

Surakarta,

Oktober 2016

Mengetahui
Universitas Sebelas Maret
Fakultas Pertanian
Dekan

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M. S.
NIP. 195602251986011001


ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Sistem
Perkandangan Dan Manajemen Pemerahan Sapi Peranakan Friesian
Holstein Terhadap Tingkat Kejadian Mastitis Di Kelompok Tani Ternak
Subur Makmur” dengan baik dan lancar. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana bagi mahasiswa program S1
pada Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, tidaklah mungkin skripsi ini dapat terselesaikan pada saat ini. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2.


Kepala Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

3.

Bapak drh. Sunarto, M. Si., selaku pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini
sehingga terselesaikan dengan baik.

4.

Bapak Dr. Ahmad Pramono, S. Pt., M. P.,selaku pembimbing pendamping
yang telah memberikan bimbingan selama penelitian dan penyusunan skripsi
ini sehingga terselesaikan dengan baik.

5.

Dr. Ir. Joko Riyanto, M. P. selaku dosen penguji.


6.

Bapak Sutrisno Hadi Purnomo, S. Pt., M. Si., Ph. D., selaku pembimbing
akademik.

7.

Bapak, Ibu dosen dan Staf Program Studi Peternakan atas bimbingannya.

8.

Kelompok Tani Ternak Subur Makmur Boyolali sebagai tempat penelitian.

9.

Kedua orang tua yang selalu mendoakan, mendukung dan memberi motivasi
dari awal perkuliahan sampai skripsi ini selesai.

10. Rosid Hidayah dan Wahyu Sejati selaku rekan selama penelitian.


iii

11. Himpunan Mahasiswa Peternakan Appaloosa Fakultas Pertanian UNS
sebagai tempat mengabdi dan mencari pengalaman berorganisasi ketika
berstatus sebagai mahasiswa Program Studi Peternakan
12. Teman-teman mahasiswa Program Studi Peternakan angkatan 2012
“Locomotiva”.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Oktober 2016

Penulis

iv

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................


i

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................

ii

KATA PENGANTAR.................................................................................

iii

DAFTAR ISI................................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................


viii

RINGKASAN ..............................................................................................

ix

SUMMARY...................................................................................................

xii

PENDAHULUAN ................................................................................

1

A. Latar Belakang ..................................................................................

1

B. Rumusan Masalah .............................................................................


3

C. Tujuan Penelitian...............................................................................

3

II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................

4

A. Peternakan Rakyat.............................................................................

4

B. Sapi Perah..........................................................................................

4

C. Mastitis ..............................................................................................


5

D. Sistem Perkandangan ........................................................................

6

E. Manajemen Pemerahan .....................................................................

8

HIPOTESIS .................................................................................................

10

III. MATERI METODE ............................................................................

11

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................


11

B. Materi Penelitian ...............................................................................

11

C. Metode Penelitian..............................................................................

11

D. Peubah Penelitian ..............................................................................

12

E. Desain Penelitian...............................................................................

13

F. Analisis Data .....................................................................................

13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................

14

A. Sistem Perkandangan ........................................................................

14

I.

v

B. Manajemen Pemerahan .....................................................................

22

V. SIMPULAN ..........................................................................................

25

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

26

LAMPIRAN.................................................................................................

30

vi

DAFTAR GAMBAR
No.

Halaman

1. Diagram Perbandingan Tingkat Kebersihan Lantai Kandang ................

15

2. Diagram Perbandingan Bentuk Kandang................................................

16

3. Diagram Perbandingan Kemiringan Lantai Kandang.............................

17

4. Diagram Perbandingan Umur Ternak .....................................................

19

5. Diagram Perbandingan Kepadatan Kandang ..........................................

20

6. Diagram Perbandingan Jarak Kandang Dengan Tempat Pembuangan
Limbah ....................................................................................................
7. Diagram Perbandingan Tingkat Kesempurnaan Pemerahan ..................

21
23

vii

DAFTAR LAMPIRAN
No.

Halaman

1. Kuisioner Penelitian................................................................................

31

2. Profil peternakan .....................................................................................

35

3. Dokumentasi penelitian ..........................................................................

36

viii

EVALUASI SISTEM PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN
PEMERAHAN SAPI PERANAKAN FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP
TINGKAT KEJADIAN MASTITIS DI KELOMPOK TANI TERNAK
SUBUR MAKMUR
Setyo Adi Nugroho
H0512107

RINGKASAN

Peternakan sapi perah yang ada di Indonesia sebagian besar adalah
peternakan rakyat. Kelompok Tani Ternak Subur Makmur merupakan salah satu
KTT yang ada di daerah Boyolali. Sistem perkandangan dan manajemen
pemerahan pada KTT Subur Makmur yang terbilang buruk menimbulkan
permasalahan yang menghambat upaya dari peternak untuk meningkatkan
produksi dan kualitas susu yang dihasilkan dari ternak perah yang ada. Salah satu
permasalahan yang timbul berasal dari aspek kesehatan ternak. Mastitis menjadi
penyakit yang paling sering menyerang dalam peternakan sapi perah. Penyakit
radang ambing ini sebagian besar disebabkan oleh kalangan bakteri seperti
Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Streptococcus dysgalactiae,
Streptococcus uberi, namun tidak jarang bakteri Streptococcus zooepidermicus,
Escherichia coli, Enterobacter aerogenes dan Pseudomonas aeruginosa serta
pada kasus mastitis mikotik disebabkan oleh jenis cendawan patogenik
Mycoplasma sp., Cryptococcus sp., Candida sp., Geotrichum sp. dan Nocardia sp.
Penyakit mastitis ini sendiri dibagi menjadi 2 kondisi yaitu mastitis klinis dan
subklinis dimana untuk mastitis klinis dapat diamati melalui penampakan fisik
baik pada ambing maupun susunya, sedangkan mastitis subklinis dapat diketahui
berdasarkan penurunan produksi susu dan dengan bantuan alat deteksi penyakit
mastitis.
Kurangnya pemahaman peternak rakyat mengenai penyakit mastitis
membuat penyakit radang ambing ini sulit untuk tangani. Maka perlu dilakukan
penelitian mengenai sistem perkandangan dan manajemen pemerahan yang ada
ix

pada peternakan rakyat agar diperoleh suatu informasi yang dapat digunakan
untuk menangani penyakit mastitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi sistem perkandangan dan manajemen pemerahan pada peternakan
sapi perah rakyat dalam meningkatkan kejadian mastitis. Penelitian ini
dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak Subur Makmur, Kelurahan Banyuanyar,
Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Penelitian dilaksanakan pada November
2015 sampai Maret 2016. Materi yang digunakan berupa 15 ekor sapi perah
Peranakan Friesian Holstein (PFH) penderita mastitis dan 42 ekor sapi perah PFH
tidak penderita mastitis. Peubah penelitian ini meliputi tingkat kebersihan
kandang, bentuk kandang, kemiringan lantai kandang, tingkat kesempurnaan
pemerahan, umur ternak, kepadatan kandang dan jarak kandang dengan tempat
pembuangan limbah. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei lapangan,
dimana penentuan lokasi dan objek penelitian menggunakan metode purposive
sampling yang selanjutnya data akan dianalisis secara deskriptif dengan bantuan
diagram lingkaran untuk membandingkan data yang diperoleh antara sapi
penderita mastitis dan tidak penderita mastitis.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa sistem perkandangan
dalam Kelompok Tani Ternak Subur Makmur memiliki tingkat kebersihan lantai
kandang yang buruk, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kotoran dan sisa
pakan pada lantai kandang, bentuk kandang yang buruk dengan kurangnya
ventilasi untuk pertukaran udara dan masuknya cahaya, lantai yang kurang miring
memungkinkan air untuk membersihkan kandang banyak yang tertinggal pada
lantai, umur ternak yang semakin bertambah menjadi semakin beresiko untuk
terserang penyakit mastitis, kandang yang sempit karena terlalu padat membuat
ternak sulit bergerak dan mudah bertabrakan yang selanjutnya dapat
mengakibatkan mastitis traumatik pada ternak, tempat pembuangan limbah yang
berdekatan dengan kandang menjadi tidak baik karena kandang akan menjadi
kotor dan memudahkan bakteri menginvasi kedalam puting, manajemen
pemerahan yang tidak sempurna membuat penyebaran penyakit mastitis dari
ternak yang sakit ke ternak yang sehat menjadi semakin besar. Simpulan dari

x

penelitian ini adalah sistem perkandangan dan manajemen pemerahan yang buruk
pada peternakan sapi perah rakyat akan meningkatkan tingkat kejadian mastitis.

Kata Kunci : Sapi Perah, Mastitis, Kandang, Pemerahan

xi

EVALUATION SHED SYSTEM AND MILKING MANAGEMENT OF
FRIESIAN HOLSTEIN CROSSBREED ON THE LEVEL OF MASTITIS
IN THE “SUBUR MAKMUR” FARMERS LIVESTOCK GROUP

Setyo Adi Nugroho
H0512107

SUMMARY

Dairy farm in Indonesia mostly farms. Subur Makmur Farmers Livestock
Group is one of the summit in Boyolali area. Shed System and milking
management at a summit Subur Makmur fairly bad pose problems that hamper
the efforts of farmers to increase the production and quality of milk from dairy
cattle. One of the problems arising from aspects of livestock health. Mastitis be a
disease that most commonly affects the dairy farm. Inflammatory disease of the
udder is largely caused by the bacteria such as Staphylococcus aureus,
Streptococcus agalactiae, Streptococcus dysgalactiae, Streptococcus uberi, not
uncommon

bacterium

Streptococcus

zooepidermicus,

Escherichia

coli,

Enterobacter aerogenes and Pseudomonas aeruginosa as well as in cases of
mycotic caused by pathogenic fungi Mycoplasma sp ., Cryptococcus sp., Candida
sp., Geotrichum sp. and Nocardia sp. Mastitis disease is divided into two
conditions, clinical and subclinical mastitis in which for clinical mastitis can be
observed through both the physical appearance of the udder and milk, while the
subclinical mastitis can be determined based on the reduction in milk production
and with the aid of mastitis disease detection.
Lack of understanding of the people about the disease breeders disease
udder inflammation makes mastitis difficult to handle. It is necessary to research
on system and management of shed that exist on the farm milking the people in
order to obtain any information that can be used to treat mastitis disease.
The purpose of this study was to evaluate shed system and milking management
on dairy farming folk in increasing the incidence of mastitis. This research was

xii

conducted at the Subur Makmur Farmers Livestock Group, Banyuanyar, Ampel
District, Boyolali. Research was conducted in November 2015 to March 2016.
The materials used were 15 cows Friesian Holstein Crossbreed mastitis detected
and 42 cows undetected ones. The parameters of the study include the level of
cleanliness of the shed, shed shape, the slope of the shed floor, a degree of
perfection milking, cattle age, density and distance shed enclosure with a waste
disposal site. The study was conducted using the method of field survey, where
the determination of the location and the object of research using purposive
sampling method that further data will be analyzed descriptively with the help of
the pie chart to compare the data obtained between cow mastitis patients and
patients with mastitis.
Based on the results of descriptive analysis known that the system
perkandangan in Subur Makmur Farmers Livestock Group has a level of
cleanliness of the shed floor was bad, this is indicated by the amount of dirt and
food remains on the floor of the shed, shape enclosure by the lack of ventilation
for air exchange and the entry of light, floor less slanted allow water to clean the
shed much left on the floor, the age of the cattle growing is becoming increasingly
at risk for developing the disease mastitis, shed narrow because of overcrowding
makes cattle difficult to move and easy bump which could further lead to mastitis
traumatic to the animal, place waste disposal adjacent to the shed is not good
because the shed will become dirty and allows bacteria to invade into the nipple,
milking management imperfect makes the spread of mastitis disease from sick
animals to healthy cattle becomes. Conclusions from this research is
perkandangan system and milking poor management on the dairy farm of the
people will increase the incidence of mastitis.

Keywords: Dairy Cattle, Mastitis, Shed, Milking

xiii