PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION, MICRO WAVE DIATHERMY, DAN TERAPI LATIHAN TERHADAP ERMASALAHAN OSTEOARTRITIS LUTUT.

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL
NERVE STIMULATION, MICRO WAVE DIATHERMY, DAN
TERAPI LATIHAN TERHADAP PERMASALAHAN
OSTEOARTRITIS LUTUT

SKRIPSI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM
MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI

Disusun oleh :
SUGIONO

J. 110050015

PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Permasalahan
Osteoartritis (OA) disebut juga penyakit sendi degeneratif atau artritis
hipertrofi. Penyakit ini merupakan kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan berhubungan dengan orang usia lanjut ( Mansjoer,
dkk, 2001). Menurut WHO pada tahun 2025 populasi usia lanjut di Indonesia
akan meningkat 414% dibanding tahun 1990. Di Indonesia prevalensi OA
lutut tampak secara radiologik mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada
wanita antara 40-60 tahun . Data yang diperoleh dari Rumah Sakit dr.
Moewardi Surakarta, pada bulan Januari-April 2009, di instalasi rehab medik
bagian fisioterapi rata-rata pasien OA lutut berkunjung 50– 60 per-bulan
dengan gradasi atau tingkatan yang berbeda-beda baik grade 1 sampai 4 grade.
Gradasi/derajat OA lutut mempunyai tingkatan dari 0-4 yang dapat
mempengaruhi tingkat nyeri atau gejala klinis pada persendian lutut. Menurut
Moll (1987) gradasi secara radiologis dapat dilihat dari gambaran komponenkomponen: osteofit, penyempitan rongga sendi, sclerosis secara lebih akurat
dan ada korelasi dengan gambaran klinisnya. Tanda klinis osteoartritis pada
lutut sangat komplek. Dengan

gejala klinis: nyeri, kekakuan sendi,


keterbatasan lingkup gerak sendi, krepitasi, kelemahan otot dan atrofi otot
sekitar sendi lutut, bengkak, deformitas dan Instabilitas sendi lutut.
Permasalahan / gejala klinik osteoartritis paling sering adalah nyeri pada lutut.
Ada tiga tempat yang menjadi sumber nyeri, yaitu sinovial, jaringan lunak
sendi dan tulang. Nyeri sinovial terjadi akibat reaksi radang akibat adanya
debris dan kristal dalam cairan sendi. Selain itu akibat kontak dengan rawan
sendi pada waktu sendi bergerak. Kerusakan pada jaringan lunak sendi dapat
menimbulkan nyeri, misalnya robekan ligamen dan kapsul sendi, peradangan
pada bursa atau kerusakan meniskus. (Isbagio dan Setiyohad,1995). Dengan
adanya keluhan klinis tersebut dapat mempengaruhi fungsi lutut pasien dan
dapat akan menimbulkan permasalahan/gangguan saat beraktifitas.

Keluhan OA lutut dapat ditanggulangi dengan beberapa modalitas
fisioterapi. Fisioterapi sebagai salah satu profesi kesehatan dituntut untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional, efektif dan efisien. Hal
ini

disebabkan

oleh


karena

pasien/klien

fisioterapi

secara

penuh

mempercayakan problematik atau permasalahan gangguan gerak dan fungsi
yang dialaminya untuk mendapatkan pelayanan fisioterapi yang bermutu dan
bertanggung jawab. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan
gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi,
komunikasi (Menkes, R.I 2007).
Penatalaksanaan fisioterapi di Indonesia terdapat beberapa pilihan

modalitas yang biasa digunakan diklinis untuk mengurangi tanda gejala klinis
akibat OA lutut, antara lain diatermi, ultrasonik, terapi latihan, dan TENS
(transcutaneus electrical nerve stimulation). Pada kasus osteoartritis lutut
sering menggunakan beberapa bentuk modalitas terapi, modalitas terapi yang
diberikan pada penderita kasus osteoartritis lutut adalah dengan terapi TENS,
micro wave diathermy dan, terapi latihan, dengan tujuan untuk mengurangi
permasalahan atau gangguan funsional akibat OA lutut sehingga pasien dapat
melakukan aktifitas, baik aktifitas pribadi, keluarga ataupun masyarakat.
Melihat latar belakang tersebut diatas, peneliti mengambil judul
pengaruh terapi transcutaneous electrical nerve stimulation, micro wave
diathermy, dan terapi latihan terhadap permasalahan akibat osteoartritis.
Semoga penelitian ini, dapat berguna bagi peneliti, tenaga medis ataupun
masyarakat umum.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh terapi transcutaneous electrical nerve
stimulation, micro wave diathermy, dan terapi latihan terhadap permasalahan
osteoartritis lutut?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh modalitas terapi TENS, micro wave
diathermy dan terapi latihan terhadap permasalahan osteoartritis lutut.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh modalitas terapi TENS, micro wave
diathermy dan terapi latihan terhadap nyeri akibat OA lutut.
b. Untuk mengetahui pengaruh modalitas terapi TENS, micro wave
diathermy dan terapi latihan terhadap kekakuan akibat OA lutut.
c. Untuk mengetahui pengaruh modalitas terapi TENS, micro wave
diathermy dan terapi latihan terhadap aktifitas fisik akibat OA lutut.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Bagi institusi pelayanan fisioterapi:
Untuk membantu cara berpikir secara ilmiah dalam menghadapi
permasalahan yang timbul dalam lingkungan fisioterapi,serta untuk
memberikan intervensi penanganan tanda gejala klinis osteoarthritis lutut
dengan terapi transcutaneous electrical nerve stimulation, micro wave
diathermy dan terapi latihan.
2. Bagi Pasien:
Dengan tambahan intervensi akan menambah variasi terapi sehingga
nyeri dapat berkurang ataupun hilang dan pasien dapat melakukan aktifitas

fungsional dengan baik.
3. Bagi peneliti:
Untuk manambah pengetahuan dan pengalaman tentang pemberian
terapi transcutaneous electrical nerve stimulation, micro wave diathermy
dan terapi latihan terhadap permasalahan osteoartritis lutut.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, Micro Wave Diathermy, dan Terapi Latihan Terhadap Permasalahan Osteoartritis Lutut

0 3 7

PENDAHULUAN Perbedaan Penambahan Quadriceps Exercise Pada Terapi Micro Wave Diathermy Dan Ultrasound Terhadap Nyeri Lutut Osteoarthritis.

0 2 5

PENGARUH TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION Pengaruh Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Dengan Penambahan Latihan Isotonik Quadriceps Terhadap Penurunan Nyeri Osteoatritis Knee.

0 4 18

PENGARUH TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION Pengaruh Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Dengan Penambahan Latihan Isotonik Quadriceps Terhadap Penurunan Nyeri Osteoatritis Knee.

0 2 16

PENGARUH PENAMBAHAN TERAPI LATIHAN SETELAH DIBERIKAN INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION TERHADAP NYERI DALAM AKTIVITAS BERJALAN PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS SENDI LUTUT.

0 2 9

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTRITIS KNEE SINISTRA DENGAN MODALITAS TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DAN TERAPI LATIHAN.

0 1 6

PERBEDAAN PENGARUH INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN MOBILISASI SENDI DENGAN INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PENDERITA OSTEOARTRITIS SENDI LUTUT.

0 0 7

PENATALAKSANAAN MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHANPADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI Penatalaksanaan Micro Wave Diathermy Dan Terapi Latihan Pada kondisi Osteoartritis Genu Bilateral Di RSU Ortopedi Soeharso.

0 1 15

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Micro Wave Diathermy Dan Terapi Latihan Pada kondisi Osteoartritis Genu Bilateral Di RSU Ortopedi Soeharso.

0 1 4

PENGARUH PENAMBAHAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) PADA LATIHAN OTOT QUADRICEPS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENAMBAHAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TEN

0 0 18