PENDAHULUAN analisis Pragmatik Bentuk Bahasa Penolakan di Wisma Lila, Sidomulyo, Makamhaji Sukoharjo.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pragmatik adalah telaah mengenai segala aspek makna yang tidak tercakup
dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna
ucapan yang tidak dapat dijelaskan secara tuntas oleh referensi langsung pada
kondisi-kondisi kebenaran kalimat yang diucapkan (Tarigan, 2009:31).
Yule (2006: 4) berpendapat bahwa pragmatik adalah studi tentang
bagaimana agar banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan. Pragmatik
itu menarik karena melibatkan bagaimana orang saling memahami satu sama lain
secara linguistik, tetapi pragmatik dapat juga merupakan ruang lingkup studi
yang mematahkan semangat karena studi ini mengharuskan kita untuk
memahami orang lain dan apa yang ada dalam pikiran mereka.
Menurut Levinson (dalam Rahardi, 2007: 48) pragmatik adalah studi
bahasa yang mempelajari relasi bahasa dengan konteksnya. Konteks yang
dimaksud tergramatisasi dan terkondifikasi sehingga tidak dapat dilepaskan dari
struktur bahasanya. Menurut Parker (dalam Rahardi, 2007: 48) mengemukakan
bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa
secara eksternal. Adapun yang dimaksud dengan itu adalah bagaimana satuan
lingual tertentu digunakan dalam komunikasi yang sebenarnya.


1

2

Dalam kehidupan sehari-hari pengguna bahasa pada umumnya lebih
mengutamakan keberhasilan dalam berkomunikasi dan menggunakan bahasa
daripada mementingkan kebarhasilan kegramatikalan ujaran-ujaran mereka
memang tata bahasa pada umumnya diajarkan secara formal di sekolah, sedang
masyarakat umum belajar berbahasa lewat ujaran-ujaran yang komunikatif yang
disampaikan terus-menerus oleh keluarga dan lingkungan dengan memperhatikan
situasi dan kondisi interaksi yang sedang berlangsung. Sebagai contoh berikut ini
penulis paparkan dua buah ujaran yang maknanya lebih banyak dipengaruhi oleh
jauh-dekatnya hubungan antara partisipan di dalam pergaulan mereka. Kebiasaan
mengemukakan pendapat sesuai dengan tata cara pergaulan dalam masyarakat,
norma, dan nilai-nilai yang dianut dalam budaya, pergaulan, pengetahuan yang
sama-sama dimaklumi oleh para partisipan dipertimbangkan semua untuk
menghasilkan ujaran-ujaran yang tepat, tidak diatur oleh makna harfiah setiap
kata yang dipergunakan.
(1) Berani bayar berapa?

(2) Aku mau pulang.
Ujaran (1) yang berupa kalimat tanya dimaksudkan oleh penghuni wisma
ketika diminta untuk membelikan pulsa. Kalimat (2) dalam konteks yang
merupakan penolakan atau ajakan teman untuk diajak ikut ke warnet.
Sesuai dengan contoh tersebut, penolakan yang merupakan reaksi negatif
terhadap suatu ajakan, permintaan atau tawaran memiliki bentuk bahasa tertentu
sesuai dengan berbagai faktor sosial yang berpengaruh.

3

Berbagai bentuk penolakan yang ada di masyarakat maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang berbagai bentuk penolakan di wisma Lila,
Sidomulyo, Makamhaji, Sukoharjo. Penulis tertarik untuk meneliti masalah
tersebut karena beberapa pertimbangan: pertama, berdasarkan penggunaan
bahasa sebagai sarana penyampaian informasi dan pemakaian bahasa untuk
maksud-maksud tertentu misalnya untuk penolakan. Untuk mengetahui maksud
ujaran tersebut maka diperlukan pendekatan yaitu pendekatan pragmatik. Kedua,
kajian pragmatik khususnya

tentang bentuk penolakan dilingkungan wisma


mahasiswi sampai saat ini belum pernah dilakukan. Berdasarkan pertimbangan
tersebut maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian secara mendalam
dan menyeluruh tentang berbagai bentuk bahasa penolakan di wisma Lila,
Sidomulyo, Makamhaji, Sukoharjo dengan pendekatan pragmatik.

B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada bentuk bahasa
penolakan yang dituturkan oleh penghuni wisma Lila. Ungkapan penolakan di
wisma Lila yang tidak dituturkan oleh penghuni wisma tidak diteliti dalam
penelitian ini.

C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada tiga masalah yang perlu dibahas atau dicari
jawabannya.
1. Bagaimana bentuk bahasa penolakan yang terdapat di Wisma Lila,
Sidomulyo, Makamhaji, Sukoharjo ?

4


2. Bagaimana analisis berdasarkan asumsi-asumsi pragmatik di Wisma Lila,
Sidomulyo, Makamhaji, Sukoharjo?
3. Bagaimana pelaksanaan prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan dalam
bahasa penolakan di wisma Lila, Sidomulyo, Makamhaji, Sukoharjo?

D. Tujuan Penelitian
Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.
1. Mendeskripsikan bentuk bahasa penolakan yang terdapat di wisma Lila,
Sidomulyo, Makamhaji, Sukoharjo.
2. Mendeskripsikan analisis berdasarkan asumsi-asumsi pragmatik di Wisma
Lila, Sidomulyo, Makamhaji, Sukoharjo.
3. Mendeskripsikan pelaksanaan prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan dalam
bahasa penolakan di Wisma Lila, Sidomulyo, Makamhaji, Sukoharjo.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Memperluas wawasan kebahasaan, khususnya pragmatik menuju pada
kenyataan-kenyataan kebahasaan.
b. Dapat memperkaya kajian tentang pemakaian bahasa khususnya pada
bentuk bahasa penolakan.

2. Manfaat Praktis
a. Dapat memberikan informasi tentang pentingnya memperhatikan konteks
dan situasi bahasa bagi para pemakai bahasa khususnya untuk melakukan
ungkapan penolakan.

5

b. Dapat memberikan informasi tentang kekayaan tindak berbahasa
khususnya dalam bentuk bahasa penolakan.

F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan. Bab II Landasan Teori, berisi tentang sejumlah teori yang menjadi
landasan dalam penelitian ini. Bab III Metode Penelitian, berisi serangkaian
proses penelitian yang saling berhubungan. Bab ini terdiri atas metode penelitian,
deskripsi objek penelitian, data, sumber data, alat penelitian, metode
pengumpulan data, dan metode analisis data, penyajian kaidah hasil penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, merupakan inti dari penelitian ini,

yaitu berisi tentang analisis data dan kesimpulan pembahasan. Bab V Penutup,
berisi simpulan dari penelitian dan juga saran.

Dokumen yang terkait

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LEMON TEA Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lemon Tea Candy Karya Nunu Gie: Kajian Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Smp.

0 7 12

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI METODE BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA Mengembangkan Kemampuan Matematika Melalui Metode Bermain Kartu Angka Bergambar Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Kratonan Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DI TK DESA JUWANGI KECAMATAN JUWANGI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DI TK DESA JUWANGI KECAMATAN JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Tindak Tutur Pada Spanduk Di Wilayah Sukoharjo: Tinjauan Pragmatik.

3 39 4

ANALISIS SOSIOLINGUISTIK BENTUK BAHASAPENOLAKAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI Analisis Sosiolinguistik Bentuk Bahasa Penolakan Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Klewer Surakarta.

1 2 11

PENDAHULUAN Analisis Sosiolinguistik Bentuk Bahasa Penolakan Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Klewer Surakarta.

0 1 6

ANALISIS PRAGMATIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DI KOS MAHASISWI (Penelitian di Kos Flamboyan, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo).

0 0 6

MANAJEMEN PENDIDIKAN NONFORMAL DI MASJID K.H. AHMAD DAHLAN SIDOMULYO MAKAMHAJI Manajemen pendidikan Nonformal di Masjid K.H. Ahmad Dahlan Sidomulyo Makamhaji.

0 0 12

PENDAHULUAN Manajemen pendidikan Nonformal di Masjid K.H. Ahmad Dahlan Sidomulyo Makamhaji.

0 0 17

ANALISIS PRAGMATIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DI WISMA LILA, SIDOMULYO, MAKAMHAJI, analisis Pragmatik Bentuk Bahasa Penolakan di Wisma Lila, Sidomulyo, Makamhaji Sukoharjo.

0 3 11