ANALISIS SISTEM POWER WINDOW PADA TOYOTA TGN 40 TIPE V TAHUN 2004.

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR NOTASI... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penulisan ... 3

E. Manfaat Penulisan ... 4

F. Metode penelitian ... 5

G. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Teori ... 7

B. Uraian Sistem Power Window ... 11

C. Cara Kerja Sistem Power Window ... 22

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW A. Kronologi Masalah ... 40

B. Analisis Masalah ... 40

C. Pengukuran Arus ... 55

D. Analisis Perhitungan... 57

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61


(2)

DAFTAR PUSTAKA ... 63


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Sebuah motor DC ... 8

2.2 Aturan tangan kiri untuk prinsip kerja motor DC ... 8

2.3 Model kerja motor DC ... 9

2.4 Hubungan belitan penguat medan dan jangkar motor DC ... 10

2.5 Pengecekan sifat elektromagnetik pada jangkar motor DC ... 10

2.6 Lokasi sistem power window ... 12

2.7 Lokasi sistem power window ... 13

2.8 Diagram sirkuit sistem power window ... 14

2.9 Komponen sistem power window pintu depan ... 15

2.10 Komponen sistem power window pintu belakang ... 16

2.11 Switch utama power window ... 17

2.12 Switch power window ... 17

2.13 Regulator jendela ... 18

2.14 Motor power window ... 18

2.15 Relay power window ... 19

2.16 Sekring tipe blade dan sekring tipe cartridge... 19

2.17 Konstruksi sekring tipe blade ... 20

2.18 Fusible link tipe cartridge dan fusible link tipe link ... 20

2.19 Konstruksi fusible link tipe cartridge ... 21

2.20 Circuit breaker ... 21

2.21 Konstruksi circuit breaker ... 22

2.22 Baterai ... 22

2.23 Motor operation sensor dan glass position detecting sensor ... 23

2.24 Menaikkan kaca kanan depan secara otomatis ... 24

2.25 Menurunkan kaca kanan depan secara otomatis ... 25


(4)

2.29 Cara kerja sistem power window saat menurunkan kaca kiri depan ... 29

2.30 Cara kerja sistem power window saat menaikan kaca kiri belakang ... 30

2.31 Cara kerja sistem power window saat menurunkan kaca kiri belakang ... 31

2.32 Cara kerja sistem power window saat menaikan kaca kanan belakang.... 32

2.33 Cara kerja sistem power window saat menurunkan kaca kanan belakang 33 2.34 Cara kerja sistem power window saat menaikan kaca kiri depan ... 34

2.35 Cara kerja sistem power window saat menurunkan kaca kiri depan ... 35

2.36 Cara kerja sistem power window saat menaikan kaca kanan belakang.... 36

2.37 Cara kerja sistem power window saat menurunkan kaca kanan belakang 37 2.38 Cara kerja sistem power window saat menaikan kaca kiri belakang ... 38

2.39 Cara kerja sistem power window saat menurunkan kaca kiri belakang ... 39

3.1 Melepas garnish ... 41

3.2 Melepas atas base panel sandaran lengan ... 42

3.3 Melepas masters witch power window ... 42

3.4 Melepas switch power window ... 42

3.5 Melepas trim board ... 43

3.6 Melepas kaca ... 43

3.7 Melepas arah kaca ... 44

3.8 Melepas regulator jendela ... 44

3.9 Melepas motor power window ... 45

3.10 Master switch power window ... 45

3.11 Switch power window sisi penumpang ... 46

3.12 Regulator jendela ... 47

3.13 Motor power window sisi penumpang ... 48

3.14 Konstruksi relay ... 49

3.15 Fuse tipe blade... 50

3.16 Fusible link tipe cartridge ... 50

3.17 Memasang motor power window ... 51

3.18 Area pemberian gemuk MP ... 51

3.19 Memasang regulator jendela ... 52


(5)

3.21 Memasang kaca ... 52

3.22 Memasang trim board ... 53

3.23 Memasang master switch power window ... 53

3.24 Memasang switch power window ... 53

3.25 Memasang atas base panel sandaran lengan ... 54

3.26 Memasang garnish ... 55


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Fungsi sistem power window ... 11

3.1 Pengukuran switch sisi penumpang ... 46

3.2 Pengukuran switch sisi penumpang ... 47

3.3 Pengukuran motor power window sisi penumpang ... 48

3.4 Pengukuran relay (Tanda IG 1) ... 49

3.5 Arus yang diizinkan pada sebuah kabel ... 57


(7)

DAFTAR NOTASI

I = Kuat Arus (ampere)

V = Beda Potensial atau Tegangan (volt) R = Hambatan (ohm)

P = Daya (watt)

F = Gaya pada kawat (Newton)

B = Kerapatan medan magnet (Tesla)

L = Panjang kawat efektif (meter)


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, kemajuan di bidang otomotif semakin tahun terus berkembang. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya kendaraan yang ada di pasaran yang telah mengalami berbagai macam penyempurnaan. Pesatnya perkembangan otomotif memberikan nuansa baru dalam pemilihan kendaraan sebagai alat transportasi, terutama alat transportasi yang cepat, efisien dan praktis. Salah satu alat transportasi yang banyak digunakan adalah mobil. Para produsen mobil kini berlomba-lomba menampilkan produk baru dengan berbagai fitur keunggulan, baik dari segi design maupun teknologinya. Semua jenis mobil sekarang dilengkapi dengan berbagai sistem penunjang, dengan tujuan demi kesempurnaan kerja dari kendaraan tersebut serta keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.

Mobil sekarang tidak hanya engine saja yang teknologinya sangat canggih, tetapi juga dilengkapi dengan adanya penambahan elektrikal bodi yang selalu berkembang untuk mendukung dalam pengoprasiannya. Elektrikal bodi ini adalah semua sistem kelistrikan pada bodi mobil yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Elektrikal bodi ini meliputi sistem penerangan, sistem meter kombinasi, sistem wiper dan washer, sistem central lock, sistem power window, dan lain sebagainya.


(9)

Sistem power window merupakan salah satu bagian dari sistem elektrikal bodi yang memberikan kemudahan, keefesienan, keamanan serta kepraktisan bagi pengguna kendaraan dalam menurunkan atau menaikan kaca mobil. Kita hanya perlu menekan atau menarik saklar atau switch untuk menurunkan atau menaikan kaca mobil. Sistem power window terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan, baik yang bersifat elektrik maupun mekanik. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda berdasar pada kegunaannya. Ada yang berfungsi sebagai penggerak utama, dan ada juga yang berfungsi sebagai komponen penghubung. Pengetahuan mengenai konstruksi dan cara kerja sistem power window sangat penting untuk mengetahui troubleshooting pada sistem power window ketika terjadi kerusakan, sehingga kita dapat memperbaikinya. Oleh karena itu, kita sebagai pengguna maupun pemilik kendaraan perlu mengetahui apa saja kerusakan yang bisanya terjadi pada sistem power window. Adapun kerusakan yang biasanya terjadi pada sistem power window diantaranya: pada saat switch power window dioprasikan kaca jendela tidak dapat naik atau turun (macet), pergerakan naik atau turun kaca jendela sangat lambat, ataupun kaca jendela sisi pengemudi tidak dapat naik secara otomatis, dan lain sebagainya.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul Analisis Sistem Power Window Pada Toyota TGN 40 Tipe V Tahun 2004”. Dengan harapan penulis dapat mempelajari dan memahami topik tersebut.


(10)

B. Rumusan Masalah

Penyelesaian tugas akhir ini, penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah diantaranya:

1. Bagaimana fungsi dan cara kerja pada sistem power window? 2. Kerusakan apa saja yang terjadi pada sistem power window?

3. Berapa besar arus dan daya yang dibutuhkan untuk menggerakan sistem power window?

4. Berapa besar luas penampang kabel dan fuse yang digunakan pada sistem power window?

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penulisan tugas akhir ini tidak meluas ke permasalahan lainnya, maka penulis membatasi permasalahan diantaranya :

1. Analisis dilakukan pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004. 2. Fungsi dan cara kerja pada sistem power window

3. Menganalisis kerusakan yang terjadi pada sistem power window

4. Menghitung arus dan daya yang dibutuhkan untuk menggerakan sistem power window

5. Menghitung luas penampang kabel dan fuse yang digunakan pada sistem power window

D. Tujuan Penulisan


(11)

1. Mengetahui fungsi dan cara kerja pada sistem power window

2. Mengetahui kerusakan yang biasa terjadi pada sistem power window 3. Mengetahui arus dan daya yang dibutuhkan untuk menggerakan sistem

power window

4. Mengetahui luas penampang kabel dan fuse yang digunakan pada sistem power window

E. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini antara lain :

1. Penulis memperoleh pengetahuan tentang fungsi dan cara kerja pada sistem power window, khususnya pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004

2. Penulis memperoleh pengetahuan tentang kerusakan yang terjadi pada sistem power window, khususnya pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004

3. Penulis memperoleh pengetahuan berapa arus dan daya yang dibutuhkan untuk menggerakan sistem power window, khususnya pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004

4. Penulis memperoleh pengetahuan berapa luas penampang kabel dan fuse yang digunakan pada sistem power window, khususnya pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004


(12)

F. Metode Penelitian

Penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data guna mendukung penyelesaian laporan tugas akhir ini. Metode tersebut antara lain:

1. Metode Observasi

Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan analisa langsung terhadap suatu sistem power window pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara bertanya jawab dan diskusi secara langsung dengan sumber yang berkompeten dibidangnya.

3. Metode Pustaka

Metode pustaka yaitu metode pengumpulan data yang didasarkan pada literatur atau referensi yang berkaitan dengan obyek yang sedang disusun, sehingga mempunyai dasar dalam menyusun laporan.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.


(13)

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan teoritis sistem power window, komponen, fungsi dan cara kerja sistem power window.

BAB III: ANALISIS SISTEM POWER WINDOW

Bab ini berisi tentang kerusakan yang terjadi pada sistem power window, serta perbaikan dan instalasi sistem kelistrikan power window.

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang merupakan isi rangkuman dari penyusunan tugas akhir ini.


(14)

BAB III

ANALISIS SISTEM POWER WINDOW

A. Kronologi masalah

Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004, yang mana gejala yang dirasakan yaitu: pada saat switch power window dioprasikan, pergerakan naik atau turun kaca jendela pada sisi penumpang atau kiri depan, sangat lambat dibandingkan dengan kaca jendela pada sisi yang lainnya. Maka dari itu, perlu dilakukannya analisis masalah pada sistem power window, supaya kerja dari sistem power window tersebut kembali normal.

B. Analisis Masalah

Analisis masalah dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui cara merangkai sistem power window serta penyebab kerusakan yang biasanya terjadi khususnya pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004. Analisis masalah yang dilakukan meliputi pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan kembali serta pengetesan terhadap komponen sistem power window tetapi sebatas ruang lingkup: switch power window, regulator jendela, motor power window, relay, fuse, fusible link, dan kabel-kabel sistem power window lainnya.


(15)

Persiapan sebelum melakukan praktek kerja terhadap komponen sistem power window,adalah sebagai berikut:

 Tempatkan kendaraan dengan posis lurus, aman dan seimbang.  Buka cup engine.

Pasang fender cover pada sisi kanan, tengah dan kiri kendaraan serta seat cover, dan floor mate.

 Siapkan peralatan dan tempatkan pada tempat yang mudah di jangkau dan aman.

Memulai praktek kerja terhadap komponen sistem power window.

1. Pembongkaran

Adapaun langkah pembongkaran terhadap komponen sistem power window adalah sebagai berikut:

a. Melepas kabel dari terminal baterai negatif

b. Melepas bracket garnish rangka bawah pintu depan. 1) Melepas 3 klip dan garnish menggunakan obeng (-).

Gambar 3.1 Melepas garnish Sumber : Toyota (2004 : 75-7)


(16)

2) Melepas 2 klip dan 8 cakar menggunakan obeng (-). Melepas base panel sandaran lengan bersama-sama dengan master switch power window ke arah yang ditunjukan oleh tanda panah pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Melepas atas base panel sandaran lengan Sumber : Toyota (2004 : 75-7)

3) Melepas konektor switch.

4) Sisi pengemudi: Melepas 3 sekrup menggunakan obeng (+) dan melepas master switch power window dari base panel

Gambar 3.3 Melepas masters witch power window Sumber : Toyota (2004 : 75-7)

5) Sisi penumpang: melepas 2 cakar menggunakan obeng (-) dan melepas switch power window dari base panel.


(17)

d. Melepas trim board pintu depan.

1) Melepas sekrup trim board menggunakan obeng (+).

2) Melepas 9 klip menggunakan obeng (-) dan melepas trim board.

3) Melepas 7 cakar menggunakan obeng (-) dan melepas dalam weatherstrip.

Gambar 3.5 Melepas trim board Sumber : Toyota (2004 : 75-8) e. Melepas penutup lubang servis.

f. Melepas kaca dari regulator jendela. 1) Memasang kabel terminal baterai negatif 2) Memasang sementara switch power window.

3) Gerakan kaca pintu sampai 2 baut muncul di dalam lubang-lubang servis.


(18)

5) Melepas kaca ke arah yang ditunjukan oleh tanda panah pada gambar 3.7

Gambar 3.7 Melepas arah kaca. Sumber : Toyota (2004 : 75-9)

6) Melepas switch power window.

7) Melepas kabel dari terminal baterai negatif. g. Melepas regulator jendela dari pintu.

1) Melepas konektor motor power window

2) Melepas 6 baut menggunakan kunci shock 10 dan melepas regulator jendela dari pintu.

Gambar 3.8 Melepas regulator jendela Sumber : Toyota (2004 : 75-9)

h. Melepas motor power window dari regulator jendela.

1) Melepas 3 sekrup dengan menggunakan penggerak momen T25® torx dan melepas motor power window dari regulator jendela.


(19)

Gambar 3.9 Melepas motor power window Sumber : Toyota (2004 : 75-9)

2. Pemeriksaan

Setelah melakukan pembongkaran, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen sistem power window. Adapaun pemeriksaan terhadap komponen-komponen sistem power window adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa master switch power window.

Mengukur tahanan master switch power window saat bekerja dengan menggunakan multi tester.


(20)

Standard:

1) Switch sisi penumpang

Tabel 3.1

Pengukuran switch sisi penumpang

Sumber : Toyota (2004 : 5-869)

Hasil pemeriksaan: setelah melakukan pemeriksaan dan pengukuran, switch sisi penumpang pada master switch power window dalam keadaan baik, maka tidak perlu ada perbaikan atau penggantian.

b. Memeriksa switch power window pada sisi penumpang.

Mengukur tahanan switch power window saat bekerja dengan menggunakan multi tester.

Gambar 3.11 Switch power window sisi penumpang Sumber : Toyota (2004 : 5-870)


(21)

Standard:

Tabel 3.2

Pengukuran switch sisi penumpang

Sumber : Toyota (2004 : 5-870)

Hasil pemeriksaan: setelah melakukan pemeriksaan dan pengukuran, switch power window sisi penumpang dalam keadaan baik, maka tidak perlu ada perbaikan atau penggantian.

c. Memeriksa regulator jendela

Gambar 3.12 Regulator jendela. Sumber : Dokumentasi pribadi (2012)

Hasil pemeriksaan: setelah melakukan pemeriksaan ternyata ada masalah pada regulator jendela sehingga kerja dari sistem power window menjadi tidak normal. Penyebabnya karena kurangnya gemuk dan kotor pada regulator jendela, mengakibatkan saat kaca jendela menutup atau membuka menjadi lambat. Jika hal tesebut terlalu lama dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan kerja dari


(22)

dioprasikan. Untuk menanggulangi masalah tersebut, terlebih dahulu kita membersihkan regulator jendela dengan menggunakan majun. Setelah regulator jendela menjadi bersih, langkah selanjutnya adalah dengan memberikan gemuk MP pada area-area pergeseran atau berputar dari regulator jendela sehingga kerja dari regulator jendela menjadi lancar dan normal kembali.

d. Memeriksa motor power window

 Menggunakan tegangan baterai ke konektor 1 dan 2.  Memeriksa apakah gigi motor berputas secara halus.

Gambar 3.13 Motor power window sisi penumpang Sumber : Toyota (2004 : 5-870)

Tabel 3.3

Pengukuran motor power window sisi penumpang

Sumber : Toyota (2004 : 5-870)

Hasil pemeriksaan: setelah melakukan pemeriksaan ternyata ada masalah pada perputaran gigi motor power window, yaitu terdapat kotoran pada bagian gigi motornya. Sehingga menyebabkan gigi motor berputas menjadi lambat dan


(23)

tidak normal. Untuk menanggulangi masalah tersebut, cara dengan memberikan cairan anti karat atau WD pada bagian gigi motor, kemudian bersihkan menggunakan kuas dan majun. Setelah bagian gigi motor menjadi bersih, langkah selanjutnya adalah memberikan gemuk MP pada bagian gigi motor, sehingga perputaran gigi motor power window menjadi lancar dan normal kembali.

e. Memeriksa relay (Tanda IG 1)

Mengukur tahanan relay dengan menggunakan multi tester

Gambar 3.14 Konstruksi relay Sumber : Toyota (2004 : 5-871)

Tabel 3.4

Pengukuran relay (Tanda IG 1)

Toyota (2004 : 5-871)

Hasil pemeriksaan: setelah melakukan pemeriksaan dan pengukuran, relay (tanda IG 1) dalam keadaan baik, maka tidak perlu ada perbaikan atau penggantian.


(24)

f. Memeriksa fuse dan rumah fuse

Gambar 3.15 Fuse tipe blade Sumber : Toyota (1995 : 6-42)

Hasil pemeriksaan: setelah melakukan pemeriksaan dan pengukuran, fuse dan rumah fuse dalam keadaan baik, maka tidak perlu ada perbaikan atau penggantian.

g. Memeriksa fusible link.

Gambar 3.16 Fusible link tipe cartridge Sumber : Dokumentasi pribadi (2012)

Hasil pemeriksaan: setelah melakukan pemeriksaan dan pengukuran, fusible link dalam keadaan baik, maka tidak perlu ada perbaikan atau penggantian.

3. Pemasangan

Setelah melakukan pemeriksaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponen sistem power


(25)

window. Adapaun langkah pemasangan terhadap komponen-komponen sistem power window adalah sebagai berikut:

a. Memasang motor power window pada regulator jendela.

1) Memasang 3 sekrup dengan menggunakan penggerak momen T25® torx dan memasang motor power window pada regulator jendela.

Momen: 5.4 N-m (55 kgf-cm, 48 in-lbf)

Gambar 3.17 Memasang motor power window Sumber : Toyota (2004 : 75-14)

2) Memberikan gemuk MP pada area-area pergeseran dan berputar dari regulator jendela.

Gambar 3.18 Area pemberian gemuk MP Sumber : Toyota (2004 : 75-14)

b. Memasang regulator jendela pada pintu.

1) Memasang 6 baut menggunakan kunci shock 10 dan memasang regulator jendela pada pintu.


(26)

Momen: 8.0 N-m (82 kgf-cm, 71 in-lbf)

Gambar 3.19 Memasang regulator jendela Sumber : Toyota (2004 : 75-14)

c. Memasang kaca pada regulator jendela

1) Memasukan kaca ke dalam panel pintu disepanjang alur kaca yang ditunjukan oleh tanda panah pada gambar 3.20

Gambar 3.20 Memasang arah kaca. Sumber : Toyota (2004 : 75-14)

2) Memasang 2 baut kaca menggunakan kunci shock 10.

Momen: 7.0 N-m (77 kgf-cm, 62 in-lbf)

Gambar 3.21 Memasang kaca Sumber : Toyota (2004 : 75-14)


(27)

e. Memasang trim board pintu depan.

1) Memasang sekrup trim board menggunakan obeng (+).

Gambar 3.22 Memasang trim board Sumber : Toyota (2004 : 75-8)

f. Sisi pengemudi: Memasang 3 sekrup menggunakan obeng (+) dan memasang master switch power window pada base panel

Gambar 3.23 Memasang master switch power window Sumber : Toyota (2004 : 75-7)

g. Sisi penumpang: memasang switch power window pada base panel.


(28)

h. Memasang konektor switch

i. Memasang atas base panel sandaran lengan depan pada trim board. 1) Memasang sekrup base panel menggunakan obeng (+).

Gambar 3.25 Memasang atas base panel sandaran lengan Sumber : Toyota (2004 : 75-7)

j. Memasang bracket garnish rangka bawah pintu depan.

Gambar 3.26 Memasang garnish Sumber : Toyota (2004 : 75-7)

k. Memasang kabel terminal baterai negatif

4. Pengetesan

Setelah melakukan pemasangan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan dari kerja sistem power window. Tetapi, sebelum melakukan pengetesan kita terlebih dahulu harus mereset ulang kerja dari master switch power window pada sisi pengemudi. Jika mereset tidak dilakukan, maka master switch power window tidak dapat mengoprasikan fungsi Auto Up/Down,


(29)

fungsi jam protection dan fungsi remote Up/Down. Adapaun langkah mereset master switch power window adalah sebagai berikut:

1. Putar kunci kontak ke ON

2. Buka kaca jendela setengah dengan menarik master switch power window. 3. Tarik ke atas penuh switch sampai kaca jendela tertutup penuh dan tahan

terus switch paling tidak 1 detik.

4. Periksa apakah fungsi Auto Up/Down bekerja normal.

Jika fungsi Auto Up/Down bekerja secara normal, kerja reset telah selesai.

 Langkah selanjutnya adalah mengetes naik atau turun semua kaca jendela, dengan mengoprasikan master switch power window yang ada di sisi pengemudi, dan yang terakhir

Mengetes naik atau turun kaca jendela dengan mengoprasikan switch power window pada masing-masing kaca jendela.

C. Pengukuran Arus

Pengukuran arus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berapa besar arus yang digunakan untuk menggerakan sistem power window. Alat yang digunakan untuk mengukur arus tersebut adalah amperemeter. Adapaun langkah untuk mengukur arus pada sistem power window adalah sebagai berikut:

1. Melepas fuse pada rumah fuse


(30)

kabel-3. Putar kunci kontak pada posisi ON

4. Oprasikan switch power window dengan cara (menekan atau menarik). 5. Perhatikan jarum penunjuk amperemeter.

6. Catat hasil pengukuran ketika kaca jendela dibuka atau ditutup. 7. Setelah pengukuran selesai, putar kunci kontak pada posisi OFF. 8. Memasang kembali fuse, pada keadaan semula.

Gambar 3.27 Pengukuran arus pada sistem power window Sumber : Diadaftasi dari Toyota (2004 : 5-826)


(31)

D. Analisis Perhitungan

Rangkaian sistem power window yang dipasang pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004, adalah rangkaian paralel. Dari hasil pengukuran didapat data sebagai berikut:

Main fuse = 30 ampere

 Kuat arus (I) = 4 ampere / motor  Tegangan (V) = 12 volt

1. Perhitungan arus yang mengalir pada motor power window

Arus yang mengalir untuk menaikan satu kaca jendela adalah 4 ampere. Maka, arus yang mengalir untuk menaikan keempat kaca jendela dapat dihitung berdasarkan:

rumus I total = I1+ I2 + I3 + I4 ...Toyota (1995 : 2-14) Dimana I1= 4 ampere (satu kaca jendela)

Maka :

I total = 4A + 4A + 4A + 4A = 16 ampere

Jadi, arus yang mengalir untuk menaikan keempat kaca pintu jendela adalah 16 Ampere.

2. Perhitungan daya yang dikeluarkan oleh motor power window

a.Daya yang dikeluarkan oleh satu motor power window dengan beban dapat dihitung berdasarkan:


(32)

Dimana V= 12 volt

I1= 4 ampere (satu kaca jendela) Maka :

P = 12 x 4 = 48 watt

Jadi, daya yang dikeluarkan oleh satu motor power window dengan beban adalah 48 watt.

b.Daya yang dikeluarkan oleh empat motor power window dengan beban dapat dihitung berdasarkan:

rumus P = V x I ...Toyota (1995 : 2-16) Dimana V= 12 volt

I total = 16 ampere Maka :

P = 12 x 16 = 192 watt

Jadi, daya yang dikeluarkan oleh empat motor power window dengan beban adalah 192 watt.

3. Luas penampang kabel yang digunakan pada sistem power window

Hasil perhitungan arus yang mengalir untuk menaikan keempat kaca pintu jendela adalah 16 Ampere. Maka, untuk mengetahui luas penampang kabel yang digunakan pada sistem power window, dapat kita konfirmasikan dengan tabel 3.5. Luas penampang kabel yang digunakan pada sistem power window adalah 0,75 mm2.


(33)

Tabel 3.5

Arus yang diizinkan pada sebuah kabel Penampang  (mm2)

Std. SAE

Arus yang diizinkan 25° C(A) 50° C(A)

0,3 5 -

0,5 12 8

0,75 14 10,6

0,85 17 12

1,0 20 13,3

1,25 22 14

1,5 25 16,6

2,0 30 17

3 40 24

4 45 30

Sumber : Nana Sumarna (2006 : 11)

4. Perhitungan fuse yang digunakan pada sistem power window

Arus yang mengalir untuk menaikan satu kaca jendela adalah 4 ampere. Maka, untuk mengetahui fuse yang digunakan pada sistem power window dapat dihitung berdasarkan:

rumus I = 1,8 . I total ...Suzuki (1995 : 12) Dimana I total = 16 ampere


(34)

Hasil penghitungan fuse, dapat kita konfirmasikan dengan tabel 3.6. Jadi, fuse yang digunakan pada sistem power window adalah 30 ampere.

Tabel 3.6

Identifikasi sekring tipe Blade Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna

5 Coklat kekuning-kuningan

7,5 Coklat

10 Merah

15 Biru

20 Kuning

25 Tidak berwana

30 Hijau


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Asiaon. (2009). Auto Relay, [Online]. Tersedian: http://www.chinarelay.com/auto relay/auto-relay-AS403.html. [3 Agustus 2012]

Daryanto. (2012). Teknik Listrik Lanjutan. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Nugroho, G. A. (2006). Proyek Akhir Sistem Power Window pada Suzuki Baleno, [Online]. Tersedian: http://www.scribd.com/doc/53392299/doc. [9 Mei 2012]

Onerani. (2009). Sedikit Tentang Baterai (ACCU), [Online]. Tersedian: http://onerani.wordpress.com/2009/02/01/sedikit-tentang-baterai-accu/. [3 Agustus 2012]

Siswoyo. (2008). Teknik Listrik Industri Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sullivan, K. R. (2007). Circuit Protection, [Online]. Tersedian: http://www.autoshop101.com/trainmodules/circuitprotection/119.html. [3 Agustus 2012]

Sumarna, N. (2006). Sistem Penerangan Sebagai Unit Penyinaran pada Kendaraan Automobile. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suzuki. (1995). Text Book Dasar Kelistrikan dan Sistem Pengapian. Jakarta: PT. Indomobil Suzuki Internasional

Toyota. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota-Astra Motor.

Toyota. (2004). Pedoman Reparasi Kijang Innova (Chasis & Body). Jakarta: PT. Toyota-Astra Motor.


(36)

Toyota. (2004). Pedoman Reparasi Kijang Innova (Diagnostics). Jakarta: PT. Toyota-Astra Motor.


(1)

D. Analisis Perhitungan

Rangkaian sistem power window yang dipasang pada kendaraan Toyota TGN 40 tipe V tahun 2004, adalah rangkaian paralel. Dari hasil pengukuran didapat data sebagai berikut:

Main fuse = 30 ampere

 Kuat arus (I) = 4 ampere / motor  Tegangan (V) = 12 volt

1. Perhitungan arus yang mengalir pada motor power window

Arus yang mengalir untuk menaikan satu kaca jendela adalah 4 ampere. Maka, arus yang mengalir untuk menaikan keempat kaca jendela dapat dihitung berdasarkan:

rumus I total = I1+ I2 + I3 + I4 ...Toyota (1995 : 2-14) Dimana I1= 4 ampere (satu kaca jendela)

Maka :

I total = 4A + 4A + 4A + 4A = 16 ampere

Jadi, arus yang mengalir untuk menaikan keempat kaca pintu jendela adalah 16 Ampere.

2. Perhitungan daya yang dikeluarkan oleh motor power window

a.Daya yang dikeluarkan oleh satu motor power window dengan beban dapat dihitung berdasarkan:


(2)

Dimana V= 12 volt

I1= 4 ampere (satu kaca jendela) Maka :

P = 12 x 4 = 48 watt

Jadi, daya yang dikeluarkan oleh satu motor power window dengan beban adalah 48 watt.

b.Daya yang dikeluarkan oleh empat motor power window dengan beban dapat dihitung berdasarkan:

rumus P = V x I ...Toyota (1995 : 2-16) Dimana V= 12 volt

I total = 16 ampere Maka :

P = 12 x 16 = 192 watt

Jadi, daya yang dikeluarkan oleh empat motor power window dengan beban adalah 192 watt.

3. Luas penampang kabel yang digunakan pada sistem power window

Hasil perhitungan arus yang mengalir untuk menaikan keempat kaca pintu jendela adalah 16 Ampere. Maka, untuk mengetahui luas penampang kabel yang digunakan pada sistem power window, dapat kita konfirmasikan dengan tabel 3.5. Luas penampang kabel yang digunakan pada sistem power window adalah 0,75 mm2.


(3)

Tabel 3.5

Arus yang diizinkan pada sebuah kabel Penampang  (mm2)

Std. SAE

Arus yang diizinkan 25° C(A) 50° C(A)

0,3 5 -

0,5 12 8

0,75 14 10,6

0,85 17 12

1,0 20 13,3

1,25 22 14

1,5 25 16,6

2,0 30 17

3 40 24

4 45 30

Sumber : Nana Sumarna (2006 : 11)

4. Perhitungan fuse yang digunakan pada sistem power window

Arus yang mengalir untuk menaikan satu kaca jendela adalah 4 ampere. Maka, untuk mengetahui fuse yang digunakan pada sistem power window dapat dihitung berdasarkan:

rumus I = 1,8 . I total ...Suzuki (1995 : 12) Dimana I total = 16 ampere

Maka :


(4)

Hasil penghitungan fuse, dapat kita konfirmasikan dengan tabel 3.6. Jadi,

fuse yang digunakan pada sistem power window adalah 30 ampere.

Tabel 3.6

Identifikasi sekring tipe Blade Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna

5 Coklat kekuning-kuningan

7,5 Coklat

10 Merah

15 Biru

20 Kuning

25 Tidak berwana

30 Hijau


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Asiaon. (2009). Auto Relay, [Online]. Tersedian: http://www.chinarelay.com/auto relay/auto-relay-AS403.html. [3 Agustus 2012]

Daryanto. (2012). Teknik Listrik Lanjutan. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Nugroho, G. A. (2006). Proyek Akhir Sistem Power Window pada Suzuki Baleno, [Online]. Tersedian: http://www.scribd.com/doc/53392299/doc. [9 Mei 2012]

Onerani. (2009). Sedikit Tentang Baterai (ACCU), [Online]. Tersedian: http://onerani.wordpress.com/2009/02/01/sedikit-tentang-baterai-accu/. [3 Agustus 2012]

Siswoyo. (2008). Teknik Listrik Industri Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sullivan, K. R. (2007). Circuit Protection, [Online]. Tersedian: http://www.autoshop101.com/trainmodules/circuitprotection/119.html. [3 Agustus 2012]

Sumarna, N. (2006). Sistem Penerangan Sebagai Unit Penyinaran pada

Kendaraan Automobile. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suzuki. (1995). Text Book Dasar Kelistrikan dan Sistem Pengapian. Jakarta: PT. Indomobil Suzuki Internasional

Toyota. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota-Astra Motor.

Toyota. (2004). Pedoman Reparasi Kijang Innova (Chasis & Body). Jakarta: PT. Toyota-Astra Motor.


(6)

Toyota. (2004). Pedoman Reparasi Kijang Innova (Diagnostics). Jakarta: PT. Toyota-Astra Motor.